LKPD Teks Biografi
LKPD Teks Biografi
Teks Biografi
Oleh:
Hayatun Nupus, S.Pd.
NIP. 199101012023212078
KELAS X IPS
SMA NEGERI 1 LINTANG KANAN
KABUPATEN EMPAT LAWANG
PROVINSI SUMATERA SELATAN
1
MODUL AJAR
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
TEKS BIOGRAFI
Informasi Umum
Penyusun : Hayatun Nupus,S.Pd.
Kelas/SMT : X/2
Materi : Isi dan nilai teladan dari tokoh
Waktu : 2 X 45 menit
Capaian Pembelajaran:
Membaca dan Memirsa
Peserta didik mampu mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau
pesan dari berbagai jenis teks, misalnya deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan
diskusi, dari teks visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta
didik menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli,
empati dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik
menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan isi teks.
2
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik mampu :
1. menemukan pokok-pokok isi dari biografi yang telah dibaca dengan tepat,
2. menganalisis isi dari biografi yang telah dibaca dengan tepat,
3. karakter unggul dari tokoh dalam biografi yang dibaca dengan tepat,
Pemahaman Bermakna
Melalui pembelajaran ini, peserta didik diajak untuk menajamkan pemahaman mereka terkait
pengertian, ciri, isi , dan struktur teks biografi secara berkelompok dan asesmen secara
individual.
Pertanyaan Pemantik
Pertemuan 1
1. Apa yang kalian ketahui tentang biografi?
2. Apa saja manfaat yang dapat kalian dapatkan setelah membaca biografi?
3. Apa ciri-ciri atau karakteristik teks biografi?
Pertemuan 2
1. Teks biografi termasuk jenis teks apa?
2. Apakah struktur teks biografi sama dengan narasi atau rekon?
3
6. Peserta didik mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi yang akan
dipelajari
Inti 70 menit
Pemberian rangsangan:
1. Peserta didik membaca pemodelan teks biografi melalui gawai atau teks
yang disediakan pada masing- masing siswa. (literasi digital)
Identifikasi masalah:
2. Peserta didik mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan isi teks biografi yang dibaca. (Critical thinking (berpikir kritis)
3. Peserta didik bertanya jawab bersama guru bertanya jawab terkait isi teks
biografi yang ditayangkan.
4. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok 5
orang.
5. Peserta didik menerima LKPD yang berisi soal untuk menemukan pokok-
pokok isi dan menganalisis isi teks biografi, serta menganalisis karakter unggul
tokoh yang ada pada biografi.
Pengumpulan data:
6. Peserta didik mencari informasi berkaitan isi maupun karakter unggul tokoh
dalam teks biografi dari berbagai sumber.
7. Peserta didik saling berdiskusi membahas isi maupun karakter unggul tokoh
pada teks biografi. (Colaboration (kerja sama)
Pengolahan data:
8. Peserta didik menemukan isi teks biografi, lalu menganalisis isi biografi
secara bersama-sama dalam kelompoknya.(Colaboration (kerja sama)
9. Peserta didik menemukan karakter unggul tokoh pada teks biografi, lalu
menganalisis secara bersama-sama dalam kelompoknya.(Colaboration (kerja
sama)
10. Peserta didik menuangkan hasil pekerjaannya ke dalam LKPD.
4
Pembuktian:
11. Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya ke depan kelas.
(Cerativity and Communication (Kreativitas dan Komunikasi))
12. Peserta didik lain memberikan tanggapan terhadap presentasi yang dilakukan
temannya.
Menarik kesimpulan:
13. Peserta didik menyimpulkan butir-butir inti dalam pembelajaran dengan
bimbingan guru.
14. Guru memberikan penguatan dengan menjelaskan kembali secara singkat
mengenai teks biografi.
15. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi.
Penutup 10 Menit
1. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi pembelajaran.
2. Guru memberikan informasi terkait kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan pada pertemuan selanjutnya yaitu menganalisis dan menilai
struktur teks biografi.
3. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dilanjutkan dengan
mengucapkan salam.
Asesmen
Bagaimana guru menilai ketercapaian tujuan pembelajaran:
□ Asesmen individu
□ Asesmen kelompok
□ Keduanya
Jenis asesmen:
□ Sikap
□ Tertulis
□ Penugasan
□ Lisan
Mengetahui dan Menyetujui, Lintang Kanan, Februari 2024
Kepala SMAN 1 Lintrang Kanan Guru Mata Pelajaran
5
LAMPIRAN 1
BAHAN AJAR
6
KEGIATAN BELAJAR 1
1. Pengertian Biografi
Kata biografi secara harfiah berakar dari bahasa Yunani, yaitu kata bios yang
bermakna hidup dan kata graphein yang artinya tulis. Dengan kata lain, biografi adalah
sebuah tulisan yang isinya memaparkan tentang kisah kehidupan seseorang yang ditulis
oleh orang lain. Umumnya, biografi berisi tulisan yang memaparkan riwayat kehidupan
seseorang berdasarkan fakta, data, dan peristiwa atau kejadian yang dialami.
2. Isi Biografi
Isi biografi tidak sekadar biodata, daftar nama, data kelahiran, dan informasi
lainnya, tetapi lebih kompleks karena dapat juga berisi pandangan, sikap, perasaan,
pemikiran, hingga peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh. Akan tetapi, tidak semua
aspek atau peristiwa diceritakan, hanya hal yang dinilai penting atau menarik untuk
diketahui dan bermanfaat bagi pembaca. Dalam biografi disajikan sejarah hidup,
pengalaman-pengalaman, sampai kisah sukses orang yang sedang diulas. Oleh karena itu,
tokoh atau sosok dalam biografi bukanlah tokoh atau sosok biasa, melainkan orang yang
berpengaruh, telah sukses, orang yang berjasa, dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar
melalui biografi kalian mendapat inspirasi, pelajaran hidup, dan motivasi setelah
membacanya.
Membaca sebuah biografi akan memperkaya wawasan dan sebagai teladan agar
dapat menjalani kehidupan dengan baik dan mengisi hidup dengan karya yang bermanfaat,
tentunya hal itu tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga orang lain. Bahasa
yang digunakan dalam teks biografi harus lugas, jelas, dan tidak bertele-tele agar tidak
menimbulkan pemahaman yang berbeda dan bias pada pembaca.
3. Karakter Unggul Tokoh
Karakter Unggul Untuk menemukan karakter unggul tokoh dapat dilakukan dengan
mengidentifikasi peristiwa/ permasalahan apa yang dialami seseorang serta bagaimana
caranya menghadapi semua itu. Cara penggambaran karakter unggul tokoh ada dua yaitu:
(a) Secara langsung, artinya karakter unggul tokoh dituliskan secara langsung sehingga
pembaca tidak perlu menganalisis makna tersirat.
Secara tidak langsung, artinya menyebutkan bagaimana karakter unggul tokoh. Penulis
menyajikan karakter unggul tokoh dengan mendeskripsikan bagaimana cara tokoh menghadapi
permasalahan, keuaadapinya. Penulis juga bisa menggambarkan watak tokoh dengan
menuliskan dialog tokoh atau menghadirkan tokoh lain.
7
4. Contoh teks Biografi
Biografi B.J. Habibie
B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi
banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama
dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie.
Beliau dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau
merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie
dan RA.Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada
tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq
Kemal.
Habibi menjadi yatim sejak bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September
1950 karena terkena serangan jantung. Setelah ayahnya meninggal, Ibunya menjual
rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke Bandung bersama anak-anaknya. Ibunya
membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya.
Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT selama 20
tahun, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin perusahaan
BUMN strategis, dipilih menjadi Wakil Presiden RI dan menjadi Presiden RI ke 3
setelah Soeharto mundur pada tahun 1998. Pada masa jabatan Habibie, terjadi
referendum di Timor Timur, sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari
Indonesia. Dalam masa jabatannya yang singkat, B.J. Habibie telah meletakkan dasar
bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia dengan disahkannya
undang-undang tentang otonomi daerah dan undang-undang tentang partai politik, UU
tentang Pemilu dan UU tentang susunan kedudukan DPR/MPR.
Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibie kembali ke Jerman bersama
keluarga. Pada tahun 2010, Ainun meninggal dunia karena kanker. Sebagai terapi atas
kehilangan orang yang dicintai, Habibie membuat tulisan tentang kisah kasih dengan
Ainun, yang kemudian dibukukan dengan judul “Ainun dan Habibie”. Buku ini telah
difilmkan dengan judul yang sama.
8
LAMPIRAN 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
9
Petunjuk:
1. Silakan membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari lima orang!
2. Bacalah teks “Biografi Ir. Soekarno” dengan cermat!
3. Kerjakan tugas secara berkelompok kemudian tulis hasil kerja kalian pada lembar yang
telah disediakan!
Salah satu pahlawan nasional Indonesia yang pernah menjadi orang nomor satu di
Indonesia adalah Ir. Soekarno. Perjalanan hidupnya yang panjang dituangkan ke dalam biografi
yang lengkap mengenai dirinya. Untuk mengetahui secara singkat, berikut adalah contoh teks
biografi pahlawan yaitu Ir. Soekarno.
Kusno Sosrodihardjo atau yang lebih dikenal dengan nama Ir. Soekarno lahir di
Surabaya, 6 Juni 1901. Bung Karno yang merupakan presiden pertama Republik Indonesia,
wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta pada usianya yang ke-69 dan beliau dimakamkan
di Blitar, Jawa Timur.
Presiden Soekarno tinggal di Tulungagung, Jawa Timur bersama kakeknya. Beliau
tidak menghabiskan waktu kecilnya bersama kedua orang tuanya. Di Tulungagung, Soekarno
sempat bersekolah, namun tidak bisa menyelesaikannya, karena kembali ikut dengan orang
tuanya tinggal di Mojokerto.
Tahun 1915, Soekarno berhasil menyelesaikan pendidikannya di Europeesche Lagere
School dan selanjutnya tinggal bersama H.O.S Cokroaminoto yang merupakan teman dari ayah
Soekarno. Bersama H.O.S Cokroaminoto, Soekarno mulai mengenal dan mempelajari politik.
Beliau juga mempelajari bagaimana cara untuk berpidato dan pada tahun 1921 beliau
menyelesaikan sekolahnya di Hogere Burger School. Setelah itu, Soekarno pindah ke Bandung
dan bersekolah di Technische Hooge School jurusan teknik sipil, di mana saat ini merupakan
ITB. Soekarno lulus pada tanggal 25 Mei 1926 dan berhasil memperoleh gelar insinyur.
Hingga saat ini, sosok Ir. Soekarno masih sangat melekat di hati masyarakat Indonesia.
Perjuangannya dan keteguhannya dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia bersama dengan
masyarakat patut menjadi inspirasi perjuangan pada saat ini.
(Sumber: https://www.brilio.net/wow/15-contoh-teks-biografi-berbagai-tokoh-bisa-dijadikan-
referensi-211220q.html, diaskes pada 30 September 2022)
10
Soal
1. Temukan pokok-pokok isi teks “Biografi Ir. Soekarno” yang telah kalian baca! Isilah
pada tabel berikut!
Paragraf Pokok-pokok Isi Teks “Biografi Ir. Soekarno”
2. Analisislah isi teks biografi tersebut dilihat dari aspek kelengkapan informasi! Isilah
pada tabel berikut!
Aspek Kelengkapan Hasil Analisis
Ada Tidak
Ada
Memuat
biodata tokoh
Riwayat
pendidikan
Peristiwa yang
dialami tokoh,
11
keteladanan
tokoh.
3. Analisislah kepribadian unggul tokoh dari teks biografi tersebut! Isilah pada tabel
berikut!
Karakter Unggul Hasil Analisis
Tokoh
12
LAMPIRAN 3
ASESMEN
13
A. Asesmen Diagnostik Kognitif
Asesmen dilaksanakan untuk mengukur kemampuan siswa pada materi Biografi.
Assesmen Formatif Pertemuan 1
Pengamatan dimensi Profil Pelajar Pancasila selama proses Pembelajaran
Instrumen Penilaian
Jenis Penilaian : Nontes
Teknik Penilaian : Observasi
Keterangan:
Elemen PPP diisi dengan karakter siswa:
SB = sangat berkembang
BSH = berkembang sesuai harapan
MB = Mulai Berkembang
BB = Belum Berkembang
Nilai akhir diambil dari nilai karakter yang sering muncul
14
Penilaian Formatif Tugas
Jenis Penilaian : Formatif
Teknik Penilaian : Penugasan
Bentuk Penilaian : Esai
a. Instrumen Penugasan
Peserta didik mengerjakan penugasan dari guru terkait menemukan dan menganalisis isi teks
biografi.
b. Kisi-kisi Soal
Kisi – kisi Soal
c. Instrumen Soal
Bacalah teks berikut dengan cermat!
Biografi R.A. Kartini
Raden Adjeng Kartini adalah pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Jepara,
Hindia Belanda, pada tanggal 21 April 1879 dan meninggal di Rembang, Hindia Belanda,
pada tanggal 17 September 1904 pada usia yang masih muda yaitu 25 tahun. Nama lainnya
biasa disebut dengan Raden Ayu Kartini. Tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia
yang berasal dari tanah Jawa ini dikenal sebagai pelopor kebangkitan wanita pribumi atau
disebut dengan feminisme.
Raden Ajeng Kartini merupakan seorang wanita yang berasal dari kelas bangsawan
Jawa. Nama ayah Kartini adalah Ario Sosroningrat. Saat itu, Ario Sosroningrat adalah
seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara segera ketika Kartini lahir. Ibunda dari
Kartini adalah putri dari istri pertama sang bangsawan, tetapi bukan istri utama. Ibunya
bernama M.A. Ngasirah, anak dari Kyai Haji Madirono dan Nyai Haji Siti Aminah.
Keduanya adalah tokoh agama di Telukawur, Jepara. Silsilah Kartini bisa ditelusuri hingga
Hamengkubuwono VI. Lebih dari itu, Garis kebangsawanan Bupati Sosroningrat dapat
dilacak kembali ke para bangsawan dari istana Kerajaan Majapahit. Sejak Pangeran
Dangirin menjabat sebagai bupati di Surabaya pada abad ke-18, leluhur Sosroningrat
15
menjabat banyak posisi berpengaruh di Pangreh Praja.
Ayah Kartini dulunya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan Hindia Belanda
waktu itu mewajibkan seorang bupati agar beristrikan seorang bangsawan. Karena M.A.
Ngasirah tidak memiliki garis bangsawan tinggi, maka ayah Kartini menikah lagi dengan
Raden Adjeng Woerjan yang merupakan keturunan langsung dari Raja Madura. Setelah
pernikahan itu, maka ayah Kartini berhasil menjadi bupati di Jepara. Menggantikan
kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan yang bernama R.A.A. Tjitrowikromo.
Kartini adalah anak kelima dari sebelas bersaudara kandung dan tiri. Dari semua
saudara sekandung, Kartini merupakan kakak perempuan tertua. Kakek dari Kartini yang
bernama Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat menjadi bupati ketika usia 25 tahun
dan terkenal pada pertengahan abad ke-19 sebagai salah satu bupati yang memberi
pendidikan khas Barat kepada anak-anaknya. Kakak Kartini yang bernama Sosrokartono
adalah seorang yang pandai dalam berbahasa.
Sampai usia dua belas tahun, Kartini mengenyam pendidikan di ELS (Europese
Lagere School). Salah satu pelajaran yang dipelajari oleh Kartini adalah bahasa Belanda.
Tetapi setelah usia dua belas tahun, Kartini dilarang meninggalkan rumah karena sudah
bisa dipingit.
Karena Kartini fasih dalam Bahasa Belanda, maka di hari-hari pingitnya, ia mulai
belajar sendiri dan mengirim surat kepada teman-teman korespondensinya yang berasal
dari Belanda. Salah satu sahabatnya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya.
Dari koran, buku-buku dan majalah Eropa, Kartini mulai tertarik pada kemajuan berpikir
perempuan Eropa atau feminisme modern. Timbul cita-citanya untuk memajukan
pemikiran perempuan pribumi, karena menurutnya, perempuan pribumi di era Hindia
Belanda berada pada status sosial yang cukup rendah.
Pada tahun 1903 saat Kartini berusia sekitar 24 tahun, impian untuk meneruskan
studi menjadi guru di tanah Betawi pun sudah sirna. Dalam sebuah surat kepada Nyonya
Abendanon, Kartini berkata bahwa dirinya tidak berniat lagi untuk meneruskan studi
karena ia sudah akan menikah. Padahal waktu itu pihak departemen pendidikan di Belanda
sudah membuka peluang untuk Kartini dan Rukmini agar bisa belajar di Betawi.
Saat menjelang hari pernikahannya, penilaian Kartini terhadap nilai-nilai di adat
Jawa mulai melunak dan menjadi lebih toleran. Ia berpendapat bahwa pernikahan akan
memberikan berkah tersendiri agar bisa mewujudkan impian untuk mendirikan sekolah
bagi para perempuan pribumi di era Hindia Belanda. Dalam suratnya, Kartini menceritakan
bahwa suaminya tidak hanya mendukung keinginannya untuk memajukan ukiran khas
Jepara dan sekolah bagi perempuan pribumi saja, tetapi juga menceritakan agar Kartini bisa
menulis sebuah buku yang menarik.
Sumber: https://www.brilio.net/wow/15-contoh-teks-biografi-berbagai-tokoh-bisa-
dijadikan-referensi-211220q.html, diakses pada 30 September 2022)
16
Setelah membaca teks tersebut, kerjakan soal berikut!
1. Temukan pokok-pokok isi teks Biografi R.A. Kartini yang telah kalian baca! Isilah pada
tabel berikut!
Paragraf Pokok Isi Teks Biografi R.A. Kartini
17
2. Analisislah isi teks biografi tersebut berdasarkan aspek kelengkapan informasinya! Isilah
pada tabel berikut!
Aspek Kelengkapan Hasil Analisis
Ada Tidak
Ada
Memuat biodata
tokoh
Riwayat
pendidikan
Peristiwa yang
dialami tokoh,
Keteladanan
tokoh
18
d. Kunci Jawaban
1. Pokok-pokok isi teks Biografi R.A. Kartini
Paragraf Pokok-pokok Isi Teks “Biografi Ir. Soekarno”
1 R.A. Kartini pahlawan Nasional Indonesia pelopor kebangkitan wanita.
2 R.A. Kartini berasal dari keluarga bangsawan Jawa.
3 Ayah Kartini yang menjadi bupati di Jepara.
4 Kartini adalah anak kelima dari sebelas bersaudara kandung dan tiri.
5 Pendidikan yang ditempuh Kartini.
6 Cita-cita Kartini untuk memajukan pemikiran perempuan pribumi.
7 Kartini gagal melanjutkan studi menjadi guru di tanah Betawi.
8 Penilaian Kartini terhadap nilai-nilai di adat Jawa mulai melunak dan
menjadi lebih toleran. Ia berpendapat bahwa pernikahan akan
2. Hasil analisis isi teks biografi tersebut berdasarkan aspek kelengkapan informasinya
Aspek Kelengkapannya Hasil Analisis
Ada Tidak
Memuat biodata V Dalam biografi tersebut, penulis menuliskan
tokoh biodata secara lengkap, seperti tempat dan
tanggal lahirnya, jabatan sebagai pahlawan
Nasional Indonesia, nama orangtua, nama
kakeknya, hingga jumlah saudaranya juga
19
Peristiwa yang V Penulis memaparkan peristiwa atau masalah
dialami tokoh, yang dialami oleh tokoh, tetapi pemaparan
yang disampaikan tidak secara mendetail.
20
3. Hasil analisis karakter unggul yang dimiliki tokoh dalam teks biografi.
Karakter Teknik Hasil Analisis
Unggul Tokoh Penggambaran
Langsung Tidak
langsung
Pelopor V Di dalam biografi tersebut diceritakan
kebangkitan bahwa R.A. Kartini merupakan seorang
Wanita yang sangat menjunjung tingga
feminisme.
e. Rubrik Penilaian
No Aspek yang
Deskripsi Skor
Dinilai
1 Menemukan Peserta didik mampu menemukan lebih dari 6 pokok isi 16-20
isi teks
teks biografi dengan tepat.
biografi
Peserta didik mampu menemukan 4-5 pokok isi teks 11-15
biografi dengan tepat.
Peserta didik mampu menemukan 2-3 pokok isi teks 6-10
biografi dengan tepat.
Peserta didik mampu menemukan 1 pokok isi teks 1-5
biografi dengan tepat.
2 Menganalisis Peserta didik mampu menganalisis isi teks biografi 16-20
isi teks
dengan sangat tepat, berdasarkan kelengkapan isinya.
biografi
Peserta didik mampu menganalisis isi teks biografi 11-15
21
dengan tepat, berdasarkan kelengkapan isinya.
Peserta didik mampu menganalisis isi teks biografi 6-10
dengan cukup tepat, berdasarkan kelengkapan isinya.
Peserta didik mampu menganalisis isi teks biografi 1-5
dengan kurang tepat, berdasarkan kelengkapan isinya.
3 Menganalisis Peserta didik mampu menganalisis isi teks biografi 16-20
karakter
dengan sangat tepat.
unggul tokoh
Peserta didik mampu menganalisis isi teks biografi 11-15
dengan tepat.
Peserta didik mampu menganalisis isi teks biografi 6-10
dengan cukup tepat, berdasarkan kelengkapan isinya.
Peserta didik mampu menganalisis isi teks biografi 1-5
dengan kurang tepat, berdasarkan kelengkapan isinya.
Total Skor 60
Nilai : skor yang diperoleh X 100
Skor maksimal
22
Gotong Royong
a) Melakukan diskusi aktif, tanggung jawab, dan kreatif
Beriman, bertakwa
Bernalar Kritis Gotong Royong
No Nama pada Tuhan YME NA
SB BSH MB BB SB BSH MB BB SB BSH MB BB
1
2
3
Dst
Keterangan:
Elemen PPP diisi dengan karakter siswa:
SB = sangat berkembang
BSH = berkembang sesuai harapan
MB = Mulai Berkembang
BB = Belum Berkembang
23
c. Instrumen Soal
Bacalah teks berikut dengan cermat!
Biografi R.A. Kartini
Raden Adjeng Kartini adalah pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Jepara,
Hindia Belanda, pada tanggal 21 April 1879 dan meninggal di Rembang, Hindia
Belanda, pada tanggal 17 September 1904 pada usia yang masih muda yaitu 25 tahun.
Nama lainnya biasa disebut dengan Raden Ayu Kartini. Tokoh Jawa dan Pahlawan
Nasional Indonesia yang berasal dari tanah Jawa ini dikenal sebagai pelopor
kebangkitan wanita pribumi atau disebut dengan feminisme.
Raden Ajeng Kartini merupakan seorang wanita yang berasal dari kelas
bangsawan Jawa. Nama ayah Kartini adalah Ario Sosroningrat. Saat itu, Ario
Sosroningrat adalah seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara segera ketika
Kartini lahir. Ibunda dari Kartini adalah putri dari istri pertama sang bangsawan, tetapi
bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, anak dari Kyai Haji Madirono dan
Nyai Haji Siti Aminah. Keduanya adalah tokoh agama di Telukawur, Jepara. Silsilah
Kartini bisa ditelusuri hingga Hamengkubuwono VI. Lebih dari itu, Garis
kebangsawanan Bupati Sosroningrat dapat dilacak kembali ke para bangsawan dari
istana Kerajaan Majapahit. Sejak Pangeran Dangirin menjabat sebagai bupati di
Surabaya pada abad ke-18, leluhur Sosroningrat menjabat banyak posisi berpengaruh
di Pangreh Praja.
Ayah Kartini dulunya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan Hindia
Belanda waktu itu mewajibkan seorang bupati agar beristrikan seorang bangsawan.
Karena M.A. Ngasirah tidak memiliki garis bangsawan tinggi, maka ayah Kartini
menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan yang merupakam keturunan langsung
dari Raja Madura. Setelah pernikahan itu, maka ayah Kartini berhasil menjadi bupati
di Jepara. Menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan yang bernama
R.A.A. Tjitrowikromo.
Kartini adalah anak kelima dari sebelas bersaudara kandung dan tiri. Dari
semua saudara sekandung, Kartini merupakan kakak perempuan tertua. Kakek dari
Kartini yang bernama Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat menjadi bupati
ketika usia 25 tahun dan terkenal pada pertengahan abad ke-19 sebagai salah satu
bupati yang memberi pendidikan khas Barat kepada anak-anaknya. Kakak Kartini
yang bernama Sosrokartono adalah seorang yang pandai dalam berbahasa. Sampai usia
dua belas tahun, Kartini mengenyam pendidikan di ELS (Europese Lagere School).
Salah satu pelajaran yang dipelajari oleh Kartini adalah bahasa Belanda. Tetapi setelah
usia dua belas tahun, Kartini dilarang meninggalkan rumah karena sudah bisa dipingit.
Karena Kartini fasih dalam Bahasa Belanda, maka di hari-hari pingitnya, ia mulai
belajar sendiri dan mengirim surat kepada teman-teman korespondensinya yang
berasal dari Belanda. Salah satu sahabatnya adalah Rosa Abendanon yang banyak
mendukungnya. Dari koran, buku-buku dan majalah Eropa, Kartini mulai tertarik pada
kemajuan berpikir perempuan Eropa atau feminisme modern. Timbul cita-citanya
untuk memajukan pemikiran perempuan pribumi, karena menurutnya, perempuan
pribumi di era Hindia Belanda berada pada status sosial yang cukup rendah.
Pada tahun 1903 saat Kartini berusia sekitar 24 tahun, impian untuk meneruskan studi
24
menjadi guru di tanah Betawi pun sudah sirna. Dalam sebuah surat kepada Nyonya
Abendanon, Kartini berkata bahwa dirinya tidak berniat lagi untuk meneruskan studi
karena ia sudah akan menikah. Padahal waktu itu pihak departemen pendidikan di
Belanda sudah membuka peluang untuk Kartini dan Rukmini agar bisa belajar di
Betawi.
Saat menjelang hari pernikahannya, penilaian Kartini terhadap nilai-nilai di
adat Jawa mulai melunak dan menjadi lebih toleran. Ia berpendapat bahwa pernikahan
akan memberikan berkah tersendiri agar bisa mewujudkan impian untuk mendirikan
sekolah bagi para perempuan pribumi di era Hindia Belanda. Dalam suratnya, Kartini
menceritakan bahwa suaminya tidak hanya mendukung keinginannya untuk
memajukan ukiran khas Jepara dan sekolah bagi perempuan pribumi saja, tetapi juga
menceritakan agar Kartini bisa menulis sebuah buku yang menarik.
Masalah atau
peristiwa
penting
Reorientasi
25
2. Menurut kalian apakah struktur teks Biografi R.A. Kartini sudah sesuai dengan struktur
teks pada biografi pada umumnya? Berikan penilaian kalian terhadap hal tersebut!
Tulislah pada tabel berikut!
Penilaian Struktur Teks Biografi R.A. Kartini
d. Kunci Jawaban
1. Hasil analisis struktur teks “Biografi R.A. Kartini”
No Struktur Paragraf Hasil Analisis
1 Orientasi 1-4 Pada bagian orientasi, penulis menyampaikan
mengenai tokoh yang dibahas, yaotu R.A. Kartini
yang juga sebagai pahlawan nasional Indonesia.
Pada bagian ini pula penulis menyampaikan
mengenai keluarga R.A. Kartini.
26
2. Penilaian struktur teks “Biografi R.A. Kartini”
Penilaian Struktur Teks Biografi Ir. Soekarno
Biografi tersebut disusun sesuai dengan struktur teks biografi. Ada orientasi,
masalah/peristiwa yang dialami tokoh, dan reorientasi. Akan tetapi, peristiwa yang
diungkapkan oleh penulis tidak begitu mendetail. Dalam hal ini, penulis lebih banyak
membahas mengenai keluarga R.A. Kartini.
e. Rubrik Penilaian
No Aspek yang
Deskripsi Skor
Dinilai
1 Menganalisis Peserta didik mampu menganalisis struktur teks biografi 46-60
struktur teks dengan sangat tepat, dan menyertakan bukti yang sangat
biografi sesuai.
27
Teks Biografi
Oleh:
Hayatun Nupus,S.Pd.
28
Materi:
Pokok-pokok isi teks biografi
Karakter unggul tokoh pada
teks biografi
Elemen:
Membaca dan memirsa
29
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik mampu:
menemukan pokok-pokok isi dari biografi yang telah
dibaca dengan tepat.
menganalisis isi dari biografi yang telah dibaca
dengan tepat.
menganalisis karakter unggul dari tokoh dalam
biografi yang dibaca dengan tepat.
30
Siapakah tokoh berikut?
31
Untuk lebih mengenal tokoh tersebut,
mari kita baca teks biografi
"B.J. Habibie"
Silakan buka melalui tautan berikut!
https://bit.ly/BIOGRAFI-HABIBIE
32
Apa itu teks biografi?
33
Biografi adalah sebuah tulisan yang isinya
memaparkan tentang kisah kehidupan
seseorang yang ditulis oleh orang lain.
34
Mari kita uraikan isi
teks biografi tersebut . . .
35
biodata tokoh
riwayat pendidikan
peristiwa yang dialami tokoh
nilai-nilai/keteladanan tokoh
36
Menemukan Pokok-pokok Isi
Biografi B.J. Habibie
37
Menganalisis Pokok-pokok Isi Biografi B.J. Habibie
38
orientasi
39
Terima Kasih . . .
40