Review GKM - Draf Tesis Proposal Erwin Cek GKM
Review GKM - Draf Tesis Proposal Erwin Cek GKM
Review GKM - Draf Tesis Proposal Erwin Cek GKM
PROPOSAL TESIS
OLEH:
AHMAD ERWIN
F2A019003
A. Judul Penelitian
Jatilawang).
B. Latar Belakang
dianugerahi oleh kemajemukan identitas Suku, Agama, Ras, dan Adat (SARA).
Ika sebagai salah satu empat pilar negara, yang secara filosofis menunjukkan
khas atau identitas kebudayaan tersendiri, termasuk dalam hal potensi sumber
warisan adat dan budaya. Termasuk menjadi salah satu pemilik delapan situs
warisan dunia Unesco atau keajaiban dunia yang tentunya menjadi daya tarik
yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan pengguna twitter dari Asia
Thailand berada pada peringkat pertama sebagai destinasi wisata yang paling
terwujud dalam bentuk kekayaan alam yang indah, keanekaragaman flora dan
Dilansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS), dari tahun ke tahun
pada tahun 2015 sebanyak 10.761 miliar US dollar, pada tahun 2016 meningkat
menjadi 11.206 miliar US dollar. Lalu tahun 2017 meningkat lagi sebesar
13.139 miliar US dollar, dan tahun 2018 meningkat sebesar 16.426 milliar US
dollar.
15.810.305.
khususnya terhadap masyarakat yang berada pada wilayah sekitar objek wisata
atau destinasi.
masyarakat dan kearifan lokalnya, yang tentu dapat membuka dan memperluas
sumber daya manusia dan sumber daya alam banyak ditemukan di daerah
yang sangat diperlukan, karena akan memberikan dampak positif yang sangat
luas.
pariwisata ialah suatu aktivitas yang menggali segala potensi pariwisata, baik
5
yang berasal dari sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun sumber
3. Menghapus kemiskinan
4. Mengatasi pengangguran
6. Memajukan kebudayaan
yang sementara, secara suka rela dan dilaksanakan tanpa paksaan untuk
potensi sumber daya alam, atau sumber daya manusia yang dimiliki suatu desa.
Desa dapat dikembangkan menjadi desa yang berstatus sebagai desa wisata.
bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang ada
dalam suatu struktur kehidupan masyarakat disatukan dalam tatacara dan tradisi
yang berlaku. Dapat diartikan juga bahwa desa wisata ialah sebuah pedesaan
tujuan wisata.
Pengembangan desa wisata akan berhasil jika semua potensi desa seperti
sumber daya manusia dan potensi alam yang dimiliki dapat disinergikan secara
meningkatnya transaksi perdagangan produk asli daerah atau desa, dan pada
tersebut.
setiap desa yang ada di Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk
desa wisata, berarti menggali potensi yang dimiliki desa agar dapat mendorong
Dalam definisi yang lain desa wisata ialah pedesaan yang menawarkan
suasana keaslian desa. Mulai dari segi kehidupan sosial, ekonomi, budaya, adat
istiadat, punya karakteristik arsitektur bangunan, struktur tata ruang desa yang
khas, kegiatan perekonomian yang unik dan menarik. Serta mempunyai potensi
masyarakat setempat untuk mengelola sesuai dengan potensi yang ada di desa-
desa. Program desa wisata ialah program yang dibentuk pemerintah secara
serta kearifan lokal. Mengemas wisata dengan kearifan lokal atau dengan
budaya yang ada, tentu menjadi nilai tersendiri dan menjadi pembeda dari desa-
pada filosofi dan nilai-nilai etika yang telah ditetapkan oleh suatu komunitas
berbasis kearifan lokal menjadi penting untuk di lakukan. Hal ini salah satunya
pariwisatanya.
berbasis masyarakat. Dimana setiap potensi yang ada dalam desa dikelola atau
serta sejahtera.
Pengembangan desa wisata berbasis kearifan lokal atau adat dan budaya
pariwisata, baik wisata alam, wisata terpadu atau buatan, wisata religi atau
budaya, bahkan wisata pendidikan yaitu musium. Dilansir dari data BPS
tersebut, tahun 2016 1.499.212 total jumlah pengunjung, dan tahun 2017
Banyumas mencapai 2.700.000 juta wisatawan. Hal ini berdasarkan data yang
sebelumnya atau sebanyak Rp. 29,65 miliar (Nugroho Pandhu S, 2020. 2019,
kurang lebih sekitar 4.567 jiwa, desa ini merupakan salah satu desa yang masih
bahwa dengan keberadaan keyakinan dan tradisi warisan leluhur yang masih
dijalankan oleh masyarakat adat Bonokeling Desa Pekuncen juga sebagai upaya
menjadi daya tarik desa wisata. Dengan wisata yang lebih kepada konsistensi
dan orisinalitas oleh apa yang terjadi dan selama ini dilaksanakan oleh
Bonokeling.
mendapat dukungan dari pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pemuda
ataupun pihak swasta. Dimana adanya dukungan dari berbagai pihak itu,
diharapkan.
potensi sumber daya alam dan potensi sumber daya manusia yang ada.
Melibatkan potensi sumber daya manusia ataupun alam yang ada, secara
langsung akan membawa manfaat terhadap sektor ekonomi, sosial, dan budaya
sistem ritual yang di dalamnya terdapat berbagai macam kearifan lokal dari
adat tidak ingin menghilangkan atau merubah nilai-nilai lokal yang telah ada di
Desa Pekuncen. Seperti adanya pergeseran nilai dalam pelaksanaan ritual, maka
akan diluruskan.
10
Selain itu, dalam pengembangan wisata yang dimiliki, masyarakat adat
tangan berbagai aksesoris dan peralatan rumah tangga yang unik dan khas.
mendatangkan berbagai macam pengunjung bahkan dari luar daerah atau luar
negeri. Namun terdapat kendala fasilitas seperti home stay atau pondokan,
walau tamu atau pengunjung ada yang ditempatkan dipesemuan dan pedogol.
Hal itu ternyata belum cukup menjadi solusi, sebab selama ini masih terdapat
sebelumnya, seperti diutarakan Bapak Karso, Kepala Desa saat ini menjabat
bonekeling, hal ini karena kepala desa sebelumnya bukan termasuk orang adat”.
dan selama ini berjalan. “Program apapun disini monggo yang penting ada
Menjadi aset dan potensi desa, diketahui penduduk Desa Pekuncen yang
yang ada. Sehigga melalui kolaborasi antara pemerintahan desa dan komunitas
11
adat bisa lebih berkembang jauh kedepan untuk pengembangan desa. Termasuk
pada sisi program kegiatan adat Komunitas Adat Bonokeling setiap tahunnya
harus dialokasikan dari dana desa, sehingga menjadi bukti dan komitmen
wisata berbasis adat, yang disisi lain untuk pelestarian budaya aset desa.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
berbasis adat.
E. Manfaat Penelitiaan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
F. Tinjauan Pustala
dalam penyusunan penelitian ini. Dalam tinjauan pustaka ini akan membahas
1. Penelitian Terdahulu
peneliti dapat diatasi dengan peran serta, atau keaktifan dari berbagai
c. Andri Sulistyani, Rd. Siti Sofro Sidiql, dan Chelsy Yesicha (2020),
bersama.
pengendalalian.
antara dua atau lebih aktor atau entitas. Menurut Dwiyanto (2018)
(masyarakat).
aktor.
pemerintah.
dibawah:
coordinated
(state, / contracts
province
decisions)
discursive discursive
government, g actors
(state,
province)
(local actors
government)
local goals,
23
conditions collective
learning
province
officials
Evaluation”.
yaitu :
Inggris yaitu co-labour yang berarti bekerja bersama. Istilah ini mulai
permasalahan.
lain.
sendiri.
tujuan bersama.
Inklusivitas partisan,
Desain institusional ekslusivitas forum,
aturan-aturan dasar
yang jelas, tranpransi
proses.
Gambar.1
yaitu :
kesepakatan mereka.
30
d. Accountability (akuntabilitas), ketika kolaborasi
kemitraan.
Trust
Rendah Tinggi
Manipulatif Transparansi
Komitmen Kolaborasi
Ketidaklengkapan Aksi
Kebingungan Kejelasan
4. Desa Wisata
pada dasarnya tidak merubah apa yang sudah ada, tetapi lebih kepada
31
pengembangan potensi desa yang ada dengan melakukan pemanfaatan
buatan.
masyarakat.
pariwisata.
posisi desa untuk dapat dilihat program yang dapat dilaksanakan sesuai
tahapannya.
terkait.
teknologi.
5. Kerangka Berfikir
G. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Pekuncen Kecamatan
desa ini selalu ramai dengan tamu. Sehingga menarik untuk melihat
bagi masyarakat.
kualitatif.
Rendah Tinggi
Manipulatif Transparansi
Ketidaklengkapan Aksi
Kebingungan Kejelasan
3. Sasaran Penelitian
4. Metode Penelitian
yang ada pada obyek penelitian atau situasi sosial hal demikian di
mengenai status gejala yang ada pada saat yang sudah dilakukan
a. Observasi
b. Wawancara
mempengaruhi pengembangannya.
c. Dokumentasi
dengan penelitian, profil desa, visi dan misi yang di emban, tentang
perilaku dan mengapa hal itu digunakan. Dalam penelitian ini peneliti
pendapat dan data lapangan. Data tersebut terdapat pada buku, majalah
tema dan polanya dan juga membuang yang tidak perlu. Dengan
2010:338).
dirangkum secara teliti dan rinci, serta direkam. Semakin sering peneliti
juga observasi.
desa Pekuncen dalam bentuk uraian yang disertakan data berupa hasil
diawal bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-
40
bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Perdesaan (Tinjauan Konsep Dan Regulasi). e-Journal UIR (Universitas Islam Riau)
Ansell, Chris, & Alisson Gash, 2007. Collaborative Governance In Theory And Practice,
journal of public administratiob research and theory, vol 18. No. 4 hlm 543-571
Antara, Made. Et.al. 2015. Panduan Pengelolaan Desa Wisata Berbasis Potensi Lokal.
Aryani, Vitria. Et.al. 2019. Buku panduan desa wisata, Kementerian Pariwisata edisi I.
Roles For Public Goals In Turbulent Times. New jerset, princenton university press.
41
Dwiyanto, A. (2018). Ilmu Administrasi Publik di Indonesia, Mencari Identitas. Gadjah Mada
University Press.
Edy, Rawuh Priyono, et.al (2019). Membaca Potensi, Peluang dan Tantangan Kota
Bus Pariwisata. Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers 19-20 November
2019 Purwokerto.
Implementasi Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas Di Kota Pekanbaru . Jom Fisip Vol. 5:
Harleym James & Blismas, Nick, 2010. An anatomy of collaboration withim the online
Context Of Shared Services. Dalam lauer shcachter hindy Kaifeng, yang (Ed). The
publishing.
Karya
42
Joyce, Paul Strategic. 2015. Management in The Public Sector. Routledge Taylor and
Sukaharja Menjadi Suatu Desa Wisata. Bogor hospitality journal vol. 1 no. 1 – juli
2017.
Muljadi, A.J. 2012. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Priyanto, et al. 2016. Pengembangan Potensi Desa Wisata Berbasis Budaya Tinjauan
Terhadap Desa Wisata di Jawa Tengah. Jurnal Vokasi Indonesia Volume 4 Nomor
Raharja, Sam’un Jaja, 2008. Model Kolaborasi Dalam Pengelolaan Daerah Aliran
universitas Indonesia.
Sudarmo, 2011. Isu-isu Administrasi Publik Dalam Perspektif Governance. Surakarta: Smart
Media.
43
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung:Alfa Beta.
Sulistyani, Andri, et.al. 2020. Persepsi Masyarakat Lokal Terhadap Pengembangan Desa
Wisata Berbasi Adat. Jurnal Kebijakan Publik, Volume 11, Nomor 1, Maret 2020,
hlm. 1-58.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama.
Purbalingga. Skripsi program studi pendidikan luar sekolah Jurusan pendidikan luar
E Press.
Yulianti, Devi. 2018. Manajemen Strategi Sektor Publik. Pusaka Media Bandarlampung.
Website :
https://amp.kompas.com/travel/read/2019/03/26/171100327/alasan-utama-turis-asing-
berwisata-ke-indonesia
https://www.bps.go.id/dynamictable/2018/05/22%2000:00:00/1357/jumlah-devisa-sektor-
pariwisata-2015-2018.html
44
https://www.bps.go.id/indicator/16/1821/3/jumlah-kunjungan-wisatawan-mancanegara-
ke-indonesia-menurut-kebangsaan.html
https://banyumaskab.bps.go.id/indicator/16/50/2/jumlah-pengunjung-obgyek-wisata-di-
kabupaten-banyumas.html
https://suarabanyumas.com/2019-banyumas-dikunjungi-27-juta-wisatawan/