Khotbah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Berikut 3 contoh teks khutbah Jumat singkat terbaru, menyentuh dan menggetarkan hati yang bisa dijadikan referensi

bagi yang membutuhkan.

Ada beragam materi yang bisa disampaikan oleh khatib selama berkhotbah, namun dalam artikel ini ada beberapa topik
berbeda yang akan dibahas.

Pertama adalah Khutbah Jumat tentang Siapa Diri Kita, kemudian Khutbah Jumat tentang Agama Cinta Perdamaian, dan
yang terakhir Khutbah Jumat Tentang Islam Menjunjung Tinggi Hak Asasi Kemanusiaan.

Berikut 3 teks khutbah Jumat singkat terbaru, menyentuh dan menggetarkan hati.

Artikel ini telah tayang di https://www.sonora.id dengan judul "3 Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru, Menyentuh dan
Menggetarkan Hati!".

Khutbah Jumat tentang Siapa Diri Kita

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

‫الَح ْم ُد ِهلِل اَّلِذ ْي َجَعَل الّتْقَو ى َخ ْيَر الَّز اِد َو الِّلَباِس َو َأَم َر َنا َأْن َتَز َّوَد ِبَها ِليْو م الِحَس اب َأْش َهُد َأْن َال ِاَلَه ِاَّال ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك َلُه َر ُّب الَّناِس َو َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَدَنا َح َّم ًدا َع ْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه‬
‫ َفَيا َأُّيَها‬، ‫ َأَّم ا َبْعُد‬، ‫ َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه أجمعين وَس ّلْم َتسليًم ا َك ِثيًرا‬،‫ َالَّلُهَّم َفَص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َك اَن َص اِد َق اْلَو ْع ِد َو َك اَن َرُسْو ًال َنِبًّيا‬. ‫الَم ْو ُصْو ُف ِبَأْك َمِل ِص َفاِت اَألْش َخاِص‬
‫ َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬،‫ ُاْو ِص ْيِنْي َنْفِس ْى َو ِإَّياُك ْم ِبَتْقَو ى ِهللا‬،‫اْلَح اِض ُرْو َن َرِح َم ُك ُم ُهللا‬

Segala puji hanya pada Allah Swt., Zat yang melimpahkan rahmat, taufik, serta inayahNya kepada kita semua.

Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah, Khatib menghimbau kepada seluruh jemaah untuk senantiasa
bertakwa kepada Allah Swt.

Sebab orang-orang yang mulia adalah mereka yang beriman dan senantiasa bertakwa dengan menjalankan perintah serta
menjauhi segala larangan Allah Swt.

Dalam Surah Ali Imran ayat 102, Allah Swt. berfirman sebagai berikut:

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم وُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم وَن‬

Arab Latinnya: Yā ayyuhal-lażīna āmanuttaqullāha ḥaqqa tuqātihī wa lā tamūtunna illā wa antum muslimūn(a).

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah
sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam,”(QS. Ali-Imran [3]: 102).

Dalam kesempatan ini, khatib akan menyampaikan khotbah tentang siapa diri kita. Hadirin kaum muslimin, jemaah
Jumat rahimakumullah, Mengenali diri sendiri kita adalah kunci mengenal Allah Swt.

Imam Ghazali dalam kitab Kimiya'us Sa'adah mengutip hadis Rasulullah Saw, yang berbunyi sebagai berikut

‫َم ْن َعَرَف َنْفَس ُه َفَقْد َعَر َف َر َّبه‬


Artinya: “Barang siapa yang mengenal dirinya, sungguh ia telah mengenal Tuhannya”.

Oleh sebab itu, mengenali diri sendiri begitu penting untuk dilakukan seorang muslim. Kendati demikian, pengenalan
diri tidak hanya sekedar lahiriah.

Pengenalan diri dalam dilakukan lebih dalam lagi, seperti menanyakan siapa aku dan dari mana aku datang? ke mana aku
akan pergi? apa tujuan kedatangan dan persinggahan di dunia? dan sebagainya.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah, Mengenali diri sendiri dapat dimulai dengan mengenal 3 sifat
manusia sebagaimana dikelompokan Imam Ghazali.

Pertama, sifat-sifat binatang atau shifatul baha'im. Sifat-sifat binatang adalah sifat makhluk hidup dengan rutinitas
kebutuhan biologis seperti tidur, makan, minum, kawin, dan sebagainya.

Manusia memiliki sifat-sifat shifatul baha'im yang bersifat alamiah, dan kerap disebut dengan kebutuhan untuk
mempertahankan hidup. Kedua, sifat-sifat setan atau shifatusy syayathin.

Sifat-sifat ini digambarkan dengan keburukan seperti mengobarkan kejahatan, tipu daya, dusta, dan sebagainnya.

Ketiga, sifat-sifat malaikat atau shifatul malaikah. Sifat-sifat malaikat adalah sifat yang senantiasa memuji, merenungi,
dan menaati perintah Allah Swt.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, diri kita memiliki kecenderungan untuk menjalankan sifat hewan dan setan.

Kendati demikian, seorang muslim harus senantiasa berusaha untuk mengendalikan makhluk yang berlebih dan
meninggalkan sifat setan.

Setelah meninggalkan sifat-sifat yang kurang baik tersebut, seorang muslim dapat menjalankan sifat-sifat malaikat yang
diridai Allah Swt.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah, Selain mengenal tiga sifat di atas, kita juga harus mengenal
struktur pokok diri sendiri.

Imam Ghazali mengibaratkan diri manusia sebagai kerajaan yang terdiri dari empat struktur pokok meliputi jiwa sebagai
raja, akal sebagai perdana menteri, syahwat sebagai pengumpul pajak, dan amarah sebagai polisi.

Pertama, syahwat memiliki kecenderungan menarik manfaat, kenikmatan, dan keuntungan sebanyak-banyaknya.

Syahwat berlaku memenuhi kebutuhan dan keinginan individu. Kedua, amarah memiliki tugas melindungi diri.

Amarah berkarakter berani, namun cenderung kasar dan keras. Ketiga, akal atau nalar yang memiliki fungsi berpikir,
berimajinasi, menghafal, dan sebagainya.

Akal berposisi sebagai kendali atas amarah dan syahwat. Terakhir, jiwa atau hati sebagai kendali dari akal.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah, Akal memiliki kecenderungan buruk yakni bertindak liar
sehingga memunculkan berbagai tipu daya dalam syahwat dan amarah.

Oleh sebab itu, diperlukan hati nurani yang bersih untuk mengendalikan akal secara benar. Untuk mencapai jiwa yang
mampu mengendalikan akal, diperlukan perjuangan keras yang disebut olah rohani (mujahadah).

Proses jiwa mengendalikan akal akan memunculkan cahaya ilahi yang memberi petunjuk manusia menuju jalan terbaik.

Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Ankabut ayat 69 sebagai berikut:


‫َو اَّلِذ ْيَن َج اَهُد ْو ا ِفْيَنا َلَنْهِد َيَّنُهْم ُس ُبَلَنۗا َوِاَّن َهّٰللا َلَم َع اْلُم ْح ِس ِنْيَن‬

Artinya: "Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk [mencari keridaan] Kami benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.

Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan,"(QS. Al-Ankabut [29]: 69). Hadirin
kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah, Demikianlah khotbah seputar siapa diri kita.

Semoga apa yang telah disampaikan memberikan kebermanfaatan bagi khatib maupun jemaah sekalian.

Terlebih lagi, Allah Swt. menjadi rida atas segala amalan yang kita perbuat. Aamiin allahumma aamiin.

‫ إّنُه َتعَاَلى َج ّواٌد َك ِرْيٌم َم ِلٌك َبٌّر َر ُؤ ْو ٌف َرِح ْيٌم‬. ‫ َو َنَفَعِنْي َوِإّياُك ْم ِباآلياِت والِّذْك ِر الَحِكْيِم‬، ‫بَاَرَك ُهللا ِلْي َو لكْم ِفي الُقْر آِن الَعِظ ْيِم‬

Khutbah Jumat tentang Agama Cinta Perdamaian

‫ َنِبِّيَنا ُمَح َّمٍد َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َو َع َلى ٰا ِلِه َو َأْص َح اِبِه َو الَّتاِبِع ْيَن‬، ‫ َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َع َلى َأْش َر ِف ْاَألْنِبَياِء َو اْلُم ْر َسِلْيَن‬، ‫ َو ِبِه َنْسَتِع ْيُن َع َلى ُأُم ْو ِر الُّد ْنَيا َو الِّدْيِن‬، ‫اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن‬
‫ َأَّم ا َبْعُد َفَيا َأُّيَها‬.‫ َو َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَدَنا ُمَح ـَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه صاِد ُق اْلَو ْع ِد ْاَألِم ْين‬.‫ َأْش َهُد َأْن اَل ِإٰل َه ِإاَّل هللا َو ْح َده اَل َش ِرْيَك َلُه اْلَم ِلُك اْلَح ُّق ْالُم ِبْين‬، ‫َوَم ْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإلَى َيْو ِم الِّدْيِن‬
‫ واَل ُتْفِس ُدوا ِفي اَأْلْر ِض َبْع َد ِإْص اَل ِح َها َو اْد ُعوُه َخ ْو ًفا َو َطَم ًعاۚ ِإَّن َر ْح َم َت ِهَّللا َقِريٌب ِم َن اْلُم ْح ِس ِنيَن‬:‫ َفَقاَل ُهللا َتَع اَلى‬. ‫ ِاَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم ْو ُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬. ‫اْلَح اِض ُرْو َن‬

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian dan cinta kasih sayang. Kata Islam sendiri berasal dari kata aslama
yang berarti menyerah diri kepada Allah swt. Seorang muslim adalah orang yang menyerahkan diri kepada Allah swt,
dan mematuhi segala perintah dan larangan-Nya.

Salah satu ajaran utama Islam adalah rahmatan lil'alamin, yang berarti rahmat bagi seluruh alam. Islam mengajarkan
umatnya untuk hidup damai dan berdampingan dengan semua makhluk ciptaan Allah swt, termasuk sesama manusia,
hewan, dan tumbuhan.

Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad saw banyak sekali mengajarkan tentang kedamaian. Misalnya, dalam Al-Qur'an
disebutkan dalam QS al-Anfal [8] ayat 61;

‫َوِاْن َج َنُحْو ا ِللَّس ْلِم َفاْج َنْح َلَها َو َتَو َّك ْل َع َلى ِهّٰللاۗ ِاَّنٗه ُهَو الَّس ِم ْيُع اْلَعِلْيُم‬

Artinya; "(Akan tetapi,) jika mereka condong pada perdamaian, condonglah engkau (Nabi Muhammad) padanya dan
bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya hanya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Menurut Buya Hamka dalam kitab Tafsir Al-Azhar, pangkal ayat ini menjadi bukti bahwa perang bukanlah tujuan. Kalau
musuh cenderung kepada perdamaian, artinya ada kelihatan tanda-tanda atau bukti-bukti bahwa musuh itu lebih suka
mencari jalan damai, hendaklah di dalam kesiapsiagaan dan kewaspadaan yang tinggi itu untuk menempuh jalan damai
itu. Jalan-jalan menuju damai itu hendaklah dilapangkan, yaitu damai yang tidak akan merugikan atau menjatuhkan
muru'ah Islam.
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin, yaitu agama yang membawa rahmat dan kasih
sayang bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, umat muslim harus menyebarkan kedamaian dan kasih sayang
kepada seluruh umat manusia, tanpa memandang agama, ras, dan suku.

Pada sisi lain, perdamaian adalah inti dari ajaran Islam. Islam adalah agama yang mengajarkan cinta, kasih sayang, dan
toleransi. Islam juga mengajarkan untuk menghindari kekerasan dan permusuhan.

‫َوِاِن اْمَر َاٌة َخاَفْت ِم ْۢن َبْع ِلَها ُنُش ْو ًز ا َاْو ِاْع َر اًضا َفاَل ُجَناَح َع َلْيِهَم ٓا َاْن ُّيْص ِلَح ا َبْيَنُهَم ا ُص ْلًحاۗ َو الُّص ْلُح َخ ْيٌرۗ َو ُاْح ِض َرِت اَاْلْنُفُس الُّش َّۗح َوِاْن ُتْح ِس ُنْو ا َو َتَّتُقْو ا َفِاَّن َهّٰللا َك اَن ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن َخ ِبْيًرا‬

Artinya; "Jika seorang perempuan khawatir suaminya akan nusyuz atau bersikap tidak acuh, keduanya dapat
mengadakan perdamaian yang sebenarnya.Perdamaian itu lebih baik (bagi mereka), walaupun manusia itu menurut
tabiatnya kikir. Jika kamu berbuat kebaikan dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tidak acuh) sesungguhnya
Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan". [Q.S Anfal [4] : 128].

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Dari ayat ini terlihat bahwa perdamaian dalam Islam merupakan sesuatu yang dianjurkan. Islam adalah agama yang cinta
damai, dan ajarannya mendorong umatnya untuk senantiasa hidup dalam kedamaian dan harmoni. Lebih lanjut,
perdamaian ini tidak hanya ditekankan dalam hubungan antar sesama Muslim, tetapi juga dalam hubungan antar umat
beragama dan antar bangsa.

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Sejatinya, Islam mengajarkan umatnya untuk mengutamakan perdamaian dalam menyelesaikan konflik. Jika terjadi
konflik, umat Islam dianjurkan untuk berusaha menyelesaikannya secara damai melalui dialog dan negosiasi. Kekerasan
hanya boleh dilakukan sebagai upaya terakhir ketika semua upaya damai telah gagal.

Lebih jauh, Islam juga mengajarkan umatnya untuk menghormati hak asasi manusia, termasuk hak orang-orang yang
berbeda agama atau keyakinan. Umat Islam dianjurkan untuk hidup berdampingan secara damai dengan orang-orang dari
agama atau keyakinan lain.

Sementara itu dalam Q.S al Maidah [5] ayat 32 dijelaskan bahwa Allah mengutuk keras tindakan kekerasan, dengan
ancaman neraka jahanam. Misalnya, perbuatan menghilang nyawa orang dengan kekerasan dalam Islam tergolong dalam
dosa besar, yang akan diancam dengan neraka jahanam. Pasalnya, pembunuhan merupakan pelanggaran terhadap hak
asasi manusia yang paling fundamental, yaitu hak untuk hidup.

Allah swt menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk dan memberikannya berbagai macam nikmat, termasuk hak
untuk hidup. Oleh karena itu, membunuh manusia adalah perbuatan yang tidak menghargai ciptaan Allah swt dan
melanggar hak asasi manusia.

Dalam ayat tersebut juga menjelaskan bahwa memelihara kehidupan manusia adalah perbuatan yang mulia dan akan
mendapatkan pahala yang besar. Hal ini karena memelihara kehidupan manusia berarti menjaga ciptaan Allah swt dan
menghargai hak asasi manusia

‫ؕ َم ۡن َقَتَل َنۡف ًۢس ا ِبَغ ۡي ِر َنۡف ٍس َاۡو َفَس اٍد ِفى اَاۡلۡر ِض َفَك َاَّنَم ا َقَتَل الَّناَس َج ِم ۡي ًعاؕ َوَم ۡن َاۡح َياَها َفَك َاَّنَم ۤا َاۡح َيا الَّناَس َجِم ۡي ًعا‬

Artinya: "Barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat
kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang
manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. ( Q.S al Maidah [5]: 32)

Menurut Ibnu Jarir dalam kitab Tafsir Jami' al Bayan, [Mekkah: Dar Tarbiyah wa at-Turats, tt], halaman 232 bahwa
kekerasan dalam Islam merupakan perbuatan yang terlarang. Jika seseorang membunuh satu jiwa yang diharamkan
dengan menggunakan kekerasan, maka sama saja dia telah membunuh semua manusia, yang kelak akan diganjar dengan
neraka jahanam.
‫ فقد سلم من قتل الناس جميًعا‬،‫ من سلم من قتلها‬،"‫ يصلى النار كما يصالها لو قتل الناس جميًعا="ومن أحياها‬،‫ إن قاتل النفس المحرم قتُلها‬:‫ معنى ذلك‬:‫وقال آخرون‬.

Artinya; "Dan orang lain berkata, maksudnya, jika seseorang membunuh jiwa yang diharamkan, pembunuhnya akan
masuk neraka sebagaimana jika dia telah membunuh semua manusia. Dan barang siapa yang memelihara jiwa itu, maka
dia telah memelihara seluruh umat manusia dari pembunuhan."

Dalam konteks kehidupan modern, ayat tersebut dapat menjadi pedoman bagi kita untuk menghindari segala bentuk
kekerasan, baik kekerasan fisik maupun kekerasan verbal. Kita harus senantiasa menjaga kehidupan manusia dan
menghargai hak asasi manusia. Kita juga harus menjauhi segala hal yang dapat menimbulkan konflik dan kekerasan.

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Terakhir, perang bukanlah tujuan utama dari dakwah Nabi Muhammad saw. Dakwah Islam lebih diutamakan untuk
dilakukan dengan cara damai, dengan mengemukakan argumen dan dalil-dalil agama Islam. Jika orang-orang non-
Muslim dapat mendapatkan hidayah dan mau mengucapkan dua kalimat syahadat tanpa peperangan, maka itulah yang
lebih baik daripada jihad atau perang.

Dengan kata lain, perang hanya dilakukan jika terpaksa, misalnya untuk mempertahankan diri dari serangan orang-orang
non-Muslim. Namun, jika memungkinkan, dakwah Islam hendaknya dilakukan dengan cara yang damai dan persuasif.

Hasil dari dakwah damai yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw adalah banyak orang yang masuk Islam tanpa
peperangan. Misalnya, penduduk Madinah masuk Islam secara damai setelah Nabi Muhammad saw berhijrah ke kota
tersebut. Itu semua dilakukan dengan damai, tanpa jalur perang.

، ‫ َأُقْو ُل َقْو ِلْي َهَذ ا َو َأْسَتْغ ِفُر َهللا ِلْي َو َلُك ْم‬، ‫ َو َتَقَّبَل ِم ِّنْي َوِم ْنُك ْم َجِم ْيَع َأْع َم اِلَنا ِإَّنُه ُهَو اْلَحِكْيُم اْلَعِلْيُم‬، ‫ َو َنَفَعِنْي َو ِاَياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه اَألَياِت َو ألِّذْك ِر اْلَح ِكْيِم‬، ‫َباَرَك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفْي َهَذ ا اْلَيْو ِم اْلَك ِرْيِم‬
‫ ِاَّنُه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم‬،‫َفاْسَتْغ ِفُرْو ُه‬

Khutbah Jumat Tentang Islam Menjunjung Tinggi Hak Asasi Kemanusiaan

‫ َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِرْيَك‬.‫ َاَّلِذ ى َخ َلَق ْاِإل ْنَساَن َخ ِلْيَفًة ِفي ْاَألْر ِض َو اَّلِذ ى َج َعَل ُك َّل َشْيٍئ ِإْع ِتَباًرا ِّلْلُم َّتِقْيَن َو َج َعَل ِفى ُقُلْو ِب اْلُم ْس ِلِم ْيَن َبْهَج ًة َّوُسُرْو ًرا‬، ‫َاْلَح ْم ُد ِهلل َر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن‬
‫ َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح مَّـٍد َس ِّيِد اْلُم ْر َسِلْيَن َو َأْفضِل ْاَألْنِبَياِء َو َع َلى آِلِه‬.‫ َو َأْش َهُد َأَّن ُمَح َّم ًد اَع ْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َالَنِبَّي َبْع َد ُه‬. ‫ َلُه اْلُم ْلُك َو َلُه اْلَح ْم ُد ُيْح ِيى َو ُيِم ْيُت َو ُهَو َع َلى ُك ِّل َشْيئ َقِد ْيٌر‬،‫َلُه‬
‫ َو اْعَتِصُم وا ِبَح ْبِل ِهللا َج ِم يًعا َو َال َتَفَّر ُقوا َو اْذ ُك ُروا‬: ‫ ِاَّتُقْو اَهللا َح َّق ُتَقاِته َو َالَتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأنْـُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن َفَقْد َقاَل ُهللا َتَع الَى ِفي ِكَتاِبِه اْلَك ِرْيِم‬، ‫ َفَياَأُّيَها اْلُم ْس ِلُم ْو َن‬،‫َو َأْص َحِابه َأْج َم ِع ْيَن َأَّم ا َبْعُد‬
‫ِنْع َم َت ِهللا َع َلْيُك ْم ِإْذ ُك نُتْم َأْع َدآًء َفَأَّلَف َبْيَن ُقُلوِبُك ْم َفَأْص َبْح ُتم ِبِنْع َم ِتِه ِإْخ َو اًنا‬

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan rahmat-Nya, sehingga kita bisa hidup
dengan tentram, tenang dan damai di negeri yang majemuk dan beragam, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Shalawat dan salam kita haturkan kepada baginda Rasulullah SAW, manusia yang paling mulia di jagad raya, yang
memiliki kasih sayang yang tinggi kepada seluruh umat manusia. Manusia yang membangun peradaban kemanusiaan,
mengubah diskriminasi menjadi memanusiakan manusia.

Pada kesempatan yang mulia ini, khatib berwasiat kepada seluruh jamaah dan khususnya kepada diri khatib pribadi
untuk senantiasa meningkatkan dan menguatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT, dengan menjalankan segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Semoga kita selalu diberikan petunjuk jalan yang lurus dan diridhai
oleh Allah SWT.

Sidang jumat yang dirahmati Allah SWT,

Islam hadir ke dunia membawa prinsip-prinsip tauhid dan kemanusiaan. Tauhid menjadi pegangan dan prinsip yang kuat
di dalam hati, sehingga tidak akan goyah meski menghadapi cobaan yang berat sekalipun. Sedang kemanusiaan
merupakan prinsip sosial umat Islam kepada manusia yang lainnya. Islam memiliki konsep kemanusiaan yang sangat
tinggi yang dikenal dengan istilah ukhuwah yang artinya persaudaraan. Bisa berupa ukhuwah insaniyah (persaudaraan
sesama manusia), ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa dan
setanah air), dan ukhuwah nasabiyah (persaudaraan senasab/keturunan).
Tauhid dan kemanusiaan bisa dikenal juga dengan istilah hablum minallah (hubungan dengan Allah) dan hablum
minannas (hubungan dengan manusia). Keduanya merupakan prinsip yang saling melengkapi dalam ajaran Islam.
Dalam urusan tauhid semua manusia adalah hamba Allah. Di sini tauhid secara tidak langsung meniscayakan adanya
kesetaraan bagi manusia karena derajat dan kelas paling tinggi hanya milik Allah. Pembedaan derajat dan kelas pada
tataran manusia bersifat semu di hadapan Allah SWT, karena yang membedakan hanyalah takwa. Sedang takwa adalah
urusan pribadi seorang hamba dengan penciptanya, Allah SWT.

Maka mengklaim diri memiliki derajat lebih mulia hanya karena berasal dari sesuatu yang dianggap mulia merupakan
sikap yang tidak bijak. Karena klaim-klaim semacam itu pernah dilakukan iblis pada awal penciptaan manusia, dan
akhirnya iblis terhempas dari surga karena rasa sombongnya merendahkan ciptaan Allah yang lain, yang mungkin
mereka anggap sesuatu yang hina. Kisah ini terangkum di dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf, ayat 12 yang berbunyi:

‫ َقاَل َأَنا َخ ْيٌر ِم ْنُه َخ َلْقَتِني ِم ْن َناٍر َو َخ َلْقَتُه ِم ْن ِط يٍن‬. ‫َقاَل َم ا َم َنَعَك َأاَّل َتْس ُجَد ِإْذ َأَم ْر ُتَك‬

Artinya: Allah berfirman, "Apakah yang menghalangimu bersujud (kepada Adam) ketika Kuperintahkan kepadaMu?"
Iblis menjawab, "Kami lebih baik daripada dia: Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Kau ciptakan dari tanah" (QS
Al-A’raf: 12).

Karena adanya potensi yang dimiliki setiap manusia, meskipun diciptakan dari tanah liat, untuk menjadi mulia di sisi
Allah, maka Allah menyatakan dengan tegas bahwa Allah telah benar-benar memuliakan manusia. Allah SWT.
berfirman dalam Al-Qur;an Surat Al-Isra ayat 70:

‫َو َلَقْد َكَّر ْم َنا َبِنْٓي ٰا َد َم َو َح َم ْلٰن ُهْم ِفى اْلَبِّر َو اْلَبْح ِر َو َر َز ْقٰن ُهْم ِّم َن الَّطِّيٰب ِت َو َفَّض ْلٰن ُهْم َع ٰل ى َك ِثْيٍر ِّمَّم ْن َخ َلْقَنا َتْفِض ْياًل‬

Artinya: Dan sungguh, kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan kami angkut mereka di darat dan di laut, dan kami
lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna (QS Al-Isra (17): 70).

Jamaah sidang jumat rahimakumullah,

Kadang sifat iblis tersebut justru kadang dilestarikan oleh manusia itu sendiri dan diwariskan kepada keturunannya,
dengan doktrin bahwa mereka itu lebih mulia dibandingkan manusia yang lainnya. Sehingga kita bisa melihat
ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat banyak orang yang mengagungkan status sosial, jabatan, nasab dan lain
sebagainya.

Zaman Rasulullah SAW manusia dan kemanusiaan menjadi perhatian yang serius dalam Islam. Ketika Rasulullah SAW
pertama kali berdakwah, kondisi negeri Arab sangat jahiliyah, dirundung kebejatan moral dan pelecehan nilai-nilai
kemanusiaan. Perang ada di mana-mana lantaran saling fanatik tentang suku mereka. Kaum wanita tidak dihormati sama
sekali, karena tidak bisa dijadikan kebanggaan suatu suku, baik perang, menjadi pimpinan dan perundingan-perundingan.
Perjudian dan eksploitasi ekonomi terhadap kaum miskin sangat marak.

Dengan demikian betapa berat penuh rintangan dakwah Nabi waktu itu. Beliau tidak hanya ingin mengembalikan
masyarakat Arab untuk bertauhid kepada Allah, dari sifat paganisme dan menyembah berhala, tetapi juga menata moral
masyarakat Arab yang sangat tidak bermoral. Maka dengan itulah Rasulullah merupakan Rasul yang diutus oleh Allah
untuk menyempurnakan akhlak.

Sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis Nabi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
SAW bersabda:

‫ِإَّنَم ا ُبِع ْثُت ُألَتِّم َم َم َكاِرَم اَألْخ الِق‬

Artinya: Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak (HR Al-Baihaqi).

Jamaah sidang jumat hafidzakumullah,


Pesan kemanusiaan lain yang juga sangat penting, yakni ketika Rasulullah SAW berkhutbah dalam haji wada’ pada
tahun ke-10 hijriah. Ketika dakwah Nabi sudah sempurna, keyakinan masyarakat sudah sepenuhnya bertauhid kepada
Allah SWT, dan moral masyarakatnya juga sudah baik, maka ketika Rasulullah ingin meninggalkan umatnya beliau tetap
mengingatkan tentang ketauhidan dan pentingnya kemanusiaan. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ahmad, Al-
Baihaqi, dan Al-Haitsami, Rasulullah SAW bersabda:

‫ رواه أحمد‬.‫َيا َأُّيَها الَّناُس َأَال ِإَّن َر َّبُك ْم َو اِح ٌد َو ِإَّن َأَباُك ْم َو اِح ٌد َأَال َال َفْض َل ِلَعَر ِبٍّي َع َلى َأْع َجِمٍّي َو َالِلَعَج ِمٍّي َع َلى َعَر ِبٍّي َو َال َأِلْح َم َر َع َلى َأْس َو َد َو َال َأْس َو َد َع َلى َأْح َم َر ِإَّال ِبالَّتْقَو ى‬
‫والبيهقي والهيثمي‬

Artinya: Wahai manusia, ingatlah, sesungguhnya Tuhanmu adalah satu, dan nenek moyangmu juga satu. Tidak ada
kelebihan bangsa Arab terhadap bangsa lain. Tidak ada kelebihan bangsa lain terhadap bangsa Arab. Tidak ada
kelebihan orang yang berkulit merah terhadap orang yang berkulit hitam. Tidak ada kelebihan orang yang berkulit
hitam terhadap yang berkulit merah. Kecuali dengan taqwanya (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, dan Al-Haitsami).

Imam Ahmad juga meriwayatkan hadis yang berbunyi:

‫ َو اْلُمَج اِهُد َم ْن‬، ‫ َو اْلُم ْس ِلُم َم ْن َسِلَم الَّناُس ِم ْن ِلَس اِنِه َوَيِدِه‬، ‫ َأال ُأْخ ِبُر ُك ْم ِباْلُم ْؤ ِم ِن ؟ اْلُم ْؤ ِم ُن َم ْن َأِم َنُه الَّناُس َع َلى َأْم َو اِلِهْم َو َأْنُفِس ِهْم‬: ‫َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِفي َح َّج ِة اْلَو َداِع‬
‫ َو اْلُمَهاِج ُر َم ْن َهَج َر اْلَخ َطاَيا َو الُّذ ُنوَب‬، ‫َج اَهَد َنْفَس ُه ِفي َطاَع ِة ِهَّللا‬

Artinya: Nabi SAW bersabda saat haji wada’, ‘Maukah kalian kuberitahu pengertian mukmin? Mukmin adalah orang
yang memastikan dirinya memberi rasa aman untuk jiwa dan harta orang lain. Sementara muslim ialah orang yang
memastikan ucapan dan tindakannya tidak menyakiti orang lain. Sedangkan mujahid adalah orang yang bersungguh-
sungguh dalam ketaatan kepada Allah SWT. Sedangkan orang yang berhijrah (muhajir) ialah orang yang meninggalkan
kesalahan dan dosa.

Jamaah sidang jumat rahimakumullah

Pernyataan tentang kemanusiaan sangat dikuatkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya pada Al-Qur’an surat Al-Hujurat
ayat 13:

‫َياَأُّيَها الَّناُس ِإَّنا َخ َلْقَناُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َو ُأْنَثى َو َجَع ْلَناُك ْم ُش ُعوًبا َو َقَباِئَل ِلَتَع اَر ُفوا ِإَّن َأْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهللا َأْتَقاُك ْم‬

Artinya: Wahai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu sekalian dari seorang pria dan seorang wanita dan
kami menjadikan kamu berbagai bangsa dan suku, agar kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantaramu di sisi Allah ialah orang yang saling bertakwa (QS. Al-Hujurat:13).

Maka, ketika Allah SWT dan Rasulullah SAW memberikan legalisasi tentang kemanusiaan, seharusnya kita bisa
menjaga amanah tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Jamaah sidang jumat rahimakumullah,

Demikianlah khutbah yang singkat ini, semoga kita bisa meniru dan mempraktikkannya dalam kehidupan bersosial. Di
jumat yang berkah ini marilah kita intropeksi diri, menghadirkan hati semoga Allah membimbing kita menjadi manusia
yang berbudi luhur, yang mampu memegang teguh tauhid serta menghormati kemanusiaan dirinya dan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai