Tugas Akuntan 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Profesi akuntansi bisa dibilang menjanjikan, karena akuntansi dibutuhkan oleh semua bidang bisnis

untuk menghitung dan membuat laporan keuangan. Squad, profesi akuntansi itu tidak hanya melulu
menjadi akuntan atau guru akuntansi saja lho. Profesi akuntansi merupakan semua bidang
pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang ekonomi. Adapun profesi akuntansi antara
lain:

1. Akuntan Interal

Squad, akuntan internal dikenal juga sebagai akuntan manajemen, akuntan perusahaan. Akuntan
internal bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi yang bertugas untuk mencatat setiap
transaksi keuangan dan menyusun laporan keuangan perusahaan. Selain itu ia juga mengurusi
masalah pencatatan pajak perusahaan dan auditing atau pemeriksaan secara internal.

Akuntan Internal (Sumber: okdiario.com)

2. Akuntan Publik

Kedua adalah akuntan publik. Akuntan publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari
Menteri Keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik dan wajib menjadi anggota Institut
Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Nah, profesi ini bersifat independen, artinya tanpa terikat tetap
dengan sebuah perusahaan yang bertugas sebagai pemeriksa keuangan atau jasa lainnya seperti
konsultasi keuangan, penghitungan pajak, dan pembuatan laporan secara independen.
Akuntan Publik (Sumber: roketmanajemen.com)

3. Akuntan Pemerintah

Merupakan akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK), perpajakan dan
di komisi pemberantasan korupsi. Tugas utamanya adalah menyusun laporan keuangan
pemerintah atau bisa juga mengaudit setiap institusi-institusi pemerintah di berbagai tingkat
pemerintahan.

Akuntansi Pemerintah (Sumber: djpbn.kemenkeu.go.id)


Baca Juga: Pengertian Akuntansi dan Manfaatnya

4. Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam mendidik di bidang akuntansi, melakukan
penelitian dan pengembangan di bidang akuntansi, dan menyusun kurikulum di berbagai tingkat
satuan pendidikan. Secara sederhana dapat diartikan sebagai dosen atau guru yang mengajar mata
pelajaran atau mata kuliah akuntansi.

Akuntan Pendidik (Sumber: finansialku.com)

Squad, akuntan memiliki peran besar lho untuk meningkatkan transparansi dan kualitas informasi
keuangan demi terwujudnya perekonomian nasional yang sehat dan efisien. Nah, dalam
menjalankan tugas profesionalnya, akuntan dituntut untuk mematuhi kode etik profesi. Kode etik
profesi merupakan kaidah-kaidah yang menjadi landasan bagi eksistensi profesi dan sebagai dasar
terbentuknya kepercayaan masyarakat. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah aturan
perilaku etika akuntan dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya. Kode etik akuntan
Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut:

1. Tanggung Jawab Profesi

Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap akuntan harus senantiasa


menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.

2. Kepentingan Publik

Artinya setiap akuntan mempunyai kewajiban untuk selalu bertindak dalam kerangka pelayanan
kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas
profesionalismenya.

3. Integritas

Squad, dalam usahanya untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik setiap akuntan
harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin dengan
bersungguh-sungguh dalam mengemban profesi akuntan.

4. Objektivitas

Setiap akuntan harus menjaga obyektivitasnya, netral dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesionalnya.

5. Kompetensi dan Kehati-hatian

Setiap akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi dan
ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan
profesional pada tingkat yang diperlukan.
6. Kerahasiaan

Squad, menjadi akuntan harus bisa menjaga kerahasiaan juga lho, menghormati kerahasiaan
informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban
profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.

7. Standar Teknis

Nah yang terakhir, akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis
dan standar proesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan
tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

Wah, keren ya profesi akuntansi ternyata ada macam-macamnya. Kamu ingin menjadi akuntan yang
mana? Kalau nanti menjadi akuntan jangan lupa untuk memegang teguh pada kode etik
akuntan ya. Nah, untuk terus berusaha meraih cita-cita, jangan lupa untuk terus belajar ya tentunya
dengan Ruangguru digitalbootcamp ! #BelajarJadiSeru
Tujuan akuntansi secara umum adalah untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi terkait
keuangan, kinerja, posisi keuangan, dan arus kas dalam sebuah bisnis. Informasi ini nantinya akan
digunakan sebagai dasar dalam membuat keputusan ekonomi.

Jika dijabarkan, ada beberapa tujuan akuntansi, diantaranya adalah:

1. Tujuan Akuntansi Secara Umum

 Memberikan informasi mengenai keuangan, baik itu aktiva maupun passiva perusahaan

 Menyediakan informasi mengenai perubahan pada berbagai sumber ekonomi (netto)


perusahaan

 Memberikan informasi keuangan perusahaan yang dapat membantu dalam pembuatan


estimasi potensi keuntungan perusahaan

 Memberikan informasi mengenai perubahan pada berbagai sumber ekonomi perusahaan,


baik itu aset, hutang, serta modal.

 Menyediakan informasi lainnya terkait laporan keuangan untuk membantu pengguna


laporan tersebut

2. Tujuan Akuntansi Secara Khusus

Secara khusus, tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan informasi dalam bentuk laporan yang
memuat posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai
Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) atau Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).

3. Tujuan Akuntansi Secara Kualitatif

Tujuan akuntansi secara kualitatif meliputi beberapa hal berikut ini:

 Memberikan informasi yang relevan

 Menyampaikan informasi yang telah teruji kebenaran dan validitasnya

 Informasi yang disampaikan dapat dimengerti oleh pihak-pihak yang berkepentingan

 Menyampaikan laporan keuangan untuk kepentingan semua pihak yang terkait dengan
aktivitas perusahaan

 Memberikan informasi transaksi yang real time, atau sesegera mungkin.

 Informasi yang disampaikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) dan
dapat diperbandingkan

 Penyampaian laporan keuangan harus lengkap dan memenuhi standar pengungkapan


laporan keuangan

Baca juga: Laporan Laba Rugi

Fungsi Akuntansi
Akuntansi merekam catatan transaksi secara sistematis dan kronologis

Dari pengertian akuntansi sudah menyinggung tentang sistem pelaporan keuangan termasuk untung
rugi perusahaan. Sehingga, akuntansi sudah pasti sangat dibutuhkan dalam bisnis karena beberapa
fungsinya sebagai berikut:

1. Recording Report

Recording report atau merekam catatan transaksi secara sistematis dan kronologis merupakan
fungsi utama dari akuntansi. Rekam catatan transaksi ini kemudian dikirim ke Account Ledger
sampai akhirnya menyiapkan akun akhir untuk mengetahui profit dan loss dari bisnis pada akhir
periode akuntansi.

2. Melindungi Properti dan Aset

Fungsi akuntansi berikutnya adalah untuk menghitung jumlah Penyusutan Aset sebenarnya dengan
menggunakan metode yang tepat dan berlaku untuk aset tertentu.

Semua disipasi tidak sah dari aset akan mengakibatkan sebuah bisnis mengalami kebangkrutan.
Itulah sebabnya sistem akuntansi dirancang untuk melindungi properti dan aset bisnis dari
pemakaian yang tak sah.

3. Mengkomunikasikan Hasil

Fungsi akuntansi selanjutnya adalah untuk mengkomunikasikan hasil dan transaksi yang dicatat ke
semua pihak yang tertarik pada bisnis tertentu. Misalnya investor, kreditor, karyawan, kantor
pemerintahan, peneliti, dan instansi lainnya.

4. Meeting Legal
Fungsi akuntansi juga berhubungan dengan perancangan dan pengembangan sistem. Misalnya
sistem untuk memastikan catatan dan pelaporan hasil selalu memenuhi persyaratan hukum. Sistem
ini nantinya diperlukan untuk mengaktifkan kepemilikan atau wewenang untuk mengajukan
berbagai pernyataan, seperti Pengembalian Penjualan-Pajak, Pengembalian Pendapatan Pajak, dan
lain sebagainya.

5. Mengklasifikasikan

Selanjutnya fungsi akuntansi yang tak kalah pentingnya adalah sebagai klasifikasi terkait dengan
analisis sistematis dari semua data yang tercatat. Dengan adanya klasfikasi tersebut akan
memudahkan dalam pengelompokkan jenis transaksi atau entri.

Aktivitas klasifikasi ini dilakukan pada buku yang disebut sebagai “Ledger”.

6. Membuat Ringkasan

Aktivitas meringkas ini melibatkan penyajian data rahasia dengan penyampaian yang bisa dimengerti
dan berguna bagi internal maupun eksternal pengguna akhir dari laporan akuntansi tersebut.

Aktivitas ini mengarah pada penyusunan laporan:

 Neraca Saldo

 Laporan laba rugi

 Neraca

7. Analisis dan Menafsirkan

Fungsi akuntansi yang terakhir adalah melakukan analisis dan menafsirkan data keuangan. Data
keuangan yang sudah melalui proses analisis kemudian diinterpretasikan dengan cara yang mudah
dimengerti sehingga dapat membantu dalam membuat penilaian mengenai kondisi keuangan dan
profitabilitas operasional bisnis.

Selain itu, hasil analisis tersebut juga digunakan untuk persiapan rencana di masa mendatang dan
framing dari kebijakan untuk pelaksanaan rencana tersebut.

Baca juga: Pengertian Jurnal Umum

Manfaat Akuntansi dalam Bisnis

Bukan hanya sekedar teknik pembukuan yang hanya mencakup pencatatan transaksi saja. Manfaat
akuntasi cukup penting bagi bisnis yang akan memberikan dampak besar bagi perkembangan bisnis
tersebut.

Beberapa manfaat akuntasi tersebut diantaranya:

 Memberikan informasi keuangan sebagai dasar membuat keputusan managerial

 Memberikan informasi/ laporan kepada pihak eksternal

 Sebagai alat kontrol dan pengendali keuangan


 Sebagai alat evaluasi perusahaan

 Menjadi dasar dalam mengalokasikan sumber daya

Bidang-Bidang Akuntansi dalam Bisnis

Setelah mengetahui pengertian akuntansi dalam bisnis, ada beberapa bidang akuntansi dalam bisnis
yang penting untuk diketahui. Berikut beberapa bidang dari akuntansi:

1. Akuntansi Keuangan

Bidang akuntansi yang menyangkut pencatatan transaksi keuangan perusahaan secara berkala
sebagai sumber informasi yang berguna untuk manajemen, pemilik perusahaan dan kreditor.
Umumnya hampir semua bisnis menerapkan akuntansi keuangan sebagai bentuk pelaporan dana
perusahaan.

2. Auditing atau Pemeriksaan Akuntansi

Bidang dalam akuntansi yang menyangkut pemeriksaan terhadap laporan keuangan untuk
mengetahui kejujuran dan kebenaran dari laporan tersebut. Pada bisnis yang sedang berkembang
biasanya belum menerapkan bidang ini. Auditing sangat penting untuk mengetahui tindak korupsi
dalam perusahaan.

3. Akuntansi Perpajakan

Bidang akuntansi yang menyangkut pelaporan pajak dari keuangan perusahaan. Akuntansi
perpajakan penting sebagai pertimbangan terkait konsekuensi dari transaksi perusahaan.

4. Akuntansi Budgeter
Seperti namanya, akuntansi ini digunakan untuk membuat anggaran perusahaan tentang rencana
penggunaan uang dalam periode tertentu.

5. Akuntansi Biaya

Akuntansi ini digunakan untuk mengendalikan budget atau anggaran perusahaan. Gunanya untuk
menekan kegunaan dana perusahaan meskipun sudah dianggarkan.

6. Akuntansi Organisasi Nirlaba

Tidak semua bisnis menerapkan bidang akuntansi ini karena tujuannya adalah merencanakan
anggaran bukan untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya saja seperti pada dana CSR suatu
perusahaan, ini termasuk hasil dari akuntansi organisasi nirlaba.

Baca juga: Pengertian Anggaran

Itulah penjelasan lengkap tentang pengertian akuntansi, tujuan, fungsi, manfaat, dan bidang-
bidangnya dalam bisnis. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

Anda mungkin juga menyukai