Modul Ajar Semester 1 Kelas Vii 2023 2024

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 50

2023/2024

MODUL AJAR
PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
BAB 1 : AL-QUR’AN DAN SUNAH SEBAGAI PEDOMAN
HIDUP
BAB 2 : MENELADANI NAMA DAN SIFAT ALLAH UNTUK
KEBAIKAN
BAB 3 : MENGHADIRKAN SALAT DAN ZIKIR DALAM
KEHIDUPAN
BAB 4 : MENGAGUNGKAN ALLAH SWT. DENGAN
TUNDUK PADA PERINTAHNYA
BAB 5 : DAMASKUS: PUSAT PERADABAN TIMUR ISLAM
(661-750 M)

PENYUSUN : REZHI RIFANI, S.Pd.I

NIP : 198909252019031004

KELAS/PASE : VII / D

SMP NEGERI 5 LIMBUR LUBUK MENGKUANG


Jl. AS RKI SP 4 Dusun Tuo Limbur Kec. Limbur Lubuk Mengkuang

Situs Pendidikan hanya di © www.ilmuguru.org


MODUL AJAR
KURIKULUM MERDEKA

INFORMASI UMUM

IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : REZHI RIFANI, S.Pd.I Alokasi Waktu : 18 JP (6 x
Pertemuan)
Satuan : SMP Negeri 5 Limbur Tahun Penyusunan : 2023
Pendidikan Lubuk Mengkuang
Kelas / Semester : VII/Ganjil Fase : D
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Elemen Mapel : Al-Qur’an dan Hadist

KOMPETENSI AWAL
• Melalui pembelajaran tutor sebaya, peserta didik dapat membaca Q.S anNisā/4: 59 dan Q.S. an-
Naḥl/16: 64 sesuai kaidah ilmu tajwid, khususnya hukum bacaan alif lām syamsiyyah dan alif lām
qamariyyah.
• Melalui pembelajaran praktik, peserta didik dapat menghafal Q.S anNisā/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16:
64 sesuai kaidah tajwid.
• Melalui pembelajaran inquiry, peserta didik dapat menjelaskan kandungan Q.S an-Nisā/4: 59 dan
Q.S. an-Naḥl/16: 64 tentang kedudukan hadis terhadap Al-Qur’an, sehingga sehingga dapat
menampilkan perilaku semangat dalam mengamalkan Al-Qur’an dan hadis.
• Melalui pembelajaran berbasis produk, peserta didik membuat karya berupa peta konsep definisi
hadis dan fungsinya atas Al-Qur’an dalam Simple Mind Lite.

SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet ilmuguru.org 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang

MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi

PROFIL PELAJAR PANCASILA TARGET PESERTA DIDIK


1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak
maha Esa ada kesulitan dalam mencerna dan
2. Bergotong royong memahami materi ajar.
3. Berkebinekaan global
4. Mandiri
5. Bernalar kritis, dan
6. Kreatif

KOMPETENSI INTI
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Peserta didik dapat membaca Q.S anNisā/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 sesuai kaidah ilmu tajwid,
khususnya hukum bacaan alif lām syamsiyyah dan alif lām qamariyyah.
• Peserta didik dapat menghafal Q.S anNisā/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 sesuai kaidah tajwid.
• Peserta didik dapat menjelaskan kandungan Q.S an-Nisā/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 tentang
kedudukan hadis terhadap Al-Qur’an, sehingga sehingga dapat menampilkan perilaku semangat
dalam mengamalkan Al-Qur’an dan hadis.
• Peserta didik membuat karya berupa peta konsep definisi hadis dan fungsinya atas Al-Qur’an dalam
Simple Mind Lite.
II. PEMAHAMAN BERMAKNA
• Mampu memahami Al-Qur’an, Hadis, dan Kedudukan hadis terhadap Al-Qur’an.
• Mampu memahami Hukum bacaan alif lām syamsiyyah dan alif lām qamariyyah.

III. PERTANYAAN PEMANTIK


1. Pertanyaan Pemantik Pembelajaran
• Bagaimana membaca Al-qur’an sesuai kaidah Tajwid?
• Apa pentingny membaca al-qur’an sesuai kaidah Tajwid?
• Apa hokum bacaan alif lām syamsiyyah dan alif lām qamariyyah?
• Apa itu Al-Qur’an dan Sunah?
• Apakah Kalian hafal Q.S anNisā/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64?
• Apakah kalian mengetahui arti setiap lafal pada Q.S anNisā/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64?

KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Pertemuan Ke-1 model Tutor Teman Sebaya


Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan • Materi dibagi dalam dua sub materi.


Inti Materi 1 : Q.S an-Nisā/4: 59.
(90 Menit) Materi 2: Q.S. an-Naḥl/16: 64.
• Membentuk kelompok peserta didik yang beranggotakan 4-5 orang dari:
Kelompok 1, 3, dan 5: membaca Q.S an-Nisā/4: 59 sesuai kaidah ilmu tajwid, khususnya
hukum bacaan alif lām syamsiyyah dan alif lām qamariyyah.
Kelompok 2, 4, dan 6: membaca Q.S. an-Naḥl/16: 64 sesuai kaidah ilmu tajwid,
khususnya hukum bacaan alif lām syamsiyyah dan alif lām qamariyyah.
• Peserta didik yang pandai tersebar pada setiap kelompok dan berperan sebagai tutor
sebaya.
• Tiap kelompok mempelajari materi dipandu tutor sebaya.
• Guru tetap berperan sebagai narasumber.
• Kesimpulan dan klarifikasi.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.
Pertemuan Ke-2 model praktik atau demonstrasi
Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan • Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipraktikkan.


Inti • Guru mempraktikkan secara langsung memberikan contoh hafalan Q.S an-Nisā/4: 59
(90 Menit) dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 sesuai kaidah tajwid di depan peserta didik.
• Peserta didik menirukan atau mempraktikkan dengan menghafal Q.S an-Nisā/4: 59 dan
Q.S. an-Naḥl/16: 64 sesuai kaidah tajwid sesuai dengan yang dipraktikkan oleh guru
dengan bimbingan guru.
• Secara berulang-ulang peserta didik menghafalkan Q.S an-Nisā/4: 59 dan Q.S. an-
Naḥl/16: 64 sesuai kaidah tajwid.
• Secara bergantian peserta didik menunjukkan hafalannya di depan guru.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Pertemuan Ke-3 model pembelajaran inquiry


Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan • Mengisi arti kata Q.S. an-Nisā/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64.
Inti • Identifikasi masalah yaitu kandungan Q.S. an-Nisā/4: 59 dan Q.S. anNaḥl/16: 64. tentang
(90 Menit) kedudukan hadis terhadap Al-Qur’an.
• Merumuskan hipotesis atau pertanyaan kandungan Q.S an-Nisā/4: 59 dan Q.S. an-
Naḥl/16: 64 tentang kedudukan hadis terhadap AlQur’an.
• Mengumpulkan data tentang kedudukan hadis terhadap Al-Qur’an dari berbagai
sumber belajar.
• Menganalisis dan mengiterpretasikan data.
• Mengambil kesimpulan
Pertemuan Ke-3 model pembelajaran inquiry
Pendahuluan (10 Menit)
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Pertemuan Ke-5 model pembelajaran berbasis produk


Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan • Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan tentang Simple Mind Lite.


Inti • Membuat membuat karya berupa peta konsep definisi hadis dan fungsinya atas Al-
(90 Menit) Qur’an dalam simple mind lite.
• Mempresentasikan hasil produk.
• Mengevaluasi pengalaman saat membuat produk dan bersama melakukan refleksi.
• Guru meminta peserta didik untuk membaca rubrik Ikhtisar untuk mengetahui poin-
poin penting materi yang dibahas.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Tuo Limbur, Juli 2023.


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A. AZMI. T, S.Pd REZHI RIFANI, S.Pd.I


NIP. 196609132006041004 NIP.198909252019031004
ASESMEN / PENILAIAN
KURIKULUM MERDEKA

A. ASESMEN/PENILAIAN
1. Penilaian Pembelajaran 1
Rubrik Penilaian
a. Penilaian Sikap Spiritual
Nama : …………………………………….
Kelas : …………………………………….
Semester : …………………………………….

Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” dengan jawaban
yang jujur.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Menghormati mushaf Al-Qur’an.
Berupaya mengikuti sunah Rasulullah saw. dalam kehidupan sehari-
2
hari.
Semangat mempelajari Hadis dan mengamalkannya dalam
3
kehidupan seharihari.
4 Menghafalkan Hadis walaupun jumlahnya tidak banyak
5 Terlibat dalam kajian-kajian ilmu agama.

b. Penilaian Sikap Sosial


Nama : …………………………………….
Kelas : …………………………………….
Semester : …………………………………….

Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) (setuju), (kurang setuju), atau (tidak setuju) sesuai dengan keadaa
sebenarnya.
Jawaban
No Pernyataan Kurang Tidak
Setuju
Setuju Setuju
Mencintai keluarga, saudara, sahabat sebagaimana
1 dicontohkan oleh Nabi saw., dalam kehidupan sehari-
hari.
2 Menyampaikan ajaran agama walaupun sedikit.
Bertutur kata dengan lemah lembut dalam kehidupan
3
sehari-hari.
Menyelesaikan suatu permasalahan yang timbul
4
dalam kehidupan sehari-hari secara kekeluargaan.
5 Menaati tata tertib sekolah.

c. Penilaian keterampilan.
1) Membaca Q.S. an-Nisā/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64
Aspek yang dinilai Jumlah Skor
No Nama
1 2 3 4 5 Skor Akhir
1
2
3
4
Dst

Keterangan Skor Penilaiannya


1. Makhārij al-ḥuru̅ f 5 = sangat lancar 2 = kurang lancar
2. Ṡ ifat huru̅ f 4 = lancar 1 = tidak lancar
3. Aḥkām al-ḥuru̅ f 3= sedang
4. Aħkām al-mad wa al-qaṡ r Skor Maksimal: 25 Skor Minimal: 5
𝐽𝑚𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
5. Murā’ah al-kalimah wa al-ayat 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 ∶ 𝑥 100
𝐽𝑚𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
2) Menghafal Q.S. an-Nisā/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64
Aspek yang dinilai Jumlah Skor
No Nama
1 2 3 4 5 Skor Akhir
1
2
3
4
5
6
Dst

Keterangan Skor Penilaiannya


1. Makhārij al-ḥuru̅ f 3 = lancar 1 = tidak lancar
2. Ṡ ifat huru̅ f 2 = kurang lancar
3. Aḥkām al-ḥuru̅ f Skor Maksimal: 15 Skor Minimal: 3
𝐽𝑚𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
4. Aħkām al-mad wa al-qaṡ r 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 ∶ 𝑥 100
5. Tamām al Qira’at 𝐽𝑚𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

3) Penerapan Alif Lām Syamsiyyah dan Alif Lām Qamariyah.


Hukum bacaan Alif Hukum bacaan Alif Lam
Ayat
Lam Syamsiyyah Qamariyah
Q.S. an-Nisa / 59 : 4 َ‫س ْول‬
ُ ‫الر‬
َّ َ‫ْاْل ْمر‬
َ ‫الَّذي‬
‫ْن‬ ‫و ْالي ْو َم‬
َ‫للا‬ َ‫ْاْلخر‬
Q.S. an-Nahl / 64 : 16 ‫الَّذى‬ َ‫ْالكتب‬
Rubrik Penilaian Kaligrafi:
Aspek yang dinilai Jumlah Skor
No Nama
1 2 3 4 5 Skor Akhir
1
2
3
Dst

Keterangan:
1. Kebenaran tulisan, skor maksimal 30.
2. Ketepatan kaidah khat, skor maksimal 30.
3. Keindahan tulisan, skor maksimal 20.
4. Keindahan khat, skor maksimal 20.

Skor Maksimal: 100

Rubrik Penilaian Peta Konsep


Aspek yang dinilai Jumlah Skor
No Nama
1 2 3 4 5 Skor Akhir
1
2
3
Dst

Keterangan:
1. Kelengkapan dan kesesuaian materi , skor maksimal 20.
2. Gambar/simbol, skor maksimal 20.
3. Garis hubung, skor maksimal 20.
4. Kata kunci, skor maksimal 20.
5. Penyajian materi, skor maksimal 20

Skor Maksimal: 100


B. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
1. Pengayaan
• Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar selanjutnya dapat mengikuti
kegiatan pengayaan berupa pendalaman materi dengan membaca rubrik Selangkah Lebih
Maju.

2. Remedial
• Siswa diminta untuk menjawab secara lisan mengenai kegiatan pembelajaran hari ini.Guru
dapat memberikan skala 0–100 yang dapat dipilih siswa untuk menunjukkan pemahaman
mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah dilakukan.

REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


KURIKULUM MERDEKA

A. Refleksi Guru:
1. Apakah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik?
2. Apa momen paling berkesan saat proses kegiatan pembelajaran?
3. Apa tantangan yang dihadapi saat proses kegiatan pembelajaran?
4. Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?

B. Refleksi Peserta Didik:


• Apa kesan kalian tentang materi ini?
• Materi apa yang sudah kalian fahami?
• Bagian mana yang belum kalian fahami?
• Masihkah ada kesulitan dalam membaca Al-Qur’an?

LAMPIRAN-LAMPIRAN
KURIKULUM MERDEKA

Lampiran 1 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : VII / .......
Mata Pelajaran : .................................................................................
Hari/Tanggal : .................................................................................
Nama siswa : .................................................................................
Materi pembelajaran : .................................................................................
.................................................................................
.................................................................................

A. Penilaian Pembelajaran 1

Lampiran 2 : Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik


A. AL-QUR’AN DAN SUNAH SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
Kalian tentunya sudah tahu bahwasannya Allah Swt mengutus para Nabi dan Rasul-Nya. Mereka bertugas
membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat dunia dan akhirat. Rasulullah saw adalah rasul
terakhir. Islam sebagai agama yang dibawanya merupakan ajaran dan petunjuk paling lurus dan benar.
Semua ajaran tersebut terdapat pada Al-Qur’an dan Hadis.

Al-Qur’an menjadi petunjuk, penjelas, dan pembeda antara kebenaran dan kebatilan. Al-Qur’an turun
dengan pesan dan ajaran yang bersifat universal. Karena itu, Hadis memiliki peranan penting untuk
memberikan rincian atau penjelasannya.

Seorang yang beriman terhadap Al-Qur’an, harus percaya pula Hadis sebagai sumber ajaran Islam setelah
AlQur’an. Al-Qur’an dan Hadis memiliki peranan yang sangat penting untuk menjadi pedoman dalam
menjalani kehidupan.

Setelah kalian tahu bahwasannya Al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber ajaran Islam, apakah kalian sudah
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari? Allah berfirman, “Dan Kami tidak menurunkan kepadamu
AlKitab (Al-Qur’an) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka
perselisihan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman“. (Q.S. an-Naḥl/16: 64).
1. Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64
1) Q.S. an-Nisā’/4: 59
ْ ‫سولَوأ ُ ۟ول‬
َُ‫ىَٱْل ْمرَمن ُك ْمََۖفإنَت َٰنز ْعَت ُ ْمَفىَش ْىءٍ َف ُردُّوه‬ ُ ‫َٱلر‬ ۟ ُ‫َٱَّللَوأطيع‬
َّ ‫وا‬ َّ ‫وا‬ ۟ ُ‫َٰيَٰٓأيُّهاَٱلَّذينَءامنُ َٰٓو ۟اَأطيع‬
َ ً ‫َٱلءاخرَ ََٰۚذلكَخي ٌْرَوأحَْس ُنَتأْو‬
‫يل‬ ْ ‫ٱَّللَو ْٱلي ْوم‬
َّ ‫سولَإنَ ُكنت ُ ْمَتُؤْ منُونَب‬ ُ ‫ٱلر‬ َّ ‫إل‬
َّ ‫ىَٱَّللَو‬
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil
Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya), jika kamu
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih
baik akibatnya (Q.S. an-Nisā’/4:59).

2) Q.S. an-Naḥl/16: 64
َ۟ ُ‫ىَٱختلف‬
َ‫واَفيهََۙو ُهدًىَورحْ مةًَلق ْو ٍمَيُؤْ منُون‬ ْ ‫َٱلك َٰتبَإ َّْلَلتُبينَل ُه ُمَٱلَّذ‬
ْ ‫ومآََٰأنز ْلناَعليْك‬
Dan Kami tidak menurunkan Kitab (Al-Qur’an) ini kepadamu (Muhammad), melainkan agar
engkau dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan, serta menjadi
petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman (Q.S. an-Naḥl/16:64).

Menerapkan bacaan Alif Lām Syamsiyyah, dan Alif Lām Qamariyyah


Pembacaan terhadap Al-Qur’an harus mematuhi aturan ilmu tajwid. Salah satu aturan dalam ilmu
ini adalah Alif Lām (‫ (ال‬syamsiyah dan Alif Lām (‫ (ال‬qamariyyah. Bacaan ini sering muncul pada ayat
Al-Qur’an.
a) Alif Lām Syamsiyyah
Alif lām (‫ (ال‬Syamsiyyah dibaca dengan memasukkan suara salah satu hurufnya dengan
melesapkan suara Alif Lām. Huruf alim lam (‫ (ال‬syamsiyyah terdiri dari 14 (empat belas)
huruf yaitu sebagai berikut:
َ‫تَثَدَذَرَزَسَشَصَضَطَظَلَن‬
Contoh
َ ‫لرحْ م‬
‫ن‬ َّ ‫ا‬ (dibaca : ar-rahman) : Alif Lamَ)‫ (ال‬di ikuti hurf ra )َ ‫(ر‬
َ‫السَّماء‬ (dibaca : ar-sama) : Alif Lamَ)‫ (ال‬di ikuti hurf sin )َ ‫(س‬
‫النَّعي َْم‬ (dibaca : ar-na’im) : Alif Lamَ)‫ (ال‬di ikuti hurf nun )َ ‫(ن‬

Pelafalan bacaanAlif Lām (‫ )ال‬syamsiyah disebut juga Idgām Syamsiyyah. Hal ini karena suara
Alif Lām (‫ )ال‬dimasukkan ke dalam salah satu huruf syamsiyah yang ada di hadapannya. Suara
Alif Lām menjadi lebur karena dimasukkan dengan huruf Syamsiyyah tersebut. Untuk
mengetahui Alif Lām (‫ )ال‬Syamsiyyah dalam ayat Al-Qur’an terdapat cirinya, di antaranya
adalah setelah Alif Lām terdapat huruf yang bertasydid.

b) Alif Lām (‫ )ال‬Qamariyyah


Alif Lām Qamariyyah merupakan Alif Lām yang berhadapan dengan salah satu huruf Alif Lām
(‫ )ال‬Qamariyyah. Berbeda dengan Alif Lām (‫ )َال‬Syamsiyyah, Alif Lām (‫ )ال‬ini dibaca jelas atau
Izhār, tidak melebur pada huruf yang ada di hadapannya. Alif lam (‫ )ال‬Qamariyyah terdiri dari
14 (empat belas) huruf, yaitu:
َ‫اَبَغَحَجَكَوَخَفَعَقَيَمَه‬
Contoh
َ‫ا ْلح ْمدُِلا‬ (dibaca : al-hamudillah) : Alif Lamَ)‫ (ال‬di ikuti hurf ha )َ ‫(ج‬
َ‫ضوب‬ ُ ‫ْٱلم ْغ‬ َ‫غيْر‬ (dibaca : al-magdubi) : Alif Lamَ)‫ (ال‬di ikuti hurf mim )َ ‫(م‬
‫عليْه َْم‬

Pada Q.S. an-Nisā’/4: 59, terdapat kalimat yang mengandung bacaan Alif Lām Syamsiyyah dan
Alif Lām Qamariyyah. Contohnya adalah:
1) Pada lafal َ‫س ْول‬
ُ ‫الر‬َّ terdapat Alif Lām Syamsiyyah karena Alif Lām bertemu dengan salah
satu hurufnya yaitu ra )َ ‫(ر‬
2) Pada lafal َ‫ََ ْالي ْوم‬terdapat Alif Lām Qamariyyah karena Alif Lām bertemu dengan salah
satu hurufnya yaitu ya )َ ‫(ي‬

Pada Q.S. an-Naḥl/16: 64, terdapat kalimat yang mengandung bacaan Alif Lām Qamariyyah
pula, seperti pada lafal َ‫َ ْالكتب‬karena Alif Lām bertemu dengan salah satu hurufnya yaitu ba (َ‫(ب‬

2. Memahami Isi Kandungan Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16:64


Kalian tentu sudah mengetahui definisi Al-Qur’an. Ya, Al-Qur’an secara bahasa berarti bacaan, yang
diambil dari kata qara’a berarti membaca. AlQur’an menjadi bacaan wajib orang beriman. Al-Qur’an
hendaknya dibaca, dipahami, dan diamalkan, karena ia adalah wahyu dari Allah Swt kepada
Rasulullah saw.

Al-Qur’an didefinisikan sebagai wahyu Allah Swt yang menjadi mukjizat dan diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw. ditulis dalam mushaf, diriwayatkan secara mutawatir, dan membacanya
bernilai ibadah. Al-Qur’an berbahasa Arab, dan tertulis pada mushaf mulai surat al-Fātihah sampai
alNās. Selain definisi ini, kalian dapat mencari informasi mengenai definisi Al-Qur’an menurut para
ulama.

Pada bab ini terdapat dua ayat menjadi inti materi Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64.
Kedua ayat ini berhubungan dengan kedudukan AlQur’an dan Hadis sebagai pedoman hidup.

Kandungan Q.S. an-Nisā’/4: 59 menjelaskan untuk patuh dan taat kepada Allah Swt., Rasulullah saw.
dan pemimpin-pemimpin kita. Ketaatan ini adalah mutlak dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Orang
yang taat kepada Rasulullah saw pada hakikatnya ia juga taat kepada Allah Swt. Hal ini dikarenakan
tidak ada satupun perintah Rasulullah saw. yang bertentangan dengan perintah Allah Swt.

Taat kepada Allah Swt. adalah mengikuti ajaran Al-Qur’an, sedangkan taat kepada Rasulullah saw.
dengan mengamalkan sunah-sunahnya. Sebagai orang yang beriman, wajib beriman kepada Allah
Swt. dan Rasulullah saw. sebagai pembawa risalah dari Allah Swt.

Ketaatan kepada ulil amri meliputi ketaatan baik pada pemerintahan maupun para ulama. Taat
kepada pemimpin hendaknya dibingkai dengan ketaatan kepada Allah Swt. dan rasul-Nya. Ketaatan
pada mereka tidak boleh bertentangan dengan apa yang diperintahkan dan apa yang menjadi
larangannya. Apabila seorang pemimpin memerintahkan untuk berbuat sesuatu yang bertentangan
dengan Al-Qur’an dan Hadis seperti berbuat maksiat kepada Allah Swt., maka tidak boleh untuk
menaatinya.

Untuk penyempurnaan amanat pada ayat ini, muslim harus menaati perintah dengan mengamalkan
Al-Qur’an, melaksanakan hukum sesuai dengan Al-Qur’an meskipun berat dalam pelaksanaan.
Muslim hendaknya meyakini bahwa perintah Allah Swt. memberikan kemaslahatan dan larangan-
Nya untuk menghindarkan kemadaratan. Ajaran dari Rasulullah saw. hendaknya dilaksanakan
sebaik-baik-Nya. Sebab, Rasulullah saw diberikan tugas untuk menerangkan dan menjelaskan Al-
Qur’an pada manusia. Muslim yang baik, ia menaati ulil amri selama kebijakan mereka tidak
bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadis. “Tidak dibenarkan taat kepada makhluk di dalam hal-
hal yang merupakan maksiat kepada Khalik (Allah Swt).” (H.R. Ahmad).

Pada Q.S. an-Naḥl/16: 64, Nabi Muhammad saw. diperintahkan olehNya untuk menjelaskan apa
yang diperselisihkan dalam perkara agama. Penjelasan ini akan menjadikan manusia dapat
membedakan perkara yang benar dan salah. Al-Qur’an menjadi tuntutan menuju jalan yang benar
juga menjadi rahmat (kebaikan) bagi semua orang.

Kedua ayat di atas menjelaskan bahwa Al-Qur’an dan Hadis menjadi sumber ajaran dan pedoman
dalam menjalani kehidupan. Al-Qur’an berfungsi sebagai pedoman dan sumber dasar, sedangkan
Hadis berfungsi memberikan penjelasan atau rincian. Yakni, dengan menjelaskan maksud ayat atau
memberi bimbingan untuk berperilaku sesuai tuntunan Al-Qur’an.

3. Posisi Hadis terhadap Al-Qur’an


a. Pengertian Hadis
Hadis adalah sumber hukum yang kedua setelah Al-Qur’an. Orang yang beriman kepada Al-
Qur’an sebagai sumber hukum Islam, juga harus percaya pada Hadis sebagai sumber hukum
Islam.

Terdapat ragam kata yang hampir sama dengan Hadis. Kata tersebut adalah sunah, khabar,
dan aṡar. Namun, keempat kata ini memiliki perbedaan sebagai berikut:
Sunnah Semua yang bersumber dari Nabi Muhammad saw. baik perkataan,
perbuatan, taqrīr, tabiat, budi pekerti atau perjalanan hidupnya.
Hadis Perkataan, perbuatan, dan taqri̅r yang bersumber Nabi Muhammad saw. Ada
pula ulama yang menyamakan sunah dengan Hadis.
Khabar Sesuatu yang berasal atau disandarkan kepada Nabi Muhammad saw. dan
selainnya.
Asar Sesuatu yang disandarkan pada sahabat dan tabiin.
b. Fungsi Hadis
Secara garis besar terdapat empat fungsi Hadis terhadap Al-Qur’an, sebagai berikut:
1) Bayān al-Taqrīr disebut juga dengan Bayān al-Ta’kīd dan Bayān al-Iṡbat. Bayān al-
Taqrīr adalah menetapkan dan memperkuat apa yang telah diterangkan di dalam Al-
Qur’an. Fungsi Hadis ini memperkokoh isi kandungan Al-Qur’an.
2) Bayān al-Tafsīr adalah penjelasan terhadap ayat-ayat yang memerlukan perincian atau
penjelasan lebih lanjut, seperti pada ayat-ayat mujmal (umum/ global), mutlaq (tidak
mempunyai batasan), dan ‘ām (umum), sehingga fungsi Hadis ini adalah memberikan
perincian (tafsīr) dan penafsiran terhadap ayat-ayat yang masih mutlak dan
memberikan takhsi̅s (pengkhususan) terhadap ayat-ayat yang masih umum.
3) Bayān al-Tasyri’ adalah memberikan kepastian hukum Islam yang tidak ada di Al-
Qur’an. Biasanya Al-Qur’an hanya menerangkan pokok-pokoknya saja, contohnya
zakat fitrah.
4) Bayān al-Nasakh secara bahasa berarti ibtāl (membatalkan), izālah (menghilangkan),
tahwi̅l (memindahkan) dan tagyi̅r (mengubah). Bayan al-Nasakh adalah membatalkan
ketentuan terdahulu, sebab ketentuan yang baru dianggap lebih maslahat.

4. Perilaku semangat untuk mendalami Al-Qur’an dan Hadis sesuai dengan Q.S. an-Nisā’/4: 59
dan Q.S. an-Naḥl/16: 64.
a. Setiap orang beriman harus taat kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya.
b. Sebagai orang beriman, kita juga harus menaati pemimpin baik pemimpin dalam
pemerintahan maupun para ulama.
c. Apabila terjadi perdebatan dalam masalah agama, agar kembali kepada Al-Qur’an dan Hadis.
d. Membaca Al-Qur’an dengan baik, memahami terjemah, dan membaca buku tafsir.
e. Membaca buku-buku yang berkenaan dengan Hadis.
f. Berkonsultasi dengan guru terkait bacaan atau kandungan Al-Qur’an dan Hadis.

5. Hafalan Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64


Setelah membaca dan memahami kandungan kedua surat, kalian harus dapat menμnjukkan hafalan
kedua ayat tersebut dengan baik dan benar kepada Bapak atau Ibu Gurumu.

Lampiran 3 : Glosarium
Al-Qur’an, Hadis, Sunah, alif lām syamsiyyah, alif lām qamariyyah, Q.S anNisā/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64.

Lampiran 4 : Daftar Pustaka


• Buku Guru dan Buku Siswa Kelas VII Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Jakarta : Kemendikbud
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
• Sumber lain yang Relevan
• Internet ilmuguru .org
• Al-Qur’an Terjemah
• Buku Tajwid / Aplikasi Tajwid

Tuo Limbur, Juli 2023.


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A. AZMI. T, S.Pd REZHI RIFANI, S.Pd.I


NIP. 196609132006041004 NIP.198909252019031004
MODUL AJAR
KURIKULUM MERDEKA

INFORMASI UMUM

IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : REZHI RIFANI, S.Pd.I Alokasi Waktu : 18 JP (6 x
Pertemuan)
Satuan : SMP Negeri 5 Limbur Tahun Penyusunan : 2023
Pendidikan Lubuk Mengkuang
Kelas / Semester : VII/Ganjil Fase : D
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Elemen Mapel : Akidah

KOMPETENSI AWAL
• Melalui pembelajaran discovery, peserta didik dapat memahami sifat dan makna nama Allah Swt.
yang berkaitan dengan al-Asmā’ al-Husnā al- ‘Ali̅m, al- Khabi̅r, al-Sami̅’, dan al-Baṣi̅r.
• Melalui teknik pembelajaran diskusi, peserta didik dapat menemukan cara menampilkan perilaku
percaya diri, tekun, teliti, menjadi pendengar yang baik, dan visioner.
• Melalui pembelajaran berbasis produk, peserta didik dapat membuat poster mengenai sikap
beriman kepada Allah Swt melalui al-Asmā alḤ usnā.

SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet ilmuguru.org 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang

MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi

PROFIL PELAJAR PANCASILA TARGET PESERTA DIDIK


1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak
maha Esa ada kesulitan dalam mencerna dan
2. Bergotong royong memahami materi ajar.
3. Berkebinekaan global
4. Mandiri
5. Bernalar kritis, dan
6. Kreatif

KOMPETENSI INTI
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Peserta didik dapat memahami sifat dan makna nama Allah Swt. yang berkaitan dengan al-Asmā’ al-
Husnā al- ‘Ali̅m, al- Khabi̅r, al-Sami̅’, dan al-Baṣi̅r.
• Peserta didik dapat menemukan cara menampilkan perilaku percaya diri, tekun, teliti, menjadi
pendengar yang baik, dan visioner.
• Peserta didik dapat membuat poster mengenai sikap beriman kepada Allah Swt melalui al-Asmā
alḤ usnā.

V. PEMAHAMAN BERMAKNA
• Mampu memahami apa itu Al-Asmā al-Ḥ usna (al-‘Ali̅m, al- Khabi̅r, al-Sami̅’, dan al-Baṣi̅r)?

VI. PERTANYAAN PEMANTIK


1. Pertanyaan Pemantik Pembelajaran
• Apa itu Asmaul Husna?
• Apa arti dari al-Asmā’ al-Husnā al- ‘Ali̅m, al- Khabi̅r, al-Sami̅’, dan al-Baṣi̅r?
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Pertemuan Ke-1 Model pembelajaran discovery


Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan • Menyajikan stimulus dengan berupa bahan kajian awal.


Inti • Mengidentifikasi permasalahan yang relevan dengan materi sifat dan makna nama Allah
(90 Menit) Swt. yang berkaitan dengan al-Asmā’ al-Husnā al- ‘Ali̅m, al- Khabi̅r, al-Sami̅’, dan al-
Baṣi̅r.
• Mencari dan mengumpulkan data tentang materi yang dikaji yaitu al-Asmā’ al-Husnā al-
‘Ali̅m, al- Khabi̅r, al-Sami̅’, dan al-Baṣi̅r.
• Mendiskusikan temuan hasil pencarian.
• Membandingkan hasil diskusi antar kelompok terhadap temuan.
• Menyimpulkan hasil diskusi dan kajian.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Pertemuan Ke-2 Model teknik pembelajaran diskusi


Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan • Membuat kelompok yang terdiri dari 5-6 orang, sekaligus memilih ketua kelompok.
Inti • Membuat susunan pembagian tugas setiap anggota.
(90 Menit) Kelompok 1, Mewujudkan Kebaikan Hidup Sesuai dengan Nama dan Sifat Allah.
Kelompok 2, Perilaku Teliti dan Percaya Diri
Kelompok 3, Percaya Diri dan Pendengar yang Baik
Kelompok 4, Visioner.
• Memberikan stimulus sebelum diskusi dimulai.
Pertemuan Ke-2 Model teknik pembelajaran diskusi
Pendahuluan (10 Menit)
• Peserta didik berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
• Secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya,
kelompok lain memberikan tanggapannya.
• Menyimpulkan hasil diskusi.
• Mereview hasil diskusi sebagai umpan balik untuk perbaikan.

Penutup (10 Menit)


1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Pertemuan Ke-3 model pembelajaran berbasis produk


Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan • Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan tentang poster.


Inti • Membuat poster mengenai sikap beriman kepada Allah Swt melalui al-Asmā al-Ḥ usnā.
(90 Menit) • Mempresentasikan hasil produk.
• Mengevaluasi pengalaman saat membuat produk, bersama melakukan refleksi.
• Guru meminta peserta didik untuk membaca rubrik Ikhtisar untuk mengetahui poin-
poin penting materi yang dibahas.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Tuo Limbur, Juli 2023.


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A. AZMI. T, S.Pd REZHI RIFANI, S.Pd.I


NIP. 196609132006041004 NIP.198909252019031004
ASESMEN / PENILAIAN
KURIKULUM MERDEKA

A. ASESMEN/PENILAIAN
1. Penilaian Pembelajaran 1
Rubrik Penilaian
a. Penilaian Sikap Spiritual
Nama : …………………………………
Kelas : …………………………………
Semester : …………………………………

Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” dengan jawaban yang jujur.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Percaya diri terhadap ilmu yang dimiliki.
2 Tekun dalam belajar.
3 Teliti dalam menerima ilmu.
4 Teliti dan jujur dalam menjawab soal
Mempersiapkan bahan dan alat belajar sebagai ciri berpikir untuk
5
masa depan.

b. Penilaian Sikap Sosial


Nama : …………………………………
Kelas : …………………………………
Semester : …………………………………

Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) (setuju), (kurang setuju), atau (tidak setuju) sesuai dengan keadaa
sebenarnya.
Jawaban
No Pernyataan Kurang Tidak
Setuju
Setuju Setuju
1 Membantu teman yang sulit memahami materi.
2 Menyampaikan informasi yang baik dan benar
3 Mendengarkan guru atau orang tua dengan seksama.
Mengingatkan teman supaya teliti dalam menerima
4
informasi.
Merawat diri dan lingkungan untuk kebaikan masa
5
depan.

c. Penilaian keterampilan.
1) Membuat peta konsep tentang materi iman kepada Allah Swt terutama berhubungan
dengan al-’Ali̅m, al-Khabi̅r, al-Sami̅’, dan al-Baṣi̅r!
Aspek yang dinilai Jumlah Skor
No Nama
1 2 3 4 5 Skor Akhir
1
2
3
Dst

Keterangan: Skor Maksimal: 100


1. Kelengkapan dan kesesuaian materi , skor maksimal 20.
2. Gambar/simbol, skor maksimal 20.
3. Garis hubung, skor maksimal 20.
4. Kata kunci, skor maksimal 20.
5. Penyajian materi, skor maksimal 20.

2) Mencari data atau informasi dari berbagai sumber mengenai penjelasan bahwa Allah
Swt. itu al-’Ali̅m, al-Khabi̅r, al-Sami̅’,dan al-Baṣi̅r:
Aspek yang Jumlah
No Nama dinilai Skor
1 2 3
1
2
3
Dst
Aspek Penilaian: Skor Maksimal: 100
1. Kejelasan dan kedalaman informasi, skor maksimal 3
2. Keakuratan sumber yang dipakai, skor maksimal 3
3. Kejelasan dan kerapihan resume/rangkuman, skor maksimal 3

3) Membuat poster yang kreatif, menarik, dan unik yang berisi tentang yang berhubungan
dengan sikap orang beriman kepada Allah Swt. dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan al-’Ali̅m, al-Khabi̅r, al-Sami̅’, dan al-Baṣi̅r (diutamakan menggunakan
canva.com).
Nama Produk : ……………………………………….
Kelas : ……………………………………….
Nama Kelompok : ……………………………………….
Nama Anggota : ……………………………………….

Skor 1-5
No Aspek
1 2 3 4 5
Perencanaan
1 Persiapan
Produk
Tahapan Proses Pembuatan
Persiapan Alat dan Bahan
2
Teknik Pengolahan
Kerjasama Kelompok
Tahap Akhir
Bentuk Penayangan
3
Kreatifitas
Inovasi
Total Skor

Keterangan penilaian:
a. Perencanaan:
1 = sangat tidak baik, tidak ada musyawarah dan penentuan produk sesuai
topik.
2 = tidak baik, ada musyawarah dan tapi tidak ada penentuan produk sesuai
topik.
3 = cukup baik, ada musyawarah tapi tidak diikuti semua anggota kelompok
dan ada penentuan produk tapi tidak sesuai topik.
4 = baik, ada musyawarah tapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan
ada penentuan produk sesuai topik.
5 = sangat baik, ada musyawarah diikuti semua anggota kelompok dan ada
penentuan produk sesuai topik.

b. Tahapan Proses Pembuatan


1 = sangat tidak baik, tidak ada alat dan bahan, tidak mampu menguasai
teknik pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok.
2 = tidak baik, ada alat dan bahan dan tidak mampu menguasai teknik
pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok.
3 = cukup baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik
pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok.
4 = baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan dan
ada kerjasama beberapa anggota kelompok.
5 = sangat baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik
pengolahan dan ada kerjasama kelompok.

c. Tahap akhir
1 = sangat tidak baik, tidak ada produk.
2 = tidak baik, ada produk tapibelum selesai.
3 = cukup baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topic
tapi belum ada inovasi dan kreativitas.
4 = baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topik ada
kreativitas tapi belum ada inovasi.
5 = sangat baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topic
ada kreativitas dan inovasi.

d. Petunjuk Penskoran :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

B. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


1. Pengayaan
• Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar selanjutnya dapat mengikuti
kegiatan pengayaan berupa pendalaman materi dengan membaca rubrik Selangkah Lebih
Maju.

2. Remedial
• Siswa diminta untuk menjawab secara lisan mengenai kegiatan pembelajaran hari ini.Guru
dapat memberikan skala 0–100 yang dapat dipilih siswa untuk menunjukkan pemahaman
mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah dilakukan.

REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


KURIKULUM MERDEKA

A. Refleksi Guru:
7. Apakah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik?
8. Apa momen paling berkesan saat proses kegiatan pembelajaran?
9. Apa tantangan yang dihadapi saat proses kegiatan pembelajaran?
10. Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?

B. Refleksi Peserta Didik:


• Apa kesan kalian tentang materi ini?
• Materi apa yang sudah kalian fahami?
• Bagian mana yang belum kalian fahami?
• Masihkah ada kesulitan dalam menghafal Al-Asma’ul Husna?

LAMPIRAN-LAMPIRAN
KURIKULUM MERDEKA

Lampiran 1 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : VII / .......
Mata Pelajaran : .................................................................................
Hari/Tanggal : .................................................................................
Nama siswa : .................................................................................
Materi pembelajaran : .................................................................................
.................................................................................
.................................................................................

A. Penilaian Pembelajaran 1

Lampiran 2 : Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik


MENELADAN NAMA DAN SIFAT ALLAH UNTUK KEBAIKAN HIDUP
Aku Dekat, Engkau Dekat
Kalau kita sedang membutuhkan sesuatu dan menghadapi kesulitan, apa yang biasa dilakukan? Biasanya kita
berusaha sekuat tenaga untuk mendekati Allah Swt. Dia menjadi tumpuan harapan. Dia menjadi fokus
penyerahan diri. Tiada tempat berharap, tiada fokus ibadah, dan pasrah kecuali Allah Swt.

Manusia diciptakan oleh-Nya. Ia diberi ruh oleh-Nya, dan bahkan ruh manusia berasal dari-Nya. Pada dasarnya,
tanda-tanda kekuasaan Allah Swt telah ada pada diri manusia. Hal itu menandakan bahwa manusia sebenarnya
dekat dengan-Nya walaupun pada kenyataannya banyak manusia yang tidak ingat posisi kedekatannya dengan-
Nya.
Allah Swt. berfirman “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka
sesungguhnya Aku dekat…” (Q.S. alBaqarah/2: 186). Ayat ini mendorong manusia untuk meyakini bahwa Allah
Swt. itu dekat dan menguatkannya untuk mengenal diri-Nya.

Di antara kalian mungkin sudah ada yang pernah mendengar lirik sebuah lagu religius dari grup Bimbo, yaitu:
“Tuhan... Tuhan tempat aku berteduh. Di mana aku mengeluh. Dengan segala peluh. Tuhan… Tuhan Yang Maha
Esa. Tempat aku memuja. Dengan segala doa. Aku jauh, Engkau jauh. Aku dekat, Engkau dekat. Hati adalah
cermin. Tempat pahala dan dosa bertaruh.”

Untuk berdekatan dengan Allah Swt, tentu kita harus mengenal-Nya. Salah satu caranya adalah meneladan sifat-
sifat-Nya dalam al-Asmā’ alHusnā.

1. Nama-Nama Indah bagi Allah Swt.


Allah Swt. memiliki nama-nama yang indah. Hal ini dapat diperhatikan pada salah satu ayat-Nya.
۟ ُ‫واَٱلَّذينَي ُْلحدُونَف َٰٓىَأس َٰ َْٰٓمئهۦََۚسيُجْ ز ْونَماَكان‬
َ ُ‫واَي ْعمل‬
‫ون‬ ۟ ‫عوهَُبهاََۖوذ ُر‬ ْ ‫َٱْلسْما َٰٓ ُء‬
ُ ‫َٱل ُحسْن َٰىَفٱ ْد‬ ْ ‫و ََّّلل‬
Dan Allah memiliki Al-Asmā’ al-Husnā (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya
dengan menyebutnya al-Asmā’ al-Husnā itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-
nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan (Q.S. al-
A’rāf/7: 180)

Al-Asmā’ al-Husnā dibentuk dari kata al-Asma’ (bentuk jamak) dari kata al-ism, memiliki arti “nama” dan
al-Husna’ berarti “yang terbaik atau indah”. Dalam hal ini, al-Asmā’ al-Husnā dapat diartikan sebagai
nama-nama-Nya yang baik dan indah.
Nama-nama tersebut menjadi salah satu bukti keagungan Allah Swt. Pengetahuan tentang sifat-Nya dan
Al-Asmā’ al-Husnā terdapat pada alQur’an dan sunah. Dua hal ini merupakan kesempurnaan mutlak
sifatsifat Allah Swt. dari segala kekurangan. Dengan memahaminya, keimanan seseorang dapat
meningkat. Derajat keimanan seseorang dapat ditentukan oleh pengetahuan tentang tuhannya.

Di antara pendapat para ulama yang paling populer adalah bahwa jumlah al-Asmā’ al-Husnā adalah 99
buah. Pada salah satu hadis disebutkan bahwa, “Sesungguhnya Allah Swt. mempunyai sembilan puluh
sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”.
(H.R. al-Bukhari).

Maksud hadis di atas memberikan dorongan kepada kita untuk tidak sekadar menghafalkannya. Apabila
kalian dapat menghafal, tentu bagus. Akan tetapi, yang paling penting adalah memahami, merenungkan,
dan dapat menerapkan nilai-nilai agung yang ada pada al-Asmā’ al-Husnā untuk kebaikan dalam
menjalani kehidupan. Kita dituntut pula untuk menghindari perilaku yang bertentangan dengan al-Asmā’
al-Husnā.

2. Mengenal Allah Swt melalui beberapa lafal al-Asmā’ al-Husnā


Pada bab ini akan dipelajari beberapa al-Asmā’ al-Husnā , yaitu al-’Alīm, al-Khabīr, al-Samī’, dan al-Baṣīr.
Setelah mempelajari keempat al-Asmā’ al-Husnā ini, kalian diharapkan dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
a. Al-’Alīm
Kata al-’Alīm terambil dari kata al-‘ilm, memiliki makna sesuatu yang terjangkau sesuai dengan
keadaan sebenarnya. Pengertian ini mengarah pada sesuatu yang jelas dan tidak menimbulkan
keraguan. Al-’Alīm dalam hal ini dapat diartikan pengetahuan Allah Swt sangat jelas juga
mengungkap hal-hal yang kecil. Allah Swt. mengetahui segala sesuatu yang telah dan akan terjadi.

Semuanya tidak luput dari pengetahuan-Nya. Semua kejadian dalam setiap jalinan waktu berada
dalam pengetahuan-Nya.Tak seorangpun yang dapat bersembunyi. Pengetahuan-Nya tiada batas.
Pengetahuan-Nya terhadap seluruh alam semesta melampaui kemampuan otak manusia. Dengan
pengetahuan seperti ini, Allah Swt dapat memberikan ilmu kepada hamba yang dicintai oleh-Nya.

Mereka adalah orang yang taat melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kita
memohon kepada-Nya agar diberikan pengetahuan melalui kemurahan-Nya.

Karakteristik pengetahuan Allah Swt. dapat dipahami pada Al-Qur’an seperti pada ayat berikut.
َٰٓ َّ ‫افَماَت ُ ْشر َُكونَب َٰٓهۦَإ‬
َ‫ْلَأنَيشآَٰءَربىَشيْـًٔاََۗوسع‬ َّ ‫وحا َٰٓ َّجهُۥَق ْو ُم ۥهََُۚقالَأت ُ َٰ َٰٓح ُّج َٰٓونىَف‬
َٰٓ ‫ىَٱَّللَوقدَْهد َٰىنََۚو‬
ُ ‫ْلَأخ‬
َ‫ربىَ ُك َّلَش ْىءٍ َع ْل ًماََۗأفلَتتذ َّك ُرون‬
Dan kaumnya membantahnya. Dia (Ibrahim) berkata, “ Apakah kamu hendak membantahku
tentang Allah, padahal Dia benar-benar telah memberi petunjuk kepadaku? Aku tidak takut kepada
(malapetaka dari) apa yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali Tuhanku menghendaki
sesuatu. Ilmu Tuhanku meliputi segala sesuatu. Tidakkah kamu dapat mengambil pelajaran? (Q.S.
al-An’ām/6: 80)

Pada ayat di atas, terdapat sebuah kata yang menjelaskan bahwa ilmu Tuhanku meliputi segala
sesuatu. Pengetahuan-Nya tidak ada batas. Masih dalam surah yang sama, dinyatakan pula hal
berikut.
ُ ُ‫ىَٱلبرَوَ ْٱلبحْ رََۚوماَت ْسق‬
َ‫طَمنَورقةٍَإ َّْلَي ْعل ُمهاَوْل‬ ْ ‫َٱلغيْبَْلَي ْعل ُمهآََٰإ َّْلَهُوََۚوي ْعل ُمَماَف‬
ْ ‫وعندهُۥَمفات ُح‬
‫ين‬ ٍ ‫بَوْلَياب ٍسَإ َّْلَفىَك َٰت‬
ٍَ ‫بَ َُّمب‬ ْ ‫َٱْل ْرضَوْلَر‬
ٍ ‫ط‬ ْ ‫ظلُ َٰمت‬
ُ َ‫حبَّةٍَفى‬
Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia
mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak
diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah
atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh alMahfuzh). (Q.S. al-An’ām/6:
59)

Ayat di atas menegaskan bahwa tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan Allah Swt. Dua
ayat yang dikutip di atas memberikan penjelasan bahwa segala aktivitas di dunia, baik yang tampak
maupun tidak tampak, semuanya tidak luput dari pengetahuan-Nya.

Sifat al-‘Alīm pada Allah Swt mendorong manusia untuk memiliki pengetahuan. Manusia
diharapkan dapat memiliki ilmu untuk kemudahan dalam mengarungi kehidupan di dunia. Dengan
ilmu, kehidupan dapat dilaksanakan dengan mudah.

Akan tetapi, pengetahuan manusia terbatas sesuai dengan kemampuan yang diberikan oleh-Nya.
Ilmu yang dianugerahkan oleh-Nya menjadi kehormatan baginya. Manusia dapat meraih ilmu
berkat anugerah Allah Swt. Akan tetapi, sedalam dan seluas apapun ilmu manusia, tetap berbeda
dengan ilmu Allah Swt.

Ilmu yang diperoleh hendaknya dijadikan bahan untuk mewujudkan kebaikan hidup. Orang yang
berilmu akan menampilkan perilaku percaya diri dalam memahami, menjelaskan, dan
memecahkan permasalahan kehidupan. Percaya diri yang dimaksud adalah dirinya meyakini
bahwa ilmu yang diperoleh dapat memudahkan dalam menjalani kehidupan.

Ilmu yang dimiliki akan terus berkembang dengan dorongan ketekunan. Pelajar yang sukses tidak
merasa cukup atas pengetahuan yang diperoleh. Ia terus mendalami dan menggali ilmu sehingga
ilmu menjadi penerang bagi jalan kehidupannya. Ketekunan dalam belajar mendorong pelajar
untuk mengembangkan ilmu dengan luas dan dalam.

b. Al-Khabīr
Al-Khabīr artinya Maha Memberitahu. Al-Qur’an sebagai kalam Allah Swt memberikan informasi
kisah dan perisiwa orang-orang terdahulu. Melalui Al-Qur’an pula, dapat diketahui bahwa peristiwa
kiamat dan kehidupan akhirat diberikan gambaran informasi oleh-Nya. Masih banyak lagi halhal
yang telah diinformasikan oleh-Nya baik yang tampak maupun tidak tampak. Hal ini sudah pasti
kebenarannya. Hal itu tercantum dalam Q.S. al-Mulk/67: 14.
‫ير‬ ْ ‫يف‬
َُ ‫َٱلخب‬ ُ ‫أْلَي ْعل ُمَم ْنَخلقَوهُوَٱللَّط‬
Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Maha Halus, Maha
Mengetahui (Q.S. al-Mulk/67: 14).

Perilaku yang mencerminkan pengakuan bahwa Allah Swt. Maha Memberitahu adalah dengan
ikhlas berbagi ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada orang lain. Selain itu, dengan menumbuhkan
sikap murāqabah yaitu perasaan senantiasa diawasi Allah Swt. Hal itu akan menumbuhkan mawas
diri dan pertimbangan atas segala langkah yang ditempuh dalam gerakgeriknya.

Terlebih lagi di era sekarang ilmu pengetahuan dapat disampaikan dengan berbagai cara. Informasi
itu dapat disampaikan baik secara langsung maupun melalui berbagai media, seperti koran,
majalah, televisi, situs jejaring sosial, blog, dan website. Kalian juga dapat berbagi informasi
pengetahuan melalui majalah dinding di sekolahmu sebagai wujud meneladan al-Asmā’ al-Husnā,
al-Khabīr. Nah, sangat mudah bukan? Namun, tetap harus memperhatikan ketelitian kebenaran
informasi ya.

Perolehan informasi memerlukan ketelitian. Setiap informasi mengandung benar atau salah. Untuk
informasi yang benar, kita bisa meneliti baik isi maupun sumbernya. Begitu pula, pada informasi
yang diragukan kebenarannya, kehati-hatian dalam menyebarkannya menjadi keniscayaan.

c. Al-Samī’
Al-Samī’ memiliki arti bahwa Allah Swt. Maha Mendengar. Suara apapun di alam semesta ini dapat
terdengar oleh-Nya. Tidak ada satu suarapun yang tidak luput dari pendengaran-Nya, meskipun
suara itu pelan. Hal ini dapat diperhatikan pada Q.S. al-Baqarah/2: 137:
ٍ ‫َۖوإنَتولَّ ْو ۟اَفإنَّماَ ُه ْمَفى َشقا‬
َّ ‫قََۖفسي ْكفيك ُه ُم‬
َ‫َٱَّللََُۚوهُوَٱلسَّمي ُع‬ ۟ ‫واَبمثْلَمآََٰءامنتُمَبهۦَفقدَٱ ْهتد‬
َّ َ‫وا‬ ۟ ُ‫فإ ْنَءامن‬
‫ْٱلعلي َُم‬
“Maka jika mereka telah beriman sebagaimana yang kamu imani, sungguh, mereka telah mendapat
petunjuk. Tetapi jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan
(denganmu), maka Allah mencukupkan engkau (Muhammad) terhadap mereka (dengan
pertolonganNya). Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui (Q.S. al-Baqarah/2: 137).

Perilaku yang mencerminkan bahwa Allah Swt. Maha Mendengar antara lain mau mendengarkan
pembicaraan orang lain. Apalagi, orang yang berbicara adalah orang tua atau guru. Terkadang kita
tidak senang terhadap yang disampaikan orang lain. Meskipun demikian, kita dapat menyampaikan
dengan bahasa dan sikap santun kepadanya.

d. Al-Baṣīr
Al-Baṣīr memiliki makna bahwa Allah Swt. Maha Melihat segala sesuatu. Penglihatan-Nya
menjangkau segala sesuatu, bahkan yang lembut dan kecil sekalipun. Langit dan bumi dan seluruh
alam semesta tidak luput dari penglihatan-Nya Allah Swt. Hal ini dapat dipahami melalui firman-
Nya berikut ini:
َٰ ‫َٱْل ْقصاَٱلَّذ‬
َ‫ىَبر ْكناَح ْولهُۥَلنُريهُۥَم ْن‬ ْ ‫َٱلحرامَإل‬
ْ ‫ىَٱلمسْجد‬ ْ ‫َٱلمسْجد‬
ْ ‫ىَأسْر َٰىَبعبْدهۦَلي ًْلَمن‬
َٰٓ ‫سب َْٰحنَٱلَّذ‬ ُ
َُ ‫َٱلبص‬
‫ير‬ ْ ‫ء َٰايتنآَََٰۚإنَّهُۥَهُوَٱلسَّمي ُع‬
“Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari
Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya) agar Kami perlihatkan
kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha
Melihat.” (Q.S. al-Isra’/17:1)

Cerminan perilaku dengan keyakinan bahwa Allah Swt. Maha Melihat dapat diwujudkan dengan
ketelitian dan mawas diri dalam setiap pekerjaan. Kita didorong untuk cermat dan cerdas dalam
menghadapi persoalan. Namun, hal ini harus pula dilandasi oleh instrospeksi memperhatikan
kekurangan atau kelebihan agar hidup menjadi terarah. Hal ini sangat indah untuk diamalkan.

Kita pun harus memiliki semangat menatap untuk masa depan (visioner). Rancangan masa depan
yang lebih baik menjadi cermin bagi kebaikan hidup. Seseorang yang melihat ke depan,
kehidupannya akan tertata secara bertahap untuk mewujudkan apa yang diharapkan.

3. Mewujudkan Kebaikan Hidup Sesuai dengan Nama dan Sifat Allah


Al-Asmā’ al-Husnā dijadikan sarana untuk berzikir juga pengantar doa kepada-Nya. Orang yang
mengucapkannya akan mendapatkan kebaikan dalam kehidupannya. Bahkan, menghafal al-Asmā’ al-
Husnā mempunyai keutamaan sendiri.

Abu̅ Hurairah ra. Pernah berkata, “Sesungguhnya Allah Swt. memiliki sembilan puluh sembilan nama,
seratus kecuali satu, siapa pun yang bisa menghafal nama-nama tersebut, maka ia akan masuk surga.(H.R.
al-Bukhari)

Seorang muslim harus memahami al-Asmā’ al-Husnā karena dibalik nama tersebut ada keutamaan-
keutamaan yang bermanfaat agar diri menjadi lebih baik. Pemahaman tersebut diharapkan
menumbuhkan nilai-nilai yang dapat diwujudkan pada perilaku sehari-hari.

“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah”. Ungkapan ini sering didengar oleh kalian. Tangan
di atas adalah orang yang sering memberi atau menolong orang lain. Adapun tangan di bawah merupakan
gambaran dari orang yang diberi atau ditolong. Orang yang suka menolong dan berbagi menggambarkan
salah satu bentuk pengamalan al-Asmā’ alHusnā.

Dengan membaca al-Asmā’ al-Husnā setiap hari, orang muslim akan lebih mengenal Allah Swt. melalui
sifat-sifat dan nama-nama Allah Swt yang terdapat dalam bacaan al-Asmā’ al-Husnā tersebut. Selalu ingat
atas kekuasaan Allah Swt. dengan mengikuti perintah-perintah-Nya maka hidupnya akan terkondisikan
dengan selalu beribadah dan mencari riḍa Allah Swt. Dengan mengenal Allah Swt. membuat seseorang
menjadi lebih mengetahui kekuasaan Allah Swt. sehingga mempunyai rasa takut kepada Allah terutama
apabila melanggar perintah-Nya.

4. Perilaku yang mencerminkan al-Asmā’ al-Husnā al-‘Alīm, alKhabīr, al-Samī’, dan al-Baṣīr
Pemahaman mengenai al-Asmā’ al-Husnā di atas hendaknya dijadikan landasan dalam menjalani
kehidupan. Sifat-sifat Allah Swt yang dicerminkan pada al-’Alīm, al-Khabīr, al-Samī’, dan al-Baṣīr
hendaknya dijadikan pendorong untuk melakukan kebaikan dalam kehidupan. Sebagai cerminan dari
pemahanan ini, kalian dapat mewujudkan perilaku yang baik antara lain:
a. Mewujudkan percaya diri atas ilmu yang diberikan oleh Allah Swt. untuk menjelaskan kebenaran.
b. Tekun dalam belajar dan pada sesuatu yang dianggap baik oleh agama.
c. Berperilaku jujur dalam perkataan dan perbuatan dalam sehari-hari.
d. Teliti dalam belajar, mengerjakan soal, dan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
e. Senantiasa mendengarkan perintah dan nasehat Bapak/ Ibu Guru.
f. Menjadi pendengar yang baik.
g. Memiliki pandangan ke depan (visioner) sehingga mampu secara bertahap mewujudkan cita-cita
yang dikehendaki.

Lampiran 3 : Glosarium
Nama dan Sifat Allah, al- ‘Ali̅m, al- Khabi̅r, al-Sami̅’, dan al-Baṣi̅r.

Lampiran 4 : Daftar Pustaka


• Buku Guru dan Buku Siswa Kelas VII Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Jakarta : Kemendikbud
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
• Sumber lain yang Relevan: Buku tentang mengenal al-asma’ul husna dan arti makna asma’ul husna
• Internet: youtube video menghafal asmaul husna dan situs Ilmuguru .org

Tuo Limbur, Juli 2023.


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A. AZMI. T, S.Pd REZHI RIFANI, S.Pd.I


NIP. 196609132006041004 NIP.198909252019031004
MODUL AJAR
KURIKULUM MERDEKA

INFORMASI UMUM
IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : REZHI RIFANI, S.Pd.I Alokasi Waktu : 18 JP (6 x
Pertemuan)
Satuan : SMP Negeri 5 Limbur Tahun Penyusunan : 2023
Pendidikan Lubuk Mengkuang
Kelas / Semester : VII/Ganjil Fase : D
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Elemen Mapel : Akhlak

KOMPETENSI AWAL
• Melalui pembelajaran inkuiri, peserta didik dapat menghubungkan hakikat salat dan zikir dengan
pencegahan perbuatan keji dan munkar.
• Melalui teknik pembelajaran teknik every one is teacher, peserta didik dapat menuliskan contoh
perilaku ketakwaan sebagai pemaknaan salat dan zikir dalam mencegah perbuatan keji dan munkar
di lingkungan sosial.
• Melalui pembelajaran berbasis produk, peserta didik dapat membuat quote tentang salat dan zikir
mencegah perbuatan keji dan munkar dalam media sosial atau media lainnya.

SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet ilmuguru.org 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang

MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi

PROFIL PELAJAR PANCASILA TARGET PESERTA DIDIK


1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak
maha Esa ada kesulitan dalam mencerna dan
2. Bergotong royong memahami materi ajar.
3. Berkebinekaan global
4. Mandiri
5. Bernalar kritis, dan
6. Kreatif

KOMPETENSI INTI
VII. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Peserta didik dapat menghubungkan hakikat salat dan zikir dengan pencegahan perbuatan keji dan
munkar.
• Peserta didik dapat menuliskan contoh perilaku ketakwaan sebagai pemaknaan salat dan zikir
dalam mencegah perbuatan keji dan munkar di lingkungan sosial.
• Peserta didik dapat membuat quote tentang salat dan zikir mencegah perbuatan keji dan munkar
dalam media sosial atau media lainnya.

VIII. PEMAHAMAN BERMAKNA


• Mampu memahami Makna Salat dan Zikir.
• Mampu memahami bahwa Salat untuk Meraih Ketakwaaan dan Menghindari Perilaku Tercela.
• Mampu mengetahui Hikmah melaksanakan Salat dan Berzikir, dan
• Mampu Mengamalkan salat lima waktu dan zikir secara istikamah.
IX. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pertanyaan Pemantik Pembelajaran
• Apa itu Shalat dan bagaimana cara melakukannya?
• Apa Hikmah melaksanakan shalat lima waktu?
• Apa itu dzikir dan seperti apa bacaan dzikir?

KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Pertemuan Ke-1 pembelajaran Inquiry


Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan • Identifikasi masalah yaitu hakikat salat dan zikir dalam kehidupan sehari-hari.
Inti • Merumuskan hipotesis salat dan zikir adalah perintah Allah Swt.
(90 Menit) • Mengumpulkan data tentang hakikat salat dan zikir dan hikmah melaksanakan salat dan
zikir dalam dalam kehidupan sehari-hari dari berbagai sumber belajar.
• Menganalisis dan mengiterpretasikan data.
• Mengambil kesimpulan
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Pertemuan Ke-2 pembelajaran teknik every one is teacher.


Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.
Pertemuan Ke-2 pembelajaran teknik every one is teacher.
Pendahuluan (10 Menit)
Kegiatan • Kertas/ kartu dibagikan kepada peserta didik, dan meminta kepada peserta didik untuk
Inti menuliskan pertanyaan tentang perilaku ketakwaaan dan menghindari keburukan dan
(90 Menit) menjalankan salat dengan istikamah.
• Kumpulkan kertas tersebut di acak, kemudian bagikan kembali kertas tersebut dan
pastikan kertas pertanyaan tadi tidak dibagikan kepada orang yang sama serta meminta
untuk membacakan sekaligus menjawab pertanyaannya.
• Meminta peserta didik untuk membacakan dan menjawab pertanyaan tersebut.
• Setelah jawaban diberikan meminta kembali kepada peserta didik lannya untuk
melengkapi jawaban tersebut.
• Menyimpulkan hasilnya
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Pertemuan Ke-3 model pembelajaran berbasis produk


Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan • Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan tentang quote.


Inti • Membuat quote mengenai salat dan zikir mencegah perbuatan keji dan munkar dalam
(90 Menit) IG atau media lainnya.
• Mempresentasikan hasil produk.
• Mengevaluasi pengalaman saat membuat produk, bersama melakukan refleksi.
• Guru meminta peserta didik untuk membaca rubrik Rangkuman untuk mengetahui
poin-poin penting materi yang dibahas.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.
Tuo Limbur, Juli 2023.
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A. AZMI. T, S.Pd REZHI RIFANI, S.Pd.I


NIP. 196609132006041004 NIP.198909252019031004
ASESMEN / PENILAIAN
KURIKULUM MERDEKA

A. ASESMEN/PENILAIAN
1. Penilaian Pembelajaran 1
Rubrik Penilaian
a. Penilaian Sikap Spiritual
Nama : …………………………………..
Kelas : …………………………………..
Semester : …………………………………..

Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” dengan jawaban yang jujur.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Salat tepat waktu.
2 Melaksanakan salat sunah.
3 Belajar sungguh-sungguh untuk salat khusyuk.
4 Berzikir setiap waktu.
5 Disiplin dalam belajar.

b. Penilaian Sikap Sosial


Nama : …………………………………..
Kelas : …………………………………..
Semester : …………………………………..

Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) (setuju), (kurang setuju), atau (tidak setuju) sesuai dengan keadaa
sebenarnya.
Jawaban
No Pernyataan Kurang Tidak
Setuju
Setuju Setuju
1 Menumbuhkan rasa persaudaraan kepada sesama.
2 Membantu orang yang membutuhkan
3 Berperilaku sopan.
4 Berperilaku disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
5 Tidak menyakiti perasaan orang lain.

c. Penilaian keterampilan
1) Membuat peta konsep tentang hubungan salat dengan zikir !
Aspek Penilaian Jumlah
No Nama
1 2 3 4 5 Skor
1
2
3
Dst

Keterangan: Skor Maksimal: 100


1. Kelengkapan dan kesesuaian materi , skor maksimal 20.
2. Gambar/simbol, skor maksimal 20.
3. Garis hubung, skor maksimal 20.
4. Kata kunci, skor maksimal 20.
5. Penyajian materi, skor maksimal 20.

2) Mencari data atau informasi dari berbagai sumber mengenai makna salat dan zikir.
Aspek Penilaian Jumlah
No Nama
1 2 3 Skor
1
2
3
Dst

Keterangan: Skor Maksimal: 100


1. Kedalaman dan kejelasan informasi, skor maksimal 3
2. Keakuratan sumber yang dipakai, skor maksimal 3
3. Kejelasan dan kerapihan resume/rangkuman, skor maksimal 4

3) Membuat quote yang mengandung isi bahwa salat dan zikir dapat mencegah
perbuatan keji dan munkar dalam media sosial atau media lain.
Nama Produk : ………………………………
Kelas : ………………………………
Nama Kelompok : ………………………………
Nama Anggota : ………………………………

Skor 1-5
No. Aspek
1 2 3 4 5
Perencanaan
1 a. Persiapan
b. Produk
Tahapan Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahan
2
b. Teknik Pengolahan
c. Kerjasama Kelompok
Tahap Akhir
a. Bentuk Penayangan
3
b. Kreatifitas
c. Inovasi
Total Skor

Keterangan penilaian:
a. Perencanaan:
1 = sangat tidak baik, tidak ada musyawarah dan penentuan produk sesuai
topik.
2 = tidak baik, ada musyawarah dan tapi tidak ada penentuan produk sesuai
topik.
3 = cukup baik, ada musyawarah tapi tidak diikuti semua anggota kelompok
dan ada penentuan produk tapi tidak sesuai topik.
4 = baik, ada musyawarah tapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada
penentuan produk sesuai topik.
5 = sangat baik, ada musyawarah diikuti semua anggota kelompok dan ada
penentuan produk sesuai topik.

b. Tahapan Proses Pembuatan


1 = sangat tidak baik, tidak ada alat dan bahan, tidak mampu menguasai teknik
pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok.
2 = tidak baik, ada alat dan bahan dan tidak mampu menguasai teknik
pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok.
3 = cukup baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan
dan tidak ada kerjasama kelompok.
4 = baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan dan ada
kerjasama beberapa anggota kelompok.
5 = sangat baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan
dan ada kerjasama kelompok.

c. Tahap akhir
1 = sangat tidak baik, tidak ada produk.
2 = tidak baik, ada produk tapibelum selesai.
3 = cukup baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topic tapi
belum ada inovasi dan kreativitas.
4 = baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topik ada
kreativitas tapi belum ada inovasi.
5 = sangat baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topic ada
kreativitas dan inovasi.

d. Petunjuk Penskoran :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 100
B. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
1. Pengayaan
• Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar selanjutnya dapat mengikuti
kegiatan pengayaan berupa pendalaman materi dengan membaca rubrik Selangkah Lebih
Maju.

2. Remedial
• Siswa diminta untuk menjawab secara lisan mengenai kegiatan pembelajaran hari ini.Guru
dapat memberikan skala 0–100 yang dapat dipilih siswa untuk menunjukkan pemahaman
mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah dilakukan.

REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


KURIKULUM MERDEKA

A. Refleksi Guru:
1. Apakah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik?
2. Apa momen paling berkesan saat proses kegiatan pembelajaran?
3. Apa tantangan yang dihadapi saat proses kegiatan pembelajaran?
4. Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?

B. Refleksi Peserta Didik:


• Apa kesan kalian tentang materi ini?
• Materi apa yang sudah kalian fahami?
• Bagian mana yang belum kalian fahami?
• Masihkah ada kesulitan dalam Melaksanakan shalat dan dzikir?

LAMPIRAN-LAMPIRAN
KURIKULUM MERDEKA

Lampiran 1 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : VII / .......
Mata Pelajaran : .................................................................................
Hari/Tanggal : .................................................................................
Nama siswa : .................................................................................
Materi pembelajaran : .................................................................................
.................................................................................

A. Penilaian Pembelajaran 1

Lampiran 2 : Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik


MENGHADIRKAN SALAT DAN ZIKIR DALAM KEHIDUPAN
Kalian tentunya sudah tahu bahwasannya agama merupakan pondasi hidup manusia sehari-hari. Dalam agama
Islam, salat merupakan tiang agama. Maksudnya adalah salat itu sebagai pilar penyangga yang mengokohkan
keislaman, yang wajib dilaksanakan lima kali dalam sehari semalam.

Islam ibaratnya sebuah bangunan. Syahadat sebagai pondasinya, salat sebagai tiang-tiangnya, dan dakwah
sebagai atap yang melindunginya. Jika pondasi bangunan itu kokoh, atapnya pun bagus, tapi tiang-tiangnya
roboh atau tidak ada, bagaimana kira-kira bangunan itu? Begitu pula dengan bangunan keberagamaan kita. Al-
Baihaqi meriwayatkan sebuah hadis, ”Salat itu adalah tiang agama (Islam), maka barang siapa mendirikannya
maka sungguh ia telah mendirikan agama (Islam) itu dan barang siapa yang meninggalkannya maka sungguh
ia telah merobohkan agama (Islam) itu.”

Zikir dimaknai dengan menyebut atau mengingat Allah Swt. Dengan zikir, seseorang dapat mengaitkan diri atau
mengkomunikasikan keadaannya kepada Allah Swt. Dengan zikir, ia dapat menitipkan diri dan mengarahkan
aktivitasnya kepada-Nya. Oleh karena itu, zikir dapat menenangkan hati. Maka berusahalah agar selalu berzikir
kepada-Nya.

Begitu pula, orang yang berdoa selalu menyebut nama Allah Swt. dan ingat kepada-Nya. Dengan berzikir,
diharapkan orang yang selalu berdoa bergerak melakukan perbuatan baik.
1. Makna Salat dan Zikir
a. Makna Salat
Secara bahasa, salat diartikan sebagai doa atau doa meminta kebaikan. Menurut istilah, salat
dipahami sebagai semua perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir (takbiratul ihram)
dan diakhiri dengan salam. Kalian pasti tahu mengapa salat sangat penting dalam kehidupan
seharihari? Salat selain sebagai tiang agama, salat juga berfungsi untuk memberi makna terhadap
kehidupan di luar salat.

Jika kita selalu mengingat Allah Swt. dengan selalu menjaga salat maka kita akan mendapatkan
ketenteraman hati. Salat mendorong kita untuk untuk berfikir bersih dan selalu berada di jalan
yang benar. Kita akan terjaga dari perilaku keji dan munkar, apabila hati selalu ingat kepada-Nya.

Jiwa yang kuat dapat dibangun dengan mendekatkan diri melalui zikir. Kekuatan tersebut akan
mewujudkan kesabaran, ketenangan, dan kerelaan hati yang tenteram dalam menjalani kehidupan.
Salat dikerjakan bukan hanya untuk menjalankan kewajiban atau sekedar memenuhi syarat dan
rukun. Salat hendaknya dijadikan sarana untuk menyadarkan diri. Pantas kita merendahkan hati
dan mengerdilkan diri di hadapan kebesaran dan keagungan-Nya. Pantas kita merasa tidak
memiliki apa-apa di hadapan-Nya, karena semua yang kita miliki ini hanya dari anugerah dan
kebaikan-Nya. Kesadaran diri seperti ini mendorong manusia untuk mencegah diri dari perbuatan
tercela.
َّ ‫َٱلفحْ شآَٰءَو ْٱل ُمنكرَََۗولذ ْك ُر‬
ََۗ‫َٱَّللَأ ْكب ُر‬ ْ ‫صل َٰوةَت ْنه َٰىَعن‬ َّ ‫َٱلك َٰتبَوأقمَٱل‬
َّ ‫صل َٰوةََۖإ َّنَٱل‬ ْ ‫ٱتْلَُمآََٰأُوحىَإليْكَمن‬
‫ون‬
َ ُ‫صن َع‬ َّ ‫و‬
ْ ‫ٱَّللَُي ْعل ُمَماَت‬
“Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah
salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah)
mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa
yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-‘Ankabut/29: 45)

Nabi Muhammad saw, berdasarkan ayat di atas, diperintah untuk membaca dan memahami Al-
Qur’an. Pemahaman mengenai pesan Al-Qur’an dapat membina dan memperbaiki dirinya. Begitu
pula, ayat ini ditujukan kepada seluruh muslim untuk memperbaiki diri.

Perilaku, sikap, dan budi pekerti dapat dipengaruhi oleh pemahaman terhadap Al-Qur’an. Allah Swt
memerintahkan muslim untuk membaca dan memahami Al-Qur’an juga mengerjakan salat. Salat
dilaksanakan berlandaskan pada rukun dan syarat. Muslim dianjurkan untuk mengerjakan salat
dengan benar berikut sunahnya. Salat dapat menghalangi dan mencegah seseorang dari perbuatan
buruk, apabila dikerjakan dengan sempurna.

Salat menggambarkan keyakinan dalam hati dan salah satu bukti ketergantungan manusia
terhadap-Nya.

Pelaksanaan terhadap perintah-Nya dan penghindaran terhadap larangan-Nya ditujukan hanya


untuk mencapai keridaan-Nya. Pada Q.S. alFatihah, “Tunjukkanlah kepada kami (wahai Allah) jalan
yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan
jalan yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.” Jika doa ini diucapkan dengan
sepenuh hati, maka pikiran dan hati akan selalu terbimbing, sehingga dorongan pada perbuatan
keji dan munkar akan tersingkirkan.

Beberapa ulama tafsir berpendapat bahwa jika orang memelihara salat, maka salat akan
memeliharanya. Hal ini diungkap pada salah satu ayat, “Peliharalah semua salat dan salat wustha.
Dan laksanakanlah (salat) karena Allah dengan khusyuk”. (Q.S. al-Baqarah/2: 238). Melalui
informasi hadis, dapat ditemukan bahwa Rasulullah saw menjelaskan manfaat dan keutamaan akan
diperoleh oleh orang yang salat. Begitu pula, kerugian dan siksaan akan menimpa orang yang tidak
mengerjakannya.

Rasulullah saw bersabda, “Orang yang memelihara salat akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan
keselamatan pada hari kiamat. Begitu pula, orang yang tidak memeliharanya, ia tidak akan
memperoleh hal tersebut. Ia akan bersama Qarun, Fir’aun, Hamman, dan Ubay bin Khalaf di hari
kiamat. (H.R. Ahmad dan al-Ṭabrani dari ‘Abdullah bin ‘Umar).

Nabi saw. menjelaskan bahwa salat lima waktu akan bersihkan dosadosa orang memeliharanya
dengan baik. Beliau bersabda: “Bagaimanakah pendapatmu, andaikata ada sebuah sungai dekat
pintu rumah salah seorang dari kamu, ia mandi di sungai itu lima kali setiap hari. Adakah masih ada
dakinya yang tinggal barang sedikit pun?” Sahabat menjawab, “Tidak ada daki yang tertinggal
barang sedikitpun.” Kemudian Rasulullah saw menegaskan, “Maka demikianlah perumpamaan
salat yang lima waktu, dengan salat itu Allah akan menghapus semua kesalahannya.” (H.R. al-
Tirmizi dari Abu̅ Hurairah). Perumpamaan tersebut ditujukan pada orang yang sungguhsungguh
dalam melaksanakan salat lima waktu yang dilandasi hanya karena Allah Swt.

b. Makna Zikir
Arti zikir menurut bahasa adalah ingat, sedangkan menurut istilah, zikir diartikan dengan
mengingat Allah Swt. sebagai upaya untuk mendekatkan diri pada–Nya. Kita diperintahkan untuk
selalu berzikir kepada-Nya dengan mengagungkan kekuasaan dan kebesaran-Nya agar terhindar
dari kesombongan. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an:
ً ‫َٱَّللَذ ْك ًراَكث‬
‫يرا‬ َّ ‫وا‬ ۟ ُ‫َٰيَٰٓأيُّهاَٱلَّذينَءامن‬
۟ ‫واَٱ ْذ ُك ُر‬
“Hai orang-orang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-
banyaknya.” (Q.S. al-Aḥza̅ b/33: 41)

Ayat tersebut menjelaskan bahwasannya Allah Swt. memerintahkan manusia yang beriman
kepada-Nya dan membenarkan Rasulullah saw. untuk selalu berzikir kepada-Nya baik siang
maupun malam, sendiri maupun berjamaah. Memperbanyak mengingat Allah Swt. dalam hati dan
menyebut-Nya dengan lisan akan merasakan kehadiran Allah Swt. Begitu pula, bertasbih kepada-
Nya baik pada waktu pagi maupun petang dengan menyucikan diri dari sifat-sifat tercela.

Zikir dapat dilaksanakan dengan mudah tanpa persiapan dan waktu yang khusus. Seorang muslim
bisa memanfaatkan waktu yang luang untuk berzikir. Contoh, saat menunggu tranportasi umum,
menunggu waktu melaksanakan salat, menunggu saat berbuka puasa, menunggu temannya datang
dan lain sebagainya. Dengan zikir bisa membantu seseorang terhindar dari perbuatan sia-sia dan
dosa. Karena kesempatan waktu kosong berpeluang dua hal kebaikan atau keburukan, positif atau
sebaliknya.

Adapun cara berzikir sebagai berikut:


1) Zikir dengan hati yaitu dengan cara bertafakur dan merenungkan ciptaan Allah Swt. sehingga
timbul dalam pikiran bahwa Allah Swt. adalah Zat Yang Maha Kuasa.
2) Zikir dengan ucapan, yaitu pengucapan lafal-lafal yang di dalamnya terdapat keagungan
nama-Nya. Contohnya adalah tahmid, tasbih, tahlil, takbir, membaca Al-Qur’an, dan salawat.
3) Menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya merupakan zikir dengan perbuatan.

Salat membimbing manusia untuk selalu ingat kepada-Nya. Dalam salat terdapat bacaan tasbih,
tahmid, dan takbir. Manusia yang salat akan merasakan kebesaran dan keagungan-Nya. Oleh karena
itu, sangat penting agar salat disertai dengan hati yang khusyuk.

Orang yang lalai dalam melaksanakan salat dan riya diancam oleh Allah Swt. Hal ini dapat
diperhatikan pada Q.S. al-Ma’un/107: 4-7, “Maka celakalah orang yang salat, (yaitu) orang-orang
yang lalai terhadap salatnya, yang berbuat ria, dan enggan (memberikan) bantuan”.

Dalam sebuah hadis, dituturkan pula bahwa Rasulullah saw bersabda: “Orang yang mengerjakan
salat, tetapi salatnya tidak dapat mencegah dirinya dari perbuatan keji dan munkar, maka salatnya
tersebut tidak akan menambah sedikit pun (kepadanya), kecuali ia bertambah jauh dari Allah. (H.R.
Ibnu Jarir dari Isma’il bin Muslim bin al-Hasan).

Ayat dan hadis di atas menjelaskan bahwa mengingat Allah itu lebih besar. Maksudnya adalah salat
menjadi ibadah yang paling utama dibandingkan dengan ibadah yang lain. Muslim diperintah untuk
sungguh-sungguh dalam melaksanakannya.

Ibnu ‘Abbas dan Mujahid memberikan penafsiran “wala zikrullāh akbar” (mengingat Allah Swt. itu
adalah lebih besar) dengan uraian hadis yang menjelaskan Allah Swt. ingat terhadap hamba-Nya
lebih banyak dibandingkan dengan hamba mengingat-Nya dengan menaati-Nya. Rasulullah saw
bersabda, “Allah Swt. lebih banyak mengingatmu daripada kamu mengingat-Nya”. (H.R. al-Baihaqi)

2. Salat untuk Meraih Ketakwaaan dan Menghindari Perilaku Tercela


Kita diperintahkan untuk menaati perintah-Nya dan menjauhi laranganNya baik dalam urusan pribadi,
keluarga, masyarakat maupun negara. Seorang muslim yang bertakwa akan senantiasa menjaga diri dari
hal-hal yang dilarang, bahkan dari perbuatan yang kurang pantas. Ia sadar bahwa takwa itu bukan
sekedar slogan, akan tetapi disiplin untuk menjaga dirinya dari siksa di hari kiamat dengan melaksanakan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Keimanan dan ketakwaan kepada-Nya yang tumbuh pada diri seseorang merupakan manifestasi
keberhasilan dari salah satu pelaksanaan ibadah salat dalam sehari-hari, sebagaimana disebutkan dalam
firman-Nya:
َ‫َٱَّللَح َّقَتُقاتهۦَوْلَت ُموت ُ َّنَإ َّْلَوأنتُمَ ُّمسْل ُمون‬
َّ ‫وا‬ ۟ ُ‫َٰيَٰٓأيُّهاَٱلَّذينَءامن‬
۟ ُ‫واَٱتَّق‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya: dan
janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Q.S. Ali ‘Imrān/3: 102)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita hendaknya selalu bertakwa kepada-Nya dengan menaati perintah-
Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kita diperintahkan pula untuk selalu istikamah dalam beragama Islam
agar kita tidak mati dalam keadaan kafir. Seseorang yang selalu melaksanakan salat akan tumbuh rasa
takut berbuat dosa, baik dosa kepada Allah Swt., dosa kepada orang lain, maupun dosa terhadap dirinya
sendiri. Oleh karena itu salat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar.

3. Hikmah melaksanakan Salat dan Zikir


Salat merupakan rukun Islam setelah dua kalimah syahadah. Salat merupakan salah satu cara untuk
mensyukuri nikmat-Nya, yang tidak terhingga kepada mereka. Adapun hikmah melaksanakan salat dan
zikir sebagai berikut:
a) Tertanamnya akidah tauhid dalam jiwa seseorang.
b) Hubungan antara manusia dengan-Nya akan terjalin baik.
c) Kedamaian, keamanan, dan keselamatan dari Allah Swt. akan diperoleh olehnya serta
mengantarkan mereka pada kesuksesaan dan pengampunan dari segala kesalahan.
d) Memperkuat jiwa seseorang dalam hubungan dengan Allah Swt.
e) Memperoleh ketenangan jiwa dan menjauhkan diri dari kelalaian.
f) Melatih hidup disiplin dan taat aturan peraturan baik peraturan kerja maupun peraturan dalam
kehidupan ini.
g) Membiasakan seseorang pada perbuatan/ perkataan yang baik dan bermanfaat.
h) Menumbuhkan akhlak mulia seperti amanah, jujur, dan upaya menjauhkan diri dari perbuatan keji
dan munkar.

4. Mengamalkan Salat Lima Waktu dan Zikir Secara Istikamah


Salat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan. Begitu pula, zikir hendaknya harus terus dilakukan
dalam menjalani kehidupan. Agar kalian konsisten dalam menjalankan salat dan zikir, dapat dilakukan
beberapa hal berikut ini.
a. Menyadari bahwa salat dan zikir untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Keduanya menjadi
pengikat diri untuk selalu berupaya mendekatkan diri kepada Allah.
b. Memahami manfaat salat dalam kehidupan. Salat dan zikir menjadikan seseorang tenteram, tenang,
selalu ingat kepada-Nya, bersyukur, sabar, dan terhindar dari perbuatan keji dan munkar. Salat
mempunyai dampak pada kesehatan jasmani dan mendorong semangat hidup.
c. Kita akan kembali ke akhirat. Kesibukan mengejar dunia jangan menyebabkan kita malas salat dan
zikir. Kita akan mati, dan ingat bahwa dunia ini sementara. Kita hanya akan membawa amal, bukan
kekayaan dunia. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri untuk kehidupan yang abadi.
d. Jangan menunda salat dan malas berzikir. Kuatkan tekad kalian untuk segera salat ketika
mendengar azan. Tunda pekerjaan, langsung persiapkan diri untuk salat.
e. Niat yang tulus. Salat dan zikir hendaknya dilandasi dengan niat tulus hanya karena Allah Swt,
bukan berniat untuk mendapatkan perhatian dari orang lain atau bahkan ingin terlihat sebagai
orang yang bertakwa.
f. Lakukan salat berjamaah. Upayakan untuk selalu salat berjamaah. Salat berjamaah lebih baik
daripada salat sendirian. Apabila tidak memungkinkan pergi ke masjid, ajak orang yang serumah
untuk salat berjamaah.
g. Berteman dengan orang yang rajin salat. Teman yang rajin salat akan mendorong kalian untuk rajin
salat. Oleh karena itu, pilihlah teman yang bisa mengajak kalian pada kebaikan.
h. Banyak membaca buku keislaman. Rajin membaca buku keislaman akan memperkuat ilmu agama.

Lampiran 3 : Glosarium
Shalat, Dzikir, Hikmah melaksanakan shalat, Istikomah.

Lampiran 4 : Daftar Pustaka


• Buku Guru dan Buku Siswa Kelas VII Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Jakarta : Kemendikbud
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
• Sumber lain yang Relevan: Buku tentang Tuntunan Shalat dan Dzikir
• Internet: youtube video Tuntunan Shalat dan situs ilmuguru .org

Tuo Limbur, Juli 2023.


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A. AZMI. T, S.Pd REZHI RIFANI, S.Pd.I


NIP. 196609132006041004 NIP.198909252019031004
MODUL AJAR
KURIKULUM MERDEKA

INFORMASI UMUM
IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : REZHI RIFANI, S.Pd.I Alokasi Waktu : 18 JP (6 x
Pertemuan)
Satuan : SMP Negeri 5 Limbur Tahun Penyusunan : 2023
Pendidikan Lubuk Mengkuang
Kelas / Semester : VII/Ganjil Fase : D
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Elemen Mapel : Fiqih

KOMPETENSI AWAL
• Melalui pembelajaran teknik jigsaw, peserta didik dapat menjelaskan dapat menjelaskan perintah
agama untuk untuk sujud syukur, sahwi dan tilawah.
• Melalui pembelajaran discovery, peserta didik dapat menjelaskan tata cara sujud sahwi, tilawah, dan
syukur sebagai sikap patuh terhadap aturan Allah Swt.
• Melalui pembelajaran diskusi, peserta didik dapat memahami hikmah melaksanakan sujud syukur,
sahwi dan tilawah.
• Melalui pembelajaran demonstrasi, peserta didik dapat mempraktikkan sujud sahwi, tilawah, dan
syukur sesuai ketentuan.

SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet ilmuguru.org 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang

MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi

PROFIL PELAJAR PANCASILA TARGET PESERTA DIDIK


1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak
maha Esa ada kesulitan dalam mencerna dan
2. Bergotong royong memahami materi ajar.
3. Berkebinekaan global
4. Mandiri
5. Bernalar kritis, dan
6. Kreatif

KOMPETENSI INTI
X. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Peserta didik dapat menjelaskan dapat menjelaskan perintah agama untuk untuk sujud syukur,
sahwi dan tilawah.
• Peserta didik dapat menjelaskan tata cara sujud sahwi, tilawah, dan syukur sebagai sikap patuh
terhadap aturan Allah Swt.
• Peserta didik dapat memahami hikmah melaksanakan sujud syukur, sahwi dan tilawah.
• Peserta didik dapat mempraktikkan sujud sahwi, tilawah, dan syukur sesuai ketentuan.

XI. PEMAHAMAN BERMAKNA


• Mampu memahami Perintah agama untuk untuk sujud syukur, sahwi dan tilawah
• Mampu mengetahui Pengertian sujud sahwi, sujud tilawah, dan sujud syukur
• Mampu mengetahui Hikmah melaksanakan sujud sahwi, sujud tilawah, dan sujud syukur.
• Mampu memahami dan mengetahui Tata Cara sujud sahwi,sujud tilawah, dan sujud syukur
XII. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pertanyaan Pemantik Pembelajaran
• Apa itu sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah?
• Apa perbedaan dari sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah?
• Bagaimana cara melakukan sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah?

KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Pertemuan Ke-1 pembelajaran Jigsaw


Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan • Siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim yang terdiri dari 4-6 orang disesuaikan dengan
Inti kondisi kelas yang ada.
(90 Menit) • Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda terkait dengan perintah agama
untuk melaksanakan sujud sahwi, sujud syukur, dan sujud tilawah.
• Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.
• Anggota materi yang berbeda yang telah mampelajari bagian/subbab yang sama
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab tersebut.
• Setelah selesai berdiskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
bergantian mengajar teman satu tim mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
• Tiap-tiap ahli mempresentasikan hasil diskusinya.
• Guru memberikan evaluasi.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Pertemuan Ke-2 pembelajaran discovery


Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.
Pertemuan Ke-2 pembelajaran discovery
Pendahuluan (10 Menit)

Kegiatan • Menyajikan stimulus dengan berupa bahan kajian awal mengenai tata cara sujud sahwi,
Inti sujud syukur, dan sujud tilawah.
(90 Menit) • Mengidentifikasi permasalahan yang relevan dengan materi
• Mencari dan mengumpulkan data tentang materi yang dikaji
• Mendiskusikan temuan hasil pencarian
• Membandingkan hasil diskusi antar kelompok terhadap temuan
• Menyimpulkan hasil diskusi dan kajian
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Pertemuan Ke-3 pembelajaran diskusi


Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan • Membuat kelompok yang terdiri dari 5-6 orang, sekaligus memilih ketua kelompok.
Inti • Membuat susunan pembagian tugas setiap anggota.
(90 Menit) • Memberikan stimulus sebelum diskusi dimulai terkait dengan hikmah melaksanakan
sujud sahwi, sujud syukur, dan sujud tilawah.
• Peserta didik berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan
• Secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya,
kelompok lain memberikan tanggapannya.
• Menyimpulkan hasil diskusi.
• Mereview hasil diskusi sebagai umpan balik untuk perbaikan
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.
Pertemuan Ke-4 pembelajaran demonstrasi
Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan • Guru menyampaikan capaian pembelajaran yang ingin dicapai.


Inti • Guru menyampaikan ringkasan materi yang akan di sampaikan.
(90 Menit) • Guru menyiapakan bahan atau alat yang diperlukan.
• Guru menunjuk salah seorang peserta didik untuk melakukan demonstrasi sesuai
dengan skenario yang disiapkan.
• Seluruh peserta didik memperhatikan demonstrasi dan menganalisisnya.
• Tiap peserta didik mengemukakan hasil analisisnnya dan pengalaman peserta didik
didemonstrasikan.
• Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan.
• Guru meminta peserta didik untuk membaca rubrik Ikhtisar untuk mengetahui poin-
poin penting materi yang dibahas.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Tuo Limbur, Juli 2023.


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A. AZMI. T, S.Pd REZHI RIFANI, S.Pd.I


NIP. 196609132006041004 NIP.198909252019031004
ASESMEN / PENILAIAN
KURIKULUM MERDEKA

A. ASESMEN/PENILAIAN
1. Penilaian Pembelajaran 1
Rubrik Penilaian
a. Penilaian Sikap Spiritual
Nama : …………………………………………
Kelas : …………………………………………
Semester : …………………………………………

Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” dengan jawaban yang jujur.
No Pernyataan Ya Tidak
Bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan Allah dengan
1
melaksanakan sujud syukur
2 Ketika melakukan dosa segera meminta ampun pada Allah Swt.
Menyadari kekhilafan gerakan atau bacaan dalam salat dengan
3
melaksanakan sujud sahwi pada akhir salat.
Melaksanakan sujud tilawah pada bacaan ayat-ayat sajdah dalam
4
Al-Qur’an
5 Menghayati bacaan dan makna Al-Qur’an yang sedang dibaca.

b. Penilaian Sikap Sosial


Nama : …………………………………………
Kelas : …………………………………………
Semester : …………………………………………

Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) (setuju), (kurang setuju), atau (tidak setuju) sesuai dengan keadaa
sebenarnya.
Jawaban
No Pernyataan Kurang Tidak
Setuju
Setuju Setuju
Berusaha tidak sombong atas prestasi yang
1
diperolehnya.
Memberikan sedekah pada orang yang
2
membutuhkan.
3 Berpenampilan sederhana.
Meminta maaf ketika melakukan kesalahan pada
4
orang lain.
5 Memaafkan orang yang meminta maaf.

c. Penilaian keterampilan
1) Membuat peta konsep tentang mengenai sujud syukur, sahwi, dan tilawah!
Aspek Penilaian Jumlah
No Nama
1 2 3 4 5 Skor
1
2
3
Dst
Keterangan: Skor maksimal 100
1. Kelengkapan dan kesesuaian materi , skor maksimal 20.
2. Gambar/simbol, skor maksimal 20.
3. Garis hubung, skor maksimal 20.
4. Kata kunci, skor maksimal 20.
5. Penyajian materi, skor maksimal 20.

2) Mencari data atau informasi dari berbagai sumber mengenai implementasi dari
perilaku rendah hati, menjauhkan diri dari perilaku sombong dan takabur, dan menjadi
insan yan pandai bersyukur dalam kehidupan sehari-hari.
Aspek Penilaian Jumlah
No Nama
1 2 3 Skor
1
2
3
dst
Aspek Penilaian: Skor Maksimal 10
1. Kejelasan dan kedalaman informasi, skor maksimal 3
2. Keakuratan sumber yang dipakai, skor maksimal 3
3. Kejelasan dan kerapihan resume/rangkuman, skor maksimal 4

3) Praktik sujud syukur, tilawah dan sahwi


No Aspek yang Dinilai Skor
1 Mendemonstrasikan sujud syukur, 4 = Sempurna, tidak ada kesalahan
tilawah, dan sahwi sesuai dengan 3 = Kurang dari 4 kesalahan
ketentuan 2 = Antara 5 – 10 kesalahan
1 = Lebih dari 10 kesalahan
Skor Maksimum 4

B. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


1. Pengayaan
• Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar selanjutnya dapat mengikuti
kegiatan pengayaan berupa pendalaman materi dengan membaca rubrik Selangkah Lebih
Maju.

2. Remedial
• Siswa diminta untuk menjawab secara lisan mengenai kegiatan pembelajaran hari ini.Guru
dapat memberikan skala 0–100 yang dapat dipilih siswa untuk menunjukkan pemahaman
mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah dilakukan.

REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


KURIKULUM MERDEKA

A. Refleksi Guru:
5. Apakah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik?
6. Apa momen paling berkesan saat proses kegiatan pembelajaran?
7. Apa tantangan yang dihadapi saat proses kegiatan pembelajaran?
8. Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?

B. Refleksi Peserta Didik:


• Apa kesan kalian tentang materi ini?
• Materi apa yang sudah kalian fahami?
• Bagian mana yang belum kalian fahami?
• Masihkah ada kesulitan dalam Mempelajari Sejarah Peradaban Islam pada masa Bani Umayyah di
Damaskus?

LAMPIRAN-LAMPIRAN
KURIKULUM MERDEKA

Lampiran 1 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : VII / .......
Mata Pelajaran : .................................................................................
Hari/Tanggal : .................................................................................
Nama siswa : .................................................................................
Materi pembelajaran : .................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
A. Penilaian Pembelajaran 1

Lampiran 2 : Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik


MENGAGUNGKAN ALLAH SWT.
DENGAN TUNDUK PADA PERINTAH-NYA

Kalian seharusnya lebih mensyukuri atas nikmat yang Allah Swt berikan. Kita dilahirkan dalam kondisi
sempurna. Kita diberi-Nya sepasang mata, sepasang telinga, mulut dan seterusnya. Mata kita, apakah sudah
digunakan untuk melihat hal yang baik? Atau mungkin sebaliknya, ia digunakan untuk melihat perbuatan
maksiat. Mulut kita, apakah sudah digunakan untuk berbicara kebaikan? Sudahkah kalian mensyukuri segala
nikmat yang diberikan oleh-Nya?

Ungkapan rasa syukur dapat dilakukan dengan berbagai cara, kapan dan di mana saja. Ungkapan rasa syukur
dapat ditampilkan setiap selesai makan, salat, tidur, dan sebagainya. Rasa syukur dapat diungkapkan pula
ketika di sekolah, di jalan, di rumah, dan di manapun berada. Cara mengungkapkan rasa syukur juga bermacam-
macam, seperti dengan mengucapkan alhamdulillāh, melakukan sujud syukur, memberi sedekah, dan
memperbanyak ibadah.

Kalian ingin menjadi orang yang pandai bersyukur? Allah Swt telah memberikan berbagai nikmat dan
kelebihan. Orang yang bersyukur tidak akan menjadi sombong. Manusia tetap menjadi hamba-Nya, sehebat
apapun kelebihan yang dimilikinya. Di hadapan-Nya, kita harus bersujud dan tunduk. Saat salat kita melakukan
sujud sebagai bentuk ketundukkan kepada-Nya. Dalam Islam, kita dianjurkan pula untuk sujud sahwi, syukur,
dan tilawah. Dengan sujud, hati kita akan damai dan tenang.
1. Perintah agama untuk Sujud Syukur, Sahwi dan Tilawah.
Sujud menggambarkan penghambaan dan kepasrahan diri kepada Allah Swt. Manusia bersujud hanya
kepada-Nya. Pada sesama manusia, kita diperintahkan untuk saling menghormati. Kaki, lutut, telapak
tangan, dan dahi menempel semuanya di atas alas. Hal ini menunjukkan kepatuhan, ketundukan, dan
kepasrahan kepada-Nya.

Setiap salat memiliki aktivitas sujud, kecuali salat jenazah. Pada setiap salat fardu, kita melakukan sujud
sebanyak 34 kali setiap hari. Semakin banyak salat sunah yang dilakukan, semakin banyak jumlah sujud
yang dilakukan.

Pada pembahasan ini, akan diuraikan beberapa macam sujud yang dapat dilakukan selain sujud dalam
salat. Sujud tersebut adalah sujud syukur, sahwi, dan tilawah.
a. Sujud Syukur
Syukur dimaknai sebagai terima kasih kepada Allah Swt. Sujud syukur dilaksanakan ketika
seseorang memperoleh nikmat dari-Nya dan terhindar dari bahaya. Kata alhamdulillāh, sering
diucapkan oleh kita. Selain mengucapkannya, kita dapat mengungkapkannya dengan sujud syukur.
Sujud syukur tidak hanya ucapan, namun juga dalam tindakan sujud. Rasulullah saw pernah
menyontohkan hal ini. Hukum sujud syukur tertera pada salah satu hadis Rasulullah saw.berikut:
ُ ‫يَص َّلَللاَُعليْهَوسلَّمَكانَاذاأتاهَُا ْم ٌرَيَسْرهَُا ْوَبُشربهَخ َّرساجدًا‬
َ‫ش ْك ًرَللاَتعالى‬ َّ ‫ع ْنَابىَب ْكرةَا َّنَالنَّب‬
)َ ‫(رواهَابوداودَوابنَماجهَوالترمذي‬
Dari Abu Bakrah r.a., “Sesungguhnya apabila datang kepada Nabi saw. Sesuatu yang
menggembirakan atau kabar suka, beliau langsung sujud bersyukur kepada Allah.” (H.R. Abu
Dāwud, Ibnu Mājah dan al-Tirmizi)

Sebab-sebab melaksanakan sujud syukur adalah :


1) Memperoleh nikmat dari Allah Swt.
Sujud syukur dilakukan ketika memperolah nikmat seperti kabar yang menyenangkan. Kita
dapat melakukannya langsung ketika nikmat itu diperoleh.

2) Terhindar dari bahaya


Sujud syukur dilakukan pula ketika kita dapat terhindar dari bahaya. Sujudnya dilakukan
ketika bahaya itu terhindar dari diri kita.

b. Sujud sahwi
Apa itu sujud sahwi? Sujud sahwi merupakan sujud karena lupa atau ragu dalam salat. Sujud ini
dilakukan 2 kali sebelum salam. Hukumnya adalah sunah, sebagaimana pada hadis dari Abu̅ Sa’i̅d
al-Khudri riwayat Muslim, Nabi Muhammad saw. bersabda:
ْ ‫ش َّك‬
َ‫َث ُ َّم‬،‫َوليبْنَعلىَماَاسْتيْقن‬ ْ ‫َف ْلي‬،‫َأرب ًعا‬
َّ ‫طرحَال‬ ْ ‫َفل ْمَيدْرَك ْمَصلَّىَثَلثًاَأ ْم‬،‫إذاَش َّكَأحدُ ُك ْمَفيَصلته‬
َ)‫َأنَيُسلمَ(رواهَمسلم‬ْ ‫ي ْس ُجدَُسجْ دتيْنَقبْل‬
“Apabila salah seorang di antara kamu ragu dalam salat, apakah ia telah mengerjakan tiga atau
empat rakaat, maka hendaklah ia menghilangkan keraguannya, dan salatnya diteruskan menurut
yang apa yang ia yakini, kemudian hendaklah ia sujud dua kali sebelum salam.” (H.R. Muslim)

Sujud sahwi dilakukan karena beberapa alasan, di antaranya adalah:


1) Lupa tidak melakukan salah satu rukun salat seperti rukuk atau sujud.
2) Ragu atau lupa jumlah rakaat.
3) Lupa membaca doa qunut (bagi orang yang terbiasa qunut).
4) Lupa mengerjakan tasyahud awal.
5) Kekurangan atau kelebihan jumlah rakaat.

Seseorang harus segera berdiri dan melengkapi rakaat apabila ada yang mengingatkan bahwa
rakaatnya kurang. Selanjutnya, ia melakukan sujud sahwi.

c. Sujud Tilawah
Kalian pernah melihat orang yang sujud ketika membaca Al-Qur’an? Itu disebut dengan sujud
tilawah. Sujud tilawah dilakukan ketika membaca ayat-ayat sajdah dalam Al-Qur’an baik ketika
salat maupun di luar salat. Begitu pula, pada saat membaca/menghafal atau pada saat
mendengarkan bacaan Al-Qur’an. Sujud tilawah adalah sunah.

Salah satu dasar hukum sujud tilawah adalah hadis Ibnu ‘Umar yang diriwayatkan oleh al-Bukhari
dan Muslim.
ُ ُ ‫َالقُ ْرانَفي ْقرأ‬
ُ ‫سورةًَفيْهاَسجْ دةٌَفي ْس ُجدَُون ْس ُجدَُمعهَُحتَّىَمايجدَُب ْع‬
َ‫ضناَم ْوض ًَعالمكانَجبْهته‬ ْ ُ ‫كانَي ْقرأ‬
)‫(راواهَالبخاريَومسلم‬
“Nabi saw. pernah membaca Al Qur’an yang di dalamnya terdapat ayat sajadah. Kemudian ketika
itu beliau bersujud, kami pun ikut bersujud bersamanya sampai-sampai di antara kami tidak
mendapati tempat karena posisi dahinya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Sujud tilawah dilakukan karena membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah baik di dalam maupun
di luar salat. Adapun ayat-ayat sajdah yang ada di dalam Al-Qur’an berjumlah 15 yaitu: Q.S. al-
A’rāf/7: 206, Q.S. arRa’d/13:15, Q.S. an-Naḥl/16: 49, Q.S. Al-Isra’/17: 109, Q.S. al-Hajj/22: 18, Q.S.
Maryam/19: 58, Q.S. al-Hajj/22: 77, Q.S. al-Furqān/25: 60, Q.S. an-Naml/27:25 Q.S. as-Sajdah/32:
15, Q.S. Ṣ ad/38: 24, Q.S. Fussilat/41: 38, Q.S. an-Najm/53: 62, Q.S. al-Insyiqaq/84: 21, dan Q.S. al-
‘Alaq/96 ayat 19.
Syarat pelaksanaan sujud tilawah sebagai berikut:
1) Suci dari hadas dan najis.
2) Menghadap kiblat.
3) Menutup aurat.

Adapun rukun sujud tilawah yaitu niat, takbiratul ihram, sujud satu kali dengan diawali bacaan
takbir, duduk setelah sujud dengan tumakninah tanpa membaca tasyahud, dan salam.

2. Tata Cara Pelaksanaan Sujud Syukur, Sahwi, dan Tilawah.


a) Tata Cara Sujud Syukur
Tata cara sujud syukur cukup mudah untuk dipraktikkan dan dilaksanakan. Adapun tata cara yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Menghadap kiblat.
2) Niat untuk sujud syukur.
3) Sujud seperti sujud dalam salat dengan membaca doa sebagai berikut:

“Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”
4) Duduk kembali
5) Salam

b) Tata Cara Sujud Sahwi


Apabila seseorang lupa akan bilangan salat yang sedang dikerjakan, atau lupa tidak melakukan
tahiyat awal, maka melakukan sujud 2 kali sebelum salam. Bagaimana caranya? Berikut ini adalah
beberapa langkahnya.
1) Sujud sebelum salam setelah membaca tasyahud akhir, dengan bacaan sebagai berikut:

“Maha Suci Allah yang tidak tidur dan lupa”.


2) Bangun dari sujud dengan dengan mengucapkan takbir,
3) Duduk sebentar, takbir, dilanjutkan dengan sujud kedua. Doanya sama seperti sujud pertama.
4) Duduk kembali dan diakhiri oleh salam.
c) Tata Cara Sujud Tilawah
Sujud tilawah dapat dilakukan dengan tata cara sebagai berikut:
1) Sujud tilawah (di luar salat)
Adapun cara yang melakukan sujud tilawah di luar salat adalah sebagai berikut:
• Berdiri menghadap kiblat
• Berniat sujud tilawah
• Takbiratul ihram
• Melakukan sujud (cukup satu kali)

Doa yang dibaca pada saat sujud seperti berikut ini:


‫ين‬ ْ ‫َِلاَُأحْ س ُن‬
َ ‫َالخالق‬ َّ ‫سجدَوجْ هىَللَّذىَخلقهَُوص َّورهَُوش َّقَس ْمعهَُوبصرهَُبح ْولهَوقُ َّوتهَتبارك‬
Wajahku bersujud kepada Dzat yang menciptakannya, yang membentuknya, dan yang
memberi pendengaran dan penglihatan, Maha Suci Allah sebaik-baiknya pencipta”
• Duduk sejenak
• Membaca salam

2) Sujud tilawah (di dalam salat).


Cara melakukan sujud tilawah di dalam salat adalah sebagai berikut:
a) Ketika sedang berdiri dalam salat membaca ayat sajdah atau imam membaca ayat
sajdah, langsung mengerjakan sujud satu kali dengan membaca doa sujud tilawah.
b) Setelah sujud, langsung berdiri lagi dan melanjutkan salat kembali.

3. Hikmah Sujud Syukur, Sahwi, dan Tilawah


Kalian tentu sudah memahami sujud syukur, sahwi, dan tilawah. Kalian dapat mempraktikkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Ketiga sujud ini mengajarkan sesuatu yang berharga untuk mewujudkan kebaikan
diri dan dalam kehidupan bermasyarakat. Pelajaran berharga yang dapat dipetik dari ketiga sujud
tersebut antara lain:
a) Manusia tidak boleh sombong dan angkuh walaupun punya kelebihan.
b) Memahami bahwa setiap orang pasti pernah berbuat salah. Apabila seseorang mengakui kesalahan
dan minta maaf, maka kita hendaknya memberi maaf.
c) Manusia tempatnya salah dan dosa sehingga ketika melakukan kesalahan hendaknya segera
meminta maaf.
d) Lebih menghayati bacaan dan makna Al-Qu’ran.
e) Mendekatkan diri kepada Allah Swt.
f) Mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt.
g) Memperoleh kepuasan batin berkaitan dengan anugerah yang diterima dari Allah Swt.
h) Memperoleh tambahan nikmat dari Allah Swt. dan selamat dari siksa-Nya.

Lampiran 3 : Glosarium
sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah.

Lampiran 4 : Daftar Pustaka


• Buku Guru dan Buku Siswa Kelas VII Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Jakarta : Kemendikbud
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
• Sumber lain yang Relevan: Buku tentang sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah
• Internet: youtube video Tata Cara sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah dan Membaca Artikel
sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah
• Dan situs web hanya di ilmuguru .org

Tuo Limbur, Juli 2023.


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A. AZMI. T, S.Pd REZHI RIFANI, S.Pd.I


NIP. 196609132006041004 NIP.198909252019031004
MODUL AJAR
KURIKULUM MERDEKA

INFORMASI UMUM
IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : REZHI RIFANI, S.Pd.I Alokasi Waktu : 18 JP (6 x
Pertemuan)
Satuan : SMP Negeri 5 Limbur Tahun Penyusunan : 2023
Pendidikan Lubuk Mengkuang
Kelas / Semester : VII/Ganjil Fase : D
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Elemen Mapel : Sejarah Peradaban
Islam

KOMPETENSI AWAL
• Melalui pembelajaran inquiry, peserta didik dapat menceritakan sejarah berdirinya Bani Umayyah di
Damaskus.
• Melalui pembelajaran discovery, peserta didik dapat menjelaskan kemajuan peradaban Islam pada
masa Bani Umayyah di Damaskus dalam bidang pemerintahan, hukum, sosial, ekonomi, keagamaan,
dan pendidikan.
• Melalui pembelajaran berbasis produk, peserta didik dapat membuat bagan time line
perkembangan peradaban Islam pada masa Bani Umayyah sehingga dapat memetik nilai Islami dari
kemajuan peradaban.

SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang
Gurubantu.com

MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi

PROFIL PELAJAR PANCASILA TARGET PESERTA DIDIK


1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak
maha Esa ada kesulitan dalam mencerna dan
2. Bergotong royong memahami materi ajar.
3. Berkebinekaan global
4. Mandiri
5. Bernalar kritis, dan
6. Kreatif

KOMPETENSI INTI
XIII. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Peserta didik dapat menceritakan sejarah berdirinya Bani Umayyah di Damaskus.
• Peserta didik dapat menjelaskan kemajuan peradaban Islam pada masa Bani Umayyah di Damaskus
dalam bidang pemerintahan, hukum, sosial, ekonomi, keagamaan, dan pendidikan.
• Peserta didik dapat membuat bagan time line perkembangan peradaban Islam pada masa Bani
Umayyah sehingga dapat memetik nilai Islami dari kemajuan peradaban.

XIV. PEMAHAMAN BERMAKNA


• Mampu mengetahui Sejaran Bani Umayyah di Damaskus
• Mampu mengetahui kemajuan peradaban Islam pada masa Bani Umayyah di Damaskus
• Mampu mengetahui Nilai Islami dari Kemajuan Peradaban pada masa Bani Umayyah di Damaskus
XV. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pertanyaan Pemantik Pembelajaran
• Apakah kalian sudah tahu tentang peradaban islam pada masa Bani Umayyah di Damaskus?
• Kemajuan apa yang diperoleh pada masa peradaban Islam Bani Umayyah di Damaskus?
• Bagaimana Nilai Islami dari Kemajuan Peradaban pada masa Bani Umayyah di Damaskus?

KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Pertemuan Ke-1 : pembelajaran Inquiry


Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan • Mengidentifikasi pernyataan-pernyataan mengenai sejarah berdirinya Bani Umayyah di


Inti Damaskus.
(90 Menit) • Merumuskan hipotesis atau pertanyaan mengenai materi tersebut.
• Mengumpulkan data tentang materi yang dipelajari dari berbagai sumber belajar.
• Menganalisis dan menginterpretasikan materi yang ditemukan.
• Mengambil kesimpulan.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Pertemuan Ke-2 pembelajaran discovery


Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan • Menyajikan stimulus dengan berupa bahan kajian awal kemajuan peradaban Islam Bani
Inti Umayyah di Damaskus.
(90 Menit) • Mengidentifikasi permasalahan yang relevan dengan materi.
• Mencari dan mengumpulkan data tentang materi yang dikaji.
• Mendiskusikan temuan hasil pencarian.
• Membandingkan hasil diskusi antar kelompok terhadap temuan.
Pertemuan Ke-2 pembelajaran discovery
Pendahuluan (10 Menit)
• Menyimpulkan hasil diskusi dan kajian.

Penutup (10 Menit)


1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Pertemuan Ke-3 pembelajaran berbasis produk


Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan • Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan tentang bagan time line.


Inti • Membuat bagan time line tentang kemajuan peradaban dan memetik nilai Islam pada
(90 Menit) kemajuan tersebut pada masa Bani Umayyah di Damaskus.
• Mempresentasikan hasil produk.
• Mengevaluasi pengalaman saat membuat produk bersamaan dengan melakukan
refleksi.
• Guru meminta peserta didik untuk membaca rubrik Ikhtisar untuk mengetahui poin-
poin penting materi yang dibahas.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Tuo Limbur, Juli 2023.


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A. AZMI. T, S.Pd REZHI RIFANI, S.Pd.I


NIP. 196609132006041004 NIP.198909252019031004
ASESMEN / PENILAIAN
KURIKULUM MERDEKA

A. ASESMEN/PENILAIAN
1. Penilaian Pembelajaran 1
Rubrik Penilaian
a. Penilaian Sikap Spiritual
Nama : ………………………………………..
Kelas : ………………………………………..
Semester : ………………………………………..

Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” dengan jawaban yang jujur.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Menumbuhkan semangat yang tinggi dalam menuntut ilmu
2 Mengaitkan proses belajar dengan nama Allah Swt.
3 Mempersiapkan bahan belajar sebelum belajar dimulai.
4 Senang mempelajari kandungan ayat al-Qur’an.
5 Merasa kurang terhadap llmu pengetahuan yang di miliki.

b. Penilaian Sikap Sosial


Nama : ………………………………………..
Kelas : ………………………………………..
Semester : ………………………………………..

Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) (setuju), (kurang setuju), atau (tidak setuju) sesuai dengan keadaa
sebenarnya.
Jawaban
No Pernyataan Kurang Tidak
Setuju
Setuju Setuju
Mendahulukan kepentingan umum daripada
1
kepentingan pribadi.
2 Disiplin dalam belajar.
3 Menghormati orang yang punya ilmu.
4 Menjaga persatuan dan kesatuan dengan sesama
5 Terlibat dalam kegiatan yang baik di masyarakat.

c. Penilaian keterampilan
1) Mencari data atau informasi dari berbagai sumber mengenai penjelasan implementasi
dari perilaku menumbuhkan rasa cinta tanah air dan semangat membangun negeri
dalam kehidupan sehari-hari
Aspek Penilaian Jumlah
No Nama
1 2 3 Skor
1
2
3
Dst.
Aspek Penilaian: Skor Maksimal: 10
1. Kedalaman dan kejelasan informasi, skor maksimal 3
2. Keakuratan sumber yang dipakai, skor maksimal 3
3. Kejelasan dan kerapihan resume/rangkuman, skor maksimal 4

2) Membuat bagan time line perkembangan peradaban Islam pada masa Bani Umayyah
Nama Produk : ………………………………………..
Kelas : ………………………………………..
Nama Kelompok : ………………………………………..
Nama Anggota : ………………………………………..

Skor 1-5
No Aspek
1 2 3 4 5
Perencanaan
1
c. Persiapan
d. Produk
Tahapan Proses Pembuatan
d. Persiapan Alat dan Bahan
2
e. Teknik Pengolahan
f. Kerjasama Kelompok
Tahap Akhir
d. Bentuk Penayangan
3
e. Kreatifitas
f. Inovasi
Total Skor

Keterangan penilaian:
a. Perencanaan:
1 = sangat tidak baik, tidak ada musyawarah dan penentuan produk sesuai
topik.
2 = tidak baik, ada musyawarah dan tapi tidak ada penentuan produk sesuai
topik.
3 = cukup baik, ada musyawarah tapi tidak diikuti semua anggota kelompok
dan ada penentuan produk tapi tidak sesuai topik.
4 = baik, ada musyawarah tapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada
penentuan produk sesuai topik.
5 = sangat baik, ada musyawarah diikuti semua anggota kelompok dan ada
penentuan produk sesuai topik.

b. Tahapan Proses Pembuatan


1 = sangat tidak baik, tidak ada alat dan bahan, tidak mampu menguasai
teknik pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok.
2 = tidak baik, ada alat dan bahan dan tidak mampu menguasai teknik
pengolahan dan tidak ada kerjasama kelompok.
3 = cukup baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan
dan tidak ada kerjasama kelompok.
4 = baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan dan
ada kerjasama beberapa anggota kelompok.
5 = sangat baik, ada alat dan bahan dan mampu menguasai teknik pengolahan
dan ada kerjasama kelompok.

c. Tahap akhir
1 = sangat tidak baik, tidak ada produk.
2 = tidak baik, ada produk tapibelum selesai.
3 = cukup baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topic tapi
belum ada inovasi dan kreativitas.
4 = baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topik ada
kreativitas tapi belum ada inovasi.
5 = sangat baik, ada produk bentuk penayangan proporsional sesuai topic ada
kreativitas dan inovasi.

d. Petunjuk Penskoran :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 100

B. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


1. Pengayaan
• Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar selanjutnya dapat mengikuti
kegiatan pengayaan berupa pendalaman materi dengan membaca rubrik Selangkah Lebih
Maju.

2. Remedial
• Siswa diminta untuk menjawab secara lisan mengenai kegiatan pembelajaran hari ini.Guru
dapat memberikan skala 0–100 yang dapat dipilih siswa untuk menunjukkan pemahaman
mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah dilakukan.
REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK
KURIKULUM MERDEKA

A. Refleksi Guru:
7. Apakah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik?
8. Apa momen paling berkesan saat proses kegiatan pembelajaran?
9. Apa tantangan yang dihadapi saat proses kegiatan pembelajaran?
10. Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?

B. Refleksi Peserta Didik:


• Apa kesan kalian tentang materi ini?
• Materi apa yang sudah kalian fahami?
• Bagian mana yang belum kalian fahami?
• Masihkah ada kesulitan dalam Mempelajari Sejarah Peradaban Islam pada masa Bani Umayyah di
Damaskus?

LAMPIRAN-LAMPIRAN
KURIKULUM MERDEKA

Lampiran 1 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : VII / .......
Mata Pelajaran : .................................................................................
Hari/Tanggal : .................................................................................
Nama siswa : .................................................................................
Materi pembelajaran : .................................................................................
.................................................................................
.................................................................................

A. Penilaian Pembelajaran 1

Lampiran 2 : Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik


DAMASKUS: PUSAT PERADABAN
TIMUR ISLAM (661-750 M)

Kalian pasti akan bertanya, mengapa sejarah penting dipelajari? Pertanyaan seperti ini tentu bisa diarahkan
pada satu fase kemajuan Islam di masa lampau. Sejarah memberikan penjelasan mengenai kemajuan bangsa,
contohnya pada masa Umayyah di Damaskus (661-750 M). Sebagai muslim selayaknya kita bangga bahwa umat
Islam pernah mengalami kejayaan. Namun, di samping itu terdapat pula informasi kemunduran umat Islam
pada masa tertentu. Hal tersebut dapat menyadarkan kita untuk memperbaiki keadaan dan menumbuhkan
semangat mencapai kemajuan.

Kita tidak boleh melupakan sejarah. Dengan mempelajari sejarah, kita dapat mengetahui hal positif dan negatif.
Kedua hal ini menjadi pendorong untuk memperbaiki perilaku dan membangun peradaban baru.
Dengan mempelajari sejarah, kita bisa memahami keunggulan suatu bangsa. Umat Islam pernah berjaya pada
zaman Umayyah di Damaskus pada tahun 661-750 M. Sementara di belahan dunia lain, Eropa sedang
mengalami zaman kegelapan. Nilai-nilai penting dari sejarah dapat menjadi penyemangat dalam meningkatkan
prestasi sesuai dengan kondisi kehidupan sekarang dan masa depan.
1. Sejarah berdirinya Bani Umayyah di Damaskus.
Setelah masa Al-khulafā al-rāsyidu̅ n, berdiri sebuah dinasti yang disebut dengan Bani Umayyah (41
H/661 -132H/750 M). Mu’a̅ wiyah bin Abu̅ Sufya̅ n bin Harb bin Abd Mana̅ f adalah pendirinya. Silsilahnya
bertemu dengan Rasulullah saw. pada Abd Mana̅ f. keluarga Hasyim (Bani Hasyim) menjadi panggilan bagi
keluarga Rasulullah saw. Sementara keturunan Umayyah disebut dengan keluarga Umayyah (Bani
Umayyah). Mu’a̅ wiyah menjadi khalifah pertama Bani Umayyah. ibu kotanya adalah Damaskus.

Mu’a̅ wiyah bin Abu̅ Sufya̅ n berhasil mendirikan dinasti ini, bukan hanya karena kemenangan diplomasi
pada peristiwa Ṣ iffin. Akan tetapi, ia memiliki pemikiran yang kuat untuk membangun masa depan.
Dukungan terhadapnya diperoleh dari Bani Umayyah dan orang-orang Suriah.

Mu’a̅ wiyah bin Abu̅ Sufya̅ n dipandang sebagai negarawan sejati. Dia mampu memainkan peranan sebagai
administrator yang bijaksana. Para pejabatnya ditempatkan sesuai dengan kemampuan. Mu’a̅ wiyah bin
Abu̅ Sufya̅ n sebagai khalifah pertama yang mengubah pemerintahan dari demokratis menjadi
kepemimpinan yang turun temurun. Bahkan, seluruh rakyatnya diwajibkan untuk setia pada Ya̅ zid,
anaknya. Selain kepemimpinan turun temurun, pejabat pada Dinasti Umayyah berasal dari keturunan
Arab.

Mu’a̅ wiyah bin Abu̅ Sufya̅ n berpengalaman dalam politik. Ia pernah menjadi seorang pemimpin pasukan
untuk menaklukkan Suriah, Palestina, Romawi, dan Mesir. Mu’a̅ wiyah pernah menjabat Gubernur Syam
yang membawahi Palestina dan Mesir. Selain mengubah sistem pemerintahan, Mu’a̅ wiyah bin Abu̅ Sufya̅ n
memindahkan pusat pemerintahan, yaitu dari Madinah ke Damaskus.

Pada awal pemerintahan Mu’a̅ wiyah bin Abu̅ Sufya̅ n , wilayah diperluas hingga ke India. Ke India, dia
mengutus Muhallab bin Abu̅ Sufrah. Ya̅ zid bin Mu’a̅ wiyah memimpin perluasan ke wilayah barat daerah
Byzantium. Perluasan mencapai pula daerah luar Arab, seperti kota Konstantinopel. Ahli sejarah
mencatat terdapat 13 orang yang pernah menjadi khalifah pada Dinasti Umayyah di Damaskus. Untuk
lebih memudahkan mengetahui para Khalifah Bani Umayyah di Damaskus, perhatikan tabel berikut ini:
Tahun
No Nama Khlaifah Tahun Masehi
Hijrah
1 Mu’a̅ wiyah bin Abu̅ Sufya̅ n 41-60 661-680
2 Ya̅ zid bin Mu’a̅ wiyah bin Abu̅ Sufya̅ n 60-64 680-683
3 Mu’a̅ wiyah bin Ya̅ zid 64-64 683-684
4 Marwa̅ n bin Hakam 64-65 684-685
5 ‘Abd al-Ma̅ lik bin Marwa̅ n 65-86 685-705
6 Al-Wa̅ lid bin ‘Abd al-Ma̅ lik 86-96 705-715
7 Sulaima̅ n bin ‘Abd al-Ma̅ lik 96-99 715-717
8 ‘Umar bin ‘Abd al-‘Aziz 99-101 717-720
9 Ya̅ zid bin ‘Abd al-Ma̅ lik 101-105 720-724
10 Hisya̅ m bin ‘Abd al-Ma̅ lik 105-125 724-743
11 Al-Wa̅ lid bin Ya̅ zid 125-126 743-744
12 Ibra̅ him bin al-Wa̅ lid 126-127 744-744
13 Marwa̅ n bin Muhammad 127-132 744-750

Dinasti ini telah menggapai berbagai kemajuan, perkembangan, dan perluasan daerah. Pada masa
Mu’a̅ wiyah bin Abu̅ Sufya̅ n , pasukan pengepung Konstantinopel dapat ditarik. Beliau mendirikan
Departemen Pencatatan (Di̅wa̅ n al-Khatam), mendirikan pelayanan pos (Di̅wa̅ n al-Bari̅d). Pemisahan
urusan keuangan dari urusan pemerintahan diatur secara teknis dengan pengangkatan seorang pejabat
khusus, yaitu ṣaḥib al-kharaj. Penambahan wilayah kekuasaan diperluas pada pada masa pemerintahan
Wa̅ lid bin ‘Abd al-Ma̅ lik , yaitu pada 86 – 96 H / 705 – 715 M.

Keadaan dalam negeri dalam kondisi aman semua permasalahan bisa teratasi pada masa ‘Abd al-Ma̅ lik
bin Marwa̅ n (65 – 86 H/ 685 – 705 M). Begitu kemajuan peradaban dapat dicapai khususnya pada bidang
politik di masa Wa̅ lid bin ‘Abd al-Ma̅ lik (86–96 H/ 705 – 715 M).

Wa̅ lid bin ‘Abd al-Ma̅ lik berusaha memperluas wilayahnya sampai ke wilayah Afrika Utara yaitu ke al-
Aqsa̅ ’ dan Spanyol (Andalusia). Kegigihan dan keberanian panglima perang Mu̅ sa̅ bin Nuṣ air dapat
membuka peluang untuk melakukan langkah memperluas wilayah dengan mengirim Tariq bin Ziyad
untuk merebut Andalusia. Pada tahun 711 M, Ṭa̅ riq bin Ziya̅ d berhasil menduduki sebuah selat antara
Afrika dan Spanyol, yaitu Selat Gibraltar, yang diambil dari kata Jabal Ṭariq.

Khalifah ketiga yang besar pada dinasti ini adalah ‘Umar bin ‘Abd al-‘Azi̅z (99-101 H/ 717-719 M). Ia
terkenal dengan ketakwaan dan keadilannya. Di Madinah, ia menghabiskan waktu untuk belajar ilmu
agama, khususnya bidang hadis. Pada awalnya, dia pejabat yang kaya raya. Ketika menjadi khalifah,
berubah menjadi orang yang zuhud, bekerja keras, sederhana, dan pejuang tangguh. Tanah, perhiasan
isteri, dan kekayaan lainnya diberikan kepada baitul-mal.

‘Umar bin ‘Abd al-‘Azi̅z memiliki kebijakan pemerintahan yang mendukung pada kemajuan. Ia
memerintahkan pengumpulan hadis. Ia mampu mendamaikan antara Mu’a̅ wiyah, Khawarij, dan Syi’ah.
Gaji gubernur dinaikkan. Pemerataan kemakmuran diberikan melalui santunan kepada fakir miskin.
Dinas pos diperbaharui. Kedudukan orang non Arab yang dinomorduakan dengan orang-orang Arab
menjadi disamakan. Ia mampu menciptakan kesatuan muslim secara umum. Selain itu, pajak dapat
dikurangi. Pembayaran jizyah dihentikan bagi orang yang baru masuk Islam.

Marwa̅ n bin Muḥammad merupakan khalifah terakhir Umayyah di Damaskus. Pemerintahan pada
masanya sedang mengalami perpecahan. Masa jabatannya hampir seluruhnya difokuskan untuk menjaga
kekuasaan Umayyah, seperti rongrongan dari keluarga ‘Abbasiyyah.

Kekuasaannya dikalahkan oleh Abu̅ al-‘Abba̅ s al-Saffah dari keluarga Abbasiyah dalam sebuah
pertempuran di Sungai Zab. Sekitar 300 orang lebih, anggota keluarga Umayyah terbunuh.

Marwa̅ n bin Muḥammad mencari perlindungan. Ia berharap memperoleh perlindungan di barat, namun
tertangkap di Sungai Nil. Meninggalnya Marwan menjadi tanda berakhirnya kekuasaan Umayyah di
Damaskus. Namun, ada satu orang yang selamat dalam proses pembunuhan kepada keturunan Bani
Umayyah, yaitu ‘Abd al-Rahma̅ n bin Mu’a̅ wiyah. Dia dapat lolos dengan melarikan diri ke Spanyol.
Selanjutnya, pemerintahan Islam didirikan di Spanyol.

2. Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus


Peradaban Islam pada Bani Umayyah di Damaskus dicirikan dengan berbagai kemajuan tata kelola di
berbagai bidang. Bidang yang dikembangkan di antaranya adalah pemerintahan, hukum, sosial, ekonomi,
keagamaan, dan pendidikan.
a. Pemerintahan
Struktur dan administrasi pemerintahan Bani Umayyah merupakan penyempurnaan dari al-
khulafā al-rāsyidu̅ n yang dibentuk oleh Khalifah ‘Umar bin Khattāb. Wilayah kekuasaannya yang
luas terbagi pada beberapa provinsi yang dipimpin oleh gubernur (wali atau amir) yang diangkat
oleh khalifah. Beberapa orang kātib (sekretaris) mendampingi gubernur, seorang ḥ ājib (pengawal
dan kepala rumah tangga istana), dan pejabat-pejabat lainnya antara lain ṣ āḥ ib al-kharaj (pejabat
pendapatan), ṣ āḥ ib al-syurṭah (pejabat kepolisian) dan kadi (hakim/ kepala keagamaan). Kadi dan
pejabat pendapatan diangkat oleh khalifah dan bertanggung jawab kepadanya secara langsung.

Lembaga dan departemen seperti al-ka̅ tib, al-ḥ a̅ jib, dan di̅wa̅ n dapat terbentuk di tingkat
pemerintahan pusat. Lembaga al-ka̅ tib terdiri atas ka̅ tib al-rasa̅ ’il (sekretaris negara), ka̅ tib al-
kharaj (sekretaris pendapatan negara), ka̅ tib al-jund (sekretaris militer), ka̅ tib al-syurṭah
(sekretaris kepolisian), dan sekretaris kadi (panitera). Para ka̅ tib tersebut memiliki tugas untuk
mengelola administrasi negara secara rapih dan baik untuk mewujudkan kemaslahatan.
Pengaturan pejabat atau siapapun yang ingin bertemu dengan khalifah dipegang oleh Al-Ḥ a̅ jib.
Adapun tugas pemeliharaan keamanan masyarakat dan negara dikelola oleh lembaga al-syurṭah.

Selain itu dalam pemerintahan Bani Umayyah dibentuk juga beberapa di̅wa̅ n atau departemen
yaitu:
1) Departemen yang mengurusi surat-surat negara dari khalifah kepada para gubernur atau
menerima surat-surat dari gubernur adalah Di̅wa̅ n al-Rasa̅ ’il.
2) Lembaga atau pencatatan yang meregistrasi dan menyalin semua keputusan khalifah atau
peraturan-peraturan pemerintahan yang dikirim ke daerah adalah Di̅wa̅ n al-Khatam.
3) Departemen yang mengelola pendapatan negara adalah Di̅wa̅ n alKharaj.
4) Layanan pos dan pengiriman informasi berita dari pusat ke daerah atau sebaliknya dikelola
oleh Di̅wa̅ n al-Bari̅d.
5) Lembaga atau departemen pertahanan yang bertugas mengorganisasi militer adalah Di̅wa̅ n
al-Jund.

b. Hukum
Al-qada̅ , al-ḥisbah, dan maẓ alim merupakan bagian dari pelaksanaan hukum. Al-qada̅ sebagai
badan peradilan dipimpin oleh seorang kadi. Ia memiliki tugas membuat fatwa-fatwa hukum dan
peraturan sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an, sunah dan ijtihad. Badan ini terbebas dari pengaruh
penguasa, terutama dalam menerapkan keputusan hukum terhadap pejabat atau pegawai yang
melakukan pelanggaran. Masalah kriminal yang perlu penyelesaian ditangani oleh badan al-ḥisbah.
Badan al-maẓ alim bertugas meninjau kembali kesahihan dan keadilan putusan hukum oleh kadi.
Badan ini lebih tinggi dari Al-qada̅ dan al-ḥisbah.

c. Sosial
Hubungan antar banngsa Arab Muslim dibuka oleh dinasti ini. Begitu pula, terhadap negara
taklukan seperti Mesir, Persia, dan Eropa. Berkat hubungan ini, lahir kreativitas baru pada bidang
seni dan ilmu pengetahuan. Dome of The Rock di Jerussalem merupakan salah satu bangunan
monumen terbaik pada masa Bani Umayyah.

d. Ekonomi
Jalur perdagangan pada masa ini menjadi semakin lancar. Pelabuhan dagang yang ramai dan
makmur di antaranya adalah Basrah di Teluk Persia, begitu pula Aden.

Pada masa Bani Umayyah dicetak mata uang khusus, juga mengembangkan beberapa jabatan
sehingga memperbesar lapangan pekerjaan. Gaji tetap yang diperoleh berdampak pada
kesejahteraan. Pengumpulan pajak ditetapkan oleh khalifah. Misalnya, pada zaman Mu’a̅ wiyah bin
Abu̅ Sufya̅ n , ditetapkan 2,5% pajak dari pendapatan. Hal ini hampir sama dengan zakat penghasilan
pada masa sekarang.
Ekonomi diperbaiki pada masa awal pendirian dinasti ini. Kondisi ini tidak secara langsung
berdampak luas pada sektor ekonomi. Penataan hukum dipengaruhi oleh pemberian gaji dari Bait
al-Māl kepada kadi sebagai sebuah jabatan profesional. Seorang kadi bersifat independen dan dapat
memutuskan satu perkara dengan leluasa, termasuk menindak pejabat negara.

Perekonomian yang dibangun menjadi salah satu pilar utama di zaman Bani Umayyah. Ekonomi
dapat ditumbuhkan. Ekonomi yang mapan mampu mendorong terbentuknya bangunan
masyarakat Muslim yang rapi, khususnya pada aspek kerukunan antar umat beragama. Keragaman
sosial masyarakat merupakan dampak dari wilayah kekuasaan yang luas. Hal ini terjadi pada aspek
sosial, budaya, dan agama. Meskipun demikian, tatanan yang kokoh dan terbuka dapat ditingkatan
lebih berhasil bagi setiap masyarakat sesuai dengan perannya dalam pembangunan.

e. Keagamaan
Kehidupan masyarakat pada masa ini dipengaruhi oleh Islam. Fanatisme bangsa Arab dipandang
efektif dalam membangun negara Islam. Bangsa Arab menjadi bagian dari bangsa Islam. Masjid dan
bangunan artistik banyak dibangun memenuhi kota. Gaya Persia dengan nuansa Islam dipadukan
secara kental pada setiap sisi bangunan. Sebuah masjid agung terkenal dengan sebutan Masjid
Damaskus dibangun pada masa al-Wa̅ lid dengan rancangan Abu̅ ‘Ubaidah bin Jarrah. Begitu pula,
kota baru yaitu kota Kairawan dibangun oleh ‘Uqbah bin Na̅ fi.

Ilmu agama sudah tampak berkembang pada masa Bani Umayyah ini. Banyak ulama yang fokus
pada kajian ilmu keagamaan, seperti ilmu tafsir, hadis, dan hukum Islam. Selain itu, berkembang
pula ilmu-ilmu yang berhubungan dengan ilmu agama, yaitu ilmu-ilmu bahasa seperti nahwu,
bahasa, dan sastra.

Imam mazhab yang hidup pada masa ini adalah Ima̅ m Ḥanafi (Abu̅ Ḥanifah) dan Ima̅ m Ma̅ lik bin
Anas. Pada bidang tasawuf, terdapat Ḥasan al-Baṣ ri dan Rabi̅’ah al-‘Adawiyah. Dalam bidang hadis,
terdapat ‘Umar bin ‘Abd al-‘Azi̅z. Dalam bidang tafsir, terdapat ‘Abdulla̅ h bin ‘Abba̅ s dari Madinah,
‘Abdulla̅ h bin Mas’u̅ d dari Mekah, Sa’ad bin Zubair, dan Muja̅ hid murid Ibn ‘Abba̅ s.

f. Pendidikan
Pada masa Bani Umayyah, perkembangan pendidikan dalam hal ini ilmuilmu non keagamaan belum
begitu menonjol. Penerjemahan buku-buku dari bahasa non-Arab belum memiliki arti yang
penting. Khalifah sibuk dalam menyelenggarakan pemerintahan yang mapan selain terjadinya
pembebasan wilayah-wilayah baru.

Tradisi Arab dengan produk syair lebih menonjol dibandingkan tradisi ilmiah. Meskipun demikian,
ilmu kimia dan pengobatan menjadi disiplin ilmu yang dikembangkan pertama kali.

Dinasti Umayyah berjasa besar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Mereka menjadikan
masjid sebagai pusat aktivitas ilmiah, termasuk syair, sejarah, diskusi, dan akidah serta
pembelajaran lainnya. Di daerah taklukan, banyak pula didirikan masjid. Masjidilharam di Mekah
dan Masjid Nabawi di Madinah menjadi pusat pengkajian ilmu yang sering dikunjungi oleh orang-
orang Islam dari berbagai daerah.

Pendidikan Islam telah dikembangkan pada pola yang lebih baik dibandingkan pada masa
sebelumnya. Semarak kajian ilmu di masjid, kutta̅ b serta majelis sastra menjadi tanda
perkembangan tersebut.

Adapun beberapa cendekiawan muslim pada masa Bani Umayyah sebagai berikut:
1) Ilmuwan yang pertama kali menerjemahkan buku-buku berbahasa Koptik dan Yunani
tentang astrologi, kimia, dan kedokteran adalah Khālid.
2) ‘Abdullāh bin ‘Abbās dan muridnya yang bernama ‘Aṭā bin Rabbaḥ adalah orang pertama
yang mendalami ilmu fikih di Mekah.
3) Zaid bin Ṡābit adalah sahabat nabi di Madinah yang menjadi sekretaris Nabi saw. dalam
menuliskan wahyu.
4) Hasan al-Baṣ ri, Ibn Syihāb al-Zuhri dan ‘Abdullāh bin Mas’ūd adalah tokoh otoritatif dalam
bidang hadis. Adapun ahli hadis dari Kuffah adalah ‘A̅ mir bin Syarahi̅l al-Sya’bi.
5) Al-Akhtal dikenal sebagai penyair istana pada masa ‘Abd al-Mālik, Penyair favorit pada masa
‘Umar bin ‘Abd al-‘Azi̅z adalah Jarīr dan al-Farazdaq. Jāmil terkenal dengan lirik cinta dan
‘Umar bin Abu̅ Rā- bi’ah dikenal sebagai sang penyair tentang cinta.

3. Memetik nilai Islami dalam Sejarah Bani Umayyah di Damaskus


Setelah mempelajari sejarah perkembangan ilmu pengetahuan pada Masa Bani Umayyah di Damaskus,
kita dapat memetik pelajaran penting. Adapun hikmahnya antara lain:
a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.
b. Mencontoh semangat menuntut ilmu.
c. Mengembangkan budaya sesuai dengan ajaran Islam
d. Menguatkan persatuan dan kesatuan dengan tidak membeda-bedakan warna kulir, negara, suku,
bangsa, dan lainnya.
e. Memiliki semangat untuk membela agama, bangsa, dan negara.
f. Menumbuhkan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas.
g. Mencontoh seorang pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya.
h. Menumbuhkan semangat cinta tanah air dan membangun bangsa.

Lampiran 3 : Glosarium
Sejarah, Peradaban, Islam, Bani Umayyah, Damaskus

Lampiran 4 : Daftar Pustaka


• Buku Guru dan Buku Siswa Kelas VII Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Jakarta : Kemendikbud
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
• Sumber lain yang Relevan: Buku tentang Sejarah Islam
• Internet: Membaca Artikel Sejarah Peradaban Islam
• Dan situs ilmuguru .org

Tuo Limbur, Juli 2023.


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

A. AZMI. T, S.Pd REZHI RIFANI, S.Pd.I


NIP. 196609132006041004 NIP.198909252019031004

Anda mungkin juga menyukai