Tugas Kelompok 1
Tugas Kelompok 1
Tugas Kelompok 1
Di Susun Oleh :
Kelompok 1
1. Nur Hazizah (Nim 22102036)
2. Dedi Junardi (Nim 22102037)
3. Andi Hariyanto (Nim 22102025
4. Darul Ikhsan (Nim 22102034)
5. Musada (Nim 22102026)
6. Fadli Sahri (Nim 22102035)
7. Nurul Huda (Nim 22102027)
8. Sudirman
Dosen :
SRI AMBAR RINAH, MPM
Pertanyaan : BAGAIMANA PANCASILA MENJADI DASAR NEGARA REPUBLIK
INDONESIA ?
Jawaban :
A. PEMBENTUKAN BPUPKI
Menjelang tahun 1945, Jepang mengalami kekalahan di Asia Timur Raya. Jepang banyak
menggunakan cara untuk menarik simpati khususnya kepada bangsa Indonesia dengan
membuat suatu janji bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia
yang diucapkan oleh Perdana Menteri Kuniaki Koiso pada tanggal 7 September 1944.
BPUPKI dibentuk pada 1 Maret 1945 dan merupakan tindak lanjut atas janji Jepang untuk
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. badan ini beranggotakan 64 anggota yang
terdiri atas tokoh dari Indonesia dan 7 orang perwakilan dari Jepang. Ketua BPUPKI adalah
dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat dan dua wakil ketua R.P. Soeroso dan Ichibangase Yosio
dari Jepang.
Secara garis besar, tugas BPUPKI adalah menyelidiki dan menyusun rencana mengenai
persiapan kemerdekaan Indonesia. Maklumat yang sama memaparkan tugas BPUPKI:
mempelajari semua hal penting terkait politik, ekonomi, tata usaha pemerintahan, kehakiman,
pembelaan negara, lalu lintas, dan bidang-bidang lain yang dibutuhkan dalam usaha
pembentukan negara Indonesia (Asia Raya, 29 April 1945).
BPUPKI telah menyelenggarakan dua kali sidang resmi dan satu sidang tidak resmi. Sidang
pertama diadakan pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945 yang dipimpin oleh Ketua BPUPKI untuk
membahas dasar negara, wilayah negara, kewarganegaraan, dan rancangan undang-undang
dasar. Pada Sidang tidak resmi dilaksanakan pada 10-17 Juli 1945 membahas bentuk negara,
wilayah negara, kewarganegaraan, undang-undang dasar, ekonomi, keuangan, pembelaan,
pendidikan, dan pengajaran yang dipimpin Soekarno dan dihadiri oleh hanya 38 orang.
Meski sudah ada sejak 1 Maret 1945, BPUPKI baru diresmikan tanggal 29 April 1945.
Perumusan dasar negara dimulai pada sidang pertama BPUPKI yaitu pada 29 Mei-1 Juni
1945. dalam sidang tersebut tiga tokoh bangsa Indonesia yaitu Mohammad Yamin, Soepomo,
dan Soekarno, mengusulkan poin-poin dasar negara.
Mohammad Yamin menyampaikan poin-poin dasar negara Indonesia pada pidato tidak
tertulis pada 29 Mei 1945. Poin tersebut adalah :
- peri kebangsaan,
- peri kemanusiaan,
- peri ketuhanan,
- peri kerakyatan, dan
- kesejahteraan rakyat.
Selain poin tidak tertulis, Mohammad Yamin juga mengusulkan rancangan 5 dasar negara
yang merupakan gagasan tertulis rancangan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia:
- Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kebangsaan Persatuan Indonesia
- Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Seopomo juga mengusulkan dasar negara yang disampaikan pada sidang 31 Mei 1945, yakni:
- Paham Persatuan
- Perhubungan Negara dan Agama
- Sistem Badan Permusyawaratan
- Sosialisasi Negara
- Hubungan antar Bangsa yang Bersifat Asia Timur Raya
Istilah Pancasila mengemuka dalam sidang pertama BPUPKI hari ketiga, yakni tanggal 1 Juni
1945. Ir. Sukarno menyampaikan gagasan tentang dasar negara Indonesia yang ia sebut
Pancasila. Tanggal 1 Juni inilah yang lantas ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila.
“Sekarang, banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan
ketuhanan, lima bilangannya,” ucap Bung Karno dikutip dari Risalah BPUPKI (1995)
terbitan Sekretariat Negara RI. “Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini
dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas
atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan
abadi,” lanjut sosok yang nantinya menjadi Presiden RI pertama ini
Pada hari terakhir sidang BPUPKI, 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan dasar negara yang
terdiri dari 5 poin dan dinamakan Pancasila:
- Kebangsaan Indonesia
- Internasionalisme atau Perikemanusiaan
- Mufakat atau Demokrasi
- Kesejahteraan Sosial
- Ketuhanan yang Berkebudayaan
Seluruh usulan dari ketiga tokoh bangsa Indonesia tersebut kemudian ditampung dan
dibahas dan dirumuskan oleh “PANITIA SEMBILAN” yang dibentuk BPUPKI.
Setelah sidang pertama selesai, Indonesia belum mencapai kesepakatan akhir. Karena hal itu,
BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan 9 orang.
Panitia Sembilan, melansir dari yang dibentuk oleh BPUPKI beranggotakan:
- Ir. Soekarno,
- Mohammad Hatta
- Abikoesno Tjokroseojoso
- Agus Salim
- Wahid Hasjim
- Mohammad Yamin
- Abdul Kahar Muzakir
- Bapak AA Maramis
- Achmad Soebardjo
-
Panitia Sembilan kemudian merumuskan naskah Rancangan Pembukaan UUD yang
bernama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter pada 22 Juni 1945.
Setelah Jepang menyerah terhadap Sekutu, disitulah Indonesia mengambil kesempatan untuk
mendeklarasikan kemerdekaan yang sebelumnya dijanjikan oleh Jepang pada 24 Agustus
1945.
Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945
merupakan sidang yang penting dalam sejarah lahirnya Pancasila. Pada sidang teserbut,
sila pertama yang semula berbunyi "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya", diubah menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".
Dengan adanya perubahan tersebut, isi dari dasar negara Indonesia yaitu Pancasila menjadi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pada sidang PPKI tersebut, Pancasila ditetapkan sebagai DASAR IDEOLOGI Negara
Indonesia. Hari Lahirnya Pancasila ditetapkan pada tanggal 1 Juni dan menjadi libur
nasional.
2. Sebagai dasar mengatur penyelenggaraan aparatur negara yang bersih dan berwibawa.
Sehingga akan tercapai tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea
empat.
3. Sebagai dasar, arah, dan petunjuk aktivitas perikehidupan bangsa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari
Pancasila sebagai dasar negara juga berarti bahwa Pancasila adalah dasar dalam mengatur
pelaksanaan pemerintahan. Dalam ketetapan MPR No. III/MPR/2000, Pancasila adalah
'sumber hukum dasar nasional'.
1. Sumber segala sumber hukum atau sumber tertib hukum di Indonesia. Sehingga, Pancasila
adalah asas kerohanian tertib hukum di Indonesia
5. Sumber semangat bagi UUD 1945, penyelenggara negara, serta pelaksana pemerintahan.
Melalui Ketetapan Nomor XVIIV MPR/1998, kedudukan Pancasila sebagai dasar negara RI
telah dikembalikan.
Pancasila sebagai dasar negara digunakan untuk mengatur segala tatanan kehidupan banhsa
Indonesia dan mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila dijadikan sebagai dasar negara
karena memang sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia
G. MANFAAT PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Dikutip dari buku "Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara" oleh Ronto, berikut
manfaat dasar negara Pancasila bagi Indonesia.
Tak hanya bisa mengatur penyelenggaraan negara, sebuah dasar negara Pancasila juga
bisa menjadi sumber hukum.
Sumber tertib hukum Republik Indonesia adalah pandangan hidup, kesadaran, cita-cita
hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak bangsa Indonesia.