Artikel - 20777045 Regina Indria Riyanto

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

GAMBARA KARAKTERISTIK DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 2 MODEL KOTA PALU

Regina Indria Riyanto1, Misriyani1, Maria Rosa Da Lima Rupa1.


1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat, Jl. Diponegoro No. 39
Palu 94221, Sulawesi Tengah, Indonesia
*
Corresponding author: Telp: +6281334845084, email: [email protected]

ABSTRAK
Dismenore primer atau nyeri menstruasi ini menyebabkan ketidaknyamanan dalam
aktivitas fisik sehrai-hari. Keluhan ini berhubungan dengan ketidakhadiran berulang di sekolah,
sehingga dapat menganggu produktivitas. Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran karakteristik dismenore primer
pada remaja putri MAN 2 Palu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
karakterisitk dismenore primer yang berdampak pada aktivitas pada remaja putri dan derajat
dismenore primer di MAN 2 Palu. Penelitian ini adalah Deskriptif observasional dengan desain
cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu pada
seluruh siswi di MAN 2 Palu yang telah dihitung besaran sampelnya menggunakan rumus slovin
yang total siswinya 684 setelah dihitung menggunakan rumus slovin yang kemudian besar
sampel didapat 114 siswi. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengalami
dampak pada aktivitasnya terganggu akibat dismenore primer yaitu sebanyak 70 responden dan
derajat dismenore primer yang paling sering dialami oleh siswi itu dengan derajat berat yang
sebanyak 76 responden.
Kata Kunci : Dismenore Primer, Aktivitas, Derajat

ABSTRACT
Primary dysmenorrhea or menstrual pain causes discomfort in daily physical activities.
This complaint is related to repeated absences from school, which can disrupt productivity.
Based on the background explanation above, researchers are interested in conducting research
on the description of the characteristics of primary dysmenorrhea in young women at MAN 2
Palu. The aim of this research is to determine the characteristics of primary dysmenorrhea
which have an impact on the activities of young women and the degree of primary dysmenorrhea
at MAN 2 Palu. This research is descriptive observational with a cross sectional design.
Sampling used a purposive sampling technique, namely all female students at MAN 2 Palu
whose sample size had been calculated using the Slovin formula, with a total of 684 female
students after being calculated using the Slovin formula, which then resulted in a sample size of
114 female students. It can be concluded that the majority of respondents experienced disruption
in their activities due to primary dysmenorrhea, namely 70 respondents and the degree of
primary dysmenorrhea most often experienced by female students was 76 respondents.
Keywords: Primary Dysmenorrhea, Activity, Degree

PENDAHULUAN dapat menganggu produktivitas. Nyeri


Dismenore primer atau nyeri menstruasi atau dismenore adalah keluhan
menstruasi ini menyebabkan ginekologis akibat ketidakseimbangan
ketidaknyamanan dalam aktivitas fisik sehrai- hormon progesteron dalam darah sehingga
hari. Keluhan ini berhubungan dengan mengakibatkan timbul rasa nyeri yang paling
ketidakhadiran berulang di sekolah, sehingga sering terjadi pada wanita khususnya di usia
produktif1. Sekitar 70-90 persen kasus nyeri maupun Kementrian Agama. Upaya
menstruasi terjadi saat usia remaja dan remaja pembinaan dan penataan terus dikembangkan
yang mengalami nyeri menstruasi akan dengan melakukan pembaharuan pada
terpengaruh aktifitas akademis, sosial, dan substansi pendidikan, pembaharuan
olahraganya2. Wanita di setiap negara metodologi, pengembangan sarana/prasarana,
mengalami nyeri menstruasi. Dari data Word perluasan fungsi madrasah, dari
Health Organization (WHO) didapatkan pengembangan pendidikan sampai
kejadian sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita pengembangan sosial ekonomi
yang mengalami dismenore, 10-15% dan iman dan takwa. Sekolah ini memiliki
diantaranya mengalami dismenore berat. Di visi untuk menghasilkan lulusan yang
Amerika Serikat, nyeri haid dilaporkan memiliki kematangan spiritual kemuliaan
sebagai penyebab utama ketidakhadiran akhlak kecerdaan sains dan teknologi,
berulang pada siswa wanita di sekolah. Studi Madrasah Aliyeh Negeri 2 menetapkan misi
epidemiologi pada populasi remaja (berusia untuk melaksana proses pembelajaran yang
12-17 tahun) di Amerika Serikat, Klein dan aktif, kreatif dan inovatif, meningkatkan
Litt melaporkan prevalensi dismenore kesadaran dan semangat peserta didik,
mencapai 59,7%. Dari mereka yang mengeluh menciptakan calon pemimpin masa depan
nyeri, 12% berat, 37% sedang, dan 49% dengan berwawasan islami, dan
ringan. Studi ini juga melaporkan bahwa melaksanakan proses pembelajaran melalui
dismenore menyebabkan 14% remaja sering program Islamic boarding school4.
tidak masuk sekolah. Sedangkan prevalensi Siswi Madrasah aliyah Negeri 2 Palu
dismenore di Indonesia sebesar 64,25% terlihat sangat aktif dalam proses
terdiri dari dismenore primer sebesar 54,89% pembelajaran maupun dalam mengikuti
dan 9,36% mengalami dismenore sekunder2. kegiatan ekstrakulikuler,kejadian dismenore
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi primer umumnya sering terjadi pada wanita
Sulawesi Selatan tahun 2018, angka kejadian usai produktif dan pada usia tersebut wanita
dismenore cukup tinggi yaitu tingkat nyeri rata-rata sedang menempuh studi di sekolah
ringan sebesar 57,7%, nyeri sedang 3,8%. Hal menengah atas baik SMA, SMK, dan MAN
ini menunjukan bahwa banyaknya remaja tentu dalam meraih prestasi membutuhkan
putri mengalami dismenore (Dinkes Provinsi banyak usaha dan kerja keras dengan selalu
Sulsel, 2018). Berdasarkan hasil survey pada beraktivitas terus menerus demi mencapai
remaja putri SMP di Kecamatan Tatanga
keberhasilan yang diharapkan, tingkat
Kota Palu,ditemukan 138 orang (37,07 %) aktivitas pada siswi dapat memengaruhi
mengalami dismenore primer3.
dampak dismenore primer yang mereka alami
Madrasah Aliyah Negeri 2 Palu adalah dapat mencerminkan hubungan antara tingkat
Unit Pelaksanaan Teknis Kementrian Agama aktivitas dan dampak dismenore primer pada
di bidang pendidikan yang secara operasional siswi.
bertanggung jawab kepada Kantor Wilayah
Kementrian Agama Kota Palu. Madrasah
Aliyah Negeri 2 yang terletak di Jalan Moh. METODOLOGI
Husni Thamrin No. 41 Palu, Besusu Timur Desain Penelitian
Kecamatan Palu Timur. Kini memiliki kelas
unggulan sekaligus asrama yaitu bording Penelitian menggunakan teknik purposive
school yang pertama kali dimulai pada Tahun sampling dengan desain cross sectional.
2014 hingga saat ini peserta didik bording Pengumpulan data yang dikumpulkan pada
school telah diakui keunggulannya dalam hal penelitian ini adalah data primer yang
akademik maupun keagamaan yang membuat didapatkan secara langsung dari subyek
nama Madrasah Aliyah Negeri 2 Palu makin penelitian atau sampel, meliputi data identitas
bergengsi dikalangan madrasah, masyarakat, responden serta kuesioner untuk mengukur
dampak aktivitas dismenore primer dan
2
derajat dismenore primer pada remaja putri di 2. Karakteristik Siklus Menstruasi Terlama
Madrasah Aliyah Megeri 2 Palu.
Keterangan Frekuensi Presentase
Waktu dan Tempat Penelitian (n) (%)
Kurang dari 6 35 30.7
Penelitian ini dilakukan di Madrasah hari
Aliyah Negeri 2 Palu Beralamat di Jl. M.H Lebih dari 6 hari 79 69.3
Thamrin No. 41 Palu, Besusu Timur Kec. Total 114 100
Palu Timur, provinsi Sulawesi Tengah Pada hasil penelitian ini didapatkan
bahwa sebanyak 79 orang mengalami
Populasi dan Sampel Penelitian siklus menstruasi terlama selama lebih
dari 6 hari sebanyak 79 orang (69,3%)
Populasi dalam penelitian ini adalah
dan kelompok remaja putri yang
seluruh siswi Madrasah Aliyah Negeri 2 Palu.
mengalami siklus menstruasi kurang dari
Pada survey awal jumlah seluruh siswi
6 hari sebanyak 35 orang (30,7%).
Madrasah Aliyah Negeri 2 sejumlah 684
siswi, besar sampel diperoleh menggunakan 3. Karakteristik Siklus Menstruasi
rumus slovin yang kemudian besar sampel Teratur
didapat 114 siswi.
Keterangan Frekuensi Presentase
Penyajian Data
(n) (%)
Analisa Statistik pada penelitian ini Tidak 39 34.2
dilakukan dengan menggunakan Statistical Teratur
Product for Social Science 25 (SPSS 25). Teratur 75 65.8
Pengelolaan data dilakukan setelah Total 114 100
memasukkan data dari kuesioner ke dalam Pada hasil penelitian ini didapatkan
tabel, dengan program IBM Statistical mayoritas remaja putri di MAN 2 Palu
Product for Social Science (SPSS25). memiliki siklus menstruasi yang teratur
sebanyak 75 orang (65,8%) dan
HASIL DAN PEMBAHASAN kelompok remaja putri yang mengalami
HASIL siklus menstruasi tidak teratur sebanyak
1. Karakteristik Nyeri Menstruasi Hari 39 orang (34,2%).
Pertama dan Kedua
4. Karakteristik Derajat Dismenore
Keterangan Frekuensi Presentase Primer Berdasarkan Kondisi
(n) (%) Menjelang Menstruasi
Ya 99 86.8
Tidak 15 13.2 Keterangan Sindrom Pra-
Total 114 100 Menstruasi
Dari tabel 1 menunjukan bahwa Ya Tidak
Karakteristik Nyeri Menstruasi Hari n % n %
Pertama dan Kedua Pada Remaja Putri di Normal 0 0 0 0
MAN 2 Palu Tahun 2023 hasil penelitian Ringan 0 0 0 0
pada tabel 1 didapatkan bahwa sebagian Sedang 18 52.9 20 25
besar responden remaja putri di MAN 2 Berat 16 47.1 60 75
Tahun 2023 mengalami nyeri menstruasi Total 34 100 80 100
hari pertama dan kedua sebanyak 99 orang Berdasarkan hasil penelitian
(86,8%) dan 15 orang (13,2%) tidak ini dapat diketahui bahwa sebagian
mengalami nyeri pada hari pertama dan besar responden dengan derajat
kedua menstruasi. dismenore berat tidak mengalami
sindrom pra-menstruasi yaitu seperti
nyeri perut bawah, nyeri pinggang, Berdasarkan hasil penelitian
pusing, mual hingga diare sebanyak ini didapatkan bahwa sebanyak 114
60 orang (75%). Sedangkan kelompok orang (100%) tidak selalu
derajat dismenore sedang sebanyak 18 mengonsumsi obat penghilang rasa
(52,9%) orang mengalami sindrom sakit saat menstruasi.
pra-menstruasi.
8. Karakteristik Nyeri Dismenore Primer
5. Karakteristik Sering Sakit Saat
Menstruasi Keterangan Frekuensi Presentase
(n) (%)
Keterangan Frekuensi Presentase Normal 8 7.0
(n) (%) Ringan 50 43.9
Sering 22 19.3 Berat 56 49.1
Kadang 92 80.7 Total 114 100
Total 114 100 Berdasarkan hasil penelitian
Hasil penelitian ini didapatkan ini didapatkan bahwa sebagian besar
sering sakit saat menstruasi lebih responden mengalami nyeri berat
mendominasi pada kelompok kadang sebanyak 56 responden (49,1%),
sebanyak 92 orang (80,7) sedangkan disusul oleh kelompok derajat nyeri
pada kelompok sering sakit saaat ringan sebanyak 50 orang (43,9%) dan
menstruasi sebanyak 22 orang dengan nyeri normal sebanyak 8 orang
(19,3%). (7.0%).

6. Karakteristik Sakit Menstruasi Yang 9. Karakteristik Derajat Dismenore


Mengganggu Saat Beraktivitas Primer
Keterangan Frekuensi Presentase Derajat Frekuensi Presentase
(n) (%) Dismenore (n) (%)
Ya 70 61.4 Primer
Tidak 44 38.6 Normal 0 0
Total 114 100 Ringan 0 0
Hasil penelitian ini didapatkan Sedang 38 33.3
sebanyak 70 orang (61,4%) Berat 76 66.7
mengalami sakit mestruasi hingga Total 114 100
mengganggu beraktivitas. Sedangkan Hasil penelitian ini dapat
pada kelompok remaja putri yang diketahui bahwa sebagian besar
aktivitas tidak terganggu oleh sakit responden berada pada kelompok derajat
menstruasi sebanyak 44 orang berat dismenore primer sebanyak 76
(38,6%.) responden (66,7%) dan kelompok dengan
7. Karakteristik Derajat Dismenore dismenore derajat sedang sebanyak 38
Primer Berdasarkan Konsumsi Obat orang (33,3%).
Penghilang Rasa Sakit Saat
Menstruasi PEMBAHASAN
Keterangan Konsumsi Obat
Berdasarkan tabel 1. Menunjukan
Penghilang Rasa Sakit
Ya Tidak
bahwa hasil penelitian pada tabel 1
n % n % didapatkan bahwa sebagian besar responden
Tidak Selalu 0 0 114 100 remaja putri di MAN 2 Tahun 2023
Selalu 0 0 0 0 mengalami nyeri menstruasi hari pertama dan
Total 114 100 114 100 kedua sebanyak 99 orang (86,8%) dan 15

4
orang (13,2%) tidak mengalami nyeri pada oleh corticotrophin releasing hormone (CRH)
hari pertama dan kedua menstruasi. sebagai respon stres regulator di hipotalamus
Hal ini sejalan dengan penelitian utama akan memediasi sekresi melalui
Shabnam dkk (2015) yang menyatakan bahwa hipofisis. Akibatnya hormon
terdapat 70,2% mayoritas subjek mengalami adrenokortikotrofik (ACTH) dan progesteron
nyeri selama 1-2 hari saat menstruasi, dan yang berperan dalam perkembangan folikel
23,2% remaja mengalami nyeri selama 2-3 dapat terganggu karena hormon perangsang
hari5. folikel dan kerusakan hormon luteinizing.
Pada penelitian ini derajat dismenore Kondisi ini dapat mempengaruhi sintesis
primer di MAN 2 Palu Berdasarkan hasil prostaglandin PGE2 Griya Widya: Journal of
penelitian yang dilakukan pada remaja putri Sexual and Reproductive Health, 1(1) 20217
MAN 2 Palu tahun 2023 dapat diketahui dan PGF2 serta pengikatannya pada reseptor
bahwa sebagian besar responden berada pada miometrium yang akan mempengaruhi
kelompok derajat berat dismenore primer kontraksi dari uterus sehingga terjadilah
sebanyak 76 responden (66,7%) dan dismenorea8.
kelompok dengan dismenore derajat sedang
sebanyak 38 orang (33,3%). KESIMPULAN
Seperti hasil penelitian yang telah Berdasarkan hasil penelitian dari 114
dilakukan Adinda dan Yetty pada mahasiswi sampel tentang Gambaran Karakteristik
FK UMSU dengan jumlah sampel 67 Dismenore Primer Pada Rema Putri di MAN
mahasiswi adalah mahasiswi yang mengalami 2 Palu dapat disimpulkan, Dismenore yang
dismenore primer derajat berat yaitu sebanyak paling sering dialami oleh remaja putri di
26 mahasiswi 38,8% dan yang paling sedikit MAN 2 Palu adalah dismenore primer derajat
adalah mahasiswi dengan derajat dismenore berat sebanyak 76 remaja putri (66,7%).
ringan yaitu 17 mahasiswi 25,4%6. Nyeri dismenore primer yang sering dialami
Tingginya angka ini tentu disebabkan oleh remaja putri di MAN 2 Palu adalah nyeri
oleh faktor yang menyebabkan terjadinya berat sebanyak 56 remaja putri (49,1%). Di
dismenore. Setiap responden memiliki dapatkan sebagian besar responden remaja
gambaran karakteristik yang berbeda, karena putri mengalami nyeri menstruasihari 1-2
berdasarkan dari hasil penelitian penelitian sebanyak 99 Orang (86,8%).
terdapat responden yang memiliki Dan didapatkan juga sebagian besar
karakteristik yang sama namun kejadian responden mengalami dampak aktivitasnya
dismenoreanya berbeda. Hal ini terjadi karena terganggu akibat dismenore primer sebanyak
presepsi setiap individu terhadap nyeri 70 responden (61,4%).
bersifat subjektif sehingga menghasilkan
respon nyeri yang bervariasi. Nyeri yang DAFTAR PUSTAKA
dirasakan oleh setiap individu ini berbeda-
beda karena dipengaruhi oleh faktor 1. Husna S, dan Hayati E.Gambaran
penyebab nyeri tersebut7. Tingkat Nyeri Dismenore Pada Remaja
Penelitian lainnya telah mengungkap Putri, (2020).
bahwa dismenorea juga dipengaruhi oleh
2. Sri, N.M, Lestari, D.,Hubungan Aktivitas
beberapa faktor lain seperti kondisi psikologis
Fisik dan Kualitas Tidur Dengan
remaja. Di tengah kegiatannya yang cukup
Dismenore Pada Mahasiswa FK UPN
padat, remaja cenderung mengalami stress
“Veteran” Jakarta, Artikel Penelitian
dan mengalami dismenorea. Stress ini dapat
Jurnal Andalas, (2018), Vil 41, Hal 48-
memengaruhi hormon pada organ reproduksi.
58,
Mekanisme hubungan stress dengan
terjadinya dismenorea belum sepenuhnya 3. Andi Saifah, Pengaruh Latihan
dipahami. Namun menurut penelitian, orang Peregangan Perut Terhadap Intensitas
yang mengalami stress akan mengalami Dismenore Pada Remaja Awal. Jurnal
respon neuroendokrin. Kortisol yang diatur
Kesehatan Tadulako, (2019), Vol. 5, No.
2, Hal 1-71.

4. Nur Resma Akymayasari. Gambaran


Umum Madrasah Aliyah Negeri 2.
Diakses pada 02 Maret 2024 dari
https://www.academia.edu/43806101/Ga
mbaran_Umum_Madrasah_Aliyah_Nege
ri_2_Palu

5. Shabnam O dan Beghum K.


Characteristics and Determinants of
Primary Dysmenorrhea in Young Adults.
American Medical Journal, (2015), vol. 3
No. 1, Hal 8 – 13.

6. Adinda Lorenza dan Yetty Machrina


Hubungan Antara Intensitas Aktivitas
Fisik Dengan Derajat Dismenore Primer
Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran
Universitas Muhamadiyah Sumatera
Utara, Jurnal UMSU, (2020).

7. Kusumaningrum, T., Nastiti, A. A.,


Dewi, L. C., & Lutfiani, A. The
Correlation betweenPhysical Activity and
Primary Dysmenorrhea in Female
Adolescents, (2019).

8. Maryam, Ritonga, M. A., & Istriati.


Relationship between Menstrual Profile
andPsychological Stress with
Dysmenorrhea [Hubungan antara Siklus
Menstruasi danStres Psikologis terhadao
Dismenorea]. Althea Medical
Journal, (2016), 3(3), 382–387.

Anda mungkin juga menyukai