Penghitungan Minggu Efektif - Layyana Alvia Hasira - 2006103010039-Digabungkan
Penghitungan Minggu Efektif - Layyana Alvia Hasira - 2006103010039-Digabungkan
Penghitungan Minggu Efektif - Layyana Alvia Hasira - 2006103010039-Digabungkan
Mengetahui,
Guru Pengampu MK Mahasiswa
Jumlah 90 JP 12 JP
Mengetahui,
Guru Pengampu MK Mahasiswa
BULAN KE
Alokasi
NO KD KOMPETENSI DASAR Juli Agustus September Oktober November Desember
Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Pertumbuhan dan
3 3
3,1 Perkembangan Pada Makhluk 10
Hidup 2 2
Ulangan harian 2+
2
1
2 3 3 3
3,2 Enzim dan Metabolisme 16
Ujian Semester I
Ujian Semester I
2 2
Ulangan harian 2 2
3 3 3
3,4 Pembelahan Sel 13
2 2
Ulangan Harian 2 2
Pola-Pola Hereditas 3 3 3
3,5 13
2 2
Ulangan harian 2 2
3.6 Hereditas pada Manusia 13 3 3 3
2 2
7 Ulangan harian 2 2
8 Ujian Semester I 90
KD 3.3: Menganalisis (C4) hubungan struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom dalam penerapan
prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup
MATERI GENETIK
- Struktur DNA
- Menguraikan (C4) struktur DNA di
dalam kromosom
II. Gen dan A. Gen - Pengertian dan peranan - Menguraikan (C4) pengertian dan
Alel gen peranannya dalam menentukan
sifat hereditas individu
- Mekanisme replikasi
- Memerinci (C4) mekanisme
DNA
replikasi DNA
4.3 Merumuskan (C6) urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan penyampaian kode
genetik (DNA-RNA-Protein)
Indikator:
4.3.1 Melakukan percobaan untuk mengamati kromosom
4.3.2 Membuat model sintesis protein dari bahan-bahan bekas
4.3.3 Membuat model struktur DNA menurut Watson-Crick dengan menggunakan bahan-
bahan bekas/limbah yang aman dan ada di sekitar siswa
MODUL AJAR BIOLOGI
FASE F (KELAS XII)
MATERI GENETIK
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
I. INFORMASI UMUM
A. Identitas
1. Nama Penyusun : Layyana Alvia Hasira
2. Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
3. Tahun Ajaran : 2023/2024
4. Jenjang Pendidikan : SMA
5. Kelas/ Fase : XII/ F
6. Alokasi Waktu : 13 JP
B. Kompetensi Awal
1. Sebelum pembelajaran peserta didik hanya mengetahui secara sederhana konsep
materi genetik, belum dapat membedakan struktur dan fungsi DNA, gen dan
kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan proses pada
mahluk hidup. Setelah pembelajaran, peserta didik dapat lebih memahami konsep-
konsep struktur dan fungsi DNA, gen dan kromosom dalam pembentukan dan
pewarisan sifat serta pengaturan proses pada mahluk hidup. [PEMAHAMAN
BIOLOGI]
2. Sebelum pembelajaran peserta didik hanya mengetahui bahwa secara sederhana
proses sintesis protein dalam proses pewarisan sifat. Setelah pembelajaran, peserta
didik dapat mempraktekkan dengan membuat suatu model untuk mensimulasi
proses sintesis protein dan peran DNA dan kromosom dalam proses pewarisan sifat
[KETERAMPILAN PROSES]
B. Capaian Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran (CP)
C. Pemahaman Bermakna
Melalui pembelajaran materi genetik ini, maka dapat peserta didik dapat
mendeskripsikan tentang konsep gen, DNA dan kromosom serta mampu mendeskripsikan
sintesa protein dalam proses pembentukan sifat pada makhluk hidup.
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 X 45 menit)
Tahapan/ Sintaks Model Alokasi
Deskripsi
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Ketua kelas menyiapkan dan memimpin 10
Awal Menit
memberi salam kepada guru
2. Peserta didik berdoa sebagai bentuk wujud
beriman kepada Tuhan YME
3. Guru memeriksa daftar hadir peserta didik
4. Guru memberikan soal pretest untuk
menguji kemampuan awal peserta didik
5. Guru menentukan kelompok pada peserta
didik untuk melakukan pengamatan, setiap
kelompok terdiri atas 5 peserta didik.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti Mengidentifikasi (Mengamati) 55
Masalah menit
1. Peserta didik menyimak pertanyaan
pemantik oleh guru
2. Peserta didik berdiskusi untuk menjawab
pertanyaan pemantik yang diberikan oleh
guru
3. Guru membagikan LKPD kepada setiap
kelompok
4. Guru meminta peserta didik untuk
mengamati tayangan animasi struktur
kromosom dan gen
(https://youtu.be/zYndyz0n-
RY?si=8TV6kFk7V4Q5qobH)
Mengorganisasikan (Mempertanyakan dan mengumpulkan
peserta didik
informasi)
1. Guru meminta peserta didik menganalisis
LKPD yang telah diberikan
2. Guru memotivasi dan menstimulir peserta
didik untuk membuat pertanyaan produktif
tentang struktur kromosom dan gen
3. Peserta didik mengemukakan ide yang
dapat menyelesaikan permasalahan yang
diberikan oleh guru, ide didapatkan
berdasarkan diskusi kelompok
Membimbing 1. Guru mengarahkan peserta didik untuk
penyelidikan secara
melakukan penyelidikan sesuai LKPD dan
kelompok
berdiskusi dalam kelompok untuk mencari
solusi penyelesaian masalah dari berbagai
sumber
2. Peserta didik mendiskusikan, mengolah
data yang ditemukan dari berbagai
literatur dan menuangkan pada lembar
jawaban dalam LKPD yang telah
disediakan
Mengembangkan (Mengasosiasikan)
dan menyajikan
1. Peserta didik menjawab pertanyaan dalam
hasil
LKPD
2. Peserta didik mempresentasikan hasil
kajian dan diskusi yang telah didapat.
Pertemuan 5 (3 x 45 menit)
F. Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama diskusi/ kerja kelompok berlangsung.
Hasil pengamatan berupa kelengkapan dan partisipasi siswa dalam kegiatan
diskusi.
2. Guru memberikan evaluasi untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran.
3. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran :
a. Peserta didik mampu menjelaskan konsep materi genetik.
b. Peserta didik mampu membuat suatu model untuk mensimulasi proses
sintesis protein dan peran DNA serta kromosom dalam proses pewarisan
sifat
No. Bentuk Penilaian Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
1. Diagnostik Asesmen kognitif dan non Sebelum pembelajaran
kognitif
2. Formatif a. Pengamatan antusiasme Selama proses KBM
b. Presentasi
c. Penilaian diri
Pengayaan Remedial
Peserta didik secara mandiri diberi Remedial dapat dilakukan dengan pemberian
penugasan memperdalam materi tugas untuk mempelajari kembali materi yang
mengenai materi genetik. belum dipahami, baik secara mandiri atau
Peserta didik menjadi tutorial sebaya. Hasil belajar disajikan dalam
pendamping tutor sebaya bagi bentuk infografis atau bentuk lain, lalu
temannya yang remedial. dikirimkan ke guru. Selain itu, diakhir
penugasan pembelajaran remedial, siswa
diberikan tes kembali mengenai materi yang
belum dipahami.
H. Refleksi
Refleksi Guru Refleksi Peserta didik
1. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah 1. Selama mengikuti proses
sesuai dengan apa yang saya rencanakan? pembelajaran hari ini, hal apa
2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi/ saja yang sudah kamu ketahui?
bahan ajar yang saya sajika? (apakah materi 2. Bagian mana yang menurutmu
terlalu tinggi, terlalu rendah atau sudah sesuai paling sulit dari pelajaran itu?
dengan kemampuan awal siswa?
3. Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit
dilakukan?
4. Apa yang saya dapat lakukan untuk mengatasi
hal tersebut?
5. Berapa persesn siswa yang berhasil mencapai
tujuan pembelajaran?
6. Apa yang akan saya lakukan untuk membantu
mereka?
Guru :
Instrumen Penilaian Pengetahuan (KD-3)
IPK Materi Indikator Pencapaian LOTS/ Teknik Nomor Naskah Soal Skor
Pelajaran HOTS Penilaian Soal
C4 Kromosom Menguraikan istilah kromosom serta HOTS Tes 1 Kromosom dibentuk dari benang-benang kromatin pada sel 1
macam-macam kromosom yang siap membelah, komposisi kromosom yaitu…
berdasarkan fungsinya A. Nukleosom dan solenoid
B. Gugusan gula dan basa nitrogen
C. Protein dan DNA
D. DNA dan RNA
E. Basa nitrogen dan asam fosfat
Kunci Jawaban: C
= ×
4. Instrumen Penilaian Keterampilan (KD-4)
Format Penilaian:
Instrumen Penilaian Model Struktur DNA
= ×
Kriteria Penilaian :
4 = Apabila selalu melakukan
3 = Apabila kadang-kadang melakukan
2 = Apabila jarang melakukan
1 = Apabila tidak melakukan
Pertemuan 1
LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)
Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :
A. Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan model
Problem Based Learning, diharapkan peserta didik mampu menganalisis permasalahan
terkait kelainan kromosom yang muncul di kehidupan masyarakat dengan teliti, sehingga
peserta didik dapat mensyukuri ciptaan Tuhan YME serta menumbuhkan perilaku aktif,
kerjasama dan disiplin.
2. Bahan
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
Kertas / buku tulis
Buku pegangan siswa, Buku referensi yang relevan terkait materi
Materi Pembelajaran tentang kromosom
Internet
2. Presentasikan hasil diskusi yang telah dilakukan dengan teman kelompok dan
ditanggapi oleh kelompok lain!
Selamat Mengerjakan
Pertemuan 2
LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)
Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :
A. Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan model
Problem Based Learning, diharapkan peserta didik mampu menganalisis permasalahan
terkait gen yang muncul di kehidupan masyarakat dengan teliti, sehingga peserta didik
dapat mensyukuri ciptaan Tuhan YME serta menumbuhkan perilaku aktif, kerjasama dan
disiplin.
2. Bahan
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
Kertas / buku tulis
Buku pegangan siswa, Buku referensi yang relevan terkait materi
Materi Pembelajaran tentang gen dan alel
Internet
Setelah melihat gambar dan membaca teks bacaan diatas, untuk memahami
lebih lanjut, jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan pemahaman kalian!
1. Berdasarkan gambar dan teks bacaan di atas, uraikan pendapat kalian mengenai
gambar dan teks bacaan di atas!
Jawaban:
b. Organisasi Belajar
a. Bacalah studi literatur dan penyelidikan dengan membaca bahan bacaan
dibawah ini!
https://g.co/kgs/hi3qhb6
https://journal.ummat.ac.id/index.php/farmasi/article/download/13335/pdf
b. Bandingkanlah informasi yang diperoleh dari satu sumber dengan sumber
lainnya. Catatlah dengan teliti informasi-informasi penting dari berbagai
sumber tersebut!
Jawaban:
c. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Lakukanlah penyelidikan terhadap permasalahan tersebut dengan menjawab
pertanyaan di bawah ini!
1. Mengapa anak mirip dengan orangtuanya?
2. Bagaimana cara makhluk hidup mewariskan sifat pada keturunannya?
3. Apa yang dimaksud dengan fenotipe, genotip, monohibrid, dihibrid, alel dan
gamet?
Jawaban:
Selamat Mengerjakan
Pertemuan 3
LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)
Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :
A. Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan model
Problem Based Learning, diharapkan peserta didik mampu menganalisis permasalahan
terkait DNA dan RNA yang muncul di kehidupan masyarakat dengan teliti, sehingga
peserta didik dapat mensyukuri ciptaan Tuhan YME serta menumbuhkan perilaku aktif,
kerjasama dan disiplin.
2. Bahan
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
Kertas / buku tulis
Buku pegangan siswa, Buku referensi yang relevan terkait materi
Materi Pembelajaran tentang DNA dan RNA
Internet
B. RNA
RNA (Ribonucleic acid) merupakan polinukleotida, namun ukurannya jauh
lebih pendek dari DNA, yang terdiri atas satu rantai (single heliks). Gula pentosa
yang menyusun RNA adalah gula ribosa, sedangkan basa nitrogen yang menyusun
RNA adalah basa purin yang terdiri atas adenin dan guanin serta basa pirimidin yang
terdiri dari sitosin dan urasil.
Jenis-jenis RNA:
1) RNA duta (RNA-d)
Merupakan penghubung DNA dengan protein dan membawa pesan berupa informasi
genetik dari DNA untuk membentuk protein. Berperan membawa kode genetik dari
DNA berupa triplet basa yang ada pada RNA duta, atau yang disebut kodon.
2) RNA ribosom (RNA-r)
Merupakan RNA terbanyak, sekitar 83% dari RNA yang dikandung oleh suatu sel.
Banyak terdapat di dalam ribosom dan berperan sebagai tempat pembentukan
protein.
3) RNA transfer (RNA-t)
Berperan menterjemahkan kodon yang terdapat pada RNA-d menjadi satu jenis
asam amino serta mengangkut asam amino ke permukaan ribosom pada saat
translasi.
Setelah membaca teks bacaan diatas, untuk memahami lebih lanjut, jawablah
pertanyaan di bawah ini berdasarkan pemahaman kalian!
1. Berdasarkan teks bacaan di atas, uraikan pendapat kalian mengenai teks bacaan di
atas!
Jawaban:
b. Organisasi Belajar
a. Bacalah studi literatur dan penyelidikan dengan membaca bahan bacaan
dibawah ini!
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/jit/article/download/4531/2294
http://digilib.uinsuka.ac.id/2581/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%
20PUSTAKA.pdf
b. Bandingkanlah informasi yang diperoleh dari satu sumber dengan sumber
lainnya. Catatlah dengan teliti informasi-informasi penting dari berbagai
sumber tersebut!
Jawaban:
c. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Lakukanlah penyelidikan terhadap permasalahan tersebut dengan menjawab
pertanyaan di bawah ini!
1. Bagaimanakah cara kerja DNA untuk menentukan suatu ciri makhluk hidup?
2. Apa saja sifat-sifat yang dimiliki oleh DNA?
3. Apa saja perbedaan DNA dengan RNA?
Jawaban:
Selamat Mengerjakan
Pertemuan 4
LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)
Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :
A. Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan model
Problem Based Learning, diharapkan peserta didik mampu membuat pemodelan
sederhana dari DNA menggunakan bahan bekas yang ada di sekitar peserta didik.
b. Organisasi Belajar
Bacalah studi literatur dan penyelidikan dengan membaca bahan bacaan dibawah
ini!
https://ejournal.unib.ac.id/jppb/article/download/18420/10061/58475
https://g.co/kgs/jmQN72Y
Selamat Mengerjakan
Pertemuan 5
LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)
Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :
A. Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan model
Problem Based Learning, diharapkan peserta didik mampu menganalisis permasalahan
terkait sintesis protein, sehingga peserta didik dapat mensyukuri ciptaan Tuhan YME
serta menumbuhkan perilaku aktif, kerjasama dan disiplin.
2. Bahan
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
Kertas / buku tulis
Buku pegangan siswa, Buku referensi yang relevan terkait materi
Materi Pembelajaran tentang sintesis protein
Internet
Selamat Mengerjakan
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi .......................................................................................................................... i
Glosarium ...................................................................................................................... ii
Peta Konsep ................................................................................................................... iv
Pendahuluan .................................................................................................................... v
A. Identitas Modul ............................................................................................................ v
B. Kompetensi Dasar ........................................................................................................ v
C. Tujuan Pembelajaran .................................................................................................... v
D. Petunjuk Penggunaan Modul ....................................................................................... v
E. Materi Pembelajaran .................................................................................................... vi
Materi Genetik ............................................................................................................. 1
1. Kromosom .................................................................................................................... 1
2. Gen dan Alel ................................................................................................................. 5
3. DNA .......................................................................................................................... 7
4. RNA ........................................................................................................................ 10
5. Perbedaan DNA dan RNA ...................................................................................... 11
6. Sintesis Protein ....................................................................................................... 12
Rangkuman .................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 17
i
GLOSARIUM
ii
Kinetochore : Terletak pada sentromer berupa seperangkat molekul protein
yang menjadi tempat perlekatan benang spindle
Kromatid : Molekul DNA tunggal dan panjang yang berikatan dengan
protein membentuk separuh kromosom replikasi
Kromatin : Struktur yang terbuat dari DNA dan protein yang memungkinkan
DNA dikemas dalam nukleus
Kromosom : Benang-benang dalam inti sel yang mampu menyerap warna dan
pembawa sifat menurun
Kromosom homolog : Pasangan kromosom yang memiliki gen dan lokus yang sama
Lagging Strand : salah satu untai tunggal DNA yang direplikasi secara
discontinued
Leading Strand : untai DNA tunggal yang direplikasi secara continued
Lokus : Letak atau tempat gen dalam kromosom
Nukleosida : Nukleotida yang kehilangan satu unsur penyusunnya
Nukleotida : Unit terkecil penyusun DNA atau RNA yang tersusun atas
molekul gula (deoksiribosa, basa nitrogen dan asam fosfat).
Rekombinasi : Proses pembentukan kombinasi baru dengan membuka untai
DNA dan menyusun ulang susunan DNA
RNA : Asam nukleat yang struktur dan sifatnya mirip dengan DNA,
tetaoi hanya memiliki satu untai basa
Replikasi : Proses penggandaan DNA menjadi dua DNA yang identik
Sentromer : Bagian kromosom yang membagi kromosom menjadi dua lengan
Transkripsi : Proses pencetakan RNA-d oleh benang DNA
Translasi : Proses penerjemahan kodon menjadi asam amino RNA-t pada
sintesis protein
iii
PETA KONSEP
iv
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : Layyana Alvia Hasira
Instansi/Sekolah : SMA/MA
Jenjang/Kelas : SMA/XII
Alokasi Waktu : 13 JP @ 45 menit
Materi : Materi Genetik
B. Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis hubungan struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom dalam penerapan
prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup.
4.3 Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan penyampaian
kode genetik (DNA-RNA-Protein).
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan konsep gen, DNA, RNA, kromosom dan sintesis
protein serta hubungannya dalam pembentukan sifat.
2. Peserta didik mampu menganalisis permasalahan tentang gen, DNA, RNA, kromosom
dan sintesis protein serta hubungannya dalam pembentukan sifat.
3. Peserta didik mampu mendeskripsikan sintesa protein dan pembentukan sifat makhluk
hidup serta mensimulasikan hubungan antara DNA, gen, sintesa protein dengan
pembentukan sifat makhluk hidup dengan membuat pemodelan sederhana.
v
berkembang sesuai kompetensi yang diharapkan.
4. Setiap mempelajari materi, anda harus mulai dari menguasai pengetahuan pendukung
(uraian materi) melaksanakan tugas-tugas, dan mengerjakan lembar latihan.
5. Dalam mengerjakan lembar latihan, anda jangan melihat kunci jawaban terlebih
dahulu sebelum anda menyelesaikan lembar latihan.
6. Laksanakan lembar kerja untuk pembentukan keterampilan sampai anda benar- benar
terampil sesuai kompetensi.
7. Konsultasikan dengan guru apabila anda mendapat kesulitan dalam mempelajari
modul ini.
E. Materi Pembelajaran
a) Faktual
DNA, RNA, gen, dan kromosom disebut sebagai materi geentik karena
bertanggungjawab terhadap sifat-sifat genetik dari induk kepada keturunannya.
Inti sel tubuh manusia mengandung 23 pasang kromosom, sedangkan sel
kelamin mengandung 23 kromosom
Setiap orang mempunyai jumlah kromosom yang tetap dan spesifik
b) Konseptual
Gen adalah unit terkecil di dalam sel yang berperan untuk menentukan sifat yang
diturunkan
DNA tersusun atas sebuah gula pentosa berupa deoksiribosa, suatu struktur
cincin berupa nitrogen dan satu, dua atau tiga fosfat yang terikat pada atom
karbon C1 dari deoksiribosa
RNA terdiri atas sebuah gula pentosa berupa ribosa, struktur cincin berupa basa
nitrogen satu, dua, atau tiga fosfat yang terikat pada atom karbon C1 dari
deoksiribosa.
c) Prosedural
Langkah-langkah kegiatan praktikum membuat sebuah model sederhana DNA
vi
MATERI GENETIK
Gen, DNA, dan kromosom adalah materi genetik karena bertanggungjawab terhadap
pewarisan sifat-sifat genetik dari induk kepada keturunannya. Materi genetik tersebut
terdapat di berbagai sel di seluruh tubuh, misalnya pada sel-sel darah, sel tulang, sel gamet
dan lain-lain, tepatnya materi genetika tersebut berada di dalam nukleus. Peranan materi
genetika tersebut adalah untuk mengatur pewarisan sifat kepada keturunannya,
misalnya mengatur bentuk rambut, warna kulit, susunan darah, dan lain-lain.
Hereditas berarti penurunan sifat-sifat genetik dari orang tua ke anaknya. Analisis
secara kimiawi dari sel menunjukkan bahwa di dalam sel terdapat senyawa-senyawa
organic, seperti karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat. Asam nukleat ini terdapat
didalam nukleoplasma. Nukleoplasma adalah substansi cair yang terdapat didalam nucleus
(inti sel). Dari berbagai macam asam nukleat yang ada hubungannya dengan dengan
hereditas ada dua yaitu DNA dan RNA. DNA dan RNA bertanggung jawab membentuk
protein serta mengontrol sifat-sifat keturunan. DNA merupakan komponen penyusun gen.
DNA banyak terdapat di dalam inti sel, sedikit terdapat di mitokondria dan kloroplas. Gen
yang di sebut sebagai faktor penentu dapat diketahui struktur kimianya adalah DNA.
Gen-gen yang berderet pada kromosom masing-masing mempunyai tugas khusus
dengan waktu yang khusus pula. Ada gen yang aktif pada masa embrio, ada yang aktif
dimasa kanak-kanak, dan ada pula yang aktif setelah dewasa (Nirmalasari et al., 2024).
1. Kromosom
A. Struktur Kromosom
Segala aktivitas sel diatur oleh inti sel (nukleus). Pada saat sel aktif melakukan
metabolisme, di dalam nukleus terdapat benang-benang halus seperti jala yang dapat
menyerap warna. Benang-benang halus ini disebut kromatin (chromo = warna, dan tin =
badan). Ketika sel akan membelah, benang kromatin menebal dan memendek, lebih mudah
menyerap zat warna sehingga dapat dilihat dengan mikroskop. Benang kromatin yang
menebal dan memendek ini, disebut kromosom. Setiap spesies memiliki jumlah kromosom
yang khas. Kromosom tersusun atas DNA yang berkondensasi bersama.
Protein histon di dalam inti sel, membentuk struktur bernama nukleosom. Sebelum
sel membelah, molekul DNA dari setiap kromosom berduplikasi sehingga terbentuk lengan
kromosom ganda yang disebut kromatid. Sel kelamin (sel sperma atau sel telur) hanya
memiliki satu kromosom kelamin (gonosom) sehingga sel kelamin dari betina hanya
1
memiliki gonosom X. Adapun sel kelamin jantan memiliki gonosom X atau Y yang akan
menentukan jenis kelamin individu setelah terjadi fertilisasi (Mafruchati, 2024).
2
Gambar 1. Macam-macam bentuk kromosom
Sumber: (Utami & Raimarda, 2020)
C. Jumlah Kromosom
Dalam setiap makhluk hidup terdapat jumlah kromosom yang bervariasi. Jumlah
kromosom yang terdapat pada berbagai organisme dapat dilihat pada tabel di bawah ini!
Tabel 1. Contoh organisme dengan jumlah kromosom yang dimiliki pada setiap sel tubuhnya
No Hewan Jumlah No Tumbuhan Jumlah
Kromosom Kromosom
1. Manusia 46 23. Hidra 32
2. Simpanse 48 24. Cemara 24
3. Kera 48 25. Ceri 32
4. Kuda 64 26. Kubis 18
5. Lembu/sapi 60 27. Lobak 18
6. Keledai 62 28. Kacang polong 14
7. Anjing 78 29. Buncis 22
8. Kucing 38 30. Ketimun 14
9. Tikus sawah 42 31. Kapas 52
10. Tikus rumah 40 32. Kentang 48
11. Merpati 80 33. Tomat 24
12. Ayam 78 34. Tembakau 48
13. Kalkun 82 35. Gandum (dipakai 42
untuk untuk membuat
roti)
14. Katak 26 36. Gandum (dipakai 14
untuk membuat bir)
15. Ikan mas 94 37. Jagung 20
16. Bintang laut 36 38. Beras 24
17. Ulat sutera 56 39. Bawang 16
18. Lalat rumah 12 40. Ragi 34
3
19. Lalat buah 8 41. Jamur 4
20. Nyamuk 6 42. Kapang (Penicillium) 2
21. Kecoak 24
22. Cacing tanah 36
TAHUKAH KAMU!
Drosophila melanogaster merupakan salah satu contoh dari ordo Diptera, yang
mempunyai sel kelenjar ludah yang dapat menghentikan pembelahan mitosis setelah
lebih kurang 18 jam perkembangan larvanya. Akan tetapi, replikasi DNA kromosom
dan pertumbuhan sel berlangsung terus. Sebagai hasilnya terbentuklah sel yang sangat
besar, masing-masing terisi dengan penggandaan atau kelipatan dua sampai 1024 kali
jumlah haploid DNA. Akan tetapi, salinan setiap tipe kromosom yang snagat banyak
itu tetap berasosiasi satu sama lain. Sehingga masing-masing dari 8 kromosom di
dalam nukleus itu menjadi sangat besar ukurannya. Akhirnya kromosom homolog
cenderung untuk berasosiasi satu sama lain. Fenomena yang dikenal sebagai pasangan
somatik yaitu jika nukleus dibuka dan isinya diperiksa dengan mikroskop cahaya
kelihatannya seolah-olah terdapat 4 kromosom yang luar biasa. Sel-sel larva yang
melakukan proses ini dikatakan sebagai endopoliploid dan kromosom yang berbenang
banyak diberi istilah kromosom politen. Terkait dengan jenis kelamin keturunan D.
melanogaster, penentuan jenis kelamin keturunan merupakan masalah kemungkinan,
dengan peluang keturunan jantan dibanding betina adalah 50-50. Penentuan jenis
kelamin (ekspresi kelamin) ditentukan oleh gen. Gen yang bertanggung jawab atas
penentuan jenis kelamin makhluk hidup tidak hanya satu pasang tetapi banyak
pasangan gen. D. melanogaster jantan memiliki kromosom kelamin XY, sedangkan
D. melanogaster betina memiliki kromosom kelamin XX. Dalam hubungan ini,
individu betina D. melanogaster mewarisi satu kromosom X dari induk jantan dan
satu kromosom X lainnya dari induk betina, sedangkan individu jantan D.
melanogaster mewarisi satu kromosom X dari induk betina dan satu kromosom Y dari
induk jantan (Taufika, Nugroho, & Nuraisyah, 2023).
4
2. Gen dan Alel
A. Pengertian Gen
Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika dan
Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang
dinamakan gen terdapat dalam lokus, di dalam kromosom. Gen merupakan unit terkecil
dari suatu makhluk hidup yang mengandung substansi hereditas, terdapat di dalam lokus
gen. Gen terdiri dari protein dan asam nukleat (DNA dan RNA), berukuran antara 4 – 8 m
(mikron).
Gen mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
- Mengandung informasi genetik.
- Tiap gen mempunyai tugas dan fungsi berbeda.
- Pada waktu pembelahan mitosis dan meiosis dapat mengadakan duplikasi.
- Ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogen.
- Sebagai zarah yang terdapat dalam kromosom.
Gen merupakan unit terkecil materi genetik dan terdapat dalam setiap lokus yang
khas pada kromosom, yang terdiri atas sepenggal DNA yang menentukan sifat individu
melalui pembentukan polipeptida. Jadi, gen berperan penting dalam mengontrol sifat-sifat
individu yang diturunkan. Sebagai materi hereditas, gen memiliki beberapa fungsi, antara
lain:
- Sebagai zarah tersendiri yang ada pada kromosom.
- Menyampaikan informasi genetik dari induk kepada keturunannya.
- Mengatur proses metabolisme dan perkembangan
Kegiatan sel dikendalikan oleh gen di dalam inti. Pengendalian ini dilakukan dengan
menyusun materi tertentu yang sesuai dengan pola gen untuk membentuk suatu rantai asam
amino (polipeptida). Polipeptida tersebut difungsikan menjadi enzim yang akan mengatur
reaksi metabolisme dalam sel. Walaupun demikian, gen-gen dapat diumpamakan dalam
satu deretan berurutan dan teratur pada benang kromosom (Sirajudin et al., 2024).
B. Pengertian Alel
Di dalam sel tubuh, kromosom biasanya berpasangan. Sepasang kromosom
merupakan homolog sesamanya, artinya keduanya mempunyai bentuk yang sama dan
lokus gen-gen yang bersesuaian. Gen-gen yang terdapat pada lokus yang bersesuaian ini
disebut alel. Alel dapat memiliki tugas yang sama atau berlawanan untuk suatu pekerjaan
5
tertentu. Alel yang mempunyai tugas yang sama disebut alel homozigot. Sedangkan, alel
yang tugasnya berbeda disebut alel heterozigot. Karena genotipe diekspresikan menjadi
suatu fenotipe, alel dapat menyebab kan perbedaan penampilan di antara individu dalam
suatu populasi. Alel adalah gen-gen yang menempati atau terletak pada lokus yang sama
pada kromosom homolognya yang mempunyai tugas berlawanan untuk suatu sifat tertentu
(Mayangsari, 2023).
Perhatikan gambar struktur gen berikut.
TAHUKAH KAMU!
Tinggi badan merupakan status gizi yang diperoleh dalam jangka waktu
panjang yang merupakan hasil interaksi antara faktor genetik, asupan zat gizi makro
dan mikro. Pertumbuhan longitudinal terjadi melalui proses proliferasi sel,
penambahan sel baru untuk pertumbuhan tulang dan hipertrofi. Hormon pertumbuhan
seperti hormon pertumbuhan (growth hormone) dan insulin-like growth factor I (IGF-
6
I) juga mempunyai peran penting dalam pertumbuhan tulang. Tinggi badan ibu
merupakan faktor risiko terjadinya stunting pada anak menurut WHO. Interaksi
antara ibu yang memiliki postur pendek dengan kegagalan pertumbuhan linear pada
anak kemungkinan disebabkan karena adanya faktor genetika dan lingkungan.
Kondisi lingkungan yang berperan antara lain asupan gizi, kebersihan, dan kesehatan
reproduksi. Kemungkinan sistem anatomi dan metabolisme yang tidak memadai pada
ibu yang memiliki postur pendek dapat mempengaruhi kondisi pertumbuhan
intrauterine yang berperan dalam kejadian stunting pada anak. Salah satu faktor dari
bentuk ekspresi genetik yaitu tinggi badan ibu, dimana faktor ini sendiri merupakan
faktor yang tidak dapat diubah karena langsung dari orang tua ke anak. Seorang ibu
dengan tinggi badan pendek cenderung memiliki anak stunting, sebaliknya jika
seorang ibu memiliki tinggi badan normal, maka anak pun akan bertumbuh dengan
kondisi normal, akan tetapi ada faktor lain yang menentukan tinggi badan seseorang,
seperti kendala lingkungan dan gizi adalah persoalan yang juga penting. Ada faktor-
faktor lain yang berpengaruh terhadap tinggi badan anak yaitu asupan gizi, infeksi,
pola asuh dan faktor lingkungan. Tinggi badan orang tua sendiri juga dipengaruhi
banyak faktor yaitu faktor internal seperti faktor genetik dan faktor eksternal seperti
faktor penyakit dan asupan gizi sejak dini. Faktor internal adalah faktor yang tidak
dapat diubah sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang dapat diubah. Hal ini
berarti jika ayah pendek karena gen-gen yang ada pada kromosomnya memang
membawa sifat pendek dan gen-gen ini diwariskan pada keturunannya, maka stunting
yang timbul pada anak atau keturunannya sulit untuk ditanggulangi. Tetapi bila ayah
pendek karena faktor penyakit atau asupan gizi yang kurang sejak dini, seharusnya
tidak akan mempengaruhi tinggi badan anaknya. Anak tetap dapat memiliki tinggi
badan normal asalkan tidak terpapar oleh faktor-faktor risiko yang lain (Heriawati &
Sulastri, 2024).
7
Sebuah nukleotida tersusun atas:
- Gugus gula deoksiribosa (gula dengan lima atom karbon atau pentosa)
- Gugus asam fosfat (fosfat terikat pada C kelima dari gula)
- Gugus basa nitrogen (gugus ini terikat pada C pertama dari gula)
Jadi dikatakan 1 nukleotida terdiri atas 1 fosfat, 1 gula, 1 basa nitrogen yang
tersusun secara berurutan.
Gambar 3. Nukleotida
Sumber: (Arini, 2023)
Molekul gula ini terikat pada basa nitrogen yang tersusun atas basa purin dan basa
pirimidin. Basa purin tersusun atas guanine (G) dan adenin (A), sedangkan basa pirimidin
tersusun atas timin (T) dan sitosin atau Cytosine (C). Perhatikan gambar berikut!
Ikatan antara A-T membentuk dua ikatan hidrogen, sedangkan antara C-G membnetu
tiga ikatan hidrogen. Adanya tiga ikatan hdrogen ini menghasilkan ikatan C-G lebih kuat
dari ikatan A-T. Spesifikasi pasangan basa ini disebut dengan komplementaritas atau
complementaryty.
Molekul DNA mempunyai sifat-sifat, antara lain:
8
- DNA berbagai organisme mempunyai kandungan adenine (A) yang sama dengan Timin (T)
- Perbedaan antara DNA dari spesies yang berlainan terletak antara kandungan A
+ T atau G + C.
- Setiap molekul DNA disusun oleh dua rantai polinukleotida. Antara kedua basa yang
berpasangan terbentuk ikatan hidrogen. Adanya ikatan ini memberikan kelenturan pada
DNA.
- DNA merupakan struktur yang aktif melakukan fungsi biologi.
B. Replikasi DNA
DNA memiliki kemampuan untuk bereplikasi yaitu membentuk DNA baru yang
sama persis dengan DNA asal. Terdapat 3 hipotesis replikasi DNA yaitu: replikasi
konservatif, semi konservatif, dan dispersif (Aisah, Fadilah & Suyudi, 2017)..
TAHUKAH KAMU!
9
Tes DNA merupakan sebuah metode identifikasi fragmen dari asam
deoksiribonukleat, atau DNA itu sendiri. DNA merupakan materi genetik yang bisa
kita temukan dalam inti sel makhluk hidup (nucleus). Pada mamalia, rantai DNA
berbentuk struktur kelompok yang disebut kromosom. Dengan pengecualian orang
yang kembar, DNA setiap orang pasti berbeda. Pelacakan DNA ini biasanya akan
diawali dengan ekstraksi sampel DNA dari cairan atau lapisan tubuh, seperti rambut,
darah, dan saliva. Sampel ini kemudian disegmentasikan menggunakan enzim dan
disusun menggunakan proses yang disebut elektroforesis. Sampel kemudian ditandai
dengan film X-Ray, dimana sampel DNA yang sedang diuji akan menunjukkan pola
garis-garis hitam. Jika jejak DNA yang dihasilkan dari dua orang bersamaan, maka
kemungkinan sampel ini berasal dari orang yang sama (Susdarwono, 2022).
A. Jenis-jenis RNA
10
1) RNA duta (RNA-d) atau mRNA (messenger RNA)
Merupakan penghubung DNA dengan protein dan membawa pesan berupa informasi
genetik dari DNA untuk membentuk protein. Berperan membawa kode genetik dari
DNA berupa triplet basa yang ada pada RNA duta, atau yang disebut kodon.
2) RNA ribosom (RNA-r)
Merupakan RNA terbanyak, sekitar 83% dari RNA yang dikandung oleh suatu sel.
Banyak terdapat di dalam ribosom dan berperan sebagai tempat pembentukan protein.
3) RNA transfer (RNA-t)
Berperan menterjemahkan kodon yang terdapat pada RNA-d menjadi satu jenis
asam amino serta mengangkut asam amino ke permukaan ribosom pada saat translasi
(Adnan et al., 2023).
Berikut ini gambar macam-macam RNA
11
No Perbedaan DNA RNA
1. Bentuk struktur Untai ganda (heliks ganda), Untai tunggal, pendek
panjang
2. Letak Pada kromosom (inti sel), Di sitoplasma sel, ribosom,
mitokondria, plastida, dan inti sel
kloroplas, dan sentriol
3. Jenis gula Deoksiribosa Ribosa
4. Basa nitrogen Pirimidin terdiri atas timin Pirimidin terdiri atas urasil
dan sitosin dan sitosin
5. Fungsi Sebagai perintah dalam Alat dalam sintesis protein
sintesis protein
6. Kadar jumlah Tetap, tidak dipengaruhi Tidak tetap, dipengaruhi oleh
oleh aktivitas sistesis protein aktivitas sintesis protein
7. Keberadaannya Permanen Periode pendek karena mudah
terurai
6. Sintesis Protein
Sintesis protein yaitu proses penyusunan senyawa protein dengan membentuk
rangkaian rantai polipeptida. Sintesis protein ini terjadi di dalam ribosom dan
pengaturan sintesis protein dilakukan oleh gen (DNA) di dalam inti.
Perubahan struktur gen dapat menyebabkan perubahan struktur protein pada tingkat
asam amino, yang selanjutnya akan menyebabkan perubahan dalam proses metabolisme.
Ekspresi gen dilakukan melalui dua tahapan yaitu transkripsi dan translasi.
12
Proses transkripsi dikatalisis oleh enzim transcriptase atau RNA polymerase. Proses
transkripsi dapat dibagi dalam tiga tahap yaitu inisiasi sintesis RNA, pemanjangan
(elongasi) RNA, dan penyelesaian (terminasi) sintesis RNA.
Tahapan Transkripsi:
a) Berlangsung dalam inti sel.
b) Dimulai dengan membukanya pita "Double Helix" oleh enzim DNA
polymerase.
c) Pita DNA yang berfungsi sebagai pencetakan RNA disebut pita template atau sense
dan pita DNA yang tidak mencetakan RNA disebut dengan pita antisense.
d) Pita RNA dibentuk sepanjang pita DNA pencetak dengan urutan basa.
nitrogennya komplementer dengan basa nitrogen yang ada pada pita cetakan DNA.
e) Pita RNA yang telah selesai menerima pesan genetik dari pita DNA pencetak segera
meninggalkan inti nukleus menuju ke ribosom, tempat sintesis protein dalam sitoplasma.
Pita RNA menempatkan diri pada leher ribosom.
f) RNA yang ada dalam sitoplasma bersiap-siap untuk berperan dalam proses
sintesis protein berikutnya. Setiap satu RNA ini, mengikat satu asam amino yang
mengandung ATP (Thahura, Lodang & Saleh, 2024).
b) Translasi
Translasi berlangsung di sitoplasma, sehingga RNA harus dikeluarkan dari inti sel
menuju sitoplasma. Dalam proses translasi, terjadi penerjemahan urutan kodon pada
RNAd menjadi urutan asam amino pada ribosom, artinya asam amino akan dirangkaikan
dengan asam amino lainnya untuk membentuk rantai polipeptida atau protein.
Setelah mRNA sampai di ribosom, tRNA mulai mengangkut asam amino ke dalam
kompleks translasi (ribosom), serta membaca sandi-sandi (kodon) pada mRNA. Setiap
tRNA mempunyai antikodon yang spesifik. Translasi bermulai dari kodon awal sampai
kodon akhir. Hubungan antara kodon dengan asam amino diatur melalui kode genetik.
Dalam proses translasi ini, hanya ada satu kodon awal yaitu AUG yang menyandi
asam amino metionin dan tiga kodon akhir UAA, UAG, dan UGA. Seperti pada proses
transkripsi, translasi dapat dibagi dalam tiga tahap yaitu inisiasi, elongasi /pemanjangan,
dan terminasi /penyelesaian (Yuliani et al., 2024).
Contoh proses pembentukkan protein dari molekul DNA secara sederhana:
13
Untai pendamping : 5’ A T G G G T A C C C A T G C T -3’
Untai cetakan : 3’ T A C C C A T G G G T A C G A -5’
m-RNA : 5’ A U G G G U A C C C A U G C U -3’
Protein : Met – Gly – Thr – His – Ser.
TAHUKAH KAMU!
Metabolisme asam nukleat merupakan proses sintesis dan degradasi asam
nukleat (DNA dan RNA) yang sebagian besar terjadi secara de novo. Proses ini
melibatkan reaksi fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen. Sintesis nukleutida bukan
hanya penting karena peranan yang krusial dalam sintesis protein dan penyimpanan
14
informasi genetik, tetapi juga karena peranannya dalam pembentukan FAD,
NAD(P)H, CoASH, Camp dan UDP-glukosa dalam metabolisme. Basa nitrogen
nukleotida dipisahkan menjadi dua bagian yakni purin dan pirimidin. Pada hewan
multiseluler yang lebih kompleks, keduanya (purin dan pirimidin) diproduksi dihati.
Keduanya mengandung gula dan fosfat, tetapi memiliki basa nitrogen yang ukurannya
berbeda. Karena itu, kedua kelompok basa nitrogen tersebut disintesis dengan cara
yang berbeda. Akan tetapi, dalam proses sintesis, nukleotida memerlukan penggunaan
fosforibosil pirofosfat (PRPP) yang menyumbangkan ribosa dan fosfat yang
diperlukan untuk membuat nukleotida (Henggu & Nurdiansyah, 2021).
15
RANGKUMAN
1. Gen, DNA, dan kromosom adalah materi genetik karena bertanggungjawab terhadap
pewarisan sifat-sifat genetik dari induk kepada keturunannya.
2. Gen merupakan unit terkecil materi genetik dan terdapat dalam setiap lokus yang khas
pada kromosom dan berperan penting dalam mengontrol sifat-sifat individu yang
diturunkan. Sedangkan alel merupakan gen-gen yang terdapat pada lokus yang
bersesuaian.
3. DNA berperan sebagai pembawa informasi genetik dari satu generasi ke generasi lain
yang tersusun atas unit-unit nukleotida. Di mana sebuah nukleotida tersusun atas gugus
gula deoksiribosa, gugus asam fosfat, serta basa nitrogen. Komponen penyusun basa
nitrogen yang tersusun atas basa purin dan basa pirimidin. Basa purin tersusun atas guanin
(G) dan adenin (A), sedangkan basa pirimidin tersusun atas timin (T) dan sitosin atau
Cytosine (C).
4. DNA memiliki kemampuan untuk bereplikasi dan bertranskripsi menjadi RNA. RNA
merupaka polinukleotida yang tersusun atas gula ribosa, sedangkan basa nitrogen yang
menyusunnya adalah basa purin yang terdiri atas adenin dan guanin serta basa pirimidin
yang terdiri dari sitosin dan urasil. Terdapat tiga jenis RNA yaitu RNA-d, RNA-t dan
RNA-r.
5. Sintesis protein melaui dua tahapan utama yaitu transkripsi dan translasi. Proses
transkripsi berlangsung di dalam inti sel. Transkripsi merupakan proses
pengkopian/penyalinan molekul DNA menjadi utas m-RNA atau RNA-d.
6. Proses transkripsi menghasilkan tiga jenis RNA, yaitu RNA duta (mRNA), RNA transfer
(tRNA), dan RNA ribosomal (rRNA). Ketiga jenis RNA ini berperan dalam proses
translasi.
7. Proses transkripsi dapat dibagi dalam tiga tahap yaitu inisiasi sintesis RNA, pemanjangan
(elongasi) RNA, dan penyelesaian (terminasi) sintesis RNA. Sedangkan proses translasi
berlangsung di sitoplasma.
8. Dalam proses translasi, asam amino akan dirangkaikan dengan asam amino lainnya untuk
membentuk rantai polipeptida atau protein.
9. Hubungan antara kodon dengan asam amino diatur melalui kode genetik. Kode genetik
merupakan instruksi berupa kode-kode yang merumuskan jenis protein yang akan dibuat.
Ciri khas protein ditentukan oleh jumlah asam amino.
16
DAFTAR PUSTAKA
Adnan., Arifin, A. N., Sahribulan., & Aldi, S. (2023). Struktur Hewan: Bagian 1 (Histologi).
Sukabumi: CV Jejak, Anggota IKAPI.
Aisah, I., Fadilah, F. N., & Suyudi, M. (2017). Aplikasi Logika Matematika pada Aljabar
Untaian DNA dalam Proses Hibridisasi. Jurnal Sigma-Mu, 9(2), 1-8.
Arini, S. D. (2023). Komponen penyusun Nukelotida ada 3, ini penjelasannya!.
https://www.harapanrakyat.com/2023/03/komponen-penyusun-nukleotida-ada-3-ini-
penjelasannya/
Ariyo, B. (2023). Sintesis protein (latihan soal).
https://belajaritumemangasyik.com/2023/09/sintesis-protein-latihan-soal.html
Asypini, Y. (2019). Substansi Genetika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ericka, D. (2011). Kromosom. https://erickbio.wordpress.com/2011/07/10/terminologi-
kromosom/
Henggu, K. U., & Nurdiansyah, Y. (2021). Review dari Metabolisme Karbohidrat, Lipid,
Protein, dan Asam Nukleat. Quimica: Jurnal Kimia Sains dan Terapan, 3(2),9-17.
Heriawati., Sulastri, D. (2024). Systematic Review: Hubungan Genetik dengan Stunting
pada Balita. Jurnal Ners, 8(1), 41-48.
Mafruchati, M. (2024). Motilitas dan Kontraktilitas Sel, DNA, Kromosom dan Nukleus
sebagai Dasar Teori pada Perkembangan Embrio Hewan. Sidoarjo: Zifatama Jawara.
Mayangsari, N. (2023). Buku Ajar: Biologi Reproduksi dalam Kebidanan. Banyumas: PT.
Pena Persada Kerta Utama.
Nadila, A., Aisah, S., Rahmah, M., & Ardi. (2024). Keterkaitan Genetika Menurut Al-Quran
terhadap Pembelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi, 7(1), 14-20.
Nasir, S. N., & Abu, N. (2024). Peranan RNA Bulat dalam Kanser Kolorektal. Jurnal Sains
Kasihatan Malaysia, 22(1), 25-37.
Nirmalasari., Aidah, R. S., Diputri, R. L. D., Widianti, S., Suryanda, A., Pusparini, F.,
Dewahrini, Y. R., & Rini, D. S. (2024). Pengembanagan Media Pembelajaran Kotak
Kromosom (KOKRO) pada Materi Kromosom Kelas XII Sekolah Menengah Atas.
Jurnal Ilmu pendidikan, 6(1), 863-869.
Sirajudin, N. T., Wiwin., Efendi, M. R. S., Karuwal, R. L., Monica, R. D., Sinay, H.,
Nursinar, S., Agustian, D. R., Puspita, E. V., Pattipeilohy, M., Daawia., & Sampe, F.
(2024). Pengantar Ilmu Biologi. Padang: CV Gita Lentera.
Susdarwono, E. T. (2022). Pembelajaran IPA Melalui Metode Contextual Teaching
Learning pada Materi DNA sebagai Prasyarat Pemahaman terhadap Tes DNA.
Experiment: Journal of Science Education. 2(1), 43-54.
Taufika, R., Nugroho, S. A., & Nuraisyah, A. (2023). Perbedaan Strain dan Umur Betina
terhadap Jumlah Keturunan Lalat Buah (Drosophila melanogaster Meigen). Jurnal
Tambora, 4(1), 50-56.
Thahura, L. A., Lodang, H., & Saleh, A. R. (2024). Keefektifan Pendekatan Joyfull
Learning Berbasis Ice Breaking untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi tentang
17
Materi Substansi Genetik pada SMA Kelas XII. Oryza: Jurnal Pendidikan Biologi,
13(1), 116-127.
Utami, S. N., & Raimarda, R. (2020). Tipe kromosom dan perannya dalam pewarisan sifat.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/05/204725569/tipe-kromosom-dan-
perannya-dalam-pewarisan-sifat?page=all
Yuliani, H. E., Firdhiana, W. P., Ningrum, S. A., Vira, T. D., Khasanah, N., Nurwahyuni, A.,
& Dewi, E. R. S. (2024). Terapi Gen sebagai Alternatif Pengobatan Penyakit Kanker.
Jurnal Salome: Multidisipliner Keilmuan, 2(1), 46-58.
Yuningsih, W. D. (2021). Replikasi DNA (BAB substansi genetika kelas 12 IPA /IPS LM).
https://www.wetyyuningsih.com/2021/09/replikasi-dna-bab-substansi-genetika.html
Utami, S.N., & Raimarda. R. (2020). RNA: Pengertian, struktur, dan fungsi.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/31/235706569/rna-pengertian-struktur-
dan-fungsi?page=all
Zaenuddin, M. (2023). Mengenal asam ribonukleat atau RNA, berikut pengertian, jenis,
dan fungsinya. https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/27/083000665/mengenal-
asam-ribonukleat-atau-rna-berikut-pengertian-jenis-dan-fungsinya
18
MATERI GENETIK
KELAS XII
SEMESTER 1
OLEH:
LAYYANA ALVIA HASIRA
(2006103010039)
POKOK BAHASAN
Kromosom
Gen dan Alel
DNA
RNA
Sintesis Protein
Kromosom
Kromosom
• Berasal dari istilah chroma = warna, dan
soma = badan
• Kromosom dapat diamati dibawah
mikroskop pada saat pembelahan sel
secara mitosis dan meiosis
Struktur Kromosom
• Kromatid merupakan benang kromatin
yang memadat menjadi lengan
• Sentromer merupakan bagian
kromosom yang berkontriksi
menyerupai bulatan kecil di tengah
kromosom
• Lengan kromosom tersusun oleh
selaput (membran), kromonema dan
matriks
Jenis-jenis Kromosom
• sel prokariotik:
1. tidak memiliki nukleus sehingga mRNA melalui
transkripsi dapat langsung di translasi
TERIMA
KASIH