TT 2 Pendidikan Lingkungan Hidup

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

NAMA : BERNA DETA WARUWU

NIM : 856038654
POKJAR : MANDREHE
TUGAS : DUA ( 2 )
MATAKULIAH : PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

Soal :
1. Jelaskan menurut Anda mengapa manusia sebagai penyebab
dari masalah pemanasan global tersebut!
Jawaban :
Pemanasan global adalah fenomena perubahan iklim drastis
akibat kenaikan suhu rata-rata pada atmosfer, laut, dan daratan.
Kondisi ini bisa membuat lapisan ozon kian menipis.Menipisnya
lapizan ozon yang menyelimuti bumi berpengaruh pada perubahan
cuaca, udara, dan sumber air yang penting bagi keberlangsungan
kehidupan.Setiap tahun, penebangan hutan terjadi di berbagai belahan
dunia untuk kepentingan komersil, seperti produksi kayu untuk bahan
baku kertas dan mebel maupun untuk membuka lahan pertanian,
peternakan, perumahan, atau industri.
Pembukaan lahan tak hanya dilakukan dengan menebang hutan,
Tidak jarang, oknum-oknum nakal sengaja melakukan pembakaran
hutan guna lebih cepat menggunduli lahan. Kebakaran hutan tentu
akan meningkatkan suhu rata-rata di daerah tersebut. Hal ini juga bisa
melepaskan lebih banyak karbon dioksida dan polutan lain ke udara.
Pepohonan berperan besar untuk menyeimbangkan efek rumah kaca
dengan menyerap lebih banyak karbon dioksida dan mencegahnya
terperangkap di atmosfer.
Ada beberapa penyebeb terjadinya pemanasan Global yaitu :

1.Penebangan hutan (deforestasi)


Pemanasan global adalah fenomena perubahan iklim drastis akibat
kenaikan suhu rata-rata pada atmosfer, laut, dan daratan. Kondisi ini bisa
membuat lapisan ozon kian menipis.Menipisnya lapizan ozon yang
menyelimuti bumi berpengaruh pada perubahan cuaca, udara, dan sumber
air yang penting bagi keberlangsungan kehidupan.Setiap tahun, penebangan
hutan terjadi di berbagai belahan dunia untuk kepentingan komersil, seperti
produksi kayu untuk bahan baku kertas dan mebel maupun untuk membuka
lahan pertanian, peternakan, perumahan, atau industri. Pembukaan lahan tak
hanya dilakukan dengan menebang hutan, Tidak jarang, oknum-oknum
nakal sengaja melakukan pembakaran hutan guna lebih cepat menggunduli
lahan. Kebakaran hutan tentu akan meningkatkan suhu rata-rata di daerah
tersebut. Hal ini juga bisa melepaskan lebih banyak karbon dioksida dan
polutan lain ke udara.Pepohonan berperan besar untuk menyeimbangkan
efek rumah kaca dengan menyerap lebih banyak karbon dioksida dan
mencegahnya terperangkap di atmosfer.
Sementara itu,tumbuhan juga akan mengeluarkan gas oksigen
untuk membantu menetralkan suhu bumi yang kian memanas.
Makin sedikit lahan hutan yang tersedia, tentu kualitas oksigen di
bumi pun makin memburuk. Deforestasi juga merusak habitat
sehingga mengancam keanekaragaman hayati.

2. Emisi gas bahan bakar kendaraan

Emisi gas buangan kendaraan bermotor merupakan salah satu


penyebab utama pemanasan global. Sejumlah gas rumah kaca ini juga
lambat laun akan merusak kualitas udara, tanah, dan air.
Lebih dari 90% transportasi yang digunakan saat ini, baik transportasi
darat, udara, maupun air, ditenagai oleh bahan bakar petroleum,
seperti bensin atau diesel.Asap knalpot dari kendaraan bermotor
mengandung karbon dioksida dan polutan lainnya, seperti gas metana
dan dinitrogen dioksida.Bahkan, setiap liter bensin yang Anda
gunakan menyumbang sekitar dua kilogram karbon dioksida ke
atmosfer bumi.Setiap jenis gas polutan memiliki kemampuan
memerangkap panas yang berbeda. Beberapa di antaranya bahkan
bisa memerangkap lebih banyak panas.
Sebagai contoh, metana tidak bisa bertahan lama saat berada di udara,
tetapi bisa mengikat panas 84 kali lebih cepat dan banyak daripada
CO2.

3. Limbah industri

Gas limbah industri dan rumah tangga menjadi penyebab


pemanasan global ketiga terbesar setelah emisi gas kendaraan
bermotor. Keberadaan industri bahkan ditengarai jadi penyebab
paling awal pemanasan global.

4. Limbah pertanian dan peternakan

Peran industri peternakan dan agrikultur terhadap makin


parahnya pemanasan global juga tidak boleh Anda pandang sebelah
mata.
Selain dari deforestasi untuk pembukaan lahan, limbah yang
dihasilkan dari pupuk dan kotoran hewan juga menghasilkan emisi
gas berbahaya.
Napas, gas kentut, dan kotoran kewan ternak, khususnya sapi dan
kerbau, menghasilkan gas metana yang juga termasuk jenis gas
penyebab pemanasan global.

5. Penggunaan listrik

Pembangkit listrik tenaga minyak bumi, gas alam, dan batu bara
sejauh ini menjadi penghasil emisi gas rumah kaca terbesar kedua
setelah industri pabrik.
Soal :
2. a. Bagaimana cara mengatasi Pemanasan Global Sesuai
Kesepakatan Dunia Internasional?

Jawaban :

1. IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change)

Cara mengatasi pemanasan global sesuai kesepatakan dunia


internasional adalah mendirikan IPCC. Pendiriannya dilakukan
pada tahun 1988. Diprakarsai oleh Badan PBB untuk
lingkungan (United Nations Environment Programme) dan
organisasi meteorologi dunia (World Meteorology
Organization).Pendirian panel antar pemerintah sebagai cara
mengatasi pemanasan global sesuai kesepakatan dunia yang
dikenal dengan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate
Change) terdiri atas 300 lebih pakar perubahan iklim dari
seluruh dunia.

IPCC bersekretariat di Jenewa (Swiss) dan bertemu satu


tahun sekali di sebuah rapat pleno yang membahas tiga hal
utama:

- Informasi ilmiah mengenai perubahan iklim

- Dampak, adaptasi dan kerentanan

- Mitigasi perubahan iklim

IPCC memberikan kesimpulan emisi gas rumah kaca yang


dihasilkan dari aktivitas manusia memberikan kontribusi pada gas
rumah kaca alami dan akan menyebabkan atmosfer bertambah panas.
IPCC memperkirakan penggandaan emisi gas rumah kaca akan
menyebabkan pemanasan global sebesar 1,5 – 4,5 derajat celcius.

2. Protokol Kyoto

Cara mengatasi pemanasan global sesuai kesepakatan dunia


adalah diadakannya protokol kyoto. Protokol Kyoto diadopsi pada
sesi ketiga Konferensi Pihak Konvensi (UNFCCC) pada 1997 di
Kyoto,Jepang. Semua pihak dalam UNFCCC dapat menandatangani
atau meratifikasi Protokol Kyoto, sementara pihak luar tidak
diperbolehkan.Negara-negara yang meratifikasi protokol sebagai cara
mengatasi pemanasan global sesuai kesepakatan dunia ini
berkomitmen untuk mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida
dan lima gas rumah kaca lainnya.Begitu pula bekerja sama dalam
perdagangan emisi jika mereka menjaga jumlah atau menambah emisi
gas-gas tersebut, yang telah dikaitkan dengan pemanasan global. Jika
sukses diberlakukan, Protokol Kyoto diprediksi akan mengurangi
rata-rata cuaca global antara 0,02 °C dan 0,28 °C pada tahun 2050.

3.Asia Pacific Partnership on Clean Development and Climate


(APPCDC)

Cara mengatasi pemanasan global sesuai kesepakatan dunia


mengandakan kerja sama dalam Asia Pacific Partnership on Clean
Development and Climate (APPCDC). Kerja sama internasional
sebagai cara mengatasi pemanasan global sesuai kesepakatan dunia
seperti APPCDC bersifat sukarela.Dilakukan negara Australia,
Kanada, India, Jepang, Republik Rakyat Cina, Korea Selatan yang
mulai mengumumkan pembentukannya pada tanggal 28 Juli 2005.
Menteri Luar Negeri, Lingkungan dan Energi dari negara-negara
peserta sepakat bekerja sama dalam pengembangan dan transfer
teknologi untuk pengurangan emisi gas rumah kaca yang bersesuaian
dengan UNFCC dan perangkat internasional lainnya seperti Protokol
Kyoto.
4.Protokol Montreal

Cara mengatasi pemanasan global sesuai kesepakatan dunia


adalah mengadakan protokol montreal. Ini sebuah traktat internasional
yang dirancang untuk melindungi lapisan ozon.Dilakukan dengan
meniadakan produksi sejumlah zat yang diyakini bertanggung jawab
atas berkurangnya lapisan ozon. Traktat ini berlaku sejak 1 Januari
1989.Traktat difokuskan pada beberapa kelompok senyawa
hidrokarbon, halogen, yang diyakini memainkan peran penting dalam
penipisan lapisan ozon. Semua zat tersebut memiliki klorin atau
bromin.

Soal :
2. b. Sebagai tenaga pengajar, bagaimana sikap Anda untuk
mengajak siswa atau para pelajar sebagai langkah nyata dalam
mengatasi pemanasan global atau global warming?
Jawaban :
Sebagai seorang pengajar saya akan mengajak anak sekolah didik
saya,untuk mengurangi pemanasan Global Dengan cara sebagai
berikut.
1.Menghemat Listrik
Manusia dapat memanfaatkan energi listrik dari membakar batu
bara. Padahal emisi karbon dioksida dari pembakaran batu bara
mencapai 44% dari total dunia, ini menunjukkan batu bara
sebagai satu-satunya sumber terbesar dari kenaikan suhu Bumi.
Oleh karena itu, kita harus mulai menghemat listrik dengan
menggunakannya secara bijak dan pintar.
2. Kurangi Kendaraan Bermotor

Bensin dan solar akan dimanfaatkan manusia sebagai bahan


bakar kendaraan bermotor. Padahal bahan bakar tersebut berasal
dari penyulingan minyak bumi. Hasil pembakaran bahan bakar
ini disebut emisi karbon. Sehingga, penggunaan kendaraan
bermotor yang berlebihan termasuk faktor penyebab
meningkatnya suhu permukaan Bumi.
3 .Kurangi Sampah
Mengapa sampah bisa berpengaruh terhadap peningkatan suhu
di permukaan Bumi? Sampah yang menumpuk mengeluarkan
gas metana dan nitrogen oksidan yang berperan dalam
pemanasan global dan menahan panas tetap berada di dalam
atmosfer kita. Oleh karena itu, kita harus mengurangi sampah
dengan cara mendaur ulang barang-barang yang masih bisa
digunakan kembali.

4. Tidak Menebangi Pohon

Pohon membutuhkan karbon dioksida dari atmosfer untuk proses


fotosintesis. Jika pohon berkurang, karbon dioksida akan tetap berada
di atmosfer. Kadar karbon dioksida di atmosfer bisa merusak zinc, zat
besi, dan protein yang menjadi nutrisi manusia dari tumbuhan.

5. Reboisasi

Tom Crowther, seorang peneliti dari ETH Zurich, menyatakan


penanaman pohon adalah solusi terbaik dari masalah pemanasan
global saat ini. Sebab, pohon bisa memerangkap karbon dioksida dan
karbon di atmosfer untuk melakukan fotosintesis. Sebagai gantinya,
pohon justru memberikan oksigen dan cadangan makanan bagi
seluruh makhluk hidup di Bumi.

6. Menggunakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Biogas sebagai salah satu energi alternatif disebut sebagai bahan


bakar yang ramah lingkungan. Alasannya karena bahan bakar ini
menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah daripada emisi dari
bahan bakar fosil.
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari fermentasi bahan-bahan
organik, seperti kotoran hewan dan manusia, limbah rumah tangga,
dan limbah biodegradable. Limbah biodegradable adalah semua
limbah yang dapat hancur atau terurai oleh organisme hidup lainnya
dan berasal dari tumbuhan atau hewan. Biogas biasanya dimanfaatkan
sebagai bahan bakar kendaraan maupun menghasilkan listrik rumah
tangga.

7. Menggunakan Energi Alternatif

Energi alternatif mengurangi risiko kerusakan lingkungan yang


ditimbulkan dari penggunaan minyak bumi yang berlebihan.
Penggunaan energi alternatif memanfaatkan sumber daya alam
terbarukan, sehingga tidak dapat mengurangi ketersediaan sumber
daya alam di bumi.

8. Daur Ulang

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sampah yang menumpuk


berperan dalam pemanasan global dan menahan panas tetap berada di
dalam atmosfer kita. Oleh sebab itu, daur ulang adalah solusi cara
mencegah dampak buruk pemanasan global semakin bertambah.

9. Kurangi Penggunaan Plastik

Dilansir dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya


Mineral Republik Indonesia, plastik terbentuk dari unsur-unsur seperti
karbon, oksigen, hidrogen, klorin, belerang dan nitrogen. Sebagian
dari bahan dasar pembuatan plastik yaitu berasal dari minyak bumi
dan gas alam. Jika manusia semakin banyak menggunakan plastik,
maka minyak bumi dan gas alam yang digunakan semakin banyak
pula.
10. Tidak Melakukan Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan adalah keadaan ketika terdapat kontaminasi


pada alam yang menimbulkan kerugian bagi lingkungan dan makhluk
hidup. Akibat dari pencemaran di lingkungan ini yaitu mengganggu
ekosistem alam, menimbulkan penyakit, dan merusak alam.
Lingkungan yang terkontaminasi limbah akan mengganggu
kehidupan organisme, dan bisa meracuni lingkungan manusia.
Dampak-dampak tersebut nantinya juga akan berhubungan dengan
terjadinya pemanasan global (Z-3).
Soal :
Masalah sampah yang dianggap sepele menjadi masalah besar apabila
membuang sampah sembarangan.
3.Jelaskan dampak kesehatan terhadap manusia akibat membuang
sampah sembarangan.
Jawaban :
Sampah dan sisa makanan yang dibuang secara sembarangan
mengundang banyak kuman dan parasit. Hal ini karena sampah yang
dibiarkan tergeletak di dalam rumah atau di tanah membusuk dan
banyak kuman akan tumbuh di atasnya, terlebih jika cuaca sedang
hangat dan lembap.
Kuman-kuman tersebut dapat menularkan berbagai macam penyakit
apabila disentuh oleh manusia. Itu mengapa, penting untuk tidak
membuang sampah sembarangan karena untuk mencegah timbulnya
penyakit.

Anda mungkin juga menyukai