Aik Kelompok 5
Aik Kelompok 5
Aik Kelompok 5
Abstrack
The Qur'an was actually revealed with the aim of being a guide and companion
for daily life so as not to deviate. It is Allah who created and so that we know what
exactly is the purpose of Allah sending down the Qur'an which has given many
examples of the universe. In the Qur'an it turns out to have a lot of knowledge that we
can know and learn which is continuous with general knowledge. The method we use in
this discussion is a literature study by collecting various information from a number of
journals and books. In the Qur'an there are qauliyah verses that hint to man to seek the
knowledge of the universe (kauniyah verses), therefore man must try to read it, study,
investigate and ponder it, to then draw conclusions. The Qur'an commands or
encourages man to observe and study the universe in order to obtain benefits and
convenience for his life and lead to realization of the oneness and omnipotence of Allah
Almighty.
Keywords: A-Qur'an, science, Ayat Kauniyah and Qauliyah
Abstrak
Al Qur’an sejatinya diturunkan dengan tujuan sebagai pedoman serta pendamping bagi
kehidupan sehari-hari agar tidak melenceng. Allah lah yang menciptakan dan agar kita
mengetahui apa sebenarnya tujuan Allah menurunkan Al-Qur’an yang telah banyak
memberikan contoh-contoh mengenai alam semesta ini. Didalam Al-Qur’an ternyata
memiliki banyak ilmu pengetahuan yang bisa kita ketahui dan kita pelajari yang mana
berkesinambungan dengan pengetahuan umum. Metode yang kami pakai pada
pembahasan ini adalah studi pustaka dengan mengumpulkan berbagai informasi dari
sejumlah jurnal dan buku. Dalam Al-Qur’an terdapat Ayat-ayat Kauniyah dan Qauliyah
yang mengisyaratkan kepada manusia untuk mencari ilmu alam semesta, oleh sebab itu
manusia harus berusaha membacanya, mempelajari, menyelidiki dan merenungkannya,
untuk kemudian mengambil kesimpulan. Al-Qur’an memerintahkan atau menganjurkan
kepada manusia untuk memperhatikan dan mempelajari alam raya dalam rangka
memperoleh manfaat dan kemudahan bagi kehidupannya dan mengantarkan kepada
kesadaran akan keesaan dan kemahakuasaan Allah SWT.
Kata Kunci: A-Qur’an, ilmu Pengetahuan, Ayat Kauniyah dan Qauliyah
PENDAHULUAN
Integrasi ilmu merupakan salah satu solusi dalam mengatasi dikotomisasi ilmu,
baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan keduanya tidak dapat dipisahkan. Namun,
dalam masyarakat kita masih terdapat perbedaan yang signifikan dalam status keilmuan
kedua kelompok keilmuan tersebut. Tentu saja, situasi seperti itu tidak boleh dibiarkan,
yang pada gilirannya mengarah pada masalah yang lebih kompleks dan lebih serius.
Sehingga kita harus berusaha, memecahkan permasalah dikotomi pengetahuan ini dalam
sistem yang terintegrasi dan komperhensif. 1
Menurut Al-Faruqi, penyebab munculnya pemisahan (dikotomi) antara ilmu
pengetahuan dan ilmu agama yaitu adanya penguasaan politik dan pemerintahan
(imperialisme) dan penguasaan suatu wilayah (kolonialisme) barat terhadap dunia islam
serta pengaruh pendidikan Barat yang pahamnya terpisah dengan agama di dunia
Islam.2
Sebagian lain beragumen bahwa dikotomi (pembagian) agama dan sains lebih
banyak berasal dari perbedaan keyakinan mereka antara agama dan sains. Agama
bersumber dari Tuhan, sedangkan sains bersumber dari hasil usaha manusia. Ajaran
Islam yang bersifat integral sehingga tidak memisahkan atau mendikotomikan antara
ilmu pengetahuan yang bertentangan dengan islam, sehingga Agama islam mengajarkan
pentingnya menjaga keseimbangan antara urusan dunia (yang melibatkan pekerjaan,
pendidikan, dan tanggung jawab sosial) dan urusan akhirat (yang melibatkan ibadah,
ketaatan kepada Allah, dan persiapan untuk kehidupan setelah mati).
Semua pengetahuan dan ilmu pengetahuan berasal dari Allah, dan sebagai umat
Muslim, kita diwajibkan untuk belajar dan menggunakan pengetahuan ini untuk
kebaikan dunia dan akhirat Keduanya memiliki nilai dan manfaat yang sama pentingnya
dalam kehidupan manusia. Ilmu agama membantu manusia dalam menjalankan ibadah
dan memahami nilai-nilai etika dan moral. Sedangkan ilmu-ilmu umum membantu
manusia dalam memahami fenomena alam, memecahkan masalah, dan mengembangkan
teknologi yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari Kitab suci memiliki makna dan
1
Ika-ika¹,Sufitriyani, Sobah D.S, Febiyani H. Integrasi islam dan Ilmu Pengetahuan . Jurnal
Faidatuna. Vol.4 No.3, 2023. hlm. 118-119. E-ISSN: 2807-2936
https://www.journal.staidenpasar.ac.id/index.php/ft/article/download/293/271
2
Akhmad Zamakhsari, Rekontruksi Pemikiran Mulla Sadra Dalam Integrasi Keilmuan, Jakarta,
Sakata Cedikia, 2014, 39-40.118 FT - VOLUME 4, NO. 3, AGUSTUS 2023 e-ISSN: 2807-2936; p-
ISSN: 2986-7576, Hal 117-129
kebenaran yang tidak dapat ditandingi. Kitab suci tidak dapat dianggap kalah atau
ketinggalan zaman oleh ilmu pengetahuan modern, karena kedua hal tersebut memiliki
nilai dan kebenaran yang berbeda namun saling melengkapi. Sebagaimana fenomena
alam adalah bukti kebesaran dan kekuasaan Allah, fenomena alam bersifat kauniyyah
sedangkan Al-Qur’an terdiri dari ayat-ayat yang bersifat Tadwîniyyah (tetap) atau
Qauliyyah(lisan), namun keduanya menyatu dalam statusnya sebagai ayat-ayat Allah,
kitab suci juga merupakan wahyu dan petunjuk-Nya bagi umat manusia.
Al-Qur’an merupakan wahyu dari Allah yang berisi petunjuk bagi manusia.
Ajaran-ajarannya disampaikan secara fariatif serta dikemas sedemikian rupa. Ada yang
berupa informasi, perintah dan laranagan, dan ada juga yang dimodifikasi dalam bentuk
diskripsi kisah-kisah yang mengandung ibrah, yang dikenal dengan istilah ayat-ayat
qauliyah dan ayat-ayat kauniyah. Pada bab ini, membahas ayat-ayat qauliyah dan ayat
kauniyah yang Allah berikan kepada manusia secara indrawi atau lewat penelitian dan
observasi (al-mubasyiyah) untuk mengungkap gejala-gejala/fenomena kauniyah.
Di dalam Al-Qur’an Allah menjelaskan kekuasaannya dengan contoh-contoh
kebenaranya alam ini agar kita semua dapat mengetahui dengan jelas siapa yang
menciptakan alam semesta ini dan siapa yang berhak kita sembah semestinya, karena
kita sebagai citaanya. Dalam pembahasan ini hanya sedikit akan menjelaskan dan
membuktikan bahwa alam semesta ini memang hanya Allah lah yang mencitakan dan
agar kita mengetahui apa sebenarnya tujuan Allah menurunkan Al-Quran yang telah
banyak memberikan contoh-contoh mengenai alam semesta ini.3
Melalui kajian tentang integrasi Islam dan ilmu pengetahuan pada bab ini
diharapkan mahasiswa dapat memahami hakikat ayat-ayat Allah, kesatuan antara ayat
qauliyah dan kauniyah serta interkoneksitas dalam memahami ayat qauliyah dan
kauniyah. 4
3
Mu’adz, dkk, Islam dan Ilmu Pengetahuan, (Sidoarjo: Umsida Press,2016)
4
Anita Puji Astutik, Mu‘adz, Buku Ajar Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan - 4 (Aik - 4),
(Sidoarjo: Umsida Press, 2017), hlm.66.
(https://press.umsida.ac.id/index.php/umsidapress/article/view/978-979-3401-78-2)
METODE
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian studi pustaka (library
research) atau penelitian kepustakaan, yaitu dengan literature yang berkaitan dengan
Integrasi Islam dan Ilmu Pengetahuan. Sementara pedekatan penelitian yang digunakan
adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis, yaitu berusaha
memaparkan secara sistematis materi pembahasan yang berasal dari berbagai sumber
demi mendapatkan informasi yang terkait. Penulis mengumpulkan data dari berbagai
sumber literature yang ada, baik dari buku, jurnal, tesis, artikel, ataupun penelitian
lainnya.5. Ada Empat tahap studi pustaka dalam penelitian yaitu menyiapkan
perlengkapan alat yang diperlukan, menyiapkan bibliografi kerja, mengorganisasikan
waktu dan membaca atau mencatat bahan penelitian (Menurut Zed, 2004).
Pengumpulan data tersebut menggunakan cara mencari sumber dan menkontruksi dari
berbagai sumber contohnya seperti buku, jurnal dan riset-riset yang sudah pernah
dilakukan. Bahan pustaka yang didapat dari berbagai referensi tersebut dianalisis secara
kritis dan harus mendalam agar dapat mendukung proposisi dan gagasannya. 6
PEMBAHASAN
Hakikat Ayat-Ayat Allah.
Allah menurunkan utusan sebagai perantara atau penyampai ayat-ayat suci Al
Qur’an sebagai pedoman serta kebenaran yang Allah tuangkan dalam Al Qur’an.Al
Qur’an sejatinya diturunkan dengan tujuan sebagai pedoman serta pendamping bagi
kehidupan sehari-hari agar tidak melenceng. Masyarakat secara umum, masih sedikit
yang masih memahami serta mengetahui isi yang terkandung dalam Al Qur’an.
Masyarakat juga salah mengartikan ayat suci Al Qur’an sebagai jimat yang di sampul di
dinding maupun yang ada di tempat- tempat tertentu. Mereka beranggapan dengan
hanya meletakkan ayat-ayat suci Al Qur’an dapat melindungi orang tersebut dari
5
Anita Puji Astutik, Drs. Mu‘adz, Buku Ajar Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan - 4 (Aik - 4),
(Sidoarjo: Umsida Press, 2017), hlm.66.
(https://press.umsida.ac.id/index.php/umsidapress/article/view/978-979-3401-78-2)
6
Adlini Nina Miza, Dinda A H. et al. Metode penelitian kualitatif Studi Pustaka, jurnal
Pendidikan Universutas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, 2022. Hlm.3 Vol. = 3, 6 No. ISSN 2580-
0469 (https://ummaspul.e-journal.id/maspuljr/article/download/3394/1177/ )
kemalangan dan kesengsaran. Hal tersebut dapat menjadikan Al Qur’an sebagai jimat
bukan menjadi pedoman hidup.
Al Qur’an mengajak manusia untuk memilah apa yang baik dan buruk dalam
meyakini sebuah kebudayaan dan norma-norma yang ada maupun yang masuk ke dalam
masyarakat. Dengan memilah menggunakan Al Qur’an manusia bisa dengan tenang
mengikuti kebudayaan tersebut serta tidak berprasangka buruk pada sebuah
kebudayaan. Kebudayaan bisa menghasilkan hal yang tabu bagi masyarakat yang belum
memahami, oleh karena itu sebelum menerima seharusnya disaring terlebih dahulu
menggunakan Al Qur’an agar tidak melakukan perbuatan yang membuat dosa. Manusia
yang melakukan semua kegiatan berdasarkan Al Qur’an akan merasakan kenyamanan
dan tidak merasa berat dalam menghadapi sebuah kematian. Dengan masuknya
perkembangan IPTEK khususnya pada bidang pertanian yang semakin pesat khususnya
dalam bidang bioteknologi, masyarakat harus meneliti dengan baik produk tersebut,
apakah digolongkan menjadi halal atau digolongkan sebagai haram.
Al Qur’an memberikan petunjuk kepada manusia yang dapat memahami isi yang
terkandung dalam Al Qur’an. Dalam ayat Al Qur’an terdapat hal yang dapat kita amati
dan kita renungkan. Dengan cara merenung yang ditegaskan dalam surat An-Nahl ayat
10-17. manusia dapat memiliki keimanan kepada Allah serta merasakan kesempurnaan,
ilmu, serta kekuasaan yang dimiliki oleh Allah. Orang beriman ketika mulai berpikir
dengan menggunakan ayat Al Qur’an, orang tersebut akan menyadari bahwa
kesuluruhan alam semesta adalah sebuah isyarat karya seni serta kekuasaan bahwa alam
semesta merupakan kehebatan yang diciptakan oleh Allah. Dalam pembuatan alam
semesta Allah juga menampilkan atau menyuratkan kepada kita nasihat atau pesan
untuk lebih mengimani Allah SWT. 7
7
Mulyadi Hendi. Pertanian dalam Prespektif Al-Qur’an.(Riau:Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim, 2020), hlm. 29
https://repository.uin-suska.ac.id/27587/1/TESIS%20HENDRI%20MULYADI.pdf
Seperti surah al-baqarah ayat 22. “Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan
bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia
menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu
janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah[30], Padahal kamu mengetahui”.
Kata Ja‟ala bermaksud lebih ke arah “menjadikan sesuatu dari bahan yang sudah ada”
serta adanya penekanan makna mesti adanya pemanfaatan yang optimal dalam hal ini
oleh manusia. 9
Dalam ayat ini terkandung pesan tentang keberlanjutan usaha pertanian dimana
bumi secara alami Allah beri kemampuan untuk menumbuhkan berbagai tanaman.
Pesan ini senada dengan pertanian alami, pertanian lestari yang diusung oleh banyak
pakar dewasa ini sebagai suatu sistem pertanian yang ideal.Cukup banyak ayat-ayat
dalam Al-Qur‟an yang berbicara tentang dunia pertanian secara luas. Sebagian dari
ayat-ayat tersebut mengisyaratkan tentang beberapa konsep yang sangat penting untuk
kemajuan dunia pertanian modern. seperti hubungan sungai dengan pertanian, variasi
model bercocok tanam dalam satu hamparan. Serta nilai-nilai dasar lainnya dalam dunia
pertanian yang hari ini banyak di kampanyekan para praktisi pertanian dengan istilah
pertananian alami, pertanian organic, pertanian terpadu, pertanian lestari, pertanian
ramah lingkungan serta istilah-istilah lainnya yang mengarah ke satu maksud yaitu
kelestarian alam.10
Al Qur’an diturunkan oleh Allah kepada manusia untuk menjadi suatu petunjuk
antara hal baik dan hal yang buruk sesuai dengan surah yang ada dalam Al Qur’an yaitu
surah Al Baqarah ayat 185. 11
Selain sebagai petunjuk antara perkara baik dan buruk, al Qur’an juga sebagai
penuntun agar manusia melakukan hal dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam
8
Mochammad Nor Ichwan, Tafsir „Ilmy; Memahami Al-Qur‟an Melalui Pendekatan Sains
Modern, (Semarang: Menara Kudus, 2004), h. 252925
9
Quraisy Shihab, Tafsir Al Misbah (Jakarta: Lentera Hati, 2007), hlm. 122
10
. Nasrullah. Integrasi Agama dan Ilmu Alam, Jurnal Pemikiran dan Hukum Islam, Vol.2, No. 2,
(2015) https://e-journal.stisbima.ac.id/index.php/ittihad/article/view/8,.
11
Susilawati. Menuju Integrasi Ilmu-Ilmu Keislaman Dengan Ilmu-Ilmu Umum(Integratif
Antara Kajian Yang Bersumber Ayat-Ayat Qauliyah Dan Ayat-Ayat Kauniyah), Artikel Institut Agama
Islam Sultan Muhammad Syaifuddin. 2022, hlm. 941, Vol. 5 No.1 IISN 2776-2815
(https://journal.iaisambas.ac.id/index.php/Cross-Border/article/download/1360/1078/)
menuntut serta mengembangkan ilmu pengetahuan. Al Qur’an menjelaskan kedudukan
seseorang yang menuntut ilmu dalam surah Al Mujadillah ayat 11.
Hakikat Ayat-Ayat Allah adalah suatu konsep yang terkait dengan keberadaan dan
sifat-sifat Allah yang dapat dilihat dan dipahami melalui berbagai fenomena alam dan
kejadian di sekitar manusia. Ayat-ayat Allah terdiri atas segala sesuatu di alam semesta
yang memperlihatkan dan mengkomunikasikan keberadaan dan sifat-sifat Allah. Ayat
Kauniyah, misalnya, adalah tanda-tanda kebesaran Allah yang dapat dilihat dari
fenomena alam untuk mengenal dan menguatkan iman kepada Allah Swt., guna
memenuhi kebutuhan hidup manusia dan menunaikan tugas sebagai khalifah fil ardhi.
Ayat Qauliyah merupakan ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah SWT di dalam Al
qur’an. Sedangkan ayat kauniyah merupakan ayat atau tanda wujud disekeliling yang
diciptakan oleh Allah.13 Contoh dari ayat Quliyah merupakan ayat-ayat suci Al Qur’an,
sedangkan contoh dari ayat kaniyah merupakan tumbuhan yang hidup disekitar. Kedua
contoh tersebut merupakan interprestasi dari cara turunnya ayat Qauliyah dan ayat
12
Arnentis, Evi Suryawati. Analisis Pemahaman dan Penguatan Karakter Mahasiswa melalui
Integrasi Ayat-Ayat Qauliyah pada Materi Perkuliahan Perkembangan Hewan.(Univerisitas Riau.2015).
https://media.neliti.com/media/publications/174900-ID-none.pdf
13
Afrizal, A. K. Kesatuan Antara Ayat Qauliyah Dan Kauniyah. 2023. Hlm. 1-17
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-sidoarjo/manajemen/makalah-aik-
4/59149826
kauniyah. Allah menurunkan ayat-ayat atau tanda kekuaasaan memlalui dua jalur yaitu
dengan formal dan non-formal. Jalur formal yang dimaksud adalah penurunan ayat- ayat
melalui utusan, Allah menurunkan ayat- ayat Al Qur’an melalui nabi Muhammad SAW.
jalur non formal yang dimaksud adalah penurunan ayat- ayat melalui tanda atau wujud
yang dapat dilihat oleh mata makhluknya seperti fenomena alam. Hal tersebut
dikarenakan agar manusia mau mengeksplorasi fenomena tersebut. Kandungan yang
ada atau isi di dalam Al Qur’an terdiri dari 6.236 ayat menguraikan beberapa persoalan
tentang kehidupan dan hidup, antara lain menyangkut alam dan seisinya serta fenomena
yang terjadi. Kesatuan antara ayat Qauliyah dan Kauniyah adalah suatu konsep yang
terkait dengan keberadaan dan sifat-sifat Allah yang dapat dilihat dan dipahami melalui
berbagai fenomena alam dan kejadian di sekitar manusia. Ayat Qauliyah dan Kauniyah
bersumber pada satu yakni dari Allah SWT, sehingga dua ayat tersebut pasti sama dan
tidak boleh bertentangan.
Dalam kajian ayat-ayat fisika, ayat Kauniyah dan Qauliyah memiliki kesatuan dan
interkoneksitas dalam memahami ayat-ayat Allah. Ayat Qauliyah adalah ayat-ayat yang
dapat dipahami melalui ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dipelajari dalam Al-
Qur'an, sedangkan ayat Kauniyah adalah fenomena-fenomena yang menunjukkan
kebesaran Allah yang terjadi di sekitar kita, seperti peristiwa alam, sosial, dan
sebagainya. Ayat Qauliyah dan Kauniyah memperlihatkan dan mengkomunikasikan
keberadaan dan sifat-sifat Allah, sehingga mereka yang dapat mengamati dan senantiasa
ingat akan hal ini akan memahami bahwa seluruh jagad raya hanya tersusun atas ayat-
ayat Allah. Menemukan dan mengenal ayat-ayat Allah memerlukan kerja keras individu.
Setiap orang akan menemukan dan memahami ayat-ayat Allah sesuai dengan tingkat.
pemahaman dan nalarnya masing-masing.
Allah menciptakan dua jenis ayat yaitu ayat qauliyah dan kauniyah yang keduanya
saling berkaitan satu sama lain. Allah menurunkan ayat qauliyah hanya sekedar untuk
dipahami namun dibarengi dengan turunnya ayat kauniyah atau fenomena yang terjadi
pada alam. Alam juga merupakan ayat Allah yang tidak diciptakan dalam bentuk tulisan
ataupun perkataan yang biasanya dibaca dan dihafal. Melainkan alam digunakan secara
mendasar dengan cara manusia lebih mengeksplor dan mencari sedetail-detailnya
tentang terjadinya fenomena sehingga akan memahami kekuasaan yang dimiliki oleh
Allah SWT. Contoh keterkaitan antara ayat qauliyah dan kauniyah antara lain
ditunjukkan dengan fenomena siklus hidrologi atau yang biasanya dikenal dengan siklus
terjadinya hujan. Dalam proses atau siklus hidrologi tercipta hal yang sama dengan apa
yang tertuang dalam ayat suci Al Qur’an, terdapat dalam surah An Nur ayat 43.
Interkoneksitas dalam memahami Ayat Qauliyah dan Kauniyah adalah konsep yang
penting dalam Islam. Ayat Qauliyah adalah ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Qur'an,
sedangkan Ayat Kauniyah adalah tanda-tanda kebesaran Allah yang terlihat dari
fenomena alam. Interkoneksitas ini mengacu pada hubungan yang erat antara ayat-ayat
yang terdapat dalam Al-Qur'an dengan fenomena alam yang mencerminkan kebesaran
Allah.
Dalam pemahaman ini, Ayat Qauliyah dan Kauniyah saling melengkapi dan
memperkuat satu sama lain. Ayat-ayat dalam Al-Qur'an memberikan petunjuk moral dan
etika yang harus diikuti, sementara fenomena alam menunjukkan kebesaran dan
kekuasaan Allah yang menciptakan segalanya. Dengan memahami kedua jenis ayat ini
14
Muqoyyidin Andik Wahyun. Integritas Dan Interkoneksitas Ilmu-Ilmu Agama Dan Sains
Menuju Pendidikan Tinggi Islam Center Of Excellences, (Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum, Juli
2014) Vol.1(2), hlm.171
https://www.researchgate.net/publication/
333996888_INTEGRITASI_DAN_INTERKONEKSITAS_ILMU-
ILMU_AGAMA_DAN_SAINS_MENUJU_PENDIDIKAN_TINGGI_ISLAM_CENTER_OF_EXCELL
ENCES
secara bersamaan, manusia dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang
keberadaan dan sifat-sifat Allah.
PENUTUP
15
Arnentis, Evi Suryawati. Analisis Pemahaman dan Penguatan Karakter Mahasiswa melalui
Integrasi Ayat-Ayat Qauliyah pada Materi Perkuliahan Perkembangan Hewan.(Univerisitas Riau.2015).
https://media.neliti.com/media/publications/174900-ID-none.pdf
Ayat qauliyah adalah kalam Allah (Al Qur’an) yang diturunkan secara formal kepada
Nabi Muhammad SAW. Sedangkan ayat kauniyah adalah fenomena alam, jalurnya tidak
formal dan manusia mengeksplorasi sendiri. Ayat-ayat qauliyah mengisyaratkan kepada
manusia untuk mencari ilmu alam semesta (ayat-ayat kauniyah), oleh sebab itu manusia
harus berusaha membacanya, mempelajari, menyelidiki dan merenungkannya, untuk
kemudian mengambil kesimpulan. Dalam bericara tentang alam dan fenomenanya.
Paling sedikit ada dua hal yang dapat dikemukakan menyangkut hal tersebut: 89 1. Al-
Quran memerintahkan atau menganjurkan kepada manusia untuk memperhatikan dan
mempelajari alam raya dalam rangka memperoleh manfaat dan kemudahan-kemudahan
bagi kehidupannya dan mengantarkan kepada kesadaran-kesadaran akan keesaan dan
kemahakuasaan Allah SWT. 2. Alam dan segala isinya beserta hukum-hukum yang
mengaturnya, diciptakan, dimiliki, dan di bawah kekuasaan Allah SWTserta diatur
dengan sangat teliti. Interkoneksitas antara ayat Qauliyah sebagai petunjuk wahyu yang
memberikan isyarat global tentang fenomena iptek, untuk membantu menjelaskan dan
mencocokkan terhadap ayat Kauniyah.
DAFTAR PUSTAKA
Adlini Nina Miza, Dinda A H. et al.( 2022). Metode penelitian kualitatif Studi Pustaka,
jurnal Pendidikan Universutas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, Hlm.3 Vol. 3,
6 No. ISSN 2580-0469
(https://ummaspul.e-journal.id/maspuljr/article/download/3394/1177/ )
Nasrullah. (2015). Integrasi Agama dan Ilmu Alam, Jurnal Pemikiran dan Hukum Islam,
Vol.2, No. 2, https://e-journal.stisbima.ac.id/index.php/ittihad/article/view/8,.
Anita Puji Astutik, Drs. Mu‘adz, (2017). Buku Ajar Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan -
4 (Aik - 4), (Sidoarjo: Umsida Press), hlm.66
(https://press.umsida.ac.id/index.php/umsidapress/article/view/978-979-3401-78-2)
Ika-ika¹,Sufitriyani, Sobah D.S, Febiyani H.( 2023). Integrasi islam dan Ilmu
Pengetahuan . Jurnal Faidatuna. Vol.4 No.3, hlm. 118-119. E-ISSN: 2807-2936
https://www.journal.staidenpasar.ac.id/index.php/ft/article/download/293/271