Khutbah 20 JUNI 2024

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Khutbah Jumat: Kemurkaan Allah pada Orang yang Ucapannya

Tak Sesuai Perbuatan

Khutbah I

‫ َو الَّص اَل ُة‬، ‫ َو ِبِه َنْسَتِع ْيُن َع َلى ُأُم ْو ِر الُّد ْنَيا َو الِّدْيِن‬، ‫اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن‬
‫ َنِبِّيَنا ُمَحَّم ٍد َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬، ‫َو الَّس اَل ُم َع َلى َأْش َرِف ْاَألْنِبَياِء َو اْلُم ْر َسِلْيَن‬
‫ َأْش َهُد َأْن اَل‬، ‫َو َع َلى ٰا ِلِه َو َأْص َح اِبِه َو الَّتاِبِع ْيَن َو َم ْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإلَى َيْو ِم الِّدْيِن‬
‫ َو َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَد َنا ُمَح ـَّم ًد ا َع ْبُد ُه‬.‫ِإٰل َه ِإاَّل هللا َو ْح َد ه اَل َش ِرْيَك َلُه اْلَم ِلُك اْلَح ُّق ْالُم ِبْين‬
‫َو َر ُسْو ُلُه صاِد ُق اْلَو ْع ِد ْاَألِم ْين‬
. ‫ ِاَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم ْو ُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬. ‫َأَّم ا َبْعُد َفَيا َأُّيَها اْلَح اِض ُرْو َن‬
‫ َك ُبَر َم ْقًتا ِع ْنَد ِهّٰللا َاْن َتُقْو ُلْو ا َم ا اَل َتْفَع ُلْو َن‬:‫َفَقاَل ُهللا َتَع اَلى‬

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah

Menjadi keharusan bagi kita makhluk Allah swt untuk


mengungkapkan rasa syukur atas karunia nikmat yang tak bisa
dihitung satu persatu dalam kehidupan ini. Jangan sampai kita
menjadi makhluk paling sempurna di muka bumi tapi tidak
pandai bersyukur yang pada akhirnya menjadikan nikmat ini
diganti dengan siksa dan kepedihan. Allah telah mengingatkan
bahwa manusia yang pintar bersyukur akan ditambah nikmatnya
dan siapa yang kufur akan mendapatkan siksa yang pedih.

Wujud syukur ini bisa kita wujudkan dengan terus menguatkan


ketakwaan kepada Allah, menjalankan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya. Di antara perintah Allah yang harus kita
aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari adalah berkata jujur
dan meninggalkan prilaku suka berbohong. Kita harus berusaha
menjadi pribadi yang memiliki komitmen dan kesesuaian antara
perkataan dan perbuatan. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an
Surat As-Shaf ayat 3:

‫َك ُبَر َم ْقًتا ِع ْنَد ِهّٰللا َاْن َتُقْو ُلْو ا َم ا اَل َتْفَع ُلْو َن‬

Artinya: “Sangat besarlah kemurkaan di sisi Allah bahwa kamu


mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan.”

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah


Dalam ayat ini, Allah memperingatkan bahwa sangat besar
dosanya orang mengatakan sesuatu, tetapi ia sendiri tidak
melaksanakannya. Hal ini berlaku, baik dalam pandangan Allah
maupun dalam pandangan sesama manusia. Jika mulut kita
mengucapkan iya, maka sudah seharusnya kita
melaksanakannya. Sebaliknya jika mulut kita berkata tidak,
maka sekuat mungkin kita menghindarinya dan tidak
melakukannya. Menyelaraskan apa yang dikatakan dan apa yang
dilakukan harus kita perkuat sebagai wujud komitmen menepati
komitmen atau janji.

Menepati janji sendiri merupakan perwujudan iman yang kuat.


Budi pekerti yang agung dan sikap yang berperikemanusiaan
pada seseorang, menimbulkan kepercayaan dan penghormatan
orang-orang di sekitar kita. Sebaliknya, perbuatan menyalahi
janji merupakan tanda iman yang lemah. Tingkah laku yang
jelek dan sikap yang tidak berperikemanusiaan, akan
menimbulkan saling mencurigai dan dendam dalam kehidupan
bersama.

Oleh karena itulah, agama Islam sangat mencela orang yang


suka berdusta dan menyalahi janjinya. Agar sifat tercela itu tidak
dipunyai oleh orang-orang beriman, alangkah baiknya jika
menepati janji dan berkata benar itu dijadikan tujuan pendidikan
yang utama yang diajarkan kepada anak-anak. Di samping
beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan melatih diri
mengerjakan berbagai bentuk ibadah yang diwajibkan.

Rasulullah telah berpesan dalam hadits dari Abdullâh bin


Mas’ûd:

‫ َو َم ا‬، ‫ َو ِإَّن اْلِبَّر َيْهِد ْي ِإَلى اْلَج َّنِة‬، ‫ َفِإَّن الِّص ْد َق َيْهِد ْي ِإَلى اْلِبِّر‬، ‫َع َلْيُك ْم ِبالِّص ْد ِق‬
‫َيَز اُل الَّرُجُل َيْص ُدُق َو َيَتَح َّرى الِّص ْد َق َح َّتى ُيْك َتَب ِع ْنَد ِهللا ِص ِّدْيًقا‬

Artinya: “Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena


kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan
mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu
berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi
Allâh sebagai orang yang jujur."
‫ َو ِإَّن اْلُفُجْو َر َيْهِد ْي ِإَلى‬، ‫ َفِإَّن اْلَك ِذَب َيْهِد ْي ِإَلى اْلُفُجْو ِر‬، ‫َو ِإَّياُك ْم َو اْلَك ِذَب‬
‫ َو َم ا َيَز اُل الَّرُجُل َيْك ِذ ُب َو َيَتَح َّرى اْلَك ِذَب َح َّتى ُيْك َتَب ِع ْنَد ِهللا َك َّذ اًبا‬، ‫الَّناِر‬

Artinya: "Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta


membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan
mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang
senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat
di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong).’” (HR. Ahmad)

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah


Sikap tidak konsisten dalam ucapan dan perbuatan, suka ingkar
janji, dan tidak amanah juga mengarah kepada sifat orang-orang
munafik. Rasulullah menyebut tiga ciri orang munafik yang
ditegaskan dalam haditsnya:

‫آَيُة اْلُم َناِفِق َثاَل ٌث ِإَذ ا َح َّد َث َك َذ َب َو ِإَذ ا َو َعَد َأْخ َلَف َو ِإَذ ا اْؤ ُتِم َن َخ اَن‬

Artinya: "Tanda-tanda munafik ada tiga; jika berbicara dusta,


jika berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat".
(HR Bukhari).

Mari kita introspeksi diri dengan mengingat-ingat 3 sikap yang


menjadi ciri orang munafik. Apakah sikap-sikap itu ada dalam
diri kita. Apakah kita termasuk konsisten dalam ucapan dan
tindakan? atau kita malah mengingkari apa yang kita ucapkan?
Apakah kita mengatakan semua sesuai kenyataan atau kita
menutup-nutupinya? Apakah kita mengatakan tidak, namun
faktanya kita malah melakukannya?

Dunia modern yang mengarah kepada pemikiran dan sikap


materialistis saat ini mudah dijangkiti prinsip-prinsip formalitas
atau yang sering disebut lip service (hanya di bibir saja).
Semboyan yang digaungkan tidak sesuai dengan kenyataan. Apa
yang diucapkan berbeda dengan apa yang dilakukan. Mengajak
orang untuk anti pada tindakan negatif, namun praktiknya malah
senang melakukannya. Mendorong untuk bersikap positif namun
pada praktiknya tidak pernah melakukannya. Naudzubillah min
dzalik.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah


Allah swt tidak menyukai orang-orang munafik dengan memberi
balasan siksa di neraka sebagaimana termaktub dalam Al-
Qur’an surat An-Nisa' ayat 145:

‫ِاَّن اْلُم ٰن ِفِقْيَن ِفى الَّد ْر ِك اَاْلْس َفِل ِم َن الَّناِۚر َو َلْن َتِج َد َلُهْم َنِص ْيًر ۙا‬

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu


(ditempatkan) di tingkat paling bawah dari neraka. Kamu tidak
akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka."

Oleh karena itu, melalui mimbar khutbah Jumat kali ini, mari
kita sama-sama bermuhasabah, melakukan introspeksi diri dan
kemudian menguatkan komitmen untuk menjauhi prilaku
ucapan yang berbeda dengan tindakan. Kebiasaan untuk
bersikap konsisten dan istiqamah dalam kebaikan pasti akan
banyak tantangannya dan tidak bisa kita lakukan dalam waktu
yang sebentar. Semua butuh proses dengan berbagai dinamika
yang akan kita hadapi. Namun Allah yang akan menjaga kita.
Dalam Al-Qur’an disebutkan:

‫َفاْسَتِقْم َك َم آ ُاِم ْر َت َو َم ْن َتاَب َم َع َك َو اَل َتْطَغ ْو ۗا ِاَّنٗه ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن َبِص ْيٌر‬

Artinya: “Maka tetaplah (istiqamah lah) kamu pada jalan yang


benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang
yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui
batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan.” (QS Hud:112)

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah


Semoga kita diberikan hidayah oleh Allah swt untuk senantiasa
berada pada kejujuran dan jauh dari kemunafikan. Amin

‫ ِإَّنُه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم‬،‫ َفاْسَتْغ ِفُرْو ُه‬، ‫َأُقْو ُل َقْو ِلْي ٰهَذ ا َو َأْسَتْغ ِفُر َهللا ِلْي َو َلُك ْم‬

Khutbah II

،‫ َأْش َهُد أْن آل إَلَه ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِريَك َلُه‬.‫اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َو اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل ُثَّم اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل‬
‫ َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى‬.‫َو َأْش َهُد أَّن َس ِّيَد َنا ُمَح َّم ًد ا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه اَّلِذ ْي اَل َنِبّي َبْع َد ُه‬
‫َنِبِّيَنا ُمَح َّم ٍد َو َع َلى َأِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َم ْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َيْو ِم الِقَياَم ِة‬
‫َأَّم ا َبْعُد ‪َ ،‬فَيا َأُّيَها الَّناُس ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْقَو ى ِهللا َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن ‪َ .‬فَقاَل ُهللا‬
‫َتَع اَلى‪ِ :‬إَّن َهللا َو َم اَل ِئَكَتُه ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّنِبِّي ‪ٰ ،‬ي َأ ُّيها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه‬
‫َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيَد َنا ُمَح َّم ٍد َو َع َلى َأِل َس ِّيَد َنا ُمَح َّم ٍد‬

‫َالَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو ْالُم ْؤ ِم َناِت َو ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو ْالُم ْس ِلَم اِت‪َ ،‬اَأْلْح ياِء ِم ْنُهْم‬
‫َو ْاَالْم َو اِت‪َ .‬الَّلُهَّم اْدَفْع َع َّنا ْالَبَالَء َو ْالَو َباَء َو الَّز َالِزَل َو ْالِمَح َن َو ُسْو َء ْالِفَتِن َم ا‬
‫َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن َع ْن َبَلِد َنا ِإْنُد وِنْيِس َّيا خآَّص ًة َو َس اِئِر ْالُبْلَد اِن ْالُم ْس ِلِم ْيَن عاَّم ًة‬
‫َيا َر َّب ْالَع اَلِم ْيَن‬

‫َالَّلُهَّم َأِر َنا اْلَح َّق َح ًّقا َو اْر ُز ْقَنا اِّتَباَعُه َو َأِر َنا اْلَباِط َل َباِط اًل َو اْر ُز ْقَنا اْج ِتَناَبُه‪َ .‬ر َّبَنا‬
‫آِتنَا ِفى الُّد ْنَيا َحَس َنًة َو ِفى ْاآلِخ َرِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر َو َاْلَحْم ُد ِهّٰلِل َر ِّب‬
‫اْلٰع َلِم ْيَن‬

‫ٍع َباَد ِهللا‪ِ ،‬إَّن َهللا َيْأُم ُر ِبْالَع ْد ِل َو ْاِإل ْح َس اِن َو ِإْيتاِء ِذ ي ْالُقْر بَى َو َيْنَهى َع ِن ْالَفْح شاِء‬
‫َو ْالُم ْنَك ِر َو ْالَبْغ ِي َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن ‪َ ،‬و اْذ ُك ُروا َهللا ْالَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم ‪،‬‬
‫َو اْشُك ُرْو ُه َع لَى ِنَعِمِه َيِزْد ُك ْم ‪َ ،‬و َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َبْر‬

Anda mungkin juga menyukai