Rancangan Kontrak Jasa Konsultansi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 34

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

DINAS PERUMAHAN RAKYAT,KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN


Jl. Haluoleo, Kompleks Bumi Praja Anduonohu, Kendari 93232

SATUAN KERJA :

............................................................

SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR DAN TANGGAL SPK :

Nomor : ............................................................

Tanggal : ............................................................

Nama : MUHAMMAD NURJAYA, ST., MT

NIP : 19670106 199703 1 004

Jabatan : Kepala Dinas

Berkedudukan Jl.Haluoleo, Kompleks Perkantoran Bumi


NAMA PEJABAT :
di Praja Andounohu Kendari
PENANDATANGAN KONTRAK
yang bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tenggara c.q Satuan Kerja Dinas Perumahan
Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan berdasarkan
Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 11
tanggal 2 Januari 2023 tentang Tentang penunjukan sebagai
Pengguna Anggaran selanjutnya disebut “Pejabat
Penandatangan Kontrak”, dengan :

Nama : …… [nama wakil Penyedia]


Jabatan : …… .. [sesuai akta notaris]
Berkedudukan di : …….. [alamat Penyedia]
NAMA PENYEDIA Akta Notaris Nomor : …… . [sesuai akta notaris]
Tanggal : ……..[tanggal penerbitan akta]
Notaris : ….... [nama notaris penerbit akta]
yang bertindak untuk dan atas nama ………….. [nama badan
usaha] selanjutnya disebut “Penyedia”.

Wakil Sah Pejabat Penandatangan Kontrak

Untuk Pejabat Penandatangan Kontrak


Nama : .......... [diisi nama yang ditunjuk menjadi
Wakil Sah Pejabat Penandatangan
WAKIL SAH PEJABAT Kontrak ]
PENANDATANGAN KONTRAK Berdasarkan Surat Keputusan Pejabat
Penandatangan Kontrak …… nomor
.…. tanggal ……. [diisi nomor dan
tanggal SK pengangkatan Wakil Sah
Pejabat Penandatangan Kontrak ]
NOMOR DAN TANGGAL SURAT UNDANGAN PENGADAAN
LANGSUNG :

PAKET PENGADAAN : Nomor : ............................................................

Tanggal : ............................................................
NOMOR DAN TANGGAL BERITA ACARA HASIL PENGADAAN
LANGSUNG :

Nomor : ............................................................

Tanggal : ............................................................
SUMBER DANA : dibebankan atas DIPA/DPA Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman
dan Pertanahan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2024 untuk mata anggaran
kegiatan……………….
Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah sebesar Rp........................
(.................................... rupiah)
SISTEM PEMBAYARAN

1) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank ..... rekening nomor : ............. atas nama
Penyedia : ................
2) pembayaran dilakukan dengan ....... [diisi sistem bulanan/sistem termin/pembayaran secara
sekaligus];
Jenis Kontrak: .......................................... [diisi waktu penugasan/lumsum]
*)Disesuaikan dengan nama K/L/PD
WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN: ............. (…………......................) hari kalender

Untuk dan atas nama


Untuk dan atas nama Penyedia
Dinas Perumahan Rakyat,Kawasan Permukiman
dan Pertanahan ...........................

Pejabat Penandatangan Kontrak, [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk proyek/satuan kerja Pejabat
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk Penandatangan Kontrak maka rekatkan
Penyedia maka rekatkan materai Rp 6.000,- )] meterai Rp 10.000,- )]

Ir. MUHAMMAD NURJAYA, ST.,MT [nama lengkap]


NIP.19670106 199703 1 004
[jabat
SYARAT UMUM

SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang
ditentukan, dengan mutu sesuai Kerangka Acuan Kerja dan harga sesuai SPK.

2. HUKUM YANG BERLAKU


Keabsahan, interpretasi, dan pelaksanaan SPK ini didasarkan kepada hukum Republik Indonesia.

3. PENYEDIA JASA KONSULTANSI MANDIRI


Penyedia berdasarkan SPK ini bertanggung jawab penuh terhadap personel serta pekerjaan yang
dilakukan.

4. BIAYA SPK
a. Biaya SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead serta biaya
asuransi (apabila dipersyaratkan).
b. Rincian biaya SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam rekapitulasi penawaran biaya.

5. HAK KEPEMILIKAN
a. Pejabat Penandatangan Kontrak berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait
langsung atau disediakan sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh Penyedia kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak . Jika diminta oleh Pejabat Penandatangan Kontrak maka Penyedia
berkewajiban untuk membantu secara optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada
Pejabat Penandatangan Kontrak sesuai dengan hukum yang berlaku.
b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak tetap pada Pejabat Penandatangan Kontrak , dan semua peralatan tersebut harus
dikembalikan kepada Pejabat Penandatangan Kontrak pada saat SPK berakhir atau jika tidak
diperlukan lagi oleh Penyedia. Semua peralatan tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang
sama pada saat diberikan kepada Penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian yang
wajar.

6. WAKIL SAH PEJABAT PENANDATANGAN KONTRAK


a. Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dilakukan, dan setiap dokumen yang
disyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh Wakil Sah Pejabat Penandatangan Kontrak yang
disebutkan dalam SPK.
b. Kewenangan Wakil Sah Pejabat Penandatangan Kontrak diatur dalam Surat Keputusan dari Pejabat
Penandatangan Kontrak dan harus disampaikan kepada Penyedia.

7. PERPAJAKAN
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah
yang dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua pengeluaran perpajakan
ini dianggap telah termasuk dalam biaya SPK.

8. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK


Penyedia dilarang untuk mengalihkan dan/atau mensubkontrakkan sebagian atau seluruh
pekerjaan. Pengalihan seluruh pekerjaan hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama Penyedia,
baik sebagai akibat peleburan (merger) atau akibat lainnya.

9. JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada tanggal yang
ditetapkan dalam Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar
pengendaliannya dan Penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada Pejabat Penandatangan
Kontrak , maka Pejabat Penandatangan Kontrak dapat melakukan penjadwalan kembali
pelaksanaan tugas Penyedia dengan adendum SPK.

10. PEMBERIAN KESEMPATAN


Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai masa pelaksanaan kontrak berakhir,
Pejabat Penandatangan Kontrak melakukan penilaian atas kemajuan pelaksanaan pekerjaan. Hasil
penilaian menjadi dasar bagi PPK untuk:

a. Memberikan kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan ketentuan


sebagai berikut:

1) Pemberian kesempatan kepada Penyedia menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima


puluh) hari kalender.

2) Dalam hal setelah diberikan kesempatan sebagaimana angka 1 diatas, Penyedia masih belum
dapat menyelesaikan pekerjaan, PPK dapat:

(a) Memberikan kesempatan kedua untuk penyelesaian sisa pekerjaan dengan jangka waktu
sesuai kebutuhan; atau

(b) Melakukan pemutusan Kontrak dalam hal Penyedia dinilai tidak akan sanggup
menyelesaikan pekerjaannya.

b. Pemberian kesempatan kepada Penyedia sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 huruf
a), dituangkan dalam adendum kontrak yang didalamnya mengatur pengenaan sanksi denda
keterlambatan kepada Penyedia dan perpanjangan masa berlaku Jaminan Pelaksanaan (apabila
ada).

c. Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dapat melampaui tahun
anggaran.

d. Tidak memberikan kesempatan kepada Penyedia dan dilanjutkan dengan pemutusan kontrak serta
pengenaan sanksi administratif dalam hal antara lain:

1) Penyedia dinilai tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;

2) Pekerjaan yang harus segera dipenuhi dan tidak dapat ditunda; atau

3) Penyedia menyatakan tidak sanggup menyelesaikan pekerjaan.

11. ASURANSI
a. Apabila dipersyaratkan, Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal
selesainya pemeliharaan untuk:
1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan
pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan,
kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga; dan
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya.
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam biaya SPK.

12. PENUGASAN PERSONEL


Penyedia tidak diperbolehkan menugaskan personel selain personel yang telah disetujui oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan SPK ini.

13. PENANGGUNGAN DAN RISIKO


a. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas Pejabat
Penandatangan Kontrak beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan
hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap Pejabat Penandatangan Kontrak beserta instansinya
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat
Pejabat Penandatangan Kontrak ) sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut
terhitung sejak tanggal mulai kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan akhir:
1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda Penyedia dan Personel;
2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personel; dan/atau
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, cidera tubuh, sakit atau kematian pihak lain.
b. Terhitung sejak tanggal mulai kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara serah
terima, semua risiko kehilangan atau kerusakan hasil pekerjaan ini merupakan risiko Penyedia,
kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian Pejabat
Penandatangan Kontrak .
c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh Penyedia tidak membatasi kewajiban penanggungan
dalam syarat ini.

14. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN


Pejabat Penandatangan Kontrak berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia. Pejabat Penandatangan Kontrak dapat
memerintahkan kepada pihak lain untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia.

15. LAPORAN HASIL PEKERJAAN


a. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan Kontrak terhadap kemajuan pekerjaan
dalam rangka pengawasan kualitas dan waktu pelaksanaan pekerjaan. Hasil pemeriksaan
pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.
b. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas
kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan harian
pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan harian.
c. Laporan kemajuan hasil pekerjaan dapat dibuat harian, mingguan atau bulanan sesuai dengan
kebutuhan yang tercantum dalam KAK.
d. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, Pejabat Penandatangan Kontrak membuat foto-
foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.
e. Laporan kemajuan hasil pekerjaan dibuat oleh Penyedia, diperiksa oleh Direksi Teknis, dan
disetujui oleh Pejabat Penandatangan Kontrak .

16. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN


a. Kecuali SPK diputuskan lebih awal, Penyedia berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan
pada tanggal mulai kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program mutu, serta
menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pada tanggal penyelesaian yang ditetapkan dalam
SPMK.
b. Jika pekerjaan tidak selesai pada tanggal penyelesaian disebabkan karena kesalahan atau kelalaian
Penyedia maka Penyedia dikenakan sanksi berupa denda keterlambatan.
c. Jika keterlambatan tersebut disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka Pejabat Penandatangan
Kontrak memberikan tambahan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.
d. Tanggal penyelesaian yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah tanggal penyelesaian semua
pekerjaan.

17. SERAH TERIMA PEKERJAAN


a. Setelah pekerjaan selesai, Penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak untuk penyerahan pekerjaan.
b. Sebelum dilakukan serah terima, Pejabat Penandatangan Kontrak melakukan pemeriksaan
terhadap hasil pekerjaan.
c. Pejabat Penandatangan Kontrak dalam melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan dapat dibantu
oleh pengawas pekerjaan dan/atau tim teknis.
d. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, Penyedia wajib
memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah Pejabat Penandatangan Kontrak.
e. Pejabat Penandatangan Kontrak menerima hasil pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan SPK.
f. Pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus persen) dari biaya SPK setelah pekerjaan selesai.

18. PERUBAHAN SPK


a. SPK hanya dapat diubah melalui adendum SPK.
b. Perubahan SPK dapat dilaksanakan dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada
saat pelaksanaan dengan SPK dan disetujui oleh para pihak, meliputi:
1) menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam SPK;
2) menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;
3) mengubah Kerangka Acuan Kerja sesuai dengan kondisi lapangan; dan/atau
4) mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
c. Untuk kepentingan perubahan SPK, Pejabat Penandatangan Kontrak dapat meminta
pertimbangan dari Direksi Teknis.

19. KEADAAN KAHAR


a. Dalam hal terjadi keadaan kahar, Pejabat Penandatangan Kontrak atau Penyedia memberitahukan
tentang terjadinya Keadaan Kahar kepada salah satu pihak secara tertulis dengan ketentuan:
1) dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak menyadari atau seharusnya
menyadari atas kejadian atau terjadinya Keadaan Kahar;
2) menyertakan bukti Keadaan Kahar; dan
3) menyerahkan hasil identifikasi kewajiban dan kinerja pelaksanaan yang terhambat dan/atau
akan terhambat akibat Keadaan Kahar tersebut.
b. Dalam Keadaan Kahar, kegagalan salah satu Pihak untuk memenuhi kewajibannya yang ditentukan
dalam Kontrak bukan merupakan cidera janji atau wanprestasi apabila telah dilakukan sesuai pada
huruf a. Kewajiban yang dimaksud adalah hanya kewajiban dan kinerja pelaksanaan terhadap
pekerjaan/bagian pekerjaan yang terdampak dan/atau akan terdampak akibat dari Keadaan Kahar.

20. PERISTIWA KOMPENSASI


a. Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada Penyedia dalam hal sebagai berikut:
1) Pejabat Penandatangan Kontrak mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan;
2) keterlambatan pembayaran kepada Penyedia;
3) Pejabat Penandatangan Kontrak tidak memberikan gambar-gambar, Kerangka Acuan Kerja
dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
4) Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal;
5) Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan; atau
6) Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak
dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh Pejabat Penandatangan Kontrak .
b. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan
penyelesaian pekerjaan maka Pejabat Penandatangan Kontrak berkewajiban untuk membayar
ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.
c. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi
yang diajukan oleh Penyedia kepada Pejabat Penandatangan Kontrak , dapat dibuktikan kerugian
nyata akibat Peristiwa Kompensasi.
d. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan data
penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak , dapat dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat Peristiwa
Kompensasi.
e. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika
Penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau
mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

21. PERPANJANGAN WAKTU


a. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan melampaui tanggal
penyelesaian maka Penyedia berhak untuk meminta perpanjangan tanggal penyelesaian
berdasarkan data penunjang. Pejabat Penandatangan Kontrak berdasarkan pertimbangan
Pengawas Pekerjaan memperpanjang tanggal penyelesaian pekerjaan secara tertulis.
Perpanjangan tanggal penyelesaian harus dilakukan melalui adendum SPK.
b. Pejabat Penandatangan Kontrak dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan setelah
melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh Penyedia.

22. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN SPK


a. Penghentian SPK dapat dilakukan karena terjadi Keadaan Kahar.
b. Dalam hal SPK dihentikan, Pejabat Penandatangan Kontrak wajib membayar kepada Penyedia
sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:
1) biaya langsung pengadaan bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan dan
perlengkapan ini harus diserahkan oleh Penyedia kepada Pejabat Penandatangan Kontrak , dan
selanjutnya menjadi hak milik Pejabat Penandatangan Kontrak ;
2) biaya langsung demobilisasi personel.
c. Pemutusan SPK dapat dilakukan oleh pihak Pejabat Penandatangan Kontrak atau pihak Penyedia.
d. Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pejabat
Penandatangan Kontrak atau Penyedia melalui pemberitahuan tertulis dapat melakukan
pemutusan SPK apabila:
1) Penyedia terbukti melakukan korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme, kecurangan dan/atau
pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang;
2) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme
dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh
instansi yang berwenang;
3) Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki
kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
4) Penyedia tanpa persetujuan Pejabat Penandatangan Kontrak , tidak memulai pelaksanaan
pekerjaan;
5) Penyedia menghentikan pekerjaan dan penghentian ini tidak tercantum dalam program mutu
serta tanpa persetujuan Pejabat Penandatangan Kontrak ;
6) Penyedia berada dalam keadaan pailit yang diputuskan oleh pengadilan;
7) Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat Surat Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali;
8) Penyedia selama Masa SPK gagal memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang
ditetapkan oleh Pejabat Penandatangan Kontrak ;
9) Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan Penyedia untuk menunda pelaksanaan atau
kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari;
atau
10) Pejabat Penandatangan Kontrak tidak menerbitkan surat perintah pembayaran untuk
pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana tercantum dalam
SPK.
e. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena kesalahan Penyedia:
1) Penyedia membayar denda keterlambatan (apabila ada); dan
2) Penyedia dikenakan Sanksi Daftar Hitam.
f. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena Pejabat Penandatangan Kontrak terlibat
penyimpangan prosedur, melakukan korupsi, kolusi, dan/atau nepotismemater dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka Pejabat Penandatangan
Kontrak dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan.

23. PEMBAYARAN
a. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak , dengan ketentuan:
1) Penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), dan pajak.
b. Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai dan Berita Acara Serah Terima
ditandatangani.
c. Pejabat Penandatangan Kontrak dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan
permintaan pembayaran dari Penyedia harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran
kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM).
d. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk
menunda pembayaran. Pejabat Penandatangan Kontrak dapat meminta Penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang
menjadi perselisihan.

24. DENDA
a. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan pekerjaan karena
kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia berkewajiban untuk membayar denda kepada
Pejabat Penandatangan Kontrak sebesar 1/1000 (satu permil) dari nilai SPK (tidak termasuk PPN)
untuk setiap hari keterlambatan.
b. Pejabat Penandatangan Kontrak mengenakan Denda dengan memotong pembayaran prestasi
pekerjaan Penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual Penyedia.
25. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pejabat Penandatangan Kontrak dan penyedia berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh
menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan SPK ini
atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan. Jika perselisihan tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah maka perselisihan akan diselesaikan melalui Mediasi, Konsiliasi, atau
arbitrase.

26. LARANGAN PEMBERIAN KOMISI


Penyedia menjamin bahwa tidak satu pun personel satuan kerja Pejabat Penandatangan Kontrak telah
atau akan menerima komisi atau keuntungan tidak sah lainnya baik langsung maupun tidak langsung
dari SPK ini. Penyedia menyetujui bahwa pelanggaran syarat ini merupakan pelanggaran yang
mendasar terhadap SPK ini.
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

A. KETENTUAN UMUM

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini


harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai
berikut :

1.1 Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang


membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang
mengutamakan adanya olah pikir.

1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat


pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian
Negara/Lembaga/Perangkat Daerah.

1.3 Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBN yang


selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa
dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung
jawab penggunaan anggaran pada Kementerian/Lembaga yang
bersangkutan.

1.4 Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBD yang


selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah.

1.5 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah


pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil
keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara/anggaran
belanja daerah.

1.6 Pejabat yang Berwenang untuk Menandatangani Kontrak yang


selanjutnya disingkat Pejabat Penandatangan Kontrak adalah
pejabat yang memiliki kewenangan untuk mengikat perjanjian atau
menandatangani Kontrak dengan Penyedia, dapat berasal dari PA,
KPA, atau PPK.
1.7 Tim Pendukung adalah tim atau perorangan yang
ditunjuk/ditetapkan oleh PPK yang bertugas untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.

1.8 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengendali internal yang


selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan
pengawasan melalui audit, reviu, pemantauan, evaluasi, dan
kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi Pemerintah;

1.9 Penyedia Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut


Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa
berdasarkan kontrak.

1.10 Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan perjanjian kerja


dengan penyedia penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan
sebagian pekerjaan (subkontrak).

1.11 Kemitraan adalah Kerja sama antar penyedia baik dalam bentuk
konsorsium/kerja sama operasi /bentuk kerja sama lain yang
masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung
jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis.

1.12 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah jaminan


tertulis yang dikeluarkan oleh Bank Umum/ Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi/lembaga keuangan khusus yang
menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan
asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan di bidang
lembaga pembiayaan ekspor Indonesia.

1.13 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut kontrak


adalah perjanjian tertulis antara Pejabat Penandatangan Kontrak
dengan Penyedia.

1.14 Bagian Kontrak adalah bagian pekerjaan dari satu pekerjaan yang
ditetapkan dalam Dokumen Seleksi. Penyelesaian masing-masing
pekerjaan yang tercantum pada bagian kontrak tersebut tidak
tergantung satu sama lain dan memiliki fungsi yang berbeda,
dimana fungsi masing-masing bagian kontrak tersebut tidak
terkait satu sama lain.

1.15 Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam Kontrak.

1.16 Hari adalah hari kalender, kecuali disebutkan secara eksplisit


sebagai hari kerja.

1.17 Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS adalah


perkiraan harga barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK.
1.18 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung
menunjang terwujudnya dan berfungsinya hasil pekerjaan yang
ditetapkan dalam Dokumen Seleksi.
1.19 Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian pekerjaan
bukan pekerjaan utama yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi,
yang pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia lain dan
disetujui terlebih dahulu oleh Pejabat Penandatangan Kontrak .
1.20 Rekapitulasi Penawaran Biaya (rincian harga penawaran) adalah
daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan jumlah biaya
keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran.

1.21 Rincian Biaya Langsung Personel adalah biaya langsung yang


diperlukan untuk membayar remunerasi tenaga ahli berdasarkan
Kontrak.

1.22 Rincian Biaya Langsung Non-Personel adalah biaya langsung yang


diperlukan untuk menunjang pelaksanaan Kontrak yang dibuat
dengan mempertimbangkan dan berdasarkan harga pasar yang
wajar dan dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan
perkiraan kegiatan.
1.23 Personel Inti adalah orang yang ditempatkan secara penuh sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi serta
posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.24 Tenaga Ahli adalah bagian dari Personel dengan keahlian,
kualifikasi, dan pengalaman di bidang tertentu.

1.25 Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah cara kerja yang layak,


realistis dan dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis
berdasarkan sumber daya yang dimiliki Penyedia.
1.26 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah jadwal yang menunjukkan
kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan,
terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistis
dan dapat dilaksanakan.

1.27 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya kontrak ini


terhitung sejak tanggal penandatangan kontrak sampai dengan
tanggal selesainya pekerjaan dan terpenuhinya seluruh hak dan
kewajiban Para Pihak.
1.28 Tanggal mulai kerja adalah tanggal Penyedia mulai bekerja yang
sama dengan tanggal penandatangan SPMK yang diterbitkan oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak .

1.29 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan


pekerjaan, yang dinyatakan dalam berita acara serah terima hasil
pekerjaan yang yang ditandatangani oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak dan Penyedia.

1.30 Kerangka Acuan Kerja yang selanjutnya disingkat KAK adalah


dokumen yang disusun oleh PPK untuk menjelaskan tujuan, lingkup
jasa konsultansi serta keahlian yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan berdasarkan Kontrak ini.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan pekerjaan pengadaan Jasa
Konsultansi tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan
dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan
hierarki dalam Kontrak.

3. Pemisahan Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam Kontrak ini berdasarkan
Hukum yang Berlaku menjadi tidak sah, tidak berlaku, atau tidak dapat
dilaksanakan maka ketentuan-ketentuan lain tetap berlaku secara penuh.

4. Bahasa dan 4.1 Bahasa kontrak dan bahasa korespondensi harus dalam Bahasa
Hukum Indonesia.
4.2 Dalam hal Kontrak dilakukan dengan pihak asing harus dibuat
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam hal terjadi
perselisihan dengan pihak asing digunakan Kontrak dalam bahasa
Indonesia.

4.3 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia.

5. Asal Jasa Pekerjaan Jasa Konsultansi ini dikerjakan oleh tenaga kerja Indonesia.
Konsultansi

6. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang akurat


dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan
standar akuntansi yang berlaku.

7. Korespondensi Semua pemberitahuan, permohonan, persetujuan, dan/atau korespondensi


lainnya berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa
Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan kepada Para Pihak atau wakil
sah Para Pihak jika telah disampaikan secara langsung, disampaikan
melalui surat tercatat, e-mail, dan/atau faksimili sebagaimana tercantum
dalam SSKK.

8. Wakil Sah Para 8.1 Setiap tindakan yang dipersyaratkan atau diperbolehkan untuk
Pihak dilakukan, dan setiap dokumen yang dipersyaratkan atau
diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau
dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK.
8.2 Kewenangan Wakil Sah Para Pihak diatur dalam Surat Keputusan
dari Para Pihak dan harus disampaikan kepada masing-masing
pihak.

9. Larangan 9.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para pihak


Korupsi, Kolusi dilarang untuk:
dan/atau a. menawarkan, menerima, atau menjanjikan untuk memberi
Nepotisme (KKN), atau menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau
Penyalahgunaan melakukan tindakan lainnya untuk memengaruhi siapapun
Wewenang serta yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan
Penipuan
pengadaan ini;

b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat; dan/atau

c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar


dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk
penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.

9.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan (termasuk semua


anggota Kemitraan) dan Subpenyedia (jika ada) tidak pernah dan
tidak akan melakukan tindakan yang dilarang di atas.
9.3 Penyedia yang menurut penilaian Pejabat Penandatangan Kontrak
terbukti melakukan larangan-larangan di atas dapat dikenakan
sanksi-sanksi administratif oleh Pejabat Penandatangan Kontrak
sebagai berikut:
a. pemutusan Kontrak;

b. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan


Uang Muka dicairkan dan disetorkan sebagaimana ditetapkan
dalam SSKK; dan

c. pengenaan sanksi daftar hitam.

PA/KPA menyampaikan dokumen penetapan sanksi daftar hitam


kepada:

1) Penyedia yang dikenakan sanksi daftar hitam; dan

2) Unit kerja yang melaksanakan fungsi layanan pengadaan


secara elektronik, untuk ditayangkan dalam Daftar Hitam
Nasional.

9.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh Pejabat


Penandatangan Kontrak kepada PA/KPA
9.5 Pejabat Penandatangan Kontrak yang terlibat dalam korupsi,
kolusi, dan/atau nepotisme, dan penipuan dikenakan sanksi
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

10. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran ketentuan
tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian tersebut tidak
menjadi pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau
seketika menjadi pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain.
Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan
ditandatangani oleh Para Pihak atau Wakil Sah Pihak yang melakukan
pengabaian.

11. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan personel yang bersangkutan
berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan
lain yang sah yang dibebankan oleh peraturan perpajakan atas
pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap
telah termasuk dalam nilai Kontrak.

12. Pengalihan 12.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal
dan/atau pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger),
Subkontrak konsolidasi, atau pemisahan.

12.2 Penyedia dapat bekerja sama dengan penyedia lain dengan


mensubkontrakkan sebagian pekerjaan, kecuali pekerjaan utama
dalam kontrak ini sebagaimana diatur dalam SSKK.

12.3 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan sebagian pekerjaan dan


dilarang mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.

12.4 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan apabila


pekerjaan tersebut sejak awal di dalam Dokumen Seleksi dan dalam
Kontrak diijinkan untuk disubkontrakkan.
12.5 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan setelah
mendapat persetujuan tertulis dari Pejabat Penandatangan Kontrak.
Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan.

12.6 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Penyedia dikenakan sanksi


yang diatur dalam SSKK.

13. Penyedia Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh terhadap
Mandiri personel dan Subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan yang dilakukan
oleh personel atau Subpenyedianya.

14. Kemitraan Kemitraan memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut dalam
Surat Perjanjian Kemitraan untuk bertindak untuk dan atas nama
Kemitraan dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap Pejabat
Penandatangan Kontrak berdasarkan Kontrak.

15. Pengawasan 15.1. Pejabat Penandatangan Kontrak dapat mengangkat tim pendukung
Pelaksanaan untuk pengawasan pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak ini.
Pekerjaan 15.2. Tim pendukung dapat menggunakan wewenang yang diberikan
kepadanya oleh Pejabat Penandatangan Kontrak untuk bertindak
sesuai ketentuan Kontrak.
15.3. Dalam melaksanakan kewajibannya, tim pendukung selalu
bertindak profesional. Jika tercantum dalam SSKK, tim pendukung
dapat bertindak sebagai Wakil Sah Pejabat Penandatangan Kontrak.
B. PELAKSANAAN KONTRAK

16. Jangka Waktu 16.1 Kontrak ini berlaku sejak tanggal penandatanganan.
Pelaksanaan
Pekerjaan 16.2 Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah jangka waktu yang ditentukan
dalam SSKK.

17. Penyerahan 17.1 Pejabat Penandatangan Kontrak menyerahkan keseluruhan lokasi


Lokasi Kerja kerja kepada penyedia sebelum SPMK diterbitkan. Sebelum
(apabila penyerahan lokasi kerja, dilakukan pemeriksaan lapangan bersama
diperlukan) yang dituangkan dalam Berita Acara Peninjauan Lokasi Kerja.

17.2 Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama ditemukan hal-hal yang


dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan
tersebut harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

17.3 Jika penyerahan hanya dilakukan pada bagian tertentu dari lokasi
kerja maka Pejabat Penandatangan Kontrak dapat dianggap telah
menunda pelaksanaan pekerjaan tertentu yang terkait dengan bagian
lokasi kerja tersebut, dan kondisi ini ditetapkan sebagai Peristiwa
Kompensasi serta dibuat Berita Acara
17.4 Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam berita acara
penyerahan lokasi kerja yang ditandatangani oleh para pihak.

18. Surat Perintah 18.1 Pejabat Penandatangan Kontrak menerbitkan SPMK selambat-
Mulai Kerja lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak tanggal
(SPMK) penandatanganan Kontrak, kecuali apabila anggaran belum berlaku.
18.2 Tanggal penandatanganan SPMK oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak ditetapkan sebagai tanggal mulai berlaku efektif Kontrak.

19. Program Mutu 19.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program mutu pada
rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak .

19.2 Program mutu disusun oleh Penyedia paling sedikit berisi:


a. informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
b. organisasi kerja Penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan/atau
f. pelaksana kerja.

19.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi pekerjaan.

19.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan program mutu jika


terjadi adendum Kontrak dan/atau Peristiwa Kompensasi.
19.5 Pemutakhiran program mutu harus menunjukkan perkembangan
kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan
sisa pekerjaan. Pemutakhiran program mutu harus mendapatkan
persetujuan Pejabat Penandatangan Kontrak .
19.6 Persetujuan Pejabat Penandatangan Kontrak terhadap program mutu
tidak mengubah kewajiban kontraktual penyedia.

20. Rapat Persiapan 20.1 Pejabat Penandatangan Kontrak bersama dengan Penyedia, unsur
Pelaksanaan perencanaan, dan unsur pengawasan menyelenggarakan rapat
Kontrak persiapan pelaksanaan Kontrak.

20.2 Hal-hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan


pelaksanaan Kontrak meliputi:
a. reviu kontrak, dan pembagian tugas dan tanggung jawab dari
kedua belah pihak;
b. pemutakhiran/pembaharuan rencana pekerjaan seperti tanggal
efektif pelaksanaan, dan tahapan pelaksanaan kontrak;
c. rencana penilaian kinerja pekerjaan sebagai dasar melakukan
evaluasi kemajuan pekerjaan;
d. diskusi bagaimana dan kapan dilakukan pelaporan pekerjaan;
e. tata cara, waktu dan frekuensi pengukuran dan pelaporan yang
disesuaikan dengan kondisi pekerjaan;
f. melakukan klarifikasi hal-hal yang masih kurang jelas dan
mendiskusikan prosedur untuk manajemen perubahan; dan
g. melakukan klarifikasi rencana koordinasi antar para pihak
selama pelaksanaan pekerjaan.

20.3 Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam Berita


Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang ditandatangani
oleh seluruh peserta rapat.

21. Pengawasan/ 21.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, Pejabat


Pengendalian Penandatangan Kontrak dapat dibantu oleh Pengawas Pekerjaan dan
Pelaksanan Tim Teknis yang berasal dari personel Pejabat Penandatangan
Pekerjaan Kontrak . Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.

21.2 Tim Teknis berasal dari unit kerja, instansi yang terkait, dan/atau
tenaga profesional.
21.3 Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk mengawasi pelaksanaan
pekerjaan.

21.4 Tim Teknis berkewajiban untuk membahas dan menilai laporan


konsultan.

21.5 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan selalu


bertindak untuk kepentingan Pejabat Penandatangan Kontrak.
Pengawas Pekerjaan dapat bertindak sebagai Wakil Sah Pejabat
Penandatangan Kontrak .

21.6 Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah


Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan pengawas
pekerjaan dalam Kontrak ini dan saran atau rekomendasi dari Tim
Teknis.

22. Mobilisasi 22.1 Mobilisasi paling lambat dilaksanakan sesuai waktu yang ditetapkan.

22.2 Mobilisasi dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan


kebutuhan.

23. Waktu 23.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban
Penyelesaian menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pada tanggal
Pekerjaan penyelesaian yang ditetapkan dalam SSKK pada klausul 16.2.
23.2 Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan
sesuai Masa Pelaksanaan Kontrak karena di luar pengendaliannya
yang dapat dibuktikan demikian, dan Penyedia telah melaporkan
kejadian tersebut kepada Pejabat Penandatangan Kontrak, dengan
disertai bukti-bukti yang dapat disetujui Pejabat Penandatangan
Kontrak, maka Pejabat Penandatangan Kontrak dapat
memberlakukan peristiwa kompensasi dan melakukan penjadwalan
kembali pelaksanaan tugas Penyedia dengan membuat adendum
Kontrak.
23.3 Jika pekerjaan tidak selesai pada tanggal penyelesaian bukan akibat
Keadaan Kahar atau bukan Peristiwa Kompensasi atau karena
kesalahan atau kelalaian Penyedia maka penyedia dikenakan denda
keterlambatan.
23.4 Tanggal penyelesaian yang dimaksud dalam klausul ini adalah
tanggal penyelesaian semua pekerjaan.

24. Peristiwa Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai
Kompensasi berikut :

a. Pejabat Penandatangan Kontrak mengubah jadwal yang dapat


mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
c. Pejabat Penandatangan Kontrak menginstruksikan kepada penyedia
untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan
pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
d. Pejabat Penandatangan Kontrak tidak memberikan gambar-gambar,
spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
e. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam kontrak;
f. Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan untuk mengatasi
kondisi tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya yang
disebabkan/tidak disebabkan oleh Pejabat Penandatangan Kontrak ;
g. Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan penundaan
pelaksanaan pekerjaan; atau
h. Ketentuan lain dalam SSKK.

25. Perpanjangan 25.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan
Waktu akan melampaui tanggal penyelesaian maka Penyedia berhak untuk
meminta perpanjangan tanggal penyelesaian berdasarkan data
penunjang. Pejabat Penandatangan Kontrak dapat meminta
pertimbangan Pengawas Pekerjaan (apabila ada) dalam memutuskan
perpanjangan tanggal Penyelesaian Pekerjaan.
25.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan keterlambatan
penyelesaian pekerjaan maka Pejabat Penandatangan Kontrak
berkewajiban untuk memberikan perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan.
25.3 Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan dapat diberikan jika
berdasarkan data penunjang dapat dibuktikan dibutuhkan
penambahan waktu penyelesaian pekerjaan.
25.4 Penyedia tidak berhak atas perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai untuk memberikan
pemberitahuan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak
Peristiwa Kompensasi.
25.5 Pejabat Penandatangan Kontrak menetapkan ada tidaknya
perpanjangan waktu dan untuk berapa lama, paling lambat dalam
jangka waktu sebagaimana diatur dalam SSKK setelah Penyedia
meminta perpanjangan.
25.6 Perpanjangan tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui
adendum/perubahan Kontrak.

26. Pemberian 26.1 Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai masa
Kesempatan pelaksanaan Kontrak berakhir, namun Pejabat Penandatangan
Kontrak menilai bahwa Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan,
Pejabat Penandatangan Kontrak dapat memberikan kesempatan
kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50
(lima puluh) hari kalender.
26.2 Dalam hal setelah diberikan kesempatan sebagaimana angka 26.1
diatas, Penyedia masih belum dapat menyelesaikan pekerjaan, PPK
dapat:
a. Memberikan kesempatan kedua untuk penyelesaian sisa
pekerjaan dengan jangka waktu sesuai kebutuhan; atau
b. Melakukan pemutusan Kontrak dalam hal Penyedia dinilai tidak
akan sanggup menyelesaikan pekerjaannya.
26.3 Pemberian kesempatan kepada Penyedia sebagaimana dimaksud
pada angka 26.1 dan angka 26.2, dituangkan dalam adendum
kontrak yang didalamnya mengatur pengenaan sanksi denda
keterlambatan kepada Penyedia, waktu penyelesaian pekerjaan, dan
perpanjangan masa berlaku Jaminan Pelaksanaan (apabila ada).
26.4 Jangka waktu pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk
menyelesaikan pekerjaan diatur dalam SSKK.

C. PENYELESAIAN KONTRAK
27. Serah Terima 27.1 Setelah pekerjaan selesai sesuai dengan ketentuan yang tertuang
Pekerjaan dalam Kontrak, penyedia mengajukan permintaan secara tertulis
kepada Pejabat Penandatangan Kontrak untuk serah terima hasil
pekerjaan.
27.2 Serah terima hasil pekerjaan dilakukan di tempat sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK.
27.3 Sebelum dilakukan serah terima, Pejabat Penandatangan Kontrak
melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan, yang dapat
dibantu oleh pengawas pekerjaan dan/atau tim teknis.
27.4 Pemeriksaan dilakukan terhadap kesesuaian hasil pekerjaan
terhadap kriteria/spesifikasi yang tercantum dalam Kontrak.
27.5 Pejabat Penandatangan Kontrak berkewajiban untuk memeriksa
kebenaran hasil pekerjaan dan/atau dokumen laporan pelaksanaan
pekerjaan dan membandingkan kesesuaiannya dengan Kontrak.
27.6 Pejabat Penandatangan Kontrak menolak serah terima pekerjaan jika
hasil pekerjaan dan/atau dokumen laporan pelaksanaan pekerjaan
tidak sesuai dengan Kontrak.
27.7 Atas pelaksanaan serah terima hasil pekerjaan, Pejabat
Penandatangan Kontrak membuat Berita Acara Serah Terima (BAST)
yang ditandatangani bersama dengan Penyedia.
27.8 Dalam hal Pejabat Penandatangan Kontrak menolak serah terima
pekerjaan maka dibuat Berita Acara Penolakan Serah Terima dan
segera memerintahkan kepada Penyedia untuk memperbaiki,
mengganti, dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan.
27.9 Jika pengoperasian hasil pekerjaan memerlukan keahlian khusus
maka sebelum pelaksanaan serah terima pekerjaan Penyedia
berkewajiban untuk melakukan pelatihan (jika dicantumkan dalam
kontrak). Biaya pelatihan termasuk dalam Nilai Kontrak.
27.10 Pejabat Penandatangan Kontrak menerima hasil pekerjaan setelah
seluruh hasil pekerjaan yang diserahterimakan sesuai dengan
Kontrak.
27.11 Jika hasil pekerjaan yang diserahterimakan terlambat melewati batas
waktu akhir kontrak karena kesalahan atau kelalaian Penyedia atau
bukan akibat Keadaan Kahar maka Penyedia dikenakan denda
keterlambatan.

28. Layanan Penyedia harus melaksanakan layanan lanjutan sebagaimana tercantum


Tambahan dalam SSKK.

D. PERUBAHAN KONTRAK

29. Perubahan 29.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum/perubahan kontrak.
Kontrak 29.2 Adendum/perubahan Kontrak dapat dilaksanakan dalam hal
terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan
dengan gambar dan/atau spesifikasi/KAK yang ditentukan dalam
dokumen Kontrak dan disetujui oleh para pihak, meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam
Kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;
c. mengubah gambar dan/atau spesifikasi/KAK sesuai dengan
kondisi lapangan; dan/atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan.
29.3 Selain adendum/perubahan Kontrak yang diatur pada angka 29.2,
addendum/perubahan Kontrak dapat dilakukan untuk hal-hal yang
disebabkan masalah administrasi, antara lain pergantian Pejabat
Penandatangan Kontrak, perubahan rekening Penyedia, dan
sebagainya.
29.4 Pekerjaan tambah paling tinggi 10% (sepuluh persen) dari nilai
Kontrak awal dan harus mempertimbangkan tersedianya anggaran.
29.5 Pekerjaan tambah sebagaimana angka 29.4 dapat diberikan
tambahan waktu untuk pelaksanaan pekerjaan.
29.6 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak secara tertulis kepada Penyedia kemudian dilanjutkan
dengan negosiasi teknis dan biaya dengan tetap mengacu pada
ketentuan yang tercantum dalam Kontrak awal.
29.7 Hasil negosiasi teknis dan harga tersebut dituangkan dalam Berita
Acara sebagai dasar penyusunan adendum/perubahan Kontrak.
29.8 perubahan jadwal dalam hal terjadi perpanjangan waktu
pelaksanaan dapat diberikan oleh Pejabat Penandatangan Kontrak
atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai
berikut:
a. peristiwa kompensasi; dan/atau
b. Keadaan Kahar.
29.9 Dalam hal peristiwa kompensasi, waktu penyelesaian pekerjaan
dapat diperpanjang paling lama sama dengan waktu
terhentinya/terlambatnya pelaksanaan kontrak akibat peristiwa
kompensasi.
29.10 Dalam hal keadaan kahar, waktu penyelesaian pekerjaan dapat
diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan waktu terhentinya
pelaksanaan kontrak akibat Keadaan Kahar.
29.11 Pejabat Penandatangan Kontrak dapat menyetujui secara tertulis
perpanjangan waktu pelaksanaan setelah melakukan penelitian
terhadap usulan yang diajukan oleh Penyedia.
29.12 Untuk kepentingan perubahan kontrak, Pejabat Penandatangan
Kontrak dapat menetapkan tim peneliti Kontrak.
29.13 Pejabat Penandatangan Kontrak dapat menugaskan pengawas
pekerjaan dan/atau tim teknis untuk meneliti kelayakan/kewajaran
perpanjangan waktu pelaksanaan.
29.14 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan Kontrak dituangkan
dalam addendum/perubahan Kontrak.

30. Keadaan Kahar 30.1 Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak ini adalah suatu
keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan
dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
30.2 Yang temasuk Keadaan Kahar tidak terbatas pada:
a. Bencana alam;
b. Bencana non alam;
c. Bencana sosial;
d. Pemogokan;
e. Kebakaran;
f. Kondisi cuaca ekstrim, dan/atau
g. Gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui
keputusan bersama Menteri Keuangan dan Menteri teknis terkait.
30.3 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal yang merugikan
akibat perbuatan atau kelalaian Para Pihak.
30.4 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan
sementara hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan:
a. Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan
prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai
setelah dilakukan pemeriksaan bersama atau berdasarkan hasil
audit.
b. Jika selama masa Keadaan Kahar Pejabat Penandatangan Kontrak
memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia untuk sedapat
mungkin meneruskan pekerjaan maka Penyedia berhak untuk
menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak
dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang
telah dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi demikian.
Penggantian biaya ini harus diatur dalam adendum/perubahan
Kontrak.
30.5 Kegagalan salah satu Pihak untuk memenuhi kewajibannya yang
ditentukan dalam Kontrak bukan merupakan cidera janji atau
wanprestasi jika kegagalan tersebut diakibatkan oleh keadaan kahar,
dan Pihak yang ditimpa Keadaan Kahar:
a. telah mengambil semua tindakan yang sepatutnya untuk
memenuhi kewajiban dalam Kontrak; dan
b. telah memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya
dalam Kontrak selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak
menyadari atas kejadian atau Keadaan Kahar, dengan
menyertakan salinan pernyataan terjadinya peristiwa yang
meyebabkan terhentinya/terlambatnya pelaksanaan kontrak.
30.6 Keterlambatan pengadaan akibat Keadaan Kahar tidak dikenakan
sanksi.
30.7 Penghentian Kontrak karena keadaan kahar dilakukan secara tertulis
oleh Pejabat Penandatangan Kontrak dengan disertai alasan
penghentian pekerjaan.
30.8 Penghentian kontrak karena Kedaan Kahar dapat bersifat:
a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau
b. permanen apabila akibat Keadaan Kahar tidak memungkinkan
dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan.
30.9 Penghentian pekerjaan akibat Keadaan Kahar tetap
mempertimbangkan efektifitas pekerjaan dan tahun anggaran.

E. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK

31. Penghentian Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena terjadi Keadaan Kahar
Kontrak sebagaimana dimaksud pada angka 30.

32. Pemutusan 32.1 Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak Pejabat
Kontrak Penandatangan Kontrak atau pihak Penyedia.
32.2 Pejabat Penandatangan Kontrak dapat memutuskan kontrak secara
sepihak apabila Penyedia tidak memenuhi kewajibannnya sesuai
ketentuan dalam kontrak.
32.3 Penyedia dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila Pejabat
Penandatangan Kontrak tidak memenuhi kewajibannya sesuai
ketentuan dalam kontrak.
32.4 Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat
belas) hari setelah Pejabat Penandatangan Kontrak /Penyedia
menyampaikan pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara
tertulis kepada Penyedia/Pejabat Penandatangan Kontrak .

33. Pemutusan 33.1 Dengan mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Kontrak oleh Undang-Undang Hukum Perdata, Pejabat Penandatangan Kontrak
Pejabat dapat memutuskan Kontrak ini melalui pemberitahuan tertulis
Penandatangan kepada Penyedia setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut:
Kontrak a. Penyedia terbukti melakukan korupsi, kolusi dan/atau
nepotisme, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses
pengadaan yang diputuskan oleh Instansi yang berwenang.
b. Pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan korupsi,
kolusi dan/atau nepotisme dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan
benar oleh Instansi yang berwenang;
c. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
d. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam sebelum
penandatanganan Kontrak;
e. Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat Surat
Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali;
f. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya
dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan;
g. Berdasarkan penelitian Pejabat Penandatangan Kontrak ,
Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan
pekerjaan walaupun diberikan kesempatan menyelesaikan
pekerjaan selama jangka waktu yang diatur dalam klausul 26.4
SSKK;
h. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan selama
jangka waktu yang diatur dalam klausul 26.4 SSKK, Penyedia
tidak dapat menyelesaikan pekerjaan; atau
i. Penyedia menghentikan pekerjaan melebihi waktu yang
ditentukan dalam SSKK dan penghentian ini tidak tercantum
dalam program mutu serta tanpa persetujuan pengawas
pekerjaan (apabila ada).
33.2 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak dilakukan sebagaimana
dimaksud pada klausul 30.1, maka:
a. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau Jaminan
Uang Muka dicairkan (apabila diberikan);
b. Penyedia membayar denda (apabila ada); dan
c. penyedia dikenakan Sanksi Daftar Hitam.
33.3 Pejabat Penandatangan Kontrak membayar kepada Penyedia sesuai
dengan pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak sampai dengan tanggal berlakunya
pemutusan Kontrak dikurangi denda yang harus dibayar Penyedia
(apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil pekerjaan
kepada Pejabat Penandatangan Kontrak dan selanjutnya menjadi
milik Pejabat Penandatangan Kontrak .
34. Pemutusan 34.1 Dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Kontrak oleh Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat memutuskan Kontrak
Penyedia melalui pemberitahuan tertulis kepada Pejabat Penandatangan
Kontrak apabila:
a. Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan Penyedia
secara tertulis untuk menunda pelaksanaan pekerjaan atau
kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama
waktu yang disepakati sebagaimana tercantum dalam SSKK;
b. Pejabat Penandatangan Kontrak tidak menerbitkan surat
perintah pembayaran untuk pembayaran tagihan angsuran
sesuai dengan jangka waktu yang disepakati sebagaimana
tercantum dalam SSKK.
34.2 Dalam hal pemutusan Kontrak, maka Pejabat Penandatangan
Kontrak membayar kepada Penyedia sesuai dengan prestasi
pekerjaan yang telah diterima oleh Pejabat Penandatangan Kontrak
sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi
denda keterlambatan yang harus dibayar Penyedia (apabila ada),
serta Penyedia menyerahkan semua hasil pekerjaan kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak dan selanjutnya menjadi milik Pejabat
Penandatangan Kontrak.

35. Berakhirnya 35.1 Pengakhiran pelaksanaan Kontrak dilakukan berdasarkan


Kontrak kesepakatan para pihak
35.2 Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai dan hak dan
kewajiban para pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah
terpenuhi.
35.3 Terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak sebagaimana
dimaksud pada klausul 35.2 adalah terkait dengan pembayaran
yang seharusnya dilakukan akibat dari pelaksanaan kontrak.
36. Peninggalan Semua bahan, perlengkapan, peralatan, hasil pekerjaan sementara yang
masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian
atau kesalahan penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak tanpa kewajiban perawatan. Pengambilan
kembali semua peninggalan tersebut oleh penyedia hanya dapat dilakukan
setelah mempertimbangkan kepentingan Pejabat Penandatangan Kontrak .

F. PEJABAT PENANDATANGAN KONTRAK


37. Hak dan 37.1 Pejabat Penandatangan Kontrak mempunyai hak:
Kewajiban a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Pejabat Penyedia;
Penandatangan b. meminta laporan-laporan yang tercantum di dalam kontrak
Kontrak mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
c. menerima hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi/KAK dan
jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
kontrak;
d. mengenakan sanksi kepada Penyedia;
e. memberikan instruksi;
f. mengusulkan penetapan sanksi daftar hitam (apabila ada);
g. menyetujui adendum/perubahan kontrak;
h. menerima jaminan uang muka (apabila ada); dan/atau
i. menilai kinerja Penyedia.
37.2 Pejabat Penandatangan Kontrak mempunyai kewajiban :
a. membayar pekerjaan sesuai dengan biaya yang tercantum dalam
kontrak dan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan kepada
Penyedia;
b. membayar uang muka (apabila ada);
c. membayar penyesuaian harga (apabila ada);
d. membayar ganti rugi karena kesalahan yang dilakukan Pejabat
Penandatangan Kontrak ; dan
e. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau
kemudahan lainnya untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
sebagaimana yang tercantum dalam SSKK.
G. PENYEDIA
38. Hak dan 38.1 Penyedia mempunyai hak:
Kewajiban a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
Penyedia dengan harga yang telah ditentukan dalam kontrak; dan

b. memperoleh fasilitas dari Pejabat Penandatangan Kontrak untuk


kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak.

38.2 Penyedia mempunyai Kewajiban:


a. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada
Pejabat Penandatangan Kontrak ;

b. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan


jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
kontrak;

c. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat,


akurat dan penuh tanggung jawab berdasarkan ketentuan dalam
Kontrak;

d. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk


pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan Pejabat Penandatangan
Kontrak ;
e. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal dan tempat
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;

f. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk


melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan
dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat
kegiatan Penyedia; dan

g. menghindari pertentangan kepentingan (conflict of interest).

h. hak dan kewajiban lain yang timbul akibat lingkup pekerjaan


ditentukan di SSKK.

39. Tanggung jawab Penyedia bertanggungjawab/berkewajiban untuk melaksanakan dan


menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kualitas, ketepatan volume,
ketepatan waktu pelaksanaan/penyerahan dan ketepatan tempat
pengiriman/penyerahan hasil pekerjaan.

40. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan


Dokumen dokumen kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan
Kontrak dan kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis/KAK
Informasi dan/atau gambar-gambar, kecuali dengan ijin tertulis dari Pejabat
Penandatangan Kontrak sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

41. Hak Atas Penyedia berkewajiban untuk melindungi Pejabat Penandatangan Kontrak
Kekayaan dari segala tuntutan atau klaim dari pihak lain atas pelanggaran Hak Atas
Intelektual Kekayaan Intelektual.

42. Penanggungan 42.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan


dan Risiko menanggung tanpa batas Pejabat Penandatangan Kontrak beserta
instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan
hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap Pejabat Penandatangan Kontrak beserta instansinya
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan
kesalahan atau kelalaian berat Pejabat Penandatangan Kontrak )
sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut
terhitung sejak tanggal SPMK sampai dengan tanggal
penandatanganan berita acara serah terima:
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda
Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personel;
b. cidera tubuh, sakit atau kematian Personel; dan/atau
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh,
sakit atau kematian pihak lain.
42.2 Terhitung sejak tanggal SPMK sampai dengan tanggal
penandatanganan berita acara serah terima, semua risiko
kehilangan atau kerusakan hasil pekerjaan, bahan dan perlengkapan
merupakan risiko Penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan
tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian Pejabat
Penandatangan Kontrak .
42.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh Penyedia tidak
membatasi kewajiban penanggungan dalam syarat ini.
42.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap hasil pekerjaan atau bahan
yang menyatu dengan hasil pekerjaan sejak tanggal SPMK harus
diperbaiki, diganti dan/atau dilengkapi oleh Penyedia atas
tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut
terjadi akibat tindakan atau kelalaian Penyedia.

43. Perlindungan 43.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk
Tenaga Kerja mengikutsertakan personelnya pada program jaminan sosial
(apabila kesehatan dan jaminan sosial tenaga kerja serta melunasi kewajiban
diperlukan) pembayaran tersebut sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
43.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan
Personelnya untuk mematuhi peraturan keselamatan kerja
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
43.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk menyediakan
kepada setiap personelnya (termasuk personel Subpenyedia, jika
ada) perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.
43.4 Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk melaporkan
kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, Penyedia melaporkan
kepada Pejabat Penandatangan Kontrak mengenai setiap kecelakaan
yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam
waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian.
44. Asuransi 44.1 Apabila disyaratkan, Penyedia menyediakan asuransi sejak SPMK
sampai dengan Tanggal Penyerahan Pekerjaan atas segala risiko
terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang
tidak dapat diduga.
44.2 Penyedia wajib menyediakan asuransi bagi pihak ketiga sebagai
akibat kecelakaan di lokasi kerja.
44.3 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan
termasuk dalam harga kontrak

45. Tindakan Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan


Penyedia yang tertulis Pejabat Penandatangan Kontrak sebelum melakukan tindakan-
mensyaratkan tindakan berikut:
Persetujuan a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang belum tercantum dalam
Pejabat klausul 12.2 SSKK; dan/atau
Penandatangan b. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.
Kontrak

46. Kerjasama 46.1 Penyedia dapat bekerjasama dengan usaha kecil, dengan
Penyedia mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan
dengan Usaha utama.
Kecil sebagai 46.2 Bagian Pekerjaan yang wajib disubkontrakan oleh Penyedia kepada
Subpenyedia usaha kecil sebagai Subpenyedia diatur di dalam SSKK.
46.3 Dalam kerjasama di atas, Penyedia bertangung jawab penuh atas
keseluruhan pekerjaan tersebut.
46.4 Subpenyedia dilarang mengalihkan atau mensubkontrakkan
pekerjaan.
46.5 Lampiran SSKK (Daftar Pekerjaan yang Disubkontrakkan dan
Subpenyedia) tidak boleh diubah kecuali atas persetujuan tertulis
dari Pejabat Penandatangan Kontrak dan dituangkan dalam
adendum Kontrak.
46.6 Penyedia membuat laporan pelaksanaan subkontrak.
47. Sanksi Finansial 47.1 Sanksi finansial bagi Penyedia dapat berupa sanksi ganti rugi, denda
keterlambatan, atau pencairan jaminan.
47.2 Sanksi ganti rugi bagi Penyedia dikenakan apabila jaminan tidak
dapat dicairkan, terjadi kesalahan dalam perhitungan volume hasil
pekerjaan berdasarkan hasil audit, menyerahkan barang/jasa yang
kualitasnya tidak sesuai dengan Kontrak berdasarkan hasil audit.
Besarnya sanksi ganti rugi adalah sebesar nilai kerugian yang
ditimbulkan.
47.3 Sanksi denda keterlambatan bagi Penyedia dikenakan apabila terjadi
keterlambatan penyelesaian pekerjaan dengan cara memotong
pembayaran prestasi pekerjaan Penyedia. Pembayaran Denda tidak
mengurangi tanggung jawab kontraktual Penyedia.
47.4 Sanksi pelunasan uang muka atau pencairan jaminan uang muka
(apabila diberikan uang muka) bagi Penyedia dikenakan apabila
Penyedia tidak menyelesaikan pekerjaan setelah berakhirnya masa
pelaksanaan pekerjaan atau dilakukan pemutusan kontrak.
48. Jaminan 48.1 Jaminan yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak ini dapat
berupa bank garansi atau surety bond. Jaminan bersifat tidak
bersyarat, mudah dicairkan, dan harus dicairkan oleh penerbit
jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat
perintah pencairan dari Pejabat Penandatangan Kontrak atau pihak
yang diberi kuasa oleh Pejabat Penandatangan Kontrak diterima.
48.2 Jaminan Uang Muka diberikan kepada Pejabat Penandatangan
Kontrak apabila Penyedia menerima uang muka dan diserahkan
sebelum pengambilan Uang Muka.
48.3 Nilai Jaminan Uang Muka sama dengan besarnya uang muka yang
diterima oleh Penyedia.

48.4 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional


sesuai dengan sisa uang muka yang diterima.
48.5 Masa berlaku Jaminan Uang Muka sekurang-kurangnya sejak
tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai dengan tanggal
serah terima hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang tertuang
dalam Kontrak.
49. Laporan Hasil 49.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan Kontrak.
Pekerjaan Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan
hasil pekerjaan.
49.2 Untuk kepentingan pengawasan dan pengendalian, dibuat laporan
realisasi mengenai seluruh aktivitas pekerjaan.
49.3 Laporan dibuat oleh Penyedia, apabila diperlukan pemeriksaan
dilakukan oleh unsur pengawas (apabila ada) dan disetujui oleh
wakil Pejabat Penandatangan Kontrak .
50. Kepemilikan 50.1 Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan
Dokumen dokumen-dokumen lain yang dipersiapkan oleh Penyedia
berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan milik Pejabat
Penandatangan Kontrak .
50.2 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen beserta
daftar rinciannya kepada Pejabat Penandatangan Kontrak paling
lambat pada saat serah terima pekerjaan atau waktu pemutusan
Kontrak.
50.3 Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen
tersebut di atas dengan batasan penggunaan diatur dalam SSKK.
51. Personel 51.1 Personel dan/atau peralatan yang ditempatkan harus sesuai dengan
dan/atau yang tercantum dalam Dokumen Penawaran.
Peralatan 51.2 Penggantian Personel tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan
tertulis Pejabat Penandatangan Kontrak .
51.3 Penggantian Personel dilakukan oleh Penyedia dengan mengajukan
permohonan terlebih dahulu kepada Pejabat Penandatangan
Kontrak beserta alasan penggantian.
51.4 Pejabat Penandatangan Kontrak dapat menilai dan menyetujui
penempatan/penggantian Personel menurut kualifikasi yang
dibutuhkan.
51.5 Pejabat Penandatangan Kontrak dapat meminta pergantian Personel
apabila menilai bahwa Personel:
a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan
baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya.
51.6 Jika penggantian Personel perlu dilakukan, maka penyedia
berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi
yang setara atau lebih baik dari Personel yang digantikan tanpa
biaya tambahan apapun dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak diminta
oleh Pejabat Penandatangan Kontrak .
51.7 Personel berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan pekerjaannya.
H. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA
52. Nilai Kontrak 52.1 Pejabat Penandatangan Kontrak membayar kepada Penyedia atas
pelaksanaan pekerjaan dalam Kontrak sebesar nilai kontrak atau
berdasarkan hasil perhitungan akhir.
52.2 Untuk Kontrak Waktu Penugasan rincian nilai kontrak sesuai
dengan rincian yang tercantum dalam Rekapitulasi Penawaran
Biaya.
53. Pembayaran 53.1 Uang muka
a. Uang Muka dapat diberikan kepada Penyedia sesuai ketentuan
dalam SSKK untuk:
1) Mobilisasi; dan/atau
2) pekerjaan teknis yang diperlukan untuk persiapan
pelaksanaan pekerjaan.
b. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar setelah
Penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai uang muka
yang diberikan;
c. dalam hal Pejabat Penandatangan Kontrak menyediakan uang
muka maka Penyedia harus mengajukan permohonan
pengambilan uang muka secara tertulis kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak disertai dengan rencana penggunaan
uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak dan
rencana pengembaliannya;
d. pengembalian uang muka dapat dilakukan dengan
diperhitungkan berangsur-angsur secara proporsional pada
setiap pembayaran prestasi pekerjaan atau sesuai kesepakatan
yang diatur dalam kontrak dan paling lambat harus lunas pada
saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus persen).
53.2 Prestasi pekerjaan
a. pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan, sistem termin
atau pembayaran secara sekaligus sesuai yang ditetapkan
dalam SSKK.
b. pembayaran prestasi hasil pekerjaan dilakukan dengan
ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan
kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dipotong angsuran uang muka, denda
(apabila ada) dan pajak; dan
3) untuk kontrak yang mempunyai subkontrak, permintaan
pembayaran dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh
Subpenyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan.
c. Penyelesaian pembayaran hanya dapat dilaksanakan setelah
hasil pekerjaan dinyatakan diterima.
53.3 Sanksi Finansial
Sanksi Finansial dapat berupa sanksi ganti rugi atau denda
keterlambatan.

a. Ganti Rugi
Sanksi ganti rugi bagi Penyedia apabila terbukti jaminan tidak
bisa dicairkan, terjadi kesalahan dalam perhitungan volume
pekerjaan berdasarkan hasil audit, menyerahkan hasil pekerjaan
yang kualitasnya tidak sesuai dengan Kontrak berdasarkan hasil
audit. Besarnya sanksi ganti rugi adalah sebesar nilai kerugian
yang ditimbulkan sebagaimana ditentukan dalam SSKK.

b. Denda keterlambatan
Besarnya denda yang dikenakan kepada Penyedia atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan untuk setiap hari
keterlambatan adalah sebagaimana yang ditetapkan di dalam
SSKK.

c. Besarnya denda keterlambatan adalah:


1) 1‰ (satu permil) per hari dari harga bagian Kontrak yang
tercantum dalam Kontrak; atau
2) 1‰ (satu permil) per hari dari harga Kontrak.
54. Perhitungan 54.1 Untuk Kontrak Waktu Penugasan perhitungan akhir nilai pekerjaan
Akhir berdasarkan jumlah waktu yang digunakan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan yang dituangkan dalam Adendum Kontrak
(apabila ada).
54.2 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan setelah
seluruh pekerjaan selesai dan dan Berita Acara Serah Terima telah
ditandatangani oleh kedua belah Pihak.
54.3 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, Penyedia berkewajiban
untuk menyerahkan rincian perhitungan nilai tagihan terakhir yang
jatuh tempo kepada Pejabat Penandatangan Kontrak . Pejabat
Penandatangan Kontrak berdasarkan hasil penelitian tagihan,
berkewajiban untuk menerbitkan (Surat Permintaan Pembayaran)
SPP untuk pembayaran tagihan angsuran terakhir paling lambat 7
(tujuh) hari kerja terhitung sejak tagihan dan dokumen penunjang
dinyatakan lengkap dan diterima oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak .

55. Penangguhan 55.1 Pejabat Penandatangan Kontrak dapat menangguhkan pembayaran


Pembayaran setiap angsuran prestasi pekerjaan Penyedia jika penyedia gagal atau
lalai memenuhi kewajiban kontraktualnya, termasuk penyerahan
setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
dalam KAK.
55.2 Pejabat Penandatangan Kontrak secara tertulis memberitahukan
kepada Penyedia tentang penangguhan hak pembayaran, disertai
alasan-alasan yang jelas mengenai penangguhan tersebut. Penyedia
diberi kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.
55.3 Pembayaran yang ditangguhkan disesuaikan dengan proporsi
kegagalan atau kelalaian Penyedia.
55.4 Jika dipandang perlu oleh Pejabat Penandatangan Kontrak ,
penangguhan pembayaran akibat keterlambatan penyerahan
pekerjaan dapat dilakukan bersamaan dengan pengenaan denda
kepada Penyedia.

56. Penyesuaian 56.1 Pemberlakuan Penyesuaian harga pada Kontrak sebagaimana diatur
Harga di dalam SSKK.
56.2 Penyesuaian Harga diberlakukan terhadap Kontrak Tahun Jamak
yang berbentuk Kontrak Waktu Penugasan yang masa
pelaksanaannya lebih dari 18 (delapan belas) bulan.
56.3 Penyesuaian Harga diberlakukan mulai dari bulan ke-13 (tiga belas)
sejak pelaksanaan pekerjaan.
56.4 Penyesuaian Harga berlaku bagi seluruh kegiatan/mata
pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya tidak langsung
(overhead cost), dan biaya satuan timpang sebagaimana tercantum
dalam penawaran.
56.5 Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak awal/Adendum
Kontrak.
56.6 Penyesuaian Harga bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar
negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal
barang tersebut.
56.7 Jenis pekerjaan baru sebagai akibat adanya Adendum Kontrak dapat
diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak
Adendum Kontrak tersebut ditandatangani.
56.8 Indeks yang digunakan dalam hal pelaksanaan kontrak terlambat
disebabkan oleh kesalahan Penyedia adalah indeks harga terendah
antara jadwal kontrak dan realisasi pekerjaan.
56.9 Penyesuaian Harga ditetapkan dengan rumus sebagai berikut:
a. Untuk penyesuaian biaya personel (remunerasi)
= + .

Rn = Remunerasi setelah penyesuaian harga;

R0 = Remunerasi saat penawaran biaya;

a = Koefisien tetap yang terdiri atas keuntungan dan


overhead;
Dalam hal penawaran tidak mencantumkan besaran
komponen keuntungan dan overhead maka
a = 0,15.

b = Koefisien remunerasi. (b = 1 - a)

I0 = Indeks upah nominal pada bulan penyampaian


penawaran biaya.

In = Indeks upah nominal pada saat pekerjaan dilaksanakan.

b. Penyesuaian harga untuk komponen non-personel yang bersifat


Harga Satuan
= + .

Hn = Harga Satuan komponen non-personel setelah


penyesuaian harga;

H0 = Harga Satuan komponen non-personel saat


penawaran biaya;

a = Koefisien tetap yang terdiri atas keuntungan


dan overhead;

Dalam hal penawaran tidak mencantumkan


besaran komponen keuntungan dan overhead
maka
a = 0,15.

b = Koefisien biaya non-personel.

(b = 1 - a)

H0 = Indeks harga komponen non-personel pada


bulan penyampaian penawaran biaya.
Bn = Indeks harga komponen non-personel pada
saat pekerjaan dilaksanakan.

56.10 Koefisien komponen kontrak berdasarkan koefisien yang digunakan


dalam analisis harga satuan penawaran.
56.11 Indeks upah nominal dan indeks harga yang digunakan bersumber
dari penerbitan BPS.
56.12 Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS,
digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi teknis.
56.13 Hasil perhitungan Penyesuaian Harga dituangkan dalam Adendum
Kontrak setelah dilakukan audit sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

I. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

57. Itikad Baik 57.1 Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia bertindak berdasarkan
asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat
dalam kontrak.
57.2 Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia setuju untuk
melaksanakan kontrak dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan
masing-masing pihak.
57.3 Apabila selama Kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan
tersebut.
57.4 Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia berkewajiban untuk
bertindak dengan itikad baik sehubungan dengan hak-hak Pihak
lain, dan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk
memastikan terpenuhinya tujuan Kontrak.
58. Penyelesaian 58.1 Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia berkewajiban untuk
Perselisihan berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara musyawarah
mufakat atas semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan
dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama atau setelah
pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultansi ini secara musyawarah dan
damai.
58.2 Dalam hal penyelesaian perselisihan melalui musyawarah mufakat
tidak tercapai, maka penyelesaian sengketa dapat dilakukan melalui
mediasi, konsiliasi, arbitrase atau litigasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
58.3 Penyelesaian sengketa dapat dilakukan di layanan penyelesaian
sengketa yang diselenggarakan oleh LKPP, Lembaga Arbitrase, atau
Pengadilan Negeri.
58.4 Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia bersama-sama
memilih dan menetapkan tempat penyelesaian sengketa dan
dicantumkan dalam SSKK.
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

Klausul dalam SSUK Pengaturan dalam SSKK

Wakil Sah Para Pihak Alamat Para Pihak sebagai berikut:

Satuan Kerja Pejabat Penandatangan Kontrak : ____

Nama : Ir. MUHAMMAD NURJAYA, ST., MT

Alamat : Jl. Haluoleo Kompleks Bumi Praja Anduonahu


Kendari

Telepon :_

e-mail :_

Penyedia:

Nama :____________________

Alamat :____________________

Telepon :____________________

Faksimili :____________________

e-mail :____________________

Wakil Sah Para Pihak Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut : -

Untuk Pejabat Penandatangan Kontrak : -

Untuk Penyedia : -

Jenis Kontrak Lumsum


a.

Masa Pelaksanaan Masa Pelaksanaan dihitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang
tercantum dalam SPMK sampai dengan Tanggal Penyerahan
Pertama Pekerjaan;

Waktu Penyelesaian Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan selama 7 (tujuh) hari


Kalender atau penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sejak
tanggal SPMK sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama
Pekerjaan;

Tindakan Penyedia yang Tindakan lain oleh penyedia yang memerlukan Persetujuan PPK
Mensyaratkan Persetujuan KPA atau adalah : TIDAK ADA
Pengawas Pekerjaan

Pelaporan Penyedia berkewajiban untuk menyampaikan laporan-laporan


berikut secara periodik selama Masa Kontrak:
1. Laporan Kegiatan sebanyak 5 rangkap
2. Album Gambar Sebanyak 5 rangkap
3. Rencana Anggaran Biaya Sebanyak 5 Rangkap
4. Spesifikasi Teknis Sebanyak 5 Rangkap
5. Soft Copy Laporan dalam Bentuk Flash Disk sebanyak 3 buah
Serah Terima Laporan Akhir Ketentuan serah terima Laporan Akhir berlaku untuk
Penyerahan setiap hasil kerja Jasa Konsultansi (YA/TIDAK).
Pembatasan Penggunaan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan
Dokumen piranti lunak yang dihasilkan dari pekerjaan Jasa Konsultansi
ini dengan pembatasan hanya untuk kebutuhan kegiatan
tersebut di atas.

Sumber Dana Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi ini dibiayai dari DPA
Perubahan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Tahun Anggaran 2024

Pembayaran Prestasi Pekerjaan Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara:


sekaligus setelah pekerjaan selesai (100%).
Denda Penyedia berkewajiban membayar sanksi finansial berupa
Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap
kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini. Untuk
pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk setiap hari
keterlambatan adalah 1/1000 (satu perseribu) dari bagian
Kontrak yang terlambat.

Sanksi Pelanggaran terhadap ketentuan Pengalihan dan atau


Subkontrak dikenakan sanksi : Pemutusan Kontrak secara
sepihak dan perusahaan tersebut dimasukan dalam daftar
hitam (Black List).
Larangan Pemberian Komisi Penyedia Jasa Konsultansi menjamin bahwa tidak satu pun
personil proyek/satuan kerja Kepala SKPD telah atau akan
menerima komisi atau keuntungan tidak sah lainnya baik
langsung maupun tidak langsung dari SPK ini. Penyedia Jasa
Konsultansi menyetujui bahwa pelanggaran syarat ini
merupakan pelanggaran yang mendasar terhadap SPK ini.
Penyelesaian Perselisihan Dalam hal terdapat sengketa antara Pejabat Penandatangan
Kontrak dengan Penyedia, penyelesaian sengketa akan
dilakukan melalui pada Pengadilan Negeri Kota Kendari
BENTUK DOKUMEN LAIN

A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA


[kop surat K/L/PD]

Nomor : __________ __________, __ __________ ____

Lampiran : __________

Kepada Yth.

__________

di __________

Perihal : Penunjukan Penyedia Jasa Konsultansi untuk Pelaksanaan Paket Pengadaan


_______________________

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor __________ tanggal __________ tentang
__________ dengan hasil negosiasi harga sebesar Rp__________ (__________) kami nyatakan
diterima/disetujui.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara diharuskan
menandatangani SPK paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan
Saudara untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran
Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Perundangan terkait tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah beserta petunjuk teknisnya.

Satuan Kerja __________

PPK

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP : __________

Tembusan Yth. :

1. ____________ [PA/KPA K/L/PD]


2. ____________ [APIP K/L/PD]
3. ____________ [Pejabat Pengadaan]
......... dst
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA

[kop surat satuan kerja K/L/PD]

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor: __________

Paket Pekerjaan: __________

Yang bertanda tangan di bawah ini:

_______________ [nama Pejabat Penandatangan Kontrak ]

_______________ [jabatan Pejabat Penandatangan Kontrak ]

_______________ [alamat satuan kerja Pejabat Penandatangan Kontrak ]

selanjutnya disebut sebagai Pejabat Penandatangan Kontrak ;

berdasarkan SPK __________ nomor __________ tanggal __________, bersama ini memerintahkan:

_______________ [nama Penyedia Jasa Konsultansi]

_______________ [alamat Penyedia Jasa Konsultansi]

yang dalam hal ini diwakili oleh: __________

selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai


berikut:

1. Paket pengadaan: __________;

2. Tanggal mulai kerja: __________;

3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan SPK;


4. Waktu penyelesaian: selama ___ (__________) hari kalender dan pekerjaan harus sudah selesai pada
tanggal __________

5. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan Penyedia akan


dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu pemil) dari dari nilai SPK atau dari nilai bagian
SPK (tidak termasuk PPN) sesuai ketentuan dalam SPK.
__________, __ __________ ____

Untuk dan atas nama __________

Pejabat Penandatangan Kontrak

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________

Menerima dan menyetujui:

Untuk dan atas nama __________[nama Penyedia]

[rekatkan meterai Rp10.000 dan tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan

Anda mungkin juga menyukai