1158-Article Text-4836-2-10-20230209
1158-Article Text-4836-2-10-20230209
1158-Article Text-4836-2-10-20230209
Ruteng. Indonesia.
2 Jurusan Pendidikan Guru PAUD, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus
Ruteng. Indonesia.
3Jurusan Pendidikan Guru PAUD, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus
Ruteng. Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstrak
Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini mengalami perubahan seiring
dengan asupan gizi dan simulasi perkembangan yang diberikan. Oleh karena itu,
pengukuran pertumbuhan dan deteksi perkembangan pada anak usia dini perlu
dilakukan dan dianalisis sehingga jika ditemukan hambatan dalam pertumbuhan
dan perkembangan anak dapat segera diatasi melalui pemenuhan gizi seimbang,
pemeriksaan dan pengobatan intensif, serta stimulasi yang sesuai kebutuhan
anak. Guru PAUD yang belum memahami cara menganalisis status gizi dan hasil
pemeriksaan perkembangan anak akan mengalami kendala pada saat menentukan
stimulasi yang sesuai untuk setiap anak dan akan berdampak terhadap kualitas
aktivitas bermain yang dirancang di satuan PAUD. Pada dasarnya, jika guru PAUD
mampu menganalisis pertumbuhan dan perkembangan anak, maka program
bermain yang dirancang di satuan PAUD akan berbasis hasil analisis sehingga
anak usia dini dapat distimulasi sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan
perkembangannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian
pustaka, mengkaji literatur tentang analisis pertumbuhan dan perkembangan anak
usia dini. Para guru PAUD sebaiknya memiliki kemampuan membuat analisis hasil
pengukuran pertumbuhan dan pengamatan perkembangan terhadap
perkembangan anak agar mampu menentukan intervensi yang sesuai bagi setiap
anak. analisis pertumbuhan anak meliputi status gizi anak berdasarkan berat
badan menurut usia, panjang atau tinggi badan menurut usia, panjang atau tinggi
badan menurut berat badan, indeks massa tubuh menurut usia, dan lingkar
kepala. Melalui kajian ini, diharapkan para guru PAUD mampu memahami cara
menganalisis status gizi anak sehingga dapat memberikan stimulasi pertumbuhan
dan perkembangan yang sesuai dengan usia anak.
Kata kunci: analisis status gizi; pendidikan anak usia dini; pertumbuhan dan
perkembangan anak
Abstract
The growth and development of early childhood changes along with nutritional
intake and developmental simulations provided. Therefore, growth measurement and
detection of development in early childhood needs to be done and analyzed so that if
found there are obstacles in the growth and development of children can be
immediately overcome through the fulfillment of balanced nutrition, intensive
examination and treatment, and stimulation according to the needs of children. Early
childhood education teachers who do not understand how to analyze nutritional
status and child development examination results will experience obstacles when
determining appropriate stimulation for each child and will have an impact on the
quality of play activities designed in paud units because basically, if paud teachers
are able to analyze the growth and development of children, the play program
designed in the Early childhood education unit will be based on analysis results so
that early childhood is stimulated according to their needs. growth and development.
The method used in this study is a literature review, reviewing the literature on the
analysis of early childhood growth and development. Paud teachers should have the
ability to make analysis of growth measurements and developmental observations on
child development in order to be able to determine appropriate interventions for each
child. Child growth analysis includes a child's nutritional status based on weight
according to age, length or height according to age, length or height according to
weight, body mass index according to age, and head circumference. Through this
study, it is hoped that Early childhood education teachers will be able to understand
how to analyze the nutritional status of children so that they can provide growth and
development stimulation that is appropriate for the child's age.
PENDAHULUAN
Analisis pertumbuhan dan tidak menjadi kecacatan yang
perkembangan anak merupakan hasil menetap. Pelayanan kegiatan deteksi
pemeriksaan untuk menemukan dini tidak hanya dilakukan pada
adanya penyimpangan pertumbuhan anak yang dicurigai mempunyai
dan perkembangan pada anak yang masalah saja, tetapi harus dilakukan
terdiri dari: (1) deteksi dini gangguan secara rutin terhadap semua balita
pertumbuhan, yaitu menentukan dan anak prasekolah, sehingga
status gizi anak apakah gemuk, pertumbuhan dan perkembangan
normal, kurus dan sangat kurus, anak optimal (Fazrin et al., 2018).
pendek, atau sangat pendek, Tumbuh kembang anak-anak di
makrosefali atau mikrosefali; (2) Indonesia masih perlu
deteksi dini penyimpangan mendapatkan perhatian serius, angka
perkembangan, yaitu untuk keterlambatan pertumbuhan dan
mengetahui gangguan perkembangan perkembangan masih cukup tinggi
anak (keterlambatan), gangguan daya yaitu sekitar 5-10% yang mengalami
lihat, gangguan daya dengar; dan (3) keterlambatan perkembangan
deteksi dini penyimpangan mental umum. Dua dari 1.000 bayi
emosional, yaitu untuk mengetahui mengalami gangguan perkembangan
adanya masalah mental emosional, motorik dan 3 sampai 6 dari 1.000
autisme dan gangguan pemusatan bayi juga mengalami gangguan
perhatian dan hiperaktivitas pendengaran serta satu dari 100 anak
(Kementerian Kesehatan RI, 2016) mempunyai kecerdasan kurang dan
sangat diperlukan dalam menentukan keterlambatan bicara (Sugeng,
stimulasi yang sesuai pada anak usia Tarigan, & Sari, 2019). Mengingat
dini agar anak mencapai jumlah balita di Indonesia sangat
pertumbuhan dan perkembangan besar yaitu sekitar 10% dari seluruh
yang optimal. Deteksi dini sangat populasi, maka sebagai calon generasi
diperlukan untuk menemukan secara penerus bangsa, kualitas tumbuh
dini anak yang mengalami kembang balita di Indonesia perlu
penyimpangan pertumbuhan dan mendapat perhatian serius. Anak
perkembangan sehingga dapat harus mendapat gizi yang baik,
dilakukan intervensi sedini mungkin, stimulasi yang memadai serta
agar penyimpangan pertumbuhan terjangkau oleh pelayanan kesehatan
dan perkembangan yang dialami berkualitas termasuk deteksi dan
Badan pendek
atau Tinggi (severely Keterangan:
Badan stunted) 1 Anak yang termasuk pada kategori
19
IMT = = 14,12
(1,162)
IMT = 14,12
Median = 15,3
Maka hasil pengukuran
(IMT) lebih kecil dari
median, sehingga nilai
simpang baku rujukan
menjadi nilai median
dikurangi nilai -1 SD.
Z-score = 14,12 – 15,3
15,3 – 13,9
= -1,18/1,4
= -0,84
Berdasarkan kategori dan
ambang batas status gizi anak
(lihat tabel 1) Indeks Massa
Tubuh menurut Umur (IMT/U)
anak usia 5 - 18 tahun, z-score
-0,84 berada pada status gizi
baik (normal). Maka status gizi
anak A berdasarkan indeks
massa tubuh menurut umur
adalah status gizi baik
(normal).
Tiga jenis deteksi dini tumbuh
kembang yaitu deteksi dini
penyimpangan pertumbuhan, yang Gambar 1. Grafik Lingkar Kepala
dilakukan untuk menemukan Anak Perempuan dan Laki-laki
status gizi kurang atau buruk dan (https://secercahilmu25.blogspot.com
bentuk kepala mikrosefali atau /2019/07/format-grafik-lingkar-
makrosefali (Menteri Kesehatan, kepala-anak-laki.html)
2020), sehingga selain menganalisis Analisis perkembangan pada
berat badan dan tinggi badan, perlu anak dapat dilakukan menggunakan
juga dilakukan pengukuran dan instrumen Kuesioner Pra Skrining
analisis lingkar kepala anak. Hasil Perkembangan (KPSP), Kuesioner
pengukuran lingkar kepala anak Masalah Perilaku Emosional (KMPE),
dianalisis menggunakan ketentuan Modified-Checklist for Autism in
sebagai berikut (Kesehatan RI, 2016). Toddlers (M-CHAT), dan Abbreviated
1. Jika ukuran lingkaran kepala Conners Ratting Scale (ACRS),
anak berada di dalam “jalur instrumen Tes Daya Dengar (TDD),
hijau” maka lingkaran kepala serta Tes Daya Lihat (TDL). Apabila
anak normal. hasil analisis berdasarkan interpretasi
2. Bila ukuran lingkaran kepala hasil observasi perkembangan anak
anak berada di luar “jalur menunjukkan adanya gangguan atau
hijau” maka lingkaran kepala hambatan perkembangan atau
anak tidak normal. perkembangan anak belum sesuai
3. Lingkaran kepala anak tidak maka perlu diberi stimulasi sesuai
normal ada 2 (dua), yaitu dengan kebutuhan anak berdasarkan
makrosefal bila berada diatas hasil observasi perkembangan anak.
“jalur hijau” dan mikrosefal bila Dalam menjalankan deteksi dini
berada dibawah “jalur hijau” pertumbuhan dan perkembangan
10 | J u r n a l L o n t o L e o k : V o l 4 , N o 2 N o v e m b e r 2 0 2 2
Analisis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini…..
11 | J u r n a l L o n t o L e o k : V o l 4 , N o 2 N o v e m b e r 2 0 2 2
Analisis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini…..
12 | J u r n a l L o n t o L e o k : V o l 4 , N o 2 N o v e m b e r 2 0 2 2