3.1 EP 6 - 1. (SK) Keluhan Dan Saran Pelanggan
3.1 EP 6 - 1. (SK) Keluhan Dan Saran Pelanggan
3.1 EP 6 - 1. (SK) Keluhan Dan Saran Pelanggan
Ditetapkan di : Rengat
Pada tanggal : 3 Januari 2023
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan
klinis
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam
medis
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
6. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien
sebelum mendapatkan persetujuan
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan
8. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjut
9. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut
10. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai
prosedur pelayanan pasien gawat darurat
11. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus berisiko tinggi
12. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi
harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan
universal)
13. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur
pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik.
14. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang
jelas
15. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.
16. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak
lanjuti
17. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu
18. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan,
sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya
19. Pasien berhak untuk menolak pengobatan
20. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain
21. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu
oleh prosedur yang baku.
22. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi
tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan
tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut
23. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku
24. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang
kompeten
25. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan informed
consent
26. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan
27. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan
rencana layanan.
E. RENCANA RUJUKAN
1. Rujukan pada pasien dipandu oleh panduan yang baku
2. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
rujukan
3. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang
menangani
4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternatif
pelayanan
5. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis
6. Resume klinis meliputi: nama pasien, ondisi klinis, prosedur/tindakan yang
telah dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut
7. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan
8. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang
kompeten
9. Kriteria merujuk pasien meliputi:
1. Dari hasil pemeriksaan , sudah terindikasi bahwa keadaan pasien tidak
dapat diatasi di Puskesmas
2. Dari hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis di
puskesmas ternyata tidak mampu diatasi
3. Pasien memerlukan pelayanan medis spesialis/ subspesialis di rumah
sakit berdasarkan keadaan penyakit yang diderita pasien
4. Pasien memerlukan pelayanan penunjang medis yang lebih lengkap
yang tidak tersedia difasilitas pelayanan puskesmas
5. Apabila telah diobati berulang kali di puskesmas ternyata pasien
memerlukan pemeriksaan dan pengobatan disarana kesehatan yang
lebih mampu. Pada saat pemulangan (rawat jalan), pasien/ keluarga
pasien diberi informasi tentang tindak lanjut layanan
10. Pasien berhak menolak untuk jika dirujuk ke sarana kesehatan lain dan
menyertakan bukti dokumentasi dalam bentuk surat penolakan rujukan
11. Jika pasien menolak untuk pengobatan dan rujukan, wajib diberikan
informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan dan akibat dari
keputusan dan tanggung jawab mereka berkenan terhadap keputusan
tersebut
Ditetapkan di : Rengat
Pada tanggal : 3 januari 2023