Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kualitas Kinerja Karyawan
Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kualitas Kinerja Karyawan
Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kualitas Kinerja Karyawan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak stres kerja terhadap kualitas
kinerja dan kepuasan kerja karyawan dalam berbagai sektor industri. Dengan
menggunakan studi literatur sebagai metode penelitian, kami mengumpulkan, meninjau,
dan menganalisis berbagai artikel jurnal dan publikasi ilmiah yang relevan dengan topik
tersebut. Temuan menunjukkan bahwa stres kerja, yang dipicu oleh faktor-faktor seperti
beban kerja yang tinggi, lingkungan kerja yang tidak mendukung, dan faktor fisik
seperti kebisingan dan kelelahan, memiliki dampak negatif terhadap kualitas kinerja dan
kepuasan kerja karyawan. Manajemen stres di tempat kerja menjadi kunci dalam
meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan, sementara motivasi kerja,
dukungan sosial, dan komitmen organisasi juga berperan penting dalam mempengaruhi
kualitas kinerja dan kepuasan kerja karyawan. Pengelolaan stres kerja dan faktor terkait
menjadi kunci dalam meningkatkan kesejahteraan, produktivitas, dan keselamatan kerja
karyawan di berbagai sektor industri. Kesimpulan dari studi literatur ini memberikan
wawasan yang mendalam tentang pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan dan
produktivitas karyawan melalui manajemen stres yang efektif dan penciptaan
lingkungan kerja yang mendukung.
ABSTRACT
This study aims to explore the impact of job stress on the quality of performance and job
satisfaction of employees across various industrial sectors. Using literature review as
the research method, we gathered, reviewed, and analyzed various journal articles and
scholarly publications relevant to the topic. Findings indicate that job stress, triggered
by factors such as high workload, unsupportive work environments, and physical factors
like noise and fatigue, has a negative impact on the quality of performance and job
satisfaction of employees. Workplace stress management is key to enhancing employee
well-being and productivity, while job motivation, social support, and organizational
commitment also play crucial roles in influencing the quality of performance and job
satisfaction of employees. Managing job stress and related factors is essential to
improving the well-being, productivity, and occupational safety of employees across
various industrial sectors. The conclusions drawn from this literature review provide
deep insights into the importance of addressing employee well-being and productivity
through effective stress management and the creation of supportive work environments.
KAJIAN TEORI
Stres Kerja
Stres kerja merujuk pada respons individu terhadap ketidakseimbangan antara
tuntutan pekerjaan dan sumber daya yang tersedia untuk mengatasi tuntutan tersebut.
Stres ini bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti beban kerja yang berat, tekanan
waktu yang ketat, konflik dengan rekan kerja, dan ketidakpastian tentang pekerjaan.
Jika tidak ditangani dengan baik, stres kerja dapat berdampak negatif pada
kesejahteraan dan kinerja karyawan.
stres kerja sebagai reaksi yang dialami oleh seorang individu terhadap sebuah
karakteristik yang ada dalam lingkungan kerja yang mengancam individu tersebut. Hal
ini mengacu pada ketidakcocokan yang terjadi antara individu dengan lingkungan kerja
maupun individu belum sepenuhnya siap untuk melakukan tugas yang diberikan dari
lingkungan kerja tersebut. Beberapa orang mengklaim bahwa ketika persyaratan dan
sumber daya pekerja tidak dipenuhi oleh tuntutan pekerjaan mereka, stres kerja dapat
menyebabkan reaksi fisik dan emosional yang berbahaya. Dengan ini, orang dapat
melihat bahwa stres di tempat kerja tidak terbatas pada situasi di mana pekerja tidak
memiliki pelatihan yang diperlukan. Namun, itu juga terjadi ketika harapan seseorang
tidak terpenuhi oleh pekerjaan. (Leonardi & Astuti, 2023). Ketegangan yang
memengaruhi kondisi, emosi, dan proses mental seseorang juga dikenal sebagai stres.
Stres yang berlebihan mungkin membuat lebih sulit bagi seseorang untuk mengatasi
lingkungan mereka. (Yuda et al., 2017). Stres kerja dapat diukur dengan menggunakan
indikator fisiologis, psikologis, perilakunya dan memiliki indikator sumbernya, seperti
produktivitas dan kecemasan yang rendah, kesulitan berkonsentrasi, perubahan fisik,
ketidakstabilan emosi, dan lekas marah. (Natasha & Ruswanti, 2022). Ada dua alasan
mengapa stres kerja terjadi, khususnya: pertama, kelelahan emosional di antara
karyawan mungkin berdampak pada pekerjaan mereka. Orang sering berpaling satu
sama lain, untuk diri mereka sendiri, atau untuk meminimalkan keterlibatan mereka
dalam masalah yang sudah ada sebelumnya sebagai mekanisme mengatasi kelelahan.
Kedua, persepsi bahwa karyawan tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya, yang tidak
diragukan lagi mempengaruhi penurunan motivasi dan, pada akhirnya, menyebabkan
kegagalan dalam kualitas pekerjaan karyawan (Gofur et al., 2018).
Beban Kerja
Beban kerja mengacu pada jumlah dan kompleksitas tugas yang harus dilakukan
oleh seorang karyawan dalam pekerjaannya. Beban kerja yang tinggi dapat
menyebabkan peningkatan stres kerja dan mengurangi kualitas kinerja karyawan.
Faktor-faktor seperti beban kerja yang berlebihan, tugas yang monoton, dan jadwal
kerja yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko stres kerja dan mempengaruhi
kualitas kinerja karyawan secara negatif.
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Tabel 1
Hasil studi literature penelitian pengaruh stres kerja terhadap kualitas kinerja karyawan
PEMBAHASAN
Penelitian yang telah dilakukan menyoroti dampak negatif dari stres kerja
terhadap kinerja dan kepuasan kerja karyawan, baik dalam konteks berbagai sektor
seperti konstruksi, kesehatan, maupun layanan umum. Faktor-faktor psikososial dan
lingkungan kerja juga ditemukan memengaruhi tingkat stres kerja dan gejala yang
muncul. Manajemen stres di tempat kerja menjadi kunci dalam meningkatkan
kesejahteraan karyawan serta mengurangi kecelakaan kerja, terutama dalam industri
konstruksi yang memerlukan perhatian khusus terhadap variabel moderasi seperti usia,
pendidikan, dan pengalaman kerja. Selain itu, pentingnya motivasi kerja, dukungan
sosial, dan komitmen organisasi terhadap semangat kerja juga disoroti sebagai faktor
yang dapat mempengaruhi produktivitas dan kepuasan kerja karyawan. Dengan
demikian, manajemen yang efektif terhadap faktor-faktor tersebut akan membantu
meningkatkan kesejahteraan, produktivitas, dan keselamatan kerja karyawan di berbagai
sektor industri.
SIMPULAN
Stres kerja berdampak buruk pada kinerja dan kepuasan kerja karyawan di berbagai sektor.
Beban kerja yang tinggi dan lingkungan kerja yang tidak mendukung bisa meningkatkan
stres, ditambah dengan faktor fisik seperti kebisingan dan kelelahan. Oleh karena itu,
manajemen stres di tempat kerja sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan,
produktivitas, dan keselamatan karyawan. Selain itu, motivasi kerja, dukungan sosial, dan
komitmen dari organisasi juga berperan besar dalam mempengaruhi kinerja dan kepuasan
kerja. Mengelola stres kerja dan faktor terkait menjadi kunci untuk mencapai kesejahteraan
dan produktivitas yang lebih baik bagi karyawan di berbagai industri.
DAFTAR PUSTAKA
Dafinci, W. O., Kananlua, S, P., & Meiliani. (2019). Studi Tentang Stres Kerja yang
Berdampak Pada Kinerja Karyawan. Manager Review, 32–51.
Djamaluddin, N. M. (2022). Pengaruh stres kerja terhadap kinerja pada tenaga
kesehatan dimasa pandemi Covid-19. Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan
Keuangan, 5(2), 1110–1118. https://doi.org/10.32670/fairvalue.v5i2.2388
Gofur, A., Ekonomi, F., & Islam, U. (2018). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan
Kerja Pegawai. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai, 3, 295–
304. http://jrmb.ejournal-feuniat.net/index.php/JRMB
Haris Putri, V. W., & Kurniawidjaja, L. M. (2022). Gambaran Faktor Psikososial dan
Gejala Stres Kerja pada Karyawan Kantor Proyek Pembangunan X Tahun 2021.
National Journal of Occupational Health and Safety, 3(1).
https://doi.org/10.59230/njohs.v3i1.6036
Leonardi, F. N., & Astuti, N. W. (2023). Hubungan Stres Kerja Dengan Kesejahteraan
Psikologis Guru. Provitae: Jurnal Psikologi Pendidikan, 16(2), 26–37.
https://doi.org/10.24912/provitae.v16i2.26700
Manihuruk, C. P., & Tirtayasa, S. (2020). Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Kerja dan
Lingkungan KerjaTerhadap Semangat Kerja Pegawai. MANEGGGIO: Jurnal
Ilmiah Magister Manajemen, 3(2), 296–307.
Muhammad Affandi Maulana, Feri Harianto, Fahmi Firdaus Alrizal, & Diah
Listyaningsih. (2022). Pengaruh Stres Tenaga Kerja Terhadap Kecelakaan Kerja
Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi Di Surabaya Yang Dimoderasi Usia,
Pendidikan Dan Pengalaman Kerja. PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas
Warmadewa, 11(1), 122–126. https://doi.org/10.22225/pd.11.1.4462.122-126
Natasha, G., & Ruswanti, E. (2022). Pengaruh Stres Kerja, Kepuasan Kerja, Dan
Komitmen Organsiasi Terhadap Niat Pindah Pekerjaan. SINOMIKA Journal:
Publikasi Ilmiah Bidang Ekonomi Dan Akuntansi, 1(3), 533–560.
https://doi.org/10.54443/sinomika.v1i3.302
Tanjung, H., & Putri, L. M. (2021). Pengaruh Stress Kerja Dan Kompensasi Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Provinsi
Sumatera Utara Hasrudy Tanjung 1, Laila Mawaddah Putri 2. SiNTESa : Seminar
Nasional Teknologi Edukasi Dan Humaniora 2021, 888–898.
https://ceredindonesia.or.id/index.php/sintesa/article/download/422/439
Yuda et al., I. A. (2017). Turnover Intention Pada Karyawan Hotel Holiday INN
Express Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana , Bali , Indonesia. E-
Jurnal Manajemen Unud, 6(10), 5319–5347.