Makalah Letak Indonesia Berdasarkan Astronomis, Geografis, Geologis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

LETAK ASTRONOMIS, GEOGRAFIS, dan GEOLOGIS INDONESIA

Saat kita memandang permukaan bumi,ada banyak perbedaan yang kita jumpai di setiap
tempat. Perbedaan tersebut menghasilkan karakteristik yang unik pada masing-masing
tempat di permukaan bumi. Perbedaan karakteristik tersebut membuat setiap wilayah di
permukaan bumi mempunyai keunggulan dan kelemahan. Indonesia ditinjau dari segi letak
memiliki berbagai macam keunggulan yang menjadi modal yang sangat berharga bagi
pembangunan negara. Letak atau posisi Indonesia dapat ditinjau dari berbagai aspek yaitu
astronomis, geografis, geologi, ekonomi dan sosial budaya. Barikut ini akan kita pelajari
pengaruh letak Indonesia ditinjau dari sisi astronomis, geografis, dan geologis.

1. Letak Astronomis

Letak astronomis adalah letak suatu tempat dilihat dari posisi garis lintang dan garis bujur.
Garis lintang merupakan garis imajiner/khayal yang membentang horisontal melingkari bumi
sedangkan garis bujur merupakan garis imajiner/khayal yang melingkari bumi secara vertikal
dan menghubungkan kutub utara dan kutub selatan.

Garis Lintang dan Bujur dibagi menjadi dua, yaitu Garis Lintang Utara dan Garis Lintang
Selatan yang dibatasi oleh garis ekuator(khatulistiwa), dan Garis Bujur Barat dan dan Bujur
Timur yang dibatasi oleh Greenwich Mean Time. Secara astronomis, Indonesia terletak
antara 95° BT - 141° BT dan 6° LU - 11° LS. Letak astronomis Indonesia tersebut,
mengakibatkan Indonesia memiliki iklim tropis. Wilayah tropis dibatasi oleh lintang 23,5° LU
dan 23,5° LS.

Karena letaknya di wilayah tropis membuat Indonesia selalu disinari matahari sepanjang
tahun. Di Indonesia hanya terjadi dua kali pergantian musim dalam setahun yaitu musim
kemarau dan musim hujan. Negara-negara yang memiliki iklim tropis pada umumnya
dilimpahi sumber daya alam yang luar biasa. Curah hujan tinggi akan membuat tanah
menjadi subur. Flora dan fauna juga sangat beraneka ragam.

Sedangkan pengaruh dari garis bujur membuat Indonesia memiliki perbedaan waktu yang
dibagi menjadi tiga daerah waktu yaitu Indonesia bagian timur (WIT), Indonesia bagian
tengah (WITA), dan Indonesia bagian barat(WIB).

Pengaruh letak astronomis Indonesia membuat negara kita relatif aman dari bencana alam
angin siklon atau badai yang bisa menyebabkan kerugian nyawa maupun harta benda.
Karena angin siklon terjadi di daerah lintang 10° - 20° LU/ LS . Karena itu, kamu wajib
bersyukur tinggal di negara Indonesia.

Di daerah tropis sinar matahari selalu ada sepanjang tahun dan suhu udara tidak ekstrim
(tidak jauh berbeda antarmusim) sehingga masih cukup nyaman untuk melakukan berbagai
kegiatan di dalam dan di luar rumah. Lama siang dan malam juga hampir sama, yaitu 12 jam
siang dan 12 jam malam.

1
Dengan melihat letak Indonesia tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang berkaitan
dengan letak astronomis, yaitu :

1. Dengan posisi tersebut Indonesia terletak di daerah equator yang beriklim tropikal
yang ditandai dengan 2 musim yaitu hujan dan kemarau. Letak tersebut
mengakibatkan Indonesia tidak dilalui gerakan siklon dahsyat seperti badai tornado.
2. Selisih waktu Jakarta dengan Greenwich dapat diketahui yaitu 7 jam. Setiap 15°
bertambah satu jam

Sedangkan berdasarkan garis bujur, Indonesia dibagi menjadi 3 daerah waktu yaitu, Waktu
Indonesia bagian Barat (WIB), Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia
bagian Timur (WIT).

Waktu Indonesia bagian Barat (WIB) :

1. Pulau Sumatera
2. Pulau Jawa
3. Pulau Madura
4. Kalimantan Barat
5. Kalimantan Tengah dan pulau - pulau di sekitarnya

Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA) :

1. Pulau Bali
2. Nusa Tenggara Barat (NTB)
3. Nusa Tenggara Timur (NTT)
4. Kalimantan Timur
5. Kalimantan Selatan
6. Pulau Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya

Waktu Indonesia bagian Timur (WIT) :


1. Kepulauan Maluku
2. Pulau Irian Jaya (Papua), dan pulau-pulau di sekitarnya

Gambar 1. Peta Indonesia Ditinjau Dari Garis Lintang dan Bujur

2
2. Letak Geografis

Letak geografis adalah posisi suatu tempat di permukaan bumi yang ditentukan
berdasarkan posisi nyata dibanding posisi daerah lain . Secara geografis, Indonesia terletak di
antara dua benua dan dua samudera. Benua Asia terletak di sebelah utara Indonesia dan
Benua Australia terletak di sebelah selatan Indonesia. Samudera Pasifik di sebelah timur
Indonesia dan Samudera Hindia di sebelah barat Indonesia. Posisi Indonesia sangat strategis
dan penting dalam kaitannya dengan perekonomian. Indonesia berada di persimpangan lalu
lintas dunia. Letak geografis merupakan salah satu faktor yang menentukan masa depan dari
suatu negara dalam melakukan hubungan internasional. Robert Kaplan menuturkan bahwa
pengaruh letak geografis secara luas akan menjadi determinan yang memengaruhi berbagai
peristiwa lebih dari pada yang pernah terjadi sebelumnya (Foreign Policy, May/June, 09).

Wilayah Indonesia juga berbatasan dengan sejumlah wilayah. Batas-batas wilayah Indonesia
dengan wilayah lainnya adalah seperti berikut.

1. Di sebelah utara, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Palau, Filipina


dan Laut Cina Selatan.
2. Di sebelah selatan, Indonesia berbatasan dengan Timor Leste, Australia, dan Samudra
Hindia.
3. Di sebelah barat, Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia.
4. Di sebelah timur, Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik

Letak geografis memberi pengaruh bagi Indonesia, baik secara sosial, ekonomi, maupun
budaya. Karena menjadi jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia, bangsa Indonesia
telah lama menjalin interaksi sosial dengan bangsa lain. Interaksi sosial melalui perdagangan
tersebut kemudian menjadi jalan bagi masuknya berbagai agama ke Indonesia, seperti Islam,
Hindu, Buddha, Kristen, dan lain-lain. Indonesia yang kaya akan sumber daya alam menjual
berbagai komoditas atau hasil bumi seperti kayu cendana, pala, lada, cengkih, dan hasil
perkebunan lainnya. Sementara negara-negara lain seperti India dan Cina menjual berbagai
produk barang seperti kain dan tenunan halus, porselen, dan lain-lain ke Indonesia.

Gambar 2. Peta Indonesia Ditinjau dari Letak Geografis

3
Posisi Geografis Indonesia menyebabkan Indonesia mempunyai karakterisitik khas dan juga
menguntungkan sebagai berikut :

1. Letak Indonesia yang berada diantara 2 benua yaitu Asia dan Australia membuat
Indonesia bisa menjalin hubungan yang baik antara negara-negara di kedua benua
tersebut.
2. Posisi geografis membuat dua samudera Indonesia berada dijalur lalu lintas
internasional dan dapat menjadi transit jalur perdagangan dunia.
3. Indonesia yang terdiri atas banyak pulau membuat Indonesia kaya akan ragam
budaya, karena terdiri dari beraneka suku, budaya, dan bangsa.
4. Laut yang begitu luas membuat Indonesia menyimpan hasil laut yang berlimpah
seperti ikan, kerang mutiara, rumput laut, serta bahan tambang seperti minyak bumi.
5. Indonesia mempunyai beragam lingkungan yang berbeda sehingga kaya akan Fauna.
6. Indonesia mempunyai beragam jenis tanah yang memperkaya flora di Indonesia.

Kerugian Posisi Geografis Indonesia


Selain posisi geografis Indonesia yang sangat menguntungkan, ada juga dampak yang
merugikan dari letak geografis Indonesia antara lain :

1. Pencurian ikan yang dilakukan oleh para nelayan dari negara lain, karena sumber
daya alam di negara tersebut sangat sedikit.
2. Pengambilan batas wilayah Indonesia yang dilakukan oleh negara tetangga karena
pengawasan di wilayah darat maupun laut kurang diperketat.
3. Budaya dari negara lain yang tidak selalu sesuai dengan budaya Indonesia dapat
masuk dan memengaruhi kehidupan budaya bangsa Indonesia, misalnya pergaulan
bebas, kesantunan, dan lain-lain.
4. Selain itu, Indonesia juga rentan terhadap masuknya barang-barang terlarang,
misalnya narkoba, dan barang-barang selundupan lainnya.

3. Pengaruh Letak Geografis dan Astronomis Terhadap Pola Umum Angin di Indonesia

Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya
perbedaan tekanan udara (tekanan tinggi yakni suhu udara rendah/dingin, ke tekanan
rendah yakni suhu udara tinggi/panas) di sekitarnya. Sifat angin, Apabila dipanaskan, udara
memuai. udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi,
tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke
tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke
tanah. Di atas tanah, udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas
dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi.

Di daerah tropis akan terjadi angin dari daerah maksimum subtropis ke daerah minimum
equator. Angin ini disebut Angin Pasat Timur laut di belahan bumi utara dan Angin Pasat
Tenggara di belahan bumi selatan. Angin pasat banyak membawa uap air karena berhembus
di laut lepas. Akan tetapi pada beberapa wilayah dipermukaan bumi angin pasat tersebut
mengalami perubahan arah akibat pengaruh lingkungan setempat. Di Indonesia yang secara
geografis terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera serta letak
matahari yang berubah setiap enam bulan berada di utara dan enam bulan berada di selatan
khatulistiwa, maka angin pasat tersebut mengalami perubahan menjadi angin muson (angin
musim) barat dan angin muson timur( Wyrtki, 1987). Di daerah khatulistiwa Samudera
Pasifik, Angin Pasat Tenggara berhembus secara normal sepanjang tahun. Angin Pasat
mengakibatkan massa air yang hangat di bagian timur Samudera Pasifik bergerak menuju
perairan timur Indonesia. Pergerakan massa air tersebut semakin berkurang pada beberapa
bagian dari laut Indonesia. Hal yang sama ditunjukkan pada saat angin berhembus pada

4
daerah khatulistiwa selama periode pancaroba. Hal ini mengakibatkan daerah Kepulauan
Indonesia yang terletak antara Samudera Hindia bagian Timur dengan Samudera Pasifik
bagian Barat menyumbangkan tempat penyimpan bahang (heat/hawa panas) terbesar
dalam lautan dunia. Di dalam dan sekeliling Indonesia ini didapatkan suhu permukaan laut
yang tinggi (>28º C). Suhu yang tinggi tersebut akan memengaruhi pertukaran bahang dan
mengatur interaksi antara atmosfer dan lautan yang akan berakibat besar terhadap cuaca
lokal Kepulauan Indonesia dan dunia. Angin Pasat Tenggara yang muncul terus menerus
sepanjang tahun mengakibatkan permukaan laut sepanjang pantai Mindanao- Halmahera-
Irian Jaya di Samudera Pasifik bagian Barat lebih tinggi daripada permukaan laut sepanjang
pantai Sumatera - Jawa – Sumbawa di Samudera Hindia bagian Timur. Akibat adanya gradien
tekanan yang disebakan oleh perbedaan tinggi permukaan laut, sejumlah massa air
Samudera Pasifik akan mengalir ke Samudera Hindia (Wyrtki, 1987 ). Pola angin yang sangat
berperan di Indonesia adalah Angin Muson, hal ini disebakan karena Indonesia terletak
diantara Benua Asia dan Australia juga diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
Menurut Wyrtki (1961), keadaan musim di Indonesia terbagi menjadi tiga golongan, yaitu :

1.Muson Barat (Oktober – April)

Pada musim Barat pusat tekanan udara tinggi berkembang diatas benua Asia dan pusat
tekanan udara rendah terjadi diatas benua Australia sehingga angin berhembus dari barat
laut menuju tenggara. Musim barat umumnya membawa curah hujan yang tinggi di Pulau
Jawa. Angin muson barat berhembus pada bulan Oktober - April, matahari berada di belahan
bumi selatan, mengakibatkan belahan bumi selatan khususnya Australia lebih banyak
memperoleh pemanasan matahari daripada benua Asia. Akibatnya di Australia
bertemperatur tinggi dan tekanan udara rendah (minimum). Sebaliknya di Asia yang mulai
ditinggalkan matahari temperaturnya rendah dan tekanan udaranya tinggi (maksimum).
maka terjadilah pergerakan angin dari benua Asia ke benua Australia. Angin ini melewati
Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia serta Laut Cina Selatan. Karena melewati lautan
tentunya banyak membawa uap air dan setelah sampai di kepulauan Indonesia turunlah
hujan. Setiap bulan November, Desember, dan Januari Indonesia bagian barat sedang
mengalami musim hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi.

Gambar 3. Ilustrasi Pergerakan Angin Muson Barat

5
2. Muson Timur (April - Oktober)

Pada musim Timur pusat tekanan udara rendah yang terjadi di atas Benua Asia dan pusat
tekanan udara tinggi diatas Benua Australia menyebabkan angin berhembus dari Tenggara
menuju Barat Laut. Di Pulau Jawa bertiup Angin Muson Tenggara. Selama musim Timur,
Pulau Jawa biasanya mengalami kekeringan. Angin muson timur berhembus setiap bulan
April - Oktober, ketika matahari mulai bergeser ke belahan bumi utara. Di belahan bumi
utara khususnya benua Asia temperaturnya tinggi dan tekanan udara rendah (minimum).
Sebaliknya di benua Australia yang telah ditinggalkan matahari, temperaturnya rendah dan
tekanan udara tinggi (maksimum). Terjadilah pergerakan angin dari benua Australia ke benua
Asia melalui Indonesia sebagai angin muson timur. Angin ini tidak banyak menurunkan hujan,
karena hanya melewati laut kecil dan jalur sempit seperti Laut Timor, Laut Arafuru, dan
bagian selatan Irian Jaya, serta Kepulauan Nusa Tenggara. Oleh sebab itu, di Indonesia sering
menyebutnya sebagai musim kemarau. Di antara kedua musim, yaitu musim penghujan dan
kemarau terdapat musim lain yang disebut Musim Pancaroba (Peralihan). Peralihan dari
musim penghujan ke musim kemarau disebut musim kemareng, sedangkan peralihan dari
musim kemarau ke musim penghujan disebut musim labuh. Adapun ciri-ciri musim
pancaroba (peralihan), yaitu antara lain udara terasa panas, arah angin tidak teratur, sering
terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat dan lebat.

Gambar 4. Ilustrasi Pergerakan Angin Muson Timur

3. Musim Peralihan (Maret – Mei dan September – November)


Periode Maret – Mei dikenal seagai musim Peralihan I atau Muson pancaroba awal tahun,
sedangkan periode September – November disebut musim peralihan II atau musim
pancaroba akhir tahun. Pada musim-musim Peralihan, matahari bergerak melintasi
khatulistiwa, sehingga angin menjadi lemah dan arahnya tidak menentu.

4.Selain angin muson barat dan timur juga terdapat angin lokal.
Angin ini bertiup setiap hari, seperti angin darat, angin laut, angin lembah dan angin gunung.
Angin lokal dapat di jelaskan sebagai berikut :

6
1. Angin Darat dan Angin Laut
Angin ini terjadi di daerah pantai yang diakibatkan adanya perbedaan sifat daratan
dan lautan. Pada malam hari daratan lebih cepat dingin daripada lautan sehingga daratan
mempunyai tekanan udara yang maksimum/mempunyi tekanan udara lebih besar dari lautan
yang menyebabkan udara mengalir dari darat ke laut. Mengalirnya udara dari darat ke laut
dinamakan angin darat. Hal ini dimanfaatkan oleh nelayan untuk pergi menangkap ikan.
Sebaliknya, pada siang hari terjadi angin laut. Pada siang hari lautan lebih cepat dingin dari
daratan, sehingga tekanan udara di laut lebih besar dari daratan yang menyebabkan udara
bergerak dari laut ke darat. Hal ini dimanfaatkan oleh nelayan untuk pulang dari menangkap
ikan.

Gambar 5. Ilustrasi Pergerakan Angin Darat dan Angin Laut


(Gambar Ilustrasi oleh : Andriyan D.P.)

2. Angin Lembah dan Angin Gunung


Pada siang hari puncak gunung lebih cepat menerima panas daripada lembah yang
dalam keadaan tertutup. Puncak gunung yang panas bertekanan minimum dan lembah
tekanan udaranya maksimum. Karena keadaan ini maka udara bergerak dari lembah
menyusur lereng menuju ke puncak gunung. Angin dari lembah ini disebut angin lembah.
Pada malam hari puncak gunung lebih cepat mengeluarkan panas/lebih cepat dingin
daripada lembah. Akibatnya di puncak gunung bertekanan lebih tinggi (maksimum)
dibandingkan dengan di lembah (minimum) sehingga angin bertiup dari puncak gunung
menuruni lereng menuju ke lembah. Angin dari puncak gunung ini disebut angin gunung.

Gambar 6. Ilustrasi Terjadinya angin lembah dan angin gunung


(Gambar Ilustrasi oleh : Andriyan D.P.)

7
3. Letak Geologis Indonesia

Letak geologis adalah letak suatu wilayah, negara ataupun benua berdasarkan kondisi
geologis yang ada di wilayah tersebut, seperti struktur batu-batuan yang menyusun lapisan
bumi di wilayah tersebut. Indonesia bagian barat merupakan bagian dari Benua Asia,
Indonesia bagian timur merupakan bagian dari Benua Australia, sedangkan Indonesia bagian
tengah merupakan peralihan yang disebut daerah Wallace.

Letak geologis Indonesia ditandai dengan tiga hal berikut ini :


1. Indonesia dilalui oleh dua rangkaian pegunungan besar di dunia. Yaitu rangkaian
sirkum mediterania di Indonesia bagian barat dan sirkum pasifik yaitu rangkaian
pegunungan Indonesia bagian timur.
2. Indonesia terletak di titik pertemuan tiga lempeng litosfer, yaitu lempeng Indo-
Australia, lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.
3. Indonesia terletak pada tiga daerah dangkalan, yaitu :
1) Daerah Dangkalan Sunda (meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau
kecil di sekitarnya
2) Daerah Dangkalan Sahul (meliputi kepulauan Aru, Pulau Irian, dan pulau-pulau
kecil di sekitarnya.
3) Daerah antara Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul/ Laut Dalam (meliputi
Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya)

Akibat dari letak geologis Indonesia tersebut adalah:

1. Kepulauan Indonesia memiliki banyak gunung api yang aktif. Terutama di wilayah barat.
Hal ini disebabkan oleh wilayah barat dilalui oleh rangkaian sirkum pegunungan
mediterania. Rangkaian sirkum mediterania terdiri dari rangkaian pegunungan api yang
masih muda sehingga berpotensi untuk aktif.
2. Laut di bagian Indonesia Barat dan lndonesia Timur dangkal, di Indonesia Tengah
lautnya dalam. Hal ini disebabkan karena Indonesia dilalui oleh dangkalan sunda dan
dangkalan shul.
3. Indonesia menyimpan banyak barang tambang mineral. Hal ini dikarenakan banyak
terdapat cekungan sedimen (sedimentary basin) yang disebabkan aktifitas tektonik di
wilayah Indonesia.
4. Wilayah Indonesia termasuk daerah yang labil dan sering mengalami gempa bumi
tektonik dan vulkanik.
5. Pegunungan di Indonesia merupakan rangkaian pegunungan muda Sirkum Mediterania
dan Sirkum Pasifik.
6. Di Indonesia banyak terdapat jenis tanah untuk perkebunan. Hal ini disebabkan aktivitas
gunung berapi yang menghasilkan tanah vulkanik yang banyak mengandung unsur hara
yang berguna bagi tanaman.
7. Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi baik flora maupun fauna. Hal
ini salah satunya dipengaruhi oleh dua dangkalan yang mellaui wilayah Indonesia.
8. Sering muncul gunung api di tengah laut. terutama di barat Indonesia yang dilalui
sirkum mediterania.

8
SOAL LATIHAN
Jawablah dengan tepat soal-soal berikut ini!

1. Jelaskan pengertian dari letak geologis, astronomis, dan geografis !

2. Berikan analisamu tentang akibat positif dan negatif dari letak geologis, astronomis,
dan geografis Indonesia. Berikan masing-masing minimal 4 contoh!

3. Jelaskan proses terjadinya :


- angin muson barat dan muson timur
- angin darat dan angin laut
- angin lembah dan angin gunung

4. Akibat letak geologis Indonesia, terdapat banyak bahan tambang mineral. Sebutkan 5
daerah di Indonesia dan hasil bahan tambang dan mineral yang dihasilkan dari
masing masing daerah tersebut!

5. Letak geografis memberi pengaruh bagi Indonesia, baik secara sosial, ekonomi,
maupun budaya. Jelaskan pengaruh letak geografis Indonesia terhadap aspek sosial,
ekonomi, dan budaya!

Anda mungkin juga menyukai