Tugas

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 55

PRAKTIKUM BOTANI FARMASI

MORFOLOGI DAUN (FOLIUM) PADA DAUN PEPAYA DAN DAUN


BAWANG MERAH, DAUN MANGGA, DAN DAUN PISANG.

GOLONGAN : II
KELOMPOK: 4B
Rabu, 18 Oktober 2023

DISUSUN OLEH:

Kadek Putri Meinita Maha Devi (231038)


Kadek Lusiana (231039)
Komang Melyanti (231040)
Alcharisme Sidney Rambu Ata (231041)
Putu Angga Widnyana (231042)
I Gusti Agus Surya Pratama Saputra (231043)

Laboratorium Sains Terpadu


Program Studi Sarjana Farmasi
Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha
Tahun 2023/2024
PRAKTIKUM IV
MORFOLOGI BATANG (FOLIUM) PADA DAUN PEPAYA DAN
BAWANG MERAH, DAUN MANGGA DAN DAUN PISANG.

1. Tujuan Praktikum
- Mahasiswa dapat mengamati, memahami dan membedakan daun lengkap
tidak lengkap, sifat-sifat daun, dan daun tunggal/majemuk.
- Mahasiswa mampu mengklasifikasikan sampel daun yang telah dibawa
mulai dari daerah asal, nama latin, bentuk daun, sifat daun, dan jenis daun
lengkap/tidak lengkap serta daun tunggal/majemuk.
2. Dasar Teori
Daun (Folia) merupakan organ fotosintesis yang paling utama bagi
tumbuhan. Meskipun batang yang berwarna hijau juga melakukan fotosintesis.
Bentuk dari daun sangat bervariasi, namun pada umumnya daun terdiri dari suatu
helai daun (blade) dan tangkai daun (petiola) yang menghubungkan daun dengan
batang (Bowo dkk, 2011).
Daun memiliki bentuk dan ukuran tertentu sehingga dapat melakukan tugas
penting, membuat makanan seefisien mungkin. Tumbuhan yang tumbuh di
tempat gelap dan teduh memiliki daun yang lebar agar dapat menangkap sinar
matahari sebanyak mungkin. Di daerah yang banyak hujan, daun sering memiliki
lapisan yang mengkilat dan tahan air. Beberapa daun memiliki duri untuk
melindungi diri, sementara daun lainnya tebal dan kuat untuk bertahan di udara
dingin.
Daun merupakan salah satu biometrik yang dimiliki oleh tumbuhan, ini
dikarenakan daun memiliki bantuk dan tulang yang bervariasi untuk setiap jenis
tumbuhan. Daun pada tumbuhan memiliki bentuk yang bermacam-macam, ada
yang berbentuk sejajar, oval, menjari, dan lain sebagainya. Dan ada juga daun
yang mengalama modifikasi menjadi duri seperti tanaman kaktus dan ada yang
berubah menjadi tempat menyimpan air. Daun dibagi menjadi 2 berdasarkan
strukturnya, daun lengkap dan daun yang tidak lengkap.

1
1) Struktur yang dimiliki daun lengkap adalah sebagai berikut
a. Tangkai daun (petilous), memiliki fungsi sebagai pendukung helai daun
dan menempatkan daun sedemikian rupa sehingga mendapatkan cahaya
matahari secara sempurna.
b. Upih daun atau pelepah daun (vagina), pada dasarnya hanya terdapat
pada tumbuhan Monocotyledoneae (tumbuhan berkeping tunggal).
c. Helai daun (lamina) , adalah tempat terjadinya proses fotosintesis,
respirasi dan lain-lain. Setiap tumbuhan memiliki helai daun yang
berbeda-beda baik bentuknya, warnanya dan ukurannya.
Contoh dari daun lengkap dapat dilihat pada pohon pisang (Musa
paradisiacal L,) dan juga daun bambo (Bambusa sp.). Selain daun lengkap,
terdapat daun tidak lengkap dimana, daun tidak lengkap ialah daun yang
kehilangan satu ataupun dua bagian dari bagian daun sempurna.

2) Berikut merupakan pengelompokan dari daun yang tidak lengkap :


a. Daun bertangkai, yaitu daun yang hanya terdiri atas tangkai dan helaian
saja, terdapat pada sebagian besar tumbuhan, misalnya : nangka
(Artocarpus integra Merr.), mangga (Mangifera indica L.).
b. Daun berupih atau daun berpelepah, yaitu daun yang terdiri atas upih
dan helaian daun, contoh pada padi (Oryza sativa L.), jagung (Zea mays
L.).
c. Daun yang terdiri atas helaian saja, tanpa upih dan tangkai, terdiri dari
daun duduk (helaian langsung melekat atau duduk pada batang), contoh
pada biduri (Calotropis gigantea R.Br.); daun memeluk batang (pangkal
dau lebar, seakan akan melingkari atau memeluk batang, misalnya pada
tempuyung (Sonchus oleraceus L.)
d. Daun yang hanya terdiri atas tangkai saja, lalu tangkai menjadi pipih
sehingga menyerupai helaian daun, jadi merupakan suatu helaian daun
semu atau palsu, dinamakan filodia, misalnya pada pohon acacia (Acacia
auriculiformis A.Cunn.). Tulang-tulang daun terletak pada helai daun.

2
➢ Contoh bentuk daun lengkap dan tidak lengkap :

3) Sifat-sifat daun
a. Bangunnya (bentuknya): bulat/bundar, perisai, jorong, memanjang,
lanset, dll.
b. Ujungnya: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang, terbelah,
berduri.
c. Pangkalnya: runcing, meruncing, tumpul,membulat, rompang atau rata,
berlekuk.
d. Susunan tulang-tulangnya :
❖ menyirip (penninervis), daun memiliki tulang tersusun seperti sirip
pada ikan contohnya : daun mangga, daun nangka, daun melijo.
❖ menjari (palminervis), daun yang memiliki tulang daun menyerupai
susunan jari-jari tangan. Daun menjari umumnya memiliki ibu tulang
daun ibu tulang daun inilah keluar anakanak tulang daun. Contoh : daun
pepaya.
❖ melengkung (cervinervis), daun yang memiliki sejumlah tulang
cabang melengkung, tersusun seperti susunan jari, muncul dari satu titik
(ujung tangkai daun). Contoh : daun melengkung ini adalah daun sirih,
daun gembolo, daun gadung.
❖ sejajar atau (rectinervis), daun sejajar adalah daun yang memiliki
sejumlah tulang cabang tersusun sejajar dari pangkal sampai ujung

3
helaian daun. Contoh daun dengan susunan sejajar ini adalah daun padi,
daun jagung, daun tebu.
e. Tepinya : rata, bertoreh (bergerigi, bergerigi ganda, bergigi, beringgit,
berombak, berlekuk, bercangap, berbagi).
f. Daging daunnya: tipis seperti selaput, seperti kertas, tipis lunak,seperti
perkamen, seperti kulit/belulang, berdaging,
g. Permukaan atas dan bawahnya, licin, gundul, kasap, berkerut,
berbingkul-bingkul, berbulu, berbulu halus dan rapat, berbulu kasar,
bersisik.

4) Fungsi Daun
a. Tempat terjadinya fotosintesis. pada tumbuhan dikotil, terjadinya
fotosintesis di jaringan parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan
monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.
b. Sebagai organ pernapasan.Di daun terdapat stomata yang berfungsi
sebagai organ respirasi (lihat keterangan di bawah pada Anatomi Daun).
c. Tempat terjadinya transpirasi.
d. Tempat terjadinya gutasi.
e. Alat perkembangbiakkan vegetatif. Misalnya pada tanaman cocor bebek
(tunas daun).

5) Berdasarkan jumlah helaian pada tangkainya, daun dibagi menjadi 2


yaitu :
a. Daun tunggal (folium compositum)
Ialah daun yang hanya memiliki satu helaian saja dalam satu tangkai.
Contoh : daun mangga, daun mangga, daun pepaya, daun jambu.
b. Daun Majemuk (folium simplex)
Ialah daun yang memiliki lebih dari satu helaian pada tangkainya.
Contoh : daun putri malu, daun lamtoro, daun saga, daun singkong.

4
6) Bentuk Daun
Bentuk daun biasanya dinyatakan dalam bentuk suatu benda, seperti bulat,
segi tiga dll, atau mencari persamaan bentuk dengan bentuk benda-benda lain,
misalnya bangun tombak, bangun anak panah, bangun perisai dll.
Penggolongan daun umumnya berdasarkan letak bagiannnya yang terlebar.
Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar itu dapat dibedakan 4 golongan
daun, yaitu:
a. Bagian yang terlebar terdapat kira-kira di tengah-tengah helaian daun
bentuk bulat atau bundar orbicularis (daun teratai), perisai peltatus (daun
talas), jorong ovalis atau ellipticus (daun nangka), memanjang/oblongus
(daun srikaya), lanset/lanceolatus (daun kamboja).

b. Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun :


Pangkal daun tidak bertorch: bangun bulat telur/ovatus (daun kembang
sepatu), segi tiga triangularis (daun bunga pukul empat), delta/deltoideus
(daun air mata pengantin), belah ketupat rhombiodeus (daun
bangkuwang).

5
c. Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun:
Bangun bulat telur sungsang/obovatus (daun sawo kecik), jantung
sungsang/obcordatus (daun semanggi gunung), segitiga terbalik atau
pasak/cuneatus (daun semanggi), sudip atau spatel/spathulatus (daun
tapak liman).

d. Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pengkal sampai ujung hampir
sama lebar: bangun garis linearis (daun bermacam-macam rumput),
pita/ligulatus (daun jagung). pedang/ensiformis (daun nenas),
paku/sabulatus (daun Araucaria cunninghamii Ait), jarum/acerosus (daun
pinus).
e. Pangkal daun bertoreh bangun jantung/cordatus (daun waru),
ginjal/reniformis (daun pegagan), anak panah/sagittatus (daun enceng),
tombak hastatus (daun wewehan), bertelingan/auriculatus (daun
tempuyung).
f. Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun: bangun
bulat telur sungsang/obovatus (daun sawo kecik), jantung
sungsang/obcordatus (daun semanggi gunung), segitiga terbalik atau
pasak/cuneatus (daun semanggi), sudip atau spatel/spathulatus (daun
tapak liman).

6
g. Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pengkal sampai ujung hampir
sama lebar: bangun garis linearis (daun bermacam-macam rumput),
pita/ligulatus (daun jagung). pedang/ensiformis (daun nenas),
paku/sabulatus (daun
Araucaria
cunninghamii Ait),

jarum/acerosus (daun pinus).

7) Ujung dan Pangkal Daun


a. Ujung daun dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang
beraneka rupa. Bentuk ujung daun yang sering dijumpai pada tumbuhan
antara lain:
b. Runcing (acutus): apabila kedua tepi daun di kanan dan kiri ibu tulang
daun sedikit demi sedikit menuju ke atas dan bertemu pada puncak daun

7
dengan membentuk sudut lancip (kurang dari 90°). Contoh ujung daun
tumbuhan Oleander (Nerium oleander).
c. Meruncing (acuminatus): mirip dengan ujung daun runcing, hanya
pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi, sehingga ujung daun
Nampak sempit panjang dan runcing. Contohnya ujung daun tumbuhan
sirsat (Annona muricata).
d. Tumpul (obtusus): tepi daun yang semula agak jauh dari ibu tulang akan
menuju ke suatu titik pertemuan hingga terbentuk sudut yang tumpul
(lebih dari 90°). Contoh pada ujung daun sawo kecik (Manilkara kauki).
e. Membulat (rotundus): seperti pada ujung daun tumpul, tetapi tidak
terbentuk sudut sama sekali hingga ujung daun merupakan semacam suatu
busur. Contoh pada ujung daun tumbuhan tapak kaki kuda (Centella
asiatica), ujung daun teratai (Nelumbiummelumbo).
f. Rompang (truncates): ujung daun tampak seperti garis yang merata,
misalnya ujung daun tumbuhan semanggi (Marsilea crenata), ujung daun
tumbuhan Anacardium occidentale.
g. Terbelah (retusus): ujung daun memperlihatkan suatu lekukan yang tidak
begitu jelas, misalnya pada ujung daun tumbuhan bayam (Amaranthus
hybridus).
h. Berduri (mucronatus): jika ujung daun tertutup oleh bagian yang runcing
dan mengeras dan merupakan suatu duri, misalnya pada ujung daun
tumbuhan nenas sebrang (Agave sp).

8) Pangkal Daun

8
Seperti halnya pada ujung daun, pangkal daun pun dapat
memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa, tetapi tepi daunnya ada yang
bertemu dan berlekatan satu dan lainnya, ada pula yang bagian tepi daunnya
tidak pernah bertemu. Bentuk-bentuk pangkal dan yang sering dijumpai pada
beberapa tumbuhan yaitu sebagai berikut:
a. Runcing (acutus): apabila tepi dam di bagian tersebut tidak pernah
bertemu dan terpisah oleh pangkal ibu tulang, misalnya pada bangun daun
lanset, belah ketupat, dan lainnya.
b. Meruncing (acuminatus): dapat dijumpai pada bangun daun bulat telur
terbalik.
c. Tumpul (obtusus): dijumpai pada bangun daun bulat telur.
d. Membulat (rotundus): dapat dijumpai pada bangun daun bulat, jorong,
bulat telur.
e. Rompang (truncatus): dapat dijumpai pada ujung daun dengan bangun
daun segitiga, delta, dan tombak.
f. Berlekuk (errarginalus) : dapat dijumpai pada ujung daun dengan bangun
daun jantung, ginjal, dan anak panah.

Gambar bentuk – bentuk panggkal daun dapat dilihat dibawah ini.

Susunan Tulang Daun dan Tepi Daun Berdasarkan susunan tulangnya,


susunan tulang daun dibedakan menjadi tulang daun menyirip, menjari,
melengkung, dan sejajar. Tulang daun berfungsi untuk memberi kekuatan
pada daun dan sebagai jalan untuk pengangkutan zat-zat makanan.

9
9) Klasifikasi Daun
a. Daun Pepaya (Carica papaya L.)

Pepaya merupakan tanaman yang berasal dari Meksiko bagian selatan


dan bagian utara dari Amerika Selatan. Tanaman ini menyebar ke Benua
Afrika dan Asia serta India. Dari India, tanaman ini menyebar ke berbagai
negara tropis, termasuk Indonesia di abad ke-17 (Setiaji, 2009). Menurut
Kalie (1996), suku Caricaceae memiliki empat marga, yaitu Carica, Jarilla,
Jacaranta, dan Cylicomorpha.
Ketiga marga pertama merupakan tanaman asli Meksiko bagian selatan
serta bagian utara dari Amerika Selatan, sedangkan marga keempat
merupakan tanaman yang berasal dari Afrika. Marga Carica memiliki 24
jenis, salah satu diantaranya adalah papaya. Kedudukan taksonomi tanaman
pepaya dalam Suprapti (2005) adalah sebagai berikut:

10
Nama Tumbuhan : Pepaya
Nama Latin : Carica papaya L.
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Sub Kelas : Dilleniiidae
Ordo : Vilolales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Bentuk dan susunan tubuh bagian luar tanaman pepaya termasuk
tumbuhan yang umur sampai berbunganya dikelompokkan sebagai tanaman
buahbuahan semusim, namun dapat tumbuh setahun lebih. Sistem
perakarannya memiliki akar tunggang dan akar-akar cabang yang tumbuh
mendatar ke semua arah pada kedalaman 1 meter atau lebih menyebar sekitar
60-150 cm atau lebih dari pusat batang tanaman (Suprapti, 2005).
Daun merupakan tumbuhan yang penting dan umumnya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar daun. Tyas (2008) mengatakan bahwa daun
pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar, menjari, bergerigi dan juga
mempunyai bagian-bagian tangkai daun dan helaian daun (lamina). Daun
pepaya mempunyai bangun bulat atau bundar, 8 ujung daun yang lancip,
tangkai daun panjang dan berongga. Permukaan daun licin sedikit mengkilat.
Dilihat dari susunan tulang 4 daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang
bertulang menjari. Daunnya berkumpul di pucuk.

b. Daun Bawang Merah (Allium cepa L.)

11
Bawang merah merupakan salah satu dari sekian banyak jenis bawang
yang ada di dunia. Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan tanaman
musiman yang berbentuk rumpun dan tumbuh tegak dengan tinggi mencapai
15-40 cm. Menurut Tjitrosoepomo (2010). Selain itu, Bawang merah
merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan di Indonesia yang
sering digunakan sebagai penyedap masakan. Di Indonesia, budidaya bawang
merah berkembang dan diusahakan petani mulai di dataran rendah sampai
dataran tinggi. Bawang merah memiliki nilai ekonomi tinggi serta harga yang
fluktuatif sehingga bawang merah diproduksi secara merata di Indonesia
(Wandita et al, 2018).
Kedudukan taksonomi daun bawang adalah sebagai berikut:
Nama Tumbuhan : Bawang Merah
Nama Latin : Allium cepa L.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium

Daun berbentuk silindris kecil memanjang antara 50-70 cm, berlubang


dan bagian ujungnya runcing, berwarna hijau muda sampai tua, dan letak
daun melekat pada tangkai yang ukurannya relatif pandek (Sudirja, 2007).
Bentuk bunga seperti payung. Warna bunga berwarna putih. Banyak buah per

12
tangkai 60- 100. Banyaknya bunga per tangkai 120-160. Banyaknya tangkai
bunga per rumpun 2-4 (Putrasamedja dan Suwandi, 2012).

c. Daun Mangga (Mangifera indica L.)

Tanaman mangga ialah tanaman buah tahunan berupa pohon yang


berasal dari negara India. Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah Asia
Tenggara termasuk Malaysia dan Indonesia.
Berikut merupakan Taksonomi dari daun mangga :
Nama Tumbuhan : Mangga
Nama Latin : Mangifera indica L.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiacea
Genus : Mangifera

Tanaman mangga berasal dari famili Anarcadiaceae, genus Mangifera,


species Mangifera indica (Singh, 1969). Genus dari keluarga Anacardiaceae
yang berasal dari Asia Tenggara tercatat ada 62 spesies enam belas spesies
diantaranya memiliki buah yang dapat dimakan, tetapi hanya spesies
Mangifera caesia, Jack., Mangifera foetida, Lous., Mangifera odorata, Grift.,

13
dan Mangifera indica, L. yang biasa dimakan. Diantara keempat spesies
mangga yang dapat dimakan tersebut, yang memiliki jenis paling banyak
adalah Mangifera indica, L. sebagian dari mangga tersebut terpenting
memiliki aroma yang cukup kuat (Broto, 2003).
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur
batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu
yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m.
Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m (Wikipedia, 2010). Mangga
tumbuh berupa pohon berbatang tegak, bercabang banyak, dan bertajuk
rindang hijau sepanjang tahun. Tinggi pohon dewasa bisa mencapai 10-40 m.
umur pohon bisa mencapai 100 tahun lebih. Morfologi pohon mangga terdiri
atas akar, batang, daun, dan bunga. Bunga menghasilkan buah dan biji (plok)
yang secara generatife dapat tumbuh menjadi tanaman baru (Pracaya, 2006).
Kulit batangnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-
sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang) yang sudah tua
biasanya coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam (Wikipedia, 2010).
Mangga berdaun tunggal tanpa anak daun penumpu, letaknya
bergantian mengelilingi ranting. Panjang tangkai daun antara 11,25-12,50
cm. Bagian pangkal tangkai membesar sisi sebelah atas ada alurnya. Panjang
daunnya 8-40 cm, lebar 2-12,5 cm. Jumlah tulang daun 18-30 buah. Aturan
letak daun pada batang biasannya 3/8. Tetapi makin mendekati ujung
leteknya saangat berdekatan, sehingga tampak dalam lingkaran.
Bentuk daun mangga ada yang seperti mata tombak, lonjong, dengan
ujung seperti mata tombak, segi empat, tetapi berujung runcing seperti mata
tombak, atau segi empat dengan ujung membulat, tepi daun halus,
kadangkadang sedikit bergelombang atau melipat atau menggulung. Stomata
terdapat pada permukaan daun, tetapi paling banyak pada permukaan daun
bawah, permukaan daun bagian atas hijau mengkilat, bagian 7 bawah hijau
muda. Daun yang masih muda berwarna kemerahan. Umur daun bisa
mencapai satu tahun.

14
d. Daun Pisang (Musa paradisiaca L.)

Pisang adalah salah satu tanaman atau tumbuhan terna yang memiliki
ukuran relatif besar atau raksasa yang berdaun besar dengan suku Musaceae.
Tanaman pisang ini juga merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat
dibudidayakan dengan baik pada iklim tropis maupun sub tropis. Ada dua
jenis tanaman pisang yaitu tanaman pisang komersial dan tanaman pisang
yang dapat dibudidayakan (Kurniawan dkk, 2016). Tanaman pisang adalah
terna besar tahunan yang berimpang dan berserat. Batang semunya tumbuh
mengelompok dalam rumpun, daunnya lebar, helainya berbentuk lonjong-
lanset, kadang berlapis lilin, tangkai daun panjang dan membentuk batang
semu. Perbungaan pada ujung batang, menjulur, keluar dari ujung batang
semu, menjurai, semi-menjurai atau bahkan tegak. Braktea tidak beralur
dalam, tergulung bersama-sama atau tegak menyirip,dan biasanya
menggugurkan diri (Nasution dan Isamu, 2001).
Secara taksonomi tanaman pisang diklasifikasikan sebagai berikut:
Nama Tumbuhan : Pisang
Nama Latin : Musa Paradisiaca L.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae

15
Genus : Musa

Daun dewasa terdiri dari atas upih daun (leaf sheat), tangkai daun (petiole),
dan helai daun (leaf blade). Upih daun membentuk batang palsu, kemudian
berkembang menjadi tangkai daun, dan selanjutnya diantara bagian kana n
dan kiri helai daun menjadi tulang utama daun (midrib). Helai daun di bagian
kanan dan kiri tulang daun disebut lembar daun (lamina). Daun berkembang
dari bagian batang palsu dalam bentuk silindris. Perkembangan daun yang
sempurna biasanya terletak pada helai daun ketiga. Jumlah daun pada batang
berkisar antara 10-20 helai daun. Setiap tanaman menghasilkan 35 sampai 50
daun dalam siklus pertumbuhannya, dan rata-rata 40 daun (dalam waktu 8
sampai 18 bulan) (Mudita, 2012).

3. Kegiatan Praktikum
Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 5 orang
3.1 Alat
1. Pensil 2B
2. Pensil warna
3. Penghapus
4. Penggaris
5. Kaca Pembesar (loop)
6. Kamera Hp
3.2 Bahan
1. Daun Pepaya
2. Daun Bawang Merah
3. Daun Mangga
4. Daun Pisang

16
4. Diagram alir/skema kerja

Skema kerja penelitian

1.Siapkanlah bahan penelitian yaitu


daun pepaya, daun bawang, daun
manga,dan daun pisang.

2. Tuliskan pada masing – masing


bahan yaitu: nama daerah,nama
ilmiah, bagian bagian daun,jenis
daun, warna daun,tepi daun,ujung
daun ,pangkal daun,susunan tulang
daun,daging daun,dan permukaan

3. Amati masing-masing
sampel daun.
17
4. Gambarkan secara skematis
bentuk daun dari masing-
masing bahan

5. Tentukan bagian -bagian daun,


jenis daun, warna daun,bentuk
daun,tepi daun, ujung daun, pangkal
daun,susunan tulang daun,daging
daun, dan permukaan daun.
Praktikum pun selesai.

5. Hasil Pengamatan
5.1 Hasil pengamatan kelompok 1
a. Daun Sirih (Piper betle L.)

GAMBAR PENGAMATAN GAMBAR LITERATUR


Daun Sirih Daun Sirih

18
KETERANGAN

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper betle Linn.

b. Padi (Oryza sativa L.)

GAMBAR PENGAMATAN GAMBAR LITERATUR

19
Daun Padi Daun Padi

KETERANGAN
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida – Monocotyledons
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza L.
Species : Oryza sativa L.

20
5.2 Hasil pengamatan kelompok 2
a. Pengamatan Daun Jagung

GAMBAR PENGAMATAN GAMBAR LITERATUR


Daun Jagung Daun Jagung

KETERANGAN

Nama Tumbuhan : Daun Jagung


Nama Latin : Zea mays
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Traceobionta
Divisio : Spermatophyta
Kelas : monocotyledone
Sub Kelas : Dilleniiidae
Ordo : Graminae
Famili : Graminaceae
Genus : Zea
Spesies :

21
b. Pengamatan Ubi Jalar

GAMBAR PENGAMATAN GAMBAR LITERATUR


Daun Ubi Jalar Daun Ubi Jalar

KETERANGAN

Nama Tumbuhan : Daun Ubi Jalar


Nama Latin : Manihot osculanta crantz
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Divisio : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea L.
Spesies :Ipomea batatas(L) lam.

22
5.3 Hasil pengamatan kelompok 3
a. Daun Pandan (Pandanus amaryllifolius)

GAMBAR PENGAMATAN GAMBAR LITERATUR


Daun Pandan Daun Pandan

KETERANGAN
• Nama tanaman : Daun pandan
• Nama latin : Pandanus amaryllifolius
• Nama daerah : Jawa (pandan wangi), Sumatera (pandan
rampai), Bali (pandam arum), Nusa Tenggara (bonak),
Sulawesi (pudaka)
• Bagian-bagian daun : Upih daun atau pelepah daun, tangkai
daun, helai daun
• Jenis daun (lengkap/tidak lengkap) : Daun lengkap
• Jenis daun (tunggal/majemuk) : Daun tunggal
• Warna daun : Hijau
• Bentuk daun : Memanjang
• Tepi daun : Rata
• Ujung daun : Runcing dan berduri
• Pangkal daun : Memeluk batang

23
• Susunan tulang daun : Sejajar atau lurus
• Daging daun : Tipis
• Permukaan daun : Atas (licin), Bawah (kasap)

b. Daun Lidah Buaya (Aloe barbandesis Milleer)

GAMBAR PENGAMATAN GAMBAR LITERATUR


Daun lidah buaya Daun lidah buaya

KETERANGAN

24
• Nama tanaman : Daun Lidah Buaya
• Nama latin : Aloe barbandesis Milleer
• Nama Daerah : Sunda (letah buaya), Jawa (ilat buaya)
• Bagian-bagian daun : Upih daun atau pelepah daun, helai daun
• Jenis daun (lengkap/tidak lengkap : Tidak lengkap
• Jenis daun (tunggal/majemuk) : Tunggal
• Warna daun : Hijau
• Bentuk daun : Runcing
• Tepi daun : Bergerigi
• Ujung daun : Runcing, berduri
• Pangkal daun : Memeluk batang
• Susunan tulang daun : Sejajar atau lurus
• Daging daun : Berdaging
• Permukaan daun : Atas (licin), bawah (licin)

5.4 Hasil Pengamatan kelompok 4


a. Daun Pepaya (Ccarica papaya L.)

25
GAMBAR PENGAMATAN GAMBAR LITERATUR
Daun Pepaya Daun Pepaya

KETERANGAN

Nama Tumbuhan : Pepaya


Nama Latin : Carica papaya L.
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Sub Kelas : Dilleniiidae
Ordo : Vilolales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica

b. Daun Bawang Merah (Allium cepa L.)

GAMBAR PENGAMATAN GAMBAR LITERATUR

26
Daun Bawang Merah Daun Bawang merah

KETERANGAN

Nama Tumbuhan : Bawang Merah


Nama Latin : Allium cepa L.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium

27
c. Daun Mangga (Mangifera indica L.)

GAMBAR PENGAMATAN GAMBAR LITERATUR


Daun Mangga Daun Mangga

KETERANGAN
Nama Tumbuhan : Mangga
Nama Latin : Mangifera indica L.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiacea
Genus : Mangifera

d. Daun Pisang (Musa paradisiaca L.)

28
GAMBAR PENGAMATAN GAMBAR LITERATUR
Daun Pisang Daun Pisang

KETERANGAN

Nama Tumbuhan : Pisang


Nama Latin : Musa Paradisiaca L.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa

29
6. Pembahasan
6.1 Pembahasan Kelompok 1
1) Daun Sirih
Sirih termasuk dalam family piperaceae, merupakan jenis tumbuhan
merambat dan bersandar pada batang pohon lain, yang tingginya 5-15
meter. Sirih 5 6 memiliki daun tunggal letaknya berseling dengan bentuk
bervariasi mulai dari bundar telur atau bundar telur lonjong, pangkal
berbentuk jantung atau agak bundar berlekuk sedikit, ujung daun runcing,
pinggir daun rata agak menggulung ke bawah, panjang 5-18 cm, lebar 3-
12 cm. Batang sirih berwarna cokelat kehijauan, berbentuk bulat, berkerut,
dan beruas yang merupakan tempat keluarnya akar. Morfologi daun sirih
berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling,
bertangkai, teksturnya agak kasar jika diraba, dan mengeluarkan bau khas
aromatis jika diremas. Panjang daun 6-17,5 cm dan lebar 3,5-10 cm. Sirih
memiliki bunga majemuk yang berbentuk bulir dan merunduk. Bunga sirih
dilindungi oleh daun pelindung yang berbentuk bulat panjang dengan
diameter 1 mm. Buah terletak tersembunyi atau buni, berbentuk bulat,
berdaging dan berwarna kuning kehijauan hingga hijau keabu-abuan.
Tanaman sirih memiliki akar tunggang yang bentuknya bulat dan berwarna
cokelat kekuningan. (Koensoemardiyah, 2010).
Daun sirih merupakan suatu tanaman yang digunakan sebagai
pengobatan tradisional, daun sirih biasanya dipakai untuk mengatasi bau
badan dan mulut, mimisan, gatal-gatal serta sebagai antibakteri. Khasiat
daun sirih sudah banyak dikenal dan diuji secara klinis. Penelitian tentang
tanaman ini masih terus dikembangkan. Daun sirih telah berabad-abad
dikenal oleh nenek moyang kita sebagai obat berkhasiat. Tidak hanya
dikenal sebagai tanaman obat, tanaman dengan nama latin (Piper batle L.)
juga punya tempat istimewa untuk acara adat di sejumlah daerah di
Indonesia. (Triarsary, 2007).
Daun berwarna hijau, permukaan atas rata, licin agak mengkilat,
tulang daun agak tenggelam permukaan bawah agak kasar, kusam, tulang

30
daun menonjol, bau aromatiknya khas dan rasanya pedas. Batang tanaman
berbentuk bulat dan lunak berwarna hijau agak kecoklatan dan permukaan
kulitnya kasar serta berkerut-kerut (Inayatullah, 2012). Tanaman sirih
merupakan tanaman yang perdu, merambat, batang berkayu, berbuku buku
dan bersalur. (Kharisma et al., 2010). Daun sirih mempunyai bau aromatik
khas dan rasa pedas. Daun sirih 7 merupakan daun tunggal. Tangkai daun
bulat, warna coklat kehijauan panjang 1,5–8 cm. (Kristio, 2007).
Tanaman sirih memiliki daun yang berwarna hijau dan merah dan
berbentuk seperti hati dengan akar yang merambat. (Guha, 2006). Lamina
pada daun sirih bertekstur lembut, termasuk pada bagian permukaan.
Ketebalannya sekitar 160 170µm dengan serat trikoma berbentuk silinder
menjari. Panjang serat trikomanya kurang lebih 30µm dengan tebal sekitar
5µm. Stomata daun sirih memiliki tipe cyclocytic. Daunnya memiliki rasa
dan bau yang berbeda pada masing-masing daerah di mana ia tumbuh.
(Mubeen et al., 2014).
Sejak zaman dahulu, tanaman sirih telah dipakai untuk bermacam-
macam cara pemanfaatan. Hampir semua bagian tanaman sirih dapat
dimanfaatkan, seperti akar, batang, tangkai, daun, dan buahnya
(Chakraborty, 2011). Rebusannya dapat digunakan sebagai obat untuk
impetigo, luka dan luka bakar eksim, limfangitis, furunkulosis, dan dapat
pula untuk mengatasi sakit perut. Daunnya dapat digunakan sebagai obat
pada kasus urtikaria, faringitis, dan pembengkakan. Akar dan buahnya
dapat mengobati malaria dan asma. (Dwivedi, 2014).
Sirih merupakan tanaman yang telah banyak digunakan sebagai obat
di Asia Tenggara. Sirih di Indonesia ada beberapa jenis dan aromanya,
yaitu sirih hijau, sirih banda, sirih merah, sirih cengkih, sirih hitam
(Moeljanto & Mulyono, 2003; Sudewo, 2005). Beberapa penelitian
mengenai antimikroba alami yang efektif untuk melawan infeksi telah
diteliti adalah sirih hijau (Piper batle L.). Daun sirih hijau telah dibuktikan
mempunyai daya antibakteri (Fadhilah, 1993; Tarigan, 1994; Zakiyah,
1995; Sari & Dewi, 2006) dan daya antifungi (Sutardi, 1994; Wulandari &

31
Maretnianin, 2008). Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa daun
sirih hijau mengandung minyak atsiri yang terdiri dari betelfenol, kavikol,
seskuiterpen, hidroksikavinol, kavibetol, estragol, eugenol, dan kavrakol.
Minyak atsiri dan ekstraknya dapat melawan beberapa bakteri gram positif
dan gram negatif. Daun sirih hijau tidak mengandung alkaloid sedangkan
daun sirih merah mengandung alkaloid. (Sudewo, 2010).
Daun sirih secara tradisional biasa dipakai sebagai obat untuk
penyakit sariawan, sakit tenggorokan, sebagai obat batuk, sebagai obat
pencuci mata, dan untuk pendarahan pada hidung atau biasa disebut
mimisan (Kusuma 2014). Menurut penelitian Kusumawardhani et al
(2015) daun sirih dapat berpengaruh sangat besar terhadap luka bakar
derajat II dengan konsentrasi ekstrak 15% dapat mempercepat proses
penyembuhan luka bakar derajat II. Menurut Sari dan Isadiartuti (2006)
bahwa daun sirih dapat sebagai antiseptik dalam bentuk sediaan gel hand
sanitizer dengan konsentrasi ekstrak 15% mempunyai kemampuan
menurunkan mikroorganisme dan konsentrasi ekstrak 25% mampu
menghilangkan mikoorganisme. Menurut Pramana (2014) bahwa sediaan
salep yang mengandung ekstrak etanol daun sirih dapat mempercepat
penyembuhan luka sayat, hasil yang terbaik pada konsentrasi 20%.

2) Daun Padi
Morfologi atau bagian-bagian tanaman padi, terdiri dari: akar, daun,
tajuk, batang, bunga, malai dan gabah. Akar tanaman padi memiliki sistem
perakaran serabut. Akar tanaman padi terdiri dari dua macam akar yaitu:
akar seminal dan akar adventif sekunder. Akar seminal yaitu akar primer
(radikula) yang tumbuh sewaktu berkecambah bersama 5 akar-akar lain
yang muncul dekat bagian buku skutellum, yang jumlahnya 1-7. Akar-akar
seminal selanjutnya digantikan oleh akar-akar sekunder yang tumbuh dari
buku terbawah batang. Akar-akar sekunder disebut adventif atau akar-akar
buku. (Makarim dan Suhartatik, 2010). Akar berfungsi sebagai penguat
atau penunjang tanaman untuk dapat tumbuh tegak, menyerap hara dan air

32
dari dalam tanah untuk diteruskan ke organ lain di atas tanah yang
memerlukan. (Makarim dan Suhartatik, 2010).
Daun tanaman padi tumbuh pada batang dalam susunan yang
berselang seling dan terdapat satu daun pada tiap buku. Daun teratas pada
tanaman padi disebut daun bendera yang posisi dan ukurannya tampak
berbeda dari daun yang lain. Makarim dan Suhartatik (2010)
menyebutkan, bagian-bagian daun terdiri atas :
a. Helaian daun yang menempel pada buku melalui pelepah daun
b. Pelepah daun yang membungkus ruas di atasnya dan kadang-kadang
pelepah daun dan helaian daun ruas berikutnya
c. Telinga daun (auricle) pada dua sisi pangkal helaian daun
d. Lidah daun (ligula) yaitu struktur segitiga tipis tepat di atas telinga
daun.
Tajuk merupakan kumpulan daun yang tersusun rapi dengan bentuk,
orientasi, dan besar (dalam jumlah dan bobot) tertentu. Varietas-varietas
padi memiliki tajuk yang sangat beragam. (Makarim dan Suhartatik,
2010).
Batang terdiri atas beberapa ruas yang dibatasi oleh buku, dan tunas
(anakan) yang tumbuh pada buku. Jumlah buku sama dengan jumlah daun
ditambah dua yaitu satu buku untuk tumbuhnya koleoptil dan yang satu
lagi menjadi dasar malai. Ruas yang terpanjang adalah ruas yang teratas
dan panjangnya berangsur menurun sampai ke ruas yang terbawah dekat
permukaan tanah. (Yoshida, 1981 dalam Makarim dan suhartatik, 2010).
Anakan padi tumbuh pada batang utama dalam urutan yang
bergantian. Anakan primer tumbuh dari buku terbawah dan memunculkan
anakan sekunder. Anakan sekunder akan menghasilkan anakan tersier.
(Makarim dan Suhartatik, 2010). Bunga padi secara keseluruhan disebut
malai. Malai terdiri dari 8–10 buku yang menghasilkan cabang–cabang
primer selanjutnya menghasilkan cabang cabang sekunder. Buku pangkal
malai umumnya hanya menghasilkan satu cabang primer, tetapi dalam

33
keadaan tertentu buku tersebut dapat menghasilkan 2–3 cabang primer.
(Makarim dan Suhartatik, 2010).
Lemma yaitu bagian bunga floret yang berurat lima dan keras yang
sebagian menutupi palea. Lemma memiliki suatu ekor. Palea yaitu bagian
floret yang berurat tiga yang keras dan sangat pas dengan lemma. Bunga
terdiri dari enam benang sari dan sebuah putik. Enam benang sari tersusun
dari dua kelompok kepala sari yang tumbuh pada tangkai benang sari.
(Makarim dan Suhartatik, 2010).
Butir biji adalah bakal buah yang matang, dengan lemma, palea,
lemma steril, dan ekor gabah yang menempel sangat kuat. Butir biji padi
tanpa sekam (kariopsis) disebut beras. Buah padi adalah sebuah kariopsis,
yaitu biji tunggal yang bersatu dengan kulit bakal buah yang matang (kulit
ari), yang membentuk sebuah butir seperti biji. Komponen utama butir biji
adalah sekam, kulit beras, endosperm, dan embrio. (Makarim dan
Suhartatik, 2010).
Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan
banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per
bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang
dikehendaki per tahun sekitar 1500 -2000 mm. Suhu yang baik untuk
pertumbuhan tanaman padi 23 °C. Tinggi tempat yang cocok untuk
tanaman padi berkisar antara 0 -1500 m dpl. 16 Tanah yang baik untuk
pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi
pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan
air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah
yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH antara 4-7.
(Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, 2008).
Padi menjadi salah satu sumber karbohidrat setelah dirubah menjadi
nasi putih. Karbohidrat adalah sumber energi yang tercepat, karena semua
kegiatan membutuhkan energi, maka hal ini akan mempengaruhi otot yang
bekerja. Asupan ini mengandung asam amino yang penting dan saat nasi
disajikan dengan hidangan daging, diet ini dapat meningkatkan

34
pertumbuhan otot. Nasi putih adalah pilihan yang baik untuk vegetarian
yang ingin tetap mengembangkan tubuh mereka. Padi dapat mengobati
dan mencegah gangguan pencernaan, hal ini karena kandungan serat yang
rendah, jika dimasak menjadi nasi putih maka akan bermanfaat bagi
mereka yang menderita diare, radang usus dan morning sickness. Manfaat
lainnya memiliki sifat diuretik ringan dan berfungsi membantu pencernaan
dan antiinflamasi yang alami. Cara nya adalah dengan membuat agar-agar
beras. Padi diambil berasnya lalu dapat direbus, dikeringkan, dibiarkan
dingin kemudian ditumbuk untuk membentuk pasta untuk dioleskan pada
bisul, luka, bengkak dan jerawat. Hal ini banyak digunakan oleh
masyarakat India. yang digunakan untuk sakit perut, jantung bakar dan
gangguan pencernaan.
Ekstrak padi yang dioleh menjadi beras menjadi bahan dalam obat-
obatan dan kosmetik. Salah satunya adalah karena diyakini dapat
menambah volume dan ketebalan rambut, sehingga mereka digunakan
dalam shampoo dan produk perawatan rambut lainnya, serta menjadi krim
untuk pelembab karena fungsinya adalah memiliki sifat antipenuaan atau
anti aging. Campuran tepung beras dan madu sendiri digunakan oleh
beberapa wanita untuk menambah kecerahan kulit di wajah mereka.

6.2 Pembahasan Kelompok 2


1) Daun Jagung
Nama latin : Zea mays
Bagian-bagian daun : - Upih daun atau pelepah daun (vagina)
- Helaian daun (lamina)

35
Jenis daun : Tidak lengkap
Jenis daun : Tunggal
Warna daun : Hijau
Bentuk daun : Memanjang
Tepi daun : Rata
Ujung daun : Runcing
Pangkal daun : Runcing
Susunan tulang : Sejajar daun
Daging daun : Tipis
Permukaan daun : Berbulu halus

a. Menurut literatur
Menurut literatur yang kami dapatkan, daun jagung merupakan
daun yang memanjang dan muncul dari buku-buku batang. Setiap daun
terdiri atas kelopak daun, ligula, dan helaian daun. Ligula atau lidah
daun terdapat diantara kelopak dan helaian daun yang berfungsi untuk
mencegah air masuk ke dalam kelopak daun dan batang (Muhadjir,
1988). Daun jagung adalah daun sempurna yang bentuknya
memanjang, antara pelepah dan helai daun terdapat ligula, tulang daun
sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada
yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter yang khas
dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis
berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman
menanggapi defisit air pada sel-sel daun (Samadi dan Cahyono, 1996).

b. Menurut pengamatan
Menurut pengamatan yang kelompok kami lakukan, maka
didapatkan hasil bahwa daun jagung yang memiliki nama latin Zea
mays memiliki bagian upih daun atau pelepah daun (vagina) dan juga
helaian daun (lamina) sehingga kami simpulkan tergolong jenis daun
yang tidak lengkap karena tidak terdiri atas 3 bagian daun. Daun jagung

36
merupakan daun tunggal yang berwarna kehijauan dengan bentuk
daunnya yang memanjang. Saat kami amati bagian tepi daunnya rata
dengan ujung dan pangkal daunnya yang runcing. Susunan tulang
daunnya sejajar dengan daging daunnya yang tipis serta permukaan
daun yang berbulu halus.

2) Daun Ubi Jalar


Nama latin : Manihot osculanta crantz
Nama daerah : Boled (Sunda), Budin (Jawa), Kaspe (Papua)
Bagian-bagian daun : - Helaian daun (Lamina)
- Tangkai daun (Petiolus)
Jenis daun : Tidak lengkap
Jenis daun : Tunggal
Warna daun : Hijau
Bentuk daun : Menjari
Tepi daun : Rata
Ujung daun : Runcing
Pangkal daun : Terbelah
Susunan tulang daun : menyirip
Daging daun : tipis lunak
Permukaan daun : halus

a. Menurut literatur
Daun ubi jalar memiliki bentuk berbentuk hati, lonjong dan bulat
runcing tergantung varietasnya. Daun ubi jalar berbentuk hati, dengan
tepi rata dan alur atau jari yang dangkal. Daun ubi jalar berbentuk
lonjong, dengan tepi rata dan alur dangkal atau dalam. Daun ubi jalar
berbentuk bulat dan runcing, dengan tepi daun rata dan alur dangkal

37
atau dalam. Daun ubi jalar memiliki tulang menyirip, posisi daun tegak,
agak mendatar, dan batang tunggal menempel pada batang. Ukuran
daun (lebar dan panjang) bervariasi menurut kultivar. Bukaan daun
(stomata) daun ubi jalar merata. Varietas ubi jalar berdaun (lebar) lebih
produktif dibandingkan dengan ubi jalar berdaun kecil, karena daun
yang lebih lebar memungkinkan fotosintesis yang lebih baik dan lebih
efisien (Juanda & Cahyono, 2000).

b. Menurut pengamatan
Menurut pengamatan yang kami lakukan, daun ubi jalar Manihot
osculanta crantz terdiri dari dua bagian daun, yaitu helaian daun
(lamina) dan tangkai daun (petiolus) sehingga tergolong ke dalam daun
tidak lengkap dan tunggal karena tidak bercabang. Daun ubi jalar
berwarna hijau dengan bentuk daunnya yang menjari dan tepi daunnya
yang rata. Ujung daun ubi jalar runcing dengan pangkal daunnya
terbelah dan susunan tulang daun yang menyirip. Daging daun ubi jalar
tipis lunak dengan permukaannya yang halus.

6.3 Pembahasan Kelompok 3


1) Daun Pandan (Pandanus ammaryllifolius)
❖ Pandan wangi (Pandanus ammaryllifolius)atau biasa disebut pandan
saja adalah jenis tanaman monokotil dari famili Pandanaceae.
❖ Daunnya memanjang, tersusun atas roset rapat, daun pandan
merupakan daun tunggal, duduk memeluk batang, bentuknya sempit
dan memanjang, seperti pita, ujungnya meruncing dan berduri kecil-
kecil tajam, terkaddang duri ini terdapat sisi punggung ibu tulangnya,
daun tersusun dalam garis spiral yang biasanya ada 3.
❖ Tulang daun sejajar, panjang daun kira-kira 40-80 cm, dengan lebar 3-
5 cm, dan warnanya hijau.Tepi daun merata, tetapi ada beberapa
varietas yang memiliki tepi daun yang bergerigi. Jika diremas daun
akan mengeruarkan aroma wangi.

38
❖ Daun pandan banyak memiliki manfaat, sebagai rempah-rempah dalam
pengolahan makanan, pemberi warna hijau pada masakan, dan juga
sebagai bahan baku pembuatan minyak wangi,selain itu daun pandan
juga memiliki banyak manfaat dalam bidang pengobatan antara lain :
a. Pengobatan lemah saraf
b. Pengobatan rematik dan pegel linu
c. Menghitamkan rambut dan mengurangi rambut rontok
d. Menghilangkan ketombe
e. Penambah nafsu makan
f. Mengatasi hipertensi

Klasifikasi (Pandanus ammaryllifolius)


- Kingdom : Plantae
- Subkingdom : Tracheobionta
- Super Divisi : Spermatophyta
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Liliopsida
- Sub Kelas : Arecidae
- Ordo : Pandanales
- Famili : Pandanaceae
- Genus : Pandanus
- Spesies : Pandanus amaryllifolius Roxb.
- Nama daerah : pandan rampe (Jawa), Pandan bebau (sumatra)
Pondang, Ponda Pondago (sulawesi) ,pandan arumi (bali)
2) Daun Lidah Buaya (Aloe barbandesis Milleer)
Menurut Candra dkk., (2009), bagian-bagian dari tanaman lidah buaya
yang umum dimanfaatkan adalah:
❖ Daun, yang dapat digunakan langsung, baik secara tradisional maupun
dalam bentuk ekstrak

39
❖ Eksudat (getah daun yang keluar bila dipotong, terasa pahit dan kental),
secara biasanya digunakan langsung tradisional untuk pemeliharaan
rambut, penyembuhan luka.
❖ Gel (bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat bagian dalam
daun setelah eksudat dikeluarkan), tersusun oleh 96% air dan 4%
padatan yang terdiri dari 75 komponen senyawa berkhasiat. Bersifat
mendinginkan dan mudah rusak karena oksidasi, sehingga dibutuhkan
proses pengolahan lebih lanjut agar diperoleh gel yang stabil dan tahan
lama. Djubaedah (2003) menyebutkan bahwa gel lidah buaya
mengandung 17 asam amino yang penting bagi tubuh.
❖ Manfaat lidah buaya untuk kesehatan, seperti merawat kulit dan rambut,
obat luka bakar alami, hingga pelancar pencernaan sudah terbukti sejak
lama. Karena itu, lidah buaya banyak digunakan sebagai bahan alami
dalam industri kosmetik dan farmasi.
Klasifikasi: (Aloe barbandesis Milleer)
- Kingdom : Spermatophyta
- Divisi : Plantae
- Subdivisi : Spermatophytes
- Kelas : Lilieropsida
- Ordo : Asparagales
- Genus : Aloe
- Famili : Asphodeloideae
- Spesies : Aloe vera
- Nama Daerah : Ilat baya (Java, letah buaya (Sunda), aloe
vera (Malay)

6.4 Pembahasan Kelompok 4


Pada praktikum tanggal 18 Oktober 2023 dilakukan identifikasi
morfologi daun dan juga jenis-jenis daun, bentuk daun, sifat-sifat daun, dan
bagaimana permukaan, tepi, dan pangkal dari daun tersebut. Dimana, kita
mengamati beberapa jenis daun dari sampel daun yang telah dibawa.

40
Seperti yang kita ketahui, Daun (Folia) merupakan salah satu bagian
tumbuhan yang tumbuh pada ranting atau batang dan biasanya tumbuh
berhelai-helai hingga lebat. Daun itu sendiri biasanya mempunyai warna
hijau. Dimana, daun ini ialah organ fotosintesis yang paling utama bagi
tumbuhan. Meskipun batang yang berwarna hijau juga melakukan
fotosintesis. Bentuk dari daun sangat bervariasi, namun pada umumnya
daun terdiri dari suatu helai daun (blade) dan tangkai daun (petiola) yang
menghubungkan daun dengan batang.
Daun merupakan salah satu biometrik yang dimiliki oleh tumbuhan,
hal ini karena daun memiliki bentuk dan tulang daun yang bermacam-
macam untuk setiap jenis tumbuhan. Daun memiliki bentuk yang
bermacam-macam, ada yang berbentuk oval, hati, memanjang dll. Ada juga
daun yang mengalami modifikasi menjadi duri (tumbuhan kaktus) dan ada
yang berubah menjadi tempat menyimpan air. Daun dibedakan menjadi 2
berdasarkan strukturnya, daun lengkap dan daun tak lengkap
Berikut merupakan pembahasan dari daun pepaya, daun bawang
merah, daun mangga, dan daun pisang.
1) Daun Pepaya (Carica papaya L.)

Pepaya adalah tanaman asli dari daerah tropis Amerika. Pohon


pepaya dapat tumbuh pada ketinggian 0-1000 meter dpl dengan daun
berbentuk menjari. Pepaya memiliki varietas antara lain: pepaya

41
semangko, pepaya dampit, pepaya arum bogor, pepaya carysa (pepaya
hawai), pepaya sari ading, pepaya sari rona dan pepaya california (pepaya
Callina) (Budiyanti dan Sunyoto, 2011). Buah pepaya berbentuk lonjong
yang terdapat rongga didalamnya. Rongga tersebut berisi biji pepaya. Biji
pepaya termasuk limbah pertanian, terdapat dibagian rongga buah pepaya.
Berbentuk bulat keriput yang dibungkus oleh kulit ari yang transparan
seperti agar. Biji pepaya pada buah yang belum matang berwarna putih,
sedangkan biji pepaya matang berwarna hitam dengan tekstur yang lunak.
Berikut merupakan kedudukan taksonomi pepaya :
Nama Tumbuhan : Pepaya
Nama Latin : Carica papaya L.
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Sub Kelas : Dilleniiidae
Ordo : Vilolales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Karakteristik Tanaman Pepaya antara lain ; Daging buahnya
lunak, warna merah atau kuning. Rasanya manis dan menyegarkan, karena
mengandung banyak air. Pepaya baik untuk dikonsumsi orang yang
sedang diet sebab kadar lemaknya sangat rendah, kandungan karbohidrat,
dan juga kalorinya. Bentuk dan susunan tubuh bagian luar tanaman pepaya
termasuk tumbuhan yang umur sampai berbunganya dikelompokkan
sebagai tanaman buah buahan semusim, namun dapat tumbuh setahun
lebih. Sistem perakarannya memiliki akar tunggang dan akar-akar cabang
yang tumbuh mendatar ke semua arah pada kedalaman 1 meter atau lebih
menyebar sekitar 60-150 cm atau lebih dari pusat batang tanaman.
a. Morfologi daun pepaya (Carica papaya L.) :
- Nama Tanaman (daerah asal dan nama latin)

42
Pepaya , Pepaya adalah tanaman asli dari daerah tropis Amerika.
Tetapi di indonesia sudah dibudidayakan dengan beberapa varietas
baru. Dimana pepaya memiliki Nama Latin : Carira Papaya L.
- Bagian- Bagian daun
Daun pepaya (Carica papaya L) merupakan daun tunggal, berukuran
besar, dan bercangap, juga mempunyai bagian-bagian daun lengkap.
(falicum completum) beruapa pelepah atau upih daun (vagina),
tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina).
b. Jenis daun (lengkap/tidak lengkap)
Daun pepaya memiliki jenis daun yang lengkap karena memiliki bagian
daun berupa helai daun, tangkai daunm upih, dan tulang daun.
c. Jenis daun (Tunggal/majemuk)
Daun pepaya memiliki jenis daun tunggal dengan daun- daun bertulang
menjari dengan tangkai daun yang panjang dan berlubang. Buah pepaya
merupakan buah sejati tunggal yang terjadi dari satu bunga dengan satu
bakal buah saja.
d. Warna daun
Daun pepaya memiliki pigment berwarna hijau.
e. Bentuk Daun
Daun pepaya memiliki bentuk daun bulat atau bundar (orbicularis)
dengan tepi daun yang bercangap, menjari dan juga bertoreh. Memiliki
ujung daun meruncing (Aceminatus) dengan pangkal daun yang
berlekuk dan susunan tulang yang menjari (Palminervis).dengan daging
daun yang seperti perkamen (Perkamenteus) dan juga permukaan daun
yang licin dan sedikit mengkilap. Selain itu, pepaya ini memiliki
tangkai yang bulat dan berongga. Jika dilihat dengan pembahasan
morfologi daun dari literatur tidak terlalu jauh berbeda.

2) Daun Bawang Merah (Allium cepa L.)

43
Bawang merah merupakan salah satu tanaman yang termasuk ke
dalam umbi-umbian tanah, dan juga tanaman yang memiliki perakaran
serabut di bagian pangkal umbi. Tanaman bawang merah ini diduga
berasal dari Asia Tenggara yang menyebar luas ke berbagai wilayah dan
juga tempat lainnya, bawang merah ini biasanya digunakanga sebagai
bumbu atau tambahan masakan yang bertujuan untuk memberikan cita
rasa khusus dalam masakan tersebut.
Secara umum, bawang merah ini juga merupakan salah satu
tanaman yang memiliki kandungan dan senyawa yang sangat tinggi,
sehingga di zaman dahulu hingga sekarang orang banyak menggunakan
bawang merah sebagai bahan herbal dan juga tradisional untuk
menyembuhkan berbagai penyakit serta menyehatkan kesehatan tubuh.
Secara sistematisnya bawang merah ini dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :

Nama Tumbuhan : Bawang Merah


Nama Latin : Allium cepa L.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae

44
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Morfologi bawang merah bisa dibedakan menjadi beberapa
bagian yaitu akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Pada pengamatan
kali ini kami mengamati morfologi dari daun bawang merah. Berikut
penjelasannya :
a. Morfologi daun bawang (Allium cepa L.):
- Nama Tanaman (daerah asal dan nama latin
Daun bawang merah, daun ini berasal dari kawasan dari Asia
Tenggara yang kemudian meluas dan ditanam di berbagai
wilayah yang beriklim tropis dan subtropis. Daun ini memiliki
nama latin yaitu : Allium cepa L.
- Bagian- Bagian daun
Sesuai dengan pengamatan kami, daun bawang merah hanya
memiliki bagian helai daun saja.
- Jenis daun (lengkap/tidak lengkap)
Daun bawang merah memiliki jenis daun yang tidak lengkap karena
ia kehilangan 2 bagian dari daun lengkap. Jadi daun bawang merah
ini hanya memiliki helai daun saja.
- Jenis daun (Tunggal/majemuk)
Daun bawang merah memiliki jenis daun majemuk. Dimana pada
satu tangkai memiliki lebih dari 1 helaian daun.
- Warna daun
Daun bawang merah memiliki pigment berwaarna hijau.

- Bentuk Daun
Daun bawang merah memiliki bentuk daun yang bulat, memanjang,
menyerupai pipa. Memiliki tepi daun yang rata, ujung daun yang
meruncing, dan pangkal daun yang tumpul dan membulat. Jika
dilihat dari susunan tulangnya ia tidak memiliki tulang daun.

45
Kemudian daging daunnya tipis lunak, serta tipis seperti selaput
terakhir. Slain itu daun dari bawang merah ini memiliki rongga di
dalamnya. untuk permukaan daunnya gundul.

DAUN WAJIB
A. DAUN MANGGA
1. Nama Tumbuhan : Mangga
2. Nama Latin : Mangifera indica L.
3. Kingdom : Plantae
4. Divisio : Spermatophyta
5. Sub Divisio : Angiospermae
6. Kelas : Dicotyledonae
7. Ordo : Sapindales
8. Famili : Anacardiacea
9. Genus :Mangifera

Pohon mangga tergolong tanaman buah tropis, sehingga pohon mangga


mudah tumbuh di iklim Indonesia. Produksi buah manga mencapai 2.203.791
ton di tahun 2017, mengindikasikan bahwa penanaman pohon mangga di
Indonesia berkembang dengan baik. Umumnya masyarakat hanya
memanfaatkan buah mangga untuk dikonsumsi sebagai buah segar, atau
dibuat produk-produk olahan seperti keripik, jus, perisa mangga. Selain buah
mangga, bagian lain dari pohon mangga yaitu daun, juga telah diteliti
memiliki portensi sebagai antioksidan, yang mampu menghambat reaksi
oksidasi dalam tubuh (Adawiah, et al., 2015).
Daun dari tanaman mangga menjadi salah satu daun yang tunggal dan
tidak memiliki penumpu dan anakan. Panjang dari daun tanaman mangga ini
mencapai 8 hingga 40 cm yang disertai dengan ukuran lebar mencapai 2
hingga 12,5 cm. Daun mangga ini terletak dimana-mana, maksudnya daun ini
terletak secara berselang-seling dalam mengelilingi ranting. Tanaman

46
mangga merupakan tanaman yang memiliki daun tidak lengkap, hal ini
karena adanya petiolus atau tangkai dan lamina atau helaian daun saja.
Bentuk dari daun mangga ini memiliki variasi, disebabkan berbentuk
lonjong, mata tombak serta segi empat pada ujungnya dan agak meruncing.
Bahkan ditepi bagian dari daunnya terlihat halus, akan tetapi sedikit
bergelombang.
a. Morfologi daun manga
1. Nama tanaman : Mangga
2. Daerah asal : Asia Tenggara
3. Nama Latin : Mangifera indica L.
4. Bagian-bagian daun manga:
- Daun bertangkai
- Tangkai daun
- Helai daun
5. Jenis daun lengkap / tidak lengkap
- Jenis daaun tidak lengkap
6. Jenis daun (tinggal/majemuk)
- Tunggal
7. Bentuk daun : lanset
8. Tepi daun : rata
9. Ujung daun : meruncing
10. Panggkal daun : membulat
11. Susunan tulang daun : menyirip
12. Daging daun : seperti kertas
13. Permukaan daun : kasap

B. DAUN PISANG
Nama Tumbuhan : Pisang
Nama Latin : Musa Paradisiaca L.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta

47
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa

Pisang (Musa paradisiaca L.) termasuk keluarga Musaceae


(Nuswamarhaeni et al., 1989). Tanaman pisang (Musa paradisiaca) saat ini
dikenal sebagai tanaman buah yang ditanam dan dimanfaatkan secara luas
oleh masyarakat Indonesia. Tanaman pisang memiliki nilai ekonomi yang
tinggi karena beragam manfaat yang dimilikinya. Pisang merupakan buah
yang bergizi karena mengandung vitamin, mineral, dan karbohidrat serta
mudah dicerna, rendah lemak dan kolestrol, sementara daun pisang dapat
dipakai sebagai pembungkus berbagai makanan serta jantung pisang dapat
digunakan sebagai sayuran dalam masakan (Paul dan Duarte, 2011). Pisang
merupakan buah tropis yang tersedia sepanjang tahun. Kulitnya berwarna
hijau atau kuning, menjadi lembut dan mudah dikupas setelah masak.
Bentuknya bulat panjang, rasanya manis jika sudah matang (Dalimartha,
2007). Pisang merupakan salah satu komoditi buah penting di Indonesia
sebab Indonesia sebenarnya merupakan daerah asal (center of origin)
tanaman pisang. Namun demikian, Indonesia hanya menempati posisi
kedelapan dalam urutan negara penghasil pisang di dunia (Molina et al.,
2004).
Selain buahnya yang kaya akan manfaat daun pisang juga sering
digunakan dalam lingkup pengobatan. Daun pisang berbentuk memanjang
dan lebar dengan pertulangan daun besar yang disebut dengan pelepah.
Pelepah pisang mengandung air yang tinggi dan bagian dalamnya berongga.
Ujung daun berbentuk tumpul dengan bagian tepi yang rata. Daun pisang
pada bagian atas permukaanya mengkilap dan berwarna hijau. Sedangkan
pada bagian bawahnya daun pisang tertutup lapisan lilin yang berwarna putih.
Pada daun muda berwarna hijau tua sedangkan pada daun muda

48
permukaannya berwarna hijau muda. Pada daun muda yang baru muncul dari
titik tumbuh biasanya masih menggulung.
a. Morfologi daun piang
1. Nama tanaman : pisang
2. Daerah asal : Asia Tenggara
3. Nama latin : Musa paradisical L.
4. Bagian-bagian Daun
• Upih daun/pelepah daun (vagina)
• Tangkai daun (petiolus)
• Helai daun (lamina)
5. Jenis daun lengkap/tidak lengkap
• Daun Lengkap
6. Jenis daun tunggal/majemuk
• Daun Tunggal
7. warna daun : Hijau
8. Bentuk daun : lanset, memanjang
9. Tepi Daun : rata
10. Ujung daun : membulat
11. Panggkal daun : membulat
12. Susunan tulang daun : menyirip (penninervis)
13. daging Daun : Tipis seperti kertas
14. Permukaan Daun : licin (leavis), mengkilap

7. Kesimpulan
Jadi dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada hari Rabu, 18
Oktober 2023, dapat disimpulkan bahwa:
1. Daun pepaya merupakan tanaman dari daerah tropis (Indonesia ) dengan
nama latin Carica Pepaya L. Yang memiliki bagian- bagian daun seperti

49
upih daun (vagina) ,tangkai daun (petiolus) ,Panjang dan beronggga , serta
memiliki helaian daun (Lamina).Daun pepaya termasuk daun lengkap,
dengan jenis daun tunggal karena terdiri atas satu helaian daun saja. Daun
pepaya memiliki warna daun hijau, dengan bentuk daun bulat (
Orbiculoris) , tepi daun bercangkap (Fisus), selain itu, daun pepaya
memiliki ujung daun yang meruncing (Aceminatus), pangkal daun yang
berlekuk ( Emaggimatus), serta susunan tulang daun yang menjari
(Palminervis). Daging daun seperti pekamen (Perkamenteus), tak hanya
itu daun pepaya juga memiliki permukaan daun yang licin (Laevis ),dan
sedikit mengkilap ( Nitidus).
2. Daun bawang merupakan tanaman yang berasal dari daerah Asia tengah
dengan nama latin Allium fistulosum L. yang memiliki bagian daun seperti
helaian daun saja , karena daun bawang ini merupakan jenis daun tidak
lengkap. Daun bawang juga memiliki warna daun hijau,bentuk daun bulat
memanjang menyerupai pipa,tepi daun rata,ujung daun
meruncing,pangkal daun tumpul membulat, tidak terdapat tulang daun,
memiliki daging daun yang lunak, dan tipis seperti selaput, serta memiliki
permukaan daun yang gundul.
3. Daun mangga merupakan tanaman yang berasal dari daerah Asia selatan
dengan nama latin Mangifera Indica L. Daun mangga memiliki bagian-
bagian daun seperti tangkai daun, helaian daun, daun mangga merupakan
tanaman yang tidak lengkap dan termasuk jenis daun tunggal, dengan
warna daun yang hijau, bentuk daun lanset, tepi daun rata, ujung daun
meruncing,pangkal daun membulat, susunan tulang daun menyirip, daging
daun seperti kertas, serta daun mangga memiliki permukaan daun yang
kasar.
4. Daun pisang merupakan tanaman yang berasal dari daerah Asia Tenggara,
dengan nama latin Musa Paradisiacal L. Daun pisang termasuk daun
lengkap karena memiliki bagian – bagian seperti upih atau pelepah (
Vagina ), tangkai daun (Petiolus), dan helaian daun ( Lamina). Daun
pisang juga memiliki jenis daun tunggal karena terdiri atas satu helaian

50
daun saja. Daun pisang memiliki warna daun hijau, bentuk daun lanset
memanjang, tepi daun rata, ujung daun membulat, pangkal daun bertekuk,
susunan tulang menyirip, memiliki daging daun seperti kertas, serta daun
pisang memiliki permukaan daun yang licin dan mengkilap.
5. Daun sirih merupakan suatu tanaman yang digunakan sebagai pengobatan
tradisional, daun sirih biasanya dipakai untuk mengatasi bau badan dan
mulut, mimisan, gatal-gatal serta sebagai antibakteri. Khasiat daun sirih
sudah banyak dikenal dan diuji secara klinis. Penelitian tentang tanaman
ini masih terus dikembangkan. Daun sirih telah berabad-abad dikenal oleh
nenek moyang kita sebagai obat berkhasiat. Tidak hanya dikenal sebagai
tanaman obat, tanaman dengan nama latin (Piper batle L.) juga punya
tempat istimewa untuk acara adat di sejumlah daerah di Indonesia.
(Triarsary, 2007).
6. Daun Padi merupakan tanaman yang dapat hidup baik didaerah yang
berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik
rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan,
curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500 -2000 mm. Suhu
yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C. Tinggi tempat yang
cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0 -1500 m dpl. 16 Tanah yang
baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang
kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu
dengan diperlukan air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh
dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 -22 cm
dengan pH antara 4-7.

7. Daun Pandan dapat disimpulkan pada Pandan wangi (Pandanus


ammaryllifolius) atau biasa disebut pandan saja adalah jenis tanaman
monokotil dari famili Pandanaceae. Daunnya memanjang, tersusun atas
roset rapat, daun pandan merupakan daun tunggal, duduk memeluk batang,
bentuknya sempit dan memanjang, seperti pita, ujungnya meruncing dan
berduri kecil-kecil tajam, terkaddang duri ini terdapat sisi punggung ibu

51
tulangnya, daun tersusun dalam garis spiral yang biasanya ada 3. Tulang
daun sejajar, panjang daun kira-kira 40-80 cm, dengan lebar 3-5 cm, dan
warnanya hijau.Tepi daun merata, tetapi ada beberapa varietas yang
memiliki tepi daun yang bergerigi. Jika diremas daun akan mengeruarkan
aroma wangi.
8. Daun Lidah buaya merupakan daun yang dapat digunakan langsung, baik
secara tradisional maupun dalam bentuk ekstrak Eksudat (getah daun yang
keluar bila dipotong, terasa pahit dan kental), secara biasanya digunakan
langsung tradisional untuk pemeliharaan rambut, penyembuhan luka.
Dimana, Gel (bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat bagian
dalam daun setelah eksudat dikeluarkan), tersusun oleh 96% air dan 4%
padatan yang terdiri dari 75 komponen senyawa berkhasiat. Bersifat
mendinginkan dan mudah rusak karena oksidasi, sehingga dibutuhkan
proses pengolahan lebih lanjut agar diperoleh gel yang stabil dan tahan
lama. Djubaedah (2003) menyebutkan bahwa gel lidah buaya mengandung
17 asam amino yang penting bagi tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

Martiasih, M. (2014). Morfologi dan Taksonomi Tanaman Papaya (Carica Papaya


L).1-2.
MEHA, M. (2019). Sejarah Mangga .

52
Yoga Oktavianto, S. d. (2015). KARAKTERISASI TANAMAN MANGGA
(Mangifera Indica L.) CANTEK, IRENG,EMPOK, JEMPOL DI DESA
TIRON, KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI .
M.Sc, R. E. (2022). Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Bawang Merah.
Pancabudi. (n.d.). MORFOLOGI TANAMAN BAWANG MERAH. TINJAUAN
PUSTAKA Morfologi Tanaman Bawang Merah - Panca Budi, 1-9.
Solehah, N. (2019). Morfologi Bawang Merah (Allium ascolonium L.). Ni’matus
Solehah_BAB II.pdf, 7-22.
M.Sc, R. E. (2022). Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Pisang. KLASIFIKASI
DAN MORFOLOGI TANAMAN PISANG, 1.
Patricia Dwi Yuliasih, D. H. (2016). BIOSISTEMATIKA BERBAGAI
VARIETAS PISANG (Musa paradisiaca L.)BERDASARKAN
KARAKTER MORFOLOGI MELALUI METODE FENETIK. Jurnal-
Skripsi.pdf, 1-10.

53
54

Anda mungkin juga menyukai