Dimensi Dimensi Dan Aliran Islam
Dimensi Dimensi Dan Aliran Islam
Dimensi Dimensi Dan Aliran Islam
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Studi
Islam
Disusun oleh :
DOSEN PENGAMPU :
JURUSAN TARBIYAH
2013
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi
Studi Islam tahun pelajaran 2013. Selanjutnya kami sampaikan terimakasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu kami menyusun makalah ini.
Penulis
KATA PENGANTAR......................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan. .............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................19
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pemikiran islam, terdapat dimensi – dimensi dan aliran – aliran yang
menjadi tuntunan bagi umat islam. Dalam pemikiran Islam terdapat berbagai
macam dimensi, diantaranya Islam, Iman, Ihsan, syariat, tarikat, dan sufisme,
Dimana dimensi – dimensi ini menjadi sebuah rujukan ajaran dalam islam untuk
mencapai keimanan yang hakiki. Dalam iman, islam, ihsan, tarikat, syariah, dan
sufisme manusia diajarkan untuk melakukan kegiatan – kegiatan yang dapat
menambah dan memperkuat iman mereka. Dengan menjalankan dimensi ini
manusia dapat mencapai derajat paling tinggi dari mulai ahwal hingga mencapai
puncak hakikat.
Sedangkan dalam aliran-aliran pemikiran islam, terdapat beberapa aliran
seperti aliran kalam, aliran fiqh, aliran tasawuf, dan aliran filsafat. Kesemua aliran
ini merupakan suatu pegangan, kepercayaan, dan tuntunan yang dijalankan oleh
seseorang supaya hidupnya menjadi terarah. untuk lebih jelasnya, akan dibahas
dalam makalah ini.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
أن:الGGان؟ قGGول هللا ! ماااليمGG يارس:الGGل فقGGاه رجGGكان رسول هللا صلى هللا عليه و سلم يوما بارزا للناس فات
تؤمن
د هللاGGاالسالم ان تعب: يا رسول هللا ما االسالم؟ قال:باهلل ومالئكته و كتابه و رسله و تؤمن با لبعث االخر قال
! ول هللاGGا رسGG ي: قال.وال تشرك به شيئا و تقيم الصالة المكتوبة و تؤدي الزكاة المفروضة و تصوم رمضان
ان تعبد هللا كأنك تراه فان لم تكن تراه فانه يراك:مااالحسان؟ قال.
2. SYARIAT
3. THARIQAH
4. SUFISME
Ada beberapa sumber perihal etimologi dari kata “sufi”, pandangan umum
ialah kata itu berasal dari kata Suf ()صوف, yang berati wol, merujuk kepada jubah
sederhana yang dikenakan oleh para asetik muslim. Namun tidak semua sufi
mengenakan jubah atau pakaian dari wol. Teori etimologis yang lain menyatakan
bahwa akar kata sufi adalah safa()صفا, yang berarti kemurnian. Hal ini menaruh
penekanan pada sufisme pada kemurnian hati dan jiwa. Teori lain mengatakan
bahwa tasawuf berasal dari bahasa yunani theosofie artinya ilmu ketuhanan.
a. Beberapa definisi sufisme:
Sufisme adalah isme atau dapat juga dikatakan sebagai ilmu untuk
menjalani kehidupan sufistik seorang sufi, yang mana diketahui bahwa akhir dari
kesufian dalah awal dari kenabian, yang tentu saja menjadikan kesufian dapat di
artikan pencarian kesucian yang tertinggi yang menjadi dasar atau awal kenabian,
Menurut Ibn Khaldun, Ilmu kalam adalah Ilmu berisi tentang alasan-alasan
yang mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan
a. Khawarij
Khawarij Berasal dari kata kharaja yang berarti “keluar”. Pada awalnya,
Khawarij merupakan aliran atau fraksi politik, kelompok ini terbentuk karena
persoalan kepemimpinan umat islam, tetapi mereka membentuk suatu ajaran yang
kemudian menjadi ciri umat, aliran mereka yaitu ajaran tentang pelaku dosa besar
( murtakib al-kaba’ir ). menurut Khawarij orang-orang yang terlibat dan
menyetujui hasil tahkim telah melakukan dosa besar. Orang islam yang
melakukan dosa besar, dalam pandangan mereka berarti telah kafir: kafir setelah
memeluk Islam berarti murtad dan orang murtad halal dibunuh berdasarkan hadis
yang menyatakan bahwa nabi muhammad saw bersabda ”man baddala dinah
faktuluh [2]“, atas dasar premis-premis yang dibangunnya Khawarij
berkesimpulan bahwa orang yang terlibat dan menyetujui tahkim harus dibunuh.
Bagi mereka,pembunuhan terhadap orang-orang yag dinilai telah kafir adalah
“ibadah”.
b. Murji’ah.
Kelompok Murji’ah yang dipelopori oleh Ghilam Al-Dimasyqi berpendapat
mereka bersifat netral dan tidak mau mengkafirkan para sahabat yang terlambat
dan menyetujui tahkim dalam ajaran aliran ini, orang islam yang melakukan dosa
besar tidak boleh dihukum kedudukannya dengan hukum dunia. Mereka tidak
boleh ditentukan akan tinggal di neraka atau di surga, kedudukan mereka
ditentukan di akhirat. Dan bagi mereka Iman adalah pengetahuan tentang Allah
secara mutlak. Sedangkan kufur adalah ketidaktahuan tentang Tuhan secara
mutlak, iman itu tidak bertambah dan tidak berkurang. Imam Al-Syahrastani
menjelaskan bahwa Murji’ah terbagi menjadi 6 subsekte.
c. Qodariah.
d. Jabariyah.
Menurut aliran ini manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam
menentukan perjalanan hidup dan mewujudkan perbuatannya, mereka hidup
dalam keterpaksaan ( jabbar ), karena aliran ini berpendapat sebaliknya; bahwa
dalam hubungan dengan manusia, tuhan itu maha kuasa.karena itu, tuhanlah yang
menentukan perjlanan hidup manusia dan yang mewujudkannya. Ajaran ini
dipelopori oleh Al-ja’d bin Dirham.
e. Mu’tazilah.
Mu’tazilah secara etimologi berasal dari kata a’tazala yang berarti
mengambil jarak atau memisahkan diri. Secara terminologi adalah aliran theologi
Islam yang memberi porsi besar kepada akal atau rasio di dalalm membahas
persoalan-persoalan ketuhanan. Kelompok ini banyak menggunakan kekuatan
akal sehingga diberi gelar “Kaum Rasionalis Islam” dan dikenal dengan nama
“Muktazilah” yang didirikan oleh Washil bin Atha.muncul akibat kontroversi
yang terjadi dikalangan ummat islam setelah perang saudara antara pihak Ali bin
Abi Thalib melawan Zubayr dan Thalhah.
2. ALIRAN-ALIRAN FIQIH
Secara histories, hukum islam telah menjadi 2 aliran pada zaman sahabat
Nabi Muhammad SAW. Dua aliran tersebut adalah Madrasat Al-Madinah dan
Madrasat Al-Baghdad/Madrasat Al-Hadits dan Madrasat Al-Ra’y. Aliran
Aliran hukum islam yang terkenal dan masih ada pengikutnya hingga
sekarang hanya beberapa aliran diantaranya Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah,
dan Hanbaliyah, akan tetapi yang sering dilupakan dalam sejarah hukum islam
adalah bahwa buku-buku sejarah hukum islam cenderung memunculkan aliran-
aliran hukum yang berafiliasi dengan aliran sunni, sehingga para penulis sejarah
hukum islam cenderung mengabaikan pendapat khawarij dan syi’ah dalam bidang
hukum islam.
Nama beliau yang sebenarnya adalah Imam Abu Hanifah al- Nu’man
bin Sabit bin Zauti lahir pada tahun 80 H. di kota Kuffah padam a s a D i n a s t i
U m a y y a h . S e m u a l i t e r a t u r y a n g m e n g u n g k a p k a n kehidupan Abu
Hanifah menyebutkan bahwa Abu Hanifah adalahseorang ‘alim yang
mengamalkan ilmunya, zuhud, ‘abid, wara’, taqiy,khusyu’ dan tawadhu’.Metode
ushul yang digunakan Abu Hanifah banyak bersandar pada ra’yun, setelah pada
Kitabullah dan As Sunnah. Kemudian ia bersandar pada qiyas, yang ternyata
banyak menimbulkan protes dikalangan para ulama yang tingkat pemikirannya
belum sejajar denganAbu Hanifah. Begitu pula halnya dengan istihsan yang ia
jadikansebagai sandaran pemikiran mazhabnya, mengudang reaksi
kalanganulama.
Ia bernama abu abdullah, muhammad ibnu idris bin abbas bin usman bin
syafi’i bin saaib bin ‘abiid bin abdu yazid bin hasim Muthalib bin Abdu Manaf,
yang merupakan kakek dari kakek Nabi. Sebagian besar riwayat menyebutkan
bahwa Imam Syafi’i lahir d i d a e r a h G h a z z a , S y a m ( P a l e s t i n a ) d a r i
k e t u r u n a n Q u r a i s y d a n Nasabnya bertemu dengan Nabi Muhammad saw.
pada kakeknya,Abdi Manaf ayahnya meninggal ketika ia masih kecil. Pada usia
duatahun ia dibawa oleh ibunya untuk pindah ke Makkah. Pada umur sekitar tujuh tahun
Imam Syafi’i sudah menghafalAl-Qur’an, selain itu ia juga banyak menghafal
hadits-hadits Nabi.Selain pengembaraan intelektual dan keilmuan yang
Nama lengkap imam besar ini adalah ahmad bin hambal binhilal bin usd bin
idris bin abdullah bin hayyan ibn abdullah binanas bin auf bin qasit bin mazin bin
syaiban. Ia terlahir di baghdadi r a k p a d a t a h u n 1 6 4 h / 7 8 0 m 13. Ayahnya
meninggal dunia ketikaahmad masih kecil, ia kemudian diasuh oleh ibunya.i l m u y a n g
p e r t a m a k a l i d i k u a s a i a d a l a h a l q u r ’ a n h i n g g a beliau hafal pada usia
15 tahun,beliau juga mahir baca-tulis dengansempurna hingga dikenal sebagai
orang yang terindah tulisannya. Lalu beliau mulai konsentrasi belajar ilmu hadits
di awal umur 15 tahun itu p u l a .
3. ALIRAN-ALIRAN TASAWUF
Para penulis ajaran tasawuf, termasuk Harun Nasution, memeperkirakan
adanya unsur-unsur ajaran non-islam yang mempengaruhi ajaran tasawuf. Unsur-
unsur yang dianggap berpengaruh pada ajaran tasawuf adalah kebiasaan rahib
Kristen yang menjauhi dunia dan kesenangan materi. Pada dasarnya tasawuf
merupakan ajaran tentang Al-Zuhd (Zuhud), kemudian ia berkembang dan
namanya diubah menjadi tasawuf dan pelakunya disebut shufi. Zahid yang
pertama adalah Al-Hasan A-Basir. Dia pernah berdebat dengan Washil bin Atha’
dalam bidang teologi, ia berpendapat bahwa orang mu’min tidak akan bahagia
sebelum berjumpa dengan Tuhan. Zahid dari kalangan perempuan adalah Rabi’ah
Al-Adawiyah dari Basrah, ia menyatakan bahwa ia tidak bisa membenci orang
lain, bahkan tidak dapat mencintai Nabi Muhammad SAW, karenya cintanya
hanya untuk Allah SWT. Metode tasawuf dibagi menjadi 3 (tiga), Tahallia, adalah
pengisian diri untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, Takhalli adalah
pengosongan diri sufi, sedangkan Tajalli adalah penyatuan diri dengan Tuhan.
Disamping itu, dalam ajaran para sufi dikatakan bahwa Tuhan pun tidak
berkehendak untuk menyatu dengan manusia. Suatu keadaan mental yang
diperoleh manusia tanpa bias diusahakan disebut Hal-Ahwal. Rabiah merumuskan
kedekatannya dengan Tuhan dalam Mahabbah, dengan demikian ada hubungan
timbal balik antara sufi dengan Tuhan.
PENUTUP