Dian Febriani 3120210032 Tugas Proposal Skripsi
Dian Febriani 3120210032 Tugas Proposal Skripsi
Dian Febriani 3120210032 Tugas Proposal Skripsi
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan sebagai Tugas untuk Memenuhi Salah Satu Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Pada Fakultas Pendidikan Agama Islam
Disusun oleh :
Nama : DIAN FEBRIANI
NIM : 3120210032
Dengan mengucap syukur ke hadirat Allah SWT. Atas lindungan dan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis alhamdulillah telah menyelesaikan penulisan Proposal Skripsi
ini dengan judul “PENGARUH PEMBERIAN REMEDIAL TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI Mts MUHAMMADIYAH 02
KOTA BEKASI”. Bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak mulai dari persiapan penelitian
sampai selesai penulisan ini, baik moral maupun spiritual, tak terhingga penulis terima. Untuk
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kami
ucapkan kepada :
1.Pimpinan Fakultas Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Asy-Syafi’iyah
2.Dosen Pembimbing Fakulktas Agama Islam Universitas Islam Asy-Syafi’iyah yang telah
memberikan kesempatan dan peluang serta bimbingan yang berharga
3.Ketua Program Fakultas Pendidikan Agama Islam
Akhirnya, serangkaian kebanggaan dan terima kasih sepenuhnya kepada keluarga
tercinta. Atas motivasi dan dukungannya yang rela terbatas waktu untuk berdekatan dengan
keluarga saat pada penyelesaian Skripsi ini, terlebih saat-saat pelaksanaan penelitian serta
penyusunan proposal skripsi yang dilakukan.
Kepada semuanya penulis sangat berterima kasih dan berdo’a semoga apa yang telah
diberikan kepada penulis dapat dicatat oleh Allah sebagai suatu amal kebaikan dan
mendapatkan balasan yang lebih baik di dunia dan di akhirat kelak. Aamiin.
Akhirnya penulis sadari, bahwa proposal skripsi ini masih banyak kekurangan penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk lebih sempurnanya dalam penulisan
selanjutnya. Dengan harapan semoga proposal skripsi ini bermanfaat bagi penulis umumnya
yang membaca proposal skripsi ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan, hidayah dan taufiq-Nya
kepada kita semua. Aamiin
Bekasi, Juli 2024
Dian Febriani
i
DAFTAR ISI
ii
BAB III : KERANGKA METODOLOGIS .............................................22
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................22
B. Metode Penelitian ................................................................22
C. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan .............................22
D. Instrumen Penelitian ............................................................22
E. Teknik Pengumpulan Data...................................................23
F. Tekhnik Analisa Data ..........................................................24
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pendidikan yang berkualitas itu bukan hanya kualitas dari segi ilmu
pengetahuan saja, tetapi juga iman dan ketakwaan peserta didik agar nantinya
pendidikan dan pembangunan yang terjadi menjadi seimbang antara pembangunan
ekonomi maupun pembangunan sosial di masyarakat. Hal ini juga dirasakan sangat
penting mengingat keadaan remaja dan peserta didik kita saat ini pada umumnya
telah terpengaruh oleh arus globalisasi yang belakangan berlangsung dengan
sangat cepat Apalagi teknologi informasi dan komunikasi yang semakin
1
Departemen Pendidikan Nasional, UU No.20 Tahun 2023 (Jakarta, Depdiknas, 2004) h.1
1
2
berkembang mau tidak mau akansangat banyak digeluti pada kehidupan para
remaja kita. Hal ini tentu harus menjadi perhatian khusus, karena arus globalisasi
ini tak dapat ditolak jika kita tidak mau menjadi negara yang tertinggal dari
negara-negara lain yang atrinya kita harus memberikan alternatif pencegahan dan
penanggulangan terhadap krisis yang terjadi dengan para remaja, salah satunya
adalah melalui pendidikan. Pendidikan yang merupakan dasar bagi kegiatan
pengajaran dapat dilakukan di lingkungan keluarga maupun di sekolah.
Namun dewasa ini peran sekolah menjadi sangat besar sehubungan
dengan kesibukan-kesibukan orang tua murid dan kepercayaannnya terhadap
instansi ini. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok, yang berarti berhasil tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan bergantung bagaimana proses belajar yang dialami siswa
sebagai anak didik. Untuk itu, sekolah sebagai oraganisasi adalah wadah
intelektual individu yang bekerja sama kearah yang telah ditetapkan sehingga
menghasilkan peserta didik yang baik dan berkualitas. Namun, pada
pelaksanaannya proses belajar siswa tidak selalu berjalan dengan lancar kadang
ditemukan kegagalan (kesulitan belajar) dalam mata pelajaran tertentu ataupun
bab-bab tertentu. Hasil belajar di sekolah sering diindikasikan sebagai ukuran
keberhasilan belajar siswa. Jika siswa mendapat nilai yang baik maka dia adalah
siswa yang tidak mengalami kesulitan dan dapat dikatakan sebagai siswa yang
berhasil dalam belajar sedangkan jika nilai yang didapat kecil maka dia tergolong
siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Kesulitan belajar yang dialami oleh
siswa dapat menyebabkan menurunnya motivasi belajar mereka. Untuk mengatasi
kegagalan ataupun kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa maka perlu
diadakan upaya untuk dapat mengatasi kegagalan ataupun kesulitan-kesulitan
belajar tersebut.
Aqidah Akhlaq di sekolah alokasi waktunya di rasakan kurang memadai
karena materi pelajaran Aqidah Akhlaq sangat luas, oleh karena itu guru harus
menempatkan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya dan berusaha mencari
alternatif lain untuk menambah pengetahuan agama terhadap peserta didik dengan
menambah ajaran di luar jam belajar dengan mengadakan peringatan hari besar
islam, pesantren kilat, tadabbur alam, rohis, serta organisasi lainnya. Merupakan
alternatif lain yang mampu menambah pengetahuan agama terhadap siswa yang
3
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut di atas, penullis dapat
mengidentifikasi masalah masalah yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
bidang studi Aqidah Akhlaq sangat komplek, meliputi faktor internal maupun
external siswa.
Hal-hal yang dapat di lakukan oleh seorang guru agama kaitannya dengan
upaya peningkatan hasil belajar siswa bidang Aqidah Akhlaq, antara lain faktor
yang berkaitan dengan :
1. Pemberian pembelajaran remedial akan membantu dalam meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Profesionalitas guru yang tinggi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
3. Sarana dan prasarana yang memadai akan membantu siswa dalam mencapai
hasil belajar.
4. Motivasi dan minat belajar siswa dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2. Perumusan masalah
Agar permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini jelas dan
terarah maka perlu adanya perumusan masalah, yaitu Adakah Pengaruh yang
signifikan pemberian remedial terhadap hasil belajar mata pelajaran Aqidah
Akhlaq di Mts Muhammadiyah 02 Kota Bekasi.
2. Signifikansi penelitian
Signifikansi dari penelitian ini di harapkan dapat mengungkapkan aspek
yang mempengaruhi siswa di Mts Muhammadiyah 02 Kota Bekasi, terutama
dari pembelajaran remedial oleh guru agama, apabila penelitian Ini secara
empiris di ketahui bahwa pembelajaran remedial memiliki keterkaitan terhadap
hasil belajar siswa, maka hasil penelitian ini di harapkan dapat di jadikan
sebagai masukan bagi lembaga pendidikan untuk melakukan perbaikan guna
meningkatkan hasil belajar siswa, selain itu temuan penelitian ini juga dapat
menjadi informasi dan pertimbangan, Bagaimana bagi para guru dan kepala
sekolah dalam mengambil kebijakan yang berkaitan dengan hasil belajar siswa
Di samping itu penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan
bagi dunia pendidikan dan dunia penelitian khususnya mengenai bagaiamana
upaya peningkatan hasil belajar siswa yang di miliki melalui pembelajaran
remedial yang di lakukan guru pendidikan agama islam di Madrasah
Tsanawiyah (Mts) Muhammadiyah 02 Kota Bekasi.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab, dan tiap bab terdiri
dari subbab-subbab, yaitu :
Bab I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang maslah, Identifikasi Masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan signifikansi penelitian,
serta sistematika penulisan.
Bab II Landasan teori terdiri dari deskripsi teori, kerangka berfikir dan hipotesis.
Bab III Kerangka metodologis, terdiri dari metode penelitian, populasi, sample dan
teknik pengumpulan data, instrumentasi penelitian, teknik pengumpulan
data, dan teknik analisis data.
6
A. Remedial
1. Pengertian Remedial
Ditinjau dari arti kata, "remedial" berarti "sesuatu yang berhubungan
dengan perbaikan"2. Dengan demikian pembelajaran remedial, adalah suatu
bentuk pembelajaran yang bersifat penyembuhan atau bersifat perbaikan.
Pembelajaran remedial merupakan bentuk kasus pembelajaran, yang bermaksud
membuat baik atau menyembuhkan.
Sebagaimana pengertian pada umumnya proses pembelajaran bertujuan
agar murid dapat mencapai hasil belajar yang optimal, jika ternyata hasil belajar
yang dicapai tidak memuaskan berarti murid masih dianggap belum mencapai
hasil belajar yang diharapkan sehingga diperlukan suatu proses pembelajaran
yang dapat membantu murid agar tercapai hasil belajar seperti yang diharapkan.
Proses pembelajaran remedial ini sifatnya lebih khusus karena disesuaikan
dengan karakteristik kesulitan belajar yang dihadapi murid Proses bantuan lebih
ditekankan pada usaha perbaikan cara mengajar, menyesuaikan materi
pelajaran, arah belajar dan menyembuhkan hambatan-hambatan yang dihadapi
Jadi dalam pembelajaran remedial yang diperbaiki atau yang disembuhkan
adalah keseluruhan proses belajar mengajar yang meliputi metode mengajar,
materi pelajaran, cara belajar, alat belajar dan lingkunagn turut mempengaruhi
proses belajar mengajar.
Melalui pembelajaran remedial, murid yang mengalami kesulitan belajar
dapat diperbaiki atau disembuhkan sehingga dapat mencapai hasil yang
diharapkan sesuai dengan kemampuan. Kesulitan belajar yang dihadapi murid
mungkin beberapa mata pelajaran atau satu mata pelajaran atau satu
kemampuan khusus dari mata pelajaran tertentu. Penyembuhan ini mungkin
mencakup sebagian aspek kepribadian atau sebagian kecil saja.
Demikian pula proses penyembuhan, ada yang dalam jangka waktu lama
2
Wijaya, Pendidikan remedial : Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya Manusia, (Bandung : PT. Rernaja
Rosdakarya, 1996), h. 34
7
8
atau dalam waktu singkat. Hal ini tergantung pada sifat, jenis dan latar belakang
kesulitan belajar yang dihadapi murid.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran remedial
sebagai bentuk khusus pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaiki
sebagian atau seluruh kesulitan belajar yang dihadapi oleh murid. Perbaikan
diarahkan untuk mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan
masing-masing melalui perbaikan keseluruhan proses belajar mengajar dan
keseluruhan kepribadian murid.
dalam berbagai format, mulai dari kaset audio, slide, video, komputer,
multimedia, dsb.
Di tengah pelaksanaan pembelajaran atau pada saat kegiatan pembelajaran
sedang berlangsung, diadakan penilaian proses menggunakan berbagai teknik
dan instrumen dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar serta seberapa
jauh penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah atau sedang
dipelajari. Pada akhir program pembelajaran, diadakan penilaian yang lebih
formal berupa ulangan harian. Ulangan harian dimaksudkan untuk menentukan
tingkat pencapaian belajar peserta didik, apakah seorang peserta didik gagal
atau berhasil mencapai tingkat penguasaan tertentu yang telah dirumuskan pada
saat pembelajaran direncanakan
Apabila dijumpai adanya peserta didik yang tidak mencapai penguasaan
kompetensi yang telah ditentukan, maka muncul permasalahan mengenai apa
yang harus dilakukan oleh pendidik. Salah satutindakan yang diperlukan adalah
pemberian program pembelajaran remedial atau perbaikan. Dengankata lain,
remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai kemampuan
minimal yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
Pemberian program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakang
bahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik.
Dengan diberikannya pembelajaran remedial bagi peserta didik yang belum
mencapai tingkat ketuntasan belajar, maka peserta didik ini memerlukan waktu
lebih lama daripada mereka yang telah mencapai tingkat penguasaan. Mereka
juga perlu menempuh penilaian kembali setelah mendapatkan program
pembelajaran remedial.
a. Adaptif
Setiap peserta didik memiliki keunikan sendiri-sendiri. Oleh karena itu
program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik
untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-
masing Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus mengakomodasi
perbedaan individual peserta didik.
b. Interaktif
Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk
secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang
tersedia. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan belajar peserta
didik yang bersifat perbaikan perlu selalu mendapatkan monitoring dan
pengawasan agar diketahui kemajuan belajarnya. Jika dijumpai adanya
peserta didik yang mengalami kesulitan segera diberikan bantuan.
4
Wijaya, Op.Cit. h. 54
12
d. Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas yang memiliki
kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan
tutorial kepada rekannya yang mengalami kelambatan belajar. Dengan teman
sebaya diharapkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan lebih
terbuka dan akrab.
5
Surya & Amin, Pengajaran Remedial, (Jakarta : PD Andreola, 1980), h. 33
13
dinginkan bukan merupakan bagian dari karakteristik belajar Perilaku positif ini
berarti mempengaruhi kriteria yang diterapkan dalam tujuan proses belajar
Perbuatan dan hasil belajar dapat dimanifestasikan dalam bentuk
penambahan ilmu pengetahuan yang berupa a) fakta, informasi, prinsip atau
hukum atau kaidah, prosedur atau pola kerja, teori, dan sistem nilai, b)
penguasaan pola-pola perilaku kognitif (pengamatan, proses berpikir,
mengingat atau mengenal kembali), perilaku afektif (sikap apresiasi,
penghayatan, dsb), perilaku psikomotor (ketrampilan- ketrampilan dan yang
bersifat ekspresif); c) perubahan dalam sifat-sifat kepribadian baik yang
tangible maupun yang intangible.8
Selanjutnya Abin Syamsudin mengemukakan bahwa belajar adalah suatu
proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau
pengalaman tertentu9. Sumadi Suryabrata mengemukakan dari sudut sifat-sifat
yang umum dari aktivitas manusia bahwa yang dominan mempengaruhi
perkembangan dari hasil belajar siswa adalah berkenaan dengan sifat-sifat
aktivitas individu yang meliputi perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi,
ingatan, berpikir, perasaan, dan motif-motif.10
Untuk memberikan suatu penilaian hasil belajar, maka harus dilakukan
pengukuran sampai sejauh mana perubahan akan menetap menjadi sebuah
perilaku Akan tetapi, mengukur hasil belajar yang diperoleh siswa tidak hanya
nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku saja melainkan secara
menyeluruh (komprehensif) yang terdiri dari unsur kognitif, afektif, dan
psikomotorik secara terpadu pada diri siswa. Kegiatan belajar yang dilakukan
siswa tentunya mengharapkan semua hasil belajar yang diperoleh itu akan
membentuk suatu sistem nilai yang dapat membentuk kepribadian siswa,
sehingga akan memberi warna dan arahan dalam segala bentuk tindakan dan
perbuatannya.
Howard Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yaitu a) ketrampilan
dan kebiasaan; b) pengetahuan dan pengertian; c) sikap dan cita-cita. 11
Sedangkan Gagne mengemukakan lima macam tipe hasil belajar, yaitu a) verbal
8
Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Martiana, 1981), h. 138
9
Abin Syamsudin Makmun, Ibid, h. 134
10
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995), h. 13
11
Gory, H. Kingsley, The Nature Condition of Learning, (Yenglewood Cliffs, New Jersey), 1970, p. 13
15
lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
14
ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Berdasarkan hasil
penelitian para ahli bahwa faktor kemampuan siswa merupakan pengaruh yang
paling besar dalam mencapai prestasi belajar. Seperti yang dikemukakan oleh
Clark bahwa hasil belajar atau prestasi belajar siswa di sekolah 70%
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh faktor
lingkungan.15 Pada hakikatnya bahwa perbuatan belajar yang dilakukan oleh
seseorang atau siswa adalah perubahan tingkah laku yang harus diniati dan
disadarinya, dan merupakan suatu kebutuhan untuk berprestasi dalam mencapai
hasil belajar.
Menurut Slameto bahwa yang mempengaruhi perkembangan hasil belajar
siswa adalah: 1) faktor jasmaniah, yang meliputi faktor kesehatan dan cacat
tubuh; 2) faktor psikologis, yang meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,
16
kematangan, dan kesiapan; dan 3) faktor kelelahan. Dari banyak faktor
internal, bahwa yang dapat mempengaruhi tingkat prestasi belajar siswa,
menurut Bobbi De Porter adalah faktor motivasi yang paling mendominasi
dalam mempengaruhinya. 17
18
Menurut Ngalim Purwanto bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar dibedakan menjadi dua golongan a) faktor yang ada pada diri organisme
itu sendiri yang kita sebut faktor individual, dan b) faktor yang ada di luar
individu yang kita sebut faktor sosial. Yang termasuk ke dalam faktor individual
antara lain faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan
faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor
keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang
dipergunakan dalam belajar-mengajar, lingkungan dan kesempatan yang
tersedia, dan motivasi sosial.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil atau prestasidalam
keefektifan perilaku belajar secara fundamental menurut Dollar dan Miller
sebagaimana yang dikutip oleh Abin Syamsudin, antara lain: a) adanya motivasi
14
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Algensindo, 2004), h. 39-40
15
Richard Clark, Calvin Bovy, Cognitif Prescriptive Theory and Psycho-educational Design, (University of
Southern California, 1981), p. 12
16
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta, 1991), h. 4
17
De Porter, Bobbi, Penterjemah : Ary Nilandari, Quantum Teaching, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1998), h. 34
18
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1996), h. 102
17
(drives), siswa harus menghendaki sesuatu (the learner must want something);
b) adanya perhatian dan tahu sasaran (cue), siswa memperhatikan sesuatu (the
leaner must notice something), c). Adanya usaha (respons), siswa harus
melakukan sesuatu (the learner do something); dan d) adanya evaluasi dan
pemantapan hasil belajar (reinforcement), siswa harus memperoleh sesuatu (the
learner get something). 19
Dalam mengukur tarap keberhasilan prestasi belajar dari siswa harus
mempertimbangkan tingkat keshohehan (validitas), dan dapat dipercaya
(reliable), selanjutnya diperlukan informasi dan data yang obyektif dan
memadai tentang indikator-indikator perubahan tingkah laku dan pribadi siswa.
Sudah barang tentu sangat sulit untuk dapat mengungkap keberhasilan prestasi
belajar secara representatif dari keseluruhan perubahan baik aspek kognitif,
afektif dan psikomotor. Untuk mencapainya diperlukan kecermatan, ketepatan,
kepercayaan, keobyetifan serta di diagnosa dengan pengambilan keputusan dan
kesesuaian penggunaan alat tes untuk menguji tingkat keberhasilan belajar
siswa yang di dukung oleh informasi, fakta dan data yang diperoleh.
B. Aqidah Akhlaq
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Aqidah Akhlaq
Pendidikan Aqidah Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, dan
mengimani Allah Swt, dan merealisasikannya dalam perilaku akhlaq mulia
dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan,
penggunaan pengalaman dan pembiasaan.20
19
Abin Syamsudin Makmun, Op.Cit., h. 142
20
Departemen Agama, Standar Kompetensi, (Jakarta : Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2004), h. 17
18
4. Alokasi Waktu
Di Madrasah Tsanawiyah mata pelajaran Aqidah Akhlak dibagi menjadi 2
semester. Pengaturan waktu yang tersedia tidak merupakan sesuatu yang kaku,
tetapi bersifat luwes dengan menyesuaikan pada taraf perkembangan siswa dan
kondisi sekolah.
5. Kemampuan Dasar
Kemampuan dasar yang diharapkan dari siswa setelah menamatkan
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah adalah:
a) Mengetahui dan meyakini rukum iman yang enam.
b) Dapat mengamalkan akhlak terpuji dan menjauhi akhlak tercela.
c) Mengetahui sopan santun senantiasa mengamalkannya, baik dalam hubungan
manusia dengan Allah, dengan diri sendiri, sesama manusia maupun dengan
lingkungan.
C. Kerangka Berfikir
Pembelajaran remedial mempunyai peranan penting dalam keseluruhan proses
belajar mengajar, khususnya dalam mencapai hasil belajar yang optimal.
Pembelajaran remedial merupakan pelengkap dari proses pembelajaran secara
21
keseluruhan
Dalam melaksanakan tugas, peranan seorang guru bukan hanya sekedar
penyampai pengetahuan kepada murid tetapi juga mempunyai peranan sebagai
pembimbing yang harus dapat membantu murid memahami dirinya dan mampu
mengatasi hambatan-hambatan di dalam dirinya. Dalam kaitan inilah pembelajaran
remedial merupakan salah satu upaya yang dapat dilaksanakan oleh seorang guru
dalam memberikan peluang besar bagi setiap murid untuk dapat mencapai prestasi
belajar secara optimal dan maksimal.
Pembelajaran remedial diperlukan dalam melaksanakan proses belajar
mengajar yang sebenarnya. Pada dasarnya belajar yang sesungguhnya dapat
diartikan sebagai sesuatu proses perubahan tingkah laku secara keseluruhan
Adanya gejala kesulitan belajar merupakan indikasi belum adanya perubahan
tingkah laku secara keseluruhan, oleh karena itu masih diperlukan proses belajar
mengajar khusus yang dapat membantu pencapaian keseluruhan perubahan tingkah
laku sebagai hasil belajar Dengan demikian dapat dipahami bahwa pembelajaran
remedial mempunyai peranan yang penting terhadap keberhasilan proses belajar
mengajar secara keseluruhan.
Tujuan pembelajaran remedial sebenarnya tidak berbeda dengan tujuan
pangajaran pada umumya, yaitu agar murid dapat mencapai prestasi belajar sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara khusus pembelajaran remedial
bertujuan agar murid yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi
belajar yang diharapkan melalui proses penyembuhan atau perbaikan, baik segi
proses belajar mengajar maupun kepribadian murid
Jika hal tersebut dilaksanakan dengan baik, tidak mustahil pendidikan akan
semakin maju khususnya prestasi belajar siswa akan semakin meningkat.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat diduga bahwa pembelajaran remedial akan
memberikan pengaruh yang positif terhadap peingkatan prestasi beajar siswa, baik
pelajaran umum maupun pelajaran agama.
D. Hipotesis
Dalam penyusunan skripsi ini penulis membuat hipotesis sebagai berikut
H1 : “Ada pengaruh yang signifikan pembelajaran remedial terhadap hasil belajar
siswa bidang studi Aqidah Akhlaq di Mts Muhammadiyah 02 Kota Bekasi.
22
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Hal ini
penulis secara langsung ke lapangan tempat dilaksanakan penelitian
D. Instrumentasi Penelitian
Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah pemberian remedial dan
hasil belajar Aqidah Akhlaq. Variable pemberian remedial dikumpulkan melalui
kuesioner. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrument yang berbentuk
skala likert terhadap pernyataan dengan jawaban berskala lima, dengan kategori a.
selalu, b. sering, c. kadang-kadang, d pernah, d. tidak pernah.
Sedangkan variable hasil belajar Aqidah Akhlaq diambil dari nilai Aqidah
Akhlaq dari buku legger yang ada di sekolah Pada penelitian ini pengukuran
dilakukan pada situasi nyata sesuai dengan penilaian dari responden apa yang
dialami, instrument yang digunakan disusun dalam bentuk pernyataan.
23
24
1. Observasi
Penulis mengadakan pengamatan langsung secara cermat terhadap obyek sasaran
yang akan diteliti.
2. Wawancara
Penulis mengadakan wawancara dengan Kepala Sekolah, guru agama yang
bersangkutan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan akurat, cermat dan
tapat sasaran.
3. Angket
Penulis membuat angket sebanyak 20 pertanyaan dengan lima alternatif jawaban,
dan tiap-tiap jawaban penulis beri skor sebagai berikut: a=5, b = 4, c = 3, d = 2,
dan e = 1.
4. Studi dokumentasi
Tujuan teknik ini untuk mengetahui data-data yang lebih akurat tentang nilai
prestasi belajar siswa dengan mengambil dari buku legger prestasi siswa dalam
mata pelajaran Aqidah Akhlaq.
N Interval Keterangan
o
1 0,00 - 0,20 Sangat Rendah
2 0,21 - 0,40 Rendah
3 0.41 - 0,60 Cukup
4 0.61 - 0,80 Tinggi
5 0.81 - 1,00 Sangat Tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Clark, Richard, Calvin Bovy, Cognitif Prescriptive Theory and Psycho- educational
Design, University of Southern Califronia, Califronia, 1981)
Leslie J. Briggs (Ed), Intructional Design, {Englewood Cliffs, New Jersey. 1981
26