Fista. Revisi Akt Perpajakan Pert 2

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

PAPER

KONSEP DASAR AKUNTANSI PERPAJAKAN


Mata Kuliah : Akuntansi Perpajakan
Dosen Pengampu : Fitri Yani Panggabean, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :
II AKT Regular 1D

Fista Lindu Aprilia


2315100207

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS SOSIAL SAINS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan paper atau makalah
Akuntansi Perpajakan ini dengan baik dan tepat waktu.

Paper atau makalah ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memenuhi tugas mata
kuliah Akuntansi Perpajakan yang telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan paper atau
makalah ini. Adapun judul dari paper atau makalah ini adalah “Konsep Dasar
Akuntansi Perpajakan” yang berisikan tentang pembahasan dari Akuntansi
Perpajakan.

Saya ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Perpajakan
ibu “ Fitri Yani Panggabean, S.E., M.Si.” yang telah membantu dalam penyusunan
paper atau makalah ini. Saya menyadari bahwa paper atau makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, saya sangat terbuka terhadap saran dan kritik yang
membangun demi perbaikan di masa mendatang.

Akhir kata semoga Paper atau Makalah Akuntansi Perpajakan ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan terutama bagi saya selaku penulis.

Medan, Juni 2024

Fista Lindu Aprilia

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. ii
ABSTRAK……………………………………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….. 2
1.3 Tujuan……………………………………………………………………… 2
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………………. 3
BAB II KERANGKA TEORI……………………………………………………….. 4
2.1 Pengertian Akuntansi Perpajakan…………………………….…………….. 4
2.2 Konsep Dasar Akuntansi Perpajakan……………..……………………… 4
2.2.1 Pengumpulan…………………………………………………….. 4
2.2.2 Pengelolaan..……………………………………………………… 4
2.2.3 Pelaporan Informasi Keuangan Yang Relavan…………………... 5
2.3 Fungsi Akuntansi Perpajakan………………………………………………. 5
2.3.1 Pemenuhan Kewajiban Pajak…………………………………….. 5
2.3.2 Pengelolaan Keuangan…………………………………………… 6
2.3.3 Pengambilan Keputusan…………………………………………. 6
2.4 Pentingnya Akuntansi Perpajakan…………………………………………. 7
2.5 Prinsip - Prinsip Pada Akuntansi Perpajakan………………………………. 7
2.5.1 Kepatuhan………………………………………………………… 7
2.5.2 Akurasi……………………………………………………………. 7
2.5.3 Penghindaraan Pajak Yang Legal………………………………… 8
2.6 Klasifikasi Dari Akuntansi Perpajakan….………………………………….. 8
2.6.1 Menurut Golongan………………………………………………... 8
2.6.2 Menurut Sifatnya…………………………………………………. 8

ii
2.6.3 Menurut Lembaga Pemungutan………………………………… 9
2.7 Unsur – Unsur Yang Terdapat Pada Akuntansi Perpajakan……................. 9
2.8 Sistem Pemungutan Pada Akuntansi Perpajakan…………………………. 10
2.8.1 Self Assessment System……………………................................ 10
2.8.2 Official Assessment System…………………………………….. 11
2.8.3 Withholding System…………………………………………….. 12
BAB III PENUTUP………………………………………………………………… 14
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….. 14
3.2 Saran……………………………………………………………………… 14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. 15

ABSTRAK

iii
Akuntansi perpajakan merupakan cabang ilmu akuntansi yang berfokus pada
penerapan prinsip-prinsip akuntansi dalam bidang perpajakan. Konsep dasar akuntansi
perpajakan mencakup pengakuan, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi-
transaksi yang berkaitan dengan kewajiban perpajakan. Fungsi utama akuntansi
perpajakan adalah untuk memenuhi kewajiban perpajakan perusahaan secara akurat dan
tepat waktu, serta menyediakan informasi yang relevan untuk perencanaan dan
pengambilan keputusan terkait pajak. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur
(literature review) untuk mengkaji konsep dasar akuntansi perpajakan. Langkah pertama
yang dilakukan adalah pengumpulan data dan informasi dari berbagai sumber yang
relevan, seperti buku-buku teks akuntansi perpajakan dan perpajakan, jurnal-jurnal
ilmiah yang membahas topik akuntansi perpajakan, serta peraturan perpajakan yang
berlaku di Indonesia, seperti Undang-Undang Pajak Penghasilan, Undang-Undang PPN,
dan peraturan terkait lainnya. Dengan menggunakan metode studi literatur, penelitian
ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai konsep
dasar akuntansi perpajakan dan penerapannya dalam praktik bisnis.

Kata Kunci : Akuntansi perpajakan, metodologi akuntansi perpajakan

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari hari kita sering mendengar istilah akutansi dan
pajak melalui media massa seperti koran televisi dan radio maupun melaui orang
orang di sekitar kita. Pada umumnya orang beranggapan bahwa akutansi dan
pajak hanya ber hubungan dengan dunia usaha, pemerintah, dan perusahaan saja
Sebenarnya akuntansi dan pajak terlebih halnya akuntansi dapat juga dilakukan
di dalam rumah tangga sekolah, dan lain lain. Dengan melakukan pencatatan
terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan keuangan Pencatatan keuangan
dalam akuntansi dan pajak dilakukan dengan cara atau aturan tertentu
pengetahuan mengenai prosedur pencatatan akutansi sangat bermanfaat
terutama.

Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan Menyimak sejarah


perpajakan di Indonesia yang dimulai dari kurun waktu penjajahan Belanda,
sistem perpajakan lebih menekankan pada fungsi budgeted, yaitu pemasukan
keuangan untuk keperluan pemerintah koloni. Sedangkan corak sistem
pemungutan pajak mendasarkan pada official assessment Pada sistem ini
besamya pajak yang terutang sangat bergantung pada aparat pajak (fiskus)
Setelah merdeka tahun 1945, pemerintah Indonesia dalam masalah
perpajakannya, yaitu Ketentuan Perundang-undangan Perpajakan, masih tetap
menggunakan perundang-undangan yang lama, walaupun telah dilakukan
perubahan-perubahan.

Namun sejak era tahun 1984 sampai sekarang dengan adanya pembaruan
sistem pemungutan pajak, Indonesia memasuki era baru dengan menggunakan
self assessment system. Self assessment system ini selanjutnya memberikan
kewenangan sepenuhnya kepada Wajib Pajak untuk menghitung,
memperhitungkan, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang. Memasuki
1
era baru perundang-undangan perpajakan sejak tahun 1984 telah terjadi
perubahan besar yang tidak lagi menggunakan official assessment tetapi
menggunakan self assessment system dalam pemungutan pajak di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan akuntansi perpajakan?

2. Bagaimana konsep dasar pada akuntansi perpajakan?

3. Bagaimana fungsi yang terdapat pada akuntansi perpajakan?

4. Seberapa pentingnya akuntansi perpajakan?

5. Bagaimana prinsip yang terdapat pada akuntansi perpajakan?

6. Bagaimana klasifikasi yang terdapat pada akuntansi perpajakan?

7. Bagaimana unsur yang terdapat pada akuntansi perpajakan?

8. Bagaimana sistem pemungutan yang dapat dilakukan pada akuntansi


perpajakan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari akuntansi perpajakan.

2. Untuk mengetahui konsep dasar yang terdapat pada akuntansi perpajakan.

3. Untuk mengetahui fungsi yang terdapat pada akuntansi perpajakan.

4. Untuk mengetahui pentingnya akuntansi perpajakan.

5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip yang terdapat pada akuntansi perpajakan.

6. Untuk mengetahui klasifikasi dari akuntansi perpajakan.

2
7. Untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat pada akuntansi perpajakan.

8. Untuk mengetahui sistem pemungutan yang dapat dilakukan pada akuntansi


perpajakan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian pada paper ini sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang perpajakan.

2. Membantu dosen mengembangkan metode pengajaran yang lebih efektif.

3. Memberikan masukan untuk memperbaharui kurikulum sesuai kebutuhan


industri.

4. Menghasilkan rekomendasi untuk bahan ajar dan metode pembelajaran yang


inovatif.

5. Meningkatkan keterampilan praktis mahasiswa melalui integrasi praktik.

6. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi lulusan.

3
BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Pengertian Akuntansi Perpajakan


Akuntansi perpajakan adalah cabang ilmu yang berpokus pada pencatatan,
penggolongan, dan pelaporan transaksi keuangan pada sebuah badan usaha atau
lembaga untuk mengetahui jumlah pajak yang harus dibayarkan.

2.2. Konsep Dasar Akuntansi Perpajakan

Adapun konsep dasar yang terdapat di akuntansi perpajakan melibatkan sebagai berikut:

2.2.1 Pengumpulan

Dalam konsep akuntansi perpajakan, yang merujuk pada proses pengumpulan


informasi dan data yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban perpajakan
perusahaan. Proses ini melibatkan pencatatan transaksi, dokumentasi bukti-bukti
transaksi dan dokumen perpajakan, perhitungan kewajiban pajak kepada otoritas
pajak.

Pengumpulan informasi dan data perpajakan yang tepat dan akurat sangat
penting untuk memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perpajakan dan
menghindari potensi sanksi atau denda pajak. Proses pengumpulan data perpajakan
harus dapat dilakukan dengan cermat dan disiplin untuk memastikan kepatuhan
perusahaan dan menghindari masalah dengan otoritas pajak di kemudian hari.

2.2.2 Pengelolaan

Dalam akuntansi perpajakan, ada beberapa hal penting yang harus dikelola
dengan baik. Pertama, menghitung, membayar, dan melaporkan kewajiban pajak
perusahaan secara tepat waktu dan akurat. Kedua, menyimpan dengan rapi semua

4
dokumen perpajakan, seperti faktur dan laporan pajak, agar bisa digunakan sebagai
bukti jika ada pemeriksaan pajak.

Ketiga, merencanakan strategi pajak yang efisien untuk meminimalkan beban


pajak, namun tetap mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku. Keempat,
menjalin komunikasi dan hubungan baik dengan pihak otoritas pajak, misalnya saat
ada pemeriksaan pajak atau penyelesaian masalah perpajakan.

Dengan mengelola semua hal tersebut dengan baik, perusahaan bisa


memenuhi kewajiban perpajakannya dengan benar, menghindari risiko pajak, dan
menjalankan pengelolaan perpajakan secara efisien.

2.2.3 Pelaporan Informasi Keuangan Yang Relavan

Dalam akuntansi pajak, informasi keuangan yang dilaporkan harus tepat dan
lengkap. Data yang dilaporkan harus sesuai dengan transaksi dan kondisi keuangan
perusahaan yang sebenarnya. Semua informasi terkait pajak, seperti pendapatan,
biaya, aset, dan kewajiban, harus dilaporkan secara lengkap.

Selain itu, pelaporan harus sesuai dengan aturan pajak yang berlaku. Informasi
yang dilaporkan juga harus terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan. Pelaporan
juga harus konsisten dari satu periode ke periode lainnya. Dengan menerapkan hal
tersebut perusahaan dapat memastikan bahwa perhitungan dan pembayaran
pajaknya dilakukan dengan benar. Sehingga perusahaan dapat memenuhi kewajiban
pajaknya dengan baik.

2.3 Fungsi Akuntansi Perpajakan

Akuntansi perpajakan memiliki beberapa fungsi dalam suatu bisnis :

2.3.1 Pemenuhan Kewajiban Pajak

Dalam fungsi tersebut, akuntansi bertanggung jawab dalam mecatat


transaksi sesuai dengan peraturan perpajakan, menyusun laporan keuangan

5
fiskal, menghitung kewajiban pajak, melakukan penyetiran dan pelaporan
pajak, serta mendokumentasikan dan mengarsipkan seluruh dokumen
pepajakan.

Dengan menjalankan fungsi tersebut, akuntansi perpajakan


memastikan bahwa entitas bisnis dapat memenuhi kewajiban perpajakannya
secara akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku,
sehingga dapat meminimalkan risiko perpajakan dan menghindari sanksi
darinotoritas pajak.

2.3.2 Pengelolaan Keuangan

Akuntansi perpajakan membantu dalam perencanaan pajak untuk


meminimalkan beban pajak yang harus dibayar, mengelola arus kas terkait
dengan kewajiban pajak, melakukan analisis dampak perpajakan terhadap
kinerja keuangan, memberikan informasi yang menjadi pertimbangan
penting dalam pengambilan keputusan keungan, serta berperan dalam
penyusunan anggaran, termasuk anggaran terkait dengan kewajiban pajak.

Dengan menjalankan fungsi-fungsi tersebut, akuntansi perpajakan


memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengelolaan keuangan entits
bisnis, sehingga dapat membantu mencapai tujuan keuangan dan strategis
perusahaan.

2.3.3 Pengambilan Keputusan

Akuntansi perpajakan dalam peran pengambilan keputusan


menyediakan informasi mengenai dampak perpajakan dari berbagai
keputusan, seperti keputusan investasi, pembiayaan, operasional,
restrukturisasi, dan manajemen laba, Informasi ini membantu manajemen
dalam mempertimbangkan aspek perpajakan dalam setiap keputusan yang
diambil, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan
keuangan perusahaan.

6
2.4 Pentingnya Akuntansi Perpajakan

Akuntansi perpajakan sangatlah penting bagi suatu perusahaan karena


membantu mereka dalam beberapa hal. Yang pertama memastikan perusahaan
membayar pajak dengan benar dan tepat waktu, sehingga terhindar dari masalah
dengan pemerintah. Yang kedua, akuntansi perpajakan membantu perusahaan
merencanakan pajak dengan baik, agar bisa menghemat beban pajak yang harus
dibayar.

Ketiga, informasi dari akuntansi perpajakan berguna dalam pengambilan


keputusan penting oleh manajemen, seperti keputusan investasi, pembiayaan,
operasional, dan restrukturisasi. Keempat, akuntansi perpajakan mengatur arus
kas terkait pembayaran pajak, agar perusahaan selalu punya dana untuk
membayar tepat waktu. Dan yang terakhir akuntansi perpajakan menganalisis
dampak perpajakan terhadap kinerja keuangan perusahaan, sehingga bisa
mengevaluasi efisiensi pengelolaan perpajakan.

2.5 Prinsip Prinsip Pada Akuntansi Perpajakan

Adapun prinsip prinsip pada akuntansi perpajakan sebagai berikut:

2.5.1 Kepatuhan

Bisnis harus selalu mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku. Ini


termasuk mengumpulkan, membayar, dan melaporkan pajak sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan.

2.5.2 Akurasi

Semua catatan dan laporan akuntansi perpajakan harus akurat dan tepat.
Kesalahan dapat mengakibatkan sanksi hukum dan denda.

7
2.5.3 Penghindaraan Pajak Yang Legal

Penghindaran pajak adalah praktik hukum untuk mengurangi beban pajak


dengan memanfaatkan insentif perpajakan yang tersedia. Ini adalah cara
untuk mengoptimalkan manfaat perpajakan.

2.6 Klasifikasi Dari Akuntansi Perpajakan

Adapun klasifikasi dari akuntansi perpajakan sebagai berikut:

2.6.1 Menurut Golongan

Menurut golongan pajak terdiri dari:

1) Pajak Langsung, pajak yang harus dipikul dan ditanggung oleh wajib
pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang
lain. Contohnya pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan( PBB),
pajak kendaraan bermotor (PKB), dll..

2) Pajak Tidak Langsung, pajak yang harus dipikul dan ditanggung oleh
wajib pajak dan dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang
lain atau pihak ketiga. Contohnya pajak pertambahan nilai, bea
masuk,dll..

2.6.2 Menurut Sifatnya

Menurut sifatnya pajak terdiri dari:

1) Pajak Subjektif, pajak yang dibebankan memperhatikan keadaan


subyeknya atau pembayar pajak. Contonya pajak penghasilan.

2) Pajak Objektif, pajak yang dibebankan memperhatikan keadaan


obyeknya baik benda, keadaan ataupun peristiwa yang menyebabkan
timbulnya kewajiban membayar pajak. Contohnya: Pajak pertambahan
nilai dan pajak penjualan atas barang mewah.

8
2.6.3 Menurut Lembaga Pemungutan

Menurut lembaga pemungutan pajak terdiri dari:

1) Pajak Negara (Pajak Pusat), pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat
dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara pada umumnya.
Contohnya: Pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai dan pajak
penjualan atas barang mewah, pajak bumi dan bangunan, dan bea
materai.

2) Pajak Daerah, pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah, baik daerah
tingkat I (prov) dan daerah tingkat II (Kab) dan untuk membiayai rumah
tangga daerah masing-masing.

2.7 Unsur-Unsur Yang Terdapat Pada Akuntansi Perpajakan

Adapun unsur yang terdapat pada akuntansi perpajakan ialah:

1) Objek Pajak: Segala sesuatu yang menajadi dasar pengenaan pajak, seperti
penghasilan, kekayaan, transaksi, dll.

2) Tarif Pajak: Besarnya persentase yang dikenakan terhadap objek pajak


untuk menghitung jumlah pajak yang harus dibayar.

3) Penghasilan Kena Pajak (PKP): Dasar pengenaan pajak yang dihitung


berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya-biaya yang diperkenankan.

4) Kredit Pajak: Pajak yang telah dibayar sebelumnya yang dapat dikurangkan
dari jumlah pajak yang terutang.

5) Pelaporan Pajak: Kewajiban wajib pajak untuk menyampaikan laporan


perpajakan kepada otoritas pajak.

6) Manajemen Pajak: Upaya untuk meminimalkan beban pajak yang harus


dibayar dengan cara yang legal dan efisien.

9
2.8 Sistem Pemungutan Pada Akuntansi Perpajakan

Adapun sistem pemungutan pada akuntansi perpajakan ialah:

2.8.1 Self Assessment System

Self assessment system adalah sistem pemungutan pajak di mana wajib


pajak diberikan kepercayaan dan tanggung jawab untuk:

a. Menghitung sendiri besarnya pajak yang terutang

Dalam sistem ini, wajib pajak harus menghitung,


memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak
yang harus dibayar sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan yang
berlaku.

b. Memperhitungkan sendiri pajak yang telah dibayar di muka

Wajib pajak harus memperhitungkan sendiri pajak yang telah


dibayar di muka, seperti PPh Pasal 21, 22, 23, dan 25, untuk menentukan
jumlah pajak yang masih harus dibayar atau yang dapat diminta kembali.

c. Membayar sendiri pajak yang terutang

Wajib pajak harus membayar sendiri pajak yang terutang ke kas


negara sesuai dengan jatuh tempo pembayaran yang telah ditetapkan.

d. Melaporkan sendiri perhitungan dan pembayaran pajak

Wajib pajak harus melaporkan sendiri perhitungan dan


pembayaran pajak yang telah dilakukan melalui penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) ke kantor pajak.

Dengan sistem self assessment, wajib pajak diberikan kepercayaan dan


tanggung jawab penuh untuk menghitung, membayar, dan melaporkan
kewajiban perpajakannya sendiri. Peran fiskus (otoritas pajak) dalam sistem

10
ini adalah melakukan pengawasan, pemeriksaan, dan penegakan hukum atas
kepatuhan wajib pajak.

2.8.2 Official Assessment System

Official assessment system adalah sistem pemungutan pajak di mana


otoritas pajak (fiskus) memiliki wewenang untuk:

1. Menentukan besarnya pajak yang terutang

Dalam sistem ini, fiskus yang berwenang untuk menghitung dan menetapkan
besarnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak. Wajib pajak hanya
berperan sebagai pihak yang menerima ketetapan pajak dari fiskus.

2. Menerbitkan surat ketetapan pajak

Fiskus akan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang berisi


jumlah pokok pajak, sanksi administrasi, dan jumlah yang harus dibayar oleh
wajib pajak.

3. Memungut pajak yang terutang

Setelah menerbitkan SKP, fiskus akan memungut atau menagih pajak


yang terutang kepada wajib pajak sesuai dengan jumlah yang tercantum
dalam SKP.

4. Melakukan pemeriksaan dan penyidikan

Fiskus memiliki wewenang untuk melakukan pemeriksaan dan


penyidikan terhadap wajib pajak guna memastikan kepatuhan dan kebenaran
dalam pelaporan dan pembayaran pajak.

Dalam official assessment system, wajib pajak hanya berperan sebagai


objek pajak, sedangkan fiskus memiliki peran dominan dalam menentukan,
menetapkan, dan memungut pajak. Sistem ini memberikan kewenangan yang

11
besar kepada fiskus, sehingga dapat menimbulkan potensi penyalahgunaan
wewenang.

2.8.3 Withholding System

Withholding system atau sistem pemotongan/pemungutan pajak adalah


sistem pemungutan pajak di mana pihak ketiga (bukan wajib pajak) diberi
kewenangan dan tanggung jawab untuk:

1. Memotong atau memungut pajak

Pihak ketiga, seperti pemberi kerja, bendahara pemerintah, atau pihak


yang melakukan pembayaran, memiliki kewajiban untuk memotong atau
memungut pajak dari pembayaran yang dilakukannya kepada wajib pajak.

2. Menyetor pajak yang dipotong/dipungut

Pihak ketiga yang telah memotong atau memungut pajak wajib


menyetorkan pajak tersebut ke kas negara sesuai dengan jatuh tempo
pembayaran.

3. Melaporkan pajak yang telah dipotong/dipungut

Pihak ketiga juga berkewajiban untuk melaporkan jumlah pajak yang telah
dipotong atau dipungut kepada otoritas pajak.

Contoh penerapan withholding system antara lain:

a) PPh Pasal 21 (pemotongan pajak penghasilan atas gaji karyawan oleh pemberi
kerja)

b) PPh Pasal 22 (pemungutan pajak atas impor barang oleh Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai

c) PPh Pasal 23 (pemotongan pajak atas penghasilan tertentu oleh pihak yang
melakukan pembayaran)

12
Dengan withholding system, pihak ketiga berperan aktif dalam memungut
pajak, sehingga dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan efektivitas
pemungutan pajak. Namun, pihak ketiga juga harus memahami aturan
perpajakan dengan baik agar dapat melaksanakan kewajiban
pemotongan/pemungutan dengan benar.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Akuntansi perpajakan adalah cabang ilmu akuntansi yang berfokus


pada penerapan prinsip-prinsip akuntansi dalam bidang perpajakan.
Tujuan utamanya adalah memastikan kepatuhan terhadap peraturan
perpajakan, menghitung kewajiban pajak yang akurat, serta memberikan
informasi dan rekomendasi terkait manajemen pajak yang efektif.

Fungsi akuntansi perpajakan adalah mengidentifikasi,


mengklasifikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi yang
berhubungan dengan perpajakan, serta memberikan informasi yang
relevan untuk pengambilan keputusan terkait manajemen pajak.

Dalam akuntansi perpajakan, terdapat tiga sistem pemungutan


pajak, yaitu Self Assessment System, Official Assessment System, dan
Withholding System. Pemilihan sistem pemungutan pajak yang tepat
akan mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pemungutan pajak, serta
tingkat kepatuhan wajib pajak.

3.2 Saran

Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca,


khususnya dari dosen mata kuliah yang telah membimbing kami dan
para mahasiswa/mahasiswi demi kesempurnaan makalah ini. Hal ini
bertujuan untuk menjadikan sebagian salah satu rujukan yang sifatnya
membangun. Apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan
makalah ini, kami memohon maaf sebesar-besarnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.online-pajak.com/tentang-pph21/akuntansi-perpajakan

https://ppmschool.ac.id/akuntansi-pajak-bisnis/

https://feb.umsu.ac.id/akuntansi-perpajakan-pengertian-fungsi-prinsip-
dan-klasifikasi/

Beluk-Akuntansi-Perpajakan:-Pengertian-Fungsi-dan-Penerapannya-

http://ninaangelia.blog.uma.ac.id/wp-content/uploads/sites/
313/2020/03/Konsep-Dasar-Perpajakan.pptx

http://repository.ekuitas.ac.id/bitstream/handle/123456789/94/BAB
%202.pdf?sequence=7&isAllowed=y

15

Anda mungkin juga menyukai