Managemen Kelompok Rs Kajen
Managemen Kelompok Rs Kajen
Managemen Kelompok Rs Kajen
Disusun Oleh :
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan laporan stage
manajemen pelayanan kebidanan. Laporan ini disusun untuk memenuhi target
kompetensi pendidikan profesi bidan pada stage manajemen pelayanan kebidanan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah mendukung dan
membantu dalam menyelesaikan laporan ini, diantaranya kepada:
1. Jeffry Ardiyanto, M.App.,Sc selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Semarang.
2. Sri Wahyuni M, S.Kp,Ns, S.Tr.Keb, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Semarang Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang.
3. Ida Ariyanti, S.SiT, M.Kes selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan dan
Profesi Bidan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang.
4. dr.Iman Prasetyo, M.Kes, selaku Direktur RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan.
5. Sohirotun, S.Tr.Keb selaku pembimbing lahan praktik di RSUD Kajen Kabupaten
Pekalongan
6. Seluruh staf dan bidan yang bekerja di Ruang Kebidanan RSUD Kajen
Kabupaten Pekalongan.
7. Seluruh dosen dan staf jurusan kebidanan yang telah membimbing mahasiswa dan
memberikan bantuan selama proses praktik profesi bidan
Penulis menyadari bahwa dalam laporan masih terdapat kekurangan dan
keterbatasan kemampuan penulis.Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis
menerima segala kritik dan saran yang membangun kesempurnaan laporan ini.
Penulis,
HALAMAN PENGESAHAN
Suhirotun, S.Tr.Keb
NIP.198706252010012016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i`
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.............................................................................................................1
B.Tujuan ..........................................................................................................................3
C.Manfaat Penulisan........................................................................................................4
BAB II TINJAUAN LAHAN
A.Gambaran Umum Rumah Sakit...................................................................................5
B.Pengumpulan Data.......................................................................................................11
BAB III RUMUSAN MASALAH
A.Analisa Masalah...........................................................................................................40
B.Identifikasi Masalah.....................................................................................................41
C.Prioritas Masalah..........................................................................................................42
D.SWOT..........................................................................................................................44
E.POA..............................................................................................................................45
BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN.....................................................50
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan......................................................................................................................52
B.Saran.............................................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayanannya disediakan oleh, dokter, perawat dan tenaga ahli kesehatan lainnya..
Rumah sakit merupakan sebuah lembaga yang memberikan pelayanan kesehatan
secara umum, kesehatan itu bisa berupa rawat inap atau rawat jalan atau sebagai
sebuah institusi penyedia layanan kesehatan yang bertugas untuk melakukan
pemeriksaan, pengobatan dan perawatan. Rumah sakit merupakan salah satu
sarana kesehatan yang melaksanakan upaya kesehatan dan meningkatkan
kesehatan yang optimal bagi masyarakat (Misbahuddin, 2020).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 3
tahun 2020, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat. Sedangkan Rumah Sakit menurut peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 Rumah
Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit
maupun orang sehat atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta
memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan
(Misbahuddin, 2020).
Rumah sakit bertugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat umum dan beberapa pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit
diantaranya pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, pelayanan perawatan,
pelayanan rehabilitas, pencegahan dan peningkatan kesehatan sebagai tempat
pendidikan atau pelatihan medik dan para medik sebagai tempat penelitian dan
pengembangan ilmu di bidang kesehatan, pengembangan teknologi di bidang
kesehatan dan berbagai bentuk pelayanan kesehatan lainnya. Tugas- tugas
tersebut merupakan kewajiban dan tanggung jawab rumah sakit yang harus
dilakukan oleh semua tenaga medis dan non medis yang ada di rumah sakit,
sehingga publik umum merasakan kepuasan dengan apa yang dilakukan oleh
rumah sakit (Misbahuddin, 2020).
Bidan dalam pelayanan kebidanan mempunyai peranan penting dalam
menurunkan angka kematian ibu dan anak dan sebagai ujung tombak pemberi
asuhan kebidanan. Dalam memberi asuhan bidan sebagai individu yang
memegang tanggung jawab terhadap tugas kliennya, biopsikososial. Di tengah
masyarakat, bidan juga berperan dalam memberi pendidikan kesehatan dan
mengubah perilaku masyarakat terhadap pola hidup dan gaya hidup yang tidak
sehat. Jadi tidak hanya memberi asuhan pada individu tapi juga terhadap keluarga
dan masyarakat. Oleh karena itu, bidan harus mempunyai pendekatan manajemen
agar dapat mengorganisasikan semua unsur-unsur yang terlibat dalam
pelayanannya dengan baik dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan
anak (Mamik, 2014).
Manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan masalah ibu
dan khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada
individu, keluarga dan masyarakat atau pendekatan yang digunakan oleh bidan
dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari
pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di sebuah organisasi.Di dalam manajemen tersebut
mencakup kegiatan POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling)
terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi tersebut.
Kebidanan Indonesia sekarang ini masih berada dalam proses mewujudkan
kebidanan sebagai profesi, maka dari itu banyak terjadi beberapa perubahan
dalam aspek kebidanan yaitu berupa penataan pendidikan tinggi kebidanan,
pelayanan dan asuhan kebidanan, pembinaan dan kehidupan keprofesian, dan
penataan lingkungan untuk perkembangan kebidanan. Perubahan – perubahan ini
akan membawa dampak yang positif seperti makin meningkatnya mutu pelayanan
kesehatan atau kebidanan yang diselenggarakan, makin sesuainya jenis dan
keahlian tenaga kesehatan atau kebidanan yang tersedia dengan tuntutan
masyarakat, dan bertambahnya kesempatan kerja bagi tenaga kesehatan
khususnya tenaga bidan. Oleh karena alasan – alasan diatas maka pelayanan
kebidanan harus dikelola secara profesional, karena itu perlu adanya Manajemen
Kebidanan.Manajemen kebidanan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan
pelayanan nyata di Rumah Sakit, sehingga bidan perlu memahami bagaimana
konsep dan aplikasinya di dalam organisasi kebidanan itu sendiri. Berdasarkan hal
tersebut, penulis akan membahas hal – hal yang berkaitan dengan Manajemen
Kebidanan (Maryuani, 2016).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan Praktik Kebidanan Manajemen Pelayanana
Kebidanan Komprehensif Profesi Bidan, mahasiswa diharapkan dapat
menerapkan prinsip-prinsip manajemen dalam pelayanan kebidanan secara
bertanggung jawab dan menunjukkan sikap kepemimpinan yang professional.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti / melaksanakan praktik manajemen pelayanan
kebidanan komprehensif, mahasiswa mampu :
a. Melaksanakan pengkajian
b. Melaksanakan analisis situasi dan identifikasi masalah manajemen
kebidanan berdasarkan critical thinking.
c. Melakukan kegiatan manajemen kebidanan di tempat pelayanan dalam
bentuk :
1) Mampu membuat fungsi perencanaan praktik manajemen kebidanan
profesional di tempat pelayanan.
2) Mampu melaksanakan fungsi pengorganisasian model praktik asuhan
kebidanan professional.
3) Melaksanakan fungsi pengarahan di pelayanan praktik kebidanan
professional.
4) Mampu melakukan komunikasi efektif.
5) Melaksanakan fungsi pengendalian dalam bentuk audit hasil di
pelayanan praktik kebidanan professional.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Ruang Kebidanan
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan kepada bidan dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan kebidanan khususnya pemberian asuhan
kebidanan.
2. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Kajen Kabupaten Pekalongan
Sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan kebidanan dan sarana prasarana di setiap ruangan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai masukan atau referensi bagi institusi pendidikan dalam hal
manajemen kebidanan.
4. Bagi Mahasiswa
Sebagai pembelajaran bagi mahasiswa praktek untuk meningkatkan
pengetahuan dan melaksanakan asuhan kebidanan di ruang rawat inap untuk
diaplikasikan di dunia kerja.
5. Bagi Bidan
Sebagai referensi penunjang sarana pelayanan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada pasien sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien dan
keluarga.
BAB II
TINJAUAN LAHAN
2. Profil
Nama Rumah Sakit : RUANG MELATI RSUD KAJEN
KABUPATEN PEKALONGAN
Alamat : Jalan Raya Karangsari Karanganyar
Pekalongan 51182 Telp. IGD : (0285) 385230, Info : 385231, Fax :
(0285)38522
E-mail : [email protected]
Pemilik : Pemerintah Kabupaten Pekalongan
Tipe Rumah Sakit : C Non Pendidikan
Pola Pengelolaan Keuangan : Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Status : LULUS Tingkat Paripurna, Akreditasi versi
SNARS
Kapasitas : 172Tempat Tidur
Sumber Daya Manusia (SDM) Ruang Melati RSUD Kajen
Managemen :
Direktur : 1 orang
Wakil Direktur : 2 orang
Kepala Bagian : 3 orang
Kepala Bidang : 3 orang
Kepala Sub Bagian : 6 orang
Kepala seksi : 4 orang
Tenaga Medis :
Dokter umum : 15 orang
Dokter gigi : 2 orang
Dokter spesialis : 16 orang
Dokter mitra : 1 orang
Tenaga Paramedis
Perawat : 165 orang
Bidan : 29 orang
Tenaga non paramedis:
Farmasi : 24 orang
Tenaga kesehatan lainnya : 53 orang
Tenaga administrasi : 125 orang
PTT BLUD/ kemitraan : 238 orang
3. Visi, Misi, Motto dan Nilai Budaya
a. Visi
Visi RSUD Kajen adalah ”Rumah Sakit Dengan Pelayanan Yang
Bermutu dan Berorientasi Pada Keselamatan Pasien’’
b. Misi
1) Menyiapkan SDM pelayanan yang terlatih sesuai dengan profesinya;
2) Menyiapkan sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan
yang bermutu dan berorientasi pada keselamatan pasien;
3) Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan medis
kepada seluruh lapisan masyarakat dengan mengedepankan efisiensi
dan efektivitas;
4) Menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan, lembaga pelayanan
kesehatan, pemerintah, Asuransi, dan masyarakat;
5) Mengembangkan organisasi Rumah Sakit yang sesuai dengan
tuntutan zaman serta meningkatkan manajemen yang transparan,
akuntabel
c. Motto : Pelayanan Optimal Adalah Tekad Kami”
d. Nilai Budaya
“Religius, Jujur, Empati, Profesional, Inovatif”
Maklumat Pelayanan “Kami seluruh civitas RSUD Kajen Kabupaten
Pekalongan berkomitmen memberikan pelayanan prima sesuai standar
pelayanan yang telah ditetapkan dan apabila komitmen ini tidak dipatuhi
maka kami siap menerima sanksi sesuai Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku.”
4. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
a. Kedudukan
Rumah Sakit Umum Daerah Kajen Kabupaten Pekalongan adalah sebagai
Rumah Sakit Daerah di Kabupaten Pekalongan dimana termasuk Rumah
Sakit tipe C yang sudah terakreditasi Paripurna oleh KARS.
b. Tugas
Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna
dengan mengutamakan penyembuhan (kuratif), pemulihan
(rehabilitatif), upaya peningkatan (promotif), pencegahan terjadinya
penyakit (preventif) dan melaksanakan upaya rujukan serta pelayanan
yang bermutu sesuai standar pelayanan Rumah sakit.
c. Fungsi
Berkaitan dengan Visi Kabupaten Pekalongan Ruang Melati RSUD Kajen
sebagai pelaksana teknis bidang kesehatan telah menjalankan fungsinya
memberi dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah sesuai
dengan lingkup tugasnya, antara lain kusus untuk merawat ibu
nifas dan pasien perempuan dengan keluhan penyakit kandungan.
memberikan pelayanan bagi masyarakat miskin (melalui program
Jamkesmas dan Jamkesda, dan BPJS 2014) serta mendukung upaya
preventif dari Dinas Kesehatan dengan memberikan laporan secara
berkala (mingguan, bulanan, triwulan, semester, tahunan, dan
insidentil). Selain itu Ruang Melati RSUD Kajen juga berusaha
mewujudkan perlindungan rasa aman dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Pekalongan.
5. Jenis- Jenis Pelayanan Kesehatan
a. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat 24 jam
b. Pelayanan Instalasi Rawat Inap
Pelayanan Instalasi Rawat Inap pada masa pandemi mengalami
penyesuaian ruang.
1) Ruang Teratai, khusus untuk rawat inap pasien laki-laki.
2) Ruang Matahari, terdiri dari 3 tempat tidur VIP, 4 tempat tidur kelas
1, 4 tempat tidur kelas 2, dan 16 tempat tidur kelas 3.
3) Ruang Melati, khusus untuk merawat ibu nifas dan pasien perempuan
dengan keluhan penyakit kandungan.
4) Ruang Flamboyan, khusus untuk merawat pasien anak.
5) Ruang Anggrek, khusus untuk erawat pasien kelas 3.
6) Ruang Kenanga, sementara untuk ruang perawatan selama perbaikan
ruang yang lain.
7) Ruang PONEK, pelayanan gawat darurat bagi ibu melahirkan dan
bayi baru lahir (buka 24 jam).
c. Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
1. Poliklinik Umum
2) Poliklinik Spesialis Kandungan
3) Poliklinik Spesialis Bedah
4) Poliklinik Spesialis Bedah Urologi
5) Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
6) Poliklinik Spesialis Anak
7) Poliklinik Gigi
8) Poliklinik Spesialis Syaraf
9) Poliklinik Spesialis THT
10) Poliklinik Spesialis Mata
11) Poliklinik Spesialis Kesehatan Jiwa
12) Poliklinik Spesialis FKR / Rehab Medis
13) Poliklinik Spesialis Jantung
d. Pelayanan Intensive Care Unit (ICU)
e. Pelayanan Pediatric Intensive Care Unit (PICU)
f. Pelayanan Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
g. Pelayanan Operasi
h. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam
i. Pelayanan Instalasi Radiologi
j. Pelayanan Instalasi Hemodialisa
k. Pelayanan Instalasi Rekam Medik
l. Pelayanan Instalasi PONEK 24 jam
m. Pelayanan Instalasi Rehabilitasi Medik
n. Pelayanan Instalasi Farmasi 24 jam
o. Pelayanan Instalasi Gizi
p. Pelayanan Fisioterapi
q. Pelayanan Ambulans
r. Pelayanan Laundry
s. Pelayanan Pemulasaraan Jenazah
B. Pengumpulan Data
1. Data umum Ruang Melati
a. Kualifikasi tenaga
Tabel 1 : Kualifikasi tenaga di Ruang Melati RSUD Kajen Kabupaten
pekalongan
No Nama Kualifikasi Keterangan
1. Sohirotun, S.Tr.Keb Bidan Kepala Ruang
Riwayat Pendidikan: Melati
DIV kebidanan
Distribusi Ketenagaan
Tenaga di Ruang Melati RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan terdiri dari:
1. Kepala Ruang
2. 15 Bidan Pelaksana
Bangunan, sarana dan prasarana
1) Lokasi Ruang
Di Ruang Melati terdapat ruangan nurse station, ruangan tindakan,
ruang cuci alat dan sterilisasi, ruang isoalsi, ruang petugas, ruang
linen, gudang, parker brankar
2) Standar Peralatan
Ruang Bersalin di Ruang Melati RSUD Kajen Kabupaten
Pekalongan, dilengkapi dengan fasilitas:
3) Alur pengadaan
Perencanaan pengadaan logistik di Ruang Melati RSUD K
kabupaten Pekalongan dilakukan pada awal tahun. Perencanaan
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan stock obat di ruangan untuk
kurun waktu satu tahun.
Jumlah dan macamnya logistik dihitung dari jumlah pasien
dalam kurun waktu tahun yang sudah berjalan, hal ini tentunya sebagai
dasar pembuatan rencana tahun berikutnya.
Prosedur pengadaan logistik yang dilakukan Ruang Melati
RSUD Kajen kabupaten Pekalongan untuk menjamin tersedianya
jumlah yang cukup adalah dengan cara :
a) Paket tindakan
Adalah suatu sistem pengelolaan dan pendistribusian obat di
Ruang Melati RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan, jumlah dan
jenis obat serta bahan habis pakai yang ditentukan oleh kebutuhan
masing-masing ruangan.
b) Resep individual
Adalah sistem pengelolaan obat yang dilakukan oleh Instalasi
Farmasi dengan menggunakan resep masing masing pasien untuk
mengganti jumlah obat yang telah diambil dari floor stock.
4) Pemeliharaan alat kesehatan
Pemeliharaan alat kesehatan dilakukan secara rutin oleh IPSRS
(Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit)
5) Persediaan obat
Sistem Pengadaan Logistik di Ruang Melati RSUD Kajen
No Nama Unit Obat obatan dan bahan habis Obat obatan dan bahan habis
pakai di troli Emergency pakai di floorstock atau Loker
pasien
Diah Ayu S.kp Ners Eni Ratna. Amd. Keb Nanik Sri, S.Tr.Keb
b. Fungsi pengorganisasian
1) Struktur organisasi
WADIR
PELAYANAN
KEPALA BIDWAT
KEP.INSTALASI
RAWAT INAP
KEPALA SEKSI
KEPALA RUANGAN
PJ SHIFT
BIDAN SENIOR
BIDAN JUNIOR
POTTER
2) Uraian tugas
a) Kepala Ruang
Ikhtisar Jabatan :
Memimpin, mengkoordinasikan, dan mengawasi pelayanan ruang
perawatan kebidanan berdasarkan standar yang berlaku agar dapat
memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas.
(1) Uraian Tugas
(a) Memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan
standar agar dapat memberikan pelayanan yang
berkualitas dan memberikan kepuasaan kepada
pelanggan.
(b) Melakukan kerjasama dan berkomunikasi dengan
seluruh bagian terkait, pasien, dan menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif sesuai dengan
pelayanan dan pedoman pengorganisasian agar
pelayanan dapat berjalan secara maksimal.
(c) Melakukan pengawasan pelayanan kebidanan sesuai
dengan pedoman pelayanan, agar pelayanan dapat
berjalan sesuai standar.
(d) Melakukan pengawasan terhadap sarana prasarana di
ruangan sesuai dengan kebijakan rumah sakit, agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
(e) Melakukan pengawasan terhadap inventaris alat yang
ada di ruangan sesuai kebijakan rumah sakit agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
(f) Melakukan pelaporan kerusakan alat.
(g) Melakukan pengawasan terhadap bagian logistik di
ruangan sesuai kebijakan rumah sakit, agar logistik
yang dibutuhkan selalu tersedia.
(h) Membuat laporan bulanan dan tribulan sesuai kebijakan
keperawatan/kebidanan agar terinformasikan data
pelayanan kebidanan.
(i) Mengawasi pembuatan dan pelaksanaan jadwal dinas
sesuai dengan pedoman pelayanan
keperawatan/kebidanan agar ketenagaan yang ada
sesuai dengan ratio pasien dan kompetensi yang
dibutukan.
(j) Melakukan pendistribusian dan pendelegasian kerja
bagi personel yang berada dibawah nya sesuai dengan
pedoman pengorganisasian agar pelayanan terlaksana
dengan baik.
(k) Membuat usulan kebutuhan akan alat kesehatan yang
diperlukan sesuai dengan kebijakan rumah sakit agar
terpenuhinya alat kesehatan sesuai kebutuhan.
(l) Mengusulkan promosi, rotasi dan peningkatan
pendidikan dan pelatihan bagi bidan sesuai dengan
peraturan kepegawaian dan kebijakan pelayanan di
rumah sakit agar komposisi ketenagaan seimbang.
(m) Melakukan pembinaan staf di ruangan sesuai dengan
peraturan kepegawaian agar terciptanya sumber daya
yang berkualitas.
(n) Melakukan penilaian terhadap kinerja staf keperawatan
sesuai dengan peraturan kepegawaian agar
terlaksananya sistem penghargaan dengan baik.
b) Pj.Shift
(1) Melaksanakan absensi finger print datang dan pulang
tepat waktu setiap jaga shift
(2) Melaksanakan operan jaga:
(1) Menyampaikan kondisi pasien yang meliputi data
subjektif, data objektif, diagnosa kebidanan, rencana
asuhan, advis DPJP, tindakan yang telah dilakukan,
evaluasi hasil asuhan, dan rencana tindak lanjut asuhan
shift bnerikutnya
(2) Memimpin diskusi hal-hal terkait asuhan yang telah
diberikan atau akan diberikan ketika ada
ketidaksesuaian
(3) Memimpin ronde ke kamar pasien
(4) Mempimpin doa bersama
(3) Melakukan pengkajian awal pasien baru dan memberikan
KIE sesuai dengan hasil pemeriksaan dan rencana Asuhan
kebidanan yag akan dilakukan kepada pasien dan keluarga
(4) Menghormati hak pasien
(5) Bertanggung jawab dalam pemberian asuhan kebidanan
selama shift jaga
(6) Melaksanakan kolaborasi dengan DPJP atau tenaga
kesehatan yang lain
(7) Melaksanakan pemberian inform consent terhadap pasien
dan keluarga
(8) Menciptakan dan memelihara lingkunga kerja yang
kondusif, aman dan bersih
(9) Bertanggung jawab dan melaksanakan kewaspadaan dalam
pencegahan cidera pada pasien dan pengurangan resiko jatuh
pada pasien
(10) Bertanggung jawab dan mengelola darah atau produknya
secara aman
(11) Bertanggung jawab dan memastikan ketersediaan oksigen
ruangan dan melakukan komunikasi dengan petugas teknik
(12) Bertanggung jawab dan melaksanakan perawatan luka pada
pasien
(13) Bertanggung jawab dan melaksanakan pemberian obat pada
pasien sesuai advis dokter
(14) Bertanggung jawab dan melaksanakan pendokumentasien,
pencatatan dan pelaporan pelaksanaan asuhan kebidanan
dama Rekam Medis, buku registerpasien masuk, entry data
harian PMKP
(15) Bertanggung jawab dan menginput data kedalam SIMRS
(16) Bertanggung jawab dan menciptakan komunikasi efektif
baik dengan pasien, keluarga, dokter, sesama bidan maupu
tenaga kesehatan lain
(17) Membuat laporan kematian maternal/RMM
(18) Turut berpartisipasi dalam program pendidikan dan
pelatihan sesuai dengan kebijakan pelayanan untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dengan tahapan
mengajukan usulan pelatihan dan mengikuti pelatihan
c) Bidan Pelaksana
(1) Menyampaikan kondisi pasien yang meliputi data
subjektif, data objektif, diagnosa kebidanan, rencana asuhan,
advis DPJP, tindakan yang telah dilakukan, evaluasi hasil
asuhan, dan rencana tindak lanjut asuhan shift bnerikutnya
(2) Memimpin diskusi hal-hal terkait asuhan yang telah
diberikan atau akan diberikan ketika ada ketidaksesuaian
(3) Memimpin ronde ke kamar pasien
(4) Mempimpin doa bersama
(5) Melakukan pengkajian awal pasien baru dan memberikan
KIE sesuai dengan hasil pemeriksaan dan rencana Asuhan
kebidanan yag akan dilakukan kepada pasien dan keluarga
(6) Menghormati hak pasien
(7) Bertanggung jawab dalam pemberian asuhan kebidanan
selama shift jaga
(8) Melaksanakan kolaborasi dengan DPJP atau tenaga
kesehatan yang lain
(9) Melaksanakan pemberian inform consent terhadap pasien
dan keluarga
(10) Menciptakan dan memelihara lingkunga kerja yang
kondusif, aman dan bersih
(11) Bertanggung jawab dan melaksanakan kewaspadaan dalam
pencegahan cidera pada pasien dan pengurangan resiko jatuh
pada pasien
(12) Bertanggung jawab dan mengelola darah atau produknya
secara aman
(13) Bertanggung jawab dan memastikan ketersediaan oksigen
ruangan dan melakukan komunikasi dengan petugas teknik
(14) Bertanggung jawab dan melaksanakan perawatan luka pada
pasien
(15) Bertanggung jawab dan melaksanakan pemberian obat pada
pasien sesuai advis dokter
(16) Bertanggung jawab dan melaksanakan pendokumentasien,
pencatatan dan pelaporan pelaksanaan asuhan kebidanan
dama Rekam Medis, buku registerpasien masuk, entry data
harian PMKP
(17) Bertanggung jawab dan menginput data kedalam SIMRS
(18) Bertanggung jawab dan menciptakan komunikasi efektif
baik dengan pasien, keluarga, dokter, sesama bidan maupu
tenaga kesehatan lain
(19) Membuat laporan kematian maternal/RMM
(20) Turut berpartisipasi dalam program pendidikan dan
pelatihan sesuai dengan kebijakan pelayanan untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dengan tahapan
mengajukan usulan pelatihan dan mengikuti pelatihan
d) Perawat Pelaksana
(1) Menyampaikan kondisi pasien yang meliputi data
subjektif, data objektif, diagnosa kebidanan, rencana asuhan,
advis DPJP, tindakan yang telah dilakukan, evaluasi hasil
asuhan, dan rencana tindak lanjut asuhan shift berikutnya
(5) Melakukan pengkajian awal pasien baru dan memberikan
KIE sesuai dengan hasil pemeriksaan dan rencana Asuhan
kebidanan yag akan dilakukan kepada pasien dan keluarga
(6) Menghormati hak pasien
(7) Bertanggung jawab dalam pemberian asuhan kebidanan
selama shift jaga
(8) Melaksanakan kolaborasi dengan DPJP atau tenaga
kesehatan yang lain
(9) Melaksanakan pemberian inform consent terhadap pasien
dan keluarga
(10) Menciptakan dan memelihara lingkunga kerja yang
kondusif, aman dan bersih
(11) Bertanggung jawab dan melaksanakan kewaspadaan dalam
pencegahan cidera pada pasien dan pengurangan resiko jatuh
pada pasien
(12) Bertanggung jawab dan mengelola darah atau produknya
secara aman
(13) Bertanggung jawab dan memastikan ketersediaan oksigen
ruangan dan melakukan komunikasi dengan petugas teknik
(14) Bertanggung jawab dan melaksanakan perawatan luka pada
pasien
(15) Bertanggung jawab dan melaksanakan pemberian obat pada
pasien sesuai advis dokter
(16) Bertanggung jawab dan melaksanakan pendokumentasien,
pencatatan dan pelaporan pelaksanaan asuhan kebidanan
dama Rekam Medis, buku register pasien masuk, entry data
harian PMKP
(17) Bertanggung jawab dan menginput data kedalam SIMRS
(18) Bertanggung jawab dan menciptakan komunikasi efektif
baik dengan pasien, keluarga, dokter, sesama bidan maupu
tenaga kesehatan lain
(19) Membuat laporan kematian maternal/RMM
(20) Turut berpartisipasi dalam program pendidikan dan
pelatihan sesuai dengan kebijakan pelayanan untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dengan tahapan
mengajukan usulan pelatihan dan mengikuti pelatihan
b) Clining Servise
Tenaga cleaning servise di Ruang Melati RSUD Kajen
kabupaten pekalongan 3 orang dan untuk pengaturan jaga hanya
pada shift pagi 2 orang dan orang shif siang 1 siang.
4) Pengorganisasian klien
Diruangan dalam pengorganisasian klien untuk saat ini sesuai posisi
bidan dalam satu tim tiap shift nya yaitu merah, kuning, dan hijau.
5) Sistem penghitungan tenaga
Sistem penghitungan tenaga di ruang melati untuk dinas pagi sebanyak
3 bidan, dinas siang 3 bidan, dan malam 3 bidan.
c. Fungsi Pengarahan
1) Operan
Operan jaga atau serah terima asuhan pasien (hand over) di ruang
bersalin dilaksanakan pada pergantian shift. Dipimpin oleh karu/ ka
tim/ ka shift yang bertugas pada shift sebelumnya. Operan dilakukan
langsung dengan pembacaan status pasien, karena saat ini bidan
ruangan tidak lagi membuat buku laporan harian sesuai dengan standar
akreditasi SNARS. Operan jaga melaporkan tentang kondisi pasien
terkini, perkembangan / kemajuan perawatan, advise dokter, pasien
pengawasan serta segala macam kejadian pada pasien yang dirawat.
Setelah membahas mengenai asuhan pasien, dilakukan pula serah
terima laporan pertanggungjawaban oleh dinas sebelumnya yang
diketik dan disajikan dalam bentuk print out oleh petugas shift
sebelumnya, kemudian di tanda tangani oleh pemberi dan penerima
operan. Laporan tersebut berisi rekapan ringkas jumlah pasien, pasien
pengawasan, pasien komplain, catatan peralatan dan peminjamannya,
pemakaian troley Aemergency, billing, informasi tambahan serta
kendala selama bekerja dalam 1 shift.
Setelah operan jaga dalam satu meja duduk berhadapan, setelah
itu semua bidan dari kedua shift jaga berkeliling ke ruangan pasien,
melihat kondisi pasien saat hand over, sekaligus menyapa pasien,
menanyakan keluhan.
Hal-hal yang belum dilaksanakan saat operan seperti operan pagi
tidak selalu dipimpin oleh karu, belum dilaksanakan doa bersama, baik
dengan petugas maupun dengan pasien, selain itu saat berkeliling
melakukan hand over bidan belum memperkenalkan tim jaga yang
pada shift selanjutnya.
2) Pre dan post conference
Pre dan Post Conference yang dilakukan oleh bidan jaga di ruang
Melati masih tergabung dalam operan. Fungsi pengarahan ini belum
berjalan sendiri. Kendala yang dihadapi yaitu karena belum terbiasa di
lakukan pre dan post conference.
3) Motivasi kepada bidan
Motivasi yang diberikan kepada bidan diruang kebidanan
diberikan secara langsung oleh kepala ruangan dengan pendekatan
kelompok dan personal, serta pemberian reward yang disetujui oleh
bagian Keperawatan dengan diikutsertakan pendidikan dan pelatihan-
pelatihan kebidanan untuk meningkatkan skill dan menambah
pengetahuan bidan.
4) Pendelegasian
Kepala ruang adalah penanggung jawab ruangan yang dalam hal
ini dapat melimpahkan wewenangnya kepada ketua tim. Misalnya
pada saat ada mahasiswa, kepala ruang melimpahkan tugasnya kepada
ketua tim atau bidan pelaksana untuk membimbing. Contoh lain saat
penanganan pasien tugas ketua tim mendelegasikan kepada perawat
pelaksana. Fungsi pengarahan ini disebut delegasi.
5) Supervisi
Supervisi memiliki arti melihat dan meninjau dari atas atau
menilik dan menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan
terhadap aktivitas, kreativitas, dan kinerja bawahan. Supervisi ini
merupakan usaha untuk mengendalikan pekerjaan dari suatu
perencanaan agar hasilnya sesuai dengan mutu rencana, tepat waktu,
sesuai dan efisien.
6) Ronde
Ronde keperawatan merupakan salah satu metode yang diterapkan
pada Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP)yaitu dengan
memperhatikan seluruh kebutuhan maupun keluhan yang dirasakan
klien kemudian mendiskusikannya dengan tim keperawatan untuk
merencanakan pemecahan masalahnya.
Ronde keperawatan merupakan prosedur dimana dua atau lebih
perawat mengunjungi pasien untuk mendapatkan informasi yang akan
membantu dalam merencanakan pelayanan keperawatan dan
memberikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalah
keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah
diterima pasien.
Pelaksanaan kunjungan dan diskusi pada pasien guna
mendapatkan informasi kepada pasien tentunya sudah dilaksanakan.
d. Fungsi pengendalian
1) Indikator Mutu
Indikator mutu ruang kebidanan disesuaikan berdasarkan standar
pelayanan minimal di ruang kebidanan, antara lain :
a) Formulir pemberi pelayanan rawat inap dengan nilai standar :
100%
b) Formulir dokter penanggung jawab pasien dengan nilai standar
100%
c) Formulir ketersediaan pelayanan rawat inap dengan nilai standar
100%
d) Formulir jam visite dokter spesialis dengan nilai standar 100%
e) Formulir kejadian infeksi pasca natal dengan nilai standar 100%
f) Formulir angka kejadian infeksi nasokomial nilai standar 100%
g) Formulir tidak adanya kejadian adanya pasien jatuh yang
berakibat fatal atau kematian dengan nilai standar 100%:
h) Formulir kematian pasien > 48 jam dengan nilai <20%
i) Formulir kejadian pulang paksa dengan nilai > 80 %
j) Formulir kepuasan pelanggan dengan nilai 100%
k) Formulir pasien rawat inap TB yang di tangani dengan Strategi
DOTS < 20%
l) Formulir kegiatan penegakan diagnosis TB> 80 %
m) Formulir kegiatan pencatatan dan pelaporan TB > 80%
NO INDIKATOR STANDAR
Capaian Tri
Bulan II
1 Formulir pemberi pelayanan 100%
rawat inap 100%
BAB III
RUMUSAN MASALAH
A. Analisa Masalah
Analisa SWOT adalah kajian yang dilakukan terhadap suatu organisasi yang
sedemikian rupa sehingga diperoleh keterangan akurat tentang berbagai faktor
kekuatan, kelemahan, kesempatan atau peluang hambatan atau ancaman yang
dimiliki serta dihadapi oleh organisasi. Dengan analisis ini akan diketahui dengan
jelas berbagaipersiapan yang perlu dilakukan sehingga perencanaan yang akan
dibuat dapat lebih realistis.
Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan
atau interaksi antara unsur-unsur internal, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu :
1. Kekuatan (strength)
Kekuatan yang dimaksud adalah suatu keunggulan dalam sumber daya,
ketrampilan dan kemampuan lainnya yang relative terhadap pesaing dan
kebutuhan pasar yang dilayani oleh perusahaan. Misalnya dalam hal teknologi
yang dimiliki dan fasilitas yang dimiliki.
2. Kelemahan (weakness)
Kelemahan yang dimaksud juga bisa berupa sumber daya,ketrampilan dan
kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektifsuatu perusahaan.
Contohnya, tingkat ketrampilan karyawan dan kecilnya biaya promosi.
3. Peluang (opportunity)
Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan
perusahaan, misalnya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi.
4. Ancaman (treats)
Ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan
suatu perusahaan. Sebagai contoh yaitu pesatnya persaingan penyedia jasa
layanan kesehatan.
B. Identifikasi Masalah
1. Man
a. Tenaga bidan dan perawat di ruangan melati sebagian besar
berpendidikan D3, baru memiliki 3 orang tenaga sarjana terapan
kebidanan dan 1 orang ners
b. Tidak semua pelatihan masuk dalam anggaran RS
c. Tenaga bidan terdiri dari PNS dan BLUD dimana RS tidak mengikat
status karyawan, sehingga karyawan bisa resign kapanpun meskipun
karyawan tersebut sudah diberangkatkan pelatihan dari RS
2. Material
a. Meskipun sudah memiliki IPSRS, namun masih banyak pula sarpras yang
kurang terawat
b. Petugas kurang tegas/ proaktif baik di lingkup unitnya sendiri atau untuk
mengingatkan tupoksi antar unit. Misal dengan petugas CS untuk
penggantian gordyn ataupun tugas lain, dengan petugas IPSRS bila ada
kamar mandi yang rusak wc nya. Sehingga perawatan sarpras kurang
terjaga dengan baik
3. Metode
a. Tim sudah dibentuk namun pelaksanaan pembagian tim belum terlaksana
secara optimal
b. Pre dan Post Conference dan ronde kebidanan yang dilakukan oleh bidan
jaga masih tergabung dalam operan jaga
4. Money
Ruang Melati RSUD Kajen belum melayani asuransi swasta
5. Mutu
a. Masih perlu proaktif berbenah dalam perawatan aset
b. Belum membiasakan menggunakan pre post conference
C. Prioritas Masalah
Nilai Kriteria
No Masalah Total
U S G
1 Tidak semua pelatihan masuk dalam 2 3 3 8
anggaran RS
1. Sarpras yang
kurang terawat
MATERIAL METODE
Kurangnya komunikasi yg kontinue antara
bidan di ruangan dg petugas IPSRS
Sarpras yang
kurang terawat
Banyak permintaan
perbaikan sehingga harus
antri
Petugas IPSRS tidak bisa
bekerja sendiri, harus bekerja
MACHINE/ TOOLS MONEY MAN secara TIM
2. Tidak semua
pelatihan masuk dalam anggaran RS
MATERIAL METODE
Tidak semua
pelatihan masuk
dalam anggaran
RS
Prioritas
Kebijakan RS penggunaan
anggaran
MATERIAL METODE
Jumlah tim merah, kuning,
hijau belum merata
Belum ada
evaluasi dari
atasan
Pelaksanaan
Pembagian Tim
Belum Terlaksana
Secara Optimal
MATERIAL METODE
Belum ada pembiasaan kegiatan tersebut
secara rinci
Belum ada
evaluasi dari
atasan Pre dan Post
Conference dan
ronde kebidanan
yang dilakukan
oleh bidan jaga
masih tergabung
dalam operan
MACHINE/ TOOLS MONEY MAN
D. Rencana Strategis
1) Pembacaan Analisa SWOT
Berdasarkan hasil pembacaan diagram analisa SWOT seluruh SWOT
berada di kuadran 1/ Strategy SO (Strenght-Opportunity), dimana hal ini
merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).
2) POA (Plan of Action)
Plan of Action adalah rencana yang sifatnya arahan yang dapat
dilaksanakan, dapat berupa :
a. Suatu rencana
b. Telah diatur agar dapat dilaksanakan
Biasanya POA berlaku untuk program-program yang tertentu atau
kegiatan tertentu. Hal ini dipergunakan agar :
a. Tahapan pelaksanaan dapat berjalan runtut.
b. Tidak ada tahapan penting yang terlewat.
c. Memudahkan yang terkait agar jelas posisinya dan kewajibannya.
Bagi yang biasa bekerja dilapangan sering hal ini dianggap menyita waktu
karena menganggap telah biasa melaksanakan. Keadaan seperti ini akan
menghambat proses bekerja dari pengalaman, karena dengan POA akan jelas :
1. Apa yang dilakukan
2. Bagaimana melakukan
3. Bagaimana cara mengukur hasil
Dengan POA yang tercatat, akan dapat dievaluasi untuk dapat
meningkatkan mutu pelayanan. Berbagai komponen atau tahapan-tahapan
penting POA yang harus ada, dan harus menjamin :
1. Kelengkapan rencana
2. Urutan tahapan yang urut
3. Jelas apa yang harus dikerjakan
c.
2 Tidak Memb Pelatih Bidan Bidan dan Ruang 5 tahun Bidang
semua erikan an memiliki Perawat Kebida sekali Keperaw
pelatiha motiv kebida sertifikat RS nan sesuai ED atan
n masuk asi nan pelatihan masa
dalam
pada bisa 100% pelatihan
anggara
n RS
bidan dibiaya
a. i oleh
Prioritas Pende RS
penggu katan
naan pada
anggara RS
n untuk
b. memp
Kebijak riorita
an RS skan
pelath
ian
bidan
dalam
angga
ran
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
A. Simpulan
Perawatan sarana dan prasarana di Ruang Melati RSUD Kajen Kabupaten
Pekalongan sudah dilakukan oleh petugas IPSRS. Alur permintaan perbaikan
sarana dan prasarana di mulai dengan petugas ruangan yang mendapatkan
kerusakan sarpras melakukan pelaporan melalui billing order perbaikan melalui
sistem komputerisasi. Kemudian permohonan perbaikan akan diterima oleh
IPSRS melalui billing namun demikian perbaikan sarana prasarana terkadang
tidak bisa dilakukan segera karena banyaknya order permintaan sarpras. Oleh
karena itu ruangan harus pro aktif dalam mengevaluasi feedback dari permohonan
perbaikan sarpras 2 hari setelah dilakukan order sampai perbaikan selesai
dilakukan.
Bidan idealnya melakukan update pelatihan yang bersertifikat tiap 5 tahun
sekali hal ini penting untuk peningkatan skill dan juga untuk memenuhi
persyaratan skill yang harus dimiliki selain itu pelatihan ini juga berguna untuk
perpanjangan STR setiap bidan oleh karena itu bidan wajib mempersiapkan diri
untuk bisa melakukan pelatihan secara berkala.
Kebijakan dalam pengaturan pembagian tim sudah di buat oleh RS namun
pelaksanaannya belum dilakukan secara optimal, hal ini disebabkan oleh beberapa
hal diantaranya jumlah anggota tim merah, kuning, dan hijau tidak merata, dan
sering terjadinya tukar dinas antar shift dengan anggota yang beda tim .
Pelaksanaan pre-post conferesnce dan ronde kebidanan dirasa masih kurang, oleh
karenanya perlu di lakukan sosialisasi ulang oleh bidang keperawatan yang
kemudian harus diterapkan di ruangan dan di evaluasi oleh kepala ruang dan
bidang keperawatan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas kami berharap beberapa pihak sebagai berikut
1. Manajer Ruang / Karu
a. Mengoptimalkan pengaturan jadwal jam kerja sesuai dengan Permenpan
yaitu 154-168 jam perbulan.
b. Menggerakan kembali kebiasaan melakukan pre conference, ronde
kebidanan, dan post conference secara rutin yaitu dalam setiap pergantian
shift
c. Melakukan evaluasi tindakan kinerja bidan dalam setiap pergantian shift
2. Katim
a. Dapat lebih memotivasi kepada petugas pelaksana ruangan untuk datang
tepat waktu sehingga kegiatan pre dan post conference dapat dilakukan
secara rutin
b. Memotivasi sdm yang untuk melakukan asuhan kebidanan sesuai dengan
evidence based terupdate
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B.A dan Pasaribu.(2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa
Stuart.Singapura. Elsevier
Setyawan, Febri Endra Budi. (2019). Manajemen Rumah Sakit. Sidoarjo : Zifatama
Jawara