Pertemuan 4 & 5 - Keamanan Siber
Pertemuan 4 & 5 - Keamanan Siber
Pertemuan 4 & 5 - Keamanan Siber
Implementasi pengamanan sangat penting untuk menjamin sistem tidak diinterupsi dan
diganggu.
Proteksi dan pengamanan terhadap perangkat keras dan system operasi sama
pentingnya.
Sistem operasi hanya satu bagian kecil dari seluruh perangkat lunak di suatu sistem.
n Kategori penyusupan :
n Lirikan mata pemakai non teknis.
n Pada sistem time-sharing, kerja pemakai dapat diamati orang
sekelilingnya. Bila dengan lirikan itu dapat mengetahui apa yang
diketik saat pengisian password, maka pemakai non teknis dapat
mengakses fasilitas yang bukan haknya.
n Penyadapan oleh orang dalam.
n Usaha hacker dalam mencari uang.
n Spionase militer atau bisnis.
(3) Ancaman Keamanan
¨ Sasaran pengamanan adalah menghindari, mencegah
dan mengatasi ancaman terhadap sistem.
¨ Kebutuhan keamanan sistem komputer dikategorikan tiga
aspek, yaitu :
¤ 1) Kerahasiaan (secrecy).
n Adalah keterjaminan bahwa informasi disistem komputer hanya
dapat diakses oleh pihak-pihak yang diotorisasi dan modifikasi
tetap menjaga konsistensi dan keutuhan data di sistem.
¤ 2) Integritas (integrity).
n Adalah keterjaminan bahwa sumber daya sistem komputer hanya
dapat dimodifikasi oleh pihak-pihak yang diotorisasi.
¤ 3) Ketersediaan (availability).
n Adalah keterjaminan bahwa susmber daya sistem komputer tersedia
bagi pihak-pihak yang diotorisasi saat diperlukan.
(3) Ancaman Keamanan
¨ Tipe-tipe ancaman terhadap keamanan sistem dapat dimodelkan dengan
memandang fungsi sistem komputer sebagai penyedia informasi.
¨ Berdasarkan fungsi ini, ancaman terhadap sistem komputer dapat dikategorikan
menjadi empat ancaman, yaitu :
¤ 1) Interupsi (interuption). Sumber daya sistem komputer dihancurkan atau menjadi tak
tersedia atau tak berguna. Interupsi merupakan ancaman terhadap ketersediaan.
n Contoh : penghancuran bagian perangkat keras, seperti harddisk, pemotongan kabel komunikasi.
¤ 2) Intersepsi (interception). Pihak tak diotorisasi dapat mengakses sumber daya. Interupsi
merupakan ancaman terhadap kerahasiaan. Pihak tak diotorisasi dapat berupa orang
atau program komputer.
n Contoh : penyadapan untuk mengambil data rahasia, mengetahui file tanpa diotorisasi.
¤ 3) Modifikasi (modification). Pihak tak diotorisasi tidak hanya mengakses tapi juga
merusak sumber daya. Modifikasi merupakan ancaman terhadap integritas.
n Contoh : mengubah nilai-nilai file data, mengubah program sehingga bertindak secara berbeda,
memodifikasi pesan-pesan yang ditransmisikan pada jaringan.
¤ 4) Fabrikasi (fabrication). Pihak tak diotorisasi menyisipkan/memasukkan objek-objek
palsu ke sistem. Fabrikasi merupakan ancaman terhadap integritas.
n Contoh : memasukkan pesan-pesan palsu ke jaringan, penambahan record ke file.
(4) Petunjuk Pengamanan Sistem
¨ Terdapat beberapa prinsip pengamanan sistem komputer, yaitu :
¤ 1) Rancangan sistem seharusnya publik.
n Keamanan sistem seharusnya tidak bergantung pada kerahasiaan rancangan mekanisme pengamanan.
Mengasumsikan penyusup tidak akan mengetahui cara kerja sistem pengamanan hanya
menipu/memperdaya perancang sehingga tidak membuat mekanisme proteksi yang bagus.
¤ 2) Dapat diterima.
n Skema yang dipilih harus dapat diterima secara psikologis. Mekanisme proteksi seharusnya tidak
menganggu kerja pemakai dan memenuhi kebutuhan otorisasi pengaksesan. Jika mekanisme tidak mudah
digunakan maka tidak akan digunakan atau digunakan secara tak benar.
¤ 3) Pemeriksaan otoritas saat itu.
n Sistem tidak seharusnya memeriksa ijin dan menyatakan pengaksesan diijinkan, serta kemudian
menetapkan terus informasi ini untuk penggunaan selanjutnya. Banyak sistem memeriksa ijin ketika file
dibuka dan setelah itu (operasi-operasi lain) tidak diperiksa. Pemakai yang membuka file dan lupa
menutup file akan terus dapat walaupun pemilik file telah mengubah atribut proteksi file.
¤ 4) Kewenangan serendah mungkin.
n Program atau pemakai sistem seharusnya beroperasi dengan kumpulan wewenang serendah mungkin yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugasnya. Default sistem yang digunakan harus tak ada akses sama
sekali.
¤ 5) Mekanisme yang ekonomis.
n Mekanisme proteksi seharusnya sekecil, sesederhana mungkin dan seragam sehingga memudahkan
verifikasi. Proteksi seharusnya dibangun dilapisan terbawah. Proteksi merupakan bagian integral
rancangan sistem, bukan mekanisme yang ditambahkan pada rancangan yang telah ada.
(5) Otentifikasi Pemakai
¨ Identifikasi fisik
¤ Pendekatan lain adalah memberikan yang dimiliki pemakai,
seperti :
n Kartu berpita magnetik
n Kartu pengenal dengan selarik pita magnetik.
n Kartu ini disisipkan ke suatu perangkat pembaca kartu magnetik jika akan
mengakses komputer.
n Teknik ini biasanya dikombinasikan dengan password, sehingga pemakai
dapat login sistem komputer bila memenuhi dua syarat berikut :
n Mempunyai kartu.
n Mengetahui password yang spesifik kartu itu.
n ATM merupakan mesin yang bekerja dengan cara ini.
n Sidik jari
n Pendekatan lain adalah mengukur ciri fisik yang sulit ditiru, seperti :
n Sidik jari dan sidik suara.
n Analisis panjang jari.
n Pengenalan visual dengan menggunakan kamera diterapkan.
n Dan sebagainya.
(6) Pembatasan
¨ Pembatasan-pembatasan dapat dilakukan sehingga memperkecil
peluang penembusan oleh pemakai yang tak diotorisasi, misalnya :
¤ Pembatasan login.
n Login hanya diperbolehkan :
n Pada terminal tertentu.
n Hanya ada waktu dan hari tertentu.
n Pembatasan dengan call-back.
n Login dapat dilakukan siapapun. Bila telah sukses login, sistem segera
memutuskan koneksi dan memanggil nomor telepon yang telah disepakati.
Penyusup tidak dapat menghubungi lewat sembarang saluran telepon, tapi
hanya pada saluran telepon tertentu.
¤ Pembatasan jumlah usaha login.
n Login dibatasi sampai tiga kali dan segera dikunci dan diberitahu ke
administrator.
¤ Semua login direkam dan sistem operasi melaporkan informasi-
informasi berikut :
n Waktu, yaitu waktu pemakai login.
n Terminal, yaitu terminal dimana pemakai login.
Mekanisme Proteksi Sistem Komputer
¨ Pada sistem komputer banyak objek yang perlu diproteksi,
yaitu :
¤ Objek perangkat keras.
n Objek yang perlu diproteksi, antara lain :
n Pemroses.
n Segment memori.
n Terminal.
n Disk drive.
n Printer.
n Dan sebagainya.
¤ Objek perangkat lunak.
n Objek yang perlu diproteksi, antara lain :
n Proses.
n File.
n Basis data.
n Semaphore.
n Dan sebagainya.
Malicious Program
¨ Malicious Program. Program yang dibuat untuk mengganggu, dan bahkan
merusak suatu sistem komputer.
¤ Jenis-jenis program ini dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Needs Host Program. Jenis yang memerlukan program dari host untuk dapat melakukan
fungsinya. Yang termasuk ke dalamnya, adalah :
n Trapdoors. Akses masuk rahasia ke dalam suatu program tanpa harus melalui prosedur yang
seharusnya. Biasanya dibuat pada saat melakukan uji coba suatu program.
n Logic Bombs. Perintah yang dituliskan dalam suatu program yang akan meledak apabila suatu
kondisi terpenuhi.
n Trojan Horses. Perintah rahasia yang dibuat secara tidak terlihat dalam suatu program untuk
melakukan suatu tindakan apabila program dijalankan.
n Viruses. Program / perintah yang diselipkan ke dalam suatu program lain yang akan
memperbanyak dirinya sendiri dan memasukkannya kembali ke dalam program lainnya, biasanya
akan timbul suatu tindakan yang tidak diinginkan/ merusak.
n Ada 5 jenis virus yang dikenal, yaitu :
§ Parasitic virus. Virus yang menetap pada file yang dapat dieksekusi, dan memperbanyak
dirinya setiap kali program dijalankan dan mencari tempat penularan yang lainnya.
§ Memory-resident virus. Menetap dalam main memory dan menulari setiap program yang
dijalankan.
§ Boot sector virus. Menulari master boot record dan menyebar pada saat suatu sistem komputer
di boot dengan menggunakan disk yang mengandung virus tersebut.
§ Stealth virus. Jenis virus yang dibuat untuk dapat bersembunyi dari deteksi program antivirus.
§ Polymorphic virus. Jenis virus yang akan mengalami mutasi setiap kali menyebar untuk
menghindari pendeteksian dari program antivirus.
Malicious Program
2. Independent. Jenis yang dapat berdiri sendiri untuk
menjalankan fungsinya. Yang termasuk dalam kelompok ini,
antara lain :
n Bacteria. Program yang dibuat untuk menggangu sistem dengan
jalan memperbanyak diri sehingga mengurangi bahkan dapat
menghabiskan sumber daya sistem.
n Worm. Program yang dapat memperbanyak dirinya dan
mengirimkan kopinya ke komputer lain melalui jaringan.
Antivirus
¨ Solusi ideal terhadap ancaman virus adalah pencegahan. Jaringan diijinkan
virus masuk ke sistem. Sasaran ini, tak mungkin dilaksanakan sepenuhnya.
¨ Pencegahan dapat mereduksi sejumlah serangan virus. Setelah pencegahan
terhadap masuknya virus, maka pendekatan berikutnya yang dapat dilakukan
adalah :
¤ Deteksi.
n Begitu infeksi telah terjadi, tentukan apakah infeksi memang telah terjadi dan cari lokasi
virus.
¤ Identifikasi.
n Begitu virus terdeteksi maka identifikasi virus yang menginfeksi program.
¤ Penghilangan.
n Begitu virus dapat diidentifikasi maka hilangkan semua jejak virus dari program yang
terinfeksi dan program dikembalikan ke semua (sebelum terinfeksi).
n Jika deteksi virus sukses dilakukan, tapi identifikasi atau penghilangan jejak tidak dapat
dilakukan, maka alternatif yang dilakukan adalah menghapus program yang terinfeksi dan
kopi kembali backup program yang masih bersih.
¨ Sebagaimana virus berkembang dari yang sederhana menjadi semakin canggih,
begitu juga paket perangkat lunak antivirus.
¨ Saat ini program antivirus semakin kompleks dan canggih.
Access Control
¨ File password yang writeable secara ¨ Setting dan konfigurasi yang tidak tepat
bebas (modifikasi data penting sistem) pada kebijakan audit Windows NT