KASUS 1 NN Sri Rahayu

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI FISIOLOGIS


PADA NN. SR USIA 28 TAHUN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR
Periode: Tanggal 22 Agustus 2022 - 26 November 2022
Disusun guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan
Praktik Kebidanan Fisiologis Pranikah dan Prakonsepsi
Program Studi Profesi Bidan

Nama : Rachma Fatikasari


NIM : P27224022346
Kelas : Alih Jenjang Profesi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
PRODI PROFESI BIDAN
TAHUN 2022
2

HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI FISIOLOGIS


PADA NN. SR USIA 28 TAHUN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR
Periode: Tanggal 22 Agustus 2022 - 26 November 2022

Disusun oleh:

Nama : Rachma Fatikasari


NIM : P27224022346
Kelas : Alih Jenjang Profesi

Tanggal Pemberian Asuhan: 14 Oktober 2022


Disetujui:

Ci / pembimbing Lahan
Tanggal: ___________
Di: ________________

(Endang Sukamti, A.Md. Keb)


NIP.19660604 199003 2 006
Dosen pembimbing
Tanggal: ___________
Di: ________________

(KH. Endah Widhi Astuti, M.Mid)


NIP. 19720406 199803 2 002

2
3

BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI FISIOLOGIS


PADA NN. SR USIA 28 TAHUN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR

PENGKAJIAN
Hari/tanggal : 14 September 2022 Pukul 08.00 WIB

IDENTITAS
Catin Wanita Catin Laki-laki
Nama : Nn. SR Nama : Sdr. H
Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat : Trogo Kulon 5/17,
Ngadiluwih

A. DATA SUBJEKTIF
1. Alasan datang
Klien mengatakan ingin melakukan konseling dan pemeriksaan persiapan
pernikahan
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan tidak ada keluhan
3. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 13 tahun
b. Siklus : 29 hari/bulan, teratur, lama ±7 hari
c. Banyaknya : ganti pembalut 4 kali/hari
d. Dismeorhe : Tidak ada.
e. HPHT : 19 Agustus 2022
f. Fluor Albus : kadang-kadang, bening, sebelum dan setelah
menstruasi, tidak gatal, tidak berbau
4. Penyuluhan yang pernah didapat
Klien dan pasangan belum mendapat penyuluhan kesehatan reproduksi dan
perencanaan kehamilan
5. Status Imunisasi TT: -
4

6. Golongan Darah
a. Catin Wanita : Belum mengetahui
b. Catin Pria : Belum mengetahui
7. Riwayat Kesehatan
a. Catin Wanita : Tidak sedang ataupun pernah menderita
penyakit jantung, hipertensi, asma, DM, ginjal,
batuk lama (TBC atau difteri), belum pernah
melakukan pemeriksaan hepatitis, IMS dan
HIV/AIDS. Status TT3 tahun 1999 (SD Kelas
1,2 dan 6).
b. Catin Laki-laki : Tidak sedang ataupun pernah menderita
penyakit jantung, hipertensi, asma, DM, ginjal,
batuk lama (TBC atau difteri), belum pernah
melakukan pemeriksaan hepatitis, IMS dan
HIV/AIDS.
8. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Catin Wanita : Tidak ada keluarga yang pernah atau sedang
menderita jantung, asma, alergi, DM, ginjal,
hemophilia, thalassemia, cacat bawaan, hepatitis,
dan TBC
b. Catin Laki-laki : Tidak ada keluarga yang pernah atau sedang
menderita asma, alergi, hemofillia, thalassemia,
cacat bawaan, preeklampsia, hepatitis, dan TBC
9. Pola Kebiasaan yang Memperngaruhi Kesehatan
a. Catin Wanita : Tidak ada
b. Catin Laki-laki : Merokok
10. Pola Fungsional Kesehatan
a. Nutrisi : Makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, terdiri dari nasi,
ayam, telur, daging, rajin mengkonsumsi buah dan sayur
(khususnya Nn. SR). Minum air putih 8-9 gelas sehari. Tidak
ada pantangan/alergi makanan.

b. Eliminasi :
(a) Catin Wanita : BAB 1 kali sehari, warna kuning khas, tidak
ada keluhan sakit saat BAB. BAK 4-6 kali
sehari, tidak nyeri saat berkemih
(b Catin Laki-laki : BAB 1 kali sehari. BAK 4-6 kali sehari, tidak
) nyeri saat berkemih
c. Istirahat : jarang tidur siang dan pada malam hari tidur 6-7 jam
5

d. Aktivitas : Bekerja dan mengejakan pekerjaan rumah


e. Hygiene : Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 3 kali sehari, ganti celana
dalam 2-3 kali/hari atau setiap kali basah. Setelah BAK atau
BAB dikeringkan menggunakan tisu.
11. Rencana Pernikahan
Pasangan akan menikah tanggal 19 Desember 2022
1) Catin Wanita : pernikahan yang pertama
2) Catin Laki-laki : pernikahan yang pertama
12. Riwayat Psikososial Budaya
Keluarga dari dua belah pihak mendukung pernikahan. Kedua calon pengantin
mengatakan sudah siap secara mental untuk menikah dan tidak menunda
kehamilan setelah menikah, bahkan ingin segera memiliki anak. Tidak ada
budaya tertentu yang berhubungan dengan pernikahan.
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Catin Wanita
a. Keadaan Umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Antropometri :
BB : 55 kg
TB : 158 cm
IMT : 21,88 kg/m2
LILA : 24 cm
d. Tanda-tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
N : 79 x/menit
RR : 20 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
1) Catin Wanita
(1) Bentuk tubuh : Normal
(2) Wajah : wajah tidak pucat, tidak ada kelainan yang
berkenaan dengan genetic seperti sindrom down
(3) Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
(4) Mulut : bibir tidak pucat, lembab tidak kering
(5) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
(6) Dada : tidak dilakukan
(7) Abdomen : tidak dilakukan
(8) Anogenital : tidak dilakukan
6

3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium (14 September 2022)
Catin Wanita
1) Golongan Darah :O
2) Rhesus : (+)
3) HB : 11,5 g/dL ( Kurang 12 – 15 g/dL)
4) PP Test : Negatif (-)
Catin Pria
1) Golongan Darah : B
2) Rhesus : (+)
C. ANALISA
Pasangan usia subur Nn. SR Usia 28 tahun dan Sdr. H usia 30 tahun calon
pengantin dengan perencanaan kehamilan.
D. PENATALAKSANAAN (14 September 2022, 08.20 WIB)
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada kedua calon pengantin bahwa secara
umum keadaan mereka baik, tanda- tanda vital dalam batas normal, hasil
pemeriksaan laboratorium dalam batas normal, kedua catin mengerti dengan
penjelasan yang diberikan.
Rasionalisasi : Dengan mengetahui kondisi nya dalam keadaan baik akan
membuat psikologis pasangan tenang dan tidak khawatir sehingga keadaannya
tetap dalam keadaan baik.
Hasil : pasangan mengetahui bahwa kondisinya sekarang dalam keadaan baik
2. Menjelaskan dampak buruk merokok terhadap kesehatan catin laki- laki dan
catin wanita serta bahaya dari kandungan zat adiktif dan karsinogenik dari
rokok yang dapat mengurangi kualitas sperma, membahayakan kehamilan bila
saat hamil terpapar asap rokok. Serta menganjurkan catin laki-laki untuk
mulai mengurangi merokok, serta menyarankan merokok di luar rumah
sehingga keluarga terhindar dari paparan asap rokok; kedua catin memahami
apa yg disampaikan bidan.
Rasionalisasi : Agar catin laki-laki termotivasi berhenti merokok dan
pasangan mengetahui informasi mengenai bahaya merokok
Hasil : Pasangan mengetahui bahaya merokok terhadap kualitas sperma dan
bahaya pada kehamilan
3. Menjelaskan kepada catin perempuan bahwa keputihan yang dialami
merupakan keputihan yang fisiologis. Menganjurkan klien untuk sering
mengganti celana dalam, menggunakan celana dalam dengan bahan yang
gampang menyerap keringat seperti berbahan cutton, tidak perlu
menggunakan cairan pembersih genitalia untuk menjaga tingkat keasaman
7

normal vagina dan tidak perlu menggunakan pantyliner untuk mencegah agar
vagina tidak lembab, klien mengerti dan bersedia melakukan.
Rasionalisasi : Agar catin wanita menjaga personal hygiene, khususnya
kebersihan daerah kewanitaan
Hasil : Catin wanita mengetahui tentang cara membersihkan daerah
kewanitaan dan berprilakiu bersih sehat terhadap daerah kewanitaan
4. Memberikan konseling kelas catin tentang kesehatan reproduksi pranikah,
yaitu :
a. Konsep pernikahan
b. Hak reproduksi dan seksual
c. Persiapan pranikah
d. Tindak kekerasan yang mengganggu pernikahan
e. Solusi mengatasi tindakan kekerasan
f. Bentuk ketidaksetaraan gender dalam rumah tangga
g. Organ reproduksi perempuan dan organ reproduksi laki-laki
h. Kehamilan ideal, Metode kontrasepsi, Proses kehamilan
i. Informasi tentang kehamilan, termasuk tanda-tanda kehamilan,
memeriksakan kehamilan, menjaga kehamilan, menu makanan selama
kehamilan, tanda bahaya kehamilan, kondisi emosional ibu hamil, tips
relaksasi ibu hamil.
j. Masa subur seorang perempuan, yaitu dekat dengan pertengahan siklus
haid (14 hari sebelum haid berikutnya atau antara kedua waktu dari siklus
terpanjang dikurang 11 dan siklus terpendek dikurangi 18, jadi perkiraan
masa subur Nn. P pada siklus hari ke- 9 s.d. 22) atau terdapat tanda-tanda
kesuburan, diantaranya:
- Peningkatan suhu tubuh ±0,5 0C.
- Pembesaran pada payudara, dapat disertai rasa nyeri/tidak nyaman.
- Perubahan cairan serviks menjadi lebih banyak, bening dan teksturnya
licin.
k. IMS (Infeksi Menular Seksual), Penularan HIV/AIDS, Kanker pada
perempuan, kehidupan seksual suami istri
Rasionalisasi : menginformasikan kepada tentang masalah potensial yang
dapat terjadi setelah, menikah, dan informasi serta sumber daya untuk secara
efektif mencegah atau, mengatasi masalah-masalah tersebut, dan untuk
menambah wawasan serta kesiapoan perencanaan kehamilan
Hasil : Pasangan mengetahui informasi terkait kehidupan pernikahan dan
perencanaan kehamilan
5. Menjelaskan tujuan dan efek samping dari imunisasi TT, catin perempuan
setuju dilakuakan penyuntikkan imunisasi TT
8

Rasionalisasi : Agar Catin wanita mengetahui efek dan maanfaat dari


pemberian imunisasi TT pada WUS
Hasil : Catin wanita sudah mengetahui efeksamping dan tujuan pemberian
imunisasi TT
6. Memberikan injeksi imunisasi TT 0,5 cc secara IM pada lengan kiri catin
wanita dan menjelaskan bahwa status imunisasi TT sekarang yaitu TT5 (TT
lengkap) yang masa perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah
seumur hidup, sehingga apabila nanti sudah hamil atau hamil lagi, catin
wanita tidak perlu diberikan suntik imunisasi TT kembali; catin wanita
mengerti dan tidak ada reaksi alergi
Rasionalisasi : Memberikan kekebalan pada catin wanita terhadap racun
tetanus
Hasil : Sudah diberikan imunisasi TT pada lengan kiri atas, sebanyak 0,5 ML
disuntikan secara IM
7. Mendiskusikan tentang perencanaan kehamilan, kedua catin sepakat untuk
merencanakan kehamilan segera setelah menikah, berencana memiliki 2 anak
dengan jarak 3 tahun.
Rasionalisasi : Perencanaan yang di lakukan di awal akan menghasilkan
kehamilan yang optimal dan sehat
Hasil : Pasangan sepakat tidak menggunakan alat kontrasepsi dan ingin
segera memiliki keturunan
8. Menganjurkan kepada catin wanita untuk lebih banyak mengkonsumsi
makanan mengandung asam folat seperti pada sayuran bewarna hijau tua atau
minum susu yang terdapat kandungan asam folat, meminum suplemen asam
folat 0,4 mg setiap hari minimal 1 bulan sebelum menikah untuk persiapan
kehamilan
Rasionalisasi : kebutuhan penting pada masa kehamilan dan membantu
mencegah cacat lahir pada bagian otak dan sumsum tulang belakang pada
bayi, sehingga tercapai kehamilan yang optimal dan sehat
Hasil : Catin wanita bersedia mengikuti saran yang dianjurkan
9

BAB IV
PEMBAHASAN

Terkait asuhan yang dilakukan pada Nn. SR, penulis tertarik untuk membahas
dua topik asuhan yang diberikan pada klien yakni Perencanaan Kehamilan dan
Merokok. Pada kasus ini Nn. SR dan Sdr. H sedang melakukan persiapan pernikahan.
Berdasarkan pengkajian data subyektif diperoleh bahwa Nn. SR berusia 28 tahun
dan Sdr. H berusia 30 tahun. Menurut BKKBN (2017), umur ideal yang matang
secara biologis dan psikologis adalah 20 – 25 tahun bagi wanita dan umur 25 – 30
tahun bagi pria. Sehingga Nn. SR dan Sdr. H termasuk pasangan dengan usia yang
sudah matang untuk menikah.
Usia reproduksi sehat dan aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-
35 tahun. Hal ini dikarenakan pada usia <20 tahun secara fisik dan mental ibu belum
kuat yang memungkinkan berisiko lebih besar mengalami anemia, pertumbuhan janin
terhambat, dan persalinan prematur. Sedangkan pada usia ≥35 tahun kondisi fisik
mulai melemah yang memicu terjadinya berbagai komplikasi pada kehamilan,
persalinan, dan masa nifas (Prawirohardjo, 2009). Begitupun pria, disarankan untuk
menikah pada usia kurang dari 40 tahun, karena di atas usia tersebut motilitas,
konsentrasi, volume seminal, dan fragmentai DNA telah mengami penurunan
kualitas sehingga meningkatkan risiko kecacatan janin (RSUA, 2013).
Dalam riwayat psikososial didapatkan bahwa kedua calon pengantin sudah
siap secara mental untuk menikah dan tidak menunda kehamilan setelah menikah,
bahkan ingin segera memiliki anak. Keputusan yang dibuat oleh kedua calon
pengantin sudah tepat, karena usia Nn. SR yang memasuki usia 28 tahun dimana
menurut American Society for Reproductive Medicine (2012) kesuburan secara
bertahap menurun pada usia 30 tahun. Sehingga sangat dianjurkan untuk segera
merencakan memiliki anak jika menikah pertama kali pada usia kurang dari 30 tahun.
Pada riwayat menstruasi diperoleh bahwa calon pengantin wanita memiliki
siklus haid 29 hari teratur tiap bulan, lama sekitar 7 hari, ada nyeri haid 1 – 2 hari tapi
tidak mengganggu aktivitas, da nada nyeri pinggang dan mood swing 1-2 hari
sebelum menstruasi. Siklus menstruasi pada wanita normal berkisar antara 21-32 hari
dan hanya 10-15% yang memiliki siklus menstruasi 28 hari (Proverawati & Misaroh,
2009). Sedangkan untuk lama menstruasi normalnya berlangsung 3-7 hari (Ramaiah,
2006), sementara itu menurut Proverawati dan Misaroh (2009) lama mestruasi
berlangsung selama 3-5 hari dan ada juga yang 7-8 hari. Dengan demikian tidak ada
gangguan pada Nn. SR terkait menstruasi. Adapun fluor albus yang kadang-kadang
dialami Nn. SR memiliki sifat bening, sebelum dan setelah menstruasi, tidak gatal,
tidak berbau merupakan fisiologis atau normal. Sebagaimana diungkapkan oleh
Saifuddin (2010) bahwa keputihan normal adalah tidak berbau, berwarna putih, dan
10

tidak gatal apabila berbau, berwarna, dan gatal dicurigai adanya kemungkinan infeksi
alat genital.
Pada pola kebiasaan, Sdr. H memiliki kebiasaan merokok. Padahal, asap
rokok yang dihirup seorang perokok mengandung beberapa komponen yang
berpotensi menimbulkan radikal bebas ke dalam tubuh, diantaranya karbon
monoksida, karbon dioksida, oksida dan nitrogen dan senyawa hidrokarbon.
Komponen partikel dalam asap rokok diantaranya nikotin, tar dan kadmiun.
Kelebihan produksi radikal bebas atau oksigen yang reaktif (ROS, reactive oxygen
species) dapat merusak sperma, dan ROS merupakan salah satu faktor penyebab
infertilitas. Pada perokok terdapat peningkatan level 8-hydroxydeoxyguanosine,
penanda biokimia dan kerusakan oksidatif DNA sperma, yang menyebabkan
terjadinya kerusakan DNA pada sperma. Spermatozoa tersebut mengalami kelainan
struktur kromatin berupa single/doublestrand DNA breaks (Budiman, 2011).
Amaruddin (2012) menyebutkan bahwa pria yang merokok 10-20 batang per hari
memiliki kecenderungan 7,2 kali untuk mengalami kualitas sperma abnormal
dibandingkan pria yang tidak merokok.
Pria yang merokok sebanyak 21–40 batang per hari memiliki kecenderungan
mengalami kualitas sperma abnormal 27,7 kali dibandingkan pria yang tidak
merokok.Pada wanita yang mengonsumsi rokok,ditemukan kadar estradiol yang
rendah dalam darah dan cairan folikular. Respons ovarium terhadap clomifen pada
wanita yang merokok juga rendah, selain menyebabkan infertilitas juga menyebabkan
aborsi dan angka keberhasilan kehamilan rendah. Hal tersebut diakibatkan efek
negatif dari asap rokok seperti nikotin dan PAH terhadap gonadotropin, pembentukan
corpus luteum, interaksi gamet, fungsi tuba, dan implantasi hasil konsepsi, sehingga
bisa terjadi disfungsi tuba, abortus, kehamilan ektopik dan infertilitas (Sa’adah, dkk,
2016). Dengan demikian Sdr. H dianjurkan untuk menghentikan konsumsi rokok
secara bertahap dan jangan merokok didalam rumah jika sudah menikah dan tinggal
satu atap dengan Nn. SR
Pada data objektif, Nn. SR memiliki IMT 23,88 kg/m 2 dan Lila 24 cm yang
termasuk dalam kategori normal. IMT normal ialah 18,5 – 25 kg/m 2 (Depkes, 2011).
Sedangkan, ambang batas LILA WUS dengan risiko KEK di Indonesia adalah 23,5
cm. Apabila LILA < 23,5 cm atau IMT < 18,5 kg/m2 , artinya wanita tersebut
mempunyai risiko KEK atau gizi kurang, dan diperkirakan akan melahirkan berat
bayi lahir rendah (BBLR), BBLR mempunyai risiko kematian, gizi kurang, gangguan
pertumbuhan, dan perkembangan anak (Supariasa, dkk, 2014). Status nutrisi pada
wanita pranikah perlu dikaji karena berhubungan dengan kesehatan reproduksi.
Kegagalan mengkonsumsi diet yang adekuat dalam masa remaja pranikah dapat
menyebabkan kematangan seksual terlambat yang berpengaruh terhadap kesehatan
reproduksi ketika wanita memasuki fase pernikahan. Mempertahankan status nutrisi
11

yang baik, mencapai berat badan ideal, mengontrol gangguan makan, dan
mengembangkan kebiasaan diet nutrisi yang seimbang, dapat membantu
mempertahankan kesehatan sistem reproduksi (Soetjiningsih, 2010). Jika IMT > 30
kg/m2, dapat meningkatkan komplikasi pada kehamilan seperti preeklamsi, diabetus
gestasional, kelainan kongenital,persalinan preterm, dan lain-lain (Lisa, dkk, 2015).
Pada pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan laboratoriun dan
diperoleh hasil Hb Nn. SR 11,5 g/dL Berdasarkan kriteria WHO yang direvisi/
kriteria National Cancer Institute, anemia adalah kadar hemoglobin di bawah 14 g%
pada pria dan di bawah 12 g% pada wanita. Kriteria ini digunakan untuk evaluasi
anemia pada penderita dengan keganasan. Anemia merupakan tanda adanya penyakit.
Anemia selalu merupakan keadaan tidak normal dan harus dicari penyebabnya
(Oehadian, 2012). Sementara pada kasus ini, kadar hemoglobin calon pengantin
wanita normal, namun tetap konsumsi sayuran hijau dan suplementasi tablet tambah
darah untuk persiapan kehamilan.
Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif, maka dilakukan
analisis terhadap Nn. SR dan Sdr. H yaitu pasangan usia subur dengan persiapan
pernikahan dan perencanaan kehamilan. Penatalaksanaan yang diberikan pada Nn. SR
diantaranya dengan pemberian konseling pranikah yang didalamnya meliputi tentang
kesehatan reproduksi, khususnya persiapan kehamilan dan masa subur. Pengetahuan
tentang masa subur pada pasangan calon pengantin dengan perencanaan kehamilan
sangatlah penting. Karena masa subur adalah suatu masa dalam siklus menstruasi
perempuan di mana terdapat sel ovum yang siap dibuah, sehingga bila perempuan
tersebut melakukan hubungan seksual maka dimungkinkan terjadi kehamilan
(Indriarti, dkk, 2013).
Selain itu, pemberian imunisasi TT pada Nn. SR. Hal tersebut dilakukan
dalam upaya pencegahan dan perlindungan terhadap penyakit tetanus, sehingga akan
memiliki kekebalan seumur hidup untuk melindungi ibu dan bayi terhadap penyakit
tetanus. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) dilakukan untuk mencapai status T5
hasil pemberian imunisasi dasar dan lanjutan. Status T5 sebagaimana dimaksud
ditujukkan agar wanita usia subur memiliki kekebalan penuh. Dalam hal status
imunisasi belum mencapai status T5 saat pemberian imunisasi dasar dan lanjutan,
maka pemberian imunisasi tetanus toxoid dapat dilakukan saat yang bersangkutan
menjadi calon pengantin (Kemenkes, 2017).
Persiapan kehamilan lainnya yakni dengan menganjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi asam folat atau suplemen asam folat 0,4 gram minimal 1 bulan
sebelum kehamilan. Berperan dalam perkembangan system saraf pusat dan darah
janin, cukup asam folat mengurangi risiko bayi lahir dengan cacat sistem saraf
sebanyak 70%. Jika seorang perempuan memiliki kadar asam folat yang cukup
12

setidaknya 1 bulan sebelum dan selama kehamilan, maka dapat membantu mencegah
kecacatan pada otak dan tulang belakang bayi (BKKBN, 2014).
13

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nn. SR usia 28 tahun dan Sdr. H usia 30 tahun dengan dengan persiapan
pernikahan dan perencanaan kehamilan. Keputusan untuk merencanakan
kehamilan segera setelah menikah merupakan keputusan yang tepat. Menurut
American Society for Reproductive Medicine (2012) kesuburan secara bertahap
menurun pada usia 30 tahun. Apalagi pada usia ≥35 tahun kondisi fisik mulai
melemah yang memicu terjadinya berbagai komplikasi pada kehamilan,
persalinan, dan masa nifas.
Hasil analisis dari kasus ini berdasarkan hasil pengkajian data subjektif
dan objektif pada Nn. SR dan Sdr. H sebagai calon pasangan pengantin, yaitu
pasangan usia subur dengan persiapan pernikahan dan perencanaan kehamilan
(prakonsepsi). Sehingga, tata laksana yang diberikan, selain persiapan pernikahan
sesuai panduan calon pengantin yang telah ditetapkan oleh Kemenkes, juga
diberikan tambahan konseling dan anjuran terkait dengan perencanaan
kehamilan, seperti KIE persiapan kehamilan, masa subur, dan anjuran konsumsi
asam folat 0,4 mg minimal satu bulan sebelum kehamilan. Sehingga, dengan tata
laksana yang sesuai diharapkan apat membantu pasangan calon pengantin
mencapai tujuan secara optimal yakni segera memperoleh keturunan yang sehat
atau generasi platinum dalam ikatan pernikahan yang sah.
B. Saran
1. Bagi Calon Pasangan Pengantin
Diupayakan untuk terus melaksanakan anjuran yang diberikan tenaga
kesehatan agar tujuan mendapatkan keturunan sehat dapat dicapai.
2. Bagi Fasilitas Kesehatan
Pemberian asuhan kebidanan pada masa pra konsepsi harus terus
ditingkatkan,dapat dilakukan dengan cara konseling pranikah karena
melahirkan generasi yang cerdas dimulai dari dalam kandungan, skrining pra
nikah dengan pemeriksaan laborat lengkap dan pemberian vaksin sebelum
pranikah seperti HPV, Hepatitis B.

Anda mungkin juga menyukai