1158-Article Text-4836-2-10-20230209

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Analisis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini…..

Analisis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini

Felisitas Ndeot1*, Theresia Alviani Sum2, Fransiska Dechantal Ndinduk3


1 Jurusan Pendidikan Guru PAUD, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus

Ruteng. Indonesia.
2 Jurusan Pendidikan Guru PAUD, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus

Ruteng. Indonesia.
3Jurusan Pendidikan Guru PAUD, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus

Ruteng. Indonesia
E-mail: [email protected]

Abstrak
Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini mengalami perubahan seiring
dengan asupan gizi dan simulasi perkembangan yang diberikan. Oleh karena itu,
pengukuran pertumbuhan dan deteksi perkembangan pada anak usia dini perlu
dilakukan dan dianalisis sehingga jika ditemukan hambatan dalam pertumbuhan
dan perkembangan anak dapat segera diatasi melalui pemenuhan gizi seimbang,
pemeriksaan dan pengobatan intensif, serta stimulasi yang sesuai kebutuhan
anak. Guru PAUD yang belum memahami cara menganalisis status gizi dan hasil
pemeriksaan perkembangan anak akan mengalami kendala pada saat menentukan
stimulasi yang sesuai untuk setiap anak dan akan berdampak terhadap kualitas
aktivitas bermain yang dirancang di satuan PAUD. Pada dasarnya, jika guru PAUD
mampu menganalisis pertumbuhan dan perkembangan anak, maka program
bermain yang dirancang di satuan PAUD akan berbasis hasil analisis sehingga
anak usia dini dapat distimulasi sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan
perkembangannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian
pustaka, mengkaji literatur tentang analisis pertumbuhan dan perkembangan anak
usia dini. Para guru PAUD sebaiknya memiliki kemampuan membuat analisis hasil
pengukuran pertumbuhan dan pengamatan perkembangan terhadap
perkembangan anak agar mampu menentukan intervensi yang sesuai bagi setiap
anak. analisis pertumbuhan anak meliputi status gizi anak berdasarkan berat
badan menurut usia, panjang atau tinggi badan menurut usia, panjang atau tinggi
badan menurut berat badan, indeks massa tubuh menurut usia, dan lingkar
kepala. Melalui kajian ini, diharapkan para guru PAUD mampu memahami cara
menganalisis status gizi anak sehingga dapat memberikan stimulasi pertumbuhan
dan perkembangan yang sesuai dengan usia anak.

Kata kunci: analisis status gizi; pendidikan anak usia dini; pertumbuhan dan
perkembangan anak

Analysis of Early Childhood Growth and Development

Abstract
The growth and development of early childhood changes along with nutritional
intake and developmental simulations provided. Therefore, growth measurement and
detection of development in early childhood needs to be done and analyzed so that if
found there are obstacles in the growth and development of children can be
immediately overcome through the fulfillment of balanced nutrition, intensive
examination and treatment, and stimulation according to the needs of children. Early
childhood education teachers who do not understand how to analyze nutritional
status and child development examination results will experience obstacles when
determining appropriate stimulation for each child and will have an impact on the

1|Jurnal Lonto Leok:Vol 4, No 2 November 2022


Analisis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini…..

quality of play activities designed in paud units because basically, if paud teachers
are able to analyze the growth and development of children, the play program
designed in the Early childhood education unit will be based on analysis results so
that early childhood is stimulated according to their needs. growth and development.
The method used in this study is a literature review, reviewing the literature on the
analysis of early childhood growth and development. Paud teachers should have the
ability to make analysis of growth measurements and developmental observations on
child development in order to be able to determine appropriate interventions for each
child. Child growth analysis includes a child's nutritional status based on weight
according to age, length or height according to age, length or height according to
weight, body mass index according to age, and head circumference. Through this
study, it is hoped that Early childhood education teachers will be able to understand
how to analyze the nutritional status of children so that they can provide growth and
development stimulation that is appropriate for the child's age.

Keywords: analysis of nutritional status; early childhood education; growth and


development of children

PENDAHULUAN
Analisis pertumbuhan dan tidak menjadi kecacatan yang
perkembangan anak merupakan hasil menetap. Pelayanan kegiatan deteksi
pemeriksaan untuk menemukan dini tidak hanya dilakukan pada
adanya penyimpangan pertumbuhan anak yang dicurigai mempunyai
dan perkembangan pada anak yang masalah saja, tetapi harus dilakukan
terdiri dari: (1) deteksi dini gangguan secara rutin terhadap semua balita
pertumbuhan, yaitu menentukan dan anak prasekolah, sehingga
status gizi anak apakah gemuk, pertumbuhan dan perkembangan
normal, kurus dan sangat kurus, anak optimal (Fazrin et al., 2018).
pendek, atau sangat pendek, Tumbuh kembang anak-anak di
makrosefali atau mikrosefali; (2) Indonesia masih perlu
deteksi dini penyimpangan mendapatkan perhatian serius, angka
perkembangan, yaitu untuk keterlambatan pertumbuhan dan
mengetahui gangguan perkembangan perkembangan masih cukup tinggi
anak (keterlambatan), gangguan daya yaitu sekitar 5-10% yang mengalami
lihat, gangguan daya dengar; dan (3) keterlambatan perkembangan
deteksi dini penyimpangan mental umum. Dua dari 1.000 bayi
emosional, yaitu untuk mengetahui mengalami gangguan perkembangan
adanya masalah mental emosional, motorik dan 3 sampai 6 dari 1.000
autisme dan gangguan pemusatan bayi juga mengalami gangguan
perhatian dan hiperaktivitas pendengaran serta satu dari 100 anak
(Kementerian Kesehatan RI, 2016) mempunyai kecerdasan kurang dan
sangat diperlukan dalam menentukan keterlambatan bicara (Sugeng,
stimulasi yang sesuai pada anak usia Tarigan, & Sari, 2019). Mengingat
dini agar anak mencapai jumlah balita di Indonesia sangat
pertumbuhan dan perkembangan besar yaitu sekitar 10% dari seluruh
yang optimal. Deteksi dini sangat populasi, maka sebagai calon generasi
diperlukan untuk menemukan secara penerus bangsa, kualitas tumbuh
dini anak yang mengalami kembang balita di Indonesia perlu
penyimpangan pertumbuhan dan mendapat perhatian serius. Anak
perkembangan sehingga dapat harus mendapat gizi yang baik,
dilakukan intervensi sedini mungkin, stimulasi yang memadai serta
agar penyimpangan pertumbuhan terjangkau oleh pelayanan kesehatan
dan perkembangan yang dialami berkualitas termasuk deteksi dan

2|Jurnal Lonto Leok:Vol 4, No 2 November 2022


Analisis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini…..

intervensi dini penyimpangan tumbuh dan perkembangan apa saja yang


kembang sehingga dapat tumbuh dan masih perlu ditingkatkan melalui
berkembang secara optimal sesuai intervensi atau stimulasi yang sesuai.
dengan potensi genetiknya dan
mampu bersaing di era global
(Hendrawati et al., 2018). Para guru METODE
PAUD perlu memahami cara Jenis penelitian ini adalah
menganalisis pertumbuhan dan deskriptif kualitatif dengan metode
perkembangan anak agar dapat kajian pustaka. Artikel ini didasarkan
memberikan stimulasi yang sesuai pada informasi ilmiah yang diperoleh
kepada setiap anak. Akan tetapi, dari buku pedoman SDIDTK dan
keterlibatan guru PAUD dalam berbagai artikel yang diterbitkan dari
menganalisis pertumbuhan dan berbagai sumber dalam rentang
perkembangan anak masih sangat waktu tahun 2016-2022.
kurang karena belum memperoleh Pengumpulan data dilakukan dengan
pelatihan khusus maupun mencari artikel ilmiah dalam jurnal
pendampingan untuk membuat online dengan menggunakan mesin
analisis hasil pertumbuhan dan pencari Google Scholar berisikan
perkembangan anak di satuan PAUD tentang konsep yang diteliti.
masing-masing. Pada umumnya, guru Pencarian artikel dilakukan dengan
PAUD hanya menyimpan salinan hasil menggunakan kata kunci “analisis
pengukuran dari petugas kesehatan status gizi, analisis pertumbuhan dan
yang melaksakan kegiatan di satuan perkembangan anak, pertumbuhan
PAUD dan belum disertakan dengan dan perkembangan anak, dan deteksi
hasil analisisnya. Hasil kajian dini tumbuh kembang anak”.
sebelumnya menunjukkan bahwa
kemampuan dan pengetahuan guru
HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap deteksi perkembangan anak
menggunakan instrumen KPSP Deteksi Dini Pertumbuhan dan
(Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak
Perkembangan) tergolong rendah
(Wati, 2017). Selain itu, anak usia dini Secara umum, istilah
sedang mengalami masa periode emas pertumbuhan (growth) dan
(golden age), pada periode ini adalah perkembangan (development) memiliki
tahun-tahun berharga bagi seorang pengertian yang sama yakni
anak untuk mengenali berbagai mengalami perubahan. Tetapi secara
macam fakta di lingkungannya khusus yakni sesuai dengan kaidah
sebagai stimulans terhadap keilmuan dalam psikologi, istilah
perkembangan kepribadian, pertumbuhan berbeda dengan
psikomotor, kognitif maupun perkembangan. Istilah pertumbuhan
sosialnya. Pendidikan untuk anak mengacu pada perubahan yang
usia dini diberikan dalam bentuk bersifat kuantitas, sedangkan per-
pemberian rangsangan-rangsangan kembangan lebih mengarah kepada
(stimulasi) oleh orang tua, guru, dan kualitas. Artinya konsep
lingkungan terdekat agar pertumbuhan lebih mengarah ke fisik
mengoptimalkan kemampuan dan yang bersifat pasti seperti dari kecil
perkembangan anak sehingga menjadi besar, dari pendek atau
tumbuh dan berkembang sesuai rendah menjadi tinggi dan lain-lain
dengan fasenya (Tanu, 2019). Hasil (Hidayati, 2017). Proses pertumbuhan
analisis pertumbuhan dan berkembang sepanjang hidup,
perkembangan anak dapat namun kecepatan pertumbuhannya
memberikan gambaran sejauh mana bervariasi sesuai dengan tahapan
pertumbuhan dan perkembangan usia. Pertumbuhan berimplikasi
anak berlangsung serta pertumbuhan pada perkembangan yang sifatnya
3|Jurnal Lonto Leok:Vol 4, No 2 November 2022
Analisis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini…..

lebih kualitatif sedangkan tenaga profesional (kesehatan,


perkembangan merupakan pendidikan dan sosial), yang
perubahan secara kualitatif dari diharapkan akan meningkatkan
setiap fungsi yang disebabkan kualitas tumbuh kembang anak usia
adanya proses pertumbuhan dan dini dan kesiapan memasuki jenjang
belajar (Aghnaita, 2017). pendidikan formal. lndikator
Pertumbuhan dan perkembangan keberhasilan pembinaan tumbuh
mengalami peningkatan yang pesat kembang anak tidak hanya
pada usia dini, yaitu dari 0 sampai 5 meningkatnya status kesehatan dan
tahun. Masa ini sering juga disebut gizi anak tetapi juga mental,
sebagai fase ”Golden Age”. Golden age emosional, sosial dan kemandirian
merupakan masa yang sangat penting anak berkembang secara optimal
untuk memperhatikan tumbuh (Kesehatan RI, 2016). Salah satu
kembang anak secara cermat agar mitra yang berperan adalah guru
sedini mungkin dapat terdeteksi PAUD, sehingga guru PAUD perlu
apabila terjadi kelainan. Selain itu, memiliki keterampilan dan pemahan
penanganan kelainan yang sesuai dalam mendeteksi pertumbuhan dan
pada masa golden age dapat perkembangan anak serta cara untuk
meminimalisir kelainan pertumbuhan menstimulasinya. Deteksi dini
dan perkembangan anak sehingga penyimpangan tumbuh kembang
kelainan yang bersifat permanen perlu dilakukan untuk dapat
dapat dicegah (Amani & Dionita, mendeteksi secara dini adanya
2021). Pertumbuhan dan penyimpangan tumbuh kembang
perkembangan setiap anak tidak balita termasuk menindaklanjuti
sama karena banyak faktor yang setiap keluhan orang tua terhadap
mempengaruhi baik dari dalam diri masalah tumbuh kembang anaknya.
anak (genetik) maupun dari Apabila ditemukan ada
lingkungannya (biologis dan penyimpangan, maka dilakukan
psikososial) (Sulistyawati & Mistyca, intervensi dini penyimpangan tumbuh
2016). Pertumbuhan dan kembang balita sebagai tindakan
perkembangan anak perlu diketahui koreksi dengan memanfaatkan
oleh semua pihak agar dapat plastisitas otak anak agar tumbuh
memberikan stimulasi yang sesuai kembangnya kembali normal atau
kepada setiap anak sehingga penyimpangannya tidak semakin
bertumbuh dan berkembang dengan berat. Apabila balita perlu dirujuk,
optimal. Banyak ditemukan anak maka rujukan juga harus dilakukan
yang pada masa tumbuh sedini mungkin sesuai dengan
kembangnya mengalami indikasi (Kesehatan RI, 2016).
keterlambatan disebabkan oleh
kurangnya kepedulian orang tua Pelaksanaan deteksi dini
dalam menstimulasi tumbuh tumbuh kembang serta stimulasi
kembang anak (Fitriani & anak dapat dilaksanakan di satuan
Oktobriariani, 2017). Oleh karena itu, PAUD melalui kerja sama dengan
dibutuhkan Kegiatan stimulasi, petugas kesehatan maupun dilakukan
deteksi dan intervensi dini secara mandiri setelah mendapatkan
penyimpangan tumbuh kembang pengetahuan dan keterampilan yang
balita yang menyeluruh dan cukup dalam melakukan pengukuran
terkoordinasi diselenggarakan dalam berat badan, tinggi badan, lingkar
bentuk kemitraan antara keluarga kepala, observasi perkembangan
(orang tua, pengasuh anak dan anak, cara menganalisis, serta cara
anggota keluarga lainnya), menstimulasinya. Apabila petugas
masyarakat (kader, tokoh masyarakat, kesehatan belum secara lengkap
organisasi profesi, lembaga swadaya menyampaikan hasil laporan analisis
masyarakat, dan sebagainya) dengan pertumbuhan anak, maka guru PAUD
4|Jurnal Lonto Leok:Vol 4, No 2 November 2022
Analisis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini…..

perlu memahami cara mengukur, ukuran, proporsi, dan komposisi


mengobservasi, dan menganalisis tubuh manusia, standar antropometri
pertumbuhan dan perkembangan anak adalah kumpulan data tentang
anak sehingga dapat melaksanakan ukuran, proporsi, komposisi tubuh
program stimulasi yang sesuai serta sebagai rujukan untuk menilai status
secara aktif bekerja sama dan gizi dan tren pertumbuhan anak.
berkomunikasi dengan petugas Standar antropometri anak
kesehatan dalam melakukan deteksi didasarkan pada parameter berat
dini tumbuh kembang anak. badan dan panjang/tinggi badan yang
terdiri atas 4 (empat) indeks yaitu
Analisis Pertumbuhan dan Berat Badan menurut Umur (BB/U)
perkembangan Anak untuk usia lahir sampai 60 bulan;
Panjang/Tinggi Badan menurut Umur
Pertumbuhan dan (PB/U atau TB/U) untuk usia lahir
perkembangan merupakan dua sampai 60 bulan; Berat Badan
peristiwa yang berbeda tetapi tidak menurut Panjang/Tinggi Badan
bisa dipisahkan. Pertumbuhan (BB/PB atau BB/TB) untuk usia lahir
merupakan suatu perubahan dalam sampai 60 bulan; dan Indeks Massa
ukuran tubuh dan merupakan Tubuh menurut Umur (IMT/U) untuk
sesuatu yang dapat diukur seperti usia lahir sampai 60 bulan dan 5
tinggi badan, berat badan, lingkar tahun sampai 18 tahun ke atas.
kepala yang dapat dibaca pada buku Penilaian status gizi anak dilakukan
pertumbuhan sedangkan dengan membandingkan hasil
perkembangan lebih ditujukan pada pengukuran berat badan dan
kematangan fungsi alat-alat tubuh. panjang/tinggi badan dengan Standar
Sebagai contoh, kaki untuk melompat Antropometri Anak (Menteri
(gerakan kasar), jari-jari tangan untuk Kesehatan, 2020). Hasil pengukuran
menulis, mengancingkan baju pertumbuhan anak yang telah
(gerakan halus), pemahaman dibandingkan hasilnya kemudian
(bagaimana anak belajar dari ditentukan kategorinya. Berikut tabel
lingkungannya untuk mengerti kategori dan ambang batas status gizi
anggota tubuh, warna), bicara (anak anak.
mampu mengungkapkan sesuatu
yang dimaksud) dan sosialisasi Tabel 1. Kategori dan Ambang Batas
(Syafitir dalam Saurina, 2016). Status Gizi Anak (Menteri
Analisis pertumbuhan anak diperoleh Kesehatan, 2020)
melalui hasil pemantauan dan
penilaian status gizi dan tren Indeks Kategori Ambang
pertumbuhan anak sesuai standar. Status Gizi Batas
Pelaksanaan deteksi dini (Z-Score)
pertumbuhan dan perkembangan Berat Berat badan <-3 SD
anak dapat dilakukan di posyandu Badan sangat
maupun satuan PAUD. Pelaksanaan menurut kurang
deteksi dini di posyandu ditujukan Umur (severely
untuk balita (anak dengan usia di (BB/U) underweight)
bawah lima tahun) (Ramadhanty, anak usia Berat badan -3 SD sd
2019). Standar terbaru yang 0-60 bulan kurang <-2 SD
dikeluarkan oleh kemeneterian (underweight)
kesehatan termuat dalam Peraturan Berat badan -2 SD sd
Menteri Kesehatan Republik Indonesia normal +1 SD
Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Risiko Berat >+1 SD
Antropometri Anak, di mana badan lebih1
antropometri adalah suatu metode Panjang Sangat <-3 SD
yang digunakan untuk menilai
5|Jurnal Lonto Leok:Vol 4, No 2 November 2022
Analisis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini…..

Badan pendek
atau Tinggi (severely Keterangan:
Badan stunted) 1 Anak yang termasuk pada kategori

menurut Pendek -3 SD sd ini mungkin memiliki masalah


Umur (stunted) <-2 SD pertumbuhan, perlu dikonfirmasi
(PB/U atau Normal -2 SD sd dengan BB/TB atau IMT/U.
TB/U) 2 Anak pada kategori ini termasuk
+3 SD
anak usia Tinggi2 > +3 SD sangat tinggi dan biasanya tidak
0-60 bulan menjadi masalah kecuali
Berat Gizi buruk <-3 SD kemungkinan adanya gangguan
Badan (severely endokrin seperti tumor yang
menurut wasted) memproduksi hormon pertumbuhan.
Panjang Gizi kurang -3 SD sd Rujuk ke dokter spesialis anak jika
Badan (wasted) <-2 SD diduga mengalami gangguan endokrin
atau Tinggi Gizi baik -2 SD sd (misalnya anak yang sangat tinggi
Badan (normal) +1 SD menurut umurnya sedangkan tinggi
(BB/PB Berisiko gizi >+1 SD orang tua normal).
atau lebih sd +2 SD 3 Walaupun interpretasi IMT/U
BB/TB) (possible risk mencantumkan gizi buruk dan gizi
anak usia of kurang, kriteria diagnosis gizi buruk
0-60 bulan overweight) dan gizi kurang menurut pedoman
Gizi lebih >+2 SD Tatalaksana Anak Gizi Buruk
(overweight) sd +3 SD menggunakan Indeks Berat Badan
Obesitas >+3 SD menurut Panjang Badan atau Tinggi
(obese) Badan (BB/PB atau BB/TB).
Indeks Gizi buruk <-3 SD Pada saat akan menentukan
Massa (severely status gizi anak, maka dihitung
Tubuh wasted)3 menggunakan rumus z-score berikut.
menurut Gizi kurang -3 SD sd
Umur (wasted)3 <-2 SD Z-score =
(IMT/U) Gizi baik -2 SD sd
anak usia (normal) +1 SD
0-60 bulan Nilai simpang baku rujukan
Berisiko gizi >+1 SD maksudnya adalah selisih nilai hasil
lebih sd +2 SD pengukuran/nilai individu (BB atau
(possible risk TB hasil pengukuran setiap anak)
of dengan standar +1 SD atau -1 SD.
overweight) Jadi apabila BB/TB pada hasil
Gizi lebih >+2 SD pengukuran lebih besar daripada
(overweight) sd +3 SD median, maka nilai simpang baku
Obesitas >+3 SD rujukannya diperoleh dengan
(obese) mengurangi +1 SD dengan median.
Tetapi jika BB/TB hasil pengukuran
Indeks Gizi buruk <-3 SD
lebih kecil daripada median, maka
Massa (severely
nilai simpang baku rujukannya
Tubuh thinness)
menjadi median dikurangi dengan -1
menurut Gizi kurang -3 SD sd
SD. Nilai median, -1 SD, dan +1 SD
Gizi Umur (thinness) <-2 SD
merupakan standar antropometri
(IMT/U) Gizi baik -2 SD sd
penilaian status gizi anak yang
anak usia (normal) +1 SD
terdapat dalam Peraturan Menteri
5-18 tahun Gizi lebih +1 SD sd Kesehatan Republik Indonesia Nomor
(overweight) +2 SD 2 Tahun 2020 tentang Standar
Obesitas >+2 SD Antropometri Anak. Pada saat
(obese) menggunakan tabel antropometri,
6|Jurnal Lonto Leok:Vol 4, No 2 November 2022
Analisis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini…..

sangat penting untuk membaca 16,7 - 14,7


keterangan jenis kelamin pada setiap = -2,7/2
tabel serta usia sesuaiusia anak = -1,35
sehingga tidak keliru dalam Berdasarkan kategori dan
menentukan nilai median, nilai -1SD, ambang batas status gizi anak
dan nilai +1 SD. Agar lebih mudah (lihat tabel 1) indeks Berat
memahami mari kita lihat contoh Badan menurut Umur (BB/U)
analisis pertumbuhan anak berikut anak usia 0 - 60 bulan, z-score
ini. -1,35 berada pada status gizi
1. Anak A berusia 4 tahun 2 berat badan normal. Maka
bulan 18 hari, jenis kelamin status gizi anak A berdasarkan
Laki-laki, hasil pengukuran indeks BB/U adalah berat
berat badan 14 kg, tinggi badan badan normal.
104 cm. bagaimana status b. TB/U
gizinya? Hasil pengukuran tinggi
2. Anak B, berusia 3 tahun 8 badan = 104 cm
bulan. Jenis kelamin Median = 104,4
perempuan, hasil pengukuran Maka hasil pengukuran
berat badan 11 kg, tinggi badan lebih kecil dari median,
99 cm. bagaimana status sehingga nilai simpang
gizinya? baku rujukan menjadi nilai
3. Anak C, berusia 5 tahun 1 median dikurangi nilai -1
bulan 26 hari. Jenis kelamin SD.
laki-laki, hasil pengukuran Z-score = 104 – 104,4
berat badan 16 kg, tinggi badan 104,4 - 100,2
112 cm. bagaimana status = -0,4/4,2
gizinya? = -0,09
4. Anak D, berusia 5 tahun 11 Berdasarkan kategori dan
bulan. Jenis kelamin ambang batas status gizi anak
perempuan, hasil pengukuran (lihat tabel 1) indeks Tinggi
berat badan 19 kg, tinggi badan Badan menurut Umur (TB/U)
116 cm. bagaimana status anak usia 0 - 60 bulan, z-score
gizinya? -0,09 berada pada status gizi
Cara menghitung z-scorenya, terlebih normal. Maka status gizi anak
dahulu mengubah usia anak dalam A berdasarkan indeks TB/U
perhitungan bulan penuh, melihat adalah normal.
tabel antropometri sesuai dengan c. BB/TB
jenis kelamin anak, kemudian Hasil pengukuran
tentukan nilai median pada tabel menggunakan hasil
BB/U, TB/U, BB/TB, maupun pengukuran berat badan =
IMT/U. 14 kg
1. Anak A, usia 50 bulan, jenis Median ditentukan dengan
kelamin laki-laki. melihat median pada kolom
a. BB/U tinggi badan 104 cm
Hasil pengukuran berat Median = 16,5
badan = 14 kg Maka hasil pengukuran
Median = 16,7 lebih kecil dari median,
Maka hasil pengukuran sehingga nilai simpang
lebih kecil dari median, baku rujukan menjadi nilai
sehingga nilai simpang median dikurangi nilai -1
baku rujukan menjadi nilai SD.
median dikurangi nilai -1 Z-score = 14 – 16,5
SD. 16,5 – 15,2
Z-score = 14 – 16,7 = -2,5/1,3
7|Jurnal Lonto Leok:Vol 4, No 2 November 2022
Analisis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini…..

= -1,92 baku rujukan menjadi nilai


Berdasarkan kategori dan median dikurangi nilai -1
ambang batas status gizi anak SD.
(lihat tabel 1) indeks Berat Z-score = 11– 15,3
Badan menurut Tinggi Badan 15,3 - 13,4
(BB/TB) anak usia 0 - 60 = -4,3/1,9
bulan, z-score -1,92 berada = -2,26
pada status gizi normal. Maka Berdasarkan kategori dan
status gizi anak A berdasarkan ambang batas status gizi anak
indeks BB/TB adalah normal. (lihat tabel 1) indeks Berat
d. IMT/U Badan menurut Umur (BB/U)
Hitung IMT menggunakan anak usia 0 - 60 bulan, z-score
rumus -2,26 berada pada status gizi
BB Berat badan kurang
IMT = (underweight). Maka status gizi
(TB2) anak A berdasarkan indeks
Tinggi Badan dalam satuan BB/U adalah badan kurang
centimeter dikonversi ke (underweight).
satuan meter terlebih b. TB/U
dahulu. Hasil pengukuran tinggi
14 badan = 99 cm
IMT = = 12,94 Median = 100,3
(1,042) Maka hasil pengukuran
IMT = 12,94 lebih kecil dari median,
Median = 15,3 sehingga nilai simpang
Maka hasil pengukuran baku rujukan menjadi nilai
(IMT) lebih kecil dari median dikurangi nilai -1
median, sehingga nilai SD.
simpang baku rujukan Z-score = 99 – 100,3
menjadi nilai median 100,3 – 96,2
dikurangi nilai -1 SD. = -1,3/4,1
Z-score = 12,94 – 15,3 = -0,31
15,3 – 14,1 Berdasarkan kategori dan
= -2,36/1,2 ambang batas status gizi anak
= -1,96 (lihat tabel 1) indeks Tinggi
Berdasarkan kategori dan Badan menurut Umur (TB/U)
ambang batas status gizi anak anak usia 0 - 60 bulan, z-score
(lihat tabel 1) Indeks Massa -1,09 berada pada status gizi
Tubuh menurut Umur (IMT/U) normal. Maka status gizi anak
anak usia 0 - 60 bulan, z-score A berdasarkan indeks TB/U
-1,96 berada pada status gizi adalah normal.
baik (normal). Maka status gizi c. BB/TB
anak A berdasarkan indeks Hasil pengukuran
IMT/U adalah gizi baik menggunkan hasil
(normal). pengukuran berat badan =
2. Anak B, usia 44 bulan, jenis 11 kg
kelamin perempuan. Median ditentukan dengan
a. BB/U melihat median pada kolom
Hasil pengukuran berat tinggi badan 99 cm
badan = 11 kg Median = 14,8
Median = 15,3 Maka hasil pengukuran
Maka hasil pengukuran lebih kecil dari median,
lebih kecil dari median, sehingga nilai simpang
sehingga nilai simpang baku rujukan menjadi nilai
8|Jurnal Lonto Leok:Vol 4, No 2 November 2022
Analisis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini…..

median dikurangi nilai -1 berusia 5 tahun ke atas maka


SD. dianalisis menggunakan Indeks
Z-score = 11 – 14,9 Massa Tubuh menurut Umur
14,9 – 13,7 (IMT/U).
= -3,9/1,2 Hitung IMT menggunakan
= -3,25 rumus
Berdasarkan kategori dan BB
ambang batas status gizi anak IMT =
(lihat tabel 1) indeks Berat (TB2)
Badan menurut Tinggi Badan Tinggi Badan dalam satuan
(BB/TB) anak usia 0 - 60 centimeter dikonversi ke
bulan, z-score -3,25 berada satuan meter terlebih
pada status Gizi buruk dahulu.
(severely wasted). Maka status 16
gizi anak A berdasarkan indeks IMT = = 12,75
BB/TB adalah Gizi buruk (1,122)
(severely wasted). IMT = 12,75
d. IMT/U Median = 15,3
Hitung IMT menggunakan Maka hasil pengukuran
rumus (IMT) lebih kecil dari
BB median, sehingga nilai
IMT = simpang baku rujukan
(TB2) menjadi nilai median
Tinggi Badan dalam satuan dikurangi nilai -1 SD.
centimeter dikonversi ke Z-score = 12,75 – 15,3
satuan meter terlebih 15,3 – 14,1
dahulu. = -2,55/1,2
11 = -2,12
IMT = = 11,22 Berdasarkan kategori dan
(0,992) ambang batas status gizi anak
IMT = 11,22 (lihat tabel 1) Indeks Massa
Median = 15,3 Tubuh menurut Umur (IMT/U)
Maka hasil pengukuran anak usia 5 - 18 tahun, z-score
(IMT) lebih kecil dari -2,12 berada pada status gizi
median, sehingga nilai kurang (thinness). Maka status
simpang baku rujukan gizi anak A berdasarkan indeks
menjadi nilai median massa tubuh menurut umur
dikurangi nilai -1 SD. adalah gizi kurang (thinness).
Z-score = 12,94 – 15,3 4. Anak D, usia 5 tahun 11 bulan,
15,3 – 14,0 jenis kelamin perempuan.
= -2,36/1,3 Karena berusia 5 tahun ke atas
= -1,81 maka dianalisis menggunakan
Berdasarkan kategori dan Indeks Massa Tubuh menurut
ambang batas status gizi anak Umur (IMT/U).
(lihat tabel 1) Indeks Massa Hitung IMT menggunakan
Tubuh menurut Umur (IMT/U) rumus
anak usia 0 - 60 bulan, z-score BB
-1,81 berada pada status gizi IMT =
baik (normal). Maka status gizi (TB2)
anak A berdasarkan indeks Tinggi Badan dalam satuan
IMT/U adalah gizi baik centimeter dikonversi ke
(normal). satuan meter terlebih
3. Anak C, usia 5 tahun 1 bulan, dahulu.
jenis kelamin laki-laki. Karena
9|Jurnal Lonto Leok:Vol 4, No 2 November 2022
Analisis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini…..

19
IMT = = 14,12
(1,162)
IMT = 14,12
Median = 15,3
Maka hasil pengukuran
(IMT) lebih kecil dari
median, sehingga nilai
simpang baku rujukan
menjadi nilai median
dikurangi nilai -1 SD.
Z-score = 14,12 – 15,3
15,3 – 13,9
= -1,18/1,4
= -0,84
Berdasarkan kategori dan
ambang batas status gizi anak
(lihat tabel 1) Indeks Massa
Tubuh menurut Umur (IMT/U)
anak usia 5 - 18 tahun, z-score
-0,84 berada pada status gizi
baik (normal). Maka status gizi
anak A berdasarkan indeks
massa tubuh menurut umur
adalah status gizi baik
(normal).
Tiga jenis deteksi dini tumbuh
kembang yaitu deteksi dini
penyimpangan pertumbuhan, yang Gambar 1. Grafik Lingkar Kepala
dilakukan untuk menemukan Anak Perempuan dan Laki-laki
status gizi kurang atau buruk dan (https://secercahilmu25.blogspot.com
bentuk kepala mikrosefali atau /2019/07/format-grafik-lingkar-
makrosefali (Menteri Kesehatan, kepala-anak-laki.html)
2020), sehingga selain menganalisis Analisis perkembangan pada
berat badan dan tinggi badan, perlu anak dapat dilakukan menggunakan
juga dilakukan pengukuran dan instrumen Kuesioner Pra Skrining
analisis lingkar kepala anak. Hasil Perkembangan (KPSP), Kuesioner
pengukuran lingkar kepala anak Masalah Perilaku Emosional (KMPE),
dianalisis menggunakan ketentuan Modified-Checklist for Autism in
sebagai berikut (Kesehatan RI, 2016). Toddlers (M-CHAT), dan Abbreviated
1. Jika ukuran lingkaran kepala Conners Ratting Scale (ACRS),
anak berada di dalam “jalur instrumen Tes Daya Dengar (TDD),
hijau” maka lingkaran kepala serta Tes Daya Lihat (TDL). Apabila
anak normal. hasil analisis berdasarkan interpretasi
2. Bila ukuran lingkaran kepala hasil observasi perkembangan anak
anak berada di luar “jalur menunjukkan adanya gangguan atau
hijau” maka lingkaran kepala hambatan perkembangan atau
anak tidak normal. perkembangan anak belum sesuai
3. Lingkaran kepala anak tidak maka perlu diberi stimulasi sesuai
normal ada 2 (dua), yaitu dengan kebutuhan anak berdasarkan
makrosefal bila berada diatas hasil observasi perkembangan anak.
“jalur hijau” dan mikrosefal bila Dalam menjalankan deteksi dini
berada dibawah “jalur hijau” pertumbuhan dan perkembangan

10 | J u r n a l L o n t o L e o k : V o l 4 , N o 2 N o v e m b e r 2 0 2 2
Analisis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini…..

anak, satuan PAUD perlu menjalin aspek perkembangan dan


kerja sama dengan orang tua dan pertumbuhan anak di PAUD benar-
petugas medis sehinggga intervensi benar berdasarkan hasil analisis
berupa rujukan atau stimulasi yang pertumbuhan dan perkembangan
diberikan dapat dilakukan secara anak.
efektif, sesuai, dan tepat sasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Orang tua dan orang-orang yang
terdekat dengan kehidupan anak, Adriany, V. (2018). Optmalisasi
memberi pengaruh yang sangat besar Perkembangan Anak Usia Dini
terhadap pertumbuhan dan melalui Kegiatan Penyuluhan
perkembangan anak (Adriany, 2018). Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Hasil analisis pertumbuhan dan Anak. Universitas Pendidikan
perkembangan anak dikomunikasikan Indonesia, 1(1), 1–6.
dengan orang tua sehingga orang tua
dapat terlibat dalam mengoptimalkan Aghnaita, A. (2017). Perkembangan
pertumbuhan dan perkembangan Fisik-Motorik Anak 4-5 Tahun
anak serta memahami sejauhmana pada Permendikbud no. 137
pertumbuhan dan perkembangan Tahun 2014 (Kajian Konsep
yang sudah dialami oleh anak. Perkembangan Anak). Al-Athfal:
Penilaian perkembangan anak yang Jurnal Pendidikan Anak, 3(2),
dibuat dalam bentuk penilaian 219–234.
harian, mingguan, bulanan, dan https://doi.org/10.14421/al-
semesteran juga merupakan bagian athfal.2017.32-09
dari deteksi perkembangan anak
untuk enam aspek perkembangan Amani, I. Z., & Dionita, R. A. (2021).
anak (aspek nilai agama dan moral, Tumbuh Kembang Anak.
kognitif, sosial emosional, bahasa, Politeknik Kesehatan Kemenkes
fisik motorik, dan seni), sehingga Jakarta II, 1–12.
diharapkan penilaian perkembangan
yang disusun oleh guru PAUD sesuai Fazrin, I., Widiana, D., Trianti, I.,
dengan perkembangan yang dicapai Baba, K., Amalia, M., & Smaut,
oleh anak. M. (2018). Pendidikan Kesehatan
Deteksi Dini Tumbuh Kembang
SIMPULAN pada Anak di Paud Lab School
Berdasarkan uraian tentang UNPGRI Kediri. Journal of
analisis pertumbuhan dan Community Engagement in Health,
perkembangan anak dapat 1(2), 267967.
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan https://doi.org/10.30994/jceh.v1
perkembangan anak perlu dideteksi i2.8
hambatannya sejak usia dini agar
dapat segera diberi intervensi maupun Fitriani, I. S., & Oktobriariani, R. R.
stimulasi yang tepat sehingga anak (2017). Stimulasi, Deteksi dan
siap untuk memasuki jenjang Intervensi Dini Orang Tua
pendidikan selanjutnya serta mampu terhadap Pencegahan
menerima berbagai keterampilan, Penyimpangan Pertumbuhan dan
sikap, maupun pengetahuan baru dan Perkembangan Anak Balita.
menjalani kehidupan yang optimal. Indonesian Journal for Health
Guru PAUD perlu diberikan bekal Sciences, 1(1), 1.
melalui pelatihan untuk melakukan https://doi.org/10.24269/ijhs.v1
Deteksi Dini Tumbuh Kembang anak i1.383
usia dini agar memiliki data
pertumbuhan dan perkembangan Hendrawati, S., Mardhiyah, A.,
anak yang lengkap disertai hasil Mediani, H. S., Nurhidayah, I.,
analisisnya sehingga stimulasi aspek- Mardiah, W., Adistie, F., &

11 | J u r n a l L o n t o L e o k : V o l 4 , N o 2 N o v e m b e r 2 0 2 2
Analisis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini…..

Maryam, N. N. A. (2018). Sugeng, H. M., Tarigan, R., & Sari, N.


Pemberdayaan Kader Posyandu M. (2019). Gambaran Tumbuh
dalam Stimulasi Deteksi dan Kembang Anak pada Periode
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Emas Usia 0-24 Bulan di
(SDIDTK) pada Anak Usia 0 – 6 Posyandu Wilayah Kecamatan
Tahun di Desa Cileles Kecamatan Jatinangor. Jsk, 4(3), 96–101.
Jatinangor Kabupaten
Sumedang. Media Karya Sulistyawati, S., & Mistyca, M. R.
Kesehatan, 1(1), 39–58. (2016). Pengetahuan
https://doi.org/10.24198/mkk.v Berhubungan dengan Sikap Ibu
1i1.17263 dalam Kemampuan Menstimulasi
Pertumbuhan dan Perkembangan
Hidayati, A. (2017). Merangsang Anak Balita dengan Gizi Kurang.
Pertumbuhan dan Perkembangan Jurnal Ners Dan Kebidanan
Anak dengan Pembelajaran Indonesia, 4(2), 63.
Tematik Terpadu. Sawwa: Jurnal https://doi.org/10.21927/jnki.20
Studi Gender, 12(1), 151. 16.4(2).63-69
https://doi.org/10.21580/sa.v12i
1.1473 Tanu, I. K. (2019). Pentingnya
Pendidikan Anak Usia Dini Agar
Kesehatan RI, K. (2016). Pedoman Dapat Tumbuh Dan Berkembang
Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Sebagai Generasi Bangsa
dan Intervensi Dini Tumbuh Harapan Di Masa Depan. Adi
Kembang Anak di Tingkat Widya: Jurnal Pendidikan Dasar,
Pelayanan Kesehatan Dasar. 2(2), 19.
Retrieved from https://doi.org/10.25078/aw.v2i
https://www.slideshare.net/PPIk 2.960
atanApotekerIndo/pedoman-
pelaksanaan-gkso Wati, D. E. (2017). Pengetahuan Guru
PAUD Tentang KPSP (Kuesioner
Menteri Kesehatan, R. I. (2020). Pra Skrining Perkembangan)
PERATURAN MENTERI sebagai Alat Deteksi Tumbuh
KESEHATAN REPUBLIK Kembang Anak. Jurnal VARIDIKA,
INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 28(2), 133–139.
2020 TENTANG STANDAR https://doi.org/10.23917/varidik
ANTROPOMETRI ANAK. a.v28i2.3028

Ramadhanty, L. (2019). Analisis


Pertumbuhan Dan Perkembangan
Anak (Usia 4-5 Tahun) Di
Posyandu Teratai Kelurahan
Bumi Raya Kecamatan Bumi
Waras. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9),
1689–1699.

Saurina, N. (2016). Aplikasi Deteksi


Dini Tumbuh Kembang Anak
Usia Nol Hingga Enam Tahun
Berbasis Android. Jurnal Buana
Informatika, 7(1), 65–74.
https://doi.org/10.24002/jbi.v7i
1.485

12 | J u r n a l L o n t o L e o k : V o l 4 , N o 2 N o v e m b e r 2 0 2 2

Anda mungkin juga menyukai