Tugas Resume Seni Musik Siska Indah PS

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 30

Nama : Siska Indah PS

Nim : 2203031051
Matkul : Seni Musik
Dosen Pengampu : Ana Novitaasari, M.Pd

PERTEMUAN 1-2
PENGERTIAN SENI MUSIK SECARA UMUM

Pengertian Seni Musik Secara Umum Dan Khusus


Pengertian seni musik secara bahasa terdiri dari dua kata, yakni “seni” dan “musik”
yang masing-masing katanya memiliki arti masing-masing. Seni adalah sebuah dimensi
ciptaan atau rasa manusia yang dituangkan dalam media tertentu untuk menyalurkannya atau
mengimplementasikannya kepada orang lain. Kemudian kata “musik” yang berasal dari kata
mousikos artinya dalam bahasa Yunani adalah dewa keindahan yang memiliki kekuasaan
pada bidang seni dan keilmuan.
Pengertian Seni Musik kemudian diartikan sebagai bidang keilmuan atau aliran seni
yang menggunakan nada dan suara atau kombinasi hubungan temporal untuk menyampaikan
ekspresi, pesan, atau nilai-nilai seni kepada orang lain dalam satu kesatuan dan
kesinambungan.
Jadi pengertian seni musik adalah sebuah cabang seni yang lebih fokus
mengutamakan penggunaan harmoni, melodi, irama, tempo, dan vokal sebagai sarana
menyampaikan nilai-nilai seni itu sendiri dari seniman atau pembuat seni kepada orang lain
atau penikmat seni.
Pengertian seni musik menurut para ahli
Seni Musik (Jamalus) adalah hasil karya seni berupa bunyi yang dituangkan dalam
bentuk lagu atau komposisi sebagai ungkapan perasaan dan pikiran penciptanya melalui
unsur-unsur pokok musik yaitu melodi, irama, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu serta
ekspresi sebagai sumber kesatuan.
Seni Musik (Sunarto) adalah penghayatan isi hati manusia yang diungkapkan dalam
bentuk bunyi yang teratur dengan ritme atau melodi serta memiliki unsur atau keselarasan
yang indah.
Seni Musik (Reed dan Sidnell) adalah cabang seni berbentuk suara yang di dalamnya
terkandung unsur melodi, ritme, harmoni, serta timbre.
Seni musik (David Ewen) adalah Ilmu pengetahuan seni tentang kombinasi ritmik
dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental, yang meliputi harmoni dan melodi sebagai
ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional.
Pengertian seni musik menurut Aristoteles adalah suatu karya musik dengan
kemampuan dan tenaga pengembangan yang berasal dari sebuah rasa melalui deretan nada
atau melodi yang memiliki warna dari penciptanya.
Menurut Sylado pengertian seni musik adalah bentuk perwujudan yang hidup dari
sebuah kumpulan ilusi dan lantunan suara penciptanya menggunakan alunan musik dengan
nada yang berjiwa dan bisa menggerakan isi hati para pendengarnya.
Pengertian seni musik menurut Lexicographer adalah sebuah bidang keilmuan seni
yang memadukan unsur ritmis dan beberapa vokal, nada, dan instrumental yang melibatkan
melodi dan harmoni untuk mengungkapkan sesuatu dari sang pencipta seni yang bersifat
emosional.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian seni musik adalah suatu bentuk karya seni
dalam bidang keilmuan yang tertuang dalam sebuah kumpulan ilusi dan lantunan suara
dengan ritme, vokal, dan instrumental yang berasal dari pengalaman rasa sang pencipta untuk
disampaikan kepada pendengar atau penikmat seni secara emosional. Berikut ini rekomendasi
buku dari Gramedia yang bisa Grameds baca tentang musik kaitannya dengan psikologi dan
pemikiran.
Nama : Siska Indah PS
Nim : 2203031051
Matkul : Seni Musik
Dosen Pengampu : Ana Novitaasari, M.Pd

PERTEMUAN 2-3
RAGAM SENI MUSIK

JENIS-JENIS SENI MUSIK


1. Musik Tradisional
Musik tradisional adalah jenis musik yang diwariskan dari nenek moyang secara turun
temurun pada generasi tertentu yang masih menjaga orisinalitasnya. Musik tradisional juga
masih menggunakan alat musik tradisional untuk menciptakan nada-nada tertentu. Contoh
musik tradisional yang ada di indonesia adalah musik gending jawa yang menggunakan alat
musik gamelan, saron, gong, dan sebagainya untuk menghasilkan instrumen musik karawitan
jawa.
2. Musik Modern
Berdasarkan perkembangannya muncullah jenis musik modern yang lebih universal dan
menggunakan banyak teknologi canggih dan budaya baru untuk membuat instrumentalnya.
Contohnya jenis musik modern sekarang adalah musik EDM yang menggunakan alat DJ
yang mengandalkan teknologi canggih untuk menghasilkan alunan musik tertentu.
3. Musik Kontemporer
Musik kontemporer adalah jenis musik yang memiliki ciri khas dibandingkan musik
tradisional dan musik modern. Musik klasik biasanya memiliki variasi nada yang lebih
kompleks dengan jenis bunyi, ritme, tempo, dan warna musik yang sangat bervariasi. Bahkan
musik klasik juga menggunakan bunyi-bunyi yang tidak hanya berasal dari alat musik
instrumental saja.

MACAM-MACAM SENI MUSIK


1. Klasik
Cocok didengarkan untuk pengantar tidur karena dibawakan secara kalem dan lebih rileks
saat mendengarkannya.
2. Jazz
Musik yang didominasi dengan piano, biola, gitar bass, terompet, dan memiliki lirik lagu
yang dalam. Genre musik Jazz lahir pada abad ke 60 di Amerika.
Salah satu ciri musik jazz adalah prosi permainan improvisasi yang dapat memperkaya
harmoni dan menambah keindahan nuansa musiknya. Grameds dapat mempelajari permainan
gitar jazz melalui buku Mahir Nge-Jazz dengan Metode Gitar Blues, Jazz.
3. Blues
Blues adalah genre musik yang dibuat berdasarkan konotasi perasaan frustasi dan melankolis
dari penciptanya. Itulah sebabnya musik blues ini banyak dijadikan sebagai musik spiritual
atau musik puji-pujian.
4. Funk
Musik Funk adalah gabungan dari musik blues, jazz, dan rythm yang memiliki dominasi nada
gitar dan drum. Musik funk menghasilkan alunan yang enak didengar dan gembira, sehingga
cocok digunakan untuk berdansa.
5. Hiphop
Hiphop adalah genre musik yang memadukan nada dan ritme unik yang ditambah dengan
musik rap. Hingga saat ini hiphop menjadi genre musik yang memiliki banyak penikmat.
6. Reggae
Reggae adalah genre musik yang memiliki ritme back bear dan progresif kord mudah. Genre
musik ini bisa digunakan oleh penciptanya untuk mengekspresikan jiwa muda, kebebasan,
dan pemberontakan.
7. Pop
Musik pop adalah genre musik yang populer dan banyak memiliki pendengar atau penikmat.
Musik genre ini kemudian banyak digunakan untuk berbagai macam kegiatan seperti mengiri
tarian.
8. Rock
Rock adalah genre musik yang memadukan musik jazz, blues, country, dan ryth yang biasa
menggunakan alat musik bass, drum, dan gitar.
9. Dangdut
Dangdut adalah genre musik asli Indonesia yang memadukan musik khas India dan melayu
dengan sentuhan tambahan dari musik campursari jawa. Musik dangdut ini kemudian juga
semakin berkembang di Indonesia bahkan hingga dunia.

UNSUR-UNSUR SENI MUSIK


1. Irama
Irama kemudian lebih dikenal dengan sebutan ritme yang merupakan panjang-pendek dan
tinggi-rendahnya sebuah nada yang membentuk melodi tertentu.
2. Melodi
Melodi adalah suatu bentuk susunan bunyi tertentu yang berurutan dari susunan dari tinggi ke
rendahnya nada tertentu atau sebaliknya.
Seperti pada contoh alat musik gitar, dimana melodi dibuat berdasarkan naik turunnya nada,
pola ritmik, serta nada dasar yang digunakan dalam sebuah lagu seperti yang dibahas pada
buku Basic Mode Dan Skala Melodi Gitar Berdasarkan Akor.
3. Birama
Birama adalah salah satu unsur yang berbentuk ketukan dalam musik dengan waktu dan
tempo tertentu secara teratur.
4. Harmoni
Harmoni adalah bentuk kumpulan dari nada dan melodi yang sudah memiliki keteraturan
sehingga menghasilkan lantunan musik yang enak didengarkan.
5. Tempo
Tempo adalah sebuah ukuran dari kecepatan birama dalam sebuah lantunan lagu tertentu.
Lagu dengan birama yang cepat maka semakin cepat pula lagu dimainkan tempo.
6. Tangga Nada
Tangga nada adalah salah satu unsur musik yang terdiri atas nada-nada yang kemudian
tersusun berjenjang mulai dari nada paling dasar hingga nada yang paling tinggi dalam lagu
tertentu.
7. Dinamika
Dinamika adalah bentuk tanda yang berkaitan dengan volume untuk menaikan nada sehingga
dapat menghasilkan musik yang enak didengarkan.
8. Timbre
Timbre adalah warna bunyi yang menunjukan kualitas dari musik itu sendiri. Timbre
memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap setiap alat musik.

FUNGSI SENI MUSIK


1. Sarana Mengekspresikan Diri
Musik dapat dijadikan ekspresi diri karena musik bisa jadi media yang tepat untuk
mengungkapkan perasaan atau ide-ide sang penciptanya. Jadi tak heran jika banyak musisi
yang menciptakan musik berdasarkan pengalaman hidupnya yang kemudian ia tuangkan
dalam nada-nada yang enak didengar.
2. Saran Terapi
Musik sudah dijadikan sebagai sarana terapi bahkan sejak zaman perang dunia ke dua
dimana banyak orang depresi karena kejamnya kondisi perang saat itu. Musik kemudian
menyelamatkan mereka yang mengalami trauma, gangguan mental dan beberapa kelumpuhan
pada organ tubuh mereka.
3. Sarana Hiburan
Musik tentu berfungsi hiburan yang bisa menghadirkan perasaan bahagia atau memberikan
sentuhan keindahan pada perasaan orang yang mendengarkannya.
4. Sarana Upacara
Musik banyak digunakan untuk kegiatan upacara-upacara baik yang sifatnya kebudayaan,
keagamaan, ritual, atau upacara resmi atau formal. Musik dalam upacara ini kemudian
mampu menambah kenikmatan dari upacara tersebut.
5. Sarana Tari
Musik memiliki peran penting untuk mengiri pertunjukan tari sehingga pertunjukan tersebut
semakin hidup dan menambah nilai keindahan tari tersebut. Itulah sebabnya setiap ada
pertunjukan tari maka ada kehadiran musik pula di pertunjukan tersebut
6. Sarana Komersial
Banyaknya minat dan ketertarikan pada musik membuat bidang ini menjadi sarana komersial
yang besar. Banyaknya penikmat musik membuat para seniman dan musisi bisa memperoleh
penghasilan dari karya-karyanya. Mulai dari penjualan rekaman musiknya atau pertunjukan
musiknya di panggung-panggung konser musik.

TEORI PRAKTIS SENI MUSIK BAGI GURU ANAK USIA DINI


Musik tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Musik juga berperan di segala
aspek kehidupan manusia dari lagu kebangsaan sampai musik jingle produk barang. Oleh
karena itu musik sangat berpengaruh pada kehidupan manusia khususnya anak-anak. Musik
berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan anak mulai dari kandungan hingga dia
dewasa.
Penelitian yang menggunakan teknologi pencitraan otak 49 (MRI/Magnetic
Resonance Imaging dan PET Scan/Positron Emission Tomography) menyatakan bahwa
ketika seseorang mendengarkan melodi dengan pitch dan timbre yang bervariasi serta
mempelajari musik melalui pendengaran, otak sebelah kanan akan bekerja secara aktif.
Ketika dia belajar membaca notasi musik seperti memahami kunci, notasi dan lainnya, otak
kirinya bekerja (Tetty Rachmi, 2008:5).
Seni musik berkaitan erat dengan kemampuan akademik seseorang serta berpengaruh
dalam mengembangkan intelegensi anak. Aktivitas bermain dan bermusik berperan penting
bagi perkembangan mental dan intelektual anak, dapat membangun kemampuan berbahasa
anak, dapat membentuk fisik, serta dapat merangsang kreativitas-kreativitas kecil anak.
Menurut Yazejian dan Peisner Fenberg (2002), peneliti dari FPG Child Development Institute
pengaruh musik melalui kegiatan bermusik pada perkembangan anak usia dini yaitu:
a. Perkembangan Psikomotorik Pada umumnya anak usia dini sangat suka bermain.
Melalui bermain, anak dapat belajar, bergerak dan bermusik sehingga
mengembangkan kedua keterampilan motoriknya. Misalnya seorang anak yang
bermain alat musik yang banyak menggunakan jari-jarinya dapat mengembangkan
keterampilan motorik kecilnya, sedangkan menari atau marching band (bermain
musik bersama-sama sambil berbaris) dapat mengembangkan motorik besarnya serta
dapat mengembangkan kepekaan sensor motorik lainnya (mata dan tangannya).
Dengan demikian akan membantu anak mengharmoniskan gerakannya, meningkatkan
kesadaran tentang cara kerja tubuhnya, dan meningkatkan koordinasinya.
b. Perkembangan Sosial-Emosional Bernyanyi dan bermain musik bersama-sama akan
membuat anak-anak berinteraksi secara wajar dan menggembirakan. Dengan
demikian anak akan menciptakan aspek-aspek penting yang berguna bagi life-skillnya
Pengalaman bermusik akan memberikan motivasi dan konteks bagi keterampilan
anak-anak dalam berinteraksi.
c. Perkembangan Kemampuan Berbahasa Aktivitas bermusik yang ditekankan pada
syair lagu, irama syair, pola-pola irama, ketukan yang tetap, dan mendramatisir cerita
melalui gerak dan instrument musik dapat memperluas dan memperkuat daya ingat
anak untuk membantu pengembangan pada kemampuan berbahasa anak (Tetty
Rachmi, 2008:11).
d. Perkembangan Kognitif dan Pengetahuan Umum Musik dan gerak menjadi sebuah
alat yang ideal bagi anak-anak usia dini untuk belajar dengan cara yang
menyenangkan. Dengan demikan anak akan mendengarkan dan memfokuskan
perhatian mereka serta melatih kemampuan imitasi anak akan pemahaman tentang
bahasa dan konsep-konsep.
Nama : Siska Indah PS
Nim : 2203031051
Matkul : Seni Musik
Dosen Pengampu : Ana Novitaasari, M.Pd

PERTEMUAN 4-5
KONTRIBUSI MUSIK PADA PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Pengaruh Musik pada Perkembangan Anak Usia Dini


Dalam kehidupannya manusia tidak dapat dipisahkandari seni khususnya musik. Sejak
lama manusia menyadari adanya kekuatan dibalik getaran, irama, dan bunyi. Ada keyakinan
bahwa musik memiliki kekuatan untuk mempengaruhi jiwa dan mengubah nasib seluruh
peradaban manusia.
Dalam proses perkembangan otak dan pikiran seorang bayi dalam rahim, ada sistem
yang terbentuk pada tahap yang sangat dini, yakni sistem pendengaran. Telinga adalah
organ pertama janin yang terhubungkan dengan perkembangan sistem syaraf otak, dan janin
mulai mampu mendengar pada usia trisemester kedua kehadirannya dalam rahim.
Teori Triune Brain-nya Dr. Paul MacLean menyebutkan bahwa sebenarnya otak
manusia terdiri dari 3 bagian, yakni otak terkecil (5% dari besar otak manusia) berupa otak
dengan formasi yang rumit, merupakan bagian yang mengatur proses tubuh yang bergerak
secara otomatis seperti pernafasan dan detak jantung, serta kebiasaan yang bersifat otomatis.
Otak kedua (10%) merupakan bagian yang mengen- dalikan emosi, ingatan, produksi
kelenjar/hormon. Otak terbesar (85%) memfasilitasi proses berpikir. Otak kedua memiliki
kekuatan dalam memfasilitasi atau menghambat proses belajar dan berpikir yang muncul
dalam bentuk emosi positif seperti cinta, kelembutan hati, humor; dapat juga memfasilitasi
kemampuan berpikir; sebaliknya juga emosi negatif seperti marah, perselisihan, dan
ketakutan.
Teori Multiple Intelligences menyebutkan bahwa setiap manusia memiliki multi
intelegensi yang meliputi:
1. Linguistic Intellegence, yakni suatu kemampuan untuk memahami dan
meng¬gunakan bahasa baik bahasa lisan dan tulisan. Memiliki kepekaan memaknai
kata-kata dan fungsi-fungsi bahasa. Mereka berpotensi menjadi penulis, penyair,
orator, pengacara.
2. Logical/Mathematical Intelligence, yakni suatu kemampuan menggunakan berpikir
induktif dan deduktif, angka-angka, dan pola-pola abstrak. Seringkali menunjuk pada
kemampuan berpikir scientific, membandingkan, membedakan, dan memadukan
informasi. Berpotensi menjadi ilmuwan dan ahli matematika.
3. Musical Intelligence, yakni kemampuan untuk memahami komunikasi dengan
menggunakan pola-pola nada, bunyi, ritmik dan beat. Berpotensi sebagai musisi dan
komposer.
4. Bodily-Kinesthetic Intelligence, kemampuan menggunakan dan memahami gerakan
yang bersifat fisik. Unggul terhadap gerakan tubuh atau kemampuan memanipulasi
objek dengan baik. Berpotensi menjadi atlet, instrumentalis, penari, dan SAR.
5. Visual/Spatial Intelligence, kemampuan menerima dan mengkreasikan kembali visual
secara akurat di kepalanya (senirupawan, navigator, perancang, pemain catur).
6. Interpersonal Intelligence, kemampuan membuat perbedaan-perbedaan diantara
individu-individu berkenaan dengan suasana hati, motivasi-motivasi, dan
temperamennya, dan mengkomunikasikannya. Berpotensi menjadi (politisi, pemimpin
agama, konsultan, pelatih, pengarah).
7. Intrapersonal Intelligence, kemampuan melakukan refleksi diri dan memiliki
kesadaran akan keadaan dirinya. Kemampuan mendefinisikan perasaan dirinya
sebagai cara untuk memahami dan mengarahkan tingkah lakunya (psikolog,
konsultan)
8. Naturalistic Intelligence, kemampuan mengenali pola-pola dalam alam dam
mengelompokannya menurut hal-hal kecil (ahli botani, geologi, dan penjaga alam)
Tujuan utama bernyanyi dan bermain adalah bergembira. Melalui aktivitas tersebut
mereka mengekspresikan diri mereka. Bermain dan bermusik adalah aktivitas yang saling
berhubungan erat, berperan penting bagi perkembangan mental dan inte- lektual mereka.
Selain itu aktivitas tersebut merupakan bentuk dasar bagi pembangunan kemampuan
berbahasa mereka.
Melalui kegiatan bermusik, ada beberapa domain yang digarap, yakni diantaranya:
1. Perkembangan Psikomotorik
Pada umumnya anak kecil sangat suka bermain. Melalui bermain mereka
belajar, bergerak, dan bermusik. Aktivitas-aktivitas tersebut mengembangkan kedua
keterampilan motoriknya. Pengembangan keterampilan motorik-kecilnya dapat
dijumpai pada permainan alat musik yang banyak menggunakan jari-jari; sedangkan
keteram- pilan motor-besarnya dikembangkan ketika dia menari atau marching band
(bermain musik bersama-sama sambil berbaris atau membuat formasi).
2. Perkembangan Sosial-Emosional
Bernyanyi atau bermain musik bersama-sama, akan membuat anak- anak
berinteraksi secara wajar dan menggembirakan. Pada kesempatan ini, mereka akan
menciptakan aspek-aspek penting yang berguna bagi life-skill-nya (pendidikan
kecakapan hidup), seperti kerja sama, kolaborasi, tugas-tugas kelompok.
3. Perkembangan Kemampuan Berbahasa
Aktivitas bermusik yang ditekankan pada syair lagu, irama syair, pola-pola
irama, ketukan yang tetap, dan mendramatisasi cerita melalui gerak dan instrumen
musik telah memberikan efek yang positif pada ketrampilan berbahasa anak.
Musik akan memperluas dan memperkuat daya ingatan anak yang selanjutnya dapat
dimanfaatkan untuk membantu pengembangan kemampuan berbahasa anak.
4. Perkembangan Kognitif dan Pengetahuan Umum
Beberapa konsep matematika atau bidang ilmu eksakta yang lain dapat
dipahami oleh anak lebih baik ketika dijelaskan melalui musik dan pemanfaatan
musik. Konsep- konsep abstrak dari bidang ilmu lain akan lebih mudah ditangkap
anak, ketika guru mengajarkannya melalui musik. Sedangkan konsep-konsep yang
konkret lebih mudah dipahami anak, bila guru mengajarkannya dengan memanfaatkan
gerak tubuh. Musik dan gerak terbukti telah menjadi sebuah alat yang ideal bagi anak-
anak usia dini untuk belajar dengan cara yang menyenangkan.
Melalui musik anak akan menemukan cara belajar yang menyenangkan. Setelah
menyanyikan lagu asing atau lagu yang berasal dari daerah lain, seperti lagu ”Twinkle
Twinkle”, anak-anak akan mengenal kata-kata asing (bahasa Inggris) beserta
budayanya. Melalui bernyanyi anak dapat meningkatkan kemampuan dan minatnya
terhadap bahasa dan budaya bangsa lain.
Lebih luas lagi melalui musik, guru dapat memperkenalkan dan merangsang ke-
tertarikannya pada materi bidang ilmu yang lainnya, seperti berhitung/aritmatika, so-
sial, science, dan sebagainya. Dengan demikian proses belajar akan lebih mudah dan
guru dapat membangun sebuah jaring-jaring ketertarikan belajar yang positif pada
anak usia muda tersebut.
Musik dan nyanyian merangsang kreativitas dan membantu membentuk sikap
yang positif anak untuk siap belajar di sekolah.
Proses Belajar Musik pada Anak Usia Dini
Dua hasil penelitian yang dilakukan oleh Moog dan Gordon yang meneliti
bagaimana proses anak mengenali musik. Menurutnya (Moog, H, 1976) :
1. Ketika seorang ibu memperdengarkan musik kepada bayinya selama bulan-bulan
terakhir kehamilan, jabang bayi akan menjadi aktif bergerak.
2. Pada saat senyumnya yang pertama, musik-musik lembut dengan pitch nada tinggi
akan membuatnya tenang.
3. Hal ini akan berubah ketika bayi berumur empat hingga enam bulan, bayi akan
bereaksi mencari sumber musik dan mendengarkannya dengan cermat. Kerapkali hal
ini dilakukan dengan ekspresi penuh keheranan dan wajah gembira.
4. Nada-nada tinggi dari suara penyanyi atau instrumen musik seperti rekorder dan
glokenspiel membawa efek menenangkan bayi.
5. Antara usia empat dan enam bulan, anak mulai memberikan respons pada musik
yang diperdengarkan padanya dengan jelas, berupa gerakan-gerakan yang diulang-
ulang, biasanya dengan seluruh tubuhnya seperti melambung dan bergoyang-goyang.
Gerakan-gerakan tersebut tidak ”in tempo” dengan musiknya.
6. Usia antara lima belas bulan hingga satu setengah tahun, beberapa anak mulai
menyesuaikan gerakan-gerakan mereka dengan irama musik, namun dalam durasi
yang pendek.
7. Segera setelah mereka mulai dapat melakukan gerakan-gerakan dengan tetap, anak
mulai membuat suara-suara (seperti kokok ayam atau mengikik) merespons musik.
Musik ’coleteh’ ini nadanya tidak seperti nada musik pada umumnya, nadanya
dinyanyikan seperti berbicara.
8. Pada usia satu setengah tahun, anak mulai suka menari dengan anak-anak yang lain.
Menari yang dimaksudkan di sini adalah gerakan-gerakan bagian atau seluruh
tubuh yang dilakukan anak secara spontan karena rangsang irama musik yang
didengarnya.
9. Sekitar usia dua tahun, anak mulai memperlihatkan kemampuannya mendengarkan
musik dengan durasi yang lebih lama dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.
Mereka juga merespons musik secara spontan dengan gerakan-gerakan menari.
10. Usia antara satu hingga dua tahun, anak mulai mengimitasi (menirukan) lagu- lagu
anak-anak yang pernah mereka dengar.
11. Anak usia empat dan enam tahun yang dapat mensinkronkan gerakan ciptaan mereka
dengan irama musik meningkat dua kali lipat pada periode ini. Kemajuan yang
dicapai anak pada periode ini adalah anak dapat mengkoordinasikan gerakan dengan
irama dan dalam durasi yang cukup lama.
12. Ketika sebuah lagu diperdengarkan atau dimainkan pada instrumen musik (tanpa
syair), hanya 40% dari anak usia empat tahun yang dapat mengenali lagu tersebut,
sedangkan aktivitas yang sama dapat dilakukan oleh anak usia lima tahun sebanyak
75%.
Proses pengenalan anak terhadap musik menurut Edwin E. Gordon. Menurutnya
anak-anak belajar musik sama dengan tahapan dia belajar berbahasa. Setelah bunyi bahasa
ibunya selama beberapa bulan, seorang anak beranjak ke tahap berikutnya yakni bahasa
’coleteh’. Pada tahap ini anak bereksperimen dengan bunyi-bunyi ucapan yang tidak
dipahami oleh ibunya. Segera setelah anak dapat memecahkan simbol-simbol bunyi dari
bahasa ibunya, dan dapat menirukan kata-kata pertamanya, dan kemudian menggunakan
kata-kata tersebut dengan penuh arti dalam frasa dan kalimat-kalimat yang diciptakannya
sendiri.
a. Tahap 1: Penyerapan
Umumnya, tahapan ini berlangsung dari sejak anak lahir hingga usia 18 bulan.
Tipe ini merupakan bimbingan informal tidak terstruktur. Pada tahap ini, anak menyerap
musik budayanya dengan mendengarkan secara menyeluruh dari beberapa nada,
harmoni, birama. Musik instrumental adalah materi yang terbaik, karena syair lagu
cenderung memecah perhatian anak dari karakteristik musikalnya. Anak-anak juga
beruntung sekali bila mereka mendengarkan langsung orang tua dan gurunya bernyanyi
dan berteriak.
b. Tahap 2: Respons secara Acak
Idealnya, tahapan ini berada di antara usia 1 tahun hingga 3 tahun. Tipe ini
merupakan bimbingan informal tidak terstruktur. Aktivitas mendengarkan merupakan
penekanan pada tahap Penyerapan, sedangkan aktivitas berpartisipasi adalah penekanan
pada tahap kedua ini. Pada tahap ini anak sangat senang membuat bermacam-macam
bunyi/suara musik/bernyanyi ”coleteh” dan gerakan-gerakan.
c. Tahap 3: Respons dengan Bertujuan
Tahapan ini dialami anak ketika dia berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Pada
tahapan ini, anak akan menerima bimbingan informal terstruktur. Terstrukturnya tidak
hanya berpusat pada lagu-lagu dan teriakan. Lebih dari itu, anak didorong untuk
berpartisipasi untuk bernyanyi dengan pola-pola nada dan nyanyian yang diulang-
ulang dengan pola-pola ritmik.
1. Tipe Imitasi
Dalam menirukan atau membuat imitasi secara musikal, anak mulai membuat
peralihan dari Persiapan Audiasi dan musik ‘coleteh’ ke audisi. Aktivitas musikal anak
menjadi lebih berbobot atau bermakna setelah melalui tiga tahap dalam akulturasi.
a. Tahap Penampilan Ego
Pada tahap ini, anak untuk pertama kalinya menyadari apa yang dia nyanyikan
atau teriakan bukanlah apa yang dinyanyikan atau diteriakkan oleh orang lain.
Petunjuk atau bimbingan dari orang dewasa (orang tua dan guru) menjadi penting.
Setelah mendengarkan sebuah pola nada dan pola ritmik, anak biasanya salah
mengimitasinya. Di sini orang tua dan guru perlu membantu mengimitasikan
peniruan anak tadi. Pada saat ini, anak akan belajar membedakan perbedaan antara
pola yang anak dengar dengan pola yang dibuatnya sendiri yang ditirukan oleh
orang tua dan gurunya.
b. Tahap Pemecahan Kode
Pada tahap kelima dari persiapan audiasi ini, anak berusaha masuk dan
berpartisipasi secara sukses dalam dunia musik orang dewasa. Anak
mengembangkan kemampuannya mempertunjukkan pola-pola nada dan pola-pola
irama dengan tingkat ketepatan yang lumayan. Orang tua dan guru membantu
proses ini dengan menirukan pertunjukan pola-pola yang salah tadi, lalu
mempertunjukkan pola yang benar. Kebingungan anak yang terjadi pada tahap
kelima ini merupakan hal yang diharapkan. Usaha anak menunjukkan pola
merupakan indikasi bahwa anak belajar. Akhirnya, respons yang salah akan diikuti
dengan respons yang benar.

2. Tipe Asimilasi
Pada tipe asimilasi persiapan audiasi ini, anak mulai menyadari tentang kalimat
musik imitsi dapaat dianalogikn dengan kemampuan ank dalam berbicara, sedangkan
asimilasi melibatkan kemampuan anak menggunakan dan memahami kalimat-kalimat
musikal. Anak belajar menggunakan pola-pola dengan beberapa ketepatan seperti
mengoordinasikan dan mencerna peniruan dengan gerakan-gerakan tubuhnya.
a. Tahap Introspeksi
Pada tahap ini, anak belajar membandingkan apa yang diperlihatkan dengan
bagaimana dia bergerak. Anak harus menemukan untuk dirinya sendiri bahwa
pola- pola yang ditampilkannya tidak sesuai atau tidak harmonis dengan gerakan-
gerak- annya. Tahap ini merupakan tahap yang penting untuk mengembangkan
kemampuan audiasinya, karena dia harus mampu mengkoordinasikan rasa
musikalnya sebelum dia dapat menyesuaikan dengan orang lain.
b. Tahap Koordinasi
Pada tahap ini anak belajar mengkoordinasikan nyanyian dari pola-pola nada
dengan gerakan tubuh dan pernafasan, dan pola-pola irama nyanyian yang diulang-
ulang dengan gerakan tubuh dan pernafasannya. Dia dapat belajar audiasi seperti
dia mendengarkan, menggunakan kemampuannya dalam membaca, menulis,
menciptakan, dan mengimprovisasi musik.
Nama : Siska Indah PS
Nim : 2203031051
Matkul : Seni Musik
Dosen Pengampu : Ana Novitaasari, M.Pd

PERTEMUAN 6-7

KEMAMPUAN MUSIKAL AUD


Kecerdasan musikal adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengingat
rangkaian nada dan irama serta mengekspresikannya melalui aktivitas musik. Anak dengan
kecerdasan ini cenderung senang mendengarkan lagu, menikmati lagu tersebut, bahkan dapat
menyanyikan/memainkan lagu tersebut dengan nada yang tepat.
Manfaat Kecerdasan Musikal Pada AUD :
a. Meningkatkan Kreativitas dan Imajinasi,
b. Meningkatkan kecerdasan,
c. Meningkatkan daya ingat,
d. Memabantu mengajarkan kecerdasan lainnya.
Ciri-ciri anak memiliki kecerdasan musikal
 Senang bernyanyi dan bermain alat musik
 Aktif mendengarkan musik
 Dapat berkomunikasi melalui musik/irama misalnya dengan cara membangkitkan
kesenangan, kejutan, dan suasana hati.
 Mengenali pola dan nada musik dengan mudah.
 Pandai mengingat lagu dan melodi.
 Memiliki pemahaman yang luas tentang struktur musik, ritme dan nada.
 Mampu mengingat hal-hal yang berkaitan dengan suara, suara, pola, lagu, dan suasana
hati.
 Memiliki suara yang bagus sehingga dapat bernyanyi dengan nada yang tepat. Ia pun
menikmati bernyanyi bersama dan membentuk harmoni.
 Dapat menciptakan suasana musikal.
 Senang menampilkan kemampuan musiknya.
 Merasakan kepuasan tersendiri saat bermusik atau menciptakan harmoni.
 Tidak bergantung pada pemikiran yang rasional.

4 cara untuk meningkatkan kecerdasan musikal anak, antara lain:


a. Memberi motivasi kepada anak untuk belajar suatu alat musik
b. Mengajak anak untuk menciptakan musik sendiri.
c. Mengajak anak untuk menikmati suatu pertunjukan musik
d. Memberi motivasi kepada anak untuk tampil dalam suatu pertunjukan.

Cara untuk menstimulasi kecerdasan musikal Anak Usia Dini adalah sebagai berikut:
a. Ajarkan berbagai konsep musik pada Anak Usia Dini Mengajarkan konsep-konsep
musik pada anak pada sejak dini merupakan cara yang paling mudah untuk untuk
menstimulasi kecerdasan musiknya. Apabila orang tua tidak menguasai konsepkonsep
musik yang rumit, cukup ajarkan anak tangga nada dasar dari mulai do hingga si dan
minta anak untuk menyanyikan kembali. Perkenalkan juga alat-alat musik yang dapat
ditemui beserta cara kerjanya, bila memungkinkan minta anak mencoba alat musik
tersebut dan merasakan sumber bunyi yang di hasilkan alat musik tersebut.
b. Ajarkan anak dengan lagu sesuai tingkat usianya Orang tua dapat mengajarkan anak
untuk bernyanyi sejak ia sudah mulai bisa bicara. Pada awalnya ajarkan lagu-lagu
sederhana seperti burung kakak tua, topi saya bundar, balon ku ada lima, atau pelangi-
pelangi. Awalnya anak hanya akan mendengarkan anda bernyanyi, namun lama-
kelamaan anak mulai dapat menirukan lagu 12Thomas. Armstrong, 7 Kinds of Smart:
Menemukan dan Meningkatka Kecerdasan Anda Berdasarkan Multiple Intelegence.
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2002), hal. 78. 21 tersebut. Motivasi anak
untuk terus mempelajari lagu tersebut dan beri pujian jika anak dapat menyanyikan
lagu yang diajarkan dengan baik. Orang tua tidak perlu memaksakan anak untuk dapat
meghapalkan lirik lagu dengan cepat karena hal itu juga trekait dengan perkembangan
bahasanya, yang terpenting adalah anak dapat melantunkan melodi dari sebuah lagu
dengan baik dan sesuai.
c. Perdengarkan musik atau lagu setiap hari Orang tua dapat memperdengarkan
lagu/musik dengan suara yang lembut atau tidak keras. Pada masa usia bayi, orang tua
dapat memperdengarkan musik-musik instrumental tanpa lirik untuk melatih
kepekaan anak akan suara/bunyi-bunyian. Selanjutnya barulah memperdengarkan
lagu-lagu berlirik dengan tujuan sekaligus meningkatkan kemampuan bahasanya.
d. Fasilitasi anak agar dapat bermain alat musik Bermain alat musik merupakan cara
yang ampuh untuk mengembangkan kemampuan musikal anak. Apabila orang tua
tidak mampu menyediakan alat musik yang berharga mahal, cukup sediakan kotak
bekas atau galon air mineral yang kosong untuk dijadikan alat musik perkusi.
Semakin ia menyukai alat musik, semakin anak termotivasi untuk memainkan alat
musik. Melibatkan anak dalam kegiatan bermusik, selain sebagai sarana
meningkatkan kemampuan musikalnya, juga sebagai sarana anak untuk bersosialisasi.
Sebagai contoh, libatkan anak dalam kegiatan paduan suara atau group drum 22 band
di sekolahnya atau bermain alat musik angklung secara berkelompok.
e. Perdengarkan musik saat kegiatan belajar Anak dengan kecerdasan musik yang
menonjol, akan lebih memahami suatu konsep dengan bantuan musik, anak lebih
mudah mengingat nada-nada dalam sebuah lagu, dari pada hanya kata-kata tanpa
nada. Oleh karena itu, musik dapat membantu anak di dalam mengingat sesuatu dan
memahami sesuatu. f. Beri motivasi anak untuk menciptakan lagu Saat anak sudah
dapat memahami konsep-konsep musik dengan baik, motivasi anak untuk
menciptakan sebuah lagu atau rangkain melodi yang indah. Beri pujian pada anak saat
anak berhasil menyusun melodi-melodi tersebut dan motivasi untuk melakukanya
f. Fasilitasi anak untuk mengikuti kompetisi musik Kompetisi bermusik bukan hanya
kompetisi bernyanyi, bisa juga kompetisi bermain alat musik atau menciptakan lagu.
Apabila anak ingin mengikuti kompetisi tersebut, fasilitasi kebutuhan anak, mulai dari
proses pendaftaran hingga alat bantu d butuhkan anak.
Stimulasi untuk kecerdasan musikal, antara lain dengan :
(1) Meminta anak menciptakan sendiri lagu-lagu, rap, atau senandung. Dilakukan dengan
merangkum, menggabungkan, atau menerapkan makna dari mereka pelajari, lengkapi dengan
alat musik atau perkusi, (2) 23 Diskografi, mencari lagu, lirik, atau potongan lagu dan
mendiskusikan pesan yang ingin disampaikan dari lagu tersebut, (3) Konsep musikal, nada
musik yang digunakan sebagai alat kreatif untuk mengekspresikan konsep, pola, atau skema
pelajaran; serta (4) Musik suasana, gunakan rekaman musik yang membangun suasana hati
yang cocok untuk pelajaran atau unit tertentu.13

KARAKTERISTIK MUSIK AUD


Anak pada usia dini (2-4 tahun) masih sangat berorientasi pada dirinya sendiri,
minatnya lebih terarah pada dirinya sendiri dan jarang melakukan aktivitas bersama. Periode
ini merupakan periode eksploratif anak-anak. Mereka masih belajar mengendalikan aktivitas
anggota tubuhnya, seperti belajar berjalan dan berlari. Oleh karena itu, sebaliknya rangsangan
musik pada periode ini lebih diarahkan pada upaya mendukung kebebasan melakukan
aktivitas fisik dan peningkatan kesadaran bagian tubuh (body awareness). Idealnya musik
untuk anak-anak usia dini mempunyai tiga komponen utama yakni: memiliki vokal, mampu
merangsang gerak, dan dapat memberiakan rangsangan anak untuk mendengarkan dengan
seksama atau menyimak (Tetty Rachmi dkk, 2008:13).
Oleh karena itu dalam periode perkembangan ini, anak masih lebih banya belajar
mengkoordinasikan gerak tubuh. Sebaliknya, rangsangan musikal yang diberikan harus
diarahkan untuk mendukung koordinasi gerak tubuh. Oleh karena itu anak ada usia ini lebih
senang belajar sambil bermain, sehingga musik yang diberikan dapat menyenangkan proses
belajar anak.
Karakteristik musik untuk anak usia dini (2-4 tahun) adalah musik yang memiliki
struktur dan irama yang sederhana, tetapi relatif konstan merupakan musik yang baik bagi
anak-anak dalam periode ini. Struktur sederhana musik dapat dibentuk dengan penyusunan
45 lagu dalam batas satu oktaf.
Adapun irama musik yang baik bagi anak-anak usia ini umumnya berada pada rentang
irama sedang, tidak terlalu cepat, dan tidak pula terlalu lambat. Dalam kajian seni musik,
tempo irama ini berada pada tempo Andante – Moderato, contohnya lagu twinkle twinkle
little star. Musik untuk anak tidak dapat dipilih begitu saja. Tentu saja ada kriteria yng harus
dipenuhi agar tidak salah dalam memilih musik untuk anak, sehingga musik tersebut tidak
sekedar menghibur tetapi mendidik.
Berikut ini kriteria-kriteria pemilihan musik untuk anak usia 2-4 tahun:
1. Ritme Ritme yang dimainkan seharusnya tidak terlalu menyentak-nyentak atau riang,
namun dengan sedikit perubahan ritme yang tidak terlalu rumit. Lagu-lagu yang
dimainkan sebaiknya dengan tempo 2/4 atau 4/4, karena jenis inilah yang paling
mudah merangsang gerak tubuh dan aktivitas (berjalan, berbaris, bertepuk tangan, dan
lainnya). 2
2. Melodi Melodi yang sederhana, indah, mudah untuk diikuti, lembut (tidak terlalu
melompat-lompat) dan banyak pengulangan.
3. Harmoni Musik anak usia dini sebaiknya menggunakan akord-akord dasar saja, serta
perpindahan akord yang lembut dan nada yang digunakan adalah nada-nada mayor
4. Volume Volume sebaiknya dinyanyikan dengan satu tingkatan yang umum untuk
mengkontraskan crescendo atau perubahan-perubahan mendadak lainnya.
5. Tempo Tempo yang digunakan sebaiknya sedang saja, tapi juga tidak terlalu lambat
sehingga mereka tidak menyanyi dengan nada yang terlalu panjang atau kehilangan
minat jika mendengarkannya. Selain itu juga tidak terlalu cepat sehingga mereka tidak
dapat mengikuti dengan baik ketika menyanyi atau mendengarkan. Tempo juga
hendaknya disesuaikan dengan kecepatan aktivitas yang mereka lakukan.
6. Kualitas Nada Suara Kualitas nada suara untuk anak usia dini sebaiknya suara dapat
dinikmati dan bebas dari suara-suara keras, tidak terlalu banyak memakai getaran suara
(vibrasi) tapi juga tidak terlalu kurang sehingga membuat nada suara terdengar tipis
atau bunyinya datar.
7. Syair Lagu untuk usia ini sebaiknya menggunakan syair kata-kata yang dapat
mengkomunikasikan bidang pengalaman mereka. Kata-katanya juga harus mudah
diucapkan, dibangun dengan huruf-huruf vokal, sederhana, dan diulang-ulang.
Nama : Siska Indah PS
Nim : 2203031051
Matkul : Seni Musik
Dosen Pengampu : Ana Novitaasari, M.Pd

PERTEMUAN 9-10
KARYA MUSIK ANAK

MELODI LAGU ANAK


Melodi adalah bagian dari unsur pokok musik. Pengertian dari kata melodi adalah
sebagai berikut, Miller (TT:37) menyatakan bahwa: ”Melodi adalah suatu rangkaian nada-
nada yang terkait biasanya bervariasi dalam tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada-
nada”. Safriena (1999:196) menyatakan bahwa: ”Melodi adalah susunan rangkaian nada
(bunyi dengan rangkaian teratur) yang terdengar berurutan serta berirama, dan
mengungkapkan suatu gagasan pikiran dan perasaan”. Berdasarkan dua pendapat tersebut
maka melodi dapat disimpulkan sebagai rangkaian nada-nada yang teratur, berirama,
mempunyai ragam tinggi-rendah ataupun panjang-pendek, serta mengandung ungkapan suatu
gagasan pikiran dan perasaan penciptanya.
Dalam bukunya Safriena juga menyebutkan beberapa sistem notasi melodi yang
merupakan lambang yang menunjukkan tinggi-rendahnya nada. Notasi melodi yang
digunakan seperti notasi balok, huruf, dan angka (Safriena, 1999:196). Pada dasarnya
pembuatan lagu ini menggunakan prinsip yang ada pada notasi balok. Miller (TT: 40)
menyebutkan bahwa terdapat dua jenis gerakan dalam melodi yaitu gerakan melangkah dan
melompat. Melangkah adalah gerakan dari satu nada ke nada yang terdekat dari tangganada
yang digunakan (Miller, TT: 40).
Berdasarkan uraian sebelumnya maka melodi dalam lagu akan menggunakan kedua
jenis gerakan tersebut yaitu melangkah dan melompat. Gerakan melangkah akan sangat
diajurkan mengingat sifat sederhana dalam diri anak. Untuk gerakan melompat dalam
penelitian ini melodi yang digunakan tidak terlalu banyak lompatan. Penting juga untuk
ditambahkan bahwa ambitus atau wilayah jangkauan nada dalam menyanyi untuk anak
mempunyai perbedaan dengan ambitus dewasa.
Melodi lagu anak umumnya bertempo sedang dan kaya pengulangan. Sementara
liriknya disusun dengan bahasa yang sederhana, mudah diucapkan, dan kaya pengulangan.
Namun lagu anak sekarang sudah tidak terdengar lagi di telinga kita. Sekarang sudah marak
anak-anak yang mahir menggunakan aplikasi membuat video klip yang berisi konten lagu
yang tidak sesuai dengan umur mereka. Hal ini menghkhawatirkan, sebab lagu dewasa
terhadap anak akan membuat pola piker anak, kepribadian, dan cara berpakaian pun tidak
sesuai dengan usia mereka.

SYAIR LAGU ANAK


 Ciri-ciri lagu Anak-anak :
 Memiliki bentuk lagu yang sederhana dan kalimat yang dipergunakan tidak terlalu
panjang.
 Tema lagu sesuai dengan anak-anak yang masih polos
 Bahasanya sederhana dan mudah ditangkap.
 Tidak terlalu banyak menggunakan kata kiasan atau ungkapan yang berbelit-belit.
 Jumlah nada yang digunakan untuk menyusun melodi tidak lebih dari 10 buah nada,
semakin sedikit nada yang digunakan maka lagu tersebut semakin berbobot.
 Rentang nada / jarak nada dari yang paling tinggi ke yang paling rendah tidak terlalu
lebar.
 Isi lagu Anak-anak bersifat pedagogis atau mendidik kea rah yang positif, misalnya
menggunakan tema Tuhan, cinta tanah air, karakter binatang, saying orang tua,
lingkungan, serta contoh-contoh perbuatan atau tingkah laku yang baik.

 Contoh Lagu Anak-anak :


Beberapa contoh Lagu anak-anak, antara lain : Bintang Kecil, Balonku, Cicak,
Bangun Tidur, Ambilkan Bulan Bu, Anak Gembala, Kupu-kupu yang lucu, dll.
Nama : Siska Indah PS
Nim : 2203031051
Matkul : Seni Musik
Dosen Pengampu : Ana Novitaasari, M.Pd

PERTEMUAN 11-12
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SENI MUSIK UNTUK PAUD

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN MENYANYI


1. Metode Dalcros membelajarkan musik dengan pemakaian solfège, improvisasi, dan
euritmika.
2. Metode Kodaly membelajarkan seni musik atas sensitivitas respon terhadap stimulus
yang diberikan pada intruksi-intruksi dalam music.
3. Metode Orff Schulwerk membelajarkan seni musik dengan mengembangkan ritme
dan melodi dasar.
4. Metode Suzuki membelajarkan musik dengan penanaman moral dan karakter untuk
mencintai dan menghargai karya musik.
5. Manhattanville Music Curriculum Project membelajarkan musik dengan memberikan
pelajar kebebasan untuk mencipta, mementaskan, berimprovisasi, melakukan,
meneliti, dan menyelidiki berbagai unsur music.
Lima kegiatan pokok dlm metode pembelajaran :
1. pemilihan bahan,
2. penyusunan bahan,
3. penyajian,
4. pemantapan, dan
5. penilaian formatif.

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN ALAT MUSIK


Metode Dalcroze
Dikembangkan pada awal abad ke-20, oleh musisi dan pengajar asal swiss, Emile Jeques-
Dalcroze.dibagi menjadi tiga dasar solfege,improvisasi dan euritmika. Metode ini berfokus
padamemungkinkan pelajar mendapatkan kesadaran fisik dan pengalaman musik melalui
pelatihan semua indera.
Metode Kodaly
Zoltan Kodaly adalah pengajar musik dan komponis Hongariayang memanfaatkaninstruksi
fisik dan respon terhadap musik

Metode suzuki
Dikembangkan oleh Shinichi Suzuki di Jepang sesaat setelah perang dunia II. Metode ini
memakai pendidikan musik untuk memperkaya hidup dan karakter moral para pelajarnya.

Metode pembelajaran musik Gordon


Metode ini didasarkan pada penelitian dan uji coba lapangan yang ekstensif oleh Edwin E.
Gordon dan rekan-rekannya. Teori pembelajaran musik memberikan guru musik sebuah
metode lengkap untuk mengajar kemusisisan.

Metode O’Connor
Mark O’Connor mengembangkan metode penelitian biola yang dirancang untuk memandu
pelajar melalui perkembangan teknik musik yang diperlukan untuk menjadi violinis yang
mahir

Metode Boss School


Pada masa kejayaannya Boss School of music di Mumbai mengembangkan metode khusus
menggunakan teknologi Audio Visual.
Nama : Siska Indah PS
Nim : 2203031051
Matkul : Seni Musik
Dosen Pengampu : Ana Novitaasari, M.Pd

PERTEMUAN 13-14
KARYA MUSIK LAGU ANAK

MEMBUAT KARYA MELODI SEDERHANA UNTUK ANAK


Lagu anak-anak adalah lagu yang diciptakan khusus untuk anak-anak dengan
penggunaan nada yang tidak terlalu tinggi serta lirik yang tidak terlalu banyak untuk diingat.
"Yang perlu diperhatikan dalam menciptakan lagu anak-anak, yakni tinggi nada, interval
nada, serta lirik lagu," kata dosen seni musik IKJ tersebut.
Kriteria lagu anak-anak adalah penggunaan nada yang tidak terlalu tinggi dengan
jangkauan maksimal satu oktaf. "Interval atau lompatan dari nada pertama ke nada kedua
sebaiknya tidak terlalu jauh, yakni tiga atau empat nada. Penggunaan nada yang berdekatan
dan tidak terlalu tinggi, lanjutnya, membuat melodi yang diciptakan tidak rumit sehingga
ritme lagu mudah dipahami dan diingat.
Lirik lagu juga menjadi aspek penting dalam penciptaan lagu anak. "Lirik lagu anak-
anak tentunya harus banyak pengulangan, bahasanya sederhana, serta dapat membimbing
mereka untuk bermain dan belajar. Lagu anak-anak "Balonku" dan "Pelangi" menjadi lagu
abadi untuk anak-anak karena hanya memakai nada dasar dan lirik yang kaya akan
pengulangan.
Banyak lagu anak-anak tidak mencapai popularitas karena melodinya yang sulit,
penggunaan nada yang naik-turun, serta lirik yang tidak sederhana. "Komposer tugasnya
menciptakan lagu, tetapi dia juga harus didukung oleh produser yang mau mengubah konsep
pasar agar tidak melulu menjual lagu dewasa.

MEMBUAT KARYA LAGU ANAK


1. Menyusun Kalimat Syair Atau Lirik Lagu Anak Yang Baik
Kalimat syair lagu anak-anak pada umumnya dibuat satu bait sejumlah 4 baris kalimat
sempurna. Kalimat sempurna yang dimaksud adalah kalimat yang memiliki pesan utama
yang disampaikan secara jelas. Jika harus memenuhi struktur SPOK itu baik, namun kalimat
lagu kadang dibuat lebih bebas, sederhana dan estetis tanpa harus memenuhi unsur ejaan
baku dalam susunannya.
a. Gunakan pilihan kata sederhana.
Syair lagu anak usia dini seharusnya disusun dari kata-kata yang baik dan mudah
diucapkan anak. Hindari penggunaan pilihan kosa kata berbahasa asing jika tidak
sangat diperlukan. Anak usia dini terkadang masih kesulitan mengucapkan konsonan
tertentu dalam kata-kata. Hal ini perlu menjadi perhatian seorang pencipta lagu anak.
Jika kita menemukan kata-kata yang berpotensi menyulitkan anak dalam
pengucapannya maka sebaiknya dicari padanan atau sinonim kata yang lebih mudah
diucapkan. Cobalah Anda perhatikan pilihan kata dalam syair lagu berikut :
b. Buatlah kalimat yang setara panjangnya
Kebanyakan lagu anak memiliki pola yang teratur dan predictable. Dengan
kemampuan musikalitas yang baru tumbuh, lagu yang demikian akan lebih mudah
dinyanyikan anak sekaligus membangun kepercayaan dirinya. Hal yang perlu
diperhatikan oleh seorang Guru dan Pendidik anak usia dini agar lagu memiliki pola
yang teratur dan mudah adalah mencoba menulis lirik yang setara panjangnya. Lirik
yang memiliki panjang kalimat setara atau relatif sama akan memudahkan saat
menyusunnya dalam ritme yang harmoni.
c. Menyusun syair empat kalimat pendek dalam satu bait
Lagu anak-anak apalagi untuk anak usia dini biasanya dibuat singkat. Panjangnya
sektar 16 bar atau birama saja. Jika kita asumsikan setiap baris kalimat syair
dituliskan dalam 4 bar, maka 16 bar semestinya tersusun dari 4 baris kalimat syair.
Kita biasa menyebut 4 baris kalimat syair itu dengan sebait syair.

2. MENENTUKAN WATAK DAN KARAKTER KATA SERTA KALIMAT SYAIR


a. Setiap kata dan kalimat memiliki watak dan karakter yang khas.
Setiap bangsa memiliki cara mengekspresikan perasaannya secara khas. Memang
benar ekspresi adalah ungkapan perasaan yang sangat personal. Untuk
mengungkapkan perasaan bahagianya beberapa orang ada yang tersenyum, ada yang
tertawa, dan ada pula yang berjingkrak-jingkrak. Bangsa barat dikenal lebih ekspresif
dibandingkan bangsa Timur yang cenderung berusaha mengendalikan perasaan yang
muncul. Ekspresi emosi orang-orang Timur kadang lebih kompleks dan tak bisa
diduga. Maka tak heran jika pada kondisi tertentu orang bisa menangis saat hatinya
berbunga penuh kebahagiaan. Demikian pula sebaliknya seseorang bisa tertawa
(menertawakan nasibnya) saat ia berada pada puncak derita. Namun kedua ekspresi
itu bukanlah ekspresi umum yang wajar. Dan dalam menentukan watak kalimat kita
lebih menggunakan memilih ekspresi yang umum dan wajar pula. Sesorang tertawa
saat bahagia atau menangis saat berduka itulah ekspresi watak yang umum dan wajar.
b. Lagu adalah bahasa ekspresi
Pernyataan atau ungkapan bahwa lagu tak bisa disebut lagu sebelum ia dinyanyikan,
menunjukkan bahwa lagu adalah bahasa ekspresi. Seindah apapun syair lagu dibuat
jika tak dinyanyikan maka lagu takkan pernah terlahir. Dalam sebuah lagu, ekspresi
dan intonasi yang menjelma menjadi alunan melodi jauh lebih penting dibandingkan
sekedar pilihan kata-kata yang indah.

3. MENENTUKAN PHRASERING KALIMAT SYAIR LAGU


Jika dalam kalimat musikal terdapat ketukan lagu yang berfungsi membangun ritme,
maka pada kalimat lirik atau syair kita mengenal phrasering yang berfungsi membangun
makna kalimat lebih utuh. Phrasering atau frasering adalah pemenggalan kalimat pada
kalimat lirik lagu saat bernyanyi. Saat kita dihadapkan pada sebuah syair baru, kita secara
langsung akan berusaha mengenali watak dan karakter khas kalimatnya. Setelah itu,
untuk menjaga kalimat syairnya tetap utuh dan padu kita harus menentukan frasering atau
pemenggalan kalimatnya secara tepat.
4. MENDOKUMENTASIKAN KARYA CIPTA LAGU ANAK
Kemampuan mendokumentasikan karya cipta lagu anak bisa dilakukan dengan
menuliskan partitur lagu, yakni berupa notasi musik (angka atau balok). Namun kreativitas
mencipta lagu seharusnya tidak dibatasi oleh hal-hal yang bersifat formalitas semata. Esensi
lagu adalah melodi dan syairnya, bukan patitur yang berisi notasi angka ataupun notasi balok.
Saat ini banyak Guru dan Pendidik yang semakin bergairah menciptakan lagu pembelajaran,
namun ironinya kemampuan musikalitas mereka khususnya dalam membaca dan menulis
notasi musik sangatlah kurang memadai. Kabar baiknya, saat ini dengan kemajuan teknologi
khususnya fasilitas smartphone yang sudah semakin merata, proses mencipta lagu bisa
dilakukan dengan lebih mudah.
Mendokumentasikan karya cipta lagu saat ini cukup digantikan dengan merekam suara
kita melalui fasilitas rekam suara atau bahkan video menggunakan smartphone kita. Tak
perlu memaksakan menulis notasi musik jika memang tidak diperlukan. Tulis syair
sederhana, cermati watak karakternya, perhatikan phrasering kata dan kalimatnya, kemudian
spontan nyanyikan sesuai selera estetika musikal kita, dan jangan lupa merekamnya.
5. MENENTUKAN ARANSEMEN SEDERHANA LAGU ANAK
Aransemen adalah suatu teknik untuk membuat komposisi nada-nada pelengkap yang
mengiringi suatu lagu. Dalam sebuah aransemen nada-nada utama lagu yang diiringi disebut
suara 1 sementara nada-nada pelengkap yang berfungsi mengiringi nada pokok biasanya
disebut suara 2, suara 3, Bass, Rytm, dan seterusnya. Aransemen musik bisa berupa
komposisi alat musik (ensamble) dan bisa pula berupa komposisi suara manusia (acapella).
Aransemen musik dibuat didasarkan pada tujuan penciptaan lagunya. Berdasarkan tujuan
penciptaannya itu maka aransemen bisa dibuat guna mengiringi lagu yang dinyanyikan
seorang penyanyi. Aransemen bisa juga digunakan untuk pengiring upacara atau event
tertentu, iringan tari atau senam, ilustrasi musik drama dan film, dan masih banyak lagi
tujuan aransemen
6. PRESENTASI DAN APRESIASI KARYA CIPTA LAGU ANAK
Langkah yang bisa kita lakukan setelah menyelesaikan lagu ciptaan kita adalah
presentasi dan apresiasi karya. Presentasi karya bagi seorang Guru bisa dilakukan dengan
mengajarkan lagu yang telah kita ciptakan kepada anak didik. Langkah ini sekaligus berguna
untuk mendapat umpan balik dan apresiasi lagu kita dari anak didik dan teman sejawat.
Bahkan dengan perkembangan internet saat ini Anda bisa mengupload rekaman lagu karya
Anda ke media YouTube, Instagram, atau menyimpannya di Google Drive pribadi.
Membuat komunitas kreatif bersama rekan yang memiliki kesamaan passion mencipta
lagu anak juga sebuah upaya yang sangat baik untuk saling suport dalam berkarya sekaligus
berdiskusi dan mengapresiasi karya lagu ciptaan masing-masing. Jika Anda belum memiliki
komunitas kreatif sendiri, Anda bisa bergabung dengan komunitas yang sudah ada seperti;
Group Guru Seni Budaya, Sekolah Cipta Lagu Anak Indonesia, Group Kreativitas Guru
PAUD, dan komunitas lainnya. Mari mulai berkarya, mencipta lagu untuk anak bangsa. Tak
usah menunggu ahli untuk memulai, tetapi segera mulailah agar Anda semakin ahli.
(SP_102021)
Nama : Siska Indah PS
Nim : 2203031051
Matkul : Seni Musik
Dosen Pengampu : Ana Novitaasari, M.Pd

PERTEMUAN 15
EVALUASI PEMBELAJARAN MUSIK

Evaluasi merupakan rangkaian kegiatan dari suatu program yang bertujuan untuk
menentukan keberhasilan suatu program. Worthen & Sanders (1981: 19) mengungkapkan
bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk menentukan nilai sesuatu, didalamnya terkandung
pemerolehan informasi yang digunakan untuk menentukan baik buruknya suatu program,
produk, prosedur, tujuan, atau rancangan pendekatan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Ada berbagai macam model evaluasi, antara lain:

1) Model Evaluasi CIPP, yang terdiri dari ( Context, Input, Process, and Product);

2) Model Evaluasi Scriven yangdidasarkan pada kepentingan konsumen (Stufflebeam &


shinkfield, 1985:312);

3) Model Evaluasi Alkin, yang yang memperhatikan pengguna potensial;

4) Model evaluasi Valadez yang menekankan pentingnya kegiatan monitoring dalam


melakukan evaluasi, karena kualitas evaluasi sangat tergantung pada kekuatan
monitoring (Valadez,1994:12);

5) Model Evaluasi Indikator performance adalah evaluasi untuk mengukur dampak,


outcomes, ouput dan input dari suatu proyek yang dimonitor selama pelaksanaan
proyek untuk memperoleh informasi tentang kemajuan proyek, dan
6) Model Evaluasi dalam perspektif penciptaan makna Baru (Astuti,2009), yaitu model
evaluasi pembelajaran dalam perspektif penciptaan makna baru sebagai tolok ukur
keberhasilan pembelajaran.
Adapun prinsip-prinsip pembelajaran yang harus dievaluasi harus ditinjau dari
perspektif penggunaan prinsip konteks, fokus, sosialisasi, individualisasi, sequence, dan
evaluasi dalam pembelajaran.
Berdasarkan prinsip-prinsip keberhasilan pembelajaran, model pembelajaran seni
musik, dan model-model evaluasi yang telah disinggung sebelumnya, maka model evaluasi
pembelajaran seni musik yang diajukan adalah sebagai berikut:
Konteks Desain Implementasi dan Produk Keputusan dan
monitoring Rekomendasi
Pembelajaran

Pada dasarnya konteks adalah input, berdasarkan konteks disusun rancangan pembelajaran,
sedangkan implementasi dan monitoring adalah kegiatan yang dilakukan dalam komponen proses,
hasil dari proses pembelajaran adalah produk yang terdiri dari output dan outcome, dan berdasarkan
hasil produk tersebut dapat diberikan keputusan tentang tingkat keberhasilan pembelajaran, dan
setelah itu dapat dihasilkan rekomendasi.
Evaluasi input menyediakan informasi tentang kemampuan awal siswa dan bagaimana tujuan
akan dicapai. Informasi yang disajikan adalah data-data spesifik dan pertimbangan-pertimbangan
untuk menentukan strategi pencapaian tujuan (Fernandes, 1984 : 7). Stake menyarankan adanya
pengukuran outcome (dampak) yaitu hasil akhir yang dicapai baik yang direncanakan maupun yang
tidak dan hasil-hasil yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan. Scriven dan Alkin mempunyai
pendapat yang sama bahwa evaluasi harus memperhatikan kepentingan user (pengguna) karena
program pembelajaran yang bermutu maknanya menjadi berkurang apabila tidak dirasakan
manfaatnya bagi pengguna. Valadez menekankan perlunya kegiatan monitoring karena keakuratan
dan ketetapatan evaluasi tergantung pada kekuatan dan kecermatan proses monitoring atau
pemantauan. Semakin lengkap evaluator memperoleh informasi selama proses pembelajaran,
semakin memungkinan diperoleh data yang komprehensif yang memungkinan evaluator dapat
menentukan tingkat keberhasilan pembelajaran dan sebab-sebab keberhasilan atau kegagalan secara
akurat. Hasil evaluasi yang akurat memudahkan evaluator memberikan kebijakan dan rekomendasi
yang tepat untuk keberhasilan pembelajaran. Mosse & sontheimer mengemukakan bahwa dalam
kegiatan evaluasi perlu adanya indikator performansi, artinya dalam melakukan penilaian harus
didasarkan pada aturan pengukuran atau aturan skoring yang jelas baik komponen yang diukur
maupun tingkatannya berdasarkan keeenam prinsip pembelajaran Mursell dan prinsip-prinsip yang
terkandung dalam tujuh model evaluasi tersebut penulis mengembangkan model evaluasi
pembelajaran yang disebut “Model Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Penciptaan Makna
Baru”. Evaluasi ini meliputi lima tahapan, yaitu: 1) deskripsi konteks, 2) desain dan implementasi
pembelajaran, 3) pengukuran produk ( output dan outcome), 4) pengukuran keberhasilan
pembelajaran berdasarkan hasil produk, dan 5) menentukan kebijakan atau rekomendasi mengenai
langkah atau tindakan selanjutnya.
Deskripsi konteks yaitu identifikasi setting (latar belakang) kondisi kelas , input, masalah dan
jenis pembelajaran yang dibutuhkan. Identifikasi setting dilakukan dengan mengumpulkan informasi
untuk mendefinisikan kemampuan siswa, minat, bakat dan lain sebagainya. Pengukuran input
dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa sehingga dapat dirumuskan tujuan dan
jenis pembelajaran yang dibutuhkan. Informasi yang disajikan dalam evaluasi input adalah data-data
spesifik dan pertimbangan-pertimbangan untuk menentukan strategi pencapaian tujuan. Data-data
spesifik yang dimaksudkan antara lain kemampuan musikalitas. Berdasarkan evaluasi input tersebut
ditentukan jenis pembelajaran yang akan dilaksanakan berdasarkan pertimbangan yang relevan.

Anda mungkin juga menyukai