Tiara Frida N T4 Koneksi Antar Materi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

01.01.2-T4-7.

Koneksi Antar Materi - Pancasila dan Profil Pelajar Pancasila dari


Perspektif lain
Topik 4
KONEKSI ANTAR MATERI

Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman dari
Topik IV dengan Topik I, Topik II dan Topik III. Sejauh mana topik tentang Pancasila sebagai
Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan
yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21.

Uraian Pembahasan

Keterkaitan antara topik I dan topik IV adalah :


a. Pada topik I kita mempelajari tentang menghayati perjuangan pendidikan
Indonesia dari zaman penjajahan hingga kemerdekaan. Kita akan melihat perbedaan
antara pendidikan sebelum kemerdekaan yaitu pada tahun 1854 pendidikan hanya dikhususkan
untuk orang-orang tetentu dalam rangka mendukung usaha dana pemerintah Hindia-Belanda
yang hanya diajarkan sebatas membaca dan menulis. Pada tahun yang sama lahirlah sekolah bumi
putera yang mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung secukupnya. Hingga pada 20 mei
1908 lahirlah organisasi Boedi Oetomo. Dan pada tahun 1922 lahirlah taman siswa di Yogyakarta
sebagai gerbang emas pendidikan nasional. Pendidikan pada zaman ini masih terpaku pada
ideologi bangsa Belanda yang bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia masyarakat
Indonesia yang siap bekerja bagi pemerintahan Belanda. Walaupun begutu rakyat Indonesia
memiliki semangat yang tinggi untuk mengenyam pendidikan.Sedangkan berbeda dengan
pendidikan sesudah kemerdekaan. pada saat ini, Indonesia lebih leluasa dan lebih mudah
mendapatkan layanan pendidikan tanpa ada intervensi dari bangsa lain. Bukan hanya layanan
pendidikan yang sekarang ini mudah diakses tetapi terdapat banyak jenis-jenis pelajaran yang ada
di setiap penyedia pendidikan di Indonesia. Begitupun dengan media pembelajaran yang
digunakan lebih bervariatif. Pembelajaran pada abad ini mengintegrasikan kemampuan literasi,
kecakapan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan penguasaan terhadap teknologi.

b. Pada topik IV kita akan mempelajari tentang Pancasila sebagai entitas dan identititas bangsa
Indonesia yang memiliki keragaman baik dari agama, suku, ras, kebudayaan, etnis. sosisial. dan
bahasa. Selain itu wuiud dari nilai-nilai pancasila yang diterapkan dalam lingkungan sekolah
yaitu profil pelajar pancasila yang memiliki enam elemen dalam Profil Pelajar Pancasila, yaitu:
berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
c. Topik IV dan I memiliki keterkaitan yaitu menumbuhkan kesadaran calon guru Profesional
terkait perjuangan bangsa Indonesia dari masa ke masa demi terciptanya pendidikan Indonesia
yang lebih baik dari masa ke masa. Selain itu, ada pun bapak pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar
Dewantara yang melahirkan pemikiran-pemikiran yang masih di pakai hingga saat ini. Salah
satunya adalah pendidikan yang berdasarkan Profil Pelajar Pancasila. Setiap siswa tentunya
datang dari latar belakang sosial, budaya, dan ekonomi yang berbeda-beda sehingga kita sebagai
seorang guru harus mampu menyikapi perbedaan tersebut dengan berbegai strategi dan metode
agar pembelajaran dalam berpusat pada peserta didik dan tetap mengutamakan profil pelajar
Pancasila.

2. Keterkaitan antara topik II dan topik III adalah :


a. Pada topik II kita akan mempelajari tentang dasar-dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara.
Pemikiran pemikiran beliau menjadi acuan para guru, pemangku kebijakan, orang tua dan
pejuang pendidikan untuk menyelenggarakan pendidikan yang mencerminkan "Merdeka
Belajar". Dalam pandangannya pendidikan dan pengajaran dalam memahami tujuan pendidikan.
Menurutnya onderwij atau pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Pengajaran yang dimaksud
adalah proses pendidikan yang bertujuan untuk memberikan ilmu atau faedah untuk bekal
sesorang dalam menjalani kehidupan baik secara lahir maupun batin. Sedangkan Pendidikan
(Opvoeding) memberi tuntunan (menuntun) terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak
agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai
seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi menurut KHD (2009), "Pendidikan
dan Pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup
manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-
luasnya". Oleh sebab itu, pendidikan dan pengajaran adalah 2 hal yang tidak dapat dipisahkan
karena hal tersebut merupakan usaha persiapan dan persedian untuk membekali seseoran dalam
segala kepentingan kehidupannya baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya.
KHD juga menegaskan bahwa kita medidik siswa harus sesuai dengan tunyutan alam dan
zamannya sendiri. artinya, cara belajar dan interaksi murid abad ke-21 tentunya sangar berbeda
dengan para peserta didik pertengahan dan akhir abad ke 20.
b. Pada topik III kita akan mempelajari tentang identitas manusia Indonesia. Hal tersebut termuat
dalam Pancasila. Pancasila intisari yang merangkum nilai-nilai, jiwa dan semangat yang dihidupi
oleh masyarakat Indonesia yang selalu menjunjung tinggi nilai saling tolong menolong (gotong
royong). Ditengah keberagaman, diharapkan pendidikan menjadi tempat untuk pelestarian
keberagaman, menemukan nilai-nilai yang menyatukan keberagaman, dan melawan segala
bentuk yang merongrong kesatuan.

c. Topik II dan topik III memiliki keterkaitan yaitu dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara yang
mengutamakan nilai-nilai pancasila serta mendorong siswa agar tetap Bersatu walaupun banyak
perbedaan.

3. Kesimpulan :

Pendidikan Indonesia sudah mengalami perubahan dari zaman ke zaman. Tugas kita sebagai
calon guru di abad-21 adalah melanjutkan perjuangan para pejuang pendidikan Indonesia.
Walaupun pendidikan di zaman sekarang dapat diakses tanpa intervensi dari negara lain, kita
sebagai calon guru profesional harus mendidik anak-anak sesuai dengan tuntutan zaman tanpa
meninggalkan identitas bangsa Indonesia. Pada pendidikan di abad ini dikenal dengan merdeka
belajar. Hal itu berarti kita sebagai guru harus menciptakan lingkungan belajar yang
memerdekakan peserta didik. Salah satunya adalah dengan pembelajaran yang berpihak pada
siswa. Pembelajaran yang berpihak pada siswa salah satunya dengan memberi kesempatan siswa
untuk mengemukakan pendapat. Kemudian memberi kebebasan membangun sendiri
pengetahuannya, tidak selalu mengikuti keinginan gurunya. Topik tentang Pancasila sebagai
entitas dan identitas bangsa Indonesia serta perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan
yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 memiliki relevansi yang sangat
tinggi. Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia merupakan landasan bagi
perwujudan Profil Pelajar Pancasila. Pancasila merupakan seperangkat nilai-nilai yang menjadi
landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila tersebut harus
diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan.
Perwujudan Profil Pelajar Pancasila dalam pendidikan yang berpihak pada peserta didik
merupakan upaya untuk membentuk individu-individu yang memiliki identitas bangsa Indonesia
yang kuat. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu:

• Berakhlak mulia

• Bergotong royong

• Kreatif

• Berpikir kritis

• Berkomunikasi

• Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Keenam dimensi tersebut merupakan perwujudan dari nilai-nilai Pancasila. Misalnya, dimensi
berakhlak mulia mencerminkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan persatuan. Dimensi
bergotong royong mencerminkan nilai-nilai kerakyatan dan keadilan sosial. Dimensi kreatif
mencerminkan nilai-nilai kemandirian dan kemajuan. Dimensi berpikir kritis mencerminkan
nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Dimensi
berkomunikasi mencerminkan nilai-nilai persatuan dan kerakyatan. Dimensi beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa mencerminkan nilai-nilai ketuhanan. Dengan demikian,
topik tentang Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia serta perwujudan Profil
Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-
21 merupakan topik yang penting untuk dipelajari dalam proses belajar. Topik ini dapat
memberikan pemahaman yang berkesinambungan tentang tujuan pendidikan nasional, dasar-
dasar pendidikan Ki Hadjar Dewantara, dan identitas manusia Indonesia.

Berikut adalah beberapa pesan kunci yang dapat disimpulkan dari topik-topik tersebut:

• Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia merupakan landasan bagi
pendidikan di Indonesia.

• Profil Pelajar Pancasila merupakan perwujudan dari nilai-nilai Pancasila dalam diri
peserta didik.

• Pendidikan yang berpihak pada peserta didik merupakan pendidikan yang berfokus pada
pengembangan potensi peserta didik secara holistik.
Topik tentang Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia serta perwujudan Profil
Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-
21 memiliki relevansi yang sangat tinggi. Topik ini penting untuk dipelajari dalam proses belajar,
karena dapat memberikan pemahaman yang berkesinambungan tentang tujuan pendidikan
nasional, dasar-dasar pendidikan Ki Hadjar Dewantara, dan identitas manusia Indonesia. Dengan
mempelajari topik-topik tersebut, peserta didik diharapkan dapat memahami bahwa Pancasila
merupakan landasan bagi pendidikan di Indonesia. Pancasila merupakan seperangkat nilai-nilai
yang menjadi landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila tersebut harus
diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan.

Peserta didik juga diharapkan dapat memahami bahwa Profil Pelajar Pancasila merupakan
perwujudan dari nilai-nilai Pancasila dalam diri peserta didik. Dimensi-dimensi tersebut
merupakan perwujudan dari nilai-nilai Pancasila. Misalnya, dimensi berakhlak mulia
mencerminkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan persatuan. Dimensi bergotong royong
mencerminkan nilai-nilai kerakyatan dan keadilan sosial. Dimensi kreatif mencerminkan nilai-
nilai kemandirian dan kemajuan. Dimensi berpikir kritis mencerminkan nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Dimensi berkomunikasi mencerminkan
nilai-nilai persatuan dan kerakyatan. Dimensi beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa mencerminkan nilai-nilai ketuhanan. Pemahaman tentang Pancasila sebagai entitas dan
identitas bangsa Indonesia serta perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang
berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 sangat penting bagi peserta didik,
karena dapat membantu mereka untuk menjadi individu yang memiliki identitas bangsa Indonesia
yang kuat dan siap untuk menghadapi tantangan di abad ke-21.

Anda mungkin juga menyukai