Tugas 4 ASP Aisyah Arif 102201067
Tugas 4 ASP Aisyah Arif 102201067
Tugas 4 ASP Aisyah Arif 102201067
NIM : 102201067
PRODI/KELAS: AKUNTANSI/B
1. Pengertian APBN
APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah negara
yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). APBN ini merupakan rencana kerja pemerintah
negara dalam rangka meningkatkan hasil-hasil pembangunan secara berkesinambungan serta
melaksanakan desentralisasi fiskal.
APBN biasanya dimulai pada tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desembertahun anggaran.
2. Fungsi APBN
Fungsi Alokasi
Berarti negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumberdaya, serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.
Fungsi Distribusi
Berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Fungsi Stabilisasi
Memiliki makna bahwa anggara pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan
keseimbangan fundamental perekonomian.
Fungsi Otoriasi
Memiliki makna bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada
tahun yang bersangkutan.
Fungsi Perencanaan
Memiliki makna bahwa anggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan
kegiatan pada tahun tersebut.
Fungsi Pengawasan
Berarti anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan
pemerintah sesuai ketentuan yang telah ditetapkan,.
3. Tujuan APBN
Sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran negara dalam melaksanakan kegiatan kenegaraan untuk
meningkatkan produksi dan kesempatan kerja, dalam rangka meningkatkan perlumbuhan ekonomi dan
kemakmuran bagi masyarakat.
- Penuntutan ganti rugi yang diderita oleh negara dan penuntutan denda.
- UUD 1945 pasal 23 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
7. Komponen APBN
Sesuai dengan Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, pasal 17 yang menyatakan
bahwa Pendapatan Negara terdiri atas :
1. Penerimaan Pajak
2. Penerimaan bukan pajak
3. Hibah
b. Belanja Negara
c. Pembiayaan Anggaran
1. Penerimaan Pembiayaan
2. Pengeluaran Pembiayaan
Di tahap ini pemerintah mempersiapkan rancangan APBN, meliputi perkiraan, penerimaan dan
pengeluaran, skala prioritas, dan penyusunan budget exercise. Perencanan dan Penyusunan RAPBN
dilakukan pada setiap periode JanuariJuli ditahun sebelum pelaksanaan anggaran.
RAPBN yang telah ditetapkan kemudian diajukan untuk melalui proses pembahasan oleh menteri
keuangan, panitia anggaran DPR, dan mempertimbangkan masukan dai DPD. Hasil dari pembahasan
RAPBN akan menjadi UndangUndang APBN yang memuat satuan anggaran.
Pelaksanaan APBN akan diawasi pengawas fungsional dari eksternal maupun internal pemerintah.
1. Pengertian APBD
APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di
Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). APBD ditetapkan dengan
Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai
dengan tanggal 31 Desember.
2. Fungsi APBD
Fungsi Otorisasi Bermakna bahwa anggaran daerah menjadi dasar untuk merealisasi pendapatan dan
belanja pada tahun bersangkutan.
Fungsi Perencanaan Bermakna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemen dalam
merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
Fungsi Pengawasan Bermakna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman untuk menilai keberhasilan
atau kegagalan penyelenggaraan pemerintah daerah.
Fungsi Alokasi Bermakna bahwa anggaran daerah harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja,
mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya.
Fungsi Distribusi Memiliki makna bahwa kebijakan-kebijakan dalam penganggaran daerah harus
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Fungsi Stabilisasi Memiliki makna bahwa anggaran daerah menjadi alat untuk memelihara dan
mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah.
3. Tujuan APBD
a. Sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran dalam melaksanakan kegiatan daerah untuk
meningkatkan produksi dan kesempatan kerja, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
kemakmuran bagi masyarakat daerah.
d. Membantu meningkatkan dan juga menghadirkan transparasi pemda dalam penggunaan dana APBD
kepada masyarakat dan juga mempertanggungjawabkannya ke DPRD.
4. Prinsip Penyusunan APBD
b. Transparan, sehingga memudahkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi
seluasluasnya tentang APBD
d. Tepat waktu sesuai dengan tahapan dan jadwal yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan.
f. Substansi APBD tidak bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan yang lebih tinggi dan
peraturan daerah lainnya.
5. Komponen APBD
1. Penerimaan pembiayaan
2. Pengeluaran pembiayaan
a. Tahap Perancangan dan Pengajuan. APBD dirancang dan diajukan oleh pemerintah daerah kepada
DPRD dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung.
b. Tahap Pembahasan dan Persetujuan. Rancangan APBD (RAPBD) akan dibahas oleh pemerintah
daerah dengan usulan dari DPRD. Selain itu, DPRD juga akan memutuskan untuk setuju atau tidak
mengenai RAPBD tersebut.
c. Tahapan Pelaksanaan. Setelah APBD ditetapkan dengan peraturan daerah, ketentuan lebih detail soal
pelaksanaannya lebih lanjut akan dituangkan melalui keputusan gubernur/walikota/bupati.
Jamaluddin, dwi risma deviyanti, 2021. Modul Akuntansi Sektor Publik. Samarinda : Penerbit Universitas
Mulawarman