Askep Kelompok Peb Revisi Fix

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

POST PARTUM PADA Ny P UMUR 35 TAHUN DENGAN POST SC ATAS


INDIKASI PEB DI RUANG DAHLIA RSUD dr. R SOEDEJATI
SOEMODIARDJO PURWODADI

Disusun Oleh :

1. Artema Izzati (2204010)


2. Risa Setiawati (2204057)
3. Dwi Nur I (2204023)
4. Kurnia Safitri (2204039)

PRAKTIK KEPERAWATAN MATERNITAS

FAKULTAS SAINS DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI

PROFESI NERS UNIVERSITAS AN NUUR

PURWODADI

2023
No Register :RG01538224

Tgl/ Jam masuk : 7 maret jam 19:22

I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 8 Maret 2023
Waktu pengkajian : 13.00
A. ANAMNESA
Identitas/ Biodata
Nama : Ny.P
Alamat : Karangasem , Wirosari- Grobogan
Umur : 39 Tahun
Status Perkawinan : Kawin
Penanggung jawab : Tn. N
Pekerjaan : Petani
Pendidikan Terakhir : SMA
Tingkat sosek : BPJS

B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakn nyeri post SC
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Masa lalu : Pasien mengatakan memiliki riwayat operasi Caesar
pada persalinan anak pertama pada 13 tahun yang lalu.
2. Saat Ini : Pasien datang ke IGD RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo
Purwodadi pada tanggal 7 maret 2023 pada pukul 19.22 dengan
G2P1A0 kehamilan 37 minggu inpartus kala 1 fase laten dengan pre
eklamsia berat. Pasien mengeluhkan perut terasa kencang-kencang
dari jam 12 siang. Sebelum dibawa ke IGD RSUD dr. R. Soedjati
Soemodiardjo pasien dibawa ke puskesmas Wirosari kemudian
dirujuk. Pasien memiliki riwayat operasi Caesar pada anak pertama
pada 13 tahun yang lalu Setelah di IGD dan diperiksa tanda-tanda
vitalnya didapatkan hasil :
KU : baik. TFU : 30cm
TD : 151/116 mmHg. DJJ : 130 x/mnt
N : 89 x/mnt. PPV : lendir putih
S : 36,5 C. HIS : 1.10.15
RR : 20 x/mint. Urine protein (+)
SpO2 : 99%
VT : presentase kepala, portio tebal
Kemudian pasien dipindahkan kee ruang VK untuk perawatan
obsgyn lebih lanjut. Setelah berada di ruang VK dan diperiksa tanda-
tanda vitalnya didapatkan hasil:
Keluhan Peut kencang-kencang masih tapi jarang
KU : baik. S : 36 C
TD : 172/83 mmHg SpO2 : 99%
N : 101 x/mnt. DJJ : 130 x/mnt
RR : 21 x/mnt HIS : 10.5
Protein urine : +1
Kemudian pasien diharuskan untuk operasi Caesar pada hari Rabu 8
Maret 2023 10 jam. Setelah dilakukan operasi Caesar kemudian
dipindahkan ke ruang pengawasan Dahlia dan pada saat dilakukan
pengkajian didapatkan hasil:
Pasien mengeluhkan merasa nyeri pada luka post operasi Caesar
pada bagian perut bawah dan mengeluhkan tidak dapat beraktivitas
seperti biasa dan hanya dibantu oleh keluarganya.
P : luka post operasi
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : perut bagian bawah
S : skala nyeri 5
T : hilang timbul
Dan pada saat dikaji tanda-tanda vitalnya didapatkan hasil:
TD : 165/86 mmHg
N : 86 x/mnt
RR: 20 x/mnt
S : 36.5 C
SpO2 : 99%
D. RIWAYAT KEHAMILAN
1. Primipara/multipara : multipara
2. Problemnya : Pasien mengalami kehamilan dengan preeklamsia
berat
3. Kehamilan direncanakan / tidak karena akan mempengaruhi bonding
secara psikologi : kehamilan ini direncanakan karena ini merupakan
kehamilan anak kedua yang ditunggu.
E. RIWAYAT PERSALINAN
1. Lamanya persalinan : Partus lama dengan pre eklampsi berat
2. Tipe persalinan : SC
3. Analgesia yang digunakan :
Inj ketorolac 30mg /8jam
4. Riwayat ketubah pecah dini : Tidak ada
5. Penolong : Dokter Kandungan (dr. Yusuf Sp.OG)
F. DATA INFANT
1. Jenis kelamin : laki-laki
Berat badan : 2700 gram
Panjang badan : 49 cm
Nilai apgar : 8, 9, 10 (normal)
2. Keberadaan sucking : ada reflek menghisap bayi kuat
Reflek rooting : ada ( saat jari diletakkan dipipi kiri bayi memutar
kepalanya kekiri dan membuka mulutnya)
Reflek swallowing : ada (saat putting ibu dimasukkan ke mulut
bayi, bayi berusaha menghisap dan menelan ASI)
3. Kelainan kongenital : Tidak ada kelainan kongenital pada bayi
4. Rencana diberi asi atau formula : pasien mengatakan akan
memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan.
G. DATA PSIKOLOGIS (REVA RUBIN)
1. Taking in : pasien mengatakan post sc hari pertama, klien
mengatakan mulai berinteraksi dengan bayinya, klien
memperhatikan bayinya, memberikan ASI dan menggendong sang
bayi ketika menangis
2. Taking hold : hari ke 2 post partum (pasien mengatakan akan
meminta bantuan suami atau keluarganya untuk membantu merawat
bayinya, karena pasien belum bisa merawat bayinya sendiri)
3. Letting go : belum terkaji
H. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL ( GARDON)
1. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
Pasien mengatakan selalu menjaga kesehatannya pada masa
pandemi harus lebih berhati-hati. Pasien tidak merokok, tidak minum
minuman beralkohol, tidak memiliki alergi pada obat-obatan tertentu,
klien mengatakan kesehatan adalah penting, jika ada masalah pada
kesehatan yang begitu berbahaya pasien akan memeriksakannya.
2. Pola nutrisi dan metabolik
Nafsu makan pasien normal 1 porsi habis 3x sehari, pasien minum
kurang lebih 700 cc/hari, tidak merasa mual dan muntah, tidak
mengalami kesulitan dalam menelan makanan dan minuman.
A: TB : 154 cm
BB : 64 kg
IMT : 26,9 (Normal)
LILA : 34 cm
B: Hemoglobin : 9.9 g/dl
Leukosit : 12540 /ul
Eritrosit : 4,60 10^6/uL
Trombosi : 242,000 /ul
C : pasien tampak baik, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
mukosa bibir lembab.
D : pasien makan 3x sehari, pasien menghabiskan satu porsi makanan
yang disediakan di Rumah Sakit, minum kurang lebih 700 cc/hari.
3. Pola eliminasi
Pasien mengatakan belum BAB selama di rumah sakit, pasien terpasang
DC kurang lebih cairan 500 cc perhari dalam urine bag, warna urin
kuning gelap seperti teh dan bau khas.
4. Pola istirahat dan tidur
Setelah melahirkan klien mengatakan susah tidur dan sering terbangun
karena harus menyusui bayinya dan nyeri. Frekuensi tidur 6-7 jam
sehari

5. Pola Aktitas dan latihan


Klien mengatakan selama hamil sering dibantu keluarganya karena
merasa lemah dan letih, klien juga mengatakan tidak banyak bergerak
berat
No ADL 0 1 2 3 4
1 Bernafas √
2 Makan/Minum √
3 Berjalan √
4 Mandi √
5 Berpakaian √
6 Toileting √
Keterangan :
0 : mandiri
1 : bantuan alat
2 : dibantu orang
3 : dibantu alat dan orang
4 : tergantung total

6. Pola persepsi dan kognitif


Klien mengatakan dirinya tidak mengalami gangguan pendengaran dan
tidak memakai alat bantu pendengaran, dapat melihat dengan baik,
tidak memakai alat bantu penglihatan, bisa merasakan enak atau
tidaknya makanan, dan bisa mencium bau sedap maupun busuk. Klien
juga mengatakan dapat mengingat masa lalu dan sekarang dengan baik,
mampu mengenali anggota keluarga dengan baik

7. Pola konsep diri


Klien mengatakan ”saat ini saya sudah mempunya anak dan menjadi
seorang ibu yang akan merawat anak saya dengn sebaik-baiknya” klien
merasa senang dan bangga atas kehamilannya
8. Pola koping
Klien mengatakan ”bila ada masalah selalu didiskusikan dan
dibicarakan dengan suami dan kadang juga dibantu oleh orang tua
untuk mencari jalan keluarnya”
9. Pola seksual reproduksi
Menarche pasien pada umur 14 tahun, tidak mengalami masalah pada
siklus menstruasi, siklus menstruasi 28 hari, lama menstruasi 7 hari.
Pasien mengatakan merasa sempurna menjadi wanita karena telah
melahirkan anak
10. Pola peran dan hubungan
Klien mengatakan hubungan dengan suami dan keluarga serta orang
disekitar sangat baik tidak ada masalah, suami dan keluarganya
menemani dan memberikan dukungan selama hamil
11. Pola nilai dan kepercayaan
Pasien beragama Islam, melakukan ibadah sholat 5 waktu, pasien selalu
berdoa untuk kesembuhannya
I. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala
a. Rambut : Bersih, rambut berwarna hitam, panjang, ada
rontok dan tidak ada massa, benjolan dan nyeri
tekan
b. Alis : Alis tidak mudah dicabut, berwarna hitam
c. Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera
berwarna putih tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan,
fugsi penglihatan baik dan tidak menggunakan
alat bantu penglihatan
d. Muka : tidak ada Oedema, tidak ada kloasma gravidarium
(binti-bintik) pigmen kecoklatan di wajah
e. Hidung : Bersih, tidak ada sumbatan, tidak ada polip, fungsi
penciuman baik
f. Mulut : Bibir pucat, lidah simetris, tidak ada karies gigi,
tidak ada lesi, dan tidak terjadi tonsil
g. Gigi : Gigi bersihan, tidak ada karies,
h. Telinga : Bentuk simetris, tidak ada serumen, pendengaran
telinga kiri dan kanan masih baik, dan tidak
menggunakan alat bantu pendengaran
2. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar gondok, tidak ada tumor, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe
3. Dada dan axilla
Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada tumor, simetris
kanan dan kiri, areola hiperpigmentasi
4. Mamae
Mamaeteraba sedikit keras, mengalami pembengkakan pada kedua
payudara
5. Puting
Berbentuk silinder, menonjol keluar, kelenjar monthgomeri jelas
berupa titik-titik kecil.
6. Abdomen
Ada bekas operasi, tidak terdapat pembesaran hati dan limpa,
terdapat nyeri tekan
7. Ekstermitas
a. Superior : Keadaan kuku pendek, bersih, turgor kulit baik,
tidak ada kelainan, akral teraba hangat
b. Inferior :Keadaan kuku pendek, bersih, turgor kulit baik, tidak
ada varices, tidak ada kelainan, akral teraba hangat
8. Genetalia
a. Perinium : tidak ada kemerahan, terdapat darah nifas
berwarna merah segar, pasien masih terpasang DC, urine
produktif 500 cc, berwarna kuning kecoklatan, dengan bau khas,
pasien ganti pembalut kurang lebih 3 kali/hari.
b. Lochea : lochea rubra, berwarna merah segar, ganti
pembalut, PPV ±70cc
c. Rectum : tidak ada hemoroid
J. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hari/Tgl/Jam Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujuk


Selasa , 7 HEMATOLOGI
maret 2023 Hemoglobin 9.9 g/dl 11.7-15.5
Leokosit 12540 /ul 3600-11000
Trombosit 242000 /ul 150000-400000
Etrosit 4.60 10’6/ul 3.9-5.2
Golongan darah O/RH+
HEMOTASIS
Masa Pembekuan 3’34” Menit 2-6
(CT)
Masa pendarahan 1’06” Menit 0-6
(BT)
KIMIA KLINIK
(SGOT) 11.7 U/L 13-35
(SGPT) 6.5 U/L 0-35
Natrium 108.4 Mmol/L 131-145
Kalium 139.1 Mmol/L 3.6-5.5
Klorida 108.4 Mmol/L 92.108
Glukosa darah 66.1 Mg/dl 70-140
sewaktu
Terapi Obat :
1. Tanggal 7 maret 2023
Nifedipine oral 10mg/8jam (bila TD >140/90 mmHg)
2. Tanggal 8 maret 2023
Dopamet oral 500mg/8jam (bila TD >140/90 mmHg)
Inj ceftriaxone 1 g /12jam IV
Inj ketorolac 30 mg /8jam IV
Protap PEB :
 MgSO4 40% : 1 gr/jam syring pump
3. Tanggal 9 maret 2023
cefadroxil oral 500mg/12jam,
Pamol oral 500mg/8jam
Na Diclopenac oral 1 tab/8jam
I. ANALISA DATA

NO Hari/Tgl/Jam Data Fokus Masalah keperawatan Ttd


1. Rabu,8 Maret DS : pasein mengatakn nyeri perut Nyeri akut (D.0077)
2023 post sc
13.00 Pengkajian nyeri :
P: post SC
Q: Ditusuk-tusuk
R: perut bagian bawah
S: skala 5
T: Hilang timbul
DO : Pasien tampak kesakitan
TTV :TD: 147/89 mmhg
N: 82x/menit
RR: 22x/menit
S : 36,5
Spo2 : 97%

2. Rabu,8 Maret DS : pasien mengatakan kedua Intoleransi Aktifitas


kakinya belum bisa digerakan,
2023 klien mengatakan aktivitas ( D.0056)
13.00 dibantu oleh kelarga
DO : Gerakan pasien terbatas
Klien makan dan sibin dibantu
oleh keluarga. Kekuatan Otot :
5 5
4 4

- Post Op SC anestesi
TTV :TD: 147/89 mmhg
N: 82x/menit
RR: 22x/menit
S : 36,5

i.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Tanggal Teratasi TTD

1. Rabu, 8 Maret Nyeri Akut b.d agen Rabu, 8 maret


2023 pencederaan fisik d.d 2023
adanya luka post SC
(D.0077)

2. Rabu, 8 Maret Intoleransi Aaktifitas b.d Rabu, 8 Maret


2023 kelemahan (D.0056) 2023

III.RENCANA KEPERAWATAN/ INTERVENSI

No. Hari/ Tujuan Intervensi TTD


DP Tanggal
1. Rabu, 8 Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
Maret asuhan keperawatan (I.08238)
2023 selama 3x24 Jam Observasi
diharapkan 1. Identifikasi lokasi,
Tingkat nyeri karakteristik, durasi,
menurun (L.08066) ferkuensi, kualitas,
Dengan Kriteria hasil : intensitas nyeri
1. Tidak mengeluh 2. Identifikasi skala
nyeri nyeri
2. Tidak meringis 3. Monitor keberhasilan
3. Tidak gelisah terapi komplementer
4. Kesulitan tidur yang sudah diberikan
menurun 4. Monitor efek
samping penggunaan
analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
(relaksasi distraksi)
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
4. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik (Ketorolac
2x30mg pagi dan sore)
2. Rabu, 8 Toleransi aktivitas Manajemen energi
Maret (L.05047) (I.05178)
2023 Setelah dilakukan Observasi
tindakan keperawatan 1. Identifikasi
selama 3 x 24 jam gangguan fungsi
diharapkan toleransi tubuh yang
aktivitas meningkat mengakibatkan
dengan kriteria hasil : kelelahan
1. Kemudahan 2. Monitor kelelahan
dalam fisik dan
melakukan emosional
aktivitas sehari- 3. Monitor pola dan
hari meningkat jam tidur
2. Kekuatan bagian 4. Monitor lokasi
tubuh bagian dan
bawah ketidaknyamanan
meningkat selama melakukan
3. Keluhan lelah aktivitas
menurun Terapeutik
Perasaan lemah 1. Sediakan
menurun lingkungan
nyaman dan
rendah stimulus
(mis.
Pencahayaan,
suara, kunjungan)
2. Lakukan latihan
rentang gerak
pasif dan/atau
aktif
3. Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
4. Fasilitasi duduk di
sisi tempat tidur,
jika tidak dapat
berpindah atau
berjalan
Edukasi
1. Anjurkan tirah
baring
2. Anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
3. Anjurkan
menghubungi
perawat jika tanda
dan gejala
kelelahan tidak
berkurang
4. Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
K. TINDAKAN KEPERAWATAN/ IMPLEMENTASI

NO HARI/TGL/ TINDAKAN RESPON HASIL TTD


DP JAM
1,2 Rabu, 8 Mengobservasi TTV DS: Pasien mengatakan bers
Maret 2023 edia di TTV
DO:
13.00 TD : 172/83 mmHg
N: 10 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36 °C
2 13.10 Menganjurkan pasien DS : Pasien mengatakan
untuk tirah baring bersedia untuk melakukan
tirah baring miring kanan
kiri
DO : Pasien kooperatif dan
mau melakukan tirah baring
1 13.20 Megidentifikasi skala DS: Pasien mengeluh nyeri
nyeri perut di luka post SC
DO: Pasien tampak
meringis kesakitan
P : luka post operasi SC
Q : seperti ditusuk
R : perut bagian bawah
S : skala 5
T : hilang timbul
2 13.40 Mengajarkan teknik DS : Pasien mengatakan
destraksi relaksasi nafas bersedia untuk melakukan
dalam teknik nafas dalam
DO : Pasien kooperatif
1,2 15.00 Memberikan obat DS: Pasien mengatakan bers
berupa MgSO4 40% edia diberi obat dan
1gr/jam melalui syring mengatakan tidak ada tanda-
pump tanda alergi obat
DO: Pasien diberi obat dan
tampak tidak ada tanda-
tanda alergi obat
1,2 16.00 Melakukan pemberian o DS: Pasien mengatakan bers
bat melalui injeksi IV edia diberi obat dan
berupa ketorolac 30 mg mengatakan tidak ada tanda-
tanda alergi obat
DO: Pasien diberi obat dan
tampak tidak ada tanda-
tanda alergi obat
1 17.20 Megidentifikasi skala DS: Pasien mengatakan
nyeri nyeri sudah berkurang
P : luka post operasi SC
Q : seperti ditusuk
R : perut bagian bawah
S : skala 3
T : hilang timbul
DO: Pasien tampak
meringis kesakitan
2 20.00 Melakukan pemberian o DS: Pasien mengatakan
bat melalui injeksi IV enggan untuk bergerak
berupa ceftriaxone 1 g karena lukanya terasa sakit.
DO: Pasien tampak
meringis ketika bergerak.
2 20.30 Menganjurkan pasien DS : Pasien mengatakan
untuk tirah baring bersedia untuk melakukan
miring kanan dan kiri tirah baring miring kanan
kiri
DO : Pasien tampak
melakukan tirah baring
miring kanan kiri
1 21.00 Mengajarkan terapi rela DS: Pasien mengatakan
ksasi nafas dalam bersedia untuk melakukan
ketika nyeri muncul terapi nafas dalam
DO: Pasien tampak paham
dan mengerti
1,2 22.30 Mengobservasi TTV DS: Pasien mengatakan bers
edia di TTV dan diganti pla
bot infus
DO:
TD : 185/986mmHg
N: 77 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36,2 °C
1 24.00 Memberikan terapi DS : pasien mengatakan
injeksi analgetik bersedia
ketorolac 30 mg DO : Obat masuk dengan
lancer
1,2 23.30 Melakukan penggantian DS: Pasien mengatakan bers
plabot infus RL edia
DO: Pasien tampak meneri
ma, tenang
Kamis, 9
Maret 2023
Mengobservasi TTV DS: pasien mengatakan
1,2 05.00 pasien bersedia di TTV
DO: Pasien kooperatif
TD : 160/90 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36C
1,2 08.00 Melakukan pemberian o DS: Pasien mengatakan bers
bat injeksi ceftriaxone 1 edia diberi obat
gr dan ketorolac 30 mg DO: obat nampak masuk
IV dengan lancar.
1 09.00 Mengontrol lingkungan DS: Pasien mengatakan
yang memperberat lingkungan bising yang
nyeri memperberat nyerinya
DO: Pasien tampak tenang
dilingkungan yang sunyi
1 10.00 Menganjurkan DS: Pasien bersedia
mengkonsumsi mengikuti anjuran makan
makanan tinggi kalori tinggi kalori dan protein
dan protein DO: Pasien tampak
memakan putih telur
1,2 10.30 Mengobservasi TTV DS: Pasien mengatakan bers
, pasien edia di TTV
DO:
TD : 164/86 mmHg
N: 86 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36,5 °C
2 12.00 Mengajarkan DS : pasien mengatakan
melakukan aktivitas bersedia untuk melakukan
secara bertahap aktivitas secara bertahap
DO : Pasien tampak tirah
baring miring ke kanan dan
ke kiri
1,2 12.30 Memonitor TTV pasien DS: Pasien mengatakan bers
edia di TTV
DO:
TD : 167/97 mmHg
N: 80 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36,2 °C
1 16.00 Memberikan teknik DS: Pasien mengatakan mau
nonfarmakologi untuk melakukan teknik relaksasi
mengurangi rasa nyeri dan distraksi untuk
(teknik relaksasi dan mengalihkan rasa nyerinya
distraksi) DO: Pasien tampak lebih
tenang ketika melakukan
teknik distraksi relaksasi.

1 18.00 Melakukan pemberian o DS: Pasien mengatakan bers


bat oral cefadroxil edia diberi obat
500mg DO: Pasien diberi obat
injeksi dan meminum obat
oral

1 19.00 Melakukan terapi relaks DS: Pasien mengatakan bers


asi nafas dalam edia mengikuti terapi
DO: Pasien tampak mengik
uti cara melakukan relaksasi
nafas dalam
1 20.00 Memberikan terapi obat DS : Pasien mengatakan
pamol 500 mg dan Na bersedia diberikan obat.
Diclopenac 1 tab. DO : pasien tampak
meminum obat oral.
1,2 21.00 Mengidentifikasi skala DS : Pasien mengatakan
,3 nyeri pasien nyeri sudah berkurang
P : Luka Post SC
Q : Seperti ditusuk
R : Perut bagian bawah
S : Skala nyeri 3
T : Hilang timbul
DO : Pasien sudah tampak
sedikit tenang
1,2 22.30 Mengobservasi TTV DS: Pasien mengatakan bers
edia di TTV
DO:
TD : 164/84 mmHg
N: 88 x/menit
RR: 22 x/menit
S: 36,3 °C
1,2 Jum’at, 10
Maret 2023
05.00 Mengobservasi TTV DS : pasien mengatakan
pasien bersedia di TTV
DO :
TD : 162/87 mmHg
N : 89 x/menit
RR : 20 x/menit
S: 36C
1 09.00 Melakukan perawatan DS : pasien bersedia
luka post op SC dilakukan perawatan luka
post op sc
DO : luka pasien bagus,
tidak ada kemerahan
ataupun pus
1 10.00 Mengkaji skala nyeri DS :Pasien mengatakan
pasien nyeri berkurang
P : luka Post SC
Q : seperti ditusuk
R : perut bagian bawah
S : skala 2
T : hilang timbul
DO : Pasien tampak lebih
nyaman
2 10.30 Menganjurkan DS : pasien mengatakan
melakukan aktivitas sudah bisa melakukan
secara bertahap aktivitas secara bertahap
DO : pasien tampak sudah
bisa duduk

I. EVALUASI KEPERAWATAN
No Hari/TGL Evaluasi Ttd

1. S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang


P: post SC
Q: Ditusuk-tusuk
R: perut bagian bawah
S: skala 4
T: Hilang timbul
O : Pasien tampak meringis kesakitan

A : Masalah nyeri akut belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

1. Pemberian terapi obet analgetik


2. Menganjurkan terapi ninfarmakologis
(destraksi relaksasi )

S : Pasien mengatakan bersedia untuk melakukan


tirah baring

O : Pasien tampak melakukan tirah baring miring


kanan kiri

A : Masalah intoleransi aktivitas belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

1. Menganjurkan beraktivitas secara bertahap

2 Kamis, 9 S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang


Maret 2023 P: luka post SC

D.0077 Q: Ditusuk-tusuk
R: perut bagian bawah
S: skala 3
T: Hilang timbul
O : Pasien sudah tampak rileks dan tidak meringis
kesakitan

A : Masalah nyeri akut teratasi

P : Pertahankan intervensi

S : pasien mengatakan bersedia untuk melakukan


D.0056 aktivitas secara bertahap

O : Pasien nampak mau melakukan ambulasi


sederhana (berjalan sendiri)

A : Masalah gangguan mobilisasi teratasi


P : Pertahankan intervensi

S : Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang

P : luka post SC

Q : Ditusuk-tusuk

R : perut bagian bawah

S : skala 2

T : hilang timbul

A : masalah teratasi

Jumat. 10 P : hentikan intervensi


Maret 2023
3.
D.0077
S : pasien mengatakan sudah bisa untuk beraktivitas
seperti duduk dan berjalan

O : pasien sudah tampak aktif duduk dan berjalan

A : masalah teratasi

P : hentikan intervensi

D.0056

Anda mungkin juga menyukai