Sap Imd 2024
Sap Imd 2024
Sap Imd 2024
Oleh :
1. Chika wulan, Amd. Keb
2. Riski dwi, Amd. Keb
3. Desy Purwati, S.Tr.Keb
4. Restha Oktavia, Amd. Keb
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)
C. STRATEGI
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
D. MEDIA
1. Leaflet.
2. Microphone.
2
E. MATERI
1. Pengertian Inisiasi menyusui dini (IMD)
2. Tahap Pelaksanaan Inisiasi menyusui dini (IMD)
3. Tahap Perilaku Bayi Saat Pelaksanaan Inisiasi menyusui dini (IMD)
4. Manfaat/Kegunaan Inisiasi menyusui dini (IMD) untuk Ibu dan Bayi
F. EVALUASI:
1. Ibu mengetahui tentang Inisiasi menyusui Dini (IMD)
2. Ibu mengetahui tahap pelaksanaan Inisiasi menyusui Dini (IMD)
3. Ibu mengetahui tahap perilaku bayi saat pelaksanaan Inisiasi menyusui Dini (IMD)
4. Ibu Mengetahui manfaat/kegunaan Inisiasi Menyusui Dini untuk Ibu dan bayinya
3
Materi Penyuluhan
Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
1. PENGERTIAN
IMD adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, dimana bayi dibiarkan
mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu). Inisiasi Menyusu
Dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri
segera setelah lahir. Karena pada dasarnya bayi manusia seperti juga bayi mamalia lain
mempunyai kemampuan untuk menyusu sendiri. Asalkan dibiarkan terjadinya kontak
langsung antara kulit bayi dengan kulit ibunya, setidaknya selama satu jam segera setelah
lahir. Cara bayi melakukan Inisiasi Menyusu Dini ini dinamakan “The Breast Crawl”
(merangkak mencari payudara dan menyusu sendiri)
4
kandungan ke keadaan luar kandungan (proses adaptasi bayi). Bonding (hubungan
kasih sayang) ini merupakan dasar pertumbuhan bayi dalam suasana aman. Hal ini
meningkatkan kepercayaan diri ibu terhadap kemampuan menyusui dan mendidik
bayinya. Kepercayaan diri ayah pun menjadi bagian keberhasilan menyusui dan
mendidik anak bersama-sama ibu (langkah awal keluarga sakinah).
2. Antara 30 – 40 menit : mengeluarkan suara, membuat gerakan menghisap, mencium,
mengecap cairan ketuban yang ada ditanggannya dan mulai memasukkan tangan ke
dalam mulutnya. Bau ini sama dengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu. Bau
dan rasa ini akan membimbing bayi untuk menemukan payudara dan puting susu ibu.
3. Mengeluarkan air liur : saat menyadari bahwa ada makanan disekitarnya, bayi mulai
mengeluarkan air liurnya.
4. Bayi mulai merangkak ke arah payudara ibu. Areola mamae sebagai sasaran, dengan
kaki menekan-nekan perut ibu untuk bergerak kea rah payudara.
5. Menjilat-jilati kulit ibu, menyentuh puting susu dengan tangannya, menghentakkan
kepala kearah dada ibu, menoleh kekanan dan kekiri, menemukan puting, menjilat,
mengulum puting susu, membuka mulut lebar dan menyusu dengan baik.
2. Bagi Bayi :
a. Mempertahankan suhu bayi tetap hangat.
5
b. Menenangkan ibu dan bayi serta regulasi pernapasan dan detak jantung.
c. Menjaga kolonisasi bakteri/kuman yang aman dari ibu didalam perut bayi sehingga
memberikan perlindungan terhadap infeksi.
d. Mengurangi bayi menangis sehingga mengurangi stress dan tenaga yang dipakai
bayi.
e. Mendorong ketrampilan bayi untuk menyusu lebih cepat dan efektif.
f. Meningkatkan kenaikan berat badan (kembali ke berat badan lahirnya lebih cepat).
g. Bilirubin akan lebih cepat normal dan mengeluarkan mekonium lebih cepat
sehingga menurunkan kejadian ikterus bayi baru lahir.
h. Kadar gula dan parameter biokimia lain yang lebih baik selama beberapa jam
hidupnya.
i. Mencegah terlewatnya puncak “refleks mengisap” pada bayi yang terjadi 20-30
menit setelah lahir. Jika bayi tidak disusui, refleks akan berkurang cepat, dan hanya
akan muncul kembali dalam kadar secukupnya 40 jam kemudian.
j. Membantu perkembangan persyarafan bayi (nervous system) dan meningkatkan
kecerdasan bayi
6
DOKUMENTASI PENYULUHAN
7
Absensi
8
9