Perencanaan Pada Gangguan Konsep Diri - Safitri

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR TUGAS MANDIRI

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 1


Safitri Fadilla Wardhani (NPM: 1706107573), Kelas A S1 Ekstensi
FIK-UI

PERENCANAAN DAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN


GANGGUAN KONSEP DIRI
A. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan disesuaikan dengan diagnosis yang ditemukan.
Pada perencanaan keperawatan klien dengan gangguan konsep diri fokus perawat
adalah untuk membantu klien memahami diri sendiri secara lengkap dan akurat
sehingga mereka dapat mengarahkan hidup mereka sendiri dengan cara yang lebih
memuaskan
1. Tujuan
Saat menentukan tujuan, perawat harus mengidentifikasi langkah-langkah yang
realistis yang dapat dicapai oleh klien. Cara ini dapat meningkatkan dan membangun
rasa percaya diri klien.Tujuan harus menekankan pada kekuatan klien dan bukan pada
kelemahan klien. Contoh tujuan yang pada klien gangguan konsep diri, yaitu harga
diri rendah :
a. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
c. Klian dapat menetapkan/ memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
d. Klien dapat memilih kegiatan yang sudah dipilih sesuai kemampuan
e. Klien dapat merencanakan kegiatan yang sudah dilatihnya.
2. Kriteria Hasil
Adapun kriteria hasil yang diharapkan pada proses perencanaan keperawatan klien
dengan gangguan konsep diri adalah klien mendapatkan tingkat aktualisasi maksimum
untuk mewujudkan potensinya. (Stuart,2016).
Dalam menetukan kriteria hasil yang diharapkan, perawat dapat menggunakan
indikator yang terdapat di dalam NOC (Nursing Outcomes Classification).
Contoh:
Indikator Kriteria Hasil NOC Harga Diri
 Mengungkapkan penerimaan diri  Menerima pujian dari orang lain
 Menerima keterbatasan diri  Mengharapkan respons dari orang
 Mempertahankan postur tegak lain
 Deskripsi diri  Menerima kritik konstruktif
 Memperhatikan orang lain  Kesediaan untuk menghadapi
 Komunikasi terbuka orang lain
 Pemenuhan peran yang berarti  Menunjukan keberhasilan dalam
secara pribadi pekerjaan atau sekolah
 Mempertahankan perawatan dan  Menunjukan keberhasilan dalam
kebersihan kelompok sosial
 Keseimbangan partisipasi dan  Menunjukan kebanggan diri
mendengarkan dalam kelompok  Merasa diri berharga
 Tingkat kepercayaan diri

B. Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan lebih menekankan pada lima aspek perawatan yaitu:
memperluas kesadaran diri, ekplorasi diri, evaluasi diri, perencanan yang realistis
dan komitmen untuk bertindak.
Lima aspek tersebut di atas dapat tergambar dalam tindakan keperawtan
berikut ini:
1. Tahap memperluas kesadaran diri
Prinsip Rasional Tindakan
Membina Sikap perawat yang - Menerima klien apa adanya.
hubunga saling terbuka dapat - Dengarkan klien
percaya mengurangi perasaan - Dorong klien mendiskusikan
terancam dan pikiran dan perasaannya
membantu klien - Respon yang tidak mengadili
menerima semua
aspek dirinya

Bekerja dengan Tingkat kemampuan - Identitas kemampuan klien


kemampuan yang menilai realitas dan - Arahkan klien sesuai dengan
dimiliki klien control diri kemampuan yang dimiliki
diperlukan sebagai - Meyakinkan identitas klien
landasan Asuhan - Beri dukungan untuk menurunkan
Keperawatan panik
- Pendekatan tanpa menuntut
- Menerima dan mengklarifikasikan
komunikasi verbal dan non verbal
- Cegah klien mengisolasi diri
- Ciptakan kegiatan rutin (ADL)
- Buat batasan perilaku yang tidak
pantas
- Orientasikan klien ke dunia yang
nyata
- Beri pujian pada perilaku yang
tepat
- Tingkatkan kegiatan dan tugas
secara bertahap untuk
menimbulkan pengalaman positif

2. Tahap eksplorasi diri


Prinsip Rasional Tindakan
Bantu klien Dengan - Motivasi klien mengekspresikan
menerima menunjukkan sikap emosi, keyakinan perilaku dan
perasaan dan menerima perasaan pikirannya
pikirannya dan pikiran klien, Gunakan komunikasi terapeutik dan
maka klien akan empati
melakukan hal yang - Catat pikiran yang logis, observasi
sama respon emosi
Menolong klien Keterbukaan - Tumbuhkan persepsi klien terhadap
menjelaskan persepsi diri adalah kekuatan dan kelemahannya
konsep dirinya awal untuk merubah - Bantu klien menurunkan self
dan hubungannya suasana sepi dan idealnya
dengan orang lain dapat mengurangi - Bantu klien menjelaskan
secara terbuka ansietas hubungannya dengan orang lain

Menyadari dan Kesadaran diri akan Sadari perasaan sendiri baik


mengontrol membantu perasaan negatif dan positif dalam
perasaan perawat penampilan model berhubungan
perilaku dan
membatasi efek
negative dalam
berhubungan dengan
orang lain
Empati pada Rasa empati dapat - Gunakan respon empati dan
klien, tekankan menguatkan observasi apakah perasaan perawat
bahwa kekuatan pandangan klien simpati atau empati
untuk berubah ada memahami perasaan - Jelaskan bahwa klien berguna
pada klien orang lain dalam memecahkan masalahnya
- Libatkan keluarga dan kelompok
menyelidiki diri klien
- Bantu klien mengenal konflik dan
koping maladaptif

3. Tahap evaluasi diri


Prinsip Rasional Tindakan
Membantu klien Setelah mengetahui - Bersama klien identifikasi stressor
mengidentifikasi masalah dengan jelas dan bagaimana penilaiannya
masalahnya alternative - Jelaskan bahwa keyakinan klien
secara jelas pemecahan dapat mempengaruhi perasaan dan
dibuat klien perilakunya

Kaji respon Dengan mengetahui - Bersama klien mengidentifikasi


koping adaptif koping yang dipilih - keyakinan, ilusi, tujuan yang tidak
dan maladaptif klien dapat realistik
klien terhadap mengevaluasi - Identifikasi kekuatan klien
masalah yang konsekwensi positif - Tunjukkan konsep sukses dan gagal
dihadapi dan negatif dalam persepsi yang cocok
- Teliti sumber koping yang
digunakan klien
- Uraikan pada klein bahwa respon
koping dapat dipilih dengan bebas
dan mempunyai dampak positif
maupun negatif
- Bersama klien mengidentifikasi
respon koping yang maladaptif
- Komunikasi yang memfasilitasi
konfrontasi yang mendukung
- Klarifikasi peran

4. Tahap perencanaan yang realistis


Prinsip Rasional Tindakan
Bantu klien Jika semua - Jelaskan bahwa yang dapat
mengidentifikasi alternative sudah merubah dirinya adalah klien bukan
pemecahan dievaluasi, orang lain
masalah perubahan menjadi - Bantu keyakinan dan ide klien ke
efektif dalam kenyataan
- Gunakan lingkungan membantu
keyakinan klien jadi konsisten

Bantu klien Dengan tujuan yang - Bantu klien merumuskan tujuan


mengkonsep jelas dapat merubah - Bantu klien untuk menetapkan
tujuan yang harapan yang perubahan yang diinginkan
realistik diinginkan - Anjurkan klien menggunakan
pengalaman baru untuk
mengembangkan potensinya
- Gunakan role model, role play,
visualisasi dan redemonstrasi yang
sesuai
5. Tahap komitmen untuk bertindak
Prinsip Rasional Tindakan
Mengeksplorasi Sangat penting bagi - Beri kesempatan klien untuk
koping adaptif klien mengetahui memilih koping yang ingin
dan maladaptif koping yang digunakan dan konsekwensinya
klien dalam digunakan dalam - Bantu klien mengidentifikasi
memecahkan pemecahan keuntungan kerugian mekanisme
masalahnya masalahnya baik koping yang dipilih
yang negatif maupun - Diskusikan bila klien memilih
yang poitif mekanisme koping negative berikut
konsekuensinya
- Berikan dukungan positif untuk
mempertahankan kemajuannya

Untuk meningkatkan penerimaan klien secara unuk di dalam keluarga, diperlukan


pendidikan kesehatan mental yang dapat dilihat pada table berikut ini

Pendidikan kesehatan mental bagi keluarga

Tujuan Kegiatan Instruksional Evaluasi


Menegaskan Diskusikan keunikan masing–masing Klien dapat
konsep keunikan anggota keluarga. Bantu klien mengidentifikasi
anggota keluarga mengidentifikasikan tingkat fungsi keluarga
kemampuannya di antar anggota
keluarga
Uraikan Analisa tipe dan pola hubungan Klien menguraikan
karakteristik dalam keluarga. Gunakan kertas dan pola hubungan
perpaduan emosi pensil untuk menggambarkan pola dalam keluarga
keluarga Klien
mengidentifikasi
peran dan
perilakunya
Diskusikan Sintesa dinamika keluarga dan Klien menyadari
pembentukan dan manifestasi stress pasien, akan kontribusi keluarga
pelaksanaan peran mendorong komunikasi dalam terhadap stress
dalam keluarga keluarga masing-masing
anggota

REFERENSI
Stuart, G.W. (2016). Mental Health Nursing Principles and Practice: Prinsip dan
Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart.Singapore.Elsevier.
Yusuf, A.H. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta. Salemba
Medika

Anda mungkin juga menyukai