23J 387 Ahmad Muhammad Abduh
23J 387 Ahmad Muhammad Abduh
23J 387 Ahmad Muhammad Abduh
KARYAWAN
Ahmad Muhammad Abduh1)
Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja
karyawan di lingkungan kerja. Dalam penelitian ini penulis akan membahas apakah terdapat
hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan. Motivasi kerja
dan kepuasan kerja karyawan merupakan dua aspek yang sangat penting dalam konteks
produktivitas organisasi. Penelitian ini melakukan tinjauan literatur yang menyelidiki hubungan
antara motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan. Metode literatur review digunakan untuk
mengumpulkan dan menganalisis penelitian terdahulu yang relevan. Hasil dari tinjauan
literatur menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara motivasi kerja dan kepuasan
kerja karyawan. Motivasi kerja yang tinggi dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan,
sementara motivasi kerja yang rendah cenderung menyebabkan penurunan kepuasan kerja.
Faktor-faktor seperti pengakuan, pemberian imbalan yang adil, kesempatan untuk
pengembangan karir, dan lingkungan kerja yang mendukung, terbukti memiliki pengaruh
yang kuat terhadap motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan. Implikasi manajerial dari
temuan ini adalah pentingnya organisasi untuk memperhatikan dan memperbaiki strategi
motivasi kerja guna meningkatkan kepuasan kerja karyawan, yang pada gilirannya dapat
meningkatkan kinerja dan produktivitas organisasi secara keseluruhan.
Abstract
This study aims to determine the effect of work motivation on employee job satisfaction in
the work environment. In this study the authors will discuss whether there is a significant
relationship between work motivation and employee job satisfaction. Work motivation and
employee job satisfaction are two very important aspects in the context of organizational
productivity. This research conducts a literature review investigating the relationship between
work motivation and employee job satisfaction. The literature review method was used to
collect and analyze relevant previous research. The results of the literature review indicate a
significant correlation between work motivation and employee job satisfaction. High work
motivation can increase employee job satisfaction, while low work motivation tends to cause
a decrease in job satisfaction. Factors such as recognition, fair rewards, opportunities for
career development, and a supportive work environment, were shown to have a strong
influence on employee motivation and job satisfaction. The managerial implication of these
findings is the importance for organizations to pay attention to and improve work motivation
strategies in order to increase employee job satisfaction, which in turn can improve overall
organizational performance and productivity.
Menurut Khoiruddin et al., (2020) pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja
karyawan telah menjadi topik penting dalam konteks manajemen sumber daya manusia dan
psikologi industri. Motivasi kerja memainkan peran krusial dalam menentukan seberapa efektif
dan produktif karyawan dalam menjalankan tugas-tugas mereka di tempat kerja. Sumber daya
manusia merupakan faktor penting dalam sebuah perusahaan. Keberhasilan sebuah
perusahaan sangat ditentukan pada kualitas sumber daya manusia yang ada pada perusahaan
tersebut. Semakin baik kualitas sumber daya manusianya maka semakin mudah perusahaan
untuk mencapai tujuan. Begitu juga sebaliknya, semakin buruk kualitas sumber daya
manusianya maka semakin sulit perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan yang diharapkan
(Syardiansah et al., 2021).
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah istilah yang mengacu pada seluruh tenaga kerja
atau karyawan dari suatu organisasi maupun perusahaan. SDM mencakup semua orang yang
bekerja di perusahaan, mulai dari manajemen hingga karyawan yang menjalankan tugas
operasional. Manajemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
organisasi memiliki sumber daya manusia yang cukup dan berkualitas untuk mencapai tujuan
perusahaan (Shavira & Febrian, 2023).
Pada dasarnya, perusahaan ingin memiliki karyawan yang cerdas, pandai, terampil,
mampu bekerja dengan giat, dan memiliki semangat yang tinggi untuk mencapai tujuan
perusahaan. Perusahaan perlu memperhatikan masalah motivasi kerja karyawan dengan cara
mengamati, mengawasi, dan mengubah serta mengarahkan tingkah laku karyawan sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki perusahaan (Sitorus & Jufrizen, 2021). Bermacam-macam
sikap seseorang terhadap pekerjaannya yang mencerminkan pengalaman menyenangkan dan
tidak menyenangkan dalam pekerjaannya serta harapannya terhadap pengalaman masa
depan. Pekerjaan yang menyenangkan untuk dikerjakan dapat dikatakan bahwa pekerjaan itu
memberi kepuasan bagi pemangkunya. Kejadian sebaliknya, ketidakpuasan akan diperoleh
bila suatu pekerjaan tidak menyenangkan untuk dikerjakan (Rulianti & Nurpribadi, 2023).
Menurut Nadapdap et al., (2022) kepuasan kerja adalah keadaan emosional dan
psikologis yang dialami seseorang terhadap pekerjaannya. Ini mencakup perasaan
kesenangan, pencapaian, dan kepuasan yang diperoleh individu dari pekerjaan mereka.
Kepuasan kerja sering kali berkaitan dengan sejauh mana pekerjaan memenuhi kebutuhan,
minat, dan harapan individu serta sejauh mana individu merasa dihargai dan diakui atas
kontribusinya
Berhubungan dengan hal tersebut, motivasi kerja menjadi salah satu hal yang dibutuhkan
dalam mencapai kepuasan kerja pegawai. Motivasi merupakan proses psikologis yang
mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada
diri seseorang (Putra & Pasaribu, 2023). Rahayu, (2023) menyatakan bahwa motivasi sebagai
proses yang memperhitungkan intensitas, arah, dan ketekunan usaha individual terhadap
pencapaian tujuan. Motivasi pada umumnya berkaitan dengan setiap tujuan, sedangkan
tujuan organisasional memfokus pada prilaku yang berkaitan dengan pekerjaan. Motivasi
merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu dan mengarahkan pencapaian tujuan yang
dapat dipengaruhi adanya rangsangan internal maupun eksternal.
Motivasi internal adalah suatu dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang. Motivasi
internal berperan sangat penting dalam menciptakan prestasi kerja yang tinggi dan kinerja
yang optimal secara terus menerus. Motivasi internal ini sendiri sudah terbentuk dalam diri
seseorang. Sedangkan, motivasi eksternal adalah suatu dorongan atau kekuatan yang ada
dalam diri seseorang yang dipengaruhi oleh faktor internal yang dikendalikan oleh manager,
seperti penghargaan, kenaikan pangkat, dan tanggung jawab (Syardiansah et al., 2021).
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah literatur review. Melalui literatur review
ini penulis bertujuan untuk mengetahui suatu fakta, realita, dan gejala pada fenomena yang
diteliti secara mendalam. Teknik yang digunakan pada pengumpulan data yakni studi
kepustakaan. Studi kepustakaan merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang dimana
penulis membaca sejumlah referensi yang berkaitan dengan judul artikel, jurnal, hasil
penelitian terdahulu dan lain sebagainya. Kemudian, dalam menganalisis data, penulis
menggunakan analisis deskriptif yang dimana hasil studi kepustakaan dijabarkan secara rinci
dan sistematis.
Berdasarkan hasil studi kepustakaan, Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja
berkontribusi positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Hal ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Saputra & Mulia, (2020) yang mengatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja. Selain itu dalam penelitian Citrawati, (2021) menunjukkan
bahwa semakin tinggi motivasi seseorang maka semakin tinggi kinerja karyawan, karena
karyawan yang termotivasi akan turut mendorong pencapaian tujuan organisasi. Indikator
yang terkandung di dalam variabel motivasi yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,
kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri yang diterapkan
oleh perusahaan maka membuat kinerja karyawan semakin tinggi.
Tujuan Penelitian ini bertujuan agar dapat memahami dampak motivasi kerja,
stres kerja, serta perilaku kewargaan organisasional terhadap
kepuasan kerja pegawai PT XYZ
Metode Metode penelitian kuantitatif dengan implementasi Structural
Equation Modeling
Subjek Subjek penelitian pegawai PT XYZ. Sampel yang didapatkan sebanyak
55 responden dengan menggunakan purposive sampling
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja, perilaku
kewargaaan organisasional memiliki pengaruh positif serta substansial
pada kepuasan kerja karyawan
Judul Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Dosen di Universitas Lakidende
Nama Penulis Asri Nofa Rama
PENUTUP
Dari penelitian diatas, penulis menyimpulkan bahwa motivasi kerja memainkan peran yang
sangat penting dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Melalui motivasi yang tinggi,
karyawan cenderung lebih bersemangat, berdedikasi, dan produktif dalam menjalankan
tugas-tugasnya. Kepuasan kerja yang tinggi dapat berdampak positif pada berbagai aspek
organisasi, termasuk produktivitas, retensi karyawan, dan citra perusahaan secara
keseluruhan.
Oleh karena itu, manajer perlu terus mendorong dan memelihara motivasi kerja karyawan
melalui berbagai strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik individu. Dengan
memperhatikan motivasi kerja, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang
mendukung, memenuhi kebutuhan karyawan, dan mendorong pertumbuhan serta
pengembangan profesional mereka. Sebagai hasilnya, organisasi akan menjadi lebih
kompetitif, inovatif, dan efisien dalam mencapai tujuan bisnisnya.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Psikologi Industri
dan Organisasi yang telah memberikan pengajaran dan materi yang sangat bermanfaat bagi
penulis dalam menyelesaikan artikel ini. Penulis juga berterima kasih kepada rekan-rekan yang
telah mendukung penulis dalam menyelesaikan artikel ini.
DAFTAR KEPUSTAKAAN