Alex Sistem Informasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN

PENGAWASANNYA PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK


PRATAMA BENGKULU DUA

Oleh

Alex Sulaiman Efindi

Program Studi Magister Manajemen, Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Email : [email protected]

ABSTARCT

The purpose in this study were to examine the functions of MIS, the benefits and
constraints of MIS, supervision in the application of MIS, and differences before and
after applying MIS to the employees of the Pratama Tax Office Bengkulu Dua in the
Service Section. This research is a qualitative research, namely: recording
procedures to describe or describe the state of the object under study based on the
facts. Data collection techniques using field interviews to research informants. there
were 7 informants interviewed. The results of the study show: (1) The application of
Management Information Systems which are filled with technology can accomplish
organizational goals without draining a lot of energy effectively and efficiently, (3)
supervision has been done well by utilizing the existing information system, (4)
improving employee performance and time efficiency can be felt when compared to
before the implementation of the modern Management Information System at
Pratama Tax Service Office Bengkulu Dua. Computer devices and applications must
be updated continuously to get maximum functionality and quality.

Keyword : management information system, supervision,


PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Mendapatkan informasi pada era global ini tak terhindarkan bahwa setiap
organisasi juga menggunakan teknologi untuk mengumpulkan data yang tepat dan
sesuai dengan kondisi saat ini. Informasi memainkan peran kunci dalam merumuskan
strategi organisasi, baik dalam perencanaan maupun pengawasan. Keputusan
manajemen sering kali bergantung pada data yang dikumpulkan dari sumber daya
manusia di dalam organisasi tersebut. Selain itu, informasi juga penting bagi sumber
daya manusia dalam menjalankan tugas operasional mereka. Oleh karena itu,
pengolahan dan penyajian informasi yang akurat merupakan indikator penting untuk
meningkatkan produktivitas organisasi, terutama dalam konteks pemerintahan dan
pelayanan publik di era globalisasi ini.

Pegawai negeri memegang peran sentral dalam organisasi pemerintahan, yang


bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan untuk
mencapai tujuan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, manajemen yang teratur,
terencana, dan pengawasan yang efektif sangatlah diperlukan, karena kelancaran
pemerintahan bergantung pada sistem internal organisasi.

Menurut Hartono, (2020)Salah satu strategi untuk meningkatkan efisiensi dan


efektivitas dalam organisasi adalah dengan menerapkan Sistem Informasi Manajemen
(SIM). SIM merupakan proses yang mencakup perencanaan, pengawasan, dan
pengarahan informasi agar memiliki nilai bagi organisasi. Dengan penerapan SIM,
diharapkan terciptanya sumber daya manusia yang bekerja secara efektif, efisien, dan
terawasi. Reformasi dalam administrasi perpajakan terus berlanjut, dengan fokus pada
peningkatan kepercayaan Wajib Pajak terhadap sistem perpajakan dan peningkatan
penerimaan pajak. Sarana dan prasarana modern, seperti help desk dengan teknologi
knowledge base, layanan melalui e-system (termasuk e-payment, e-registration, e-
filing, e-spt, dan e-counseling), serta sistem kontrol internal yang menggunakan
teknologi informasi, semuanya merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan perpajakan.

Berdasarkan hal tersebut, dengan mempertimbangkan manfaat penerapan SIM dalam


organisasi dan pentingnya pengawasan dalam penerapannya, peneliti tertarik untuk
menjadikan topik tersebut sebagai fokus penelitian dengan judul " Implementasi
Sistem Informasi Manajemen Dan Pengawasannya Pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Bengkulu Dua ".

II. Rumusan Masalah.

Rumusan masalah untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana fungsi penerapan Sistem Informasi Manajemen pada pegawai KPP


Pratama Bengkulu Dua di Seksi Pelayanan?
2. Apa manfaat dan kendala dari penerapan Sistem Informasi Manajemen pada
pegawai KPP Pratama Bengkulu Dua di Seksi Pelayanan?
3. Bagaimana pengawasan dalam Penerapan Sistem Informasi Manajemen di KPP
Pratama Bengkulu Dua pada Seksi Pelayanan?
4. Apa perbedaan antara kondisi sebelum dan sesudah Penerapan Sistem Informasi
Manajemen di KPP Pratama Bengkulu Dua pada Seksi Pelayanan?

III. Tujuan Penelitian.

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian kali adalah untuk meneliti fungsi
implementasi sistem informasi manajemen, manfaat dan kendala dari penerapan
sistem infomasi manajemen, pengawasan dalam penerapan sistem informasi
manajemen, perbedaan sebelum diterapkannya sistem informasi manajemen dan
setelah diterapkannya sistem informasi manajemen di KPP Pratama Bengkulu Dua
pada seksi pelayanan.
IV. Manfaat Penelitian.

Manfaat diadakannya penelitian kali ini antara lain ;

a. Sebagai salah satu bentuk evaluasi bagi perusahaan terhadap penerapan


Sistem Informasi Manajemen
b. Dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitan selanjutnya
c. Bisa digunakan untuk menambah pengetahuan yang lebih lanjut pada topik
penerapan Sistem Informasi Manajemen pada suatu perusahaan.

LITERATUR REVIEW

Definisi Sistem

Menurut Sutabri, (2020) sistem merupakan serangkaian unsur yang saling


terkait, berfungsi secara bersinergi untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut
Nugroho, (2019) definisi sistem adalah sekelompok komponen yang terpadu dengan
tujuan yang serupa untuk mencapai suatu target. Fokus utama dalam suatu sistem
adalah komponen- komponennya. Meskipun tiap sistem memiliki komponen-
komponen uniknya, namun pola dasarnya tetap konsisten.

Definisi Informasi

Menurut Sutabri, (2020) informasi adalah data yang telah disusun, diproses,
atau diinterpretasikan untuk keperluan pengambilan keputusan. Pendapat Nugroho,
(2019) menyatakan bahwa informasi merupakan salah satu unsur dalam manajemen
perusahaan. Untuk memastikan aliran informasi yang efektif, manajer perlu
mengintegrasikan informasi ke dalam kerangka sistem yang jelas.

Definisi Sistem Informasi

Menurut penjelasan Laudon, (2019), sistem informasi merujuk pada rangkaian


komponen yang saling terkait yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan
di dalam suatu organisasi. Sutabri, (2020) juga menyatakan bahwa sistem
informasi
adalah sistem yang ada di dalam sebuah organisasi yang mengintegrasikan kebutuhan
pengolahan transaksi harian yang mendukung operasi manajerial dengan strategi
organisasi untuk menyediakan laporan kepada pihak eksternal yang diperlukan.

Definisi Manajemen

Menurut pendapat Abidin, (2015) manajemen dapat diartikan sebagai upaya


mengatur sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Sedangkan menurut pendapat Nugroho, (2019) manajemen adalah suatu
tim yang disusun dalam organisasi untuk menjadi pengendali organisasi untuk
mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang hendak dicapai oleh organisasi.

Definisi Sistem Informasi Manajemen

Menurut Lubis dkk, (2019) sistem adalah kumpulan unsur yang terhubung
satu sama lain dengan tujuan yang serupa untuk mencapai suatu target. Organisasi
terdiri dari berbagai sumber daya manusia, bahan baku, peralatan, keuangan, dan
informasi yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
oleh pemilik atau manajemen. Winarti, (2023) mendefinisikan Sistem Informasi
Manajemen sebagai suatu struktur teror ganisir dari beberapa komponen yang bekerja
bersama-sama untuk menghasilkan informasi yang digunakan dalam pengelolaan
perusahaan.

Definisi Teknologi Informasi

Penggunaan teknologi informasi menjadi bagian integral dari Sistem


Informasi Manajemen. Menurut Laudon, (2019), teknologi informasi merupakan
salah satu alat yang digunakan manajer untuk merespons perubahan. Komponen
teknologi informasi mencakup berbagai perangkat, seperti perangkat keras komputer,
perangkat lunak komputer, teknologi manajemen data, teknologi jaringan dan
telekomunikasi, serta World Wide Web.
Definisi Pengawasan

Menurut Agus, (2021) pengawasan, atau controlling, merujuk pada


serangkaian kegiatan yang membandingkan atau mengukur apa yang sedang
dilakukan atau telah dilakukan dengan kriteria, norma-norma standar, atau rencana
yang telah ditetapkan sebelumnya. Afandi, (2022) menjelaskan bahwa pengawasan
merupakan upaya untuk menentukan apa yang sedang dilakukan dengan
mengevaluasi hasil atau prestasi yang telah dicapai. Jika terdapat penyimpangan dari
standar yang telah ditetapkan, tindakan perbaikan segera dilakukan sehingga semua
hasil atau prestasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, yang mencakup proses


pencatatan untuk menggambarkan atau mengilustrasikan situasi objek penelitian
berdasarkan fakta yang ada. Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai
metode artistik karena prosesnya lebih menekankan pada aspek seni yang kurang
terstruktur, dan sering disebut sebagai metode interpretatif karena data penelitian
cenderung berkaitan dengan interpretasi dari data yang ditemukan di lapangan
(Sugiyono, 2015).

Pada penelitian ini, data dikumpulkan melalui wawancara lapangan dengan


informan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan disebut pengambilan
sampel purposive, yang mengacu pada pemilihan sampel berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian kualitatif, fokus utama dalam
pengumpulan data adalah pemilihan informan, tanpa menggunakan istilah populasi.
Teknik sampling yang dipilih adalah purposive sample, di mana penentuan sampel
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015).

Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif


yaitu prosedur pencatatan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek
yang diteliti berdasarkan fakta yang ada. Penelitian deskriptif ditujukan untuk
mengumpulkan informasi secara aktual dan terperinci; mengidentifikasikan masalah;
membuat perbandingan atau evaluasi, dan; menentukan apa yang dilakukan orang lain
dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk
menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang (Larno & Sahrun,
2019)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Fungsi Penerapan Sistem Informasi Manajemen pada Pegawai KPP Pratama


Bengkulu Dua di Seksi Pelayanan

a. Sarana, prasarana, dan pendukung Sistem Infromasi Manajemen yang meliputi


komputer, e-payment (pembayaran pajak secara online), e-registrasion
(pendaftaran wajib pajak melalui internet), e-filling (pelaporan pajak melalui
internet), e-spt (pengisian SPT dengan program yang telah disediakan DJP), dan
e-counseling (konsultasi secara online) Built in control system: pemanfaatan
sistem teknologi informasi untuk pengawasan internal termasuk pengawasan
data. Layar sentuh Informasi Perpajakan (Touch Screen). Sistem antrian dan
LCD Proyektor berikut electric screen. Aplikasi SIDJP (Sistem Informasi
Direktorat Jendral Pajak).
b. Aplikasi komputer SIDJP sebagai aplikasi utama yang dipakai oleh pegawai
untuk mengolah data di masing-masing seksi di KPP Pratama Bengkulu Dua.
c. Aplikasi SIDJP mampu mendukung tugas pegawai Pelayanan Pajak yang
bertugas sebagai pengadministrasian dokumen, penerimaan dan pengolahan
Surat Pemberitahuan, penyuluhan perpajakan dan pelaksanaan registrasi Wajib
Pajak.
d. Pegawai Seksi Pelayanan membutuhkan Sistem Informasi untuk mengolah data
wajib pajak.
e. Prestasi kerja pegawai bisa dilihat melalui aplikasi yang biasa dipakai oleh
pegawai (aplikasi SIDJP).
f. Wajib pajak bisa membuat laporan secara online tanpa harus ke kantor melalui
website djponline.pajak.go.id.
g. Wajib pajak yang datang ke kantor jika ingin berkonsultasi atau dalam keperluan
dokumen fisik, seperti pengambilan kartu NPWP.

Manfaat dan Kendala dari Penerapan Sistem Informasi Manajemen pada


Pegawai KPP Pratama Bengkulu Dua di Seksi Pelayanan.

Manfaat

a. Pelayanan pelaporan dari wajib pajak menjadi lebih cepat


b. Mendapatkan informasi dan data dari wajib pajak lebih akurat
c. Pelacakan informasi data pegawai lebih mudah dan cepat
d. Memudahkan dalam pengelolaan beban kerja kepada pegawai
e. Memudahkan pembagian tugas kerja secara tim
f. Pencetakan data wajib pajak menjadi lebih cepat
g. Tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak

Kendala

a. Sering terjadi gangguan pada internet dan masalah dari server pusat.
b. Adakalanya terjadi error saat aplikasi diakses.
c. Masalah teknis seperti kabel-kabel yang tidak tertata dengan rapi yang membuat
koneksi internet tidak stabil.
d. Beberapa pegawai yang mengalami kesulitan saat mengakses aplikasi yang baru
diperbaharui.
e. Server untuk e-SPT, e-Filing, e-Registrasi dan e-Billing yang masih terpisah,
sehingga wajib pajak tidak bisa mengurus laporannya sekaligus. Wajib pajak harus
menunggu laporan sebelumnya untuk menyelesaikan laporan berikutnya.
f. Ketika ada perubahan sistem aplikasi dari pusat, pihak dari KPP Pratama
Bengkulu Dua lambat melakukan penyesuaian.
g. Kesulitan mencari data-data wajib pajak yang mendaftar sebelum diterapkannya
Sistem Informasi Manajemen di KPP Pratama Bengkulu Dua
h. Seksi Pengolahan Data dan Informasi serta Operator Console membantu pegawai
dalam berbagai masalah teknis mengenai sistem informasi
Pengawasan dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen pada Pegawai KPP
Pratama Bengkulu Dua di Seksi Pelayanan.

a. Ada bagian khusus yang mengawasi pegawai di KPP Pratama Bengkulu Dua.
Pengawasan dari bagian struktur organisasi KPP Pratama Bengkulu Dua oleh Sub
Bagian Umum, Kepatuhan Internal, dan pengasawan dari luar strukur organisasi
KPP Pratama Bengkulu Dua oleh Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak.
b. Sebelum mengakses komputer, pegawai diwajibkan untuk login dengan
menggunakan username dan password masing-masing.
c. Kegiatan pegawai yang mengakses komputer diawasi oleh Kepatuhan Internal
secara online.
d. Pengawasan untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai dengan sarana Sistem
Informasi menggunakan sidik jari.
e. Pengawasan untuk meningkatkan keamanan wilayah kantor dengan sarana Sistem
Informasi menggunakan CCTV.

Perbedaan sebelum Penerapan Sistem Informasi Manajemen dan sesudah


Penerapan Sistem Informasi Manajemen di KPP Pratama Bengkulu Dua di
Seksi Pelayanan.

Perbedaan sebelum dan sesudah penerapan sistem informasi manajemen di


KPP pratama Bengkulu Dua akan disajikan pada Tabel berikut :

Tabel 1

Sebelum Penerapan SIM di KPP Pratama Sesudah Penerapan SIM di KPP Pratama
Bengkulu Dua pada Seksi Pelayanan Bengkulu Dua pada Seksi Pelayanan

Pengurusan pelaporan perpajakan wajib pajak Pengurusan pelaporan perpajakan wajib


dilakukan secara manual menggunakan sistem dari pajakdilakukan menggunakan aplikasi
meja ke meja. online .
Proses pembuatan pelaporan perpajakan memakan Proses pembuatan pelaporan memakan waktu
waktu sampai berminggu-minggu untuk selesai. satu hariuntuk selesai.

Penggunaan tenaga kerja pegawai honorer yang Penggunaan tenaga kerja honorer lebih
banyak dalam pengurusan berkas yang menumpuk. diperkecil dandioptimalisasi.
Pegawai mengetahui kalau ada pemberitahuan atau Pegawai mengetahui ada pemberitahuan atau
kasus jika ada berkas masuk. kasussecara otomatis jika login ke dalam
aplikasi SIDJP.

Absensi kehadiran pegawai menggunakan tanda Absensi kehadiran pegawai menggunakan mesin
tangan di buku absen. sidikjari.

Pegawai dimonitoring oleh atasan secara manual Pegawai dimonitoring oleh atasan secara
online darisistem.

Sistem Pengawasan dilakukan oleh Sub Bagian Sistem Pengawasan dilakukan oleh Sub Bagian
Umum. Umumdan Kepatuhan Internal.

Pembahasan

Fungsi Penerapan Sistem Informasi Manajemen pada Pegawai KPP Pratama


Bengkulu Dua di Seksi Pelayanan

Penerapan Sistem Informasi Manajemen untuk pegawai di Seksi Pelayanan


Pajak berfungsi sebagai sistem yang meningkatkan pekerjaan pegawai dalam tugas
pengadministrasian dokumen, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan,
penyuluhan perpajakan serta pelaksanaan registrasi Wajib Pajak secara tepat waktu
dan akurat.

Perangkat pendukung kinerja dengan penggunaan aplikasi software buatan


khusus dari Direktorat Jendral Pajak yaitu aplikasi Sistem Informasi Direktorat
Jendral Pajak (SIDJP). Aplikasi SIDJP dibuat untuk menyederhanakan prosedur
dalam proses administrasi perpajakanan. KPP pratama Bengkulu Dua berusaha
membuat Sistem Elektronik perpajakan berjalan dengan baik. Dapat dilihat juga dari
adanya elektronik sistem berupa e- SPT, e-Filing, e-Registrasi dan e-Billing untuk
pelaporan wajib pajak secara online. Sistem Informasi Manajemen yang diterapkan di
KPP Pratama Bengkulu Dua juga berguna untuk memberikan seluruh informasi dari
pegawai. Seperti yang dikatakan oleh informan dari hasil wawancara, aplikasi SIDJP
yang digunakan pegawai bisa merekam hasil pekerjaan dari pegawai sehingga ada
data historisnya yang bisa jadi alat untuk mengukur prestasi pegawai. Aplikasi
tersebut terhubung dengan internet
yang hanya bisa diakses oleh pegawai DJP dengan sistem login sehingga tidak dapat
diakses oleh pihak luar.

Penggunaan teknologi informasi adalah sebagai pendukung penerapan Sistem


Informasi Manajemen di dalam suatu organisasi. Perangkat teknologi informasi
terdiri dari Computer Hardware, Computer Software, Data Management technology,
Networking and telecommunications technology, dan World Wide Web Laudon,
(2019) Di penelitian ini, peneliti menemukan beberapa perangkat teknologi informasi
yang mendukung fungsi dari penerapan Sistem Informasi Manajemen di KPP
Pratama Bengkulu Dua :

a. Computer Hardware perangkat keras komputer. Komputer sebagai sarana


menjalankan perangkat lunak. Ada juga media cetak untuk mencetak kartu
NPWP dan dokumen-dokumen lainnya.
b. Computer Software perangkat lunak yang digunakan oleh pegawai untuk
mengolah infromasi data. SIDJP adalah aplikasi yang dipakai oleh pegawai untuk
mengolah informasi data dari wajib pajak. SIDJP juga dipakai oleh pihak
manajemen untuk mengolah informasi data dari pegawai.
c. Data Management technology perangkat untuk menyimpan informasi data
pegawai dan wajib pajak yang disediakan oleh KPP Pratama Bengkulu Dua
maupun penyimpanan data dari DJP yang berupa server. Semua informasi data
yang sudah diolah tersimpan di server pusat DJP.
d. Networking and telecommunications technology Internet atau jaringan
komunikasi yang saling terhubung. Internet yang menghubungkan aplikasi pada
server DJP dalam penyimpanan data. Internet juga dipakai manajemen untuk
mengawasi proses dan hasil olahan informasi data.
e. World Wide Web layanan website yang disediakan DJP untuk mempermudah
wajib pajak mendapatkan informasi dan mengurus administrasi tentang pajak.

Beberapa perangkat di atas tentunya dijalankan oleh sumber daya manusia


sebagai pengguna sarana sistem informasi tersebut. Seperti pegawai di Seksi
Pelayanan, wajib pajak maupun dari bagian manajemennya.
Manfaat dan Kendala dari Penerapan Sistem Informasi Manajemen pada
Pegawai KPP Pratama Bengkulu Dua di Seksi Pelayanan.

Manfaat

Kegiatan Sistem Informasi Manajemen tidak hanya terbatas pada pemberian


maupun penerimaan data atau informasi, tetapi juga harus didukung oleh adanya daya
kerja yang relevan, tepat waktu dan akurat sehingga memberikan manfaat bagi
pegawai.

Manfaat yang dirasakan dalam pekerjaan, sangat besar jika dibandingkan dengan
sistem manual:

a. Efisiensi Waktu

Kegiatan pelayanan wajib pajak maupun pelacakan informasi data pegawai menjadi
lebih mudah dan cepat;

b. Akurasi Data

Mendapatkan informasi dan data dari wajib pajak yang lebih tepat;

c. Efektifitas Kinerja

Memudahkan dalam pengelolaan beban kerja kepada pegawai dan tidak perlu
dikerjakan oleh banyak orang;

d. Manajemen Kelompok

Memudahkan pembagian tugas kerja secara tim;

Kendala

Disamping manfaat menguntungkan yang didapatkan oleh pegawai dalam


penerapan Sistem Informasi Manajemen di KPP Pratama Bengkulu Dua pada Seksi
Pelayanan, pegawai masih menemukan kendalanya. Kendala- kendalanya yaitu:
a. Internet Dependant (Ketergantungan terhadap jaringan internet)

Tidak berfungsi apabila terjadi gangguan koneksi internet dan dari server pusat

b. Application Bug (gangguan aplikasi)

Adakalanya terjadi error saat aplikasi diakses sehingga terjadi perubahan sistem saat
software

diperbarui

c. Perawatan Rumit

Masalah teknis seperti kabel-kabel yang tidak tertata dengan rapi yang membuat
koneksi internet tidak stabil

Masalah gangguan internet merupakan kejadian yang sering terjadi dalam


implementasi sistem informasi yang menggunakan jaringan internet. Gangguan ini
biasanya berasal dari penyedia layanan internet yang digunakan, sehingga tidak dapat
dikendalikan oleh KPP Pratama Bengkulu Dua . Namun, kendala teknis internal
seperti kabel yang tidak tertata dengan baik atau aplikasi yang sering mengalami
kesalahan merupakan tanggung jawab manajemen dari KPP Pratama Bengkulu Dua.
Misalnya, ketika kabel tidak teratur menyebabkan ketidakstabilan internet, atau
aplikasi mengalami kesalahan yang menghambat atau menunda pekerjaan pegawai
yang bergantung pada sistem informasi. Dalam mengatasi masalah tersebut, pegawai
sering kali harus menggunakan metode manual saat aplikasi tidak dapat diakses. Hal
ini dapat menyebabkan pekerjaan menjadi tidak efisien dan memakan lebih banyak
waktu.

Pengawasan dalam Penerapan Sistem Informasi Manajemen di KPP Pratama


Bengkulu Dua pada Seksi Pelayanan

Pengawasan diciptakan karena ada kejadian-kejadian merugikan yang pernah


terjadi di suatu organisasi yang tidak dapat terselesaikan. Untuk menghindar suatu hal
yang merugikan terjadi, maka dibutuhkanlah pengawasan. Dalam penerapan Sistem
Informasi Manajemen yang baik, tentu juga harus ada pengawasan yang baik agar
tidak
disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Apalagi dalam pengurusan
administrasi perpajakan.

Dari hasil temuan penelitian di atas, informan menyatakan bahwa Sistem


Informasi Manajemen yang diterapkan telah terawasi dengan baik. Ada bagian
khusus dalam pengawasan pegawai, termasuk pengawasan Sistem Informasi
Manajemen itu sendiri. Pengawasan itu dilakukan oleh Sub Bagian Umum dan Unit
Kepatuhan Internal yang adalah bagian dari struktur organisasi KPP Pratama
Bengkulu Dua. Upaya pengawasan yang dilakukan oleh KPP Pratama Bengkulu Dua
salah satunya adalah pegawai diharuskan untuk login terlebih dahulu dengan masing-
masing username dan password sebelum mengakses aplikasi di komputer pegawai.
Dari aplikasi tersebut, bagian pengawasan bisa memantau kegiatan apa saja yang
dilakukan oleh pegawai di dalam aplikasi tersebut secara online, sehingga akan
terhindar dari penyalahgunaan atau penyimpangan oleh pihak-pihak yang merugikan.

Ada juga pengawasan yang dilakukan oleh Seksi Pemeriksaan di mana


tugasnya ialah memeriksa data online maupun data fisik dari wajib pajak sebelum di
eksekusi oleh pegawai yang berada di Seksi Pelayanan. Pengawasan juga dilakukan
dalam bidang pemeliharaan dan perbaikan Sistem Informasi Manajemen. Jika ada
gangguan teknis atau ada pegawai yang mengalami kesulitan dalam mengoperasikan
fitur sistem informasi, hal tersebut akan ditangani oleh Operator Console dari Seksi
Pengolahan Data dan Informasi yang bertugas sebagai pelayanan dukungan teknis
komputer dan pemantauan aplikasi. Upaya ini dilakukan agar supaya pekerjaan tidak
terhambat dan terus berjalan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Pengawasan dari penerapan Sistem Informasi Manajemen di KPP Pratama


Bengkulu Dua sudah dilakukan dengan baik dan sudah sesuai dengan fungsinya. Hal
itu bisa dilihat dari apa yang sudah dikaji di atas maupun dari data yang didapatkan,
bahwa berkurangnya penyalahgunaan atau penyimpangan yang dilakukan oleh
pegawai maupun pihak yang tidak bertanggung jawab dalam pengadministrasian dan
pengelolaan perpajakan di KPP Pratama Bengkulu Dua. Hal tersebut sesuai dengan
fungsi pengawasan: Winarti, (2023) “(1) Mencegah berbagai penyimpangan, (2)
Memperbaiki penyimpangan yang terjadi, (3) Membuat organisasi dan kegiatan
manajemen menjadi dinamis, (4) Mempertebal rasa tanggung jawab”

Perbedaan Sebelum Penerapan Sistem Informasi Manajemen dan Sesudah


Penerapan Sistem Informasi Manajemen di KPP Pratama Bengkulu Dua di
Seksi Pelayanan.

Terlihat perbedaan yang sangat signifikan antara sebelum dan sesudah


penerapan Sistem Informasi Manajemen di KPP Pratama Bengkulu Dua pada Seksi
Pelayanan. Dahulu, keterbatasan fitur pendukung informasi yang diterapkan di KPP
Pratama Bengkulu Dua pada Seksi Pelayanan membuat alur informasi tidak lancar
dan tidak tepat waktu, sehingga data yang akan diolah oleh pegawai juga ikut
melambat. Misalnya, wajib pajak dalam mengurus laporannya harus berpindah dari
meja ke meja yang lain, yang maksudnya adalah wajib pajak harus mengurus
laporannya ke pegawai pelayanan pertama, setelah selesai lanjut ke pegawai
pelayanan yang ke dua, dan seterusnya. Hal tersebut membutuhkan waktu yang lama
dan sampai berminggu- minggu. Tenaga kerja yang dipakai juga harus banyak dalam
mengurus dokumen- dokumen yang ada. Pengawasannya juga masih menggunakan
cara pengawasan yang manual, sehingga pengawasannya menjadi terbatas dan tidak
terawasi secara menyeluruh.

Berbeda dengan penerapan Sistem Informasi Manajemen saat ini, sudah


banyak fitur sistem informasi yang dapat digunakan pegawai, sehingga informasi
yang didapat pegawai sangat cepat terbagi dan pengelolaannya menjadi lebih efektif
dan efisien. Seperti, wajib pajak bisa menyelesaikan laporannya di satu meja saja,
bahkan bisa menyelesaikannya sendiri dengan pelayanan online melalui internet.
Dengan penggunaan aplikasi SIDJP, pegawai bisa menyelesaikan laporan dari wajib
pajak lebih efisien tanpa membutuhkan tenaga kerja yang banyak, kasus-kasus dan
berita bisa diketahui melalui pemberitahuan yang muncul dalam aplikasi SIDJP,
pengawasan juga bisa dilakukan melalui aplikasi SIDJP. Hal tersebut meningkatkan
produktivitas pegawai di Seksi Pelayanan juga meningkatkan pengawasan terhadap
pegawai maupun pengawasan terhadap sistem informasi yang diterapkan seperti
yang sudah di bahas
sebelumnya. Itu artinya sistem yang dahulu kurang efektif dan efisien jika
dibandingkan dengan sistem sekarang yang diterapkan KPP Pratama Bengkulu Dua.
Penerapan Sistem Informasi Manajemen yang diliputi dengan teknologi bisa
menyelesaikan tujuan organisasi tanpa menguras energi yang banyak dengan efektif
dan efisien.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem Informasi Manajemen yang diterapkan di KPP Pratama Bengkulu Dua


memberikan manfaat besar dalam memberikan informasi dari seluruh pegawai.
Beberapa perangkat sistem informasi yang digunakan sebagai pendukung kinerja
pegawai, termasuk aplikasi utama bernama SIDJP (Sistem Informasi Direktorat
Jendral Pajak), memungkinkan pegawai di bidang pelayanan pajak untuk mengakses
dan mengolah data wajib pajak secara detail dan akurat.

2. Penyebab utama dari kurangnya efektivitas dan efisiensi pekerjaan adalah


keterlambatan dan ketidaktepatan dalam mendapatkan informasi oleh pegawai. Dengan
adanya penerapan Sistem Informasi Manajemen, pegawai di Seksi Pelayanan
mendapatkan manfaat yang signifikan dalam pekerjaan mereka dibandingkan dengan
menggunakan sistem manual, karena semua kegiatan terhubung melalui internet.

3. Meskipun demikian, masih ada beberapa kendala dalam penerapan tersebut.


Ketergantungan pada aplikasi online membuat pegawai kesulitan saat menghadapi
gangguan internet. Perawatan sarana prasarana dari sistem informasi juga merupakan
aspek penting yang perlu diperhatikan oleh organisasi. Pelatihan khusus diperlukan
bagi pegawai sebelum mengoperasikan sistem aplikasi ini, meskipun KPP Pratama
Bengkulu Dua telah menyediakan Operator Console sebagai layanan dukungan teknis
komputer dan pemantauan aplikasi.

4. Pengawasan terhadap penggunaan sistem telah dilakukan dengan baik. Setiap


pegawai harus memasukkan data unik mereka sebelum mengoperasikan komputer
kantor, yang dapat dipantau oleh Sub Bagian Umum/Kepatuhan Internal untuk
meminimalkan kemungkinan penyalahgunaan. Ketika terjadi pelanggaran terhadap
data yang tersimpan pada server, pengawas dapat dengan mudah mengidentifikasi
pelakunya.

5. Berbeda dengan penerapan Sistem Informasi Manajemen sebelumnya, sekarang


telah tersedia banyak fitur sistem informasi yang memungkinkan pegawai untuk
mendapatkan data dengan cepat. Kegiatan kerja dapat dilakukan secara tim oleh
beberapa pegawai sekaligus, meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan data.
Hal ini telah meningkatkan produktivitas pegawai di Seksi Pelayanan dan
memperketat pengawasan terhadap pegawai serta data yang terkait dengan Sistem
Informasi Manajemen yang diterapkan.

6. Penerapan Sistem Informasi Manajemen yang menggunakan teknologi telah


terbukti dapat mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien tanpa menguras
energi yang banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin. (2015). Manajemen Komunikasi: Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Pustaka


Setia.

Afandi. (2022). Management information systems and their impact on job


performance among employees in the private sector: SAUDI
Telecommunications companies. International Journal of Computer
Applications, 164, 11.

Agus, D. (2021). BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI SEKOLAH DASAR


Oleh : Didik Agus Triwiyono dan Danny Meirawan. 1, 61–72.

Hartono, H. (2020). Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan


Kerja Dengan Metode Hiradc Pada Perusahaan Pengolahan Kayu. Journal
Industrial Manufacturing, 2(2), 70–76. https://doi.org/10.31000/jim.v2i2.629

Larno, S., & Sahrun, N. (2019). Perancangan Dan Implementasi Sistem Informasi
Manajemen Aset Pada Pemerintah Kabupaten Merangin Menggunakan Bahasa
Pemrograman Php Dan Mysql. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis,
1(1), 1–6. https://doi.org/10.47233/jteksis.v1i1.1

Laudon. (2019). Management Information Systems: Managing the Digital Firm, 12th
edition. Pearson Education Limited.

Lubis et al. (2019). Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah Keuangan


pada Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Medan. Jurnal Ilmiah
Magister Administrasi Publik, 4(1), 69–78.
https://doi.org/10.31289/strukturasi.v4i1.1185

Nugroho. (2019). Rekayasa Perangkat Lunak Berbasis Objek dengan Metode USDP.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D. Alfabeta.

Sutabri. (2020). Analisis Sistem Informasi.

Winarti, G. (2023). LITERATURE REVIEW : FAKTOR KEBERHASILAN


IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (
SIMRS
). 4(1), 486–497.

Anda mungkin juga menyukai