Jbptunikompp GDL Asephenryg 35839 9 11.uniko 1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tekstur adalah salah satu elemen dasar citra. Elemen dasar ini berupa ciri-ciri
atau sifat-sifat yang terdapat didalam citra dan membentuk suatu pola-pola dengan
interval jarak dan arah tertentu secara berulang-ulang yang memenuhi sebagian
besar atau seluruh bidang citra. Pada umumnya tekstur adalah pola visual rumit
yang tersusun dari kesatuan-kesatuan atau subpola yang memiliki karakteristik
kecerahan, warna, kemiringan, ukuran, dan lain-lainnya. Dalam pengolahan citra,
tekstur dapat digunakan untuk klasifikasi terhadap citra yaitu untuk
mengidentifikasi dan mengenali suatu citra dengan tekstur tertentu berdasarkan satu
set kelas atau klasifikasi tekstur yang diberikan. Setiap daerah pada citra tekstur
tersebut memiliki karakteristik yang unik. Untuk mendapatkan karakteristik
tersebut diperlukan ekstraksi ciri yang berguna untuk mengambil ciri-ciri yang
berbeda dari tiap daerah pada citra tekstur tersebut. Kuku kita terbentuk dari materi
protein yang bernama keratin. kuku tidak hanya dimiliki oleh manusia. Sebagian
besar primata dan beberapa jenis mamalia juga diketahui memiliki kuku dengan
berbagai fungsi. Fungsi dari kuku manusia adalah untuk membantu memungut
benda kecil, untuk melindungi distal digit, untuk meningkatkan sensasi sentuhan
halus dan untuk meningkatkan penampilan estetika dari tangan. Sebuah
pemahaman lengkap tentang anatomi dan fisiologi kuku sangat penting untuk
menguraikan misteri dan responnya terhadap proses patologis atau proses penyakit.
Kuku merupakan salah satu bagian penting pada jari tangan dan kaki yang
membutuhkan perawatan dam perhatian, Orang awam pada umumnya jarang
mengetahui jika kuku sedang mengalami kelainan dan sedang mengidap penyakit
sehingga tidak melakukan penanganan lebih lanjut. Sebagai contoh pada kelainan
clubbing, terjadi karena adanya peningkatan kelengkungan kuku pada axis
horizontal dan pertumbuhan berbentuk bulat dari ujung digit. Penyebab paling
umum pada clubbing adalah gangguan paru[1]. Karena kelainan pada kuku cukup
sulit dikenali maka membutuhkan aplikasi yang dapat mengenali kelainan tersebut

1
2

dan memudahkan medis untuk memberikan rujukan kepada pasien untuk


mendapatkan penanganan lebih intensif.
Pada tahapan awal akan menggunakan metode Local Binary Pattern, Metode
LBP merupakan metode texture descriptor yang sederhana tetapi sangat ampuh
dalam melakukan ekstraksi ciri[2]. LBP bekerja dengan cara membentuk komposisi
pola yang menggambarkan tata ruang lokal dari citra yang ada. Digunakan untuk
transformasi sebagai tahap awal ekstraksi ciri dan menggunakan metode ektraksi
ciri statistik. Metode ini mengolah citra kenampakan kuku yang memiliki gradasi
warna tipis. Dengan metode LBP yang merupakan salah satu metode segmentasi
warna, mengelompokan citra kuku ke dalam cluster-cluster warna dan
mempertegas gradasinya menjadi suatu ciri khusus.Berdasarkan penelitian
sebelumnya oleh Faisal Nur Achsani, Ratri Dwi Atmaja, dan Rita Purnamasari
(2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Deteksi Adanya Cacat Pada Kayu
Menggunakan Metode Local Binary Pattern ” memberikan pembuktian bahwa telah
dilakukan analisis yang menunjukan metode LBP telah terbukti diskriminatif
dengan keuntungan utamanya, yaitu variasi untuk perubahan tingkat abu-abu
monoton dan efisiensi komputasi, membuat LBP sangat cocok untuk tugas gambar
menuntut analisis. Ide untuk menggunakan LBP untuk deskripsi tekstur didukung
oleh komposisi pola mikro yang dapat dijelaskan oleh sebuah operator. Local
Binary Pattern (LBP) didefinisikan sebagai ukuran tekstur gray-scale, berawal dari
definisi umum tekstur di daerah sekitar[3]. Selanjutnya Naive Bayes Clasifier
(NBC) merupakan salah satu metode pembelajaran supervised yang mudah, efisien,
efektif dan handal menangani derau data seperti atribut yang tidak relevan, disebut
juga Bayesian Classification merupakan metode pengklasifikasian statistik yang
dapat digunakan untuk memprediksi probabilitas keanggotaan dari suatu class[4].
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka penelitian ini akan
mengimplementasikan metode Local Binary Pattern sebagai ekstraksi ciri dari citra
kuku dan mengimplementasikan metode naïve bayes untuk mengklasifikasikan
citra jari kuku.Diharapkan hasil dari implementasi metode “Local Binary Pattern
dan Naïve Bayes” dapat menjadi pendeteksi kelainan pada kuku sehingga dapat
dilakukan penanganan atau pengobatan lebih lanjut.
3

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka yang menjadi
pokok permasalahan adalah bagaimana mengklasifikasikan kelainan pada kuku
agar menjadi rujukan untuk penanganan atau pengobatan lebih lanjut. Tingkat
akurasi yang didapat setelah menggunakan penggabungan kedua metode tersebut.

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Maksud
Maksud dari penelitian ini adalah membuat aplikasi yang menampilkan
hasil ekstraksi ciri dari citra kuku menggunakan local binary pattern (LBP) dan
mengimplementasikan metode naive bayes sebagai pengklasifikasian citra untuk
memberikan informasi tentang kelainan pada kuku yang dapat digunakan oleh
tenaga medis guna kepentingan tindak lanjut medis, baik dalam mendeteksi maupun
penanganan kelainan.
1.3.2 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana metode local binary pattern bisa dikombinasikan
dengan metode klasifikasi naïve bayes sehingga dapat melakukan klasifikasi
terhadap citra berdasarkan tekstur.
2. Mengetahui hasil akurasi dari kombinasi metode local binary pattern dengan
naïve bayes.

1.4 Batasan Masalah


Karena terlalu luasnya permasalahan yang terjadi maka penelitian dibatasi dan
hanya memfokuskan pada :
1. Kelainan yang diidentifikasi ada empat yaitu Clubbing, Koilonychia,
Onikomikosis dan Terry nails , karena kelainan kuku yang dapat di deteksi
dibatasi hanya kelainan kuku yang dapat dilihat secara visual dari gejala -
gejalanya, melalui file gambar dengan format gambar.
2. Citra kelainan hanya sekitar daerah kuku ( tidak termasuk jari dan tangan )
3. Pengolahan ekstraksi tekstur citra menggunakan metode local binary
pattern
4. Sistem yang digunakan untuk dapat mengklasifikasikan tekstur citra adalah
naïve bayes
4

5. Citra masukan akan di resize dengan ukuran 32x32 pixel


6. Citra dimasukan secara offline/citra sudah disiapkan sebelumnya
7. Program simulasi akan dibuat sendiri menggunakan C#

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah
penelitian deskriptif, penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha
mendeskripsikan dan menginterprestasikan kondisi atau hubungan yang ada.
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara
tepat [5]. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif karena di penelitian ini
mencoba mendeskripsikan atau menggambarkan secara sistematis dari kombinasi
metode local binary pattern dan naïve bayes.

1.5.1 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Pengumpulan data dengan cara mempelajari buku - buku, karya ilmiah,
koleksi perpustakaan dan sumber dari internet yang berkaitan erat dengan
materi bahasan dalam penulisan skripsi ini, agar diperoleh suatu
pemahaman yang mendalam serta menunjang proses pembahasan
mengenai masalah - masalah yang telah diidentifikasikan.
2. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara
langsung dengan pihak yang ada kaitannya dengan topik penelitian ini,
dalam hal ini adalah dokter umum.
5

1.5.2 Perancangan Perangkat Lunak

Dalam membangun sistem ini digunakan metode pengembangan perangkat


lunak dengan menggunakan metode waterfall.Waterfall adalah sebuah model
perkembangan perangkat lunak dilakukan secara sekuensial, dimana satu tahap
dilakukan setelah tahap sebelumnya selesai dilaksanakan. Menurut Ian
Sommerville (2003:42) model waterfall ini mengambil kegiatan dasar seperti
spesifikasi, pengembangan validasi, dan evolusi, dan mempresentasikannya
sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti persyaratan, perancangan perangkat
lunak, implementasi, pengujian dan seterusnya. Berikut kegiatan pengembangan

dasar yaitu :
1. Analisis dan definisi persyaratan. Pelayanan, batasan dan tujuan system
ditentukan melalui konsultasi dengan pengguna sistem. Persyaratan ini
kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi
sistem.
2. Perancangan sistem perangkat lunak. Proses perancangan system membagi
persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan
ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan
perangkat lunak melibatkan identifiaksi dan deskripsi abstraksi sistem
perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya.
3. Implementasi dan pengujian unit. Pada tahap ini , perancangan perangkat
lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program.
Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi
spesifikasinya.
4. Integrasi dan pengujian sistem. Unit program atau program individual
diintergrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin
bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem,
perangkat lunak dikirim kepada pelanggan.
5. Operasi dan pemeliharaan. Ini merupakan suatu fase siklus hidup yang
paling lama. Sistem diinstal dan dipakai. Pemeliharaan mencakup koreksi
dari berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu,
6

perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan


sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru ditambahkan.

Berikut adalah gambar siklus hidup perangkat lunak yang digunakan


sebagai metoda dalam pembangunan sistem informasi.

Gambar 1.2 Model Waterfall

1.5.3 Kesimpulan dan Saran

Menuliskan kesimpulan dari pengamatan dan analisa yang telah dilakukan termasuk
juga memberikan saran saran yang diperlukan

1.6 Sistematika Penulisan

Sistemaika penulisan pada penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran


umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan laporan ini adalah
sebagai berikut :

Bab 1 Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan dan mekanismenya,


masalah dalam hal makenisme, solusi dan penelitian yang telah ada beserta masalah
dan solusinya yang ditawarkan beserta harapannya, mencoba merumuskan inti
permasalahan yang dihadapi, menentukan maksud dan tujuan penelitian,
metodologi penelitian dan batasan masalah serta sistematika penulisan.
7

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas subyek permasalahan yang diangkat, teori mengenai metode
local binary pattern kemudian diikuti dengan pembahasan metode naïve bayes.

Bab 3 Analisi dan Perancangan

Bab ini membahas mengenai analisis masalah aplikasi, analisis simulasi yang
digunakan, analisis penyelesaian masalah, analisis simulasi yang digunakan serta
perancangan aplikasi yang akan dibangun.

Bab 4 Implementasi dan Pengujian

Bab ini menjelaskan implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah
dibuat ke dalam bentuk aplikasi pemrograman serta penguian whitebox dan
blackbox yang meliputi pengujian parameter algoritma yang diterapkan pada
aplikasi yang telah dibangun.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan akhir yang diperoleh dari hasil penulisan laporan serta
saran untuk pengembangan lebih lanjut.
8

Anda mungkin juga menyukai