Tari Mahetri - 2023085001 - UAS K&PK

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 23

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa


DIREKTORAT PASCASARJANA
Alamat: Jl. Kusumanegara No.157, Muja Muju, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55167
==================================================================
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata kuliah : Kajian & Pengembangan Kelas : A/Reguler


Kurikulum
: PD21101 Hari/tgl. : Rabu, 3 Januari 2024
Program : Magister Pendidikan Dasar Pukul : 16.00-17.40 WIB
Semester : 1/TA 2023/2024 Sifat : Terbuka
Ujian

Nama : Tari Mahetri

NIM : 2023085001

Kelas : IA (Reguler)

A. Petunjuk
1. Semua pertanyaan harus dijawab secara ringkas, jelas dan koheren dalam bahasa Indonesia yang baik
dan benar (formal).
2. Jawaban harus berdasarkan referensi konseptual (teori), referensi empiris (pengalaman praktis sendiri),
dan referensi kontekstual (fakta, kebijakan pendidikan dan kurikulum)
3. Dalam menjawab pertanyaan, mahasiswa dapat berdiskusi dengan mahasiswa lain atau pihak lain yang
terkait.
4. Namun, setiap mahasiswa harus menuliskan jawabannya dengan kata-katanya sendiri sehingga tidak
ada kesamaan kata-kata (bahasa) di antara kertas ujian.
5. Jawaban yang sama dengan susunan kata yang sama oleh mahasiswa yang berbeda akan membuat
semua mahasiswa yang terlibat gagal.
6. Jawaban soal ujian harus disampaikan pada hari Rabu, 10 Januari 2024, melalui email berikut:
[email protected] (Dikoordinasikan oleh Ketua Kelas).

B. SOAL & JAWABAN

1. Analisis Lingkungan dan Asesmen Kebutuhan

Konteks:
 Analisis lingkungan yang menjadi ajang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum dan
asesmen kebutuhan belajar siswa SD sasaran adalah langkah awal dari keseluruhan proses
pengembangan silabus SD. Hasilnya akan memberikan pijakan untuk pembuatan keputusan-keputusan
dalam pengembangan silabus yang dapat menjamin: (a) kebermaknaan bahan (isi) dan kegiatan
pemelajaran bagi siswa, yang pada gilirannya (b) dapat menumbuhkan dan memelihara motivasi
mereka untuk belajar; dan (c) keselarasan capaian pemelajaran, bahan pemelajaran, dan kegiatan
pemelajaran yang dicantumkan dan/atau direkomendasikan dalam silabus dengan (i) visi dan misi
sekolah, (ii) ketersediaan dan kapasitas sumber belajar manusia dan non-manusia yang ada dalam
lingkungan sekolah, dan (iii) kebutuhan pembelajaran dengan 3 aspek (KWC, kekurangan, keinginan),
dan gaya belajar siswa.
 Terkait dengan hal ini, asesmen kebutuhan dirancang dengan acuan konseptual (teori), acuan
kontekstual (kebijakan dan kondisi yang ada), dan acuan empiris (pengalaman dan/atau hasil
penelitian) dan pelaksanaannya melibatkan pengumpulan data/informasi tentang (i) lingkungan dan
lembaga, (ii) karakteristik siswa, dan (iii) kebutuhan belajar siswa, yang mencakup kompetensi wajib
capai (KWC), kekurangan, dan keinginan. Pengumpulan data ini tentu memerlukan instrumen yang
dapat dikembangkan sendiri atau mengadaptasi instrumen yang tersedia dalam pustaka. Kemudian
setelah terkumpul, informasi dan data dianalisis untuk melihat kecenderungan, meski tidak
mengabaikan keunikan yang ditemukan. Hasil analisis disajikan apa adanya diiringi dengan penafsiran
dalam kacamata pengembangan silabus. Semua ini dilakukan sebagai tugas kelompok karena
pengembangan kurikulum/silabus pada hakikatnya melibatkan pengambilan keputusan kolektif, yang
keberhasilan prosesnya sangat ditentukan oleh partisipasi kontributif anggota kelompok.

Pertanyaan:
a. Setelah berpartisipasi dalam kerja kelompok untuk melaksanakan asesmen kebutuhan, uraikan dalam
bahasa Anda sendiri proses pengambilan keputusan-keputusan yang menjamin bahwa hasil asesmen
kebutuhan benar-benar memberikan pijakan yang diuraikan dalam konteks di atas. Silakan kaitkan
secara interpretatif butir a, b, dan c di atas dengan jenis-jenis data yang disebut di atas juga, yang
semuanya sudah dikerjakan oleh kelompok Anda. Silakan diuraikan satu per satu per butir (a), (b) dan
(c).
Jawab :
Dalam menjalankan proses pengambilan keputusan terkait hasil asesmen kebutuhan,
kelompok kami secara aktif terlibat dalam musyawarah untuk memastikan keputusan yang diambil
mencerminkan kebermaknaan bahan, isi, dan kegiatan pembelajaran bagi siswa (a). Kami berfokus
pada menentukan isi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, memastikan
keterkaitan antara materi dan kegiatan pembelajaran untuk memberikan pemahaman yang
mendalam. Selanjutnya, dalam aspek (b), kelompok kami mengambil keputusan untuk
menumbuhkan dan memelihara motivasi siswa dalam proses belajar. Kami mengintegrasikan
elemen-elemen pembelajaran yang menyenangkan dan memanfaatkan berbagai media konkret,
bukan hanya materi tulisan, untuk menjaga minat dan semangat belajar siswa. Pada aspek (c),
kelompok kami memastikan keselarasan antara capaian pembelajaran, bahan pembelajaran, dan
kegiatan pembelajaran dengan mempertimbangkan visi misi sekolah, tujuan pembelajaran, serta
kondisi sekolah. Keputusan kami mencakup penggunaan bahan pembelajaran yang aman dan mudah
diperoleh, serta penerapan kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung. Metode,
strategi, dan media pembelajaran juga dipertimbangkan agar proses pembelajaran menjadi lebih
interaktif dan efektif. Dengan melalui proses musyawarah ini, kelompok kami berhasil mengambil
keputusan yang kokoh dan terencana untuk memastikan bahwa hasil asesmen kebutuhan benar-benar
memberikan pijakan yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, memelihara motivasi mereka, dan
menjaga keselarasan antara capaian pembelajaran, bahan pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran
dalam konteks silabus yang ada.

b. Sesuai dengan pengalaman Anda dalam berpartisipasi dalam mengerjakan proyek pengembangan
silabus, lakukan refleksi tentang seluruh pengalaman Anda dari awal sampai akhir penyelesaian
asesmen kebutuhan sebagai langkah awal pengembangan silabus SD. Kemudian silakan dengan bahasa
Anda sendiri:
(i) uraikan secara umum tingkat keberhasilan kerja kelompok dalam melakukan analisis lingkungan dan
asesmen kebutuhan;
Jawab :
Tingkat keberhasilan kerja kelompok kami dalam melakukan analisis lingkungan dan
asesmen kebutuhan Selama proses pengembangan silabus untuk Sekolah Dasar, pengalaman kami
dalam melakukan analisis lingkungan dan asesmen kebutuhan menjadi langkah awal yang krusial.
Dalam kelompok kami, tingkat keberhasilan dapat dikatakan tinggi, karena kami berhasil
mengumpulkan data yang komprehensif melalui berbagai sumber. Kami memulai dengan merancang
kuesioner yang dirancang dengan cermat untuk mencakup aspek-aspek penting dari lingkungan
belajar siswa, baik di sekolah maupun di rumah. Selama proses pengumpulan data, kelompok kami
berhasil mendapatkan informasi yang lengkap dan beragam. Kami melakukan observasi dan
wawancara dengan guru, kepala sekolah, dan siswa untuk mendapatkan perspektif yang holistik.
Hasilnya, kami berhasil menentukan karakteristik unik dari setiap siswa dan memahami kebutuhan
mereka dengan lebih baik. Analisis lingkungan juga melibatkan pemetaan fasilitas sekolah dan
lingkungan sekitar untuk memahami pengaruh eksternal yang dapat memengaruhi proses
pembelajaran. Dengan adanya data yang solid, kami mampu merumuskan kebutuhan siswa dengan
akurat. Pengamatan langsung terhadap interaksi siswa di kelas dan di luar kelas turut membantu kami
memahami preferensi belajar mereka. Dengan demikian, kami berhasil merancang asesmen
kebutuhan yang mendalam dan relevan. Keberhasilan kelompok juga tercermin dalam kemampuan
kami untuk menyusun rekomendasi dan solusi yang sesuai dengan hasil analisis. Kami
menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk memberikan gambaran yang
komprehensif tentang kebutuhan siswa. Kolaborasi erat antara anggota kelompok memastikan bahwa
setiap sudut pandang diakomodasi, dan diskusi yang mendalam membantu kami mengatasi potensi
kesalahpahaman. Dalam keseluruhan pengalaman tersebut, kami merasa bahwa kelompok kami
berhasil mencapai tingkat keberhasilan yang signifikan dalam melakukan analisis lingkungan dan
asesmen kebutuhan. Langkah awal ini memberikan dasar yang kokoh untuk perencanaan
pengembangan silabus yang akan lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa di Sekolah Dasar.

(ii) tuliskan secara singkat padat butir-butir positif yang memberikan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap baru kepada Anda terkait dengan analisis lingkungan dan asesmen kebutuhan; dan
Jawab :
Melalui analisis lingkungan dan asesmen kebutuhan, saya telah memperoleh berbagai hal
positif yang memberikan kontribusi signifikan pada pengetahuan, keterampilan, dan sikap saya. Dari
segi pengetahuan, saya kini memiliki pemahaman mendalam tentang langkah-langkah yang terlibat
dalam proses ini, termasuk pengidentifikasian kondisi lingkungan, karakteristik siswa, dan
kebutuhan mereka. Saya juga memperoleh wawasan baru selama proses analisis, yang memperkaya
pemahaman saya terhadap keberagaman siswa. Dalam hal keterampilan, saya mampu merencanakan
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa melalui penerapan strategi dan metode yang
relevan. Praktik dan pengalaman telah membentuk keterampilan analitis saya dalam mengidentifikasi
serta mengevaluasi faktor-faktor yang memengaruhi lingkungan belajar dan kebutuhan siswa. Sikap
saya juga mengalami perkembangan positif. Saya menjadi lebih sensitif terhadap perubahan dalam
lingkungan dan kebutuhan siswa, memungkinkan saya untuk beradaptasi dan merespons secara
proaktif. Secara keseluruhan, pengalaman ini tidak hanya memperkaya saya dengan pengetahuan dan
keterampilan baru, tetapi juga membentuk sikap yang lebih responsif dan fleksibel dalam konteks
pendidikan.

(iii) jelaskan hal-hal yang sudah memenuhi harapan Anda dan hal-hal kurang memenuhi harapan Anda,
yang mencakup kekuatan dan kelemahan proses pelaksanaan asesmen kebutuhan belajar, diiringi
dengan saran perbaikan untuk ke depan, dan
Jawab :
Hal-hal yang telah memenuhi harapan saya dalam proses analisis lingkungan dan asesmen
kebutuhan belajar adalah respons positif yang kami terima dari sekolah. Mereka dengan sukarela
bekerja sama dan menyediakan waktu untuk melakukan observasi dan wawancara, yang
memungkinkan kami untuk mendapatkan informasi yang relevan dan akurat. Selain itu, hasil atau
data yang kami peroleh dari analisis lingkungan dan asesmen kebutuhan telah sesuai dengan harapan
kami. Informasi ini menjadi dasar yang kuat untuk melangkah ke tahap selanjutnya dalam
merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.
Meskipun demikian, ada beberapa aspek yang kurang memenuhi harapan saya dalam
pelaksanaan asesmen kebutuhan belajar. Salah satu kendala utama yang kami alami adalah
keterbatasan waktu. Anggota kelompok kami terdiri dari orang-orang yang memiliki tanggung jawab
pekerjaan dan komitmen lain di luar proyek ini. Hal ini menyebabkan kendala dalam menyelaraskan
jadwal untuk melakukan asesmen secara menyeluruh. Keterbatasan waktu tersebut dapat
mempengaruhi kedalaman dan kelengkapan analisis yang kami lakukan.
Untuk perbaikan ke depan, saya merekomendasikan adanya perencanaan yang lebih matang
dalam hal manajemen waktu. Sebaiknya, kelompok dapat membuat jadwal yang lebih terstruktur dan
dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anggota. Selain itu, berkomunikasi secara
efektif dalam kelompok untuk memastikan bahwa setiap anggota memiliki pemahaman yang jelas
tentang tanggung jawab dan waktu yang diperlukan. Selain itu, bisa juga diadakan pertemuan rutin
untuk mengevaluasi kemajuan proyek dan menanggapi perubahan atau kendala yang mungkin
muncul. Dengan demikian, proses asesmen kebutuhan belajar dapat dijalankan lebih efisien dan
memberikan hasil yang lebih mendalam tanpa mengorbankan kualitas.

(iv) jelaskan tingkat keterlibatan Anda dalam proses tsb. diiringi dengan rencana perbaikan dalam
keterlibatan Anda sendiri jika di masa depan Anda menjadi anggota Tim Penyusunan Kurikulum SD.
Pikirkan apakah kekurangan Anda disebabkan oleh kekurangan pengetahuan, kekurangan
pengalaman kerja kelompok bersama dinamika pengambilan keputusan bersama, dan/atau
kekurangan keterampilan berkomunikasi dalam kerja kelompok (menguraikan pendapat, mengajukan
argumen, mempertahankan pendapat dsb.)
Jawab :
Tingkat keterlibatan saya dalam proses analisis lingkungan dan asesmen kebutuhan belajar,
saya menyadari bahwa kekurangan saya terutama disebabkan oleh kurangnya pengalaman langsung
di lingkungan sekolah. Sebagai individu yang belum memiliki pengalaman mengajar, saya mungkin
tidak sepenuhnya memahami dinamika internal sekolah secara menyeluruh. Namun demikian, saya
telah berusaha untuk menggantikan kurangnya pengalaman ini dengan keterlibatan aktif dalam setiap
tahap proses. Saya percaya bahwa keterlibatan saya telah membantu saya memahami esensi dari
analisis lingkungan dan asesmen kebutuhan belajar. Saat terlibat dalam proses tersebut, saya
senantiasa berusaha untuk terlibat sepenuh hati. Dengan latar belakang pendidikan S1 dan
pengalaman melakukan observasi skripsi, saya merasa memiliki bekal dasar untuk dapat
memberikan kontribusi yang berarti. Saya selalu berdiskusi dengan anggota kelompok lainnya,
bertukar pikiran, dan mencoba memahami perspektif mereka. Meskipun saya tidak memiliki
pengalaman langsung mengajar di sekolah, saya yakin bahwa pendekatan kolaboratif ini dapat
membantu saya mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang kebutuhan belajar di tingkat
SD. Untuk memperbaiki keterlibatan saya di masa depan, terutama jika saya menjadi anggota Tim
Penyusunan Kurikulum SD, saya berkomitmen untuk lebih aktif dalam berpartisipasi dan
memberikan kontribusi nyata. Saya menyadari bahwa pengalaman langsung di lapangan dapat
menjadi nilai tambah yang signifikan. Oleh karena itu, saya berencana untuk mengembangkan
jaringan kolaboratif dengan guru-guru dan pihak terkait di sekolah. Selain itu, saya akan mencari
peluang untuk mengamati proses pembelajaran di sekolah-sekolah agar dapat mendapatkan
pemahaman praktis yang lebih mendalam. Selain faktor pengalaman, saya juga akan terus
meningkatkan keterampilan komunikasi kelompok saya. Saya menyadari bahwa dalam tim
penyusunan kurikulum, kemampuan untuk menguraikan pendapat, mengajukan argumen, dan
mempertahankan pendapat sangat penting. Untuk itu, saya berencana untuk mengikuti pelatihan atau
workshop yang fokus pada pengembangan keterampilan komunikasi dalam kerja kelompok. Dengan
demikian, saya yakin bahwa saya dapat mengatasi kekurangan saya dan memberikan kontribusi yang
lebih besar dalam proses penyusunan kurikulum SD di masa yang akan datang.

2. Kerangka Kerja pengembangan kurikulum/Silabus SD

Konteks:
Kerangka kerja pengembangan kurikulum/silabus SD (KKPK/S-SD) dipilih dan dikembangkan dengan
acuan kontekstual (sesuai dengan kondisi dan kebijakan yang ada), konseptual (mengacu pada teori-teori
yang relevan), dan empiris (mengacu pada pengalaman dan hasil penelitian). Dengan didukung oleh tiga
macam acuan tsb., KKPK/S-SD dapat berfungsi sebagai pemandu Tim Penyusun dalam membuat
keputusan-keputusan dalam proses penyusunan silabus untuk semester yang telah dipilih. Dengan
KKPK/S-SD yang demikian, Silabus yang dihasilkan akan memiliki kriteria berikut: (a) selaras dengan
karakteristik dan kebutuhan belajar siswa sasaran, (b) membumi karena sesuai dengan kondisi dan
lingkungan yang ada, (c) isinya sesuai dengan perkembangan ilmu yang relevan, dan (d) menjamin
terjadinya peningkatan yang kontinyu (terus menerus) melalui desain bersiklus. Untuk mempermudah
pengguna dalam mengikuti alur pikir, disajikan dalam diagram alir disertai dengan deskripsi.

Pertanyaan:
a. Setelah berpartisipasi dalam kerja kelompok untuk memilih/mengembangkan KKPK/S-SD, yang
disajikan dalam bentuk diagram alir (silakan sajikan diagram dalam jawaban Anda, uraikan dalam
bahasa Anda sendiri bagaimana Kelompok Anda berproses mencapai kesepakatan tentang KKPK/S-
SD yang akan digunakan dalam mengembangkan silabus untuk semester yang telah dipilih bersama;
uraikan pertimbangan-pertimbangan (argumen) konseptual/teoretis, kontekstual dan empiris apa
yang digunakan untuk menentukan kerangka kerja atau model yang dipilih dan kemudian
dikembangkan melalui penggabungan (sintesis) atau penambahan unsur agar silabus yang dihasilkan
memiliki empat kriteria yang disebut di atas.
Jawab:

Pada tahap awal kelompok


kami melakukan pemilihan Setelah kami mengamati Dengan materi tersebut
sekolah, kelas, dan semester, bagaimana karakteristik dan kami kembangkan dengan
lalu kami melakukan observasi juga kebutuhan belajar penggunaan media
terhadap kelas 6, kelompok
siswa, jadi kami secara pembelajaran, metode
kami memilih kelas 6,
dikarenakan salah satu kelompok menyetujui pembelajaran, serta
kelompok kami merupakan wali untuk memilih materi yang melibatkan siswa secara
kelas 6. sehingga memudahkan sesuai dengan kebutuhan aktif disetiap kegiatan
kami untuk mendapat data siswa pembelajaran.
yang akurat.

Pada tahap akhir, kelompok kami Selanjutnya kelompok kami


akan melakukan perbaikan terus membuat alur pembelajaran
menenerus, agar yang akan dikembangkan,
pengembangannya lebih baik lagi, dengan memperhatikan
serta dapat digunakan oleh guru aturan serta pembelajaran
diseluruh indonesia. yang dibutuhkan oleh siswa.

b. Sesuai dengan pengalaman Anda berpartisipasi dalam memilih/mengembangkan KKPK/S-SD,


lakukan refleksi tentang seluruh pengalaman Anda dari awal sampai akhir pemilihan/pengembangan
KKPK/S-SD. Kemudian silakan dengan bahasa Anda sendiri:
(i) uraikan secara umum tingkat keberhasilan kerja kelompok dalam memilih/mengembangkan
KKPK/S-SD bersama faktor pendukung dan penghambatnya;
Jawab :
Tingkat keberhasilan kerja kelompok kami dalam memilih/mengembangkan KKPK/S-SD
bersama faktor pendukung dan penghambatnya ialah, dalam proses pemilihan dan pengembangan
Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum/Silabus SD (KKPK/S-SD), kelompok kami berhasil
mencapai tingkat keberhasilan yang memuaskan. Keberhasilan tersebut didukung oleh pendekatan
kontekstual, konseptual, dan empiris yang kami terapkan secara bersama-sama. Pertama-tama, kami
memastikan bahwa KKPK/S-SD yang dipilih mempertimbangkan konteks yang sesuai dengan
kondisi dan kebijakan yang berlaku. Kami secara teliti mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang
dapat memengaruhi pembelajaran di Sekolah Dasar, termasuk regulasi pemerintah dan karakteristik
siswa. Selanjutnya, kelompok kami mengacu pada aspek konseptual dengan mempergunakan teori-
teori yang relevan. Kami memahami bahwa kerangka kerja ini harus bersandar pada landasan
konseptual yang kuat, mencakup prinsip-prinsip pendidikan dan teori-teori pembelajaran yang
mendukung. Hal ini membantu kami mengarahkan pengembangan KKPK/S-SD sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang diinginkan. Aspek empiris juga menjadi fokus kami, di mana kami
mengevaluasi pengalaman dan hasil penelitian terkait. Data-data empiris ini membantu kami
mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan metode pengajaran sebelumnya, serta memahami tren
dan inovasi terbaru dalam dunia pendidikan. Dengan demikian, KKPK/S-SD yang kami pilih dapat
diperkaya dengan pemahaman yang lebih mendalam terhadap kebutuhan siswa dan dinamika
pembelajaran. Meskipun kelompok kami berhasil dalam pemilihan dan pengembangan KKPK/S-SD,
kami juga menghadapi beberapa faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung melibatkan
kolaborasi yang baik antaranggota kelompok, kejelasan komunikasi, dan dedikasi untuk mencapai
tujuan bersama. Namun, kami juga menghadapi tantangan, seperti kendala waktu dan beberapa
perbedaan pendapat dalam interpretasi teori-teori yang digunakan. Secara keseluruhan, keberhasilan
kelompok dalam memilih dan mengembangkan KKPK/S-SD terletak pada keseimbangan antara tiga
acuan utama: kontekstual, konseptual, dan empiris. Langkah-langkah ini mendukung terbentuknya
kerangka kerja yang sesuai dengan karakteristik siswa, kondisi lingkungan, dan perkembangan ilmu,
sehingga Silabus yang dihasilkan memiliki kriteria yang relevan dan mampu memberikan
peningkatan yang kontinyu melalui desain bersiklus.

(ii) jelaskan secara singkat padat butir-butir positif yang memberikan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap baru kepada Anda dalam hal pemilihan/pengembangan KKPK/S-SD, dan
Jawab :
Hal-hal positif yang memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru kepada saya
dalam hal pemilihan/pengembangan KKPK/S-SD ialah pengalaman dalam pemilihan dan
pengembangan Kerangka Kerja pengembangan kurikulum/silabus SD memberikan sejumlah manfaat
positif yang memperkaya pengetahuan, keterampilan, dan sikap saya. Pertama, saya memperoleh
pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip desain kurikulum, termasuk identifikasi kompetensi
inti dan pembelajaran kontekstual. Kedua, pengalaman ini memperkaya keterampilan analisis,
terutama dalam melakukan evaluasi kebutuhan siswa dan mengintegrasikan pendekatan beragam
dalam pengembangan kurikulum. Ketiga, saya belajar menghargai pentingnya kolaborasi tim dalam
mencapai kesepakatan yang komprehensif dalam merancang kurikulum yang relevan. Selain itu,
proses ini juga memperkaya sikap adaptabilitas dan responsif terhadap perubahan dalam pendidikan,
karena kita perlu terus mengikuti dinamika kebutuhan siswa dan perkembangan pendidikan. Dengan
demikian, pengembangan kurikulum/silabus SD tidak hanya memberikan wawasan teoritis, tetapi
juga mengembangkan keterampilan praktis dan sikap fleksibilitas yang esensial dalam dunia
pendidikan yang terus berubah.

(iii) jelaskan hal-hal yang kurang memenuhi harapan Anda, yang mencakup kelemahan proses
memilih/mengembangkan KKPK/S-SD, diiringi dengan saran perbaikan untuk ke depan, dan
kekurangan yang terkait dengan keterlibatan Anda dalam proses tsb. diiringi dengan rencana
perbaikan dalam keterlibatan Anda jika di masa depan Anda menjadi anggota Tim Penyusunan
Kurikulum SD. Pikirkan apakah kekurangan Anda disebabkan oleh kekurangan pengetahuan,
kekurangan pengalaman kerja kelompok bersama dinamika pengambilan keputusan bersama,
dan/atau kekurangan keterampilan berkomunikasi dalam kerja kelompok (menguraikan pendapat,
mengajukan argumen, mempertahankan pendapat dsb.
Jawab :
Hal-hal yang kurang memenuhi harapan saya dalam pengalaman saya dalam proses
pengembangan kurikulum/silabus SD, yaitu terdapat beberapa hal yang kurang memenuhi harapan
dan dapat diidentifikasi sebagai kelemahan dalam proses memilih/mengembangkan Kerangka Kerja
Pengembangan Kurikulum/Silabus SD (KKPK/S-SD). Salah satu kelemahan yang dapat
diidentifikasi adalah kurangnya keterlibatan secara menyeluruh dari berbagai pihak terkait, terutama
para pemangku kepentingan seperti guru, orang tua, dan siswa. Proses ini terkadang lebih bersifat
top-down, sehingga kebutuhan dan pandangan dari basis, yaitu guru dan siswa, tidak sepenuhnya
terefleksi dalam KKPK/S-SD.
Saran perbaikan yang dapat diajukan adalah meningkatkan partisipasi aktif dari semua
pemangku kepentingan dalam tahap awal pengembangan KKPK/S-SD. Melibatkan guru, orang tua,
dan siswa dalam sesi diskusi dan wawancara akan memastikan bahwa kebutuhan belajar siswa lebih
akurat dipahami dan mencerminkan keadaan yang sebenarnya di lapangan. Selain itu, perlu
memperkuat komunikasi antaranggota tim penyusun untuk memastikan bahwa setiap pandangan
dihargai dan diperhitungkan.
Dalam hal keterlibatan saya dalam proses tersebut, saya menyadari bahwa kekurangan
pengetahuan dan pengalaman kerja kelompok bersama dengan dinamika pengambilan keputusan
bersama dapat menjadi faktor pembatas. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan keterampilan
dalam berkolaborasi dan berkomunikasi secara efektif dalam kelompok. Melibatkan diri dalam
pelatihan atau workshop terkait dengan pengembangan kurikulum dan kerja kelompok dapat menjadi
langkah perbaikan yang konstruktif.
Untuk masa depan, jika saya menjadi anggota Tim Penyusunan Kurikulum SD, saya
berencana untuk lebih aktif belajar dan memperdalam pengetahuan terkait proses pengembangan
kurikulum. Saya juga akan mencari peluang untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan
kerja kelompok melalui partisipasi dalam pelatihan yang relevan. Dengan demikian, saya dapat
memberikan kontribusi yang lebih efektif dan berdaya guna dalam proses pengembangan kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan semua pihak terkait.

3. Pengembangan kurikulum/silabus SD

Konteks
Silabus yang dikembangkan untuk semester yang telah disepakati perlu memuat komponen-komponen
berikut:
(a) Cakupan seluruh semester: (i) rumusan capaian pemelajaran akhir semester (pengetahuan,
keterampilan, sikap/nilai-nilai karakter), (ii) capaian pembelajaran untuk masing-masing unit; (iii)
topik-topik (sebagai isi/bahan pemelajaran); (iii) kegiatan-kegiatan/pengalaman-pengalaman
pemelajaran untuk masing-masing CP pada (ii) di atas; (iv) cara-cara menilai; dan
(b) Penjabaran per/minggu atau per unit pemelajaran bersama pengurutannya, yang disajikan dalam
Tabel dengan 5 (lima) kolom untuk: Capaian pemelajaran sesuai topik, butir-butir topik, kegiatan atau
pengalaman pemelajaran, cara menilai ketuntasan capaian pemelajaran, buku sumber. Yang perlu
dijaga adalah keselarasan (alignment) dari cakupan seluruh semester dan penjabaran per minggu/unit,
dan keselarasan antar unsur dalam lima kolom tsb. Semua ini tentu dicapai melalui proses kerja
kolektif yang melibatkan keputusan-keputusan kolektif.

Pertanyaan
a. Setelah berpartisipasi dalam kerja kelompok untuk pengembangan kurikulum/silabus SD dari segi isi,
yang disajikan dalam bentuk tabel dua arah dengan 5 kolom (sajikan cuplikan untuk Minggu pertama
sebagai contoh), uraikan dalam bahasa Anda sendiri:
Jawab :
Untuk CP kelas 6 semseter 1 : 1.1 Peserta didik mampu menjelaskan sistem organ tubuh
manusia (pernapasan, pencernaan, dan peredaran darah) dengan menggunakan alat peraga. 1.2
Peserta didik mampu merencanakan pola hidup sehat untuk menjaga sistem organ tubuh
(pernapasan, organ pencernaan, dan peredaran darah) misalnya dengan berolahraga secara teratur
dan mengonsumsi makanan sehat.
Tujuan Pembelajaran (TP) : 1.1 Mengenalkan cara kerja organ pernapasan, gangguan, dan
cara menjaga kesehatannya 1.2 Mengenalkan cara kerja organ pencernaan, dan gangg sistem
peredaran darah setelah mengetahui cara kerjanya menggunakan media. 1.2 Menjabarkan penyebab
gangguan organ pernapasan, organ pencernaan, dan sistem peredaran darah dan cara menjaga
kesehatan organ pernapasan, pencernaan, dan peredaran darah.
Untuk minggu pertama untuk silabus kami yaitu materi pernapasan, yang mencakup materi
ajar yaitu cara kerja sistem organ pernapasan manusia, gangguannya, dan cara mencegah/cara
menjaga kesehatannya.
Asesmennya minggu pertama dengan siswa melakukan unjuk kerja Presentasi menjelaska
cara kerja organ pernapasan menggunakan alat peraga. (aspek runtut, menyebutkan nama-nama
organ, kesesuaian proses dengan media yang digunakan )
Alur tujuan pada minggu pertama, yang pertama dilakukan ialah Contoh: mengajak anak
tahan nafas selama beberapa detik, ). Lalu, Guru melibatkan anak berdiskusi tentang pentingnya
bernapas melalui pemecahan masalah (Mengapa Kita Perlu Bernafas? Apa yang kita butuhkan
untuk bernapas?). setelah itu, Guru dan anak mengeksplorasi organ-organ pernapasan manusia dan
fungsinya melalui diskusi. Selanjutnya, Guru dan anak menonton video proses pernapasan manusia
dan gangguan yang berkaitan dengan organ tersebut dilanjutkan dengan diskusi mengenai isi video
(proses pernapasan dan gangguan pernapasan). Kemudian Guru dan anak membuat replika atau
media paru-paru. Langkah terakhir yaitu, anak/siswa presentasi dengan mensimulasikan
penggunaan alat atau media sederhana tentang sistem pernapasan manusia yang dikaitkan dengan
cara menjaga kesehatannya.

(i) bagaimana Kelompok Anda berproses mencapai kesepakatan tentang pengembangan kurikulum/
silabus SD dari segi isi untuk semester yang telah dipilih bersama;
jawab :
Kelompok kami telah menjalani proses panjang untuk mencapai kesepakatan tentang
pengembangan kurikulum/silabus SD, terutama fokus pada isi untuk semester 1. Keputusan ini
diambil secara kolaboratif, dan kami sepakat untuk memilih kelas 6 semester 1 sebagai fokus
utama, mengingat salah satu anggota kelompok kami bertindak sebagai wali kelas untuk tingkat
tersebut. Dalam menentukan isi kurikulum/silabus, kami merenung dan mempertimbangkan
berbagai aspek. Setelah diskusi intensif, kami menyepakati bahwa materi yang paling relevan
dan menantang untuk dikembangkan adalah sistem pernapasan, pencernaan, dan peredaran
darah. Pemilihan ini didasarkan pada beberapa pertimbangan yang mendalam. Pertama-tama,
kami menyadari bahwa materi ini bukan hanya bersifat teoretis, tetapi juga membutuhkan
penggunaan alat peraga dan melibatkan partisipasi langsung siswa dalam proses pembelajaran.
Ini memberikan peluang bagi siswa untuk mengalami konsep-konsep ini secara nyata, yang
kami percayai dapat meningkatkan pemahaman mereka. Selain itu, kami meyakini bahwa
pemahaman tentang sistem pernapasan, pencernaan, dan peredaran darah sangat penting dalam
konteks kehidupan sehari-hari. Materi ini tidak hanya berfokus pada aspek kesehatan, tetapi juga
mencakup hal-hal yang terkait dengan kehidupan manusia secara menyeluruh. Kami meyakini
bahwa memahami bagaimana tubuh manusia bekerja akan memberikan manfaat jangka panjang
bagi perkembangan siswa. Dengan memilih materi ini, kami berharap dapat mengembangkan
kurikulum/silabus yang tidak hanya informatif tetapi juga melibatkan siswa secara aktif dalam
proses pembelajaran. Kami yakin bahwa pemilihan ini akan memberikan dampak positif pada
perkembangan akademis dan pemahaman konsep-konsep penting dalam kehidupan siswa.

(ii) pertimbangan-pertimbangan (argumen) yang digunakan untuk menentukan “cakupan seluruh


semester” dengan butir-butir rinci tersebut dalam konteks di atas dan penjabarannya untuk
pemelajaran per/minggu atau per unit yang mencakup 5 komponen tersebut dalam konteks di
atas bersama prinsip pengurutannya; dan
Jawab :
Kelompok kami mempertimbangkan sejumlah faktor yang krusial untuk menentukan
"cakupan seluruh semester" dalam konteks pengembangan Kurikulum, Pengajaran, dan
Pembelajaran (KKPK/S-SD). Pertama-tama, kami menekankan pentingnya pendekatan
konseptual untuk memastikan bahwa setiap elemen dalam kurikulum mencerminkan
pemahaman konsep yang mendalam. Identifikasi unit pembelajaran menjadi langkah awal, di
mana kami merinci butir-butir rinci untuk menghasilkan KKPK/S-SD yang komprehensif,
memperhatikan perkembangan kurikulum sebelumnya. Pertimbangan berikutnya adalah aspek
teoretis. Dalam menyusun cakupan seluruh semester, kami memastikan bahwa materi
pembelajaran tidak hanya bersifat praktis, tetapi juga didukung oleh landasan teoretis yang kuat.
Pemilihan topik dan pengelompokan materi memainkan peran penting dalam mencapai
keseimbangan ini, sehingga siswa tidak hanya memahami konsep secara praktis tetapi juga dapat
merangkumnya dalam konteks teoritis yang lebih luas. Aspek kontekstual juga menjadi
pertimbangan utama. Kurikulum harus dapat mencerminkan realitas dan konteks kehidupan
sehari-hari siswa. Oleh karena itu, identifikasi topik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari
dan mengaitkannya dengan situasi kontekstual menjadi fokus dalam menentukan cakupan
seluruh semester. Ini akan membantu siswa mengaitkan materi pembelajaran dengan
pengalaman praktis mereka, meningkatkan keterlibatan dan pemahaman mereka. Pertimbangan
terakhir adalah elemen empiris. Kami meyakini bahwa pendekatan pembelajaran harus didukung
oleh pengalaman praktis dan penelitian empiris. Oleh karena itu, kami menciptakan strategi
pembelajaran yang memungkinkan siswa terlibat dalam kegiatan praktis, eksperimen, atau
penelitian mandiri untuk memperkuat pemahaman konsep dan membangun keterampilan praktis
yang diperlukan.
Dalam pemelajaran per/minggu atau per unit, kelompok kami memfokuskan pada
pengidentifikasian tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur untuk setiap sesi. Kami
mempertimbangkan metode pembelajaran yang paling efektif untuk mencapai tujuan tersebut,
memilih evaluasi yang sesuai, dan merancang strategi yang mempertimbangkan keberagaman
gaya belajar siswa. Selain itu, kami menyusun daftar sumber daya yang diperlukan, termasuk
buku teks, materi online, dan sumber daya lainnya yang dapat mendukung siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Dengan demikian, pendekatan ini menciptakan
fondasi kokoh untuk pembelajaran yang holistik dan efektif sepanjang semester.

(iii) cara menjaga keselarasan antar komponen seperti disebut dalam konteks di atas.
Jawab :
Cara kelompok kami untuk menjaga keselarasan antara komponen-komponen yang telah
disebutkan dalam konteks "cakupan seluruh semester," langkah-langkah berikut diambil oleh
kelompok kami. Pertama-tama, kami memastikan bahwa KKPK/S-SD yang dikembangkan
mencakup aspek konseptual, teoretis, kontekstual, dan empiris. Ini dilakukan dengan merinci
butir-butir rinci untuk setiap komponen pembelajaran, seperti identifikasi unit pembelajaran,
pemilihan topik, dan pengelompokan materi agar sesuai dengan perkembangan kurikulum
sebelumnya.
Selanjutnya, dalam merancang pemelajaran per/minggu atau per unit, kami memastikan
bahwa topik yang diajarkan sesuai dengan cakupan semester yang telah ditetapkan. Kami
menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan terkait dengan KKPK/S-SD yang telah
dikembangkan. Dengan menentukan metode pembelajaran yang sesuai, evaluasi yang relevan,
dan strategi yang tepat untuk siswa, kami memastikan bahwa setiap komponen pembelajaran
terintegrasi secara harmonis. Keselarasan juga dijaga dengan memastikan bahwa sumber daya
yang diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti buku teks, materi online, dan sumber daya
lainnya, telah dicantumkan dan tersedia. Hal ini membantu mendukung efektivitas pengajaran
dan pembelajaran sesuai dengan cakupan semester yang telah ditentukan. Dengan pendekatan
ini, kami memastikan bahwa setiap langkah dalam perencanaan pembelajaran secara konsisten
terkait satu sama lain, menciptakan keselarasan antar komponen untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

b. Sesuai dengan pengalaman Anda berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum/silabus SD dari segi
isi, lakukan refleksi tentang seluruh pengalaman Anda dari awal sampai akhir pengembangan
kurikulum/silabus SD dari segi isi. Kemudian silakan dengan bahasa Anda sendiri:
Jawab :
Pengalaman saya berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum/silabus SD dari segi isi
membawa dampak yang yang sangat baik pada perkembangan pribadi dan profesional saya. Dari
awal hingga akhir proses ini, saya merasakan pertumbuhan yang luar biasa dalam pemahaman saya
terhadap konten kurikulum dan keterampilan pengembangan materi pembelajaran.
Pertama-tama, kami memilih semester 1 kelas 6 sebagai focus utama, sebuah keputusan yang
melibatkan diskusi yang panjang di antara anggota kelompok. Proses ini membutuhkan kemampuan
mendengarkan yang baik dan menghargai kontribusi setiap individu. Saya belajar bahwa keberagaman
pandangan dapat menjadi kekuatan, karena memunculkan ide-ide kreatif dan memperkuat komitmen
kami terhadap pemilihan materi yang paling relevan dengan kebutuhan siswa. Ketika kami memilih
materi, kami berusaha untuk memilih yang dapat melibatkan siswa secara intensif, penggunaan media
dan metodep pembelajaran yang tepat. Pemilihan ini membawa kesadaran akan pentingnya membuat
kurikulum yang merangsang dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Kami tidak hanya fokus
pada penyusunan materi, tetapi juga mempertimbangkan metode pengajaran dan evaluasi yang
mendukung pembelajaran yang efektif. Selama proses ini, saya juga terlibat dalam perancangan
metode pengajaran, evaluasi, dan materi pendukung. Saya menyadari bahwa merumuskan kurikulum
tidak hanya soal menyusun materi, tetapi juga memahami cara terbaik untuk menyampaikannya
kepada siswa agar mereka terlibat secara optimal. Hal ini memperdalam pemahaman saya tentang
kompleksitas pengembangan kurikulum dan meningkatkan keterampilan dalam merancang
pengalaman pembelajaran yang bermakna. Seluruh perjalanan ini menjadi titik balik dalam
pemahaman saya tentang kerja kelompok, proses pengambilan keputusan, dan kompleksitas
pengembangan kurikulum. Saya merasa diberkati dengan pengalaman berharga ini dan yakin bahwa
hasilnya akan memberikan dampak positif pada pengalaman belajar siswa kami di masa mendatang.
Kesadaran akan pentingnya menciptakan kurikulum yang relevan dan stimulatif telah memperkaya
pengalaman saya dalam dunia pendidikan, dan saya siap untuk terus berkontribusi pada perbaikan
sistem pembelajaran di masa yang akan datang.

(i) uraikan secara umum tingkat keberhasilan kerja kelompok dalam pengembangan
kurikulum/silabus SD dari segi isi;
Jawab :
Tingkat keberhasilan kerja kelompok kami dalam pengembangan kurikulum/silabus SD dari
segi isi yaitu Kelompok kami berhasil meraih tingkat keberhasilan yang optimal dalam
pengembangan kurikulum/silabus SD, khususnya dari segi isi. Proses pengembangan ini tidak
hanya melibatkan kerja individu, tetapi juga sinergi kolaboratif dari seluruh anggota kelompok.
Kami berhasil menyusun isi kurikulum dan silabus SD dengan pemikiran yang matang dan hasil
pemikiran kami sendiri. Keberhasilan ini tercermin dalam bentuk isi yang kami hasilkan, yang
tidak hanya informatif namun juga menarik untuk dipelajari oleh para siswa. Kami berusaha
untuk mengintegrasikan unsur keberagaman dalam materi pembelajaran agar sesuai dengan
kebutuhan dan minat siswa. Selain itu, kami menekankan partisipasi langsung siswa dalam
proses pembelajaran, sehingga mereka dapat aktif terlibat dan memahami materi dengan lebih
baik. Selama pengembangan, kami mengalami tahap revisi secara berulang untuk memastikan
bahwa isi yang kami buat memenuhi standar kualitas dan relevansi. Masukan yang berharga dari
Ibu Suwarsih juga menjadi kunci keberhasilan kami, karena membantu kami melihat perspektif
yang berbeda dan meningkatkan kualitas kurikulum/silabus yang kami kembangkan. Pentingnya
keterlibatan siswa dan perbaikan berkelanjutan menjadi fokus utama kami, sehingga kurikulum
dan silabus yang kami hasilkan dapat memberikan manfaat maksimal bagi pertumbuhan dan
perkembangan siswa di tingkat SD. Dengan demikian, kelompok kami merasa bangga dan yakin
bahwa kontribusi kami dalam pengembangan kurikulum/silabus SD dapat memberikan dampak
positif dalam pembelajarn SD.

(ii) jelaskan secara singkat padat butir-butir positif yang memberikan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap baru kepada Anda dalam hal pengembangan kurikulum/silabus SD dari segi isi; dan
Jawab :
Hal-hal positif yang memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru kepada saya
dalam hal pengembangan kurikulum/silabus SD dari segi isi yaitu pengalaman ini memberikan
kontribusi positif pada pengetahuan, keterampilan, dan sikap saya. Dari segi pengetahuan, saya
meraih pemahaman yang mendalam mengenai struktur dan konten silabus, terutama karena
sebelumnya saya belum memiliki pengalaman mengajar. Hal ini memungkinkan saya untuk
mengembangkan silabus yang sesuai dengan kebutuhan siswa, memberikan wawasan luas, dan
memastikan bahwa materi yang disajikan relevan. Dari sisi keterampilan, pengalaman ini telah
meningkatkan kemampuan saya dalam menyusun silabus yang memenuhi kebutuhan siswa.
Saya menjadi lebih terampil dalam menulis dan menyusun materi pembelajaran yang dapat
mengakomodasi berbagai tingkat pemahaman siswa. Keterampilan ini sangat berharga dalam
menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan menarik. Selain itu, proses
pengembangan silabus ini juga memperkaya sikap saya terhadap pengajaran. Saya menjadi lebih
responsif terhadap perbedaan individual siswa dan lebih terbuka terhadap fleksibilitas dalam
mengadaptasi metode pengajaran sesuai kebutuhan mereka. Ini menciptakan sikap positif
terhadap diversitas dalam kelas dan memperkuat komitmen saya untuk memberikan pengalaman
belajar yang inklusif bagi setiap siswa. Pengalaman ini bukan hanya memperluas pengetahuan
saya mengenai pengembangan kurikulum/silabus SD, tetapi juga meningkatkan keterampilan
praktis dalam merancang pembelajaran yang relevan dan menumbuhkan sikap yang mendukung
proses belajar siswa.

(iii) jelaskan hal-hal yang kurang memenuhi harapan Anda, yang mencakup kelemahan proses
pengembangan kurikulum/silabus SD dari segi isi, diiringi dengan saran perbaikan untuk ke
depan, dan kekurangan yang terkait dengan keterlibatan Anda dalam proses tsb., diiringi dengan
rencana perbaikan dalam keterlibatan Anda jika di masa depan Anda menjadi anggota Tim
Penyusunan Kurikulum SD. Pikirkan dan uraikan apakah kekurangan Anda disebabkan oleh
kekurangan pengetahuan, kekurangan pengalaman kerja kelompok bersama dinamika
pengambilan keputusan bersama, dan/atau kekurangan keterampilan berkomunikasi dalam kerja
kelompok (menguraikan pendapat, mengajukan argumen, mempertahankan pendapat dsb.
Jawab :
Pada proses pengembangan kurikulum dan silabus untuk tingkat SD, saya mengalami
beberapa hal yang kurang memenuhi harapan. Salah satu aspek yang perlu perbaikan adalah
penyusunan alur tujuan pembelajaran. Awalnya, alur pembelajaran yang kami susun sebelum
revisi belum sepenuhnya sesuai dengan harapan. Meskipun demikian, kami senantiasa berupaya
melakukan perbaikan secara berkelanjutan agar hasil pengembangan kurikulum dan silabus SD
dari segi isi dapat memberikan manfaat maksimal bagi para guru. Adapun kekurangan saya
pribadi pada awalnya terletak pada pemahaman terhadap silabus, karena pada saat itu saya
belum memiliki pengalaman kerja disekolah. Namun, seiring berjalannya waktu dan melibatkan
diri dalam kelompok pengembangan kurikulum, saya memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam. Rekan-rekan kelompok saya memiliki pengalaman yang beragam dalam
pengembangan kurikulum dan silabus, sehingga memudahkan saya untuk belajar dari mereka.
Dalam menghadapi kekurangan ini, saya menemukan solusi dengan secara aktif bertanya dan
berdiskusi dengan rekan-rekan kelompok yang lebih berpengalaman. Pertukaran pikiran dan ide
di antara kami menjadi kunci keberhasilan dalam merumuskan alur tujuan pembelajaran yang
lebih baik. Saya percaya bahwa kolaborasi dan kerja sama dalam kelompok merupakan faktor
penting dalam mengatasi kekurangan pemahaman awal saya terhadap silabus. Sebagai saran
perbaikan untuk ke depan, saya berencana untuk terus meningkatkan pemahaman saya terhadap
silabus melalui pembelajaran yang lebih intensif. Selain itu, saya juga berkomitmen untuk lebih
aktif dalam berpartisipasi dan berkontribusi dalam tim penyusunan kurikulum SD. Saya akan
terus mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam kerja kelompok, seperti menguraikan
pendapat, mengajukan argumen, dan mempertahankan pendapat. Selain itu, saya akan terus
mencari peluang untuk meningkatkan pengalaman kerja kelompok, sehingga dapat memberikan
kontribusi yang lebih signifikan dalam pengembangan kurikulum dan silabus di masa depan.
Dengan langkah-langkah perbaikan ini, saya yakin dapat mengatasi kekurangan dan terus
berkembang dalam peran saya sebagai anggota Tim Penyusunan Kurikulum SD.

4. Pelaporan hasil pengembangan kurikulum SD

Konteks
Keseluruhan proses pengembangan kurikulum/silabus SD untuk semester yang telah dipilih bersama
untuk masing-masing kelompok harus dilaporkan secara tertulis dengan mengikuti kaidah pelaporan
akademik, dengan mengikuti panduan yang telah diberikan dalam bentuk daftar tilik. Laporan terdiri atas
7 (gtujuh) bab berikut: Bab I – Pendahuluan; Bab II - Analisis lingkungan untuk pengembangan silabus;
Bab III – Konsep-konsep Dasar Pengembangan Silabus Sekolah; Bab IV – Hasil Analisis Lingkungan
dan Asesmen kebutuhan belajar; Bab V - Proses Pengembangan dan Hasilnya; Bab VI Asesmen; dan Bab
VII Pembahasan, Simpulan, Implikasi dan Saran. Karena penulisan laporan juga dikerjakan secara
kelompok, pasti memerlukan pengaturan dan pembagian tugas di antara anggota kelompok.

Pertanyaan
a. Setelah berpartisipasi dalam kerja kelompok untuk menulis laporan pengembangan kurikulum/silabus
SD untuk semester yang telah disepakati bersama, uraikan dalam bahasa Anda sendiri:
(i) bagaimana Kelompok Anda berproses mencapai kesepakatan tentang pembagian tugas dalam
penulisan laporan tsb. bersama alasan-alasannya;
Jawab :
Kelompok kami memiliki pendekatan yang efisien dalam pembagian tugas untuk penulisan
laporan. Kami memilih untuk mengadakan diskusi dan musyawarah secara kelompok guna
merumuskan pembagian tugas yang adil. Seiring dengan kompleksitas laporan yang melibatkan
beberapa bagian atau BAB, kami bersepakat untuk membagi pekerjaan secara merata agar setiap
anggota kelompok dapat berkontribusi secara maksimal. Proses ini melibatkan perbincangan intensif
dan pertukaran ide untuk memastikan bahwa setiap anggota memiliki pemahaman yang mendalam
tentang tugas mereka masing-masing. Kami juga memutuskan untuk pembuatan silabus secara
bersama-sama. Diskusi kolektif membantu kami mengidentifikasi fokus dan tujuan utama yang harus
dicapai dalam penyusunan silabus. Melalui interaksi ini, kami dapat mengintegrasikan berbagai
pandangan dan keahlian dari setiap anggota kelompok, menciptakan suatu kesinambungan yang
kohesif dalam penyusunan materi kurikulum. Awalnya, kami sering kali berkumpul langsung di kafe
untuk bekerja bersama. Namun, karena beberapa anggota kelompok memiliki kewajiban mengajar,
terdapat kesulitan dalam menyelaraskan waktu untuk pertemuan tatap muka. Oleh karena itu, kami
beralih menggunakan Google Document sebagai platform kolaboratif. Ini memungkinkan kami
untuk tetap terhubung dan berkontribusi secara fleksibel, mengatasi kendala waktu dan memfasilitasi
proses kolaborasi meskipun kami tidak dapat bertemu secara langsung. Perubahan ini membuktikan
keberhasilan dalam meningkatkan efisiensi kerja kelompok, dan kami dapat mengatasi keterbatasan
waktu dengan lebih baik. Pembagian tugas yang matang dan kolaborasi daring melalui Google
Document membantu kami mencapai tujuan bersama tanpa mengurangi kualitas hasil akhir. Dengan
pendekatan ini, kelompok kami tidak hanya menjadi lebih terorganisir, tetapi juga mampu
memaksimalkan potensi dan kontribusi setiap anggota.

(ii) bagaimana Kelompok Anda mencapai kesepakatan tentang kriteria yang digunakan/dipegang
bersama agar laporan memenuhi kriteria laporan akademik yang baik dari segi cakupan (kuantitas)
dan kualitas (bobot dan bahasa); (iii) bagaimana koherensi dan keselarasan wacana seluruh laporan
dijaga; dan (iv) bagaimana penyempurnaan laporan dicapai.
Jawab :
Kelompok kami bekerja sama untuk mencapai kesepakatan tentang kriteria yang
digunakan/dipegang bersama agar laporan memenuhi kriteria laporan akademik yang baik dari segi
cakupan (kuantitas) dan kualitas (bobot dan bahasa). Dalam hal cakupan atau kuantitas, kami
menetapkan beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Pertama, kami sepakat untuk memastikan
kelengkapan materi yang digunakan dalam penulisan laporan, dengan memperhatikan sumber-
sumber yang terpercaya, relevan, dan terkini. Kami juga menekankan bahwa laporan harus mendetail
dan terperinci, menggambarkan materi secara menyeluruh. Sementara itu, dalam aspek kualitas,
kami menetapkan panduan berdasarkan format dan struktur. Daftar tilik kami menjadi pedoman,
memastikan laporan memberikan pemahaman mendalam dan evaluasi kritis terhadap materi yang
dibahas. Selain itu, bahasa yang kami gunakan dijaga agar tepat, jelas, dan menghindari kalimat yang
ambigu atau teknis sulit dipahami. Kosakata yang digunakan harus sesuai dengan konteks akademik,
dan kutipan serta referensi harus mengikuti standar penulisan akademik yang berlaku.
Untuk menjaga koherensi dan keselarasan wacana, kami mengatur laporan dengan mengikuti
struktur yang konsisten. Pendahuluan menjadi bagian yang menetapkan tujuan, sementara kalimat
peralihan digunakan untuk menghubungkan ide-ide dari satu bagian ke bagian berikutnya. Kami
berkomitmen untuk mempertahankan struktur yang teratur, termasuk pembahasan yang terkait erat
dengan topik dan tujuan laporan. Keseluruhan laporan kami diusahakan tetap konsisten dalam
pemilihan kosakata dan gaya bahasa.
Dalam proses penyempurnaan laporan, kami secara rutin melakukan revisi dan evaluasi kritis
terhadap setiap bagian laporan. Komunikasi di antara anggota kelompok menjadi kunci, dengan
saling memberi masukan dan bertukar pikiran untuk meningkatkan kualitas tulisan. Kami juga
melakukan pemeriksaan tatabahasa, ejaan, dan struktur kalimat secara berkala. Verifikasi fakta dan
data juga dilakukan untuk memastikan akurasi dan pertanggungjawaban informasi yang disajikan.
Keseluruhan, kami berusaha untuk memastikan bahwa laporan kami memenuhi kriteria yang telah
kami tetapkan dari awal hingga akhir, sesuai dengan daftar tilik yang telah disusun.

b. Sesuai dengan pengalaman Anda berpartisipasi dalam menulis laporan pengembangan


kurikulum/silabus SD untuk semester yang telah disepakati bersama, lakukan refleksi tentang seluruh
pengalaman Anda dari awal sampai akhir penulisan laporan tsb. Kemudian silakan dengan bahasa Anda
sendiri:
(i) uraikan secara umum tingkat keberhasilan kerja kelompok dalam menulis laporan tsb.;
Jawab :
Menurut saya tingkat keberhasilan kerja kelompok kami dalam menulis laporan sudah baik,
dimana dapat dilihat dari hasil laporan yang kami susun dengan lengkap dan juga kerjasama yang
baik antarkelompok kami dari awal hingga akhir penyusunan laporan. Saya sangat bersyukur dapat
berada dalam kelompok yang terampil dan saling mendukung dalam menyelesaikan tugas
penyusunan laporan. Dari awal penyusunan laporan kami, yang dimulai dengan kunjungan ke
sekolah untuk meminta izin dan wawancara dengan kepala sekolah, kami berhasil menjalankan
setiap tahap dengan baik. Observasi yang kami lakukan memberikan pemahaman mendalam tentang
kondisi di sekolah tersebut, dan pembuatan silabus menjadi langkah selanjutnya yang kami
taklukkan dengan penuh kolaborasi. Salah satu keputusan terbaik yang kami ambil adalah memilih
kelas 6 sebagai fokus laporan kami. Keputusan ini terbukti cerdas karena salah satu anggota
kelompok kami merupakan wali kelas di tingkat tersebut. Keberadaannya tidak hanya memberikan
wawasan yang lebih mendalam, tetapi juga memudahkan kami dalam mengumpulkan informasi yang
lebih lengkap dan akurat. Kolaborasi yang baik antar anggota kelompok selama proses penyusunan
laporan menjadi kunci keberhasilan kami. Setiap langkah, mulai dari perencanaan, pengumpulan
data, hingga penyusunan laporan, menjadi bukti konkret dari kerjasama yang erat dalam kelompok
kami. Komunikasi terbuka dan saling menghargai peran masing-masing memberikan kontribusi
positif terhadap kualitas laporan akhir. Hasil akhirnya, laporan yang kami susun tidak hanya lengkap,
tetapi juga mencerminkan dedikasi dan kerja keras kami sebagai tim. Saya yakin bahwa keberhasilan
ini tidak hanya mencerminkan kemampuan individu, tetapi juga sinergi yang tercipta dalam
kelompok kami. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya pengetahuan kami tentang proses
penyusunan laporan, tetapi juga memperkuat ikatan antaranggota kelompok. Semoga keberhasilan
ini dapat menjadi landasan bagi kolaborasi yang lebih baik di masa depan, dan saya berharap dapat
menghadapi tantangan bersama-sama dalam proyek-proyek mendatang dengan semangat yang sama.
(ii) uraikan secara singkat padat butir-butir positif yang memberikan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap baru kepada Anda dalam hal penulisan laporan pengembangan kurikulum/silabus;
Jawab :
Penulisan laporan pengembangan kurikulum/silabus membawa dampak positif yang luar
biasa bagi perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap saya. Sebelumnya, saya belum
memiliki pengalaman mengajar, namun melalui proses ini, saya berhasil memperoleh pemahaman
mendalam tentang penyusunan silabus yang efektif. Saya kini mampu merancang kurikulum yang
mencakup pemilihan materi dengan cermat, mengidentifikasi kebutuhan siswa berdasarkan kondisi
kelas, dan mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai. Terutama, saya menyadari bahwa
kunci keberhasilan pembelajaran adalah membuat siswa merasa senang dan terlibat dalam proses
belajar. Selain itu, laporan ini juga memberikan wawasan tentang aspek-aspek kritis seperti
penyesuaian materi, penilaian kinerja siswa, dan evaluasi kurikulum. Secara keseluruhan, penulisan
laporan ini tidak hanya meningkatkan kompetensi saya dalam merancang kurikulum yang
berkualitas, tetapi juga membentuk sikap positif terhadap inovasi dan peningkatan berkelanjutan
dalam dunia pendidikan. Selain itu, saya kini memiliki sikap yang lebih proaktif dalam memahami
dinamika kelas dan responsif terhadap perubahan kebutuhan pendidikan. Keseluruhan, pengalaman
ini telah membuka wawasan baru dan meningkatkan kompetensi saya dalam mengembangkan
kurikulum dan silabus yang berorientasi pada hasil pembelajaran yang optimal.

(iii) uraikan pendapat Anda tentang manfaat daftar tilik; dan


Jawab :
Menurut saya Daftar tilik memang menjadi alat yang sangat berharga dalam proses
penyusunan laporan ini. Dengan memiliki daftar tilik, Saya dan teman-teman kelompok dapat
memastikan bahwa setiap aspek yang diperlukan dalam laporan telah tercakup secara rinci.
Penggunaan daftar tilik ini memberikan panduan yang jelas dan struktural, memastikan bahwa tidak
ada elemen yang terlewatkan atau diabaikan. Dalam konteks laporan, daftar tilik berperan sebagai
panduan yang sistematis. Dengan daftar tilik yang sudah disusun oleh ibu suswarsih, kami
menciptakan kerangka kerja yang kokoh untuk laporan tersebut. Daftar tilik juga membantu dalam
pembuatan daftar isi, sehingga pembaca dapat dengan mudah melihat struktur laporan dan
menavigasi ke bagian-bagian yang spesifik. Lebih lanjut, pembagian poin-poin per Bab dalam
daftar tilik menjadi alat yang sangat efektif untuk menghindari kesalahan penyusunan. Dengan
merinci setiap bagian laporan dalam daftar tilik, kami dapat dengan mudah memverifikasi apakah
setiap elemen telah diakomodasi dengan baik di tempatnya. Ini mencegah kesalahan dalam
menyusun bab atau topik tertentu, dan memastikan kelengkapan laporan secara menyeluruh. Tidak
hanya sebagai panduan struktural, daftar tilik juga berfungsi sebagai alat penilaian diri. Dengan
merujuk pada daftar tilik, kami dapat mengevaluasi sejauh mana laporan yang telah dibuat telah
memenuhi standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini memungkinkan kami
untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian yang diperlukan guna meningkatkan kualitas laporan.
Dalam pengembangan silabus, daftar tilik juga menjadi instrumen yang sangat berguna. Dengan
susunan daftar tilik yang terperinci yag disusun oleh Ibu Suwarsih, kami dapat memastikan bahwa
setiap elemen yang diperlukan dalam silabus telah tercakup. Hal ini membantu dalam menciptakan
silabus yang komprehensif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan. Secara
keseluruhan, daftar tilik bukan hanya sekadar alat administratif, tetapi juga menjadi rekan yang
setia dalam memastikan kelengkapan, struktur, dan kualitas laporan dan silabus. Dengan
menggunakan daftar tilik secara efektif, kami dapat lebih mudah mencapai standar yang diinginkan
dalam setiap proyek laporan yang kami kerjakan.

(iv) jelaskan hal-hal yang kurang memenuhi harapan Anda, yang mencakup kelemahan proses penulisan
laporan tsb ., diiringi dengan saran perbaikan untuk ke depan, dan kekurangan yang terkait dengan
keterlibatan Anda dalam proses tsb. diiringi dengan rencana perbaikan dalam keterlibatan Anda jika
di masa depan Anda harus menulis laporan sebagai anggota Tim Penyusunan Kurikulum SD.
Pikirkan dan uraikan apakah kekurangan Anda disebabkan oleh kekurangan pengetahuan dan
keterampilan tentang penulisan laporan akademik dll.
Jawab :
Dalam penulisan laporan ini, kami menghadapi beberapa kendala yang utama, yaitu
keterbatasan waktu yang dimiliki oleh anggota kelompok. Beberapa dari kami terlibat dalam
kegiatan mengajar dan les, yang menyebabkan waktu yang terbatas untuk menyusun laporan
dengan optimal. Untuk perbaikan selanjutnya, saran saya adalah agar kelompok dapat lebih efektif
dalam manajemen waktu. Dengan cara ini, diharapkan penulisan laporan dapat dilakukan dengan
lebih maksimal. Saya mengakui adanya kekurangan pribadi dalam penulisan laporan ini. Saya
belum memiliki pemahaman yang cukup, pengalaman yang memadai, dan baru belajar mengenai
silabus. Namun, berkat bantuan dan arahan dari teman-teman kelompok yang memiliki
pengalaman, saya dapat memahami lebih baik tentang silabus seiring berjalannya waktu. Saya
berencana untuk terus belajar dari pengalaman ini agar dapat memberikan kontribusi yang lebih
baik di masa depan, terutama jika saya harus terlibat dalam Tim Penyusunan Kurikulum SD. Untuk
rencana perbaikan di masa depan, saya berkomitmen untuk memperbaiki kelemahan saya.
Pengalaman sebelumnya mengajarkan saya bahwa kurangnya pemahaman tentang silabus adalah
kekurangan utama saya. Oleh karena itu, saya berencana untuk lebih mendalami materi silabus
dengan belajar lebih intensif dan berbagi informasi dengan anggota tim kelompok saya. Saya
percaya bahwa dengan pemahaman yang lebih mendalam, saya dapat menyusun laporan dengan
lebih baik dan memberikan kontribusi yang lebih berharga dalam penyusunan kurikulum SD.
Kesadaran akan kekurangan diri ini membuka peluang untuk pertumbuhan dan pengembangan
pribadi. Dengan semangat belajar yang tinggi dan kerjasama tim yang baik, saya yakin bahwa di
masa depan, kontribusi saya dalam Tim Penyusunan Kurikulum SD akan lebih bermakna dan
memberikan dampak positif yang lebih besar bagi siswa di kelas. Selain itu, saya berkomitmen
untuk memperbaiki kemampuan saya dalam menulis laporan akademik. Ini mungkin melibatkan
pembelajaran lebih lanjut tentang struktur laporan, teknik penulisan yang efektif, dan penggunaan
sumber daya yang tepat. Saya percaya bahwa dengan kesungguhan dan upaya ini, saya dapat
memberikan kontribusi yang lebih besar dan lebih berkualitas dalam tim penyusunan kurikulum SD
di masa depan.
C. Rubrik Penilaian

Penilaian dilakukan dengan rubrik terdiri atas empat skala: sangat kurang; kurang; baik; sangat baik.
Masing-masing diuraikan dalam tabel rubrik di bawah.

No. Soal Skala dan Uraian Perolehan


1 2 3 4 Skor
Sangat kurang Kurang Baik Sangat baik
1 Jawaban Jawaban Jawaban sesuai Jawaban sesuai
melenceng jauh melenceng dari dengan pertanyaan, dengan pertanyaan,
dari pertanyaan pertanyaan tetapi butir-butir relevan butir-butir relevan
bersama butir- masih menyajikan tetapi cakupan dan cakupan sangat
butirnya dan alur butir-butir yang cukup lengkap, lengkap, argumen
pikir kacau, relevan, argumen argumen kuat, alur kuat, alur pikir
cakupan isi sangat lemah, alur pikir pikir cukup koheren, sangat koheren,
kurang, argumen kurang koheren, refleksi cukup tajam refleksi sangat tajam,
sangat lemah, refleksi kurang dan bahasa cukup dan bahasa cukup
refleksi sangat tajam dan baku (termasuk tata sangat baku
kurang tajam, dan bahasanya kurang tulis) (termasuk tata tulis).
bahasanya sangat baku (termasuk
kurang baku. tata tulis).
Rentangan 15-17 18-20 21-23 24-25
Skor
2 Jawaban Jawaban Jawaban sesuai Jawaban sesuai
melenceng jauh melenceng dari dengan pertanyaan, dengan pertanyaan,
dari pertanyaan pertanyaan tetapi butir-butir relevan butir-butir relevan
bersama butir- masih menyajikan tetapi cakupan dan cakupan sangat
butirnya dan alur butir-butir yang cukup lengkap, lengkap, argumen
pikir kacau, relevan, argumen argumen kuat, alur kuat, alur pikir
cakupan isi sangat lemah, alur pikir pikir cukup koheren, sangat koheren,
kurang, argumen kurang koheren, refleksi cukup tajam refleksi sangat tajam,
sangat lemah, refleksi kurang dan bahasa cukup dan bahasa cukup
refleksi sangat tajam dan baku (termasuk tata sangat baku
kurang tajam, dan bahasanya kurang tulis) (termasuk tata tulis).
bahasanya sangat baku (termasuk
kurang baku. tata tulis).
Rentangn 8 – 11 12-14 15-17 18-20
Skor
3 Jawaban Jawaban Jawaban sesuai Jawaban sesuai
melenceng jauh melenceng dari dengan pertanyaan, dengan pertanyaan,
dari pertanyaan pertanyaan tetapi butir-butir relevan butir-butir relevan
bersama butir- masih menyajikan tetapi cakupan dan cakupan sangat
butirnya dan alur butir-butir yang cukup lengkap, lengkap, argumen
pikir kacau, relevan, argumen argumen kuat, alur kuat, alur pikir
cakupan isi sangat lemah, alur pikir pikir cukup koheren, sangat koheren,
kurang, argumen kurang koheren, refleksi cukup tajam refleksi sangat tajam,
sangat lemah, refleksi kurang dan bahasa cukup dan bahasa cukup
refleksi sangat tajam dan baku (termasuk tata sangat baku
kurang tajam, dan bahasanya kurang tulis) (termasuk tata tulis).
bahasanya sangat baku (termasuk
kurang baku. tata tulis).
Rentangan 15-18 19-22 23-26 27-30
Skor
4 Jawaban Jawaban Jawaban sesuai Jawaban sesuai
melenceng jauh melenceng dari dengan pertanyaan, dengan pertanyaan,
dari pertanyaan pertanyaan tetapi butir-butir relevan butir-butir relevan
bersama butir- masih menyajikan tetapi cakupan dan cakupan sangat
butirnya dan alur butir-butir yang cukup lengkap, lengkap, argumen
pikir kacau, relevan, argumen argumen kuat, alur kuat, alur pikir
cakupan isi sangat lemah, alur pikir pikir cukup koheren, sangat koheren,
kurang, argumen kurang koheren, refleksi cukup tajam refleksi sangat tajam,
sangat lemah, refleksi kurang dan bahasa cukup dan bahasa cukup
refleksi sangat tajam dan baku (termasuk tata sangat baku
kurang tajam, dan bahasanya kurang tulis) (termasuk tata tulis).
bahasanya sangat baku (termasuk
kurang baku. tata tulis).
Rentangan 15-17 18-20 21-23 24-25

Anda mungkin juga menyukai