Makalah PTI Kelompok 5

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI


“Dajukan untuk memenuhi tugas kelompok dalam matakuliah PTI”

DOSEN PENGAMPU
Amelia permatasari, S.pd M.kom

DISUSUN OLEH KELOMPOK V

1. ABRAR KAHN : 2523149

2. REYHAN ALIFURRAHMAN : 2523167

3. SASA BILA PUTRI SIREGAR : 2523178

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2023


KATA PENGANTAR

System basis data telah menjadi fondasi yang tak terhindarkan dalam dunia modern. Dengan
pertumbuhan pesat data dalam berbagai bentuk dan ukuran, pentingnya manajemen data yang
efisien dan efektif semakin bertambah. MAkalah ini bertujuan untuk menguraikan konsep
dasar, peran, dan tantangan dalam mengembangkan serta mengelola system basis data. Dalam
pembahasan ini kami akan menjelaskan berbagai aspek penting yang terkait dengan system
basis data. Selain itu, kami akan membahas tentang hierarki data, DBMS, Relational data,
dan model data. Kami berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tetang system basis data dalam era digital saat ini dan bagaimana system ini
mengubah kemajuan teknologi di era digitalsaat ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3

A. Latar belakang ......................................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 5

A. Konsep Basis Data.................................................................................................... 5

B. Hierarki Data ............................................................................................................ 7

C. DBMS ........................................................................................................................ 7

D. Model Data ............................................................................................................... 8

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 17

A. Simpulan ................................................................................................................. 17

B. Saran........................................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 18


3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh suatu informasi dari database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan
untuk mengolah dan mengambil query basis data disebut sistem manajement basis data.
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai
institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data
sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan daya saing
perusahaan tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada
pelanggan, menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu
pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasaran informasi
yang ada. Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara lain
semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan, penjadwalan penerbangan, proses
registrasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan
penjualan, pembelian dan pecatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan
data pegawai beserta akivitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu perusahaan,
dan sebagainya. Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan,
mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa yang paling laku dijual pada bulan ini,
dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan mudah menggunakan basis
data.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep basis data
2. Apa yang dimaksud dengan hierarki data
3. Apa yang dimaksud dengan DBMS
4. Apa yang dimaksud dengan model data

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian system basis data
2. Untuk mengetahui pengertian hierarki data
3. Untuk mengetahi pengertian DBMS
4. Untuk mengetahui pengertian model data
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Basis Data

Banyak sekali definisi tentanng basis data yang diberikan oleh pakar di bidang ini. Basis
data atau disebut juga database, terdiri dari dua penggalan kata yaitu data dan base,
yang artinya berbasiskan pada data, secara konseptual, database diartikan sebuah
koleksi atau kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut
aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi. Selain itu, untuk
mengelola dan memanggil query basis data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk
yang dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem Manajement Basis Data atau
disebut juga Sistem Database Management System (DBMS). Penggabungan Sistem
Database Management System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu
kesatuan yang disebut Sistem Basis Data. System Basis Data adalah suatu system
penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakan computer, dengan
tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap
sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang
diperlukan pemakai untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.

 Komponen Dasar Basis Data

Dalam membuat basis data harus memiliki komponen dasar. Agar terciptanya basis data
maka hal yang diperhatikan tersedianya :

a. Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam dalam
bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
i

b. Hardware : terdiri dari semua peralatan perangkat keras computer yang digunakan
untuk mengelola system basis data berupa : peralatan penyimpanan (disk, drum,
tape), peralatan input dan output, atau peralatan komunikasi.
c. Software : sebagai perantara antara pemakai dengan data fisik pada basis data,
berupa: Database Mangement System (DBMS) atau program-program aplikasi dan
prosedur – prosedur.
d. User (pemakai) : terbagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu :

1. System Engineer : tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan system
basis data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari
system tersebut kepada pihak penjual.
2. Administrator Basis Data : tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk
mengontrol system basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan
system basis data, merencanakannya dan mengaturnya.
3. Programmer : membuat program aplikasi yang diperlukan oleh pemakai akhir
dengan menggunakan data yang terdapat dalam system basis data. Pemakai
akhir : tenaga ahli yang menggunakan data untuk mengambil keputusan yang
diperlukan untuk kelangsungan usaha.

 Istilah-istilah Basis Data

Dalam penyusunan basis data ada beberapa istilah yang akan sering digunakan. Oleh
karena itu, kita sebagai obyek yang mempelajari lebih jauh lagi tentang ilmu
pengetahuan basis data sepatutnya mengenal :

a. Enterprise : suatu bentuk organisasi seperti : bank, universitas, rumah sakit, pabrik,
dsb. Data yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari suatu
enterprise. Contoh data operasional : data keuangan, data mahasiswa, data pasien,
data karyawan.
b. Entitas : suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan
dalam basis data. Contoh entitas dalam lingkungan bank terdiri dari : nasabah,
simpanan, hipotik. Contoh entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari :
mahasiswa, mata kuliah. Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas. Contoh
: semua nasabah, semua mahasiswa.
c. Atribut (Elemen Data) : karakteristik dari suatu entitas. Contoh: entitas mahasiswa
atributnya terdiri dari npm, nama, alamat, tgl lahir.
d. Nilai Data (Data Value) : isi data/informasi yang tercakup dalam setiap elemen
data. Contoh: atribut nama mahasiswa dapat berisi nilai data: Dani, Dewi, Diaz.
e. Kunci Element Data (Key Data Element): tanda pengenal yang secara unik
mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh entitas mahasiswa
yang mempunyai atribut – atribut npm, nama, alamat, tgl lahir, menggunakan kunci
element data npm.
f. Record Data: kumpulan isi element data yang saling berhubungan. Contoh:
kumpulan atribut npm, nama, alamat, tgl lahir dari entitas mahasiswa: “4109073”,
“Dani”, “Jl. Jend. Sudirman No. 4 Makassar”, “4 April 1983”.

B. Hierarki data

Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan ke dalam suatu hierarki field-field
data yang bergabung untuk membentuk record, dan record yang bergabung untuk
membentuk file. Field data adalah unit data yang terkecil; mencerminkan jumlah data
terkecil yang akan ditarik dari computer pada satu waktu. Contoh field data dapat
berupa kode untuk mata kuliah yang sedang anda ambil. Record adalah suatu koleksi
field-field data yang saling berhubungan. Pengguna secara logis akan berfikir bahwa
field-field data didalam suatu record akan terhubung, seperti kode mata kuliah yang
akan memiliki huubungan dengan nama mata kuliah. File adalah koleksi record yang
saling berhubungan, seperti satu file dari seluruh record yang berisi field kode-kode
mata kuliah dan namanya

C. DBMS ( data base management system)

Seperti yang telah dikemukakan diawal, pada bagian ini kita akan mengulas lebih
spesifik lagi mengenai Sistem Mangement Basis Data atau populernya disebut Database
Managament System (DBMS). Yang mana adalah perangkat lunak yang berfungsi
untuk mengelola database, mulai dari membuat database itu sendiri sampai dengan
proses – proses yang berlaku dalam database tersebut, baik berupa entry, edit, hapus,
query terhadap data, membuat laporan dan lain sebagainya secara efektif dan efisien.
Salah satu jenis DBMS yang sangat terkenal saat ini adalah Relational DBMS
(RDBMS), yang mempresentasikan data dalam bentuk tabel – tabel yang saling
berhubungan. Sebuah tabel disusun dalam bentuk baris (record) dan kolom (field).
Banyak sekali berkembang perangkat lunak RDBMS ini, misalnya : MySQL, Oracle,
Sybase, dBase, MS. SQL Microsoft Access (MS. Access) dan lain-lain. Ada 3
kelompok perintah yang digunakan dalam mengelola dan mengorganisasikan data
dalam RDBMS, yaitu :

a. Data Definition Language: merupakan perintah – perintah yang digunakan oleh


seorang Database Administrator untuk mendefinisikan struktur dari database, baik
membuat tabel baru, menentukan struktur penyimpanan tabel, model relasi antar
tabel, validasi data, dab lain sebagainya.
b. Data Manipulation Language (DML): perintah-perintah yang digunakan untuk
memanipulasi dan mengambil data pada suatu database. Manipulasi yang dapat
dilakukan terhadap data adalah :

Penambahan Data
Penyisipan Data
Penghapusan Data
Pengubahan Data

c. Data Control Language: bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data,
seperti siapa saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh
banyak user, dan lain-lain. Lebih mengarah ke segi sekuritas data.

D. Model data

1. Pengertian Model Data

Model Data adalah sekumpulan konsep untuk menerangkan data, hubungan-hubungan


antara data dan batasan-batasan yang terintegrasi didalam suatu organisasi. Model
Data merupakan suatu cara untuk menjelaskan tentang data-data yang tersimpan dalam basis
data dan bagaimana hubungan antar data tersebut untuk para pemakai secara logika. Model
Data adalah kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data,
semantik data dan batasan data. Model data harus menyediakan konsep dasar dan notasi yang
memungkinkan perancang basis data dan pemakai utuk dapat mengkomunikasikan
pemahamannya mengenai organisasi data.

2. Komponen Model Data

Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi:
1. Bagian struktural, memuat sekumpulan aturan untuk melakukan konstruksi basis data
(database).
2. Bagian manipulasi, melakukan definisi tipe operasi yang diijinkan pada data,termasuk
operasi yang digunakan untuk melakukan perubahan (update), atau membaca data
(retrieve) dari basis data dan untuk melakukan perubahan struktur basis data.
3. Sekumpulan aturan mengenai integritas, yang akan menjaga keakuratan dari data dalam
basis data (database).
3. Kelompok Model Data

Terdapat 4 (empat) kelompok model data, yaitu model data berbasis objek, model data
berbasis record, model data fisikal dan model data konseptual.
 Model Data Berbasis Objek.
Pada model ini menjelaskan data pada tingkat konsepsi dan view. Model ini menggunakan
objek sebagai perangkat lunak yang ditulis dalam potongan kecil yang dapat digunakan
kembali sebagai elemen dalam file database. Database berorientasi objek adalah sebuah
database multimedia yang bisa menyimpan lebih banyak tipe data dibanding database
relasional.
Salah satu model database berorientasi objek adalah database hypertext atau database web,
yang memuat teks dan dihubungkan ke dokumen lain. Model lainnya adalah database
hypermedia, yang memuat link dan juga grafis, suara, dan video. Contoh: database DB2,
Cloudscape, Oracle9i dan sebagainya.

Pada model ini biasanya digunakn untuk hal-hal rekayasa (misal skripsi), Model basis data
berorientasi objek, didefinisikan dengan bahasa pemograman misalnya bahasa JAVA,
disimpan dan diakses serta applikasi End User dibangun dengan pemrograman berorientasi
objek pula. Untuk membuat link antara basis data dengan applikasi digunakanlah ODMS
(Object Database Management System).
Model data berorientasi objek, secara teori objek mudah diatur, objek dapat dilakukan dari sifat
pewarisan objek lain, kompatibel dengan tools pemrograman, dan pemrogram hanya
dibutuhkan pemahaman atas konsep model ini untuk mengkombinasikanya dengan storage
basis data relasional. Begitu pula untuk user harus paham konsepnya karena model ini tidak
dapat dikerjakan dengan pemrograman tradisionil.

Pada model ini terdapat beberapa macam model, yaitu :

ER Model (Entity relationship Model)


Model Entity-Relationship adalah model data konseptual tingkat tinggi untuk
perancangan basis data. Model data konseptual adalah himpunan konsep yang
mendeskripsikan struktur basis data, transaksi pengambilan dan pembaruan basis data. Model
ER adalah data konseptual tak tergantung DBMS dan platform perangkat keras tertentu. Model
ER dikemukakan oleh Chen [1976]. Sejak itu, telah memperoleh banyak perhatian dan
perluasan. Model ER adalah persepsi terhadap dunia nyata sebagai terdiri objek-objek dasar
yang disebut entitas dan keterhubungan (relationship) antar entitas-entitas itu.

Konsep paling dasar di model ER adalah entitas, relationship dan atribut.

 Komponen-komponen utama model ER adalah :


a. Entitas (entity), entitas memodelkan objek-objek yang berada
diperusahaan/lingkungan.
b. Relationship, relationship memodelkan koneksi/hubungan di antara entitas-entitas.
c. Atribut-atribut (properti-properti), memodelkan properti-properti dari entitas dan
relationship.
d. Konstrain-konstrain (batasan-batasan) integritas, konstrain-konstrain ketentuan
validitas.
 Entitas (Entity) dan Himpunan Entitas (Entitas Sets)
Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan
dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Sebuah kursi yang kita duduki, seseorang yang
menjadi pegawai di sebuah perusahaan dan sebuah mobil yang melintas di depan kita
adalah entitas. Sekelompok entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama
membentuk sebuah himpunan entitas (entity sets). Sederhananya, entitas menunjuk
pada individu suatu objek, sedang himpunan entitas menunjuk pada rumpun (family)
dari individu tersebut. Seorang pasien, misalnya akan dimasukkan dalam himpunan
entitas pasien. Sedang seorang dokter akan ditempatkan dalam himpunan entitas
dokter. Dalam berbagai pembahasan/literature, penyebutan himpunan entitas (yang
kurang praktis) ini seringkali digantikan dengan sebutan entitas saja. Karena itu sering
ditemui, penggunaan istilah entitas (entity) di sebuah literature sebenarnya menunjuk
pada himpunan entitas.

 Kunci Entitas
Sebagaimana model relasional, adalah penting dan berguna untuk memasukkan kunci
yang diasosiasikan dengan himpunan entitas. Kunci pada himpunan entitas S, adalah
himpunan atribut A. Sehingga tidak ada dua entitas di S yang mempunyai nilai sama
untuk tiap atribut di A dan tidak ada subset di A yang dapat menjadi kunci di S, dengan
demikian kunci mempunyai property minimal.
 Atribut (Atributes/Properties) Setiap entitas pasti memiliki atribut yang
mendeskripsikan karakteristik (property) dari entitas tersebut.Penentuan / pemilihan
atribut-atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal penting lainnya dalam
pembentukan model ER. Contoh : nim, nama, alamat, kode.
 Relasi (Relationship) dan Himpunan Relasi (Relationship Sets)
Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari
himpunan entitas yang berbeda. Misalnya, entitas seorang mahasiwa dengan nim =
980001 dan nama_mhs = Ali Akbar (yang ada di himpunan entitas Mahasiswa)
mempunyai relasi dengan entitas sebuah mata kuliah dengan kode_kul = IF-110
dan nama_kul = Struktur Data.

Relasi diantara kedua entitas tadi mengandung arti bahwa mahasiswa tersebut sedang
mengambil/mempelajari mata kuliah tersebut di sebuah perguruan tinggi yang ditinjau.
Kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat pada himpunan entitas-
himpuan entitas tersebut membentuk himpunan relasi (relationship sets). Sebagaimana
istilah himpunan entitas yang banyak sekali disingkat menjadi entitas, istilah himpunan
relasi jarang sekali digunakan dan lebih sering disingkat dengan istilah relasi saja.

 Kardinalitas/derajat Relasi
Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan
entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan
maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain
dan begitu juga sebaliknya.
 OO model (Objek Oriented Model)
 Binary Model
 Model data semantic
 Model data infologikal, dan
 Model data fungsional.
Semantik Model
Sebenarnya hamper sama dengan ER Model, perbedaannya hanya terletak pada pernyataan
adanya relasi antar objeknya. Jika pada ER Model menyatakan adanya relasi antar objek
menggunakan simbol-simbol namun pada Semantic Model menggunakan kata-kata. Berikut
contoh dari Semantic Model.

Contoh Semantik Model

Binary Model Data


Binary model adalah model data yang memperluas definisi dari entity, bukan hanya atribute-
atributenya, tetapi juga tindakan-tindakannya.
 Model Data Berbasis Record.
Pada model ini menjelaskan data pada tingkat konsepsi dan view, memakai seluruh struktur
lojik basis data dan menyediakan uraian tingkat tinggi dari implementasi. Terdiri dari sejumlah
fixed format record dengan berbagai tipe. Pada model ini teradapat 3 (tiga) macam tipe, yaitu:
1. Model Relational.
Model data relasional adalah model data yang diciptakan berdasarkan teori-relasional
seperti relational algebra, dan relational calculus. Salah seorang pencetus awal dari basis
data relasional adalah E.F.Codd yang juga telah menciptakan serangkaian operasi
matematika relasional terhadap model data relasional. Pada prinsipnya model data
relasional dapat di representasikan dalam bentuk table (tabel) data, dimana:
Satu tabel mewakili satu “domain” data atau entity, bila direkam merupakan satu file yang
hanya memiliki satu tipe record saja, setiap record adalah baris setiap record terdiri atas
beberapa field (atribut) atau tuple, atau kolom jumlah tuple/field pada setiap record sama
setiap record memiliki atribut kunci utama (primary key) yang unik dan dapat dipakai
untuk mengenali satu record. Pada model ini menggambarkan data dan
relationship diantara data oleh suatu koleksi tabel.

Contoh Model Data Relasional


2. Model Network (Jaringan)
Model data jaringan adalah pengembangan dari model data hirarkis, melihat kekurangan
dari model hirarkis tersebut. Pada model jaringan diperkenankan bahwa sebuah child-
record bisa memiliki lebih dari satu parent-record. Pada implementasi-nya berarti antara
parent-record dan child-record diperlukan penghubung (link atau pointer) yang bisa satu
arah atau dua-arah. Dengan model jaringan ini maka informasi dimana seorang mahasiswa
dapat mengambil beberapa matakuliah (pointer dari record mahasiswa tsb ke beberapa
record-kuliah) dan juga informasi bahwa satu matakuliah dapat di-program-kan oleh
banyak mahasiswa (pointer dari record-kuliah ke beberapa record-mahasiswa) keduanya
dapat di-representasikan. Pada model ini menggambarkan koleksi record – record dan
relationship diantara data ditunjukkan oleh link (penghubung) yang dapat dipandang
sebagai pointer (penunjuk).
Contoh Model Data Jaringan (Network)
3. Model Hirarki
Pada model ini sama seperti pada model network dalam hal data dan relationship diantara
data digambarkan oleh record dan link. Perbedaannya adalah record disusun sebagai
“collection of tree” dengan sembarang grafik. Atau lebih sering disebut sebagai struktur
pohon
Istilah :
 Node: elemen-elemen pohon dalam model data hirarkhi. Node dapat berupa record.
 Root: node yang mempunyai level paling tinggi pada dalam suatu hirarkhi dan
hanya satu node.
 Parent: node yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi. Satu node pada tingkat
level yang lebih rendah hanya diijinkan memiliki satu relasi saja. ke tingkat level
yang lebih tinggi.
 Child: node-node yang memiliki tingkatan yang lebih rendah daripada parent. Satu
parent dapat memiliki lebih dari satu child.

Contoh Model Data Hirarki


Kelebihanya: Karena struktur datanya permanen, dan secara eksplisit terhubung antara
satu sama lainnya, maka proses pengaksesan data akan lebih cepat, mudah dilakukanya
pengaturan dalam integritas data.
Kelemahannya: Meskipun demikian, model struktur yang bersifat kaku ini menyebabkan
beberapa masalah. Penambahan child tabel tidak bisa dilakukan jika tidak terhubung
dengan parent tabel. Misalnya, jika parent tabelnya adalah “Dokter” dan child tabelnya
adalah “Pasien”, maka penambahan pasien akan bergantung dengan dokter. Dengan kata
lain, seorang pasien harus juga menambahkan seorang dokter. Begitu juga jika sebuah
parent tabel dihapus, maka child-child tabel dibawahnya juga akan terhapus. Pada model
ini pengguna harus familiar dengan struktur basis data, sering terjadinya redudansi
(berulangnya) data.

 Model Data Fisik (Physical Based Data Model)


Model Data Fisik digunakan untuk menguraikan data di tingkat internal atau menjelaskan
kepada pemakai bagaimana data-data dalam basis data disimpan dalam media penyimpanan
secara fisik. Model ini jarang digunakan karena kerumitan dan kompleksitasnya yang justru
menyulitkan pemakai.

Model ini terdiri dari :


 unifying model
Unifying model Model ini menggabungkan memori dan transaksi database dalam satu
kesatuan model.
 frame memory
Frame Memory adalah sebuah virtual view dari tempat penyimpanan sekunder yang
digunakan untuk mendukung penyimpanan record database.
 Model Data Konseptual (Conceptual Based Model Data)
Model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek
dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu.
Biasanya direpresentasikan dalam bentuk Entity Relationship Diagram.
Manfaat Penggunaan:
 Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data yaitu arti, hubungan, dan
batasan-batasan.
 Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analis.

Model ini terdiri atas :


 Entity
 Relationship
 Inheritance
 Association
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Sistem basis data adalah sebuah system yang digunakan untuk mengorganisir,
menyimpan, dan mengelola data dalam sebuah lingkungan komputer. Melalui
system ini, data dapat di akses, diubah, dan dikelola dengan efisien. Dengan
adanya system basis data, organisasi dapat meningkatkan produktivitas,
keamanan, dan konsistensi data merek. Hal ini menjadi kunci dalam
mendukung berbagai aplikasi, seperti system manajemen investaris, system
perbank kan, dan aplikasi e-commerce. Dengan kata lain, system basis data
membantu mempermudah pengelolaan data dalam lingkungan digital.

B. Saran
Demikian makalah ini kami buat. Semoga apa yang kami diskusikan dapat
menambah rasa syukur kita kepada Allah dan menambah pengetahuan kami.
Adapun dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan yang masih
perlu kami sempurnakan. Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dan kami ucapan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Wardana, Ludi Wishnu. 2011. Sistem Informasi Manajemen. Gorontalo: Universitas Negeri
Gorontalo Press.
Squire, Enid. 1992. Mendesain Sistem. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.
Mc Leod, Raymond, Jr & schell, George P. 2008. Sistem Informasi Manajemen Edisi 10.
Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto dan Afia R. Fitriati. Jakarta: Salemba Empat.
Wandi “Sistem Manajemen Basis Data”
Fairuzelsaid “Konsep Dasar Sistem Basis Data”

Anda mungkin juga menyukai