Kelompok 5

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI


Dosen pengampu : Annisau Nafiah M.Pd

Disusun oleh :

Agus Winarsih (220544605408)


Aisyara Nur Ramdhani (220544608363)
Alin Mawana (220544601482)
Andriani Isma Putri (220544611236)

S1 PENDIDIKAN TATA BUSANA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MEI 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha ESA berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini penulis
susun dengan tujuan untuk mendalami lagi pengetahuan mengenai psikologi industri dan
organisasi, khususnya topik “Organisasi” yang akan menjadi fokus pembahasan pada makalah
ini. Dalam penyusunan makalah ini tentunya penulis masih menyadari adanya
ketidaksempurnaan penulisan serta penyusunanya. Maka dari itu, penulis terbuka terhadap saran
serta kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini
dapat bermanfaat dalam memberikan wawasan serta pengetahuan bagi para pembaca maupun
penulis sendiri.

Malang, April 2024

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi menjadi salah satu wadah atau sarana yang terdiri dari beberapa orang dengan
masing-masing aktivitas yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Organisasi merupakan suatu sistem terbuka yang dikoordinasikan oleh seorang atau lebih
pemimpin untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pengertian organisasi, terdapat dua
pengertian secara umum, yakni sebagai lembaga atau kelompok fungsional, serta sebagai
proses pengorganisasian untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Organisasi
memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam
perusahaan, pemerintahan, organisasi sosial, kemasyarakatan, dan lainnya. Oleh karena
itu kita perlu memahami mengenai apa itu organisasi, bagaimana prosedur menjalankan
organisasi, dan apa manfaat organisasi. Organisasi selalu berkembang sesuai dengan
kebutuhan zaman dan peradaban. Manusialah yang menjadi penggerak dan penentu
jalannya organisasi. Kebutuhan organisasi saat ini dalam melakukan fungsi-fungsi
manajemen dan organisasi, serta kebutuhan sosial karyawan sangat diperlukan.

B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang di atas, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu organisasi dan apa saja prinsip-prinsipnya?
2. Bagaimana cara mengelola organisasi?
3. Apa sajakah hal yang dapat menjadi ancaman bagi suatu organisasi?
4. Bagaimana contoh studi kasus nya?

C. Tujuan
Dari latar belakang di atas, didapat tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu organisasi dan apa saja yang menjadi prinsipnya
2. Untuk mengetahui cara mengelola organisasi dengan baik dan ideal
3. Untuk mengetahui hal-hal yang dapat menjadi ancaman bagi suatu organisasi
4. Untuk mengetahui contoh studi kasusnya
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi
Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, organisasi merupakan suatu bentuk persekutuan
antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang
atau lebih orang yang disebut bawahan. Sementara dalam dunia bisnis, organisasi
merupakan sekelompok orang yang melakukan kolaborasi untuk mencapai tujuan secara
komersial dengan struktur yang jelas serta memiliki budaya kerja yang khusus. Berikut
ini merupakan penjelasan organisasi itu sendiri menurut beberapa ahli.

1. W.J.S. Poerwadarminta: Organisasi merupakan susunan dan aturan dari berbagai


bagian (orang atau kelompok) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan
tertata.
2. Janu Murdiyamoko & Citra Handayani: Organisasi merupakan sebuah sistem
sosial yang mempunyai identitas kolektif secara tegas, program kerja yang jelas,
prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota yang secara terperinci.
3. Max Weber: Organisasi ialah suatu kerangka terstruktur yang didalamnya
berisikan wewenang, tanggungjawab dan pembagian kerja untuk menjalankan
masing-masing fungsi tertentu.
4. Dahlan Al Barry: Organisasi merupakan pengaturan dan penyusunan
bagian-bagian tertentu hingga menjadi satu kesatuan, aturan dan susunan dari
berbagai bagian sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan gabungan
kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
5. Chester I. Bernard: Organisasi merupakan sebuah sistem kegiatan kerjasama yang
dilakukan untuk melaksanakan suatu aktivitas yang di dalamnya memerlukan
komunikasi dengan pencapaian tujuan bersama. Bernard menekankan peranan
pada setiap orang anggotanya yang harus diberikan informasi dan motivasi dan
sebagian anggota lainnya yang harus membuat keputusan.

Organisasi-organisasi juga didirikan dengan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai,


berikut ini merupakan beberapa tujuan organisasi yang secara umum banyak dijadikan
sebagai tujuan dari dibentuknya organisasi tersebut, yaitu:

1. Meningkatkan kemandirian serta kemampuan dari sumber daya yang dimiliki


2. Wadah yang digunakan untuk individu yang memang ingin memiliki jabatan,
penghargaan, serta pembagian kerja yang jelas dan terstruktur
3. Membantu setiap individu yang ada di dalamnya agar dapat meningkatkan
pergaulan serta memanfaatkan waktu luang secara lebih optimal serta bermanfaat
4. Wadah yang membantu mencari keuntungan bersama-sama dengan kerja sama
yang sudah terbagi dengan baik
5. Membantu untuk pengelolaan lingkungan bersama-sama
6. Mencapai tujuan secara efektif dan efisien sesuai dengan yang telah menjadi
tujuan awal sebuah organisasi

Organisasi memiliki ciri yang bisa dijadikan pembeda dengan aktivitas sosial lainnya.
Ciri organisasi diantaranya adalah seperti yang dikutip dari lama UPI.edu:

1. Memiliki anggota atau sekelompok orang di dalamnya yang berjumlah 2 orang


atau lebih untuk bisa menjalankan organisasi sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukan
2. Memiliki tujuan organisasi yang akan dicapai bersama. Sehingga kegiatan yang
dilakukan di dalamnya akan lebih jelas
3. Saling bekerja sama menjadi ciri khas utama dalam organisasi karena
bagaimanapun setiap anggota yang ada di dalamnya harus bisa saling membantu
untuk mencapai tujuan organisasi
4. Peraturan yang dibuat untuk kepentingan setiap anggota dalam organisasi tentu
sangat penting untuk membatasi sumber dayanya tetap bisa bekerja sama dengan
baik dalam menjalankan pekerjaannya
5. Pembagian tugas yang sinergis akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan dalam organisasi tersebut, tentunya juga dengan pertimbangan bidang
berdasarkan tujuan organisasi yang ditentukan

Jalannya sebuah organisasi yang baik tidak terlepas dari tingkat kerjasama semua lini
yang ada dalam organisasi itu sendiri,selain itu sebuah proses pelaksanaan program yang
dilakukan sebuah organisasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi ditunjang dengan
manajemen yang disepakati untuk mencapai tujuan organisasi.Suatu organisasi dikatakan
ideal apabila sebagai berikut:

1. Organisasi mempunyai tujuan dan sasaran utama untuk dicapai bersama-sama


artinya organisasi diciptakan tidak untuk kepentingan sendiri tetapi untuk
kepentingan bersama anggota.
2. Organisasi harus mempunyai aturan dimana aturan tersebut harus ditaati oleh
setiap anggota, tujuan aturan tersebut yaitu agar organisasi tersebut terkendali dan
terorganisir
3. Organisasi termanajemen untuk mencapai tujuan maka diperlukan kerja sama
team
4. Organisasi harus terkoordinasi dalam tugas,dimana pemimpin yang baik yaitu
pimpinan yang mengajarkan anggotanya sebelum memberikan perintah untuk
dikerjakan
Sedangkan prinsip-prinsip dalam organisasi ada beberapa macam pendapat dari para ahli.
Berikut ini merupakan beberapa pendapat dari dua orang ahli mengenai prinsip
organisasi:

1. Menurut L. P. Alford dan Russel Beatty


a. Prinsip tujuan
b. Prinsip wewenang dan tanggung jawab
c. Prinsip penugasan kewajiban
d. Prinsip definisi
e. Prinsip kesamaan
f. Prinsip efektivitas organisasi
2. Menurut Henry Fayol
a. Pembagian kerja
b. Wewenang dan tanggung jawab
c. Kesatuan perintah
d. Disiplin
e. Kesatuan arah
f. Kepentingan individu di bawah kepentingan umum
g. Gaji pegawai
h. Sentralisasi
i. Saluran jenjang
j. Ketertiban
k. Keadilan
l. Kestabilan masa kerja pegawai
m. Inisiatif
n. Kesatuan jiwa korporasi
B. Strategi Mengelola Organisasi
Mengelola organisasi melibatkan sejumlah strategi yang luas dan dapat disesuaikan
dengan tujuan, ukuran, dan lingkungan organisasi. Berikut adalah beberapa strategi yang
dapat digunakan dalam mengelola organisasi::
1. Pemimpin yang Kuat
Pilih pemimpin yang memiliki keterampilan kepemimpinan yang kuat dan
mampu menginspirasi serta memotivasi tim. Pemimpin harus dapat
mengartikulasikan visi dan misi organisasi dengan jelas.
2. Pengembangan Budaya Organisasi yang Kuat
Budaya organisasi memainkan peran kunci dalam membentuk perilaku dan
keputusan karyawan. Fokuslah pada nilai-nilai inti, transparansi, kolaborasi, dan
penghargaan.
3. Pendelegasian yang Efektif
Pendelegasian tanggung jawab dan wewenang kepada tim yang kompeten
membantu mengurangi beban kerja pemimpin, memperkuat keterlibatan
karyawan, dan memfasilitasi pertumbuhan individu.
4. Manajemen Kinerja yang Berorientasi pada Tujuan
Tetapkan tujuan yang jelas dan terukur untuk setiap departemen dan individu
dalam organisasi. Melalui pemantauan dan umpan balik berkala, pastikan kinerja
selaras dengan tujuan organisasi secara keseluruhan.
5. Pengembangan Karyawan
Berinvestasi dalam pengembangan karyawan melalui pelatihan, pembinaan, dan
pendidikan. Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
individu, tetapi juga meningkatkan keterikatan karyawan terhadap organisasi.
6. Teknologi yang Mendukung
Manfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional, komunikasi
internal, dan analisis data. Sistem manajemen informasi yang baik dapat
memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih baik.
7. Fleksibilitas dan Adaptasi
Hadapi perubahan dengan fleksibilitas dan sikap terbuka. Organisasi yang mampu
beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar atau lingkungan bisnis
memiliki keunggulan kompetitif.
8. Kualitas Layanan Pelanggan
Prioritaskan kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk atau layanan
berkualitas tinggi dan pengalaman pelanggan yang positif. Pelanggan yang puas
cenderung menjadi pelanggan setia dan dapat menjadi advokat merek.
9. Pengelolaan Kinerja
Terapkan sistem pengelolaan kinerja yang efektif untuk menetapkan tujuan,
memberikan umpan balik, dan memberikan insentif kepada karyawan untuk
mencapai hasil terbaik mereka.
10. Inovasi
Dorong budaya inovasi di seluruh organisasi dengan mendorong ide-ide baru dan
memberikan ruang bagi eksperimen. Inovasi dapat menjadi sumber keunggulan
kompetitif jangka panjang.
11. Pengelolaan Risiko
Kenali dan kelola risiko yang dihadapi organisasi dengan baik. Ini termasuk risiko
operasional, finansial, dan reputasi. Pengelolaan risiko yang efektif dapat
membantu melindungi organisasi dari dampak negatif yang tidak diinginkan.

C. Ancaman bagi Organisasi


1. Kurangnya komitmen dan loyalitas karyawan
Karyawan yang tidak memiliki keseriusan tidak memberikan kontribusi banyak
terhadap produktivitas suatu organisasi. Karyawan yang tidak berkomitmen
cenderung kurang termotivasi dalam menyelesaikan tugas, mengakibatkan
penurunan efisiensi dan efektivitas operasional kualitas kerja, keterlambatan
proyek, dan kegagalan dalam mencapai target organisasi
2. Tingkat peralihan karyawan yang tinggi
Organisasi menderita kerugian besar ketika karyawan berbakat berhenti dan
bergabung dengan pesaing mereka. Ketika seseorang yang telah dilatih selama
enam bulan oleh suatu organisasi tiba-tiba keluar, hal itu hanya membuang-buang
waktu dan tenaga. Pastikan karyawan yang mengetahui pekerjaan dan tanggung
jawabnya dengan baik tetap bertahan di organisasi untuk jangka waktu yang lama
setidaknya selama dua hingga tiga tahun.
3. Keamanan
Menunjuk staf keamanan yang bertanggung jawab atas keamanan organisasi
secara keseluruhan serta keselamatan karyawan. Tindakan yang tepat perlu
diambil untuk melindungi organisasi dari kebakaran, gempa bumi, atau bencana
serupa lainnya. Menjadi tanggung jawab utama organisasi untuk menjaga
karyawannya dan kebutuhan dasar mereka. Kondisi kerja yang buruk tidak
memungkinkan karyawan memberikan seratus persennya.
4. Kurangnya dana
Stabilitas keuangan adalah hal yang paling penting dan organisasi harus
memiliki latar belakang yang stabil. Situasi di mana Anda tidak dapat
memberikan gaji kepada karyawan Anda dan juga memenuhi pengeluaran
sehari-hari perlu dihindari dengan cara apa pun. Perencanaan itu penting. Sebuah
organisasi perlu memiliki dana yang cukup untuk bertahan di masa-masa sulit.
5. Hilangnya data informasi
Berbagi informasi rahasia dengan pesaing Anda adalah tindakan yang tidak etis.
Ketika individu memiliki teman terbaiknya dalam organisasi tetapi bekerja dalam
tim yang berbeda, mereka cenderung berbagi strategi dan kebijakan tim. Dalam
kasus seperti ini, tidak hanya masing-masing tim yang menderita tetapi juga
seluruh organisasi. Basis data klien, transaksi moneter, rekening perusahaan, gaji
karyawan harus dirahasiakan dalam segala situasi.
Dalam skenario bisnis saat ini, di mana individu sangat bergantung pada
komputer mereka, segala sesuatunya akan menjadi kacau jika sistem mengalami
crash. Percaya saya; kegagalan server or kondisi kerja yang baik. Mereka tidak
dapat mengambil data apa pun atau berinteraksi dengan klien mereka melalui
email.

D. Studi Kasus
1. Penurunan Produktivitas di Perusahaan
Masalah: Sebuah perusahaan manufaktur mengalami penurunan produktivitas
selama beberapa bulan terakhir. Penurunan ini menyebabkan keterlambatan dalam
pengiriman produk dan menurunnya kepuasan pelanggan.
Analisis:
Penyebab Potensial:
● Kurangnya pelatihan untuk karyawan baru.
● Peralatan produksi yang usang atau sering rusak.
● Motivasi karyawan yang rendah karena kurangnya insentif.
● Tidak adanya sistem manajemen produksi yang efektif.

Solusi:
● Pelatihan dan Pengembangan
Menyediakan program pelatihan intensif untuk karyawan baru dan
pelatihan lanjutan untuk karyawan yang ada.
● Peningkatan Peralatan
Menginvestasikan dana untuk memperbarui atau memperbaiki peralatan
produksi yang sering bermasalah.
● Motivasi dan Insentif
Mengimplementasikan sistem insentif berbasis kinerja untuk
meningkatkan motivasi karyawan.
● Sistem Manajemen Produksi
Mengadopsi sistem manajemen produksi seperti Lean Manufacturing atau
Six Sigma untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan.
2. Konflik Antar Tim di Perusahaan Teknologi
Masalah: Sebuah perusahaan teknologi menghadapi konflik yang terus menerus
antara tim pengembangan produk dan tim pemasaran, yang menyebabkan
penundaan peluncuran produk dan kesalahpahaman mengenai fitur produk.
Analisis:
Penyebab Potensial:
● Komunikasi yang buruk antara tim.
● Kurangnya pemahaman bersama mengenai tujuan dan prioritas.
● Tidak adanya mekanisme resolusi konflik yang efektif.
Solusi:
● Peningkatan Komunikasi
Mengadakan pertemuan rutin antara tim pengembangan produk dan
pemasaran untuk memastikan keselarasan tujuan dan prioritas.
● Kolaborasi Antar Tim
Membentuk tim proyek lintas departemen dengan anggota dari kedua tim
untuk mendorong kerja sama dan pemahaman bersama.
● Pelatihan Manajemen Konflik
Menyediakan pelatihan manajemen konflik bagi semua karyawan untuk
meningkatkan kemampuan mereka dalam menangani dan menyelesaikan
konflik.
● Clear Roles and Responsibilities
Mendefinisikan dengan jelas peran dan tanggung jawab masing-masing
tim untuk menghindari tumpang tindih dan kebingungan.

3. Penurunan Kepuasan Pelanggan di Perusahaan Jasa


Masalah: Sebuah perusahaan jasa mengalami penurunan dalam tingkat kepuasan
pelanggan yang tercermin dari penurunan rating dan ulasan negatif di berbagai
platform.
Analisis:
Penyebab Potensial:
● Kualitas layanan yang tidak konsisten.
● Waktu respon yang lambat terhadap keluhan pelanggan.
● Karyawan yang kurang terlatih atau tidak ramah.
Data yang Dikumpulkan:
● Ulasan dan rating pelanggan dari berbagai platform.
● Wawancara dan survei dengan pelanggan.
● Evaluasi kinerja karyawan dalam layanan pelanggan.
Solusi :
● Peningkatan Pelatihan Karyawan
Mengadakan program pelatihan intensif mengenai layanan pelanggan
yang baik dan standar operasional.
● Sistem Respon Cepat:
Mengimplementasikan sistem respon cepat untuk menangani keluhan dan
pertanyaan pelanggan dalam waktu yang lebih singkat.
● Monitoring dan Evaluasi:
Menerapkan sistem monitoring kualitas layanan secara berkala untuk
memastikan konsistensi dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
● Feedback Loop:
Membuat mekanisme umpan balik yang efektif dari pelanggan untuk terus
memperbaiki dan menyesuaikan layanan sesuai kebutuhan dan harapan
mereka.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Strategi mengelola organisasi adalah proses yang kompleks yang melibatkan berbagai
aspek, mulai dari visi dan misi hingga pengelolaan risiko dan inovasi. Pemilihan
pemimpin yang kuat, budaya komunikasi terbuka, pengembangan karyawan, dan adaptasi
terhadap perubahan lingkungan adalah kunci kesuksesan jangka panjang bagi organisasi.
Fleksibilitas, inovasi, pengelolaan kinerja yang efektif, dan penggunaan teknologi juga
memainkan peran penting dalam mencapai tujuan organisasi. Selain itu, komitmen pada
tanggung jawab sosial juga menjadi aspek penting dalam membangun citra perusahaan
yang positif dan memperoleh kepercayaan. Mengidentifikasi dan mengelola ancaman
merupakan bagian integral dari manajemen risiko organisasi. Dengan memahami
ancaman-ancaman potensial dan mengambil langkah-langkah untuk memitigasi risiko,
organisasi dapat meningkatkan ketahanan mereka dan memaksimalkan peluang untuk
mencapai tujuan jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai