Makalah Ilmu Tentang Materi Narkoba Disusun Untuk Mengumpulkan Salah Satu Tugas Kelompok Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

Makalah

Ilmu tentang materi Narkoba


Disusun untuk mengumpulkan salah satu tugas
kelompok dalam mata pelajaran Pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan

Disusun oleh :

 Zabannur Mahardika
 Sahrul Sebastian
 Zulfikri
 Richie Alexander
 Waldi Ramadhan

Jl. Caringin No.69 A, Sayang, Kec. Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 4536
Daftar isi

Biodata.....................................................................................1
Daftar isi...................................................................................2
Bab 1 Narkoba..........................................................................3
1. Pengertian narkoba...........................................................3
2. Bahayanya narkoba bagi
masyarakat........................................................................4
Bab 2 Jenis jenis Narkoba........................................................8
1. Macam – macam jenis narkoba.......................................8
2. Efek yang ditimbulkan dan obat yang sering digunakan
dalam pelayanan medis..................................................10
Bab 3 Hukuman......................................................................11
1. Hukuman bagi para pemakai narkoba............................11
2. Macam – macam hukuman pemakai narkoba................13
Bab 4 Rehabilitasi..................................................................14
1. Pengertian rehabilitasi...................................................14
a.Tujuan tujuannya.........................................................15
b.Sasaran rehabilitasi.....................................................15
c.Jenis – jenis rehabilitasi..............................................15
2. Bagaimana caranya rehabilitasi dari narkoba................18
foto sedang mengerjakan , kesimpulan dan daftar isi
(17 – 20)
Bab 1 . Narkoba

1.Pengertian Narkoba

Narkoba merupakan singkatan dari "narkotika, psikotropika, dan zat adiktif


lainnya". Secara umum, narkoba merujuk pada berbagai jenis zat-zat yang dapat
memengaruhi sistem saraf pusat seseorang, mengubah persepsi, suasana hati,
perilaku, dan pola pikir. Narkoba dapat mencakup berbagai jenis, mulai dari obat-
obatan resep medis yang disalahgunakan hingga zat-zat ilegal seperti kokain, heroin,
atau metamfetamin.Penggunaan narkoba secara tidak terkontrol dan tidak teratur
dapat memiliki dampak serius pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Hal ini
dapat menyebabkan ketergantungan, gangguan mental, masalah kesehatan jangka
panjang, bahkan risiko overdosis yang berpotensi fatal. Narkotika adalah zat-zat baik
alami maupun buatan yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat seseorang, yang
jika digunakan secara tidak wajar dapat menimbulkan ketergantungan fisik, psikis,
atau keduanya. Narkotika sering kali digunakan untuk keperluan medis, namun
penggunaan yang tidak sesuai atau tanpa resep dokter dapat menimbulkan risiko
kesehatan yang serius, termasuk kematian. Contoh narkotika meliputi opiat (misalnya
heroin, morfin), kokain, amfetamin, metamfetamin, ganja, dan ekstasi.
Penyalahgunaan narkotika telah menjadi masalah serius di banyak negara,
menyebabkan kerugian sosial, ekonomi, dan kesehatan yang signifikan. Oleh karena
itu, penegakan hukum dan upaya pencegahan serta rehabilitasi menjadi sangat penting
dalam mengatasi masalah narkoba. Narkotika merupakan zat-zat yang memiliki
dampak yang signifikan pada sistem saraf pusat manusia, mengubah persepsi, suasana
hati, dan perilaku pengguna. Penggunaan narkotika dapat menimbulkan efek
sementara yang diinginkan seperti euforia, rasa nyaman, dan peningkatan energi,
namun juga berpotensi mengakibatkan efek samping yang merugikan seperti
kecanduan, gangguan mental, kerusakan organ, bahkan kematian akibat overdosis.
Karena potensi bahayanya, banyak negara telah mengeluarkan undang-undang dan
kebijakan keras untuk mengendalikan produksi, distribusi, dan penggunaan narkotika.
Upaya pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi juga menjadi fokus utama dalam
mengatasi permasalahan narkoba di masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih baik
tentang risiko dan konsekuensi penggunaan narkotika, diharapkan dapat mengurangi
prevalensi penyalahgunaan dan kerugian yang ditimbulkannya. Narkotika adalah zat
atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan.

2.Bahayanya narkoba bagi masyarakat

~ Bahaya terhadap fisik

 Akan menimbulkan ketagihan/ketergantungan.


 Mengganggu mental.
 Mengganggu kesehatan.
 Cenderung menjadi pelaku kejahatan.
 Mengakibatkan kematian.
 Memupus Imtaq.

~ Kerusakan fungsi sistim syaraf pusat (otak)

Otak adalah bagian terpenting dalam system syaraf pusat sehinggaotak dilindungi oleh tulang
tengkorak yang sangat kuat. Waspadalahpenyalahgunaan narkoba dapat merusak dan
membahayakan jaringanfungsi sistem syaraf pusat (otak). Otak terbuat dari bahan yang
sangathalus dan lunak, dimana dilakukan milyaran pesan-pesan elektronikyang
menggerakkan seluruh tubuh dan mengendalikan berbagai fi gsipenting seperti jantung, paru-
paru, kelenjar hormon dan pencernaan.Di samping itu, juga terdapat kemampuan berbahasa,
melakukanberbagai pemecahan masalah secara logis/rasional mengenai berbagaicita rasa
benda dan cairan yang masuk ke dalam mulut dan menyentuhlidah, mengenali berbagai jenis
bebauan dari gas atau udara yang masukke rongga hidung, mengingat sesuatu yang pernah
dipelajari dan ribuanfungsi lainnya. karena itu, sistem syaraf pusat (otak) adalah bagian tubuh
yangmemberi “hidup” pada kita yang harus kita jaga dengan sangat hatihati. Penggunaan
narkoba sangat membahayakan fungsi sistem syarafpusat. Maka harus dicegah sedini
mungkin dengan menjauhi narkoba.

~ Terjadi infeksi akut otot jantung, dan gangguan peredaran darahJantung sebagai alat hidup
tubuh kita, setiap detik memompakan darahke seluruh tubuh kita. Terganggunya alat pompa
darah kita karenanarkoba berarti fungsi kesehatan, kekebalan tubuh kita sedikit demisedikit
akan hilang dan rusak.

~ Menggunakan jarum suntik secara sembarangan rentan terhadappenyakitPara pengguna


narkoba terbiasa menggunakan satu jarum suntikbeberapa kali dan bergantian dengan
temannya hal ini sangat berbahayakarena dapat menularkan penyakit seperti HIV/AID.

~ Gangguan pada paru-paru, sukar bernapas, sesak napas danpenyakit-penyakit paru-paru


lainnya.Penggunaan narkoba dapat mempengaruhi paru-paru, se hing gapenyakit yang
berhubungan dengan pernafasan seperti TBC, sukarbernapas, sesak napas dan penyakit-
penyakit paru-paru lainnya seringdiderita oleh pengguna narkoba.

~ Susah buang air besar karena kinerja saluran cerna pada lambung, usus besar ter ganggu
kinerja saluran cerna pada lambung dan usus besar terganggu, hal ini mengakibatkan susah
buang air besar.

narkoba adalah uang dan harta benda habis terkuras, dikucilkan dalam
lingkungan masyarakat dan dari pergaulan orang-orang baik, tidak dipercaya lagi oleh orang
lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak
kriminal. Ketergantungan narkoba dapat mengarah pada gangguan kehidupan sehari-hari,
masalah keuangan, masalah hubungan, dan masalah hukum. Gangguan Sosial dan Ekonomi:
Penyalahgunaan narkoba dapat merusak hubungan sosial dan mempengaruhi produktivitas
dan kinerja seseorang di tempat kerja atau sekolah. Bahaya narkoba bagi pelajar dan
mahasiswa dalam jangka pendek bisa menimbulkan perubahan nafsu makan, tidak bisa tidur
atau insomnia, detak jantung meningkat, berbicara menjadi tak jelas, perubahan kemampuan
kognitif, rasa euforia sementara.

1. Faktor individu, adanya keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau
berpikir panjang mengenai akibatnya, adanya keinginan untuk bersenang-senang dan
mencoba mengikuti trend gaya.
2. Faktor ekonomi, setiap pecandu narkoba setiap saat membutuhkan narkotika sebagai
bagian dari kebutuhan hidupnya yang cenderung dosisnya akan selalu bertambah,
dibandingkan dengan beberapa barang dagangan lainnya.
3. Faktor lingkungan, penyalahgunaan narkoba bisa dari luar lingkungan keluarga
biasanya dikarenakan adanya jaringan-jaringan yang berupaya menembus setiap
tembok penghalang di Negara dengan jaringan yang cukup terorganisir dengan rapi
dan berupaya dengan keras untuk menciptakan konsumen-konsumen baru dalam
mengembangkan pemasaran narkoba. Kemudian dari dalam lingkungan keluarga itu
sendiri dimana adanya hubungan keluarga yang retak sehingga memicu seseorang
untuk melakukan penggunaan zat narkoba.
4. Kesehatan Fisik: Penggunaan narkoba dapat menyebabkan kerusakan fisik yang
serius. Misalnya, penggunaan opioid dapat menyebabkan penurunan fungsi
pernapasan, overdosis, dan kematian. Penggunaan stimulan seperti kokain atau
methamphetamine dapat menyebabkan kerusakan organ, serangan jantung, stroke, dan
kegagalan organ.
5. Kesehatan Mental: Narkoba dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada
kesehatan mental. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan
kecemasan, depresi, psikosis, dan gangguan jiwa lainnya. Penggunaan narkoba juga
dapat memicu perubahan suasana hati yang drastis dan meningkatkan risiko perilaku
impulsif atau agresif.
6. Ketergantungan dan Penyalahgunaan: Banyak narkoba memiliki potensi adiktif
yang kuat, sehingga pengguna dapat menjadi tergantung dan sulit untuk berhenti
menggunakannya. Ketergantungan narkoba dapat mengarah pada gangguan
kehidupan sehari-hari, masalah keuangan, masalah hubungan, dan masalah hukum.
7. Gangguan Sosial dan Ekonomi: Penyalahgunaan narkoba dapat merusak hubungan
sosial dan mempengaruhi produktivitas dan kinerja seseorang di tempat kerja atau
sekolah. Hal ini dapat berdampak negatif pada keuangan pribadi, peluang karir, dan
masa depan individu.
8. Risiko Kehidupan dan Kriminalitas: Penggunaan narkoba ilegal seringkali
melibatkan aktivitas kriminal, termasuk pembelian, penjualan, dan distribusi narkoba
ilegal. Selain itu, penggunaan narkoba dapat meningkatkan risiko terlibat dalam
kekerasan, tindak kriminal, dan konflik dengan hukum.
9. Keamanan dan Ketertiban di Masyarakat Terganggu Semua orang ingin
tinggal di lingkungan yang aman dan tertib. Namun, jika ada pengguna narkoba di
suatu lingkungan, masyarakat tidak bisa hidup dengan tenang. Salah satu alasannya
adalah takut dengan peredaran narkoba.
10. Tingkat Kriminalitas Bertambah penyalahgunaan narkoba bisa membuat
penggunanya mengalami ketergantungan. Jika sudah begini, pemakai narkoba akan
melakukan tindakan apa saja demi bisa mendapatkan narkoba. Misalnya saja mencuri.
11. Merusak Generasi Muda , Penyalahgunaan narkoba tidak hanya terjadi di kalangan
orang dewasa, tapi juga di kalangan pelajar. Dampak narkoba yang berbahaya bagi
kesehatan fisik dan psikis akan berpengaruh ke para pelajar juga. Mereka yang
seharusnya bisa memajukan bangsa justru terpuruk karena narkoba.

Dampak Fisik:

1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,


gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut
otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:
penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta
gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan
periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV
yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa
menyebabkan kematian

Dampak Psikis:

1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah


2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

Dampak Sosial:

1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan


2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Bab 2 Jenis – jenis narkoba

1.Macam macam jenis narkoba

 kokain.
Kokain adalah zat berbentuk kristal yang diekstrak dari daun tanaman koka. Ini
adalah stimulan kuat yang menyebabkan perasaan euforia dan meningkatkan energi.
Namun, penggunaan kokain dapat menyebabkan ketergantungan dan memiliki efek
samping yang serius seperti gangguan tidur, kecemasan ..

 Batu metamfetamin, juga dikenal sebagai "crystal meth" atau hanya "meth," adalah
bentuk yang lebih murni dan kuat dari metamfetamin. Biasanya berbentuk kristal
putih atau bening, batu metamfetamin dapat dihisap, dihirup, atau dimasukkan ke
dalam tubuh melalui injeksi. Efeknya yang cepat dan intens membuatnya sangat
adiktif, dan penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang
serius seperti kerusakan otak, gigi rusak (disebut "meth mouth"), dan penurunan berat
badan yang drastis.

 Ekstasi, juga dikenal sebagai MDMA (3,4-methylenedioxymethamphetamine),


adalah narkoba sintetis yang sering dikaitkan dengan festival musik dan pesta dansa.
Ini menyebabkan perasaan euforia, empati, dan peningkatan energi. Namun, ekstasi
juga dapat meningkatkan risiko dehidrasi, kelelahan, dan bahkan hipertermia yang
mengancam jiwa. Penggunaan berulang dapat menyebabkan depresi dan kecanduan.

 Cannabis, atau ganja, adalah salah satu narkoba yang paling umum digunakan secara
ilegal di banyak negara. Diperoleh dari tanaman Cannabis sativa, ganja mengandung
senyawa psikoaktif yang disebut tetrahydrocannabinol (THC). Efeknya termasuk
perasaan rileks, meningkatkan nafsu makan, dan perubahan persepsi sensorik.
Meskipun dianggap sebagai narkoba yang relatif "ringan" oleh beberapa orang,
penggunaan ganja dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan,
depresi, dan psikosis, terutama pada pengguna yang rentan.t

Selain narkotika yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa jenis lain yang juga
memiliki dampak negatif yang serius:

 Ketamin: Awalnya digunakan sebagai obat bius untuk operasi, tetapi juga
disalahgunakan karena efek psikoaktifnya yang menyebabkan perasaan terputus dari
tubuh dan realitas. Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kandung
kemih, gangguan kognitif, dan masalah mental.

 Psilocybin (jamur magic): Senyawa psikoaktif yang ditemukan dalam jamur


tertentu, seperti Psilocybe cubensis. Mengonsumsi jamur magic dapat menyebabkan
perasaan euforia, halusinasi, dan perubahan persepsi. Namun, penggunaan yang tidak
terkontrol dapat menyebabkan kecemasan, kebingungan, atau bahkan "bad trip."
 Rohypnol: Juga dikenal sebagai "roofies," obat ini adalah benzodiazepin yang
digunakan sebagai obat tidur atau relaksan otot. Namun, juga disalahgunakan sebagai
"date rape drug" karena efek amnesia yang menyebabkan korban kehilangan ingatan
tentang peristiwa yang terjadi setelah mengonsumsinya.

 DMT (dimethyltryptamine): Narkoba psikedelik yang sangat kuat, DMT dapat


menyebabkan perjalanan pengalaman yang sangat intens dan sering dikaitkan dengan
pengalaman "ketemu dengan Tuhan." Meskipun efek samping jangka panjangnya
belum sepenuhnya dipahami, penggunaan DMT dapat menyebabkan kebingungan dan
stres psikologis.

 Fentanyl: Salah satu opioid sintetis yang paling kuat yang tersedia, fentanyl
digunakan dalam pengobatan untuk mengatasi nyeri kronis yang parah. Namun, juga
disalahgunakan sebagai narkoba ilegal karena efeknya yang sangat kuat dan risiko
overdosis yang tinggi.

2.Effek yang ditimbulkan jika menggunakan narkoba

1. Halusinogen
Pengguna narkoba jenis ini memiliki halusinasi yang kuat pada saat melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata. Contoh narkoba yang meberi efek
seperti ini adalah kokain dan LSD.
2. Stimulan
Yaitu jenis narkoba yang berefek mempercepat kerja jantung dan otak lebih dari
biasanya. Pengguna narkoba jenis ini akan memiliki tenaga extra. Efek lainnya
adalah si pengguna merasa lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.
3. Depresan
Yaitu jenis narkoba yang memiliki sistem kerja dengan cara menekan sistem saraf
pusat serta mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Pengguna narkoba jenis ini akan
merasakan efek tenang, tertidur / pingsan. Contoh Depresan adalah putaw.
4. Adiktif
Narkoba jenis ini mengakibatkan pemakai memiliki sifat yang pasif, karena
kandungan zat yang ada dalam narkoba yang tergolong jenis ini dapat memutuskan
saraf otak. Mereka biasanya akan mengalami kecanduan. Pengguna biasanya akan
selalu ingin dan ingin lagi mengkonsumsi narkoba jenis ini. Contohnya : ganja,
heroin, putaw.
~ Obat yang sering digunakan dalam pelayanan medis
 Morfina : Termasuk ke dalam narkotika golongan dua. Tersedia dalam bentuk cairan
untuk injeksi, serta tablet immediate release maupun controlled release.
 Fentanil :Tersedia dalam bentuk injeksi untuk cairan juga transdermal patch untuk
ditempelkan di kulit. Sama halnya dengan morfin, obat ini termasuk narkotika golongan
dua.
 Petidin : Tersedia dalam bentuk cairan injeksi dan juga termasuk narkotika golongan dua.
 Oksikodon :Juga termasuk narkotika golongan dua. Tersedia dalam bentuk cairan injeksi
maupun tablet controlled release.
 Hidromorfon :Tersedia dalam bentuk tablet controlled release dan termasuk pula ke
dalam narkotika golongan dua.
 Kodein : Termasuk narkotika golongan tiga dan tersedia dalam bentuk sirup maupun
tablet.

Bab 3 Hukuman
1.Hukuman bagi pengguna narkoba

Menurut Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dijelaskan


bahwa Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Dalam Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Pasal 112
menyatakan setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan,
menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun, dan paling lama 12 (dua belas) tahun
dan pidana denda paling sedikit Rp.800 juta dan paling banyak Rp 8 milyar. Pasal
itulah yang membuat para korban pengguna narkoba bisa di penjara. Dalam konsep
rehabilitasi hakim dapat memutuskan pengguna narkoba untuk menjalani rehabilitasi
medis maupun rehabilitasi sosial dalam upaya mengembalikan pengguna untuk hidup
normal kembali.

Tindak pidana yang berhubungan dengan narkotika dikualifikasikan menjadi


beberapa bentuk tindak pidana, namun yang sering terjadi di masyarakat adalah
berhubungan dengan pemakai dan pengedar narkotika. Jika berbicara tentang
pengedar narkotika, sudah jelas kiranya telah terjadi interaksi antara pengedar dan
pembeli narkotika, keduanya merupakan pelaku tindak pidana narkotika. Akan tetapi,
jika kita berbicara tentang pemakai narkotika, sejauh ini masih terdapat perbedaan
sudut pandang mengenai pemakai narkotika. Hukum positif menyatakan, pemakai
narkotika adalah pelaku tindak pidana karena telah memenuhi kualifikasi dalam
undang-undang narkotika dan dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika Pasal 54 menyatakan bahwa Pecandu narkotika dan korban
penyalahgunaan narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan sosial. Pasal 103 UU
Narkotika memberi kewenangan hakim memerintahkan pecandu dan korban
penyalahguna narkotika sebagai terdakwa menjalani rehabilitasi melalui putusannya
jika mereka terbukti bersalah menyalahgunakan narkotika.

Ketentuan pidana dalam UU Narkotika terhadap perbuatan penyalahgunaan narkoba


dibedakan menjadi beberapa hal. Penyalahgunaan narkoba memiliki perspektif yang berbeda
antara korban penyalahgunaan narkoba dan pelaku penyalahgunaan narkoba. Seseorang yang
terbukti menyalahgunakan narkoba harus dipenjara, namun penetapan tersebut harus melihat
pasal lain apakah seseorang tersebut harus dipenjara atau tidakPasal 54 Undang Undang no
35 tentang Narkotika, menyatakan korban penyalahgunaan narkotika adalah seseorang yang
tidak sengaja menggunakan narkotika karena dibujuk, diperdaya, ditipu, dipaksa, dan/atau
diancam untuk menggunakan narkotika.

Setiap yang terbukti menyalahgunakan narkotika akan dipidana sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku. Ketentuan pidana dalam UU Narkotika terhadap perbuatan
penyalahgunaan narkoba dibedakan menjadi beberapa hal. Jerat Hukum Narkotika yang
berlaku di Indonesia yaitu UU No.35 tahun 2009 tentang Narkotika yang Mengatur, Mengawasi
dan Menindak Peredaran dan Penyalahgunaan Narkotika.
Didalam Pasal 111, 112, 113, 114 dan 132 adalah pasal sanksi pidana yang dapat
diterapkan/dikenakan bagi pihak yang memiliki narkotika untuk mengedarkan, menjual atau
pihak yang menjadi kurir (perantara). Sedangkan Pasal 127 adalah pasal yang dapat
diterapkan/dikenakan bagi pihak yang memiliki narkotika sebagai penyalahguna atau pecandu.

Adapun sanksi penjara pada Pasal 111, 112, 113, 114 adalah minimal 4 tahun dan maksimal
HUKUMAN MATI. Sedangkan sanksi pada Pasal 127 adalah rehabilitasi atau maksimal penjara
4 tahun. Daripada di Hukum Mati / di Penjara mending kita jauhi, berantas bersama dan
Nyatakan Perang terhadap

2..Macam – macam hukuman bagi pemakai narkoba

Berikut adalah beberapa jenis hukuman yang umum diberikan bagi pemakai narkoba:

1. Denda:

Pemakai narkoba dapat dikenakan denda sebagai bentuk hukuman, di mana mereka
harus membayar sejumlah uang kepada negara atau lembaga yang berwenang.

2. Hukuman Penjara

: Pemakai narkoba juga dapat dijatuhi hukuman penjara, di mana mereka harus
menjalani masa penahanan dalam lembaga pemasyarakatan untuk jangka waktu
tertentu sesuai dengan hukum yang berlaku.
3. Program Rehabilitasi

: Beberapa yurisdiksi mungkin menawarkan program rehabilitasi sebagai alternatif


untuk hukuman penjara, di mana pemakai narkoba diberi kesempatan untuk
mendapatkan perawatan dan dukungan untuk pemulihan dari kecanduan narkoba.

4. Pengawasan Probasi

: Sebagai alternatif atau tambahan terhadap hukuman penjara, pemakai narkoba dapat
ditempatkan di bawah pengawasan probasi, di mana mereka harus mematuhi
serangkaian aturan dan kondisi yang ditetapkan oleh pengadilan selama periode waktu
tertentu.

5. Hukuman Lainnya

Di beberapa negara, hukuman lain seperti pencabutan lisensi mengemudi, larangan


bekerja di bidang tertentu, atau tindakan lainnya juga dapat diterapkan sebagai
konsekuensi dari pemakaian narkoba.

BAB 4 REHABILITASI

1.Pengertian Rehabilitasi

Rehabilitasi adalah pemulihan kepada kedudukan (keadaan, nama baik) yang dahulu
(semula), atau Rehabilitasi juga dapat diartikan sebagai perbaikan anggota tubuh yang cacat dan
sebagainya atas individu (misalnya pasien rumah sakit, korban bencana) supaya menjadi manusia
yang berguna dan memiliki tempat dalam masyarakat. Rehabilitasi adalah program untuk
membantu memulihkan orang yang memilki penyakit kronis, baik dari fisik maupun
psikologisnya.
Pusat Rehabilitasi menggunakan berbagai metode yang berbeda terhadap si pasien, perawatan
pun disesuaikan menurut penyakit si pasien dan seluk-beluk dari awal terhadap si pasien tersebut.
Waktu juga menentukan perbedaan perawatan antar pasien. Para pasien yang masuk di pusat
Rehabilitasi kebanyakan menderita rendah diri dan kurangnya pandangan positif terhadap
kehidupan, oleh karena itu psikologi memainkan peranan yang sangat besar dalam program
Rehabilitasi, dan hal ini juga sangat penting untuk menjaga pasien dari teman-teman dan
lingkungan yang memungkinkan kecanduan kembali terhadap obat-obat terlarang.
Jadi arti umum rehabilitasi adalah pemulihan-pemulihan kembali. Rehabilitasi mengembalikan
sesuatu kepada keadaan semula yang tadinya dalam keadaan baik, tetapi karena sesuatu hal
kemudian menjadi tidak berfungsi atau rusak. Apabila dikaitkan dengan disability pengertiannya
adalah pengembalian orang-orang cacat kepada kegunaan secara maksimal baik dalam aspek
fisik, mental, personal, sosial, vocational maupun ekonomi sesuai dengan kemampuannya.
Diperlukan koordinasi dari berbagai bidang usaha itu menjadi suatu proses yang berhubungan
erat satu dengan yang lain, yang merupakan team work menuju kearah tujuan akhir. Rehabilitasi
dipergunakan secara luas, mencakup rehabilitasi yang diartikan sebagai suatu usaha untuk
membantu mereka yang mengalami kelainan sejak lahir atau pada masa kanak-kanak.

A.Tujuan – tujuan rehabilitasi

Tujuan rehabilitasi adalah:

 Memulihkan kembali rasa harga diri, percaya diri, kesadaran serta tanggung jawab
terhadap masa depan diri, keluarga maupun masyarakat atau lingkungan sosialnya.

 Memulihkan kembali kemampuan untuk dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara


wajar.

 Selain penyembuhan secara fisik juga penyembuhan keadaan sosial secara menyeluruh.

 Penyandang cacat mencapai kemandirian mental, fisik, psikologis dan sosial, dalam anti
adanya keseimbangan antara apa yang masih dapat dilakukannya dan apa yang tidak
dapat dilakukannya.

B.Sasaran rehabilitasi adalah:

 Meningkatkan insight individu terhadap problem yang dihadapi, kesulitan dan tingkah
lakunya.

 Membentuk sosok self identity yang lebih baik pada individu.

 Memecahkan konflik yang menghambat dan mengganggu.


 Mengubah dan memperbaiki pola kebiasaan dan pola reaksi tingkah laku yang tidak
diinginkan.

 Meningkatkan kemampuan melakukan relasi interpersonal maupun kemampuan lainnya.

 Modifikasi asumsi-asumsi individu yang tidak tepat tentang dirinya sendiri dan dunia
lingkungannya.

 Membuka jalan bagi eksistensi individu yang lebih berarti dan bermakna atau berguna.

C.Jenis – Jenis Rehabilitas

 Jenis-jenis Rehabilitasi

1) Rehabilitasi Medis (Medical Rehabilitation )

Rehabilitasi medis adalah lapangan spesialisasi ilmu kedokteran yang berhubungan dengan
penanganan secara menyeluruh (comprehensive management) dari pasien yang mengalami
gangguan fungsi/cedera (impairment), (musculos keletal), susunan otot syaraf (system), serta
ganggungan mental, sosial dan kekaryaan yang menyertai kecacatan

2) Rehabilitasi karya (Vocational Rehabilitation)

Istilah rehabilitasi vokasional berarti bagian dari suatu proses rehabilitasi secara
berkesinambungan dan terkoordinasikan yang menyangkut pengadaan pelayananpelayanan di
bidang jabatan seperti bimbingan jabatan (vocational guidance), latihan kerja (vocational
training), penempatan yang selektif (selective placement), adalah diadakan guna
memungkinkan para penderita cacat memperoleh kepastian dan mendapatkan pekerjaan yang
layak.

2.BAGAIMANA CARA REHABILITAS/MENGHINDARI DIRI DARI NARKOBA

beberapa langkah yang umumnya digunakan dalam program rehabilitasi untuk membantu
seseorang menghindari narkoba:

1) Edukasi tentang Bahaya Narkoba: Memberikan pemahaman yang mendalam


tentang efek negatif narkoba pada tubuh, pikiran, dan hubungan sosial dapat
membantu individu memahami pentingnya menghindari penggunaannya.
2) Konseling Individu dan Grup: Konseling individu dan kelompok dapat
membantu individu untuk mengidentifikasi penyebab penggunaan narkoba,
belajar mengelola stres dan emosi tanpa narkoba, serta membangun
keterampilan untuk menghindari godaan.

3) Pengembangan Keterampilan Hidup: Program rehabilitasi sering kali


mencakup pelatihan keterampilan hidup seperti manajemen waktu, komunikasi
efektif, penyelesaian masalah, dan keterampilan interpersonal yang dapat
membantu individu membangun kepercayaan diri dan memperkuat koneksi
sosial yang positif.

4) Pengawasan Medis dan Pengobatan: Untuk beberapa individu, terapi pengganti


narkoba atau obat-obatan lain dapat membantu mengurangi keinginan dan
gejala penarikan. Pengawasan medis yang teratur juga penting untuk
memastikan kesehatan fisik dan mental yang optimal.

5) Dukungan Keluarga dan Masyarakat: Dukungan dari keluarga, teman, dan


masyarakat sangat penting dalam proses rehabilitasi. Keluarga dan teman-
teman dapat memberikan dukungan emosional, motivasi, dan akuntabilitas yang
diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam menghindari narkoba.

6) Pembentukan Rencana Kembali ke Masyarakat: Bagian penting dari


rehabilitasi adalah membantu individu membangun kembali kehidupan yang
sehat dan produktif setelah melewati masa rehabilitasi. Ini mungkin melibatkan
pembentukan rencana karir, pendidikan, atau pemulihan hubungan yang rusak
akibat penggunaan narkoba.

7) Pendidikan Pencegahan Kembali: Selama dan setelah rehabilitasi, penting untuk


terus memberikan edukasi dan dukungan dalam upaya pencegahan kembali ke
kebiasaan penggunaan narkoba. Ini dapat melibatkan penggunaan program
pencegahan kembali, dukungan kelompok, atau terapi lanjutan jika diperlukan.

Daftar Pustaka
BAB 1 NARKOBA PENGERTIAN DAN BAHAYA NARKOBA BAGI
MASYARAKAT

https://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba

https://tirto.id/dampak-penggunaan-narkoba-bagi-pengguna-keluarga-masyarakat-
gxUa

https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukuteks/k13/bukusiswa/Kelas
%20X%20PJOK%20BS%20press.pdf

BAB 2 MACAM MACAM JENIS NARKOBA DAN OBAT YANG SERING


DIGUNAKAN DALAM PELAYANAN MEDIS

https://kalteng.bnn.go.id/jenis-jenis-narkoba/

https://pasuruankab.bnn.go.id/jenis-narkotika-sering-digunakan-dalam-terapi-
medis/

BAB 3 HUKUMAN BAGI PARA PEMAKAI NARKOBA DAN MACAM MACAM


HUKUMANNYA

https://www.rri.co.id/surakarta/hukum/663012/hukuman-bagi-pengedar-dan-pemakai-
narkoba-di-indonesia

https://tabalongkab.bnn.go.id/jerat-hukum-bagi-penyalah-guna-narkotika/

Bab 4 Rehabilitasi , Pengertian rehabilitasi , Tujuan tujuannya , Sasaran , Jenis – jenis ,


dan bagaimana caranya rehabilitasi dari narkoba
https://bandungkota.bnn.go.id/apa-itu-rehabilitasi-narkoba-3/
https://ntb.bnn.go.id/manfaat-rehabilitasi-narkoba-demi-mewujudkan-masa-depan-
produktif/#:~:text=Tujuan%20Rehabilitasi%20adalah%20memulihkan
%20kembali,masa%20depan%20diri%2C%20keluarga%20maupun

https://rehabilitasi.bnn.go.id/public/news/read/267

Kesimpulan
Narkoba sangat mudah menyerang di kalangan remaja dan siapa saja. Narkoba dapat
merusak mental dan kesehatan fisik para pengunannya. Narkoba dapat merusak system saraf
dan beberapa organ tubuh kita. Orang yang sudah merasakan kenikmatan menggunakan
narkoba akan terus menggunakan narkoba karena itu akan membuat pengguna merasa
kecanduan. Mereka akan menggunakan berbagai cara untuk bisa mendapatkan narkoba
bahkan samapi ada yang mencuri. Sudah banyak korban dari penggunaan narkoba bahkan
sampai harus kehilangan nyawanya. Di Indonesia narkoba bisa menyebar luas secara mudah,
karena kurangnya pengawasan yang diberikan oleh semua masyarakat, baik orang tua
maupun pihak-pihak yang berwajib. Para remaja mudah tergoda menggunakan narkoba
karena pergaulan yang disekitarnya, tanpa mengetahui latar belakang teman pergaulanya.
Para pengguna narkoba mempunyai semboyan “ jika saya hitam, kamu juga harus hitam” ,
yang artinya para pengguna narkoba yang telah frustasi mengajak teman-temanya untuk
mengonsumsi narkoba bersama-sama. Seperti itulah penyebaran pengguna narkotika
berkembang biak secara mudah dikalangan para remaja.Kondisi ini dapat membahayakan
generasi muda Indonesia karena mereka adalah generasi penerus bangsa yang akan
membangun negeri ini di masa depan. Jadi, ini merupakan langkah mendesak untuk
mencegah konsumsi narkoba di kalangan anak-anak dan menghancurkan sindikatnya demi
menyelamatkan dan mengamankan bangsa ini. Makalah ini memberikan gambaran tentang
bahaya narkoba dan cara mencegah agar anak tidak mengkonsumsinya.Agar anak tidak salah
pergaulan, maka orang tua juga harus bisa menjadi teman dan memberikan pengarahan dan
pengawasan yang baik dan tidak mengikat. Lingkungan sekolah juga harus berperan aktif
untuk mengawasi muird nya dari jeratan narkoba. Selain itu, lingkungan social, lingkungan di
sekitar kita harus bisa memberikan dampak positif memberikan kegiatan-kegiatan remaja
yang bermanfaat. Jadi, sebagai penerus bangsa yang baik dan bertanggung jawab, mari kita
bersama-sama mengawasi penyebaran narkoba di kalangan remaja agar tidak menyebar luas.
Dan menyelamatkan generasi muda dari ancaman bahaya narkoba, untuk mencapai suatu
bangsa yang maju, seperti harapan para pejuang yang telah mengorbankan hidupnya untuk
bangsa kita. Mulailah dari hal yang kecil yaitu diri kita sendiri, tanamkan pada diri kita untuk
selalu hidup sehat, berfikiran positif dan selalu mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa.

Anda mungkin juga menyukai