Kincir Air
Kincir Air
Kincir Air
Oleh:
ELLINDA VIONA ADELIA
NIT 22.5.02.146
Probolinggo
NIT : 22.5.02.146
Menyetujui,
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan
Kerja Lapang I tepat pada waktunya. Atas selesai nya penyusunan ini tidak
terlepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak, untuk itu penulis
1. Bapak Dr. Yaser Krisnafi, S.St.Pi., M.T. Selaku Direktur Politeknik Kelautan
2. Ibu Jefri Putri Nugraha, M.Sc. Selaku Ketua Program Studi Agribisnis
3. Ibu Ir. Sri Wartini, M.MA. Selaku Dosen Pembibing satu yang telah
4. Bapak Buyung Purnomo Waluyo, M.Sc. Selaku Dosen Pembimbing dua yang
Kerja Lapang
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapakan kritik dan saran demi
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
I.PENDAHULUAN
Alasannya adalah bahwa dalam rangka memperkaya jenis dan varietas udang
udang yang bernilai ekonomis tinggi, menjadi salah satu produk perikanan yang
dapat menghasilkan devisa bagi negara. Udang ini memiliki beberapa kelebihan
yaitu lebih tahan terhadap penyakit dan fluktuasi kualitas air, pertumbuhan relatif
cepat, serta hidup pada kolom perairan sehingga dapat ditebar dengan kepadatan
tinggi. Udang vaname memiliki peluang pasar dan potensial untuk terus
sangat besar, oksigen terlarut air laut relatif tinggi dan konstan, serta udang yang
ekosistem air tambak udang yang diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang
nyaman dan aman selama proses budidaya udang. Fasilitas yang sangat berperan
1
Aerasi adalah penambahan udara ke dalam air untuk membuat kandungan
oksigen di dalam air menjadi cukup dengan bantuan peralatan aerasi seperti kincir
air. Kincir air pada tambak udang sangat diperlukan sebagai pemasok oksigen.
Oksigen dalam air tambak dibutuhkan tidak hanya dalam proses respirasi
(pernapasan) tetapi juga diperlukan dalam proses fisika, kimia, dan biologi yang
terjadi di perairan tersebut. Penggunaan kincir air pada perairan tambak udang
Pada kolam atau tambak intensif dengan volume lebih dari 1000 m kincir air
mampu mencakup sebagian besar area kolam atau tambak dengan daya dan lama
vannamei ini maka saya tertarik untuk membuat proposal dengan judul “Efisiensi
Penggunaan Kincir Air Pada Tambak Budidaya Udang Vannamei di PT. Anugerah
1.2.1 Maksud
mempelajari dan mengamati secara langsung penggunaan mesin kincir air dalam
Kraksaan Probolinggo Jawa Timur mulai tanggal 15 Juli 2024 sampai dengan 20
September 2024.
2
1.2.2 Tujuan
Kraksaan
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Malacostraca
Order : Decapoda
Superfamily : Penaeoidea
Family : Penaeidae
Genus : Penaeus
4
Morfologi dari udang vaname yaitu udang ini memiliki tubuh yang terbentuk
dari dua cabang (biramous) yaitu exopodite dan endopodite. Selain itu juga bentuk
dari udang ini memiliki tubuh yang berbuku-buku dan pada bagian exoskeleton
sendiri bertekstur tipis, namun keras yang terbuat dari bahan chitin berwarna putih
sedikit kekuning-kuningan dan terdapat kaki berwarna putih. Di samping itu, untuk
ukuran tubuh udang vaname juga tidak sebesar dengan ukuran udang windu
dalam daur hidupnya. Habitat disukai oleh udang adalah dasar laut (soft) yang
lepas pantai dengan kedalaman berkisar antara 70-72 meter (235 kaki), menyukai
daerah yang dasar perairannya berlumpur. Sifat hidup dari udang vaname adalah
catadromus atau dua lingkungan, dimana udang dewasa akan memijah di laut
terbuka. Larva dan yuana udang vaname yang sudah menetas akan bermigrasi ke
daerah pesisir pantai atau mangrove yang biasa disebut daerah estuarine tempat
nurseri ground nya, dan setelah dewasa akan bermigrasi kembali ke laut untuk
Sweeney (1991), untuk siklus hidup udang vaname adalah dari fertilisasi telur yang
berpesat menjadi naupli, mysis, post larva, juvenil, dan terakhir menjadi udang
5
a. Nauplius
Larva yang berukuran 0,32-0,58 mm. Pada fase ini masih memiliki kuning telur
belum sempurna.
b. Zoea
Larva yang berukuran 1,05-3,20 mm. Makanan saat fase ini berupa
c. Mysis
Pada fase mysis bentuk tubuhnya mirip dengan udang dewasa yang bersifat
d. Post Larva
Pada fase post larva tumbuhnya memiliki pleopoda yang berambut (setae)
yang berfungsi sebagai alat renang dan hidup di dasar perairan. Ketika menjadi
e. Juvenil
Juvenil ukurannya berkisaran antara 2,2-5,5 cm. Pada fase ini bermigrasi ke
perairan yang lebih dangkal di mana banyak vegetasi yang berfungsi sebagai
f. Udang Dewasa
udang betina rata-rata minimal 18 cm. Udang dewasa kembali ke laut lepas
untuk memijah dan siklus hidup berlanjut kembali. Dalam proses pemijahan
dilakukan secara seksual di air laut dalam, dan menghasilkan telur yang telah
dibuahi.
6
Udang vaname melakukan pemijahan dengan cara memasukan sperma ke dalam
thelycum udang betina. Lamanya proses pemijah dilakukan sampai udang jantan
melakukan moulting. Masuk ke fase larva, dari fase naupli sampai pada fase
juvenil berpindah ke perairan yang lebih dangkal dimana terdapat banyak vegetasi
yang dapat berfungsi sebagai tempat nursery ground-nya (Clay dan McNavin,
2002).
melalui udara pada air yang sudah dibentuk dan akan diproses dengan adanya
1. Gravity
penambahan oksigen terlarut di dalam air dengan memanfaatkan energi pada saat
air turun melalui ketinggian tempat terhadap permukaan air. Jenis aerator ini
2. Aerasi Permukaan
mempercepat laju difusi udara khususnya oksigen ke dalam badan air. Pada
aerasi permukaan terjadi perusakan lapisan film yang dapat mempercepat difusi
oksigen.
7
3. Difuser Aerator
Teknik aerasi ini memasukkan udara atau oksigen ke dalam badan air
dalam air. Efektifitas laju oksigen ini dipengaruhi ukuran gelembung dan lama
4. Turbin
Prinsip kerjanya memanfaatkan turbin agar terjadi difusi oksigen dari udara
ke dalam badan air. Turbin biasanya gigerakan dengan tenaga motor diesel atau
motor bensin penggerak turbin, atau pada teknologi tradisional juga dapat
memanfaatkan tenaga angin yang disalurkan mulai dari kincir angin ke turbin.
Semakin besar bilah pada roda turbin makatransfer oksigen akan lebih banyak,
5. Paddlewheel Aerator
Jenis aerator ini lazim disebut dengan kincir, yang memiliki bilah dayung
pada kedua sisinya. Bahkan jumlah impeller bisa ditambah lebih banyak sesuai
mempercepat laju difusi udara, khususnya oksigen, ke dalam badan air. Pada
oksigen. Air yang terangkat ke atas akibat putaran bilah dayung kincir akan
mendapat tambahan oksigen melalui difusi oksigen pada saat berada di udara.
Saat jatuh ke permukaan, air menyebabkan lapisan film pada permukaan air
menjadi rusak sehingga terjadi pula transfer oksigen dari udara lewat pecahan
permukaan air.
8
6. Jet Aerator
Jenis aerator ini bekerja dengan memutar baling-baling atau propeler yang
dihubungkan pipa berongga (hollow shaft) ke motor. Secara prinsip, aerator ini
di permukaan ke dalam air melalui air intake port, mengalir dalam pipa berongga,
Kincir air termasuk ke dalam salah satu jenis aerator yang menggunakan
Menurut Fuady, (2013) Kincir air adalah salah satu peralatan budidaya ikan atau
udang di tambak yang befungsi untuk menggerakkan air dan menghasilkan sistem
aerasi yang menghasilkan oksigen didalam air. Kincir air didalam tambak dapat
9
Menurut Igna (2018), secara mendasar fungsi dari kincir air pada
kebutuhan oksigen tersebut tidak akan mencukupi bagi biota dan prosesproses
tambak
teradapat pada kincir air untuk tambak budidaya udang vannamei ini antara lain
1. Motor penggerak
Motor penggerak ini berfungsi sebagai mesin atau alat pengubah energi
listrik menjadi energi mekanis. Menurut Onny (2017), motor listrik merupakan
mekanis. Pada kincir air energi mekanis yang dimaksud adalah gerak
menggerakkan gear yang tersambung pada bagian as dan batang pipa yang
Menurut Nyoman (2018), motor listrik ada dua jenis yaitu motor listrik 1 fasa
dan 3 fasa. Motor listrik 1 fasa ini adalah motor listrik yang dijalankan dengan
10
suplay 1 fasa. Sedangkan pada motor listrik tiga fasa memiliki dua komponen
dasar yaitu stator dan rotor, yang dipisahkan oleh bagian celah udara yang sempit
(air gap) dengan jarak 0,4 mm. sampai dengan 4 mm. Pada umumnya ciri
mendasar yang membedakan motor listrik 1 fasa dengan 3 fasa dapat dilihat dari
besar dan tebalnya kumparan. Bentuk mesin motor listrik 3 fasa dapat dilihat pada
gambar 2 berikut:
Adapun beberapa komponen yang terdapat pada motor listrik 3 fasa antara lain:
2. Rotor
Rotor merupakan bagian yang berputar pada motor listrik 3 fasa. Belitan rotor
Komponennya mirip seperti sangkar burung, arus listrik akan diinduksi di batang
3. Stator
Stator adalah bagian motor listrik yang statis/tidak bergerak, pada motor listrik
3 fasa bagian stator ini mempunyai tiga buah kumparan, ujung-ujung belitan
11
4. Bearing
Sebagai pengurang gesekan ketika besi penghubung gear box dan roda kincir
5. End Bracket/BearingHousing
Adalah wadah bagi bearing, yang berfungsi sebagai bantalan pengunci bearing
bentuknya adalah lingkaran pada kepala pengunci bearing dan melebar pada
bagian dudukannya.
6. Frame (Yoke)
Berfungsi sebagai tempat mengikat pole core, yang terbuat dari besi atau
7. Cooling Fan
motor selama kincir beroperasi, agar tidak terjadi overheat yang menyebabkan
kerusakan.
Gear box atau gear reduksi berfungsi sebagai alat pengatur kecepat putaran
dari motor listrik ke penggeraknya, umumnya dari putaran yang cepat direduksi
12
atau diperlambat putarannya agar putaran daun kincir bekerja secara optimal.
Biasanya gear box terdiri dari beberapa pasang roda gigi. Gigi kecil berfungsi
sebagai pengemudi (driver) yang melakukan upaya (effort), dan gigi besar
9. Pelampung
berfungsi agar mesin tidak tenggelam dan tetap stabil ketika beroperasi.
Pelampung pada kincir air ini umumnya terbuat dari bahan plastik yang kuat dan
mampu beradaptasi dengan kondisi tambak sehingga tidak mudah rusak atau
cacat. Pelampung ini umumnya berjumlah 2 unit untuk sebuah rangkaian kincir air,
yang terpasang di kedua sisi mesin sejajar dengan daun kincir. Pada
yang dua, tiga dan empat. Tergantung berapa banyaknya roda kincir yang
Gambar 5. Pelampung
Sumber: Minapoli(2017)
13
10. Daun Kincir
Daun kincir air ini berfungsi sebagai alat yang dapat memercikkan air pada
permukaan kolam. Kecepatan putaran daun kincir dipengaruhi dari kerja gear box.
Sebagai komponen utama untuk menambah jumlah oksigen terlarut maka bentuk
dan model daun kincir harus disesuaikan dengan spesifikasi mesin. Umumnya
pada satu bilah daun kincir terdapat 16-20 lubang berukuran 2 cm – 2,5 cm.
Lubang ini berfungsi agar tercipta butiran-butian air yang terciprat dari perputaran
penggerak daun kincir yang tersambung ke daun kincir. Bearing sendiri berfungsi
14
12. Besi Pangkon
Besi pangkon merupakan tempat dipasangnya gear box dan motor penggerak
pada kincir air. Besi-besi ini juga berfungsi sebagai kerangka dan penguat kincir air
13. Batang as
Berfungsi sebagai penyambung antara gear box dengan as dan daun kincir.
Bagian ini ikut berputar karena mendapat energi mekanis untuk menggerakkan
daun kincir.
Gambar 9. Batang as
Sumber : Minapoli(2019)
mempercepat laju difusi udara, khususnya oksigen, ke dalam badan air. Pada
15
oksigen. Air yang terangkat ke atas akibat putaran bilah dayung kincir akan
mendapat tambahan oksigen melalui difusi oksigen pada saat berada di udara.
air menjadi rusak sehingga terjadi pula transfer oksigen dari udara lewat pecahan
permukaan air.
operasional mesin kincir air yaitu dari magnetic motor listrik yang arus listrik masuk
ke dalam kumparan dan memutar rotor motor lalu gigi pada rotor yang 27
terhubung dengan ulir memutar gear pada jenset yang terhubung dengan as kincir,
Motor listrik atau motor induksi ini bekerja dengan memanfaatkan aliran
elektromagnetik. Saat arus 3 fasa melewati lilitan atau gulungan pada stator,
terciptalah medan magnet yang berputar. Medan magnet yang berputar inilah yang
menyebabkan rotor berputar. Listrik diinduksi pada rotor dengan bantuan induksi
jarum jam yakitu ke kiri, jika perputarannya searah jarum jam maka ada
keterbalikan pada penyetelan kabel yang dari termis ke motor listrik. Pada putaran-
putaran air yang dihasilkan dapat dijadikan salah satu indikator tingkat kestabilan
Ansori dan Imron Mustajab, 2013). Berikut adalah beberapa hal yang harus
16
1. Membersihkan kotoran yang menempel pada kincir
1. Daun kincir Jenis kerusakan yang mungkin terjadi yaitu patah, susah berputar,
2. Motor Penggerak Pada motor penggerak kincir air beberapa kerusakan yang
mungkin terjadi diantaranya macet, berkarat, terdapat aliran listrik pada bodi
mesin, overheat, putaran mesin lemah dan kerusakan pada kumparan atau
3. Gear box Beberapa kerusakan yang lazim pada komponen gear box antara
lain kerusakan pada roda gigi (patah, terkikis, tidak proporsi, dan macet) dan
karat.
4. Kerusakan pada bagian luar mesin umumnya terjadi pada bagian luar
tidak sesuai SOP, perawatan mesin kincir yang kurang baik dan
17
2.3 Analisis Penggunaan Kincir Air
Menurut Amri dan Kanna (2008) tambak pembersaran dengan luas sekitar
Pada pendapat Amri dan Kanna tersebut berlaku untuk kincir berkekuatan
Keterangan:
Menurut Darsono dan Winoyo (1978), untuk menghitung biaya listrik yang
harus dikeluarkan per siklus pada pengoperasian motor listrik adalah dengan
Misalnya pada suatu tambak budidaya udang vannamei terdapat motor listrik
penggerak kincir air dengan daya 2 HP dengan daya listrik 646 watt. Kincir air ini
menggunakan 2 bilah daun kincir yang beroperasi selama 24 jam untuk menyuplai
kadar oksigen terlarut dalam air. Ditanyakan berapa beban biayalistrik yang harus
18
RUMUS:
Biaya Operasional Kincir = Daya x Jam Operasi x 1 siklus x asumsi biaya listrik per
kwh
646 𝑥 2
=( ) 𝑥24 𝑥 60 𝑥 1600
1000
1292
=(1000) 𝑥24 𝑥 60 𝑥 1600
= 1,292 𝑥 24 𝑥 60 𝑥 1600
= Rp 2.976.768,00 /siklus
Jadi biaya listrik yang harus dikeluarkan untuk kincir air dengan tenaga 2 HP
yang digunakan 24 jam per-hari selama 1 siklus yaitu Rp 2.976.768,00 per siklus
19
III.METODOLOGI
September 2024.
Metode yang penulis gunakan dalam Kerja Praktik Akhir ini adalah metode
survei dan magang. Metode yang digunakan dalam pelaksanakan Kerja Praktik
Akhir untuk memperoleh pengetahuan dan fakta–fakta yang ada dilokasi dalam
hal pengumpulan data adalah metode survey dan deskriptif. Metode deskriptif
yaitu, metode yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
Secara umum sumber data yang digunakan pada Praktik Kerja Lapang I
adalah:
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2018:456) Data primer yaitu sumber data yang langsung
menyimpulkan bahwa sumber data primer merupakan data yang langsung pada
objek tempat penulis melakukan Praktik Kerja Lapang I, dengan observasi secara
20
Adapun data yang dibutuhkan dalam melakukan Praktik Kerja Lapang I yaitu:
Biaya pembelian kincir air pada tambak udang dapat bervariasi tergantung pada
jenis kincir air dan ukurannya, serta lokasi dan pemasoknya. Kincir air untuk
tambak udang adalah bagian penting dari infrastruktur untuk menjaga kualitas air
dan lingkungan tambak. yang dikeluarkan untuk pembelian kincir air berupa kincir
ukuran tambak, jenis kincir air yang dipilih, dan lokasi geografisnya.
Biaya umur teknis kincir air di tambak udang mencakup biaya perawatan rutin,
4. Biaya operasional
2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2018:456) data sekunder yaitu sumber data yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen. Penulis dapat menyimpulkan bahwa sumber data sekunder
merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber lain
dengan cara studi literatur jurnal, buku, ataupun catatan yang relevan. Sumber
data yang digunakan oleh penulis adalah sumber data primer dan sumber data
sekunder. Dimana sumber data primer adalah data yang diperoleh berdasar
praktik harian kerja pada lokasi dan hasil wawancara dengan penanggung jawab
21
sekunder adalah data yang diperoleh.
Pada Kegiatan Praktik Kerja Lapang ini Data mentah yang telah dikumpulkan
dikoreksi sedemikian rupa sehingga data tersebut memiliki makna dan bermanfaat
dalam penyusunan Proposal Kerja Praktik Akhir. Berdasarkan hal tersebut teknik
1. Observasi
dilakukan dengan cara mengamati serta mencatatz secara sistematik gejala yang
diamati
2. Partisipasi aktif
efisiensi penggunaan kincir air pada tambak udang vannamei di PT. Anugerah
Pada kegiatan Praktik Kerja Lapang ini, Data primer dan data sekunder yang
telah diperolehakan diolah dan dianalisis dengan tahap – tahap berikut ini :
1. Editing
memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh pengumpul data atau
2. Tabulating
bentuk tabel yang merupakan tahap lanjutan, dalam rangka proses analisis data.
22
3. Analizing
ditarik suatu kesimpulan. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Dimana :
Biaya yang harus dikeluarkan per siklus pada pengoperasian motor listrik
Biaya Operasional Kincir = Daya x Jam Operasi x 1 siklus x asumsi biaya listrik per
kwh
23
DAFTAR PUSTAKA
Nugraha, N. P. A., Agus, M., & Mardiana, T. Y. (2017). Rekayasa kincir air pada
tambak LDPE udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di tambak Unikal
Slamaran. Pena Akuatika: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 16(1).
Mahendra, M. A., Tarisah, T., Iswanti, N. I., Risnawati, R., Astuti, T. P., & Andriani,
A. (2023). Aplikasi kincir untuk menjaga kebutuhan oksigen dan
meningkatkan produktivitas pada budidaya udang vaname secara
intensif. Agrokompleks, 23(1), 78-83
Evalina, N., Pasaribu, F. I., Syahputra, M. A., Indrayani, I., & Rahayu, T. (2022,
July). PEMANFAATAN KINCIR AIR UNTUK TAMBAK UDANG DI DESA
PEMATANG GUNTUNG. In Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU
(SEMNASTEK) (Vol. 5, No. 1, pp. 97-99).
Wafi, A., & Ariadi, H. (2022). Estimasi Daya Listrik Untuk Produksi Oksigen Oleh
Kincir Air Selama Periode “Blind Feeding” Budidaya Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei). Saintek Perikanan: Indonesian Journal of
Fisheries Science and Technology, 18(1), 19-35.
Nurhadi, N., Khumaini, H., Tawakal, F., Masrizal, M., Nayoan, F., Suhaidi, M., &
Latip, L. (2023). Prototype Sistem Monitoring Kincir Air Tambak Udang
Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Unitek, 16(2), 217-226.
Rahmat, M. B., Widiarti, Y., Widodo, H. A., Poetro, J. E., Rochmawati, N. W., &
Sheila, S. Y. (2022). Pemeliharaan Perawatan Motor Listrik Petani
Tambak Udang Sebagai So-lusi Mengurangi Dampak Kerusakan Motor
Listrik Perangkat Paddle Wheel Aerator. Bhakti Persada Jurnal Aplikasi
IPTEKS, 8(2), 77-84.
Paris, P., Nawir, F., Paris, P. P., & Kausar, A. (2024). PENINGKATAN
PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI TAMBAK RAKYAT
DESA BOJO MELALUI BUDIDAYA UDANG VANAME DAN TEKNOLOGI
KINCIR AIR TIGA DAUN. Community Development Journal: Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 5(1), 505-512.
Siregar, Maulina (2016, 6 Desember). Tips Merawat Kincir Air Tambak agar
Optimal Melakukan Aerasi
.
Diyah, R. (2023). ANALISIS PERFORMA UDANG VANAME Litopenaeus
vannamei (BOONE, 1931) YANG DIPELIHARA PADA SALINITAS
RENDAH DENGAN DUA FASE PEMELIHARAAN
.
Wafi, A., & Ariadi, H. (2022). Estimasi Daya Listrik Untuk Produksi Oksigen Oleh
Kincir Air Selama Periode “Blind Feeding” Budidaya Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei). Saintek Perikanan: Indonesian Journal of
Fisheries Science and Technology, 18(1), 19-35.
24
Siregar, Maulina (2016, 6 Desember). Tips Merawat Kincir Air Tambak agar
Optimal Melakukan Aerasi https://www.isw.co.id/single-
post/2016/12/06/Tips-Merawat-Kincir-Air- Tambak-agar-Optimal-
Melakukan-Aerasi
25
Rencana Kegiatan Praktik Kerja Lapang I
4 Observasi dan
Wawancara
5 Penyusunan Laporan
PKL I
26
Lampiran 1 Kuesioner
A. Profil Responden
1. Nama Responden :
2. Usia :
3. Alamat :
4. Pendidikan Terakhir :
5. Jabatan :
6. Pengalaman bekerja :
7. No. Tlp/WA :
1. Nama Perusahaan/Unit :
2. Status Usaha :
3. Jenis Produksi :
4. Kapasitas Produksi :
5. Jumlah Petakan :
6. Luas Petakan :
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
27
3. Bagaimana batas unit wilayah usaha?
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3. Berapakah kincir air yang dipasang dalam 1 lahan tambak dapat dikatakan
28
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
4. Apa yang terjadi jika dalam 1 lahan tambak kekurangan atau kelebihan
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
5. Apakah ada peningkatan produksi udang setelah pemasangan kincir air lebih
dari biasanya?
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………....
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
8. Bagaimana solusi yang digunakan dalam mengatasi kincir air yang sudah
rusak?
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
10. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk perawatan atau perbaikan kincir air?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
29
30