Makalah Ilbm Siti Musyarofah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN DAN MITIGASI BENCANA

“MENGIDENTIFIKASI DAN MEMBANDINGKAN KARAKTERISTIK


BERBAGAI MACAM EKOSISTEM SERTA KEGIATAN
MITIGASINYA”
Dosen Penganmpu:Prof.Dr.Ir.Rifardi M,Sc
Mata Kuliah Ilmu Lingkungan dan Mitigasi Bencana

DISUSUN OLEH
SITI MUSYAROFAH
2304114377

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN


FAKULTAS PERIKAAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmatNya penulis dapat meyelesaikan makalah
yang diberikan dengan judul materi “Mengidentifikasi dan
membandingkan karakteristik berbagai macam ekosistem serta
kegiatan mitigasinya”.
Terimakasih penulis ucapkan kepada seluruh dosen pengampuh
mata kuliah Ilmu lingkungan dan Mitigasi Bencana dan Prof.Dr.Ir.
Rifardi M.Sc selaku dosen pemberi tugas mata kuliah ilmu
lingkungan dan mitigasi bencana saat ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan segala kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca. besar harapan penulis
semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
DAFTAR ISI

Isi……………………………………………………….Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………...i
DAFTAR ISI……………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………….......1
1.1 Latar Belakang………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………….…..1
1.3 Tujuan Masalah……………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………3
2.1 Pengertian Gempa…………………………………………...3
2.2 Prosse terjadinya Gempa………………………………….....3
2.3 Dampak Terjadinya Gempa Bumi…………………………..6
2.4 Cara meminimalisir dampak Gempa Bumi………………....7
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN……………………….11
3.1 Kesimpulan………………………………………………...11
3.2 Saran……………………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………...13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki satu Provinsi yang rentan terhadap gempa


dan Tsumani yaitu Provinsi Sumatera Barat. Terdapat tujuh
Kabupaten dan Kota yang merupakan daerah rawan bencana
meliputi Padang. Pesisir Selatan, Pariaman, Padang Pariaman,
Agam, Pasaman Barat, dan Kepulauan Mentawai, sekitar
921.349 jiwa warga bermukim di zona bahaya Tsunami
(Ristrini, Rukmini, & Oktarina, 2012: 92)
Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat
pelepasan energi dari dalam perut bumi secara tiba-tiba,
sehingga menciptakan gelombang seismik, yang ditandai
dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi (Anies, 2018)
Kesiapsiagaan sangat perlu karena jumlah jiwa serta
kehilangan harta benda setiap terjadi bencana sangat tinggi,
seperti yang terjadi di Sumatera Barat pada tanggal 30
September 2009 gempa bumi menyebabkan 1100 orang
meninggal, 2180 orang luka-luka dan 2650 bangunan rumah
rusak berat dan ringan termasuk gedung kantor, sekolah, dan
fasilitas umum lainnya (http://www.sumbarprov.go.id diakses
pada tanggal 14 Agustus 2017). Gempa bumi menyebabkan
banyak anak-anak serta orang rentan seperti orang dengan
hambatan fisik terjebak di dalam rumah, hal ini membuktikan
bahwa sangat penting pengetahuan kebencanaan dalam
menghadapi gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia.
Gempa bumi (earth quake) adalah salah satu dampak negatif
dari adanya proses tektonik tersebut, daerah daerah pertemuan
tumbukan tersebut (subduktion zone) menjadi daerah rawan
gempa bumi, mulai dari daerah ujung pantai barat Sumatera
sampai ke pantai selatan Flores, berlanjut dari pantai selatan
Timor, pantai barat laut dan barat Irian Jaya, utara polan
Seram, barat dan utara Maluku serta sampai ke timur dan utara
Sulawesi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.Bagaimana proses terjadinya gempa bumi?
2.Apa saja dampak dari terjadi nya gempa bumi?
3.Apa cara mengatasi atau meminimalisir dampak dari gempa
bumi?

1.3 Tujuan Masalah


Adapun tujuan masalah dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui proses terjadinya gempa bumi
2. Mengetahui dampak terjadinya gempa bumi
3. Mengetahui cara meminimalisir dampak dari gempa bumi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gempa Bumi


Pada hakeketnya gempa bumi adalah getaran atau serentetan
getaran dari kulit bumi yang bersifat tidak abadi/ sementara
dan kemudian menyebar ke segala arah (Howel, 1969). Gempa
bumi juga merupakan hentakan besar yang terjadi sekaligus
akibat penimbunan energi elastik atau strain dalam waktu yang
lama secara kontiuitas akibat dari adanya proses pergerakkan
lempeng benua dan samadera. Sesungguhnya, kulit bumi
bergetar secara kontinyu walaupun relatif sangat kecil. Getaran
tersebut tidak dikatakan sebagai gempa bumi karena sifat
getarannya terus menerus, sedangkan gempa bumi memiliki
waktu awal dan akhir terjadinya sangat jelas. Ilmu yang secara
khusus mempelajari gempa bumi dinamakan Seismologi.

2.2 Proses Terjadinya Gempa Bumi


Para ahli menganggap bahwa terdapat empat sebab yang
menimbulkan gempa bumi, yaitu:
1. Runtuhan lubang-lubang interior burni
2. Tabrakan/ impack
3. Letusan gunung api
4. Kegiatan tektonik

2.2.1 Runtuhan Lubang Lubang Interior Bumi


Runtuhnya lubang-lubang interior seperti gua atau tambang
batuan/ mineral dalam bumi dapat menyebabkan getaran di atas
permukaannya, namun getaran ini tidak terlalu besar dan
terjadi hanya di setempat saja atau terjadi secara local.
2.2.2 Tabrakan (impack)
Tabrakan benda langit atau sering disebut meteor juga dapat
menyebabkan getaran, hanya saja getaranya tidak sampai
terekam oleh alat pencatat getaran gempa bumi dan juga sangat
jarang terjadi.

2.2.3 Letusan atau Ledakan Gunungapi


Aktivitas gunungapi dapat menimbulkan gempa yang disebut
gempa bumi vulkanik. Gempa bumi ini terjadi baik sebelum,
selama, ataupun sesudah letusan gunungapi. Penyebab gempa
ini adalah adanya persentuhan antara magma dengan dinding
gunungapi dan tekanan gas pada letusan yang sangat kuat, atau
perpindahan magma secara tiba-tiba dari dapur magma.
Kekuatan gempa bumi vulkanik sebenarnya sangat lemah dan
hanya terjadi di wilayah sekiar gunungapi yang sedang aktif.
Dari seluruh gempa bumi yang terjadi hanya 7% yang
termasuk ke dalam gempa bumi vulkanik, walaupun demikian
kerusakannya cukup luas juga, karena disertai dengan letusan
gunungapi.
Berdasarkan kedudukan sumber gempanya (posisi kegiatan
magma) dapat dibedakan menjadi empat jenis:
a. gempa volkanik dalam; kedalaman sumber gempanya ±2-
30 km. Gempa bumi ini banyak persamaanya engan gempa
bumi tektonik, terutama mengenaigempa susulannya.
Terjadi pada saat menjelang letusan suatu gunung api, atau
sebagai pertanda bahwa suatu gunung api tengah mulai
aktif.

b. Gempa vulkanik dangkal, kedalaman sumeber gempa kurang


dari 2 km, terjadi pada saat mendekati terjadinya letusan, sau
letusan dan setelah letusan terjadi.
c. Gempa bumi ladakan, terjadi sehubungan dengan tengah
berlangsungnya ledakan gunung api, sumber gempa sangat
dangkal kurang dari 1 km.

d. Getaran vulkanik atau tremor, trerjadi terus-menerus


sehingga menciptakan suasana tidak tenang, sumber gempanya
terletak dari kedalaman 30 km sampai permukaan.

2.2.4 Kegiatan Tektonik


Gempa bumi yang mempunyai efek sangat besar seenarnya
berasal dari kegiatan tektonik, yaitu mencakup 90% dari
seluruh kegiatan gempa bumi. Gempa bumi ini berhubungan
dengan kegiatan gaya-gaya tektonik yang telah terus
berlangsung dalam proses pembentukan gunung-gunung,
terjadinya patahan-patahan (faults) dan tarikan atau tekanan
dari pergerakan lempeng-lempeng batuan penyusun kerak
bumi.
Proses dan jalur pusat-pusat gempa bumi tektonik di seluruh
dunia dapat dijelaskan dengan teori tektonik lempeng. Bagian-
bagian paling aktif sepanjang jalur pusat gempa bumi terletak
sepanjang busur kepulauan (island arc) dan tepi benua atau
continenal margin. Proses gempa tektonik sangat berkaitan
dengan adanya zona subduksi, di bawah ini adalah keterangan
posisi zona subduksi dan wilayah yang rawan gempa:

Gambar 1.Peta persebaran titik-titik rawan gempa di dunia


Gambar 2. Peta persebaran daerah tumbukan/subduction zone
dunia

Gambar 3. Peta persebaran subduction zone di indonesi

2.3 Dampak Terjadinya Gempa Bumi


Secara alamiah gempa bumi tidak dapat dihindari dan sangat
sulit untuk diprediksi atau diprakirakan, sehingga saat
terjadinya menimbulkan banyak kerugian dan korban jiwa.
Tingkat kerusakkan atau dampak dari gempa bumi dapat
diperkirakan berdasarkan kekuatan gempa tersebut, seperti
yang disebutkan dalam skala intensitas modified Mercalli:

Tingkat Dampak atau Tingkat Kerusakan yang Ditimbulkan


Kekuata
n
I Tidak dapat dirasakan orang,kecuali dalam keadaan luar biasa
II Terasa oleh orang yang sedang beristirahat atau yang berada di
lantai atau Gedung bertingkat
III Terasa di dalam Gedung, alat -alat gantung bergoyang,getaran
tanah seperti efek truk kecil lewat, lama getarannya dapat di
taksir,dan tidak di sadari bahwa itu gepa
IV Alat gantung bergoyang efek getaran seperti truk besar lewat atau
seperti dinding tiba-tiba ditabrak massa besar.
V Terasa diluar bangunan ,arah goncangan dapat di taksir,bandul
jam berhenti berjalan dan berjalan lagi dengan berubah
kecepatannya.
VI Terasa oleh semua orang,panik,orang tidak bisa berjalan dengan
tegak,pohon-pohon terlihat bergoncang.
VII Orang sulit berdiri,guncangan terasa oleh sopir mobil,parit dan
irigasi rusak.
VIII Sulit mengemudikan mobil,cabang patah dari pohonnya
IX Kepanikan umum,umumnya pondasi rumah rusak,rangka struktur
bangunan terpuntir,permukaan tanah retak cukup besar,di dekat
sungai terjadi letusan pair dan lumpur.
X Bangunan tembok dan pondasi nya hancur,bangunan kayu dan
jembatan runtuh,tanggul besar dan dam rusak berat,rel kereta api
sedikit bengkok.
XI Kerusakan hampir menyeluruh,batu besar bergeser,penglihatan
kabur.

2.4 Cara Meminimalisir Dampak Gempa Bumi


2.4.1 Apa yang harus dilakukan sebelum, saat dan sesudah
gempa bumi?
Sebelum terjadi gempa bumi:

*Mengenali apa yang disebut gempa bumi


Memastikan bahwa struktur dan letak rumah anda dapat terhindar
dari bahaya yang disebabkan gempabumi (longsor, liquefaction
dan lain-lain)
* Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan anda agar
terhindar bahaya gempabumi
* Kenali lingkungan tempat anda bekerja dan tinggal
*Memperhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila
terjadi gempabumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk
berlindung.

Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempa bumi


adalah akibat kejatuhan material
*Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian
bawah.
* Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat
gempa bumi terjadi.

Alat yang harus ada disetiap tempat Kotak P3K


* Senter/lampu Battery
*Makanan Suplenen dan Air

Upaya meminimalisir dampak gempa


1. membuat kontruksi bangunan tahan gempa sebagai langkah
mitigasi pasca bencana
2. Proses evakuasi korban diutamakan dengan cara manual
3. .Bila terjadi getaran usahakan jangan panik
4. Mengamati adanya tanda tanda alam akan terjadinya gempa,
seperti naiknya permukaan air sumur dan berubah menjadi
keruh, prilaku satwa yang menunjukkan rasa takut.

2.4.2 Tips Saat Terjadinya Gempa


Jika anda berada dalam bangunan Lindungi kepala dan badan
anda dari reruntuhan bangunan (dengan bersembunyi di bawah
meja misalnya).
*Mencari tempat yang paling aman dari reruntuhan goncangan.
*Berlari keluar apabila masih dapat dilakukan.Jika berada diluar
bangunan atau area terbuka Menghindari dari bangunan yang ada
di sekitar anda (seperti gedung, tiang listrik. pohon dan lain-lain).
* Perhatikan tempat anda berpijak hindari apabila terjadi rekahan
tanah.
Jika anda sedang mengendarai mobil
*Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi
pergeseran atau kebakaran.
* Perhatikan tempat anda berpijak hindari apabila terjadi rekahan
tanah,
* Jika anda tinggal atau berada di pantai, jauhi pantai untuk
menghindari terjadinya Tsunami
*Jika anda tinggal didaerah pegunungan, apabila terjadi
gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Sesudah terjadi gempa bumi


Jika anda berada dalam bangunan.
 Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib,
 Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan
tangga biasa.
 Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K.
 Telpon/minta pertolongan apabila terjadi luka parah pada
anda atau sekitar anda.
 Periksa lingkungan sekitar anda
 *Periksa apabila terjadi kebakaran.
 *Periksa apabila terjadi kebocoran gas.
 Periksa apabila terjadi arus pendek.
 Periksa aliran dan pipa air.
 Periksa segala hal yang dapat membahayakan (mematikan
listrik, tidak menyalakan api dan lain-lain).
 Jangan masuk kebangunan yang sudah terjadi gempa,
karena kemungkian masih terdapat reruntuhan,
 Jangan berjalan disekitar daerah gempa, kemungkinan
terjadi bahaya susulan masih ada.
 Mendengarkan informasi mengenai gempa dari radio
(apabila terjadi gempa susulan).
 Mengisi angket yang diberikan oleh Instansi Terkait untuk
mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gempa adalah suatu getaran yang dihasilkan dari hasil
akumulasi tenaga pendorong atau strain yang telah lama
menumpuk di dalam bumi akibat adanya proses pergeseran
lempeng lempeng bumi. Datangnya gempa tidak dapat
diprediksikan secara tepat dan cara untuk meminimalisir atau
mencegah terjadinya gempa itupun sampai saat ini belum
dapat dilakukan, walaupun demikian kita masih bisa
mencegah banyaknya korban. gempa dengan cara-cara yang
telah di sampaikan di bab 2.
Gempa juga dapat memicu terjadi bencana yang lainnya
seperti tsunami. meletusnya guungapi, dan longsor.

3.2 Saran
1. Sebaiknya, pendekatan yang dilakukan dalam upaya
menyebarluaskan informasi tentang bencana gempa bumi dan
tsunami adalah melalui media komunikasi non personal
(media massa), cetak maupun elektronik. Hal ini dikarenakan
kegiatan pertemuan kelompok ataupun pertemuan antar orang
per orang dengan komunikator (BPBD dan pihak terkait),
tidaklah memiliki hubungan signifikan dengan perilaku
masyarakat (kognitif. afektif, dan psikomotor) terhadap
bencana gempa bumi dan tsunami. UNIVERST ANDALA

AS 2. Informasi tentang bencana gempa bumi dan tsunami


melalui media komunikasi non personal (media massa) seperti
surat kabar, majalah, televisi, radio, film, billboards, leaflets,
atau booklets sebaiknya disampaikan sesekali dan tidak terlalu
sering agar pesan tidak berlalu dari khalayak.

3. Sebagai penunjang, pembagian buku saku tentang bencana


gempa bumi dan tsunami serta petunjuk Tempat Evakuasi
Sementara (TES) dapat dimanfaatkan mengurang risiko
bencana gempa bumi dan tsunami.

4. Untuk penelitian berikutnya dapat menganalisis pesan dari


sisi daya tarik pesan. Sehingga diperoleh gambaran daya tarik
pesan seperti apa yang memiliki hubungan dengan tingkat
kognitif, afektif, serta psikomotor

masyarakat tentang bencana gempa bumi dan tsunami.


DAFTAR PUSTAKA

Mulyo, Agung. 2004. Pengantar Ilmu Kebumian


Untuk Pengetahuan Geologi untuk Pemula.
CV. Pustaka Setia, Bandung
http://www.pu.go.id/Publik/Bencana_Alam/
Laporan/DataSearch.asp
http://merapi.vsi.esdm.go.id/
http://www.kimpraswil.go.id/
http://www.pu.go.id/Publik/Bencana_Alam/
Laporan/DataSearch.asp

Anda mungkin juga menyukai