Tugas P Yakin Ahmd Sol

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

AYAT AL QUR’AN TENTANG ILMU PENGETAHUAN

Ahmad Solehudin Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam
Muhammadiyah kota Probolinggo

ABSTRAK

Sejak awal kelahirannya, Islam sudah memberikan penghargaan yang begitu besar kepada
ilmu. Salah satu pencerahan yang dibawa oleh Islam bagi kemanusiaan adalah pemikiran secara
ilmiah yang merujuk kepada Alquran dan Hadits. Kesadaran para ilmuan muslim yang bersumber
dari Alquran dan Hadits memicu pencapaian terbesar dalam ilmu pengetahuan. Sifat lain yang
diajarkan oleh Alquran dan Hadits kepada kaum muslim adalah keterbukaan pikiran, yang
memungkinkan mereka mendapatkan ilmu pengetahuan dari peradaban lain tanpa prasangka.
Tujuan penulisan ini sebagai salah satu upaya membumikan Alquran dan Hadits dengan mengkaji
secara tematik khususnya tentang ilmu pengetahuan. Artikel ini ditulis berdasarkan studi pustaka
mengenai ilmu terkait serta tafsir Alquran dan Hadits. Diketahui bahwa dalam Islam tidak ada
satupun ilmu yang berdiri sendiri dan terpisah dari bangunan epistemologis Islam, ilmu-ilmu
tersebut tidak lain merupakan bayan atau penjelasan yang mengafirmasi wahyu, yang kebenarannya
pasti. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai filter dalam mengantisipasi pengaruh
negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kata kunci: ilmu pengetahuan, Alquran, hadits, Islam

PENDAHULUAN

Sebagaimana sudah diketahui, bahwa Nabi Muhammad SAW ketika diutus oleh Allah SWT
sebagai Rasul, hidup dalam masyarakat yang terbelakang, dimana paganisme tumbuh menjadi
sebuah identitas yang melekat pada masyarakat Arab masa itu. Kemudian Islam datang menawarkan
cahaya penerang, yang mengubah masyarakat Arab jahiliyah menjadi masyarakat yang berilmu dan
beradab. Salah satu pencerahan yang dibawa oleh Islam bagi kemanusiaan adalah pemikiran secara
ilmiah, masyarakat Arab dan Timur tengah pra Islam tidak memperdulikan persoalan-persoalan
mengenai alam semesta, bagaimana alam tercipta dan bagaimana alam bekerja, maka dari sinilah
mereka belajar merenungi pertanyaan-pertanyaan ini dan untuk mencari jawabannya tentang itu
semua,mereka merujuk kepada Alquran dan Hadits.

Di dalam Alquran (QS Ali-Imran: 190-191), Allah memerintahkan memikirkan bagaimana


langit dan bumi tercipta, cara fikir ini menggerakkan bangkitnya ilmu pengetahuan dalam peradaban
Islam. Ini adalah pengembangan ilmu pengetahuan yang istimewa dalam sejarah dunia, terutama
tentang alam semesta. Menurut Al-Indunisi (2008), Baghdad menjadi ibukota ilmu pengetahuan
dalam imperium Islam, selain menjadi ibu kota, Baghdad menjadi pusat kumpulnya para peneliti,
illmuan dan filosof. Yang terkenal di sana pada saat itu adalah terungkapnya rahasia alam semesta
yang Allah ciptakan. Kesadaran para ilmuan muslim yang bersumber dari Alquran dan Hadits memicu
pencapaian terbesar dalam ilmu pengetahuan, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya, sifat
lain yang diajarkan oleh Al- Qur’an dan Hadits kepada kaum muslim adalah keterbukaan fikiran, yang
memungkinkan mereka mendapatkan ilmu pengetahuan dari peradaban lain tanpa prasangka.

Pada dasarnya hakikat ilmu pengetahuan adalah untuk mencari kebenaran secara ilmiah,
namun dalam Alquran dan Hadits hakikat ilmu pengetahuan bukan semata-mata untuk mencari
kebenaran yang bersifat ilmiah, melainkan untuk mencari-tanda-tanda, kebajikan-kebajikan dan
rahmah untuk itu apakah hakikat ilmu pengetahuan sebenarnya? Alquran bukan merupakan
penghambat perkembangan ilmu pengetahuan, tidak sedikit ayat ayat Alquran dan Hadits yang
mendorong manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, oleh karena itu bagaimana peran
Alquran dan Hadits dalam perkembangan ilmu pengetahuan? Bagaimanapun ilmu pengetahuan
harus digunakan, dalam penggunaan ini disatu sisi ilmu pengetahuan bebas dari nilai (value free),
disisi lain Alquran dan Hadits menekankan bahwa segala bentuk kegiatan manusia harus dikaitkan
dengan nilai ibadah; bagaimana pandangan Alquran dan Hadits terhadap penggunaan ilmu
pengetahuan? Tujuan penelitian ini adalah: (1) sebagai salah satu upaya membumikan Alquran dan
Hadits dengan mengkaji secara tematik khusunya tentang ilmu pengetahuan; (2) menambah
khazanah intelektualitas bagi ummat Islam yang selalu ingin menemukan kejayaannya kembali
dengan mengkaji ulang konsep ilmu pengetahuan dan teknologi; (3) di tengah era globalisasi, ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang begitu cepatnya yang membawa perubahan sosial dan
pergeseran nilai. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai filter dalam mengantisifasi
pengaruh negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

PEMBAHASAN

Ilmu Pengetahuan dalam Al Qur’an Ilmu pengetahuan adalah merupakan salah satu isi pokok
kandungan kitab suci Alquran. Bahkan kata ‘ilm itu sendiri disebut dalam Alquran sebanyak 105 kali,
tetapi dengan kata jadiannya ia disebut lebih dari 744 kali (Rahardjo, 2002). yang memang
merupakan salah satu kebutuhan agama Islam, betapa tidak setiap kali umat Islam ingin
melaksanakan ibadah selalu memerlukan penentuan waktu dan tempat yang tepat, umpamanya
melaksanakan shalat, menentukan awal bulan Ramadhan, pelaksanaan haji, semuanya punya waktu-
waktu tertentu. Dalam menentukan waktu yang tepat diperlukan ilmu astronomi. Maka dalam Islam
pada abad pertengahan dikenal istilah sains mengenai waktu-waktu tertentu (Turner, 2004).

Banyak lagi ajaran agama yang pelaksanaannya sangat terkait erat dengan sains dan
teknologi, seperti menunaikan ibadah haji, berdakwah, semua itu membutuhkan kendaraan sebagai
alat transportasi. Allah telah meletakkan garis-garis besar sains dan ilmu pengetahuan dalam
Alquran, manusia hanya tinggal menggali, mengembangkan konsep dan teori yang sudah ada, antara
lain sebagaimana terdapat dalam QS. Ar-Rahman ayat 33 di bawah ini.

‫ۚ َف ٱنُفُذ وا َأْر ِض ٱْل َو ٱلَّس َٰم َٰو ِت َاْقَطاِر ِم ْن َت نُفُذ و۟ا َأن ٱْس َت َط ْع ُتْم ِإِن َو ٱِإْلنِس ٱْل ِجِّن َٰي َم ْع َش َر‬

‫ِبُس ْل َٰط ٍن ِإاَّل‬


‫َت نُفُذ وَن اَل‬

Artinya: “Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru
langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.” Ayat di
atas pada masa empat belas abad yang silam telah memberikan isyarat secara ilmiyah kepada
bangsa Jin dan Manusia, bahwasanya mereka telah dipersilakan oleh Allah untuk mejelajah di
angkasa luar asalkan saja mereka punya kemampuan dan kekuatan (sulthan).

Kekuatan yang dimaksud di sini sebagaimana di tafsirkan para ulama adalah ilmu
pengetahuan atau sains dan teknologi, hal ini telah terbukti di era modern sekarang ini, dengan di
temukannya alat transportasi yang mampu menembus luar angkasa, bangsa-bangsa yang telah
mencapai kemajuan dalam bidang sains dan teknologi telah berulang kali melakukan pendaratan di
Bulan, Pelanet Mars, Jupiter dan planet-pelanet lainnya. Kemajuan yang telah diperoleh oleh
bangsa-bangsa yang maju (bangsa barat) dalam bidang ilmu pengetahuan, sains dan teknologi di
abad modern ini, sebenarnya merupakan kelanjutan dari tradisi ilmiah yang telah dikembangkan
oleh ilmuan-ilmuan muslim pada abad pertengahan atau dengan kata lain ilmuan muslim banyak
memberikan sumbangan kepada ilmuan barat, hal ini dalam bukunya Sejarah Perdaban Islam:
“Kemajuan Barat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui
Spanyol”. Hal ini diakui oleh sebagian mereka.

Sains dan teknologi baik itu yang ditemukan oleh ilmuan muslim maupun oleh ilmuan barat
pada masa dulu, sekarang dan yang akan datang, semua itu bukti kebenaran informasi yang
terkandung di dalam Alquran, karena jauh sebelum peristiwa penemuanpenemuan itu terjadi,
Alquran telah memberikan isyarat-isyarat tentang hal itu dan ini termasuk bagian dari kemukjizatan
Alquran, dimana kebenaran yang terkandung di dalamnya selalu terbuka untuk dikaji, didiskusikan,
diteliti, diuji dan dibuktikan secara ilmiah oleh siapa pun. Alquran adalah kitab induk, rujukan utama
bagi segala rujukan, sumber dari segala sumber, basis bagi segala sains dan ilmu pengetahuan.

Alquran adalah buku induk ilmu pengetahuan, di mana tidak ada satu perkara apapun yang
terlewatkan (Kartanegara, 2006), semuanya telah diatur di dalamnya, baik yang berhubungan
dengan Allah (hablum minallah) sesama manusia (hablum minannas) alam, lingkungan, ilmu akidah,
ilmu sosial, ilmu alam, ilmu emperis, ilmu agama, umum dan sebagainya (dalam QS Al An’am: 38).
Lebih lanjut Baiquni (1997) mengatakan bahwa sebenarnya segala ilmu yang diperlukan manusia itu
tersedia di dalam Alquran. Salah satu kemukjizatan (keistimewaan) Alquran yang paling utama
adalah hubungannya dengan ilmu pengetahuan, begitu pentingnya ilmu pengetahuan dalam Alquran
sehingga Allah menurunkan ayat yang pertama kali QS. Al-‘Alaq: 1-5, yaitu:

‫َلۡم َم ا اِاۡل ۡن َس اَن َع َّلَم ِباۡل َقَلِۙم َع َّلَم اَّلِذ ۡى اَاۡلۡك َر ُۙم َو َر ُّبَك ِاۡق َر ۡا ٍق َع ۚ‌َل ِم ۡن اِاۡل ۡن َس اَن َخ َلَق َخ َل ۚ‌َق اَّلِذ ۡى َرِّبَك ِباۡس ِم ِاۡق َر ۡا‬ ‫َيۡع َلؕۡم‬

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.”

PENUTUP

Dengan demikian, Alquran dan Hadits merupakan sumber ilmu yang dikembangkan oleh
umat Islam dalam spektrum yang seluas-luasnya. Lebih lagi, kedua sumber pokok Islam ini
memainkan peran ganda dalam penciptaan dan pengembangan ilmu-ilmu. Peran itu adalah:
Pertama, prinsipprinsip semua ilmu dipandang kaum Muslimin terdapat dalam Al Qur’an. Dan sejauh
pemahaman terhadap Alquran, terdapat pula penafsiran yang bersifat esoteris terhadap kitab suci
ini, yang memungkinkan tidak hanya pengungkapan misteri-misteri yang dikandungnya tetapi juga
pencarian makna secara lebih mendalam, yang berguna untuk pembangunan paradigma ilmu.
Kedua, Alquran dan Hadits menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan ilmu dengan
menekankan kebajikan dan keutamaan menuntut ilmu, pencarian ilmu dalam segi apa pun pada
akhirnya akan bermuara pada penegasan Tauhid.

DAFTAR PUSTAKA

Abqary, R. (2010). 101 info tentang ilmuan muslim. Bandung: DAR! Mizan.

Alavi, Z. (2003). Pemikiran pendidikan Islam pada abad klasik dan pertengahan. Bandung:
Angkasa.

Al-Indunisi, A. N. A. S. (2008). Ensiklopedia Imam Syafi’i. Jakarta: Hikmah. Azra, A. (2001).


Pendidikan Islam: Tradisi dan modernisasi menuju milenium baru (3rd ed.). Jakarta: Kahinah.

Baiquni, A. (1997). Alquran dan ilmu pengetahuan kealaman. Yogyakarta: Dana Bakhti Prima
Yasa.

Anda mungkin juga menyukai