Asuhan Kebidanan Pada Akseptor KB Implan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB

NY “H” USIA 32 TAHUN P2A0 AKSEPTOR


KONTRASEPSI IMPLAN

Disusun Oleh:
1. Nurul Fitri Wulandari (2210101211)
2. Putri Ayu Ningsih (2210101212)
3. Nur Evita Sari (2210101213)
4. Arifah Ummu Fatchatun (2210101214)
5. Annisha Febriantike V.P (2210101216)
6. Faradina Maulidatul (2210101217)
7. Fatima Samaali (2210101218)
8. Vina Riski Wulandari (2210101219)
9. Eka Hardiyanti Agustin (2210101221)
10. Robiatul Addawiyah (2210101223)
11. Narmi Kasmita (2210101225)
12. Rohmi Hidayatun (2210101226)
13. Aulia Rizki Ardiani (2210101227)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN


PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2023
Tanggal Pengkajian : 22 Desember 2023
Pukul : 10.00 WIB
No. RM : 123456
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas Pasien
Nama Ibu/Suami : Ny. H/Tn. M
Umur Ibu/Suami : 32 tahun/40 tahun
Agama : Islam
Tingkat Pendidikan Ibu/Suami : Diploma III/Sarjana (S1)
Jenis Pekerjaan Ibu/Suami : Ibu Rumah Tangga/Karyawan swasta
Penghasilan : -/Rp. 4.500.00,-
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat domisili : Godean, Yogyakarta
B. Tujuan Berkunjung
Ibu datang ke ruang poli KB RS ‘Aisyiyah Yogyakarta untuk mengganti jenis
kontrasepsi, dari Suntik 3 bulan berganti ke implan.
C. Keluhan
Keluhan yang dirasakan saat ini : tidak ada keluhan.
D. Riwayat Menstruasi
1. Usia Menarche : 12 tahun
2. Siklus : Teratur
3. Lama menstruasi setiap siklus : 7 hari
4. Keluhan : Disminore setiap hari pertama haid
5. Banyaknya : Sehari bisa ganti sampai 4x kalau
sedang banyak
6. Bau dan warna darah : baunya anyir warna darah merah pekat
E. Riwayat Pernikahan
1. Pernikahan ke- :1
2. Status pernikahan : Sah
3. Lama pernikahan : 9 tahun
F. Riwayat Obstetri
Ibu memiliki jumlah anak hidup 2 orang dan dengan jenis kelamin perempuan.
Umur anak terkecil 1 tahun dan saat ini ibu masih menyusui.
G. Riwayat Kesehatan Pasien
Apakah pasien sedang/pernah menderita penyakit seperti:
HIV Jantung Coroner Hipertensi
Kanker Anemia Keputihan
Diabetes Millitus Infeksi menular seks Hepatitis
√ Tidak ada
H. Riwayat Kesehatan Keluarga
Apakah keluarga sedang atau pernah menderita penyakit seperti:
HIV Anemia
Kanker Infeksi menular seks
Diabetes Militus Hipertensi
Jantung Coroner √ Tidak ada
I. Riwayat KB
Ibu pernah menggunakan kontasepsi pil setelah anak pertama lahir selama 1
tahun, kemudian ibu menggunakan kontrasepsi suntik setelah anak kedua lahir.
J. Riwayat Biologis, Psikologis, Sosial dan Spiritual
1. Biologis
a. Makan dan Minum
1) Jenis : makan sehari dengan nasi, sayur dan lauk
minum jika pagi minum teh, siang sampai malah minum air
mineral.
2) Frekuensi : makan sehari 3x, minum sehari 8x
3) Keluhan : tidak ada
b. Eliminasi BAB
1) Frekuensi : Sering, sehari 1 x
2) Konsistensi : lunak kadang agak keras
3) Keluhan : tidak ada
c. Eliminasi BAK
1) Warna : kuning bening
2) Frekuensi : 5x/hari
3) Keluhan : tidak ada
d. Personal Hygiene
1) Mandi : 2x/hari
2) Ganti pakaian dalam dan luar : 2x/hari
3) Keramas : 3x/seminggu
4) Gosok gigi : 3x/hari, kapan saja? mandi pagi,
sore dan ketika mau tidur
e. Kebutuhan Seks (Jika sudah menikah)
1) Frekuensi : 3x dalam seminggu
2) Keluhan : tidak ada
2. Psikologis
Ibu ingin memakai kontrasepsi implan ini dengan tujuan menjarangkan
kehamilan dan suami telah menyetujuinya.
3. Sosial
a. Interaksi setiap anggota keluarga : baik
b. Pemberian keputusan setiap tindakan/kegiatan : pemberi keputusan
adalah suami
c. Interaksi dengan lingkungan masyarakat : baik
4. Spiritual
Pelaksanaan kegiatan ibadah setiap harinya dirumah : ibu menjalani ibadah
seperti sholat 5 waktu setiap harinya dirumah dan kadang-kandang
berjamaah dengan suami.
II. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tekanan Darah : 100/80 mmHg
d. Nadi : 80 x/menit
e. Suhu : 36,7oC
f. Pernafasan : 20 x/menit
g. Berat badan : 50 kg
h. Tinggi Badan : 157 cm
2. Pemeriksaan head to toe
a. Bagian kepala : Penyebaran rambut rata, keadaannya bersih, rambut
jarang rontok
b. Bagian muka : wajah tidak pucat dan tidak ada oedem
c. Bagian mata : mata dalam kondisi baik, simetris, tidak menonjol
ataupun tenggelam, bulu mata tidak rontok, kunjungtiva bewarna merah
muda, sklera bewarna putih gerakan bola matanya ritmis.
d. Bagian hidung : bentuk tulang hidung tidak bengkok, tidaka ada nyeri
tekan, tidak ada polip.
e. Bagian mulut dan faring :bibir tidak ada kelainan, warnanya merah tidak
ada lesi. Giginya tidak ada caries. Lidahnya tidak bewarna keruh, tidak ada
pembesaran tonsil, dan tidaka ada perubahan suara.
f. Bagian leher : leher dalam keadaan simetris, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran vena jugularis.
g. Bagian payudara : payudara dalam keadaan simetris tidak ada
pembengkakan. Kulit payudara tidak seperti kulit jeruk, tidak ada lesi,
tidak ada oedem. Tidak ada pengeluaran cairan di puting susunya.
h. Bagian abdomen : tidak ada massa, tidak ada scar, strie dan tidak ada
nyeri.
i. Bagian Ekstremitas : bagian tangan tidak ada nyeri tekan namun
telapak tangan terlihat pucat, bagian kaki tidak ada nyeri tekan tidak ada
varises dan reflek patella (+).
j. Bagian Genetalia : keadaan genetalia bersih tidak ada keputihan dan
lengkap dengan adanya klitoris, selaput dara, orifisium dan bartholinis.
k. Bagian rektum dan anus : tidak ada haemoroid.
l. Pemeriksaan punggung : bentuk tulang belakang tidak ada kelainan dan
tidak ada nyeri tekan.
III. ASSESMENT
Diagnosa : Ny.H usia 32 tahun P2A0 dengan keadaan normal ingin
menggunakan kontrasepsi implan.
IV. PLANING
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dalam keadaan normal.
Tekanan darah ibu 100/80 mmHg, berat badan 50 kg, nadi 80 x/menit,
pernapasan 20 x/menit ibu dalam keadaan normal.
Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan dan paham bahwa kondisinya
normal.
2. Memberikan edukasi pada ibu sebelum pemasangan, mengenai kontrasepsi
implan berupa efek samping setelah pemasangan, kelebihan dan
kekurangan serta efektivitasnya.
Ibu memahami penjelasan bidan dan mensetujui dilakukan pemasangan
implan.
3. Melakukan persiapan pemasangan:
a. Sebelum pemasangan ibu diberitahu untuk mencuci seluruh lengan
yang akan dipasang implan dengan sabun dan air mengalir serta
membilas dengan bersih.
Ibu telah mencuci seluruh lengan yang akan dipasang implan dengan
sabun dan air mengalir serta membilas dengan bersih.
b. Mempersilahkan pasien untuk berbaring dan meletakkan tangan yang
lebih jarang digunakan bekerja (misalnya tangan kiri) lebih dekat
dengan bidan.
Ibu meletekkan tangan kirinya, karena tangan kirinya lebih jarang
digunakan untuk menganggkat benda atau barang.
c. Menentukan tempat pemasangan yang optimal kira-kira 8 cm atau
setelapak tangan diatas lipatan siku.
Tempat pemasangan impalan sudah ditentukan.
d. Menyiapkan tempat alat-alat dan membuka bungkus steril tanpa
menyentuh didalamnya. Membuka dengan hati-hati kemasan susuk KB
II untuk 3 tahun, mengeluarkan trokar, alat pendorong dan scapel.
Persiapan pemasangan telah dilakukan oleh bidan.
4. Melakukan tindakan sebelum pemasangan yang dilakukan bidan:
a. Mendekatkan alat-alat yang akan digunakan sehingga mudah dicapai.
Alat-alat yang akan digunakan sudah didekatkan.
b. Mempersiapakan tempat yang akan di insisi dengan menggambar
segitiga terbalik.
Bidan telah mengganbar segitiga terbalik ditempat pemasangan, pada
titik temunya itu yang akan dilakukan anastesi dan insisi.
c. Menyiapkan kain penutup untung lengan yang akan di insisi, yaitu
berupa kain yang memiliki lobang ditengahnya.
Bidan telah menyiapkan kain yang memiliki lobang ditengahnya.
d. Mengisi spuit 3cc dengan lidokain sebagai obat anastesi lokal.
Sudah diisi dan disiapkan.
5. Melakukan pemasangan implan yang dilakukan oleh bidan:
a. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan kain bersih.
Bidan telah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan telah
mengeringkan dengan kain bersih
b. Memakai sarung tangan steril (handscoon).
Bidan telah memakai handscoon.
c. Memposisikan lengan kiri pasien di pinggir tempat tidur, menentukan
daerah pemasangan 8-10 cm diatas lipatan siku dan memberikan kain
lobang tengah pada lengan tersebut.
Bidan telah menentukan daerah pemasangan 8-10 cm diatas lipatan
siku dan memberikan kain lobang tengah pada lengan pasien.
d. Melakukan anastesi lokal pada bagian yang sudah di gambar segitiga
terbalik. Menyuntikkan dengan sudut 45o, dari titik temu disuntikkan
tanpa mengambil jarum lanjutkan masukkan jarum dibawah kulit pada
sisi kanan tarik jarum pelan-pelan tanpa mengeluarkan lanjutkan pada
bagian sisi kiri dibawah kulit juga menghabiskan obat anestesi lalu
jarum dikeluarkan.
Bidan telah melakukan anestesi local.
e. Mengecek dengan mencubit-cubit bagian yang telah dianastesi,
menanyakan pada ibu apakah masih terasa sakit?
Ibu tidak merasakan sakit ketika dicubit pada lokasi yang telah
dianastesi.
f. Memegang scapel dengan sudut 45o, membuat insisi dangkal hanya
sekedar menembus kulit. Jangan membuat insisi panjang dan terlalu
dalam. Membuat insisi kira-kira 2-3 milimeter pada kulit yang sudah
dianastesi.
Bidan telah melakukan insisi dengan scapel dengan sudut 45o.
g. Menusukkan melalui bagian yang telah diinsisi di bawah kulit,
memposisikan jarum trokar menghadap ke atas dan perhatikan tanda
batasnya. Sesudah trokar masuk, arahka menelusuri bahwa kulit untuk
menjaga pemasangan implan benar-benar dibawah kulit, datar dan
dangkal. Menusukkan sampai tanda batas (warna hitam) dekat pangkal
trokar.
Bidan telah melakukan penusukan melalui bagian yang telah diinsisi di
bawah kulit.
h. Memasukkan pendorong yang ada sayap ditengahnya, memposisikam
sayap berada dibawah, kemudian tarik trokar perlahan dan tahan
pendorong sampai sayap pada pendorong masuk tepat pada belahan di
pangkal trokar. Tarik trokar sambil menahan implan yang sudah
dibawah kulit, tahan dengan jari tengah. Trokar ditarik sampai tanda
batas warna hitam dekat dengan ujung jarum trokar sampai implan
pertama pada trokar keluar dan berada pada posisi dibawah kulit.
Pemasangan implan yang pertama sudah dilakukan oleh bidan.
i. Mengarahkan trokar sesuai dengan huruf “V”, dimana kedua ujungnya
berjarak lebih kurang 1,5 cm, mendorong trokar sampai batas warna
hitam pada pangkat trokar. Menarik trokat sambil memutar pendorong
ke kanan sampai sayap pendorong patah dan terlepas. Ha tersebut
dilakukan sampai pendorong mengunci pada pangkal trokar yang
ditandai dengan bunyi “klik” sehingga implan kedua seluruhnya
terlepas dari trokar dan berada di bawah kulit.
Pemasangan implan yang kedua telah dilakukan dan terpasang dengan
baik.
j. Meraba daerah yang telah dipasang implan untuk memastikan implan
terpasang dengan baik dan berada jauh dari daerah insisi.
Implan sudah terpasang dengan baik.
k. Menekan tempat insisi menggunakan kassa untuk menghentikan
perdarahan dan menutup luka insisi dengan band-aid.
Luka insisi sudah tertutup dengan band-aid.
l. Memberitahu ibu bahwa pemasangan sudah selesai, merapikan ibu dan
merapikan semua peralatan, memasukkan alat-alat di dalam larutan
selama klorin 10 menit.
Pasien dan alat-alat sudah dirapikan.
6. Memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) setelah
pemasangan implan:
a. Perawatan pasca pemasangan KB imolan yaitu ibu dapat membuka
penutup luka dalam waktu 5 hari dan menyarankan ibu untuk tidak
mengenakan air pada bekas luka terlebih dahulu.
Ibu mengerti dengan penjelasan bidan.
b. Memberikan terapi obat antibiotika (amoxylin: 3x500 mg) dan
penghilang rasa sakit (asam mefenamat: 3 x 500 mg) serta
menyarankan ibu minum secara teratur.
Ibu sudah mengerti dan siap melaksanakan perintah untuk minum obat.
c. Memberitahu ibu jika ada nanah atau perdarahan pada bekas insersi
(pemasangan), ekspulsi keluarnya batang implan segera kembali ke
tenaga kesehatan terdekat.
Ibu mengerti dengan informasi yang dijelaskan.
d. Menganjurkan ibu untuk datang kembali segera jika ada keluhan atau
tanda-tanda yang telah dijelaskan.
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
e. Melakukan pendokumentasian pada buku KB pasien.
Bidan telah melakukan pendokumentasian pada buku KB pasien.

Anda mungkin juga menyukai