Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.5 Hukum Dasar Kimia
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.5 Hukum Dasar Kimia
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.5 Hukum Dasar Kimia
Pd
SMA Negeri 1 Mengwi
SMA
FASE E
(KELAS X)
2024/2025
Zainal (Mr.Z) Abidin
I. INFORMASI UMUM
F. Model Pembelajaran
Pembelajaran dilakukan secara luring/tatap muka dengan menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning
Pertemuan I
A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ini adalah, Peserta didik mampu:
- menjelaskan konsep empat hukum dasar kimia (hukum Lavoisier, hukum Proust, hukum Dalton,
dan hukum Gay Lussac) melalui penggunaan mind map.
B. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik mengetahui keempat hukum dasar kimia (hukum
Lavoisier, hukum Proust, hukum Dalton, dan hukum Gay Lussac).
C. Pertanyaan Pemantik
a. Bagaimana cara menerapkan konsep hukum dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari ?
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pebelajaran yang telah ditetapkan,
dilakukan sesuai dengan model pembelajaran Problem Based Learning pada pertemuan I sebagai
berikut.
telah dibaca.
3. Peserta didik mencatat semua informasi mengenai faktor utama yang
menentukan terjadinya reaksi pembakaran yang telah diperoleh.
4. Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan yang diberikan
Guru terkait dengan faktor utama yang menentukan terjadinya reaksi
pembakaran.
-
Mengembangkan Menalar
dan menyajikan hasil Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan
karya dengan cara:
1. Berdiskusi mengenai reaksi pembakaran pada logam dengan melakukan
aktivitas 4.2 yang terdapat pada buku ajar dan LKPD.
2. Mengolah informasi mengenai reaksi pembakaran yang sudah dikumpulkan
dari hasil diskusi dengan bantuan pertanyaan - pertanyaan pada lembar
kerja.
3. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi reaksi
pembakaran (Terlampir pada LKPD).
4. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi yang telah dilakukan.
5. Peserta didik dari kelompok lain beserta Guru memberikan tanggapan dan
menganalisis hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi,
memberikan tambahan informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan
lainnya.
Guru melakukan penilaian proses berdasarkan diskusi dan presentasi
kelompok.
-
Mengnalisis dan Mengkomunikasikan
Mengevaluasi Proses 1. Peserta didik menganalisis kembali setiap hasil diskusi yang telah
Pemecahan Masalah dipresentasikan sehingga menemukan hal-hal yang perlu ditanyakan bahkan
dievaluasi kembali.
2. Peserta didik mengkomunikasikan kembali hasil diskusi berdasarkan
pertanyaan yang telah disampaikan sehingga dapat mencapai kesimpulan
akhir.
-
Kegiatan Penutup
Refleksi dan Penutup Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat kesimpulan
Guru melakukan refleksi hasil proses belajar yang telah dilaksanakan..
Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah
bekerjasama dengan baik dalam kelompok dan Guru memberikan evaluasi
untuk mengukur ketuntasan PBM.
Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan
berikutnya
Berdoa dan memberi salam
E. Asesmen
1. Asesmen diagnostik dan non diagnostik
a. Asesmen diagnostik non kognitif
Beri tanda centang (√) yang sesuai untuk setiap pertanyaan
2) Saya tertarik pada obyek yang mencolok, berwarna, dan yang merangsang
mata.
3) Saya lebih menyukai buku-buku yang menyertakan gambar atau ilustrasi.
4) Saya terkesan sedang “melamun”, saat membayangkan apa yang sedang
saya dengar.
5) Saya mudah mengingat apabila saya bisa melihat orang yang sedang
berbicara.
6) Apa yang harus saya ingat harus saya ucapkan dulu.
7) Saya harus membicarakan suatu masalah dengan suara keras untuk
memecahkannya.
8) Saya akan mudah menghafal dengan mengucapkannya berkali-kali.
9) Saya mudah mengingat sesuatu apabila itu didendangkan
10) Saya lebih suka mendengarkan rekamannya daripada duduk dan membaca
bukunya
11) Saya tidak bisa duduk diam berlama-lama
12) Saya lebih mudah belajar apablla ada keterlibatan sejumlah anggota tubuh.
13) Saya hampir selalu melakukan gerakan tubuh.
14) Saya lebih suka membaca buku atau mendengarkan cerita-cerita action.
Bila lebih banyak memilih pernyataan :
➢ a. Nomor 1 s.d 5 : Tipe Auditori
➢ b. Nomor 6 s.d 10 : Tipe Visual
➢ c. Nomor 11 s.d 14 : Tipe Kinestetik
1) Tujuan pembelajaran yang dinilai - Peserta didik mampu menjelaskan persamaan reaksi dan cara
menyetarakannya.
Pedoman Penilaian
Kunci Jawaban
a. CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(l)
b. CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l)
2. Asesmen Formatif
1) Tujuan pembelajaran yang dinilai - Peserta didik diharapkan mampu memahami Hukum Kekekalan
massa.
2) Waktu pelaksanaan asesmen Pada akhir pertemuan I
3) Teknik asesmen Teknik asesmen yang digunakan: tes
2. Dalam bejana tertutup 2,6 gram gas etuna (C2H2) tepat bereaksi
dengan 8 gram gas oksigen membentuk 8,8 gram gas karbon
dioksida dan 1,8 gram uap air. Kenyataan ini sesuai dengan………
A. Hukum Lavoisier
B. Hukum Dalton
C. Hukum Proust
D. Hukum Avogadro
E. Hukum Gay-Lussac
Pedoman Penilaian
Kunci Jawaban
1. Kunci Jawaban : E
2. Kunci Jawaban : A
3. Kunci Jawaban : B
4. Kunci Jawaban : C
5. Kunci Jawaban : D
Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah
jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap materi Kegiatan Belajar.
Nilai = (jumlah skor/5) x 100
CATATAN :
Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Aspek Penilaian
Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)
Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.
- Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik sesuai dengan
kondisi II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari kembali bahan kajian pada kegiatan
pembelajaran ini.
- Apabila semua aspek telah peserta didik penuhi (kondisi I), berarti peserta didik telah siap
melanjutkan pembelajaran pada materi berikutnya.
Pertemuan II
A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ini adalah, Peserta didik mampu:
- menganalisis konsep hukum dasar kimia berdasarkan konsep matematika
B. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik mengetahui keempat hukum dasar kimia (hukum
Lavoisier, hukum Proust, hukum Dalton, dan hukum Gay Lussac). Peserta didik akan memahami
hukum dasar kimia dalam hubungan matematikanya
C. Pertanyaan Pemantik
a. Bagaimana cara menerapkan konsep hukum dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari ?
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pebelajaran yang telah ditetapkan,
dilakukan sesuai dengan model pembelajaran Problem Based Learning pada pertemuan II sebagai
berikut.
akhir.
-
Kegiatan Penutup
Refleksi dan Penutup Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat kesimpulan
Guru melakukan refleksi hasil proses belajar yang telah dilaksanakan..
Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah
bekerjasama dengan baik dalam kelompok dan Guru memberikan evaluasi
untuk mengukur ketuntasan PBM.
Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan
berikutnya
Berdoa dan memberi salam
E. Asesmen
1. Asesmen diagnostik dan non diagnostik
a. Asesmen diagnostik non kognitif
Beri tanda centang (√) yang sesuai untuk setiap pertanyaan
Pedoman Penilaian
Kunci Jawaban
1. 2C2H6 + 7O2 → 4CO2 + 6H2O
2. Satu molekul NO3, terdapat atom N = 1 dan O = 3
2. Asesmen Formatif
1) Tujuan pembelajaran yang dinilai - Peserta didik mampu menjelaskan jenis entalpi reaksi, hukum
Hess dan konsep energi ikatan
- Peserta didik mampu membandingkan perubahan entalpi
beberapa reaksi berdasarkan data hasil percobaan
-
2) Waktu pelaksanaan asesmen Pada akhir pertemuan I
3) Teknik asesmen Teknik asesmen yang digunakan: tes
4) Instrumen asesmen Kerjakan soal berikut dengan benar!
1. Perbandingan unsur A dan B dalam suatu senyawa adalah 3 : 5.
Jika 12 gram unsur A direaksikan dengan 12 gram unsur B, maka
pada akhir reaksi akan terdapat…….
A. Kedua zat akan habis bereaksi
B. Massa A yang tersisa sebanyak 4,8 gram
C. Massa senyawa yang terbentuk adalah 24 gram
D. B adalah unsur yang habis bereaksi
E. Sisa unsur B sebanyak 4,8 gram
Massa Unsur
Senyawa
M (gram) N (gram)
I 3 4
II 6 4
III 12 4
Pedoman Penilaian
Kunci Jawaban
1. Kunci Jawaban : B
2. Kunci Jawaban : E
3. Kunci Jawaban : B
4. Kunci Jawaban : C
5. Kunci Jawaban : E
Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah
jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap materi Kegiatan Belajar.
Nilai = (jumlah skor/5) x 100
CATATAN :
Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Aspek Penilaian
Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.
- Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik sesuai dengan
kondisi II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari kembali bahan kajian pada kegiatan
pembelajaran ini.
- Apabila semua aspek telah peserta didik penuhi (kondisi I), berarti peserta didik telah siap
melanjutkan pembelajaran pada materi berikutnya.
III. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LKPD 1
Nama Siswa : .......................................................................................................
Kelas/Semester : X / .......
Kelompok : .......................................................................................................
Mata Pelajaran : .......................................................................................................
Hari/Tanggal : .......................................................................................................
Cara Kerja:
1. Perhatikan gambar berikut:
1. Masukkan larutan Pb(NO3)2 dan KI pada masing-masing kaki tabung Y seperti pada gambar
dengan menggunakan pipet (hati-hati kedua larutan jangan tercampur).
2. Sumbat tabung, kemudian tabung ditimbang, catat massanya.
3. Miringkan tabung sampai kedua larutan bereaksi.
4. Timbang kembali tabung Y tersebut, catat massanya.
Pengamatan:
No Massa Sebelum Reaksi Massa Sesudah Reaksi
1.
2.
Pertanyaan:
Soal Jawaban
1. Bagaimana massa pada setiap reaksi? ……………………………………………………………………………………………
2. Kesimpulan apa yang telah kalian ……………………………………………………………………………………………
dapatkan dari percobaan ini tentang ……………………………………………………………………………………………
massa zat sebelum dan sesudah reaksi? ……………………………………………………………………………………………
Soal Jawaban
1. Hitung perbandingan massa unsur hidrogen ……………………………………………………………………………………
dan oksigen dalam air yang membentuk air? ……………………………………………………………………………………
2. Hitung perbandingan massa unsur besi dan ……………………………………………………………………………………
belerang pada pirit? ……………………………………………………………………………………
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari data di ……………………………………………………………………………………
atas tentang massa unsur-unsur dalam ……………………………………………………………………………………
senyawa! ……………………………………………………………………………………
Kesimpulan kamu sesuai atau tidak dengan hukum perbandingan tetap? Apa bunyi hukum
Perbandingan Tetap atau Hukum Proust?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
Latihan 1
Perhatikan tabel perbandingan massa belerang dan massa oksigen pada belerang trioksida
Massa belerang Massa belerang trioksida Massa oksigen
2g 5g 3g
2,5 g 6,25 g
6,5 g 16,25 g
Isilah terlebih dahulu massa belerang pada tabel, kemudian buatlah grafik yang menyatakan
hubungan antara massa oksigen dengan massa belerang yang membentuk belerang trioksida.
berbahaya, tidak boleh diminum, tetapi kadang-kadang digunakan untuk pemutih atau pemucat
warna.
Selain H dan O, unsur C dan O juga dapat membentuk dua senyawa yaitu CO dan C 0 2.
Keduanya mempunyai sifat yang berbeda. Gas CO merupakan gas yang dapat mematikan jika
terhirup melebihi ambang batas.
Unsur-unsur yang membentuk senyawa lebih dari satu cukup banyak. Apakah ada
keteraturan dari massa unsur-unsur yang membentuk senyawa-senyawa tersebut? Pelajari data
perbandingan massa unsur-unsur pada senyawa berikut.
Bentuk Senyawa Perbandingan massa unsur-unsur Perbandingan
I H2O 1 gram H 8 gram O HI : HII = 1 : 1
II H2O2 1 gram H 16 gram O OI : OII = …. : ….
I N2O3 14 gram 24 gram O NI : NII = …. : ….
II N2O5 14 gram 40 gram O OI : OII = …. : ….
Pertanyaan:
1. Perhatikan perbandingan massa pada H2O dan H2O2. Jika massa hidrogen pada H2O dan H2O2
sama, berapa perbandingan massa O pada H2O dan H2O2?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
2. Jika massa nitrogen pada N2O3 dan N2O5 sama, berapa perbandingan massa O pada senyawa-
senyawa tersebut?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
3. Apakah perbandingan massa oksigen pada H2O dan H2O2 maupun N2O3 dan N2O5 merupakan
bilangan bulat dan sederhana?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
4. Menurut Dalton keteraturan ini disebut hukum apa?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
5. Tulis bunyi hukum ini!
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
Bagaimana membuktikan hukum kelipatan perbandingan dari dua senyawa jika tidak diketahui unsur
yang massanya sama? Perhatikan contoh berikut.
Contoh soal
Karbon dan oksigen membentuk dua senyawa dengan data massa unsur sebagai berikut.
Latihan 2
1. Besi membentuk dua oksida, oksida pertama mengandung 1,6 gram oksigen dan 5,6 gram besi,
oksigen kedua mengandung 2,4 gram oksigen dan 5,6 gram besi. Jelaskan apakah data ini sesuai
dengan hukum kelipatan perbandingan?
Jawab:
Isi tabel berikut untuk menyelesaikan soal tersebut.
Oksida Massa unsur Perbandingan massa
I Fe = O= FeI : FeII = ……… : ………
II Fe = O= OI : OII = ……… : ………
2. Unsur karbon dan hidrogen membentuk dua senyawa yaitu A dan B. . 1,6 gram sampel senyawa
A mengandung 1,2 gram karbon, 4,5 gram sampel senyawa B mengandung 3,6 gram karbon.
Apakah pada kedua senyawa berlaku hukum kelipatan perbandingan?
Jawab:
Latihan 3
1. Tuliskan perbandingan volum dari reaksi belum setara berikut.
a. N2(g) + H2(g) → NH3(g)
…… L ….. L ….. L
Perbandingan volum:
………………………………………………………………………………………………………………..
b. C3H8(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
…… L ….. L ….. L ….. L
Perbandingan volum:
………………………………………………………………………………………………………………..
2. Pada reaksi belum setara: N2(g) + O2(g) → N2O3(g) bila O2 bereaksi 30 liter, berapa volum gas N2
yang diperlukan dan berapa volum N2O3 yang dihasilkan pada suhu dan tekanan yang sama?
5. Hipotesis Avogadro
Amati data tentang volum dan jumlah molekul gas O2, CO2, dan NH3 berikut.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
c) Berapa masing-masing jumlah molekul pada labu di atas?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
d) Data ini merupakan contoh data untuk hipotesis Avogadro. Tulis bunyi hipotesis tersebut!
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
B. BAHAN BACAAN
Dari data percobaan tersebut dapat diketahui massa zat sebelum dan sesudah reaksi tidak ada
perubahan. Hal tersebut membuktikan Hukum Kekekalan Massa.
“Di dalam suatu sistem tertutup, massa zat-zat sebelum reaksi sama dengan
massa zat sesudah reaksi”.
Contoh soal:
Superfosfat adalah pupuk yang mudah larut dalam air. Pupuk ini merupakan campuran antara
Ca(H2PO4)2 dengan CaSO4 dengan perbandingan jumlah molekul 1 : 2. Pupuk ini dibuat melalui reaksi
berikut:
Ca3(PO4) + 2H2SO4 → Ca(H2PO4)2 + 2CaSO4
Jika 300 g Ca3(PO4)2 bereaksi sempurna dengan 189,7 g H2SO4, berapa massa pupuk superfosfat
yang dihasilkan?
Penyelesaian:
Ca3(PO4) + 2H2SO4 → Ca(H2PO4)2 + 2CaSO4
300 g 189,7 g
Berdasarkan hukum kekekalan massa, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah
reaksi. Jadi, massa pupuk superfosfat yang dihasilkan
= Ca3(PO4) + 2H2SO4
= 300 g + 189,7 g = 489,7 g
Dengan massa oksigen yang sama, ternyata perbandingan massa nitrogen dalam senyawa nitrogen
dioksida dan senyawa nitrogen monoksida merupakan bilangan bulat dan sederhana.
“Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, dan
jika, massa salah satu unsur dalam senyawa tersebut sama, sedangkan massa
unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam
senyawa tersebut merupakan bilangan bulat sederhana.”
Contoh soal:
Karbon bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa A dan B dengan komposisi sebagai berikut:
Senyawa A : 2,41 g karbon dan 3,22 g oksigen
Senyawa B : 6,71 g karbon dan 17,9 g oksigen
Tentukan angka banding karbon yang paling sederhana yang bereaksi dengan oksigen dengan massa
yang sama.
Penyelesaian:
Karbon Oksigen Karbon : Oksigen
Senyawa A 2,41 3,22 1 : 1,33 = 0,75 : 1
Senyawa B 6,71 17,9 1 : 2,67 = 0,37 : 1
Jadi, perbandingan jumlah atom C dalam senyawa A dan senyawa B adalah 2 : 1.
“Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas-gas yang bereaksi dan
volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan
sederhana.”
Berikut contoh perbandingan volum pada reaksi-reaksi gas pada kondisi (suhu dan tekanan) yang
sama.
a) H2 (g) + Cl2 (g) → 2HCl(g) Perbandingan volum gas H2 : Cl2 : HCl = 1 : 1 : 2
1 vol 1 vol 2 vol
b) 2 NH3 (g) → N2 (g) + 3 H2 (g) Perbandingan volum NH3 : N2 : H2 = 2 : 1 : 3
2 vol 1 vol 3 vol
Hukum ini hanya berlaku untuk reaksi-reaksi gas yang susunan molekulnya sederhana. Hukum
perbandingan volum ini diperoleh semata-mata dari hasil percobaan. Berdasarkan hukum ini, kita
dapat menghitung volum gas pada suatu reaksi, jika volum salah satu gas diketahui.
Contoh soal:
Salah satu komponen gas elpiji yang biasa digunakan dalam kegiatan rumah tangga adalah gas
propana (C3H8). Pada suhu dan tekanan tertentu, gas propana terbakar sempurna dengan oksigen
menurut reaksi berikut:
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
Bila reaksi ini memerlukan 3 L gas oksigen, berapa volume C3H8 yang bereaksi dan gas-gas lain yang
dihasilkan?
Penyelesaian:
Persamaan reaksi:
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
? 3L
Perbandingan volume = perbandingan koefisien.
VolumC 3 H 8 Koefisien C 3 H 8 VolumC 3 H 8 1
= → =
Volum O 2 Koefisien O 2 3L 5
1
Volume C3H8 = x 3 L = 0,6 L
5
5. Hipotesis Avogadro
Hipotesis Avogadro berbunyi :
“Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas bervolume sama
mengandung jumlah molekul yang sama pula”.
Berdasarkan hipotesis tersebut Ananda dapat menentukan jumlah molekul gas lain, jika volumnya
diketahui.
Contoh Soal :
Gas nitrogen dan gas hidrogen dapat bereaksi membentuk gas amoniak (NH3) pada keadaan tekanan
dan suhu yang sama. Jika 40 molekul gas nitrogen, berapa molekul gas hidrogen yang diperlukan dan
berapa molekul gas NH3 yang dihasilkan?
C. GLOSARIUM
Koefisien reaksi : angka yang terdapat di depan rumus kimia dalam suatu persamaan reaksi.
Pereaksi : zat yang berubah selama reaksi dan ditulis di sebelah kiri persamaan reaksi.
Persamaan reaksi : suatu persamaan yang menggambarkan zat-zat kimia yang terlibat sebelum dan
sesudah reaksi kimia, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Rumus empiris : menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dalam senyawa.
Rumus molekul : menyatakan jumlah atom-atom dalam senyawa, merupakan kelipatan dari
rumus empirisnya
D. DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 1990. General Chemistry, Principles & Structure, fifth edition. New York: John Wiley
& Son.
Devi, K. Poppy, dkk. 2009. KIMIA 1 Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Permana, Irvan. 2009. Memahami KIMIA SMA/MA Untuk Kelas X, Semester 1 dan 2. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Utami, Budi, dkk. 2009. KIMIA Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.