2023pb3514244 Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 244 Tahun 2023 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 106 Tahun 2023 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Dan Panduan Teknis Pela

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 20

BUPATI PASURUAN

PROVINSI JAWA TIMUR


PERATURAN BUPATI PASURUAN
NOMOR 244 TAHUN 2023
TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 106 TAHUN 2023


TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH DAN PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN
2024
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI PASURUAN,

Menimbang : a. bahwa pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah


Kabupaten Pasuruan Tahun 2024 telah ditetapkan dengan
Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 106 Tahun 2023 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah dan Panduan Teknis Pelaksanaan Kegiatan Tahun
Anggaran 2024;
b. bahwa dalam rangka menyesuaikan dengan Peraturan
Presiden Nomor 53 Tahun 2023 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2020 tentang Standar
Harga Satuan Regional, maka Peraturan Bupati Pasuruan
Nomor 106 Tahun 2023 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Panduan
Teknis Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2024 perlu
dilakukan perubahan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a dan huruf b serta untuk menjamin kepastian hukum,
maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perubahan
Atas Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 106 Tahun 2023
tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah dan Panduan Teknis Pelaksanaan Kegiatan
Tahun Anggaran 2024;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pemerintahan
Daerah Kabupaten di Djawa Timur (Berita Negara Tahun 1950
Nomor 32) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2730);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2022 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2022 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6801);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan
Antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6757);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5165);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6041);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533)
sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 2020 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6523);
13. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
14. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 tentang Strategi
Nasional Pencegahan Korupsi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 108);
15. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2020 tentang Standar
Harga Satuan Regional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 57) sebagaimana telah diubah dengan
dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2023 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 112);
16. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 33) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 63);
17. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199)
sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Presiden Nomor
76 Tahun 2021 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 186);
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012
tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara,
Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 678);
19. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang e-Purchasing
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 758);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 157);
21. Peraturan Kepala Arsip Nasional Nomor 13 Tahun 2016
tentang Pedoman Retensi Arsip Urusan Pengadaan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 319);
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016
tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 547);
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 79
Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1213);
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2019
tentang Tata Cara Perjalanan ke Luar Negeri di Lingkungan
Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1133);
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019
tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);
26. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Kontruksi melalui Penyedia (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 483);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781);
28. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 1 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 77);
29. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2021 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sayembara/Kontes (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 242);
30. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pedoman Swakelola
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 485);
31. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pembinaan Pelaku
Usaha Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 486);
32. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pengadaan Barang/Jasa yang dikecualikan pada Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 487);
33. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Pedoman
Penyusunan dan Pengelolaan Rencana Aksi Pemenuhan
Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 488);
34. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Sumber Daya
Manusia Pengadaan Barang/Jasa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 489);
35. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 9 Tahun 2021 tentang Toko Daring dan
Katalog Elektronik dalam Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 491);
36. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 10 Tahun 2021 tentang Unit Kerja
Pengadaan Barang/Jasa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 511);
37. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang Pedoman
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 512);
38. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui
Penyedia;
39. Keputusan Deputi Bidang Monitoring Evaluasi dan
Pengembangan Sistem Informasi Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 21 Tahun 2018
tentang Syarat dan Ketentuan Penggunaan Aplikasi Sistem
Pengadaan Secara Elektronik;
40. Keputusan Deputi Bidang Pengembangan Strategi Dan
Kebijakan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 3 Tahun 2018 tentang Standar Dokumen
Pemilihan Melalui Tender, Seleksi, Dan Tender Cepat Untuk
Pengadaan Barang/Jasa Lainnya/Jasa Konsultansi;
41. Keputusan Deputi Bidang Pengembangan Strategi Dan
Kebijakan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 4 Tahun 2018 tentang Standar Dokumen
Pemilihan Melalui Penunjukan Langsung Untuk Pengadaan
Barang/Jasa Lainnya/Jasa Konsultansi;
42. Keputusan Deputi Bidang Pengembangan Strategi Dan
Kebijakan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 5 Tahun 2018 tentang Standar Dokumen
Pemilihan Melalui Pengadaan Langsung Untuk Pengadaan
Barang/Jasa Lainnya/Jasa Konsultansi;
43. Keputusan Deputi Bidang Monitoring Evaluasi dan
Pengembangan Sistem Informasi Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021
tentang Panduan Penyesuaian Penggunaan Aplikasi Sistem
Pengadaan Secara Elektronik Versi 4.4 Dan 4.3 Untuk
Pelaksanaan Tender/Seleksi Berdasarkan Peraturan Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12
Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia;
44. Keputusan Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan
Kebijakan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2022 tentang Model Dokumen
Swakelola;
45. Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 106 Tahun 2023 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah dan Panduan Teknis Pelaksanaan Kegiatan Tahun
Anggaran 2024.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 106 TAHUN 2023
TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DAN PANDUAN
TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2024

Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Lampiran Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 106
Tahun 2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Daerah Dan Panduan Teknis Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2024 (Berita
Daerah Kabupaten Pasuruan Tahun 2023 Nomor 106), diubah sebagai berikut :
1. Lampiran I BAB II angka 1 huruf b tentang Belanja Daerah narasi diubah,
sehingga berbunyi sebagai berikut :
b) Belanja Modal meliputi :
a. Belanja Modal Tanah;
b. Belanja Modal Peralatan dan Mesin;
c. Belanja Modal Gedung dan Bangunan;
d. Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan;
e. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya;
f. Belanja Modal Aset Tidak Berwujud.
2. Lampiran I BAB II angka 2 huruf a tentang Pendapatan Daerah, narasi
diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :
iii. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah meliputi :
1. Pendapatan Hibah;
2. Dana Darurat;
3. Lain-lain Pendapatan sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
3. Lampiran I BAB IV angka 1 huruf c tentang Standart Biaya Hidangan Rapat
dan Tamu tabel diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :
Harga
No. Hidangan Rapat / Tamu (biasa) Satuan
(Rp)
1. Nasi Dus & Lauk Pauk (biasa) Per Dus 49.000,00
2. Makan Prasmanan (biasa) Per Orang 49.000,00
3. Nasi Piringan Per Orang 35.000,00
Kue, AMDK (Air Minum Dalam
4. Per Dus 23.000,00
Kemasan)

Hidangan Rapat/Tamu terkait


Harga
No. Koordinasi Tingkat Kepala Satuan
(Rp)
Daerah/ Setara
1. Nasi Dus & Lauk Pauk (VIP) Per Dus 115.000,00
2. Makan Prasmanan (VIP) Per Orang 115.000,00
3. Nasi Tumpeng Per 25 Orang 1.075.000,00
Kue, AMDK (Air Minum Dalam
4. Per Dus 49.000,00
Kemasan) (VIP)
5. Teh Per Gelas 5.000,00
6. Kopi Per Gelas 10.000,00

4. Lampiran I BAB IV angka 2 huruf A angka 1 tentang Satuan Biaya


Perjalanan Dinas narasi diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :
Perjalanan dinas merupakan perjalanan ke luar tempat kedudukan yang
dilakukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk
kepentingan pemerintahan daerah. Perjalanan dinas adalah perjalanan
dinas jabatan yang dilakukan oleh pejabat negara, pejabat daerah, aparatur
sipil negara, dan pihak lain. Pertanggungjawaban biaya perjalanan dinas
dalam negeri dimaksud dilakukan secara at cost (biaya riil), kecuali bagi
pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang dilakukan
secara lumpsum dengan memperhatikan prinsip efisiensi, efektifitas,
kepatutan, kewajaran dan akuntabel. Adapun perjalanan dinas jabatan ini
dilakukan dalam rangka :
a. pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan;
b. mengikuti rapat, seminar, dan kegiatan sejenis lainnya;
c. pengumandahan (detasering);
d. menempuh ujian dinas atau ujian jabatan;
e. menghadap majelis penguji kesehatan pegawai negeri atau menghadap
seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk, untuk mendapatkan
surat keterangan dokter tentang kesehatannya guna kepentingan
jabatan;
f. memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter, karena
mendapat cedera pada waktu atau karena melakukan tugas;
g. mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan majelis penguji
kesehatan pegawai negeri;
h. penugasan untuk mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3; dan
i. mengikuti pendidikan dan pelatihan.
Perjalanan dinas jabatan dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa
prinsip antara lain :
i. selektif, yaitu hanya untuk kepentingan yang sangat tinggi dan prioritas
yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah;
ii. ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan pencapaian kinerja
satuan kerja perangkat daerah;
iii. efisiensi penggunaan belanja daerah; dan
iv. akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan perjalanan dinas dan
pembebanan perjalanan dinas.
Perjalanan dinas jabatan sebagaimana dimaksud digolongkan menjadi :
a. perjalanan dinas luar kota yaitu perjalanan dinas yang melewati batas
kota; dan
b. perjalanan dinas dalam kota yaitu perjalanan dinas yang dilaksanakan
di dalam kota yang terdiri atas pelaksanaan lebih dari 8 (delapan) jam
dan pelaksanaan sampai dengan 8 (delapan) jam.
Komponen biaya perjalanan dinas jabatan terdiri atas :
a. uang harian;
b. biaya transportasi;
c. biaya penginapan; dan
d. uang representasi perjalanan dinas.
Selain biaya transportasi sebagaimana dimaksud huruf b, biaya perjalanan
dinas jabatan diberikan biaya taksi atau sewa kendaraan.
Komponen biaya perjalanan dinas dibayarkan sesuai dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. uang harian dibayarkan secara lumpsum;
b. biaya transportasi pegawai dibayarkan sesuai dengan biaya riil
berdasarkan fasilitas transportasi;
c. biaya taksi perjalanan dinas sesuai dengan biaya riil. Dalam hal biaya
taksi perjalanan dinas melebihi standar biaya taksi perjalanan dinas,
dapat dilaksanakan sepanjang didukung dengan bukti pengeluaran riil
(pertanggungjawaban secara at cost);
d. biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan biaya riil dan dalam hal
perjalanan dinas tidak menggunakan biaya penginapan, diberikan biaya
penginapan secara lumpsum setinggi-tingginya sebesar 30% (tiga puluh
persen) dari tarif penginapan di kota tempat tujuan;
e. uang representasi dibayarkan secara lumpsum;
f. sewa kendaraan dalam kota dibayarkan sesuai dengan biaya riil;
Dalam hal terjadi pembatalan pelaksanaan perjalanan dinas, biaya
pembatalan dapat dibebankan pada DPA-SKPD berkenaan, dengan
melampirkan :
a. Surat Pernyataan Pembatalan Tugas Perjalanan Dinas dari pejabat yang
menandatangani Surat Tugas;
b. Surat Pernyataan Pembebanan Biaya Pembatalan Perjalanan Dinas; dan
c. Pernyataan/Tanda Bukti Besaran Pengembalian Biaya Transportasi dari
perusahaan jasa transportasi dan/atau penginapan yang disahkan oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.
Biaya pembatalan sebagaimana dimaksud yang dapat dibebankan pada
DPA-SKPD yaitu :
a. biaya pembatalan tiket transportasi atau biaya penginapan; atau
b. sebagian atau seluruh biaya tiket transportasi atau biaya penginapan
yang tidak dapat dikembalikan/refund
Pejabat Negara, Pejabat Daerah/Pimpinan dan Anggota DPRD, ASN dan
Pihak Lain selaku pelaksana perjalanan dinas wajib
mempertanggungjawabkan pelaksanaan perjalanan dinas kepada pemberi
tugas. Selanjutnya, pertanggungjawaban biaya perjalanan dinas
disampaikan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
paling lambat 5 (lima) hari kerja terhitung setelah perjalanan dinas
dilaksanakan.
Dokumen pertanggungjawaban biaya perjalanan dinas sebagaimana
dimaksud sekurang-kurangnya melampirkan :
a. Surat Tugas yang sah;
b. SPD yang telah ditandatangani oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran dan pejabat di tempat pelaksanaan perjalanan
dinas atau pihak terkait yang menjadi tempat tujuan perjalanan dinas;
c. tiket pesawat, boarding pass, airport tax, retribusi, dan bukti
pembayaran moda transportasi lainnya;
d. Daftar Pengeluaran Riil;
e. bukti pembayaran yang sah untuk sewa kendaraan dalam kota berupa
kuitansi atau bukti pembayaran lainnya yang dikeluarkan oleh badan
usaha yang bergerak di bidang jasa penyewaan kendaraan;
f. bukti pembayaran hotel atau tempat menginap lainnya; dan
g. laporan hasil pelaksanaan perjalanan dinas dengan melampirkan
dokumentasi/foto kegiatan.
Dalam hal bukti pengeluaran transportasi dan/atau penginapan/hotel
tidak diperoleh, pertanggungjawaban biaya perjalanan dinas jabatan dapat
menggunakan Daftar Pengeluaran Riil.
Dokumen pertanggungjawaban biaya perjalanan dinas bagi Pimpinan dan
Anggota DPRD sekurang-kurangnya melampirkan :
a. Surat Tugas yang sah;
b. SPD yang telah ditandatangani oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran dan pejabat di tempat pelaksanaan perjalanan
dinas atau pihak terkait yang menjadi tempat tujuan perjalanan dinas;
c. Kuitansi tanda terima pembayaran biaya perjalanan dinas lumpsum.
Besaran lumpsum dihitung untuk seluruh komponen biaya perjalanan
dinas berdasarkan peraturan kepala daerah tentang standar harga
satuan yang dibayarkan oleh Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pengeluaran Pembantu kepada Pimpinan dan Anggota DPRD;
d. Pakta Integritas. Hal ini merupakan pernyataan tentang komitmen
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab perjalanan dinas sesuai
Surat Tugas; dan
e. laporan pelaksanaan perjalanan dinas yang ditandatangani pelaksana
perjalanan dinas dengan melampirkan dokumentasi/foto kegiatan.
5. Lampiran I BAB IV angka 2 huruf F tentang Surat Perintah Tugas dan Surat
Perintah Perjalanan Dinas narasi diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pejabat / Pegawai yang melakukan perjalanan dinas harus mendapat Surat
Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) yang
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang yaitu :
1) Kepala Daerah dan Kepala Perangkat Daerah ditandatangani oleh Kepala
Daerah;
2) Pimpinan dan Anggota DPRD ditandatangani oleh Ketua DPRD;
3) Pejabat Eselon III ke bawah atau yang disetarakan dan Pihak Lain
ditandatangani oleh Kepala Perangkat Daerah.
6. Lampiran I Bab IV angka 2 huruf C tentang Biaya Penginapan tabel diubah,
sehingga berbunyi sebagai berikut :
TARIF HOTEL
ANGGOTA PEJABAT PEJABAT
KEPALA
DPRD/ ESELON III/ ESELON IV/ GOLONGAN I/
NO PROVINSI SATUAN DAERAH/
PEJABAT GOLONGAN GOLONGAN II
KETUA DPRD
ESELON II IV III
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 ACEH OH 4.420.000,00 3.526.000,00 1.533.000,00 770.000,00 770.000,00
SUMATERA
2 OH 4.960.000,00 2.195.000,00 1.100.000,00 699.000,00 699.000,00
UTARA
3 RIAU OH 3.820.000,00 3.119.000,00 1.650.000,00 852.000,00 852.000,00
KEPULAUAN
4 OH 5.344.000,00 2.318.000,00 1.297.000,00 792.000,00 792.000,00
RlAU
5 JAMBI OH 5.000.000,00 4.102.000,00 1.225.000,00 580.000,00 580.000,00
SUMATERA
6 OH 5.236.000,00 3.332.000,00 1.353.000,00 701.000,00 701.000,00
BARAT
SUMATERA
7 OH 5.850.000,00 3.083.000,00 1.955.000,00 861.000,00 861.000,00
SELATAN
8 LAMPUNG OH 4.491.000,00 2.488.000,00 1.425.000,00 580.000,00 580.000,00
9 BENGKULU OH 2.140.000,00 1.628.000,00 1.546.000,00 692.000,00 692.000,00
BANGKA
10 OH 3.827.000,00 2.838.000,00 1.957.000,00 649.000,00 649.000,00
BELITUNG
1 BANTEN OH 5.725.000,00 2.373.000,00 1.204.000,00 724.000,00 724.000,00
12 JAWA BARAT OH 5.381.000,00 2.755.000,00 1.201.000,00 686.000,00 686.000,00
13 D.K.I. JAKARTA OH 8.720.000,00 2.063.000,00 992.000,00 730.000,00 730.000,00
14 JAWA TENGAH OH 5.303.000,00 1.850.000,00 1.201.000,00 750.000,00 750.000,00
D.I.
15 OH 5.017.000,00 2.695.000,00 1.384.000,00 845.000,00 845.000,00
YOGYAKARTA
16 JAWA TIMUR OH 4.449.000,00 2.007.000,00 1.153.000,00 814.000,00 814.000,00
17 BALI OH 6.848.000,00 2.433.000,00 1.685.000,00 1.138.000,00 1.138.000,00
NUSA
18 TENGGARA OH 4.375.000,00 2.648.000,00 1.418.000,00 907.000,00 907.000,00
BARAT
NUSA
19 TENGGARA OH 3.750.000,00 2.133.000,00 1.355.000,00 688.000,00 688.000,00
TIMUR
KALIMANTAN
20 OH 2.654.000,00 1.923.000,00 1.125.000,00 538.000,00 538.000,00
BARAT
KALIMANTAN
21 OH 4.901.000,00 3.391.000,00 1.160.000,00 659.000,00 659.000,00
TENGAH
KALIMANTAN
22 OH 4.797.000,00 3.316.000,00 1.500.000,00 697.000,00 697.000,00
SELATAN
KALIMANTAN
23 OH 4.000.000,00 2.188.000,00 1.507.000,00 804.000,00 804.000,00
TIMUR
KALIMANTAN
24 OH 4.000.000,00 2.735.000,00 1.507.000,00 904.000,00 904.000,00
UTARA
SULAWESI
25 OH 4.919.000,00 2.290.000,00 1.207.000,00 978.000,00 978.000,00
UTARA
26 GORO NTALO OH 4.168.000,00 3.107.000,00 1.606.000,00 955.000,00 955.000,00
SULAWESI
27 OH 4.076.000,00 3.098.000,00 1.344.000,00 704.000,00 704.000,00
BARAT
SULAWESI
28 OH 4.820.000,00 1.938.000,00 1.423.000,00 745.000,00 745.000,00
SELATAN
SULAWESI
29 OH 2.309.000,00 2.027.000,00 1.679.000,00 951.000,00 951.000,00
TENGAH
SULAWESI
30 OH 3.088.800,00 2.574.000,00 1.297.000,00 786.000,00 786.000,00
TENGGARA
31 MALUKU OH 3.467.000,00 3.240.000,00 1.059.000,00 667.000,00 667.000,00
32 MALUKU UTARA OH 4.611.600,00 3.843.000,00 1.160.000,00 605.000,00 605.000,00
33 PAPUA OH 3.859.000,00 3.318.000,00 2.521.000,00 1.038.000,00 1.038.000,00
34 PAPUA BARAT OH 3.872.000,00 3.341.000,00 2.056.000,00 967.000,00 967.000,00
PAPUA BARAT
35 OH 3.872.000,00 3.341.000,00 2.056.000,00 967.000,00 967.000,00
DAYA
36 PAPUA TENGAH OH 3.859.000,00 3.318.000,00 2.521.000,00 1.038.000,00 1.038.000,00
37 PAPUA SELATAN OH 5.673.000,00 4.877.000,00 3.706.000,00 1.526.000,00 1.526.000,00
PAPUA
38 OH 5.711.000,00 4.911.000,00 3.731.000,00 1.536.000,00 1.536.000,00
PEGUNUNGAN

7. Lampiran I Bab IV angka 2 huruf D angka 1 Satuan Biaya Kegiatan atau


Pertemuan di Luar Kantor Setingkat Kepala Daerah tabel diubah, sehingga
berbunyi sebagai berikut :
HALFDAY FULLDAY FULLBOARD RESIDANCE
NO PROVINSI SATUAN
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
1 ACEH OP 453.000,00 663.000,00 1.732.000,00 1.116.000,00
SUMATERA
2 UTARA
OP 451.000,00 675.000,00 1.350.000,00 1.126.000,00
3 RIAU OP 319.000,00 582.000,00 1.229.000,00 901.000,00
KEPULAUAN
4 RlAU
OP 471.000,00 634.000,00 1.484.000,00 1.105.000,00
5 JAMBI OP 465.000,00 595.000,00 1.538.000,00 1.060.000,00
SUMATERA
6 BARAT
OP 351.000,00 502.000,00 1.492.000,00 853.000,00
SUMATERA
7 SELATAN
OP 489.000,00 718.000,00 1.448.000,00 1.207.000,00
8 LAMPUNG OP 452.000,00 577.000,00 1.200.000,00 1.029.000,00
9 BENGKULU OP 383.000,00 538.000,00 1.262.000,00 921.000,00
BANGKA
10 BELITUNG
OP 555.000,00 714.000,00 1.632.000,00 1.269.000,00
11 BANTEN OP 678.000,00 930.000,00 1.752.000,00 1.608.000,00
12 JAWA BARAT OP 567.000,00 799.000,00 1.914.000,00 1.366.000,00
13 D.K.I. JAKARTA OP 760.000,00 993.000,00 2.257.000,00 1.753.000,00
14 JAWA TENGAH OP 426.000,00 738.000,00 1.576.000,00 1.164.000,00
D.I.
15 YOGYAKARTA
OP 458.000,00 607.000,00 1.470.000,00 1.065.000,00
16 JAWA TIMUR OP 442.000,00 710.000,00 2.159.000,00 1.152.000,00
17 BALI OP 737.000,00 907.000,00 2.523.000,00 1.644.000,00
NUSA
18 TENGGARA OP 503.000,00 800.000,00 1.413.000,00 1.303.000,00
BARAT
NUSA
19 TENGGARA OP 642.000,00 1.046.000,00 2.013.000,00 1.688.000,00
TIMUR
KALIMANTAN
20 BARAT
OP 462.000,00 617.000,00 1.247.000,00 1.079.000,00
KALIMANTAN
21 TENGAH
OP 455.000,00 679.000,00 2.092.200,00 1.134.000,00
KALIMANTAN
22 SELATAN
OP 380.000,00 545.000,00 1.340.900,00 925.000,00
KALIMANTAN
23 TIMUR
OP 423.000,00 750.000,00 1.250.000,00 1.173.000,00
KALIMANTAN
24 UTARA
OP 393.000,00 722.700,00 1.763.300,00 1.115.700,00
SULAWESI
25 UTARA
OP 490.000,00 620.000,00 1.250.000,00 1.110.000,00
26 GORO NTALO OP 390.000,00 562.000,00 2.296.800,00 952.000,00
SULAWESI
27 BARAT
OP 390.000,00 574.000,00 1.301.000,00 964.000,00
SULAWESI
28 SELATAN
OP 403.000,00 583.000,00 2.218.000,00 986.000,00
SULAWESI
29 TENGAH
OP 440.000,00 652.000,00 1.672.000,00 1.092.000,00
SULAWESI
30 TENGGARA
OP 510.000,00 552.000,00 1.335.000,00 949.000,00
31 MALUKU OP 463.000,00 638.000,00 1.881.000,00 1.101.000,00
32 MALUKU UTARA OP 575.000,00 693.000,00 1.220.000,00 1.268.000,00
33 PAPUA OP 482.000,00 768.000,00 2.063.000,00 1.250.000,00
34 PAPUA BARAT OP 503.000,00 728.000,00 1.952.000,00 1.231.000,00
PAPUA BARAT
35 DAYA
OP 503.000,00 728.000,00 1.952.000,00 1.231.000,00
36 PAPUA TENGAH OP 482.000,00 768.000,00 2.063.000,00 1.250.000,00
37 PAPUA SELATAN OP 709.000,00 1.129.000,00 3.033.000,00 1.838.000,00
PAPUA
38 PEGUNUNGAN
OP 739.000,00 1.070.000,00 2.869.000,00 1.809.000,00

8. Lampiran I Bab IV angka 2 huruf D angka 2 Satuan Biaya Kegiatan atau


Pertemuan di Luar Kantor Setingkat Eselon II tabel diubah, sehingga
berbunyi sebagai berikut :
HALFDAY FULLDAY FULLBOARD RESIDANCE
NO PROVINSI SATUAN
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
1 ACEH OP 413.000,00 575.000,00 1.075.000,00 988.000,00
2 SUMATERA UTARA OP 411.000,00 511.000,00 1.011.000,00 922.000,00
3 RIAU OP 279.000,00 432.000,00 1.084.000,00 711.000,00
4 KEPULAUAN RlAU OP 431.000,00 531.000,00 1.170.000,00 962.000,00
5 JAMBI OP 425.000,00 525.000,00 1.298.000,00 950.000,00
6 SUMATERA BARAT OP 311.000,00 432.000,00 987.000,00 743.000,00
7 SUMATERA SELATAN OP 391.000,00 502.000,00 1.030.000,00 893.000,00
8 LAMPUNG OP 421.000,00 512.000,00 950.000,00 933.000,00
9 BENGKULU OP 343.000,00 468.000,00 1.062.000,00 811.000,00
10 BANGKA BELITUNG OP 449.000,00 582.000,00 1.115.000,00 1.031.000,00
11 BANTEN OP 502.000,00 632.000,00 1.201.000,00 1.134.000,00
12 JAWA BARAT OP 474.000,00 692.000,00 1.110.000,00 1.166.000,00
13 D.K.I. JAKARTA OP 542.000,00 667.000,00 1.347.000,00 1.209.000,00
14 JAWA TENGAH OP 303.000,00 474.000,00 919.000,00 777.000,00
15 D.I. YOGYAKARTA OP 332.000,00 507.000,00 1.204.000,00 839.000,00
16 JAWA TIMUR OP 398.000,00 623.000,00 1.784.000,00 1.021.000,00
17 BALI OP 488.000,00 652.000,00 1.569.000,00 1.140.000,00
18 NUSA TENGGARA BARAT OP 488.000,00 713.000,00 1.213.000,00 1.201.000,00
19 NUSA TENGGARA TIMUR OP 463.000,00 602.000,00 1.294.000,00 1.065.000,00
20 KALIMANTAN BARAT OP 422.000,00 547.000,00 1.047.000,00 969.000,00
21 KALIMANTAN TENGAH OP 415.000,00 609.000,00 1.902.000,00 1.024.000,00
22 KALIMANTAN SELATAN OP 340.000,00 475.000,00 1.219.000,00 815.000,00
23 KALIMANTAN TIMUR OP 324.000,00 478.000,00 1.050.000,00 802.000,00
24 KALIMANTAN UTARA OP 373.000,00 657.000,00 1.603.000,00 1.030.000,00
25 SULAWESI UTARA OP 450.000,00 550.000,00 1.050.000,00 1.000.000,00
26 GORO NTALO OP 350.000,00 492.000,00 2.088.000,00 842.000,00
27 SULAWESI BARAT OP 350.000,00 504.000,00 1.101.000,00 854.000,00
28 SULAWESI SELATAN OP 363.000,00 513.000,00 1.574.000,00 876.000,00
29 SULAWESI TENGAH OP 400.000,00 582.000,00 1.520.000,00 982.000,00
30 SULAWESI TENGGARA OP 464.000,00 604.000,00 1.171.000,00 1.068.000,00
31 MALUKU OP 423.000,00 568.000,00 1.710.000,00 991.000,00
32 MALUKU UTARA OP 523.000,00 623.000,00 1.050.000,00 1.146.000,00
33 PAPUA OP 442.000,00 698.000,00 1.863.000,00 1.140.000,00
34 PAPUA BARAT OP 463.000,00 658.000,00 1.752.000,00 1.121.000,00
35 PAPUA BARAT DAYA OP 463.000,00 658.000,00 1.752.000,00 1.121.000,00
36 PAPUA TENGAH OP 442.000,00 698.000,00 1.863.000,00 1.140.000,00
37 PAPUA SELATAN OP 650.000,00 1.026.000,00 2.739.000,00 1.676.000,00
38 PAPUA PENGUNUNGAN OP 650.000,00 1.026.000,00 2.739.000,00 1.676.000,00

Keterangan : Pejabat yang mengundang/membuka acara setingkat eselon II

9. Lampiran I Bab IV angka 2 huruf D angka 3 Uang Harian Kegiatan Rapat


atau Pertemuan di Luar Kantor huruf a Fullboard diluar Daerah tabel diubah,
sehingga berbunyi sebagai berikut :
ANGGOTA PEJABAT PEJABAT
BUPATI,
DPRD/ ESELON ESELON
WABUP, GOLONGAN
PEJABAT III/ IV/
NO PROVINSI SATUAN PIMPINAN I/ II
ESELON GOLONGAN GOLONGAN
DPRD
II IV III
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 ACEH OH 120.000 110.000 110.000 100.000 90.000
2 SUMATERA UTARA OH 130.000 120.000 120.000 110.000 100.000
3 RIAU OH 130.000 120.000 120.000 110.000 100.000
4 KEPULAUAN RlAU OH 130.000 120.000 120.000 110.000 100.000
5 JAMBI OH 130.000 120.000 120.000 110.000 100.000
6 SUMATERA BARAT OH 120.000 110.000 110.000 100.000 90.000
7 SUMATERA SELATAN OH 120.000 110.000 110.000 100.000 90.000
8 LAMPUNG OH 130.000 120.000 120.000 110.000 100.000
9 BENGKULU OH 130.000 120.000 120.000 110.000 100.000
10 BANGKA BELITUNG OH 130.000 120.000 120.000 110.000 100.000
11 BANTEN OH 120.000 110.000 110.000 100.000 90.000
12 JAWA BARAT OH 150.000 140.000 140.000 130.000 120.000
13 D.K.I. JAKARTA OH 180.000 170.000 170.000 160.000 150.000
14 JAWA TENGAH OH 130.000 120.000 120.000 110.000 100.000
15 D.I. YOGYAKARTA OH 140.000 130.000 130.000 120.000 110.000
16 JAWA TIMUR OH 140.000 130.000 130.000 120.000 110.000
17 BALI OH 160.000 150.000 150.000 140.000 130.000
18 NUSA TENGGARA BARAT OH 150.000 140.000 140.000 130.000 120.000
19 NUSA TENGGARA TIMUR OH 140.000 130.000 130.000 120.000 110.000
20 KALIMANTAN BARAT OH 130.000 120.000 120.000 110.000 100.000
21 KALIMANTAN TENGAH OH 120.000 110.000 110.000 100.000 90.000
22 KALIMANTAN SELATAN OH 130.000 120.000 120.000 110.000 100.000
23 KALIMANTAN TIMUR OH 150.000 140.000 140.000 130.000 120.000
24 KALIMANTAN UTARA OH 150.000 140.000 140.000 130.000 120.000
25 SULAWESI UTARA OH 130.000 120.000 120.000 110.000 100.000
26 GORO NTALO OH 130.000 120.000 120.000 110.000 100.000
27 SULAWES! BARAT OH 120.000 110.000 110.000 100.000 90.000
28 SULAWESI SELATAN OH 150.000 140.000 140.000 130.000 120.000
29 SULAWESI TENGAH OH 130.000 120.000 120.000 110.000 100.000
30 SULAWESI TENGGARA OH 130.000 120.000 120.000 110.000 100.000
31 MALUKU OH 120.000 110.000 110.000 100.000 90.000
32 MALUKU UTARA OH 130.000 120.000 120.000 110.000 100.000
33 PAPUA OH 200.000 190.000 190.000 180.000 170.000
34 PAPUA BARAT OH 160.000 150.000 150.000 140.000 130.000
35 PAPUA BARAT DAYA OH 160.000 150.000 150.000 140.000 130.000
36 PAPUA TENGAH OH 200.000 190.000 180.000 170.000 160.000
37 PAPUA SELATAN OH 200.000 190.000 180.000 170.000 160.000
38 PAPUA PEGUNUNGAN OH 200.000 190.000 180.000 170.000 160.000

10. Lampiran I Bab IV angka 2 huruf D angka 1 Klasifikasi Transpor Perjalanan


Dinas diubah dengan mengubah huruf a dan menambahkan 1 (satu) huruf
setelah huruf b yaitu huruf c, sehingga berbunyi sebagai berikut :
a. Catatan :
1. Pelaksanaan perjalanan dinas yang berangkat melalui atau tidak
melalui Kota Surabaya atau Malang, pembiayaan mengikuti pada tarif
yang berlaku pada saat perjalanan dinas (at cost) sesuai kelas masing-
masing
2. Apabila terjadi kenaikan tarif yang melebihi besaran pada tabel di atas
akibat adanya force majeure (misalnya pandemi COVID-19, dll), maka
pembiayaan menyesuaikan pada saat pelaksanaan perjalanan dinas.
c. SATUAN BIAYA TAKSI PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI
Satuan biaya yang digunakan untuk menyusun perencanaan
kebutuhan biaya untuk 1 (satu) kali perjalanan taksi :
a. Keberangkatan
1) dari kantor tempat kedudukan asal menuju bandara, pelabuhan,
terminal, atau stasiun untuk keberangkatan ke tempat tujuan;
2) dari bandara, pelabuhan, terminal, atau stasiun kedatangan
menuju tempat tujuan;
b. Kepulangan
1) dari tempat tujuan menuju bandara, pelabuhan, terminal, atau
stasiun untuk keberangkatan ke tempat kedudukan asal; atau
2) dari bandara, pelabuhan, terminal, atau stasiun kedatangan
menuju kantor tempat kedudukan asal.
Dalam hal lokasi kantor kedudukan atau lokasi tujuan tidak dapat dijangkau
dengan taksi menuju atau dari bandara, pelabuhan, terminal, atau stasiun,
biaya transportasi menggunakan satuan biaya transportasi darat atau biaya
transportasi lainnya.
Pembiayaan satuan biaya taksi dalam negeri dapat dilaksanakan melebihi
besaran standar biaya taksi dalam negeri sepanjang didukung dengan bukti
pengeluaran riil (pembiayaan secara at cost).

SATUAN BIAYA TAKSI PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI

No. Provinsi Satuan Besaran


1 ACEH Orang/Kali Rp. 127.000,00
2 SUMATERA UTARA Orang/Kali Rp. 308.000,00
3 RIAU Orang/Kali Rp. 101.000,00
4 KEPULAUAN RIAU Orang/Kali Rp. 165.000,00
5 JAMBI Orang/Kali Rp. 147.000,00
6 SUMATERA BARAT Orang/Kali Rp. 190.000,00
7 SUMATERA SELATAN Orang/Kali Rp. 179.000,00
8 LAMPUNG Orang/Kali Rp. 168.000,00
9 BENGKULU Orang/Kali Rp. 109.000,00
10 BANGKA BELITUNG Orang/Kali Rp. 97.000,00
11 BANTEN Orang/Kali Rp. 536.000,00
12 JAWA BARAT Orang/Kali Rp. 200.000,00
13 DKI JAKARTA Orang/Kali Rp. 256.000,00
14 JAWA TENGAH Orang/Kali Rp. 108.000,00
15 DI YOGYAKARTA Orang/Kali Rp. 267.000,00
16 JAWA TIMUR Orang/Kali Rp. 233.000,00
17 BALI Orang/Kali Rp. 227.000,00
18 NUSA TENGGARA BARAT Orang/Kali Rp. 231.000,00
19 NUSA TENGGARA TIMUR Orang/Kali Rp. 116.000,00
20 KALIMANTAN BARAT Orang/Kali Rp. 171.000,00
21 KALIMANTAN TENGAH Orang/Kali Rp. 134.000,00
22 KALIMANTAN SELATAN Orang/Kali Rp. 180.000,00
23 KALIMANTAN TIMUR Orang/Kali Rp. 533.000,00
24 KALIMANTAN TENGAH Orang/Kali Rp. 218.000,00
25 SULAWESI UTARA Orang/Kali Rp. 138.000,00
26 GORONTALO Orang/Kali Rp. 265.000,00
27 SULAWESI BARAT Orang/Kali Rp. 313.000,00
28 SULAWESI SELATAN Orang/Kali Rp. 187.000,00
29 SULAWESI TENGAH Orang/Kali Rp. 165.000,00
30 SULAWESI TENGGARA Orang/Kali Rp. 171.000,00
31 MALUKU Orang/Kali Rp. 288.000,00
32 MALUKU UTARA Orang/Kali Rp. 215.000,00
33 PAPUA Orang/Kali Rp. 513.000,00
34 PAPUA BARAT Orang/Kali Rp. 236.000,00
35 PAPUA BARAT DAYA Orang/Kali Rp. 236.000,00
36 PAPUA TENGAH Orang/Kali Rp. 513.000,00
37 PAPUA SELATAN Orang/Kali Rp. 513.000,00
38 PAPUA PEGUNUNGAN Orang/Kali Rp. 513.000,00

11. Lampiran I Bab IV angka 5 tentang Rekruitmen dan Pengklasifikasi Pegawai


Non ASN narasi diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :
Rekrutment selain ASN dan rekrutment Tenaga Harian Lepas (THL) untuk
Tenaga Umum menjadi tanggungjawab Kepala Perangkat Daerah dan harus
melaporkan secara rinci serta mendapat persetujuan Sekretaris Daerah
melalui Asisten Administrasi Umum, sedangkan rekrutment untuk Tenaga
Ahli melalui seleksi oleh tim lintas SKPD yang ditunjuk oleh SKPD yang
membutuhkannya. Ketentuan ini berlaku sampai dengan dihapusnya
ketentuan dimaksud oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
12. Lampiran I Bab IV angka 8 tentang Satuan Biaya Pemeliharaan angka 1
narasi diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :
Satuan Biaya Pemeliharaan Gedung atau Bangunan Dalam Negeri setinggi-
tingginya menurut Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2023
Halaman
Gedung Gedung Tidak
Gedung/Bangunan
No Wilayah Satuan Bertingkat Bertingkat
Kantor
Rp. Rp. Rp.
1 2 3 4 5 6
Jawa
1 m²/ Tahun 196.000 170.000 10.000
Timur

13. Lampiran I Bab IV angka 8 tentang Satuan Biaya Pemeliharaan angka 2 tabel
diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :
No. Provinsi Jawa Timur Satuan Besaran
1 Kepala Daerah/ Ketua DPRD Unit/Tahun 45.670.000,00
2 Anggota DPRD Unit/Tahun 44.010.000,00
3 Pejabat Eselon II Unit/Tahun 42.370.000,00
4 Kendaraan Dinas Opersional
a. Roda Empat Unit/Tahun 36.940.000,00
b. Double Gardan Unit/Tahun 39.630.000,00
c. Roda dua Unit/Tahun 4.970.000,00
Pemeliharaan Operasional Dlm
5 Lingkungan Kantor, Roda 6, dan
Speed Boat
a. Operasional dalam Lingkungan
Unit/Tahun 9.750.000,00
Kantor
b. Roda 6 Unit/Tahun 37.110.000,00
c. Speed Boat Unit/Tahun 20.240.000,00

14. Lampiran I Bab IV angka 9 tentang Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan


Dinas tabel diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :

KENDARAAN DINAS PEJABAT ESELON II


NO PROVINSI SATUAN BESARAN
(1) (2) (3) (4)
1 Jawa Timur Unit Rp. 764.021.000

KENDARAAN OPERASIONAL KANTOR DAN/ATAU LAPANGAN RODA


4 (EMPAT)
NO PROVINSI SATUAN PICK UP MINIBUS DOUBLE GARDAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
JAWA
1. Unit Rp. 263.849.000 Rp. 376.363.000 Rp. 513.056.000
TIMUR

KENDARAAN OPERASIONAL BUS


SATUA
NO PROVINSI BESARAN
N
(1) (2) (3) (4)
1. Roda 4 dan/ atau Bus Kecil Unit 498.810.000
2. Roda 6 dan/ atau Bus Sedang Unit 768.820.000
3. Roda 6 dan/ atau Bus Besar Unit 1.268.200.000

KENDARAAN OPERASIONAL KANTOR DAN/ATAU LAPANGAN RODA 2 (DUA)


NO PROVINSI SATUAN OPERASIONAL LAPANGAN
(1) (2) (3) (4) (5)
1. JAWA TIMUR Unit 38.461.000 43.340.000

15. Lampiran I Bab IV diubah dengan menambahkan 1 (satu) angka setelah


angka 9 (sembilan) yaitu angka 10 (sepuluh), sehingga berbunyi sebagai
berikut :
10. PENGGUNAAN ANGGARAN YANG BERSUMBER DARI DANA TRANSFER
Dalam hal pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari dana transfer
yang disertai dengan petunjuk teknis khusus, maka pelaksanaan
kegiatan tersebut berpedoman pada ketentuan atau petunjuk teknis
khusus dari kementerian/lembaga yang terkait.
16. Lampiran II huruf E angka 2 tentang Persiapan Pengadaan Barang/Jasa
Melalui Penyedia narasi diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :
Penambahan persyaratan pada Pemilihan Penyedia
1. Penambahan persyaratan kualifikasi dan persyaratan teknis, meliputi
namun tidak terbatas pada :
a. Persyaratan Tambahan pada Personil Manajerial
Personil Manajerial yang disyaratkan dengan pengalaman, maka
pengalaman personil dapat dibuktikan dengan surat referensi kerja
dari pengguna jasa. Pengguna jasa dimaksud adalah Pengguna
Anggaran (PA), atau Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), atau Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), atau Pemberi kerja. Syarat tambahan
Personil Manajerial dikecualikan untuk menambah jumlah maksimal
personil manajerial.
b. Persyaratan Tambahan pada Peralatan Utama
Pada beberapa Peralatan Utama, dapat ditambahkan persyaratan
pemenuhan kelengkapan pendukung yang bersesuaian dengan
peralatan dimaksud SLO, SILO dan lain sebagainya. Syarat tambahan
peralatan utama dikecualikan untuk menambah jumlah maksimal
peralatan utama dan jumlah maksimal pada setiap jenis peralatan
utama.
c. Persyaratan tambahan pada persyaratan Persyaratan Lainnya
1. Pada Persyaratan Lainnya, dapat ditambahkan persyaratan
pemenuhan surat dukungan ketersediaan bahan/material
sekurang-kurangnya pada mata pembayaran utama,
penyampaian rencana pengelolaan keuangan selama masa
pelaksanaan pekerjaan.
2. Dalam hal surat dukungan ketersediaan bahan/material
disyaratkan, dapat pula ditambahkan persyaratan
menyampaikan bukti perijinan berusaha di bidang yang sesuai
termasuk bahan/material yang didukung langsung dari
pabrikan/produsen/query (tambang).
17. Lampiran II huruf F angka 4 tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Melalui Penyedia narasi diubah dengan menghapus 1 (satu) angka yaitu
angka 11 (sebelas), sehingga berbunyi sebagai berikut :
4. dihapus
18. Lampiran II huruf I angka 4 tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Melalui Penyedia narasi diubah dengan menambah 1 (satu) angka yaitu
angka 11 (sebelas), sehingga berbunyi sebagai berikut :
11. Pada seluruh tahapan pengadaan yang meliputi perencanaan pengadaan,
persiapan pengadaan, persiapan pemilihan, proses pemilihan,
pelaksanaan kontrak, sampai dengan serah terima Perangkat Daerah
memanfaatkan Sistem Pengadaan yang terdiri dari :
a. SiRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan);
b. E-Tendering (Tender/Seleksi/Tender Cepat);
c. E-Purchasing;
d. Non-E-Tendering & Non-E-Purchasing; dan
e. E-Kontrak.
pada seluruh tahapan pengadaan yang meliputi perencanaan
pengadaan, persiapan pengadaan, persiapan pemilihan, proses
pemilihan, pelaksanaan kontrak, dan serah terima dan dicatatkan
minimal hingga tahapan serah terima dan akan dilakukan Penarikan
data pada 31 Desember, yaitu setiap akhir tahun anggaran dimana
selesainya transaksi pengadaan di SPSE.
19. Lampiran II KETENTUAN TAMBAHAN huruf E tentang Ketentuan Pengadaan
Barang/Jasa Melalui Swakelola narasi diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut :
Penetapan cara pengadaan dengan swakelola hanya jika memenuhi syarat-
syarat swakelola.
Tata cara pengadaan secara swakelola mengacu pada Peraturan LKPP Nomor
3 Tahun 2021 tentang Pedoman Swakelola.
Dalam hal terdapat pemilihan penyedia dalam swakelola dilakukan sesuai
dengan Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia.
Hasil pelaksanaan swakelola dicatatkan dalam aplikasi SPSE.
20. Lampiran II KETENTUAN TAMBAHAN huruf F tentang Ketentuan
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia angka 10 (sepuluh),
angka 11 (sebelas), angka 13 (tiga belas) narasi diubah, sehingga berbunyi
sebagai berikut :
10. Penggunaan SPSE
a. HPS;
1) Menu HPS pada aplikasi SPSE wajib dipenuhi PPK dengan cara
mengisi Nilai Total HPS dan Rincian HPS yang telah tersedia. Untuk
mempermudah pengisian Rincian HPS, PPK dapat mengunakan
fitur template yang tersedia pada aplikasi SPSE.
2) Softcopy dan Hardcopy HPS lengkap (Daftar Kuantitas Harga
termasuk Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Harga Satuan Upah,
Alat dan Bahan) yang telah ditandatangani PPK disampaikan
kepada Pejabat Pengadaan/ Pokja Pemilihan.
3) Ketentuan tersebut berlaku untuk semua jenis pengadaan (Jasa
Konsultansi, Barang, Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya) yang
mensyaratkan HPS.
b. KAK/Spesifikasi Teknis dan Gambar;
KAK/Spesifikasi Teknis dan Gambar yang diunggah pada menu
aplikasi SPSE adalah KAK/Spesifikasi Teknis dan Gambar yang telah
ditetapkan (ditandatangani) PPK.
c. Rancangan Kontrak;
1) Rancangan kontrak yang diunggah dalam menu SPSE, meliputi :
a. Draft SPK/Surat Perjanjian
b. Syarat-syarat Umum Kontrak
c. Syarat-syarat Khusus Kontrak
2) Rancangan kontrak harus sudah menggambarkan konsep kontrak
sesungguhnya.
11. E-Purchasing
a. E-purchasing dilaksanakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya yang sudah tercantum dalam katalog
elektronik atau Toko Daring
b. Pengadaan melalui E-Purchasing dilakukan oleh :
1) Pejabat Pengadaan melaksanakan E-Puchasing dengan nilai HPS
paling banyak Rp. 200.000.000,00 (Dua ratus juta rupiah).
2) PPK melaksanakan E-Puchasing dengan nilai HPS paling sedikit di
atas Rp. 200.000.000,00 (Dua ratus juta rupiah).
13. Tender/Seleksi dan Tender Cepat
Tata cara permintaan pemilihan penyedia :
1) PPK menyampaikan permintaan pemilihan penyedia metode
tender/seleksi kepada UKPBJ melalui aplikasi SPSE.
2) Selain diunggah ke dalam menu SPSE, pada saat review Dokumen
Persiapan Pemilihan PPK juga menyampaikan softcopy dan hardcopy
dokumen dimaksud untuk seluruh jenis pengadaan yang telah
ditetapkan (ditandatangani) PPK kepada UKPBJ meliputi :
a. Kerangka Acuan Kerja (KAK), untuk seluruh jenis pengadaan (Jasa
Konsultansi, Barang, Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya).
b. Spesifikasi Teknis (kecuali Jasa Konsultan)
c. Gambar (apabila ada)
d. Rancangan Kontrak yang terdiri dari :
1. Draft Surat Perjanjian
2. Draft Syarat-syarat Umum Kontrak (SSUK)
3. Draft Syarat-syarat Khusus Kontrak (SSKK)
Selain Dokumen Persiapan Pemilihan, PPK menyempaikan hardcopy
dokumen pendukung kepada UKPBJ meliputi :
a) Surat Keputusan Penetapan sebagai PPK
b) Dokumen Anggaran Belanja (DPA/RKA PD yang telah ditetapkan)
c) ID paket RUP
21. Lampiran II KETENTUAN TAMBAHAN huruf H tentang Ketentuan Pengadaan
Barang/Jasa Dalam Penanganan Keadaan Darurat narasi diubah dengan
menambahkan 1 (satu) angka yaitu angka 5 (lima), sehingga berbunyi sebagai
berikut :
5. Tata cara pengadaan barang/jasa dalam penanganan keadaan darurat
berpedoman pada Peraturan LKPP Nomor 13 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Dalam Penanganan Keadaan Darurat.
22. Lampiran II KETENTUAN TAMBAHAN huruf I tentang Ketentuan Pelaksanaan
Kontrak, Pemeriksaan dan Serah Terima Hasil Pekerjaan narasi diubah,
sehingga berbunyi sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Kontrak
a. PPK dan Pejabat Penandatangan Kontrak, melaksanakan seluruh
tahapan pelaksanaan kontrak dimulai dari penetapan SPPBJ (Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa) sampai dengan serah terima hasil
pekerjaaan. Tahapan dan tata cara detail pelaksanaan kontrak
pengadaan barang/jasa mengacu pada Peraturan LKPP Nomor 12
Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah melalui Penyedia.
b. Pencatatan tahapan pelaksanaan kontrak di aplikasi SPSE
Tahapan pelaksanaan kontrak pengadaan barang/jasa yang harus
dicatatkan/diunggah di aplikasi SPSE meliputi :
1) SPPBJ;
2) SPK/Surat Perjanjian;
3) SSKK;
4) Berita Acara Serah Terima (BAST); dan
5) Berita Acara Pembayaran.
2. Serah Terima Hasil Pekerjaan
Tahapan dan tata cara detail serah terima hasil pekerjaan pengadaan
barang/jasa mengacu pada Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
melalui Penyedia.
23. Lampiran II Ketentuan Tambahan huruf J tentang Ketentuan Pembayaran
dalam Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia narasi diubah, sehingga
berbunyi sebagai berikut :
Pembayaran Pengadaan barang/Jasa sedapat mungkin dilakukan dengan
SPP-LS. Apabila penggunaan mekanisme SPP-LS tidak memungkinkan,
maka dapat menggunakan mekanisme pembayaran yang lainnya. SKPD
memiliki kewajiban menyelesaikan seluruh proses administrasi e-pengadaan
langsung sebelum melakukan pengajuan pencairan pembayaran.

Pasal II
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pasuruan.

TELAH DITELITI
Ditetapkan di Pasuruan
PEJABAT TANGGAL PARAF pada tanggal 29 Desember 2023
Pj. BUPATI PASURUAN,
Sekretaris Daerah
Asisten Pemerintahan
dan Kesejahteraan
ttd.
Rakyat
Kabag. Administrasi
Pembangunan ANDRIYANTO
Kabag. Hukum

Diundangkan di Pasuruan
pada tanggal 29 Desember 2023
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN PASURUAN,

ttd.

YUDHA TRIWIDYA SASONGKO


BERITA DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2023 NOMOR 244
TELAH DITELITI
Pejabat Tanggal Paraf
Sekretaris Daerah
Asisten Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat
Kepala Bagian Hukum

Anda mungkin juga menyukai