Alat Alat Laboratorium Kimia
Alat Alat Laboratorium Kimia
Alat Alat Laboratorium Kimia
Fungsi gelas ukur adalah sebagai alat untuk mengukur volume larutan, mulai dari volume 10mL
hingga 2L.Gelas ukur berbentuk pipa dan umumnya terbuat dari bahan plastik (polipropilen) yang
dilengkapi dengan bagian bawah yang lebar, sebagai kaki untuk menjaga kestabilan gelas ukur.
Tabung reaksi adalah peralatan gelas yang terbuat dari kaca atau plastik.bentuknya kira kira sebesar
jari tangan manusia. Tabung reaksi tersedia dalam berbagai macam ukuran.Namun pada umumnya
memiliki ukuran berdiameter 10-20 dengan panjang 50-200 mm.
Fungsi tabung reaksi adalah untuk mencampur, menampung dan memanaskan bahan-bahan kimia cair
atau padat, utamanya untuk uji kualitatif.Selain berukuran kecil ada juga Tabung reaksi yang memiliki
ukuran besar.Alat tersebut dinamakan “Labu didih”.
Labu ukur (Volumetric Flask) atau labu takar adalah alat kimia, yang digunakan untuk mengencerkan
larutan hingga mencapai volume tertentu.Alat yang terbuat dari kaca berbentuk labu ini juga bisa
digunakan untuk menyisakan larutan kimia analitik dengan konsentrasi dan jumlah yang berakurasi
tinggi.
Keakuratan yang tinggi ini dikarenakan oleh bagian lehernya yang terdapat sebuah lingkaran gradasi,
volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas.Pada lehernya juga terdapat tanda batas yang
menunjukkan ukuran volume, mulai 1 mL hingga 2 L.
Umumnya, labu ukur ini berwarna transparan, sehingga sangat memudahkan pemantauan.Namun, ada
pula yang berwarna gelap serta dilengkapi dengan penutup yang tahan terhadap bahan dan reaksi
kimia, seperti bahan polietilen.
4. Alat- Alat Laboratorium | Labu Erlenmeyer
Erlenmeyer adalah jenis labu laboratorium yang banyak digunakan. Alat berbentuk kerucut dengan
leher silinder dan dasar yang datar ini diambil dari nama “Emil Erlenmeyer”. seorang kimiawan asal
jerman.
Fungsi labu erlenmeyer adalah untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan.Umumnya
erlenmeyer terbuat dari kaca borosilikat sehingga tahan ketika dipanaskan.Ukuran labu erlenmeyer
bervariasi mulai dari 50 – 500 ml.
Dalam laboratorium mikrobiologi alat lab ini digunakan untuk membantu proses pembiakan mikroba.
Gelas yang sering disebut gelas piala dan gelas kimia ini adalah alat laboratorium yang berfungsi
sebagai penampung.Alat berbentuk silinder dengan alas datar ini, biasa digunakan untuk bahan kimia
dengan sifat korosif yang terbuat dari PPTE.Dan untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau
hilangnya cairan, gelas ini biasa dipasangkan dengan gelas arloji sebagai penutup.
Terdapat beberapa ukuran untuk gelas ini, mulai dari 25 mL hingga 3 L. Gelas beaker terbuat dari
bahan borosilikat atau plastik.
Pipet digunakan untuk memindahkan volume cairan yang telah terukur.Alat ini terdiri dari beberapa
jenis dengan bentuk, fungsi, dan tingkat ketelitian yang berbeda. Macam-macam pipet diantaranya
yaitu; Pipet tetes, pipet ukur dan pipet volume:
Pipet tetes.Sesuai dengan namanya, pipet yang satu ini mampu memindahkan cairan dalam jumlah
yang sangat kecil yaitu berupa tetesan.Hal ini dikarenakan bentuk dari pipet ini yang berupa pipa kecil
yang ditutupi dengan karet di bagian atasnya.
7. Peralatan Laboratorium | Pipet Ukur
Fungsi Pipet ukur adalah untuk memindahkan larutan secara terukur sesuai dengan volume.Pada pipet
ini juga terdapat skala yang menunjukan volume tersebut.Ukuran volume terbesat pipet ukur sendiri
adalah 50 ml.
Pipet gondok atau pipet volume.Berbeda dengan pipet tetes, pipet volume memiliki ukuran yang lebih
besar sehingga mampu memindahkan cairan dari wadah ke wadah.Peralatan laboratorium ini
merupakan alat ukur kuantitatif dengan tingkat ketelitian tinggi.
Pipet volume memiliki bagian menggelembung ditengahnya. Fungsinya adalah untuk mengambil
larutan dengan volume yang tepat dan sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang
menggelembung tersebut.
Kaki tiga dalam alat laboratorium adalah besi yang mempunyai 3 kaki yang memiliki fungsi sebagai
penyangga ring. Fungsi kaki tiga adalah sebagai penahan kawat kasa dan penyangga ketika proses
pemanasan.
Secara ringkas.Fungsi tabung reaksi adalah sebagai tempat menyimpan tabung reaksi, mengeringkan
dan menjaga tabung reaksi agar tidak berjamur.
Penjepit tabung reaksi terbuat dari kayu dan digunakan untuk menjepit tabung reaksi disaat proses
pemanasan. Atau bisa juga digunakan untuk mengambil kertas saring dan benda-benda lab lain disaat
kondisi alat tersebut panas.
Fungsi Plat tetes adalah sebagai penguji keasaman suatu larutan atau mereaksikan larutan . Plat tetes
terbuat dari bahan porselen dan umumnya tersedia dalam jumlan 6, 12 dan 16 lubang tetes.
Mortar dan Pestle atau dalam bahasa Indonesia dinamai Lesung dan Alu. Fungsi alat laboratorium ini
adalah untuk menghancurkan atau menghaluskan suatu bahan atau zat yang masih bersifat padat atau
kristal.
Dalam laboratorium biologi mortar dan alu ini juga digunakan untuk menghancurkan atau
menghaluskan bahan – bahan praktek seperti daun, biji-bijian, akar, protein, DNA, RNA dll.
Perlu diketahui juga, Mortal (lesung) adalah bagian wadah sedangkan pestle (alu) adalah bagian
batang yang kita pegang.
14. Alat Lab Kimia | Kawat Kasa
Fungsi kawat kasa adalah untuk menahan beaker atau labu ketika proses pemanasan menggunakan
pemanas bunsen atau pemanas spiritus. Kawat kasa juga ditopang alat kaki tiga pada bagian
bawahnya untuk membuat proses pemanasan berjalan maksimal.
Fungsi kawat krom adalah untuk mengidentifikasi zat dengan cara uji nyala.
Peralatan laboratorium berbentuk kerucut dengan tutup setengah bola ini biasanya digunakan dalam
proses ekstraksi cair. Yaitu proses memisahkankomponen-komponen fase pelarut dengan densitas
yang berbeda.
Corong pisah atau corong pemisah memiliki bagian penyumbat di atasnya dan keran dibawahnya.Alat
lab kimia ini dibuat dari kaca borosilikat. Sedangkan kerannya terbuat dari teflon ataupun kaca.
Selain untuk mencampur larutan.Fungsi batang pengaduk juga adalah untuk membantu dekantasi
larutan, menginduksi kristalisasi dan memecahkan emulsi pada suatu ekstraksi.
Gelas berbentuk bundar dengan beragam diameter ini memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
Penutup gelas kimia ketika tengah proses pemanasan sampel (penguapan). Sebagai tempat untuk
mengeringkan padatan dalam desikator. Sebagai tempat benda yang tengah berada dalam proses
pengamatan dan Sebagai tempat untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang.
Fungsi destilasi atau penyulingan adalah memisahkan suatu larutan ke dalam masing masing
komponennya.Bisa juga didefinisikan sebagai suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan dan volatilitas atau kemudahan menguap.
Labu destilas digunakan untuk menampung zat-zat, utamanya zat yang memiliki titik lebih tinggi
ketika proses destilasi. Alat yang ada di laboratorium kimia ini mempunyai pipa yang mengarah
kesisi.Pipa tersebut nantinya disambungkan pada gelas pendingin pada saat digunakan untuk destilasi.
Condesor adalah alat laboratorium yang memiliki fungsi untuk mendinginkan cairan panas dan
mengembunkan uap.Alat ini memiliki beragam jenis bentuk, dengan di antaranya
adalah condesorgraham, Vigreux kolom, condesor dimroth (spiral), condesor Liebig
(lurus), dan condesor Allihn (bulat).
Alat dengan bentuk silindris memanjang ini biasanya digunakan untuk titrasi dengan presisi tinggi,
atau bisa juga untuk mengukur volume suatu larutan.Alat yang dilengkapi dengan skala pada sisi
luarnya ini memang dirancang dengan ketelitian yang sangat tinggi, sehingga cocok digunakan untuk
keperluan analisis volumetrik kuantitatif.
Kini, meski dalam perkembangannya telah banyak ditemukan alat titrasi berbasis teknologi, buret
masih menjadi alat laboratorium yang selalu digunakan.
Filler adalah alat yang digunakan untuk menyedot larutan, yang biasanya dipasang pada pangkal
pipet.Alat laboratorium ini dilengkapi dengan karet yang resistan terhadap bahan kimia, sehingga
dijamin aman dan tidak mudah rusak.
Pembakar bunsen diambil dari nama Robert Bunsen. Fungsi pembakar bunsen adalah untuk
pemanasan, pembakaran dan sterilisasi jarum osi atau lainnya.
Pembakar bunsen menghasilkan nyala api gas tunggal terbuka. dan secara maan membakar gas yang
mudah terbakar seperti gas alam dan bahan bakar gas cair semisal, propana dan butana atau campuran
keduanya.
Fungsi pembakar spiritus adalah untuk memanasi larutan atau membakar zat proses percobaan kimia.
Di bagian bawahnya diisi dengan bahan pengering berupa silika gel.Ada dua jenis desikator yang bisa
digunakan dalam laboratorium, yaitu desikator biasa dan desikator vakum.Bedanya, pada desikator
vakum tersedia katup yang bisa dibuka tutup, serta dihubungkan oleh selang.
Dalam laboratorium juga biasanya terdapat satu set alat penyulingan atau destilasi lengkap. Seperti
pada rangkaian gambar alat laboratorium diatas.Beberapa dari alat-alat tersebut telah dijelaskan pada
poin-poin sebelumnya.
1. Kran air
2. Pipa penghubung
3. Erlenmeyer
4. Termometer
5. Statif dan Klem
6. Labu alas bulat
7. Tempat air keluar dari kondensor
8. Tempat air masuk pada kondensor
9. Pemanas
10. Kondensor
Destilasi sendiri adalah proses pemisahan zat-zat berdasarkan perbedaan titik didihnya. komponen zat
yang mempunyai titik didik rendah akan menguap terlebih dahulu. Sementara yang memiliki titik
didih lebih tinggi akan tetap tertampung dalam labu destilasi.
1. Jas laboratorium
Jas laboratorium (lab coat) berfungsi melindungi badan dari percikan bahan kimia berbahaya.Jenisnya
ada dua yaitu jas lab sekali pakai dan jas lab berkali-kali pakai.
Jas lab sekali pakai umumnya digunakan di laboratorium bilogi dan hewan, sementara jas lab berkali-
kali pakai digunakan di laboratorium kimia.
Percikan larutan kimia atau panas dapat membahayakan mata orang yang bekerja di laboratorium.
Oleh karena itu, mereka harus menggunakan kaca mata khusus yang tahan terhadap potensi bahaya
kimia dan panas. Kaca mata tersebut terbagi menjadi 2 jenis, yaitu clear safety glassesdan clear safety
goggles.
Clear safety glasses merupakan kaca mata keselamatan biasa yang digunakan untuk melindungi mata
dari percikan larutan kimia atau debu.
Sementara itu, clear safety goggles digunakan untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia atau
reaksi kimia berbahaya.
Direct vented goggles – Umumnya digunakan untuk melindungi mata dari debu, namun tidak
cocok untuk melindungi mata dari percikan atau uap bahan kimia.
Indirect vented goggles – Cocok digunakan untuk melindungi mata dari kilauan cahaya dan
debu, namun tidak cocok untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia.
Non-vented goggles – Baik digunakan untuk melindungi mata dari debu, uap, dan percikan
bahan kimia. Selai itu, kaca mata ini juga bisa digunakan untuk melindungi mata dari gas
berbahaya.
3. Sepatu keselamatan
Sandal atau sepatu sandal dilarang digunakan ketika Anda bekerja di laboratorium.Mengapa?Karena
keduanya tidak bisa melindungi kaki Anda ketika larutan atau bahan kimia yang tumpah.
Sepatu biasa umumnya sudah cukup untuk digunakan sebagai pelindung. Namun, di laboratorium
perusahaan besar, sepatu yang digunakan adalah sepatu keselamatan yang tahan api dan tekanan
tertentu.
Selain itu, terkadang disediakan juga plastik alas sepatu untuk menjaga kebersihan laboratorium jika
sepatu tersebut digunakan untuk keluar dari laboratorium.
4. Pelindung muka
Seperti namanya, pelindung muka (face shield) digunakan untuk melindungi muka Anda dari panas,
api, dan percikan material panas.
Alat ini biasa digunakan saat mengambil alat laboratorium yang dipanaskan di tanur suhu tinggi,
melebur sampel tanah di alat peleburan skala lab, dan mengambil peralatan yang dipanaskan
dengan autoclave.
5. Masker gas
Bahan kimia atau reaksi kimia yang dihasilkan bisa mengeluarkan gas berbahaya.Oleh karena itu,
masker gas sangat cocok digunakan oleh Anda sehingga gas berbahaya tersebut tidak terhirup.
Dilihat dari jenisnya, masker gas bisa berupa masker gas biasa yang terbuat dari kain dan masker gas
khusus yang dilengkapi material penghisap gas.
Masker gas biasa umumnya digunakan untuk keperluan umum, misalnya membuat larutan standar.
Sementara itu, masker gas khusus digunakan saat menggunakan larutan atau bahan kimia yang
memiliki gas berbahaya, misalnya asam klorida, asam sulfat, dan asam sulfida.
6. Kaos tangan
Kaos tangan (glove) melindungi tangan Anda dari ceceran larutan kimia yang bisa membuat kulit
Anda gatal atau melepuh.
Macam-macam kaos tangan yang digunakan di lab biasanya terbuat dari karet alam, nitril, dan
neoprena.
Terkait kaos tangan yang terbuat dari karet alam, ada yang dilengkapi dengan serbuk khusus dan
tanpa serbuk.Serbuk itu umumnya terbuat dari tepung kanji dan berfungsi untuk melumasi kaos
tangan agar mudah digunakan.
7. Pelindung telinga
Alat pelindung diri yang terakhir adalah pelindung telinga (hear protector). Alat ini lazim digunakan
untuk melindungi teringa dari bising yang dikeluarkan perlatatan tertentu.
Misalnya autoclave, penghalus sample tanah (crusher), sonikator, dan pencuci alat-alat gelas yang
menggunakan ultrasonik.
Setiap orang yang terpapar kebisingan dibatasi dari sisi waktu dan tingkat kebisingan. Batas
kebisingan yang diperbolehkan menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA)
adalah sebagai berikut:
8 jam = 90 dB
6 jam = 92 dB
4 jam = 95 dB
2 jam = 100 dB
1 jam = 105 dB
30 menit = 110 dB
15 menit = 115 dB
Selain harus menggunakan alat pelindung diri, orang yang bekerja di laboratorium kimia juga harus
mengetahui peralatan keselamatan laboratorium (laboratory’s safety equipment).
Secara prinsip, peralatan tersebut digunakan bila terjadi situasi gawat darurat.Berikut beberapa contoh
standar peralatan tersebut.
8. Pembasuh mata
Pembasuh mata (eye wash) berfungsi membasuh mata yang terkena cairan kimia.
Cara kerjanya, basuh mata Anda dengan air yang mengalir dari alat itu untuk beberapa saat.Saat
membasuh, pastikan tangan Anda bersih sehingga tidak mengganggu mata Anda.
9. Fire blanket
Cairan kimia yang tumpah bisa saja menghasilkan api. Untuk memadamkannya, Anda bisa
menggunakan selimut api (fire blanket).
Pastikan Anda menggunakan kaos tangan saat menggunakan atau membersihkan alat tersebut.
Apa yang harus dilakukan jika badan Anda terkena tumpahan cairan kimia dengan jumlah relatif
banyak? Segeralah menuju safety shower dan guyur badan Anda dengan air dari alat tersebut.
Ini untuk membersihkan badan Anda dari larutan kimia sehingga badan Anda terhindar dari cedera
parah.
Meskipun sudah berkerja dengan hati-hati, terkadang larutan kimia tumpah ke lantai.Jika ini
terjadi, spill neutralizers digunakan untuk menetralkan cairan kimia tumpah tersebut.
Perlengkapan keselematan laboratorium ini dilengkapi material asam dan basa.Sebagai contoh, bila
cairan yang tumpah itu asam, gunakan material basa untuk menetralkannya.
12. First aid kits
Kotak obat untuk pertolongan pertama (first aid kits) berguna bila terjadi kecelakaan ringan, misalnya
tangan tergores oleh suatu benda tajam.
Kotak ini biasanya berisi obat luka, gunting, perban, dan alkohol.
Alat pemadam api ringan (fire extinguishers) berguna untuk memadamkan api ringan yang terjadi
karena kecelakaan kerja atau sumber lain.
Sebagai contoh, Anda sedang menggunakan tanur dan tiba-tiba tanur itu mengeluarkan api, cepatlah
gunakan pemadam api untuk memadamkannya. Dengan demikian, api tidak merembet ke mana-mana.
Setelah api padam, segera hubungi bagian keamanan atau bagian pemadam kebakaran di perusahaan
Anda untuk menginvestigasi lebih lanjut.
Laboratorium sebaiknya dilengkapi juga dengan pintu keluar untuk mengantisipasi keadaan darurat,
misalnya gempa bumi dan kebakaran.
Pintu ini khusus untuk digunakan untuk keadaan darurat saja dan tidak boleh digunakan untuk
keperluan umum.Oleh karena itu, pintu tersebut biasanya didesain untuk tidak bisa dibuka dari luar
laboratorium.
Selain itu, pintu tersebut dilengkapi juga dengan alarm sehingga bila dibuka akan menghasilkan bunyi
khusus.
Bunyi ini terintegrasi dengan bagian keamanan sehingga bila semakin sering dibuka, pihak keamanan
akan memeriksa keadaan di sekitar pintu tersebut.
Ruang asam (fume hood) digunakan untuk mengambil larutan kimia yang memiliki gas berbahaya
(aseton, asam sulfat, asam klorida, dan sebagainya) atau mereaksikan larutan-larutan tersebut.
Ruangan khusus ini dilengkapi dengan penghisap sehingga gas berbahaya yang dikeluarkan larutan
kimia akan dihisap dan dinetralkan sebelum dibuang ke lingkungan.
Bahan kimia yang diberi simbol seperti gambar di samping adalah bahan kimia yang bersifat mudah
menguap dan mudah terbakar melalui oksidasi (oxidizing). Penyebab terjadinya kebakaran umumnya
terjadi akibat reaksi bahan tersebut dengan udara yang panas, percikan api, atau karena raksi dengan
bahan-bahan yang bersifat reduktor. Bekerja dengan bahan kimia oxidizing membutuhkan
pengetahuan dan pengalaman praktis. Jika tidak, risiko kebakaran akan sangat mungkin terjadi.
Adapun beberapa contoh bahan kimia dengan sifat ini misalnya hidrogen peroksida dan kalium
perklorat.Bila suatu saat Anda bekerja dengan kedua bahan tersebut, hindarilah panas, reduktor, serta
bahan-bahan mudah terbakar lainnya. Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9.
Simbol bahan kimia di samping menunjukan bahwa bahan tersebut besifat mudah terbakar
(flammable).Bahan mudah terbakar dibagi menjadi 2 jenis yaitu Extremely Flammable (amat sangat
mudah terbakar) dan Highly Flammable (sangat mudah terbakar. Bahan dengan label Extremely
Flammable memiliki titik nyala pada suhu 0 derajat Celcius dan titik didih pada suhu 35 derajat
Celcius. Bahan ini umumnya berupa gas pada suhu normal dan disimpan dalam tabung kedap udara
bertekanan tinggi.Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar adalah R12. Bahan dengan label
Highly Flammable memiliki titik nyala pada suhu 21 derajat Celcius dan titik didih pada suhu yang
tak terbatas. Pengaruh kelembaban pada terbakar atau tidaknya bahan ini sangat besar.Oleh karena itu,
mereka biasanya disimpan pada kondisi kelembaban tinggi.Frase-R untuk bahan sangat mudah
terbakar yaitu R11. Adapun beberapa contoh bahan bersifat flammable dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Zat terbakar langsung. Contohnya : aluminium alkil fosfor. Keamanan : hindari kontak bahan
dengan udara.
2. Gas amat mudah terbakar. Contohnya : butane dan propane. Keamanan : hindari kontak bahan
dengan udara dan sumber api.
3. Cairan mudah terbakar. Contohnya: aseton dan benzene. Keamanan : jauhkan dari sumber api
atau loncatan bunga api.
4. Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar bila kena air atau
api.
4. Toxic (Beracun)
Simbol bahan kimia disamping mengunjukan bahwa bahan tersebut adalah bahan beracun.Keracunan
yang bisa diakibatkan bahan kimia tersebut bisa bersifat akut dan kronis, bahkan bisa hingga
menyebabkan kematian pada konsentrasi tinggi.Keracunan karena bahan dengan simbol di atas bukan
hanya terjadi jika bahan masuk melalui mulut.Ia juga bisa meracuni lewat proses pernafasan (inhalasi)
atau melalui kontak dengan kulit. Beberapa contoh bahan kimia bersifat racun misalnya arsen
triklorida dan merkuri klorida.Bekerja dengan bahan-bahan tersebut harus memperhatikan
keselamatan diri.Hindari kontak langsung dengan kulit, menelan, serta gunakan selubung masker
untuk mencegah uapnya masuk melalui pernafasan.
Simbol bahan kimia disamping sebetulnya terbagi menjadi 2 kode, yaitu kode Xn dan kode Xi.Kode
Xn menunjukan adanya risiko kesehatan jika bahan masuk melalui pernafasan (inhalasi), melalui
mulut (ingestion), dan melalui kontak kulit, contoh bahan dengan kode Xn misalnya
peridin.Sedangkan kode Xi menunjukan adanya risiko inflamasi jika bahan kontak langsung dengan
kulit dan selaput lendir, contoh bahan dengan kode Xi misalnya ammonia dan benzyl klorida.Frase-R
untuk bahan berkode Xn yaitu R20, R21 dan R22, sedangkan untuk kode Xi yaitu R36, R37, R38 dan
R41.
6. Corrosive (Korosif)
Simbol bahan kimia di samping menunjukan bahwa suatu bahan tersebut bersifat korosif dan dapat
merusak jaringan hidup.Karakteristik bahan dengan sifat ini umumnya bisa dilihat dari tingkat
keasamaannya.pH dari bahan bersifat korosif lazimnya berada pada kisaran < 2 atau >11,5. Beberapa
contoh bahan dengan simbol ini misalnya belerang oksida dan klor.Jangan menghirup uap dari bahan
ini, jangan pula membuatnya kontak langsung dengan mata dan kulit Anda. Mereka juga bisa
menyebabkan iritasi.Frase-R untuk bahan korosif yaitu R34 dan R35.
Simbol bahan kimia pada gambar di samping menunjukan bahwa bahan tersebut berbahaya bagi
lingkungan (dangerous for environment).Melepasnya langsung ke lingkungan, baik itu ke tanah,
udara, perairan, atau ke mikroorganisme dapat menyebabkan kerusakan ekosistem.Beberapa contoh
bahan dengan simbol ini misalnya tetraklorometan, tributil timah klorida, dan petroleum bensin.Frase-
R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan yaitu R50, R51, R52 dan R53.Demikianlah 7 simbol bahan
kimia lengkap dengan keterangan dan gambarnya.Semoga bisa menjadi pengetahuan baru yang
bermanfaat bagi keselamatan Anda suatu saat nanti.