Sop Crusher Processing Plant

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

PT.

SINAR MENTARI DWIGUNA


STANDAR DAN PEDOMAN PENGOPERASIAN CRUSHER

I. PROSEDUR UMUM

1. Waktu jam kerja dimulai dari :


- Shift I : Jam 08.00 s/d 16.00
- Shift II : Jam 16.00 s/d 00.00
- Shift III : Jam 00.00 s/d 08.00
2. Sebelum jam 08.00 pekerja harus sudah ada di lokasi
3. Dilarang bekerja dalam pengaruh alcohol dan narkoba, serta obat-obatan yang
menyebabkan ngantuk atau hilangnya kesadaran yang dapat menyebabkan terganggunya
konsentrasi dalam bekerja
4. Dilarang bertugas dalam keadaan tidak sehat (sakit)
5. Dilarang membawa senjata tajam ke dalam tempat kerja
6. Dilarang tidur saat jam kerja
7. Dilarang menggunakan HP saat crusher beroperasi
8. - Jam 11.30 s/d jam 13.00 adalah waktu istirahat untuk shift 1
- Jam 18.00 s/d jam 20.00 adalah waktu istirahat untuk shift 2
- Jam 04.00 s/d jam 05.00 adalah waktu istirahat untuk shift 3
Pergunakan waktu istirahat dengan sebaik-baiknya
9. Pengawas berwenang menegur dan mengganti tenaga kerja bila dianggap :
- Tidak patuh pada perintah
- Tidak disiplin pada aturan perusahaan
- Bekerja diluar Standar Prosedur yang telah ditetapkan

II. AREAL PENAMPUNGAN (STOCKPILE) MATERIAL UMPAN CRUSHER

1. Jalur jalan menuju areal penumpukan (Stockpile) harus dalam keadaan baik
2. Pastikan Dump Truck bisa melakukan manuver di areal penampungan
3. Seorang petugas harus ditempatkan untuk mengatur lalulintas maupun areal dumping
material yang diangkut oleh dump truck
4. Susun/atur tumpukan material sedemikian rupa agar areal penampungan dapat
menampung semaksimal mungkin material maupun tidak menghalangi proses
pengolahan
5. Material yang berukuran besar harus terlebih dahulu dipecah sesuai ukuran maksimal
yang telah ditentukan
6. Material yang kotor oleh tanah harus dibersihkan sebelum dimasukkan ke dalam hopper
7. Pastikan material yang masuk ke dalam hopper tidak bercampur dengan segala macam
kotoran (daun, kayu, maupun plastik)
8. Sekitar areal kerja alat berat harus steril dari pekerja maupun pihak-pihak yang tidak
berkepentingan, hal ini untuk menghindari accident saat alat bermanuver
9. Selain crew crusher dilarang mendekati mulut hopper
10. Seorang petugas harus ditempatkan untuk mengawasi dan mengontrol alat berat yang
beroperasi

III.SEBELUM BER-OPERASI

1. Lakukan Pre-Check sebelum unit dioperasikan


2. Beri gemuk/grease pada bagian unit yang berputar
3. Cek dan pastikan tidak ada material yang tersangkut pada plat jaw (dalam mulut jaw)
4. Pastikan tidak ada benda atau peralatan yang menghalangi bagian unit yang berputar
5. Cek kondisi tali v-belt, pastikan konsisi tali masih layak
6. Apabila dalam 1 bagian unit menggunakan labih dari 1 v-belt, pastikan tali berukuran
sama
7. Cek kekencangan tali v-belt, lakukan adjustment (penyetelan) bila terlalu longgar atau
terlalu kencang
8. Chek kondisi chassis dan body dynamo, pastikan tidak ada retakan pada sambungan. Bila
didapati segera laporkan !
9. Periksa baut-baut chassis dan body dynamo, pastikan tidak ada baut yang lepas atau
patah. Bila didapati segera laporkan !
10. Tangga-tangga harus bebas dari rintangan maupun bahan yang licin seperti solar, grease,
oli, dan lain-lain
11. Saat mengangkat benda berukuran besar, pastikan tidak menghalangi pandangan saat
akan naik atau turun tangga, minta bantuan rekan jika diperlukan
12. Periksa mur pada chassis dan body dynamo, pastikan tidak ad amur yang lepas, bila
longgar segera kencangkan Kembali
13. Cek kabel-kabel listrik, pastikan tidak ada yang terkelupas atau putus yang
mengakibatkan kabel menjadi telanjang. Beri isolasi pada kabel telanjang (pastikan aliran
listrik telah dimatikan)
14. Cek sambungan pada tiap unit conveyor belt, pastikan sambungan dalam keadaan baik
15. Bila semua telah dianggap siap, laporkan kepada pengawas
16. Laporkan kepada Penanggungjawab Operasional (PJO) bila didapati hal-hal yang
dianggap berbahaya dan tidak memungkinkan unit crusher untuk dioperasikan

IV. SAAT BER-OPERASI

1. Selama bekerja APD (Alat Pelindung Diri) harus dipakai oleh Karyawan. APD yang
dimaksud adalah :

- SAFETY HELMET berfungsi melindungi kepala dari benturan, Kejatuhan Benda


dan Panas Matahari serta Hujan, gunakan tali helm saat bekerja untuk menghindari
resiko helm lepas/terjatuh
- SAFETY SHOES/BOOT berfungsi untuk melindungi kaki dari benda-benda tajam
dan kasar, suhu/temperature, air, minyak dan zat berbahaya. Kejatuhan Benda berat
(Mata Kaki akan terlindung karena pada mata sepatu dilengkapi dengan plat besi)
- HAND PROTECTOR berfungsi melindungi telapak tangan dari resiko tertusuk,
teriris, tergores, lecet atau melepuh karena adanya kontak dengan benda kasar,
tajam, berat atau panas saat melakukan aktivitas kerja, kaos tangan juga membuat
cengkraman lebih kuat karena pilihan bahan yang tepat
- MASKER digunakan saat bekerja di tempat yang berdebu atau berasap
- EAR PROTECTOR menghindari resiko gangguan pada fungsi pendengaran akibat
kerja pada tempat yang bising

2. Memulai pengoperasian mesin crusher harus sesuai peraturan dan harus menjalankan
prosedur “pengoperasian Unit Crusher” agar tidak menciderai pekerja dan merusak
mesin.
3. Mengoperasikan mesin hanya boleh dilakukan oleh Petugas yang ditunjuk kecuali dalam
hal tertentu yang sudah disetujui oleh pihak yang berwenang.
4. Pastikan Pengawas Crusher dapat berkomunikasi dengan petugas Generator dengan baik,
gunakan HT atau kode tangan yang dapat dimengerti, bila perlu gunakan bendera.
5. Pastikan Pengawas Crusher dapat berkomunikasi dengan petugas yang mengontrol alat
berat penyuplai umpan crusher.
6. Karyawan yang tidak berkepentingan harus manjauh dari system conveyor apabila tanda
peringatan dibunyikan Ketika akan dioperasikan.
7. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang sesuai harus tersedia di Areal Crusher.
8. Instruksi untuk menggunakan Pemadam Api yang ada harus diketahui/dipahami oleh para
pekerja Crusher dan harus memastikan bahwa alat Pemadam Api tersebut siap digunakan.
9. Para pekerja crusher harus menggunakan pakaian yang aman, tidak longgar dan harus
dimasukkan, pastikan lengan Panjang dikancing pada ujungnya pada saat bekerja.
10. Crew yang bertugas pada jaw crusher harus menggunkakan body harness untuk
menghindari resiko terjatuh ke dalam mulut jaw atau lantai unit jaw.
11. Selain petugas tidak diperkenankan ke ruang control pengoperasian mesin sistim
conveyor/crusher.
12. Gunakan pegangan saat naik turun tangga, jangan berlari.
13. Dilarang melintasi atau merunduk di bawah conveyor yang tingginya kurang dari 1.20 m.
14. Jangan meletakkan tangan atau berpegangan pada tali v-belt yang sedang berputar
15. Dilarang kerasmelakukan maintenance maupun service pada saat unit dalam keadaan
hidup.
16. Dilarang berjalan pada permukaan conveyor, apabila diperlukan untuk kegiatan
perawatan, mesin penggerak harus dimatikan dan dikunci sumber arus listriknya.
17. Dilarang Keras menyentuh bagian unit yang sedang berputar dan bergerak.
18. Pengawasan harus tetap dilakukan selama unit beroperasi, pastikan setiap crew selalu
mengawasi unit yang menjadi tanggung jawabnya dan selalu bisa berkomunikasi dengan
pengawas maupun crew lainnya.
19. Sebelum menghentikan pengoperasian unit crusher, pastikan semua unit bersih dari
material.
20. Menghentikan pengoperasian mesin crusher harus sesuai dengan peraturan dan harus
menjalankan prosedur LOCK OUT SYSTEM agar tidak menciderai pekerja dan
merusak mesin.

V. SETELAH BER-OPERASI
1. Kumpulkan material yang berserakan di sekitar jalur conveyor belt maupun areal
vibrating.
2. Kumpul dan rapikan semua peralatan dan perlengkapan (kunci-kunci).
3. Bersihkan peralatan safety, simpan di tempat yang aman
4. Semua peralatan safety menjadi tanggung jawab pekerja masing-masing, jangan sampai
hilang sebelum masa jatuh tempo penggantian APD yang telah ditentukan dan rawat
baik-baik.

VI. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGAWAS

Pengawas harus mengetahui tentang seluruh kondisi peralatan dan tempat kerjanya sehingga
akan dapat mengatur dan mengkontrol kerja dengan baik. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam menjalankan tugas pada proses produksi ini adalah :

- Memastikan bahwa kondisi dan seluruh komponen pada plant dalam keadaan aman.
- Melakukan komunikasi yang baik dengan mekanik dan elektrik untuk memastikan semua
peralatan dapat berfungsi dengan baik
- Pastikan ruang panel control, generator, dan semua area dalam keadaan bersih
- Kontrol terhadap operasional setiap saat, baik dari segi safety maupun produktifity.
- Memastikan semua masalah yang terjadi dicatat untuk kemudian dikerjakan oleh orang
yang berwenang dengan segera.

VII. PENUTUP

Prosedur ini dibuat agar menjadi Acuan Bagi Crew Crusher dalam mengoperasikan Unit
Crusher di wilayah IUP-OP PT. BUMI BABAHROT.

Disusun Disetujui
PJO KTT

Nama : Bagus A. Pramana Nama : T. Ferry F Noer


Tgl : 21/02/2024 Tgl : 21/02/2024

Anda mungkin juga menyukai