Tor Program TB PKM Pamatang Sidamanik Tahun 2025

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA/ TERM OF REFERENCE (TOR)

PELAYANAN KESEHATAN PROGRAM TBC PELAKSANAAN


BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS PAMATANG SIDAMANIK
DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2025

I. Pendahuluan
Tuberkulosis (TB) sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di dunia walaupun upaya penanggulangan TB telah dilaksanakan di banyak negara
sejak tahun 1995. Termasuk di Puskesmas Pamatang Sidamanik, yang masih mejadi Masalah
Kesehatan Masyarakat Pamatang Sidamanik.
Dengan demikian untuk mencapai eliminasi TB tahun 2030, diperlukan strategi akselerasi
melalui enam langkah yakni, penguatan peran dan kepemimpinan program berbasis kabupaten
atau kota, peningkatan akses layanan bermutu,pengendalian faktor resiko penularan TB,
peningkatan kemitraan, penguatanmanajemen program dan penguatan sistim danmanajemen
TBC melalui berbagaiupaya termasuk penelitian dan pengembangan

II. Latar Belakang


TBC merupakan masalah kesehatan dan tantangan global termasuk Indonesia.
Berdasarkan Global TB Report tahun 2023, Indonesia menduduki peringkat ke-2
untuk insiden TBC. Selain itu, yang menjadi tantangan yang perlu diperhatikan saat
ini yaitu TBC DM, TBC HIV, TBC pada anak, dan TBC pada masyarakat, kelompok
khusus atau kelompok rentan lainnya.Dengan angka estimasi kasus TBC sebesar
1.060.000 kasus atau 385 per 100.000 penduduk dan mortalitas 141.000 atau 51 per
100.000 penduduk. Berdasarkan data Global TBC Report 2023, bahwa terdapat 5
faktor risisko tinggi terkena kasus TBC seperti kekurangan gizi, DM, HIV, gangguan
penggun alakohol, dan merokok.
Berdasarkan data Puskesmas Pamatang Sidamanik Angka penemuan kasus
Terduga TB/ SPM TB tahun 2023 sebanyak 70% atau dari target penemuan kasus
terduga TBC Sebanyak 403 yang ditemukan 286 suspek. Dan data kesembuhan
mencapai 82% dari angka target minimal kesembuhan adalah 85%.
Menghadapi permasalahan diatas dan untuk mencapai target penemuan Kasus
terduga TBC, maka strategi yang dilakukan salah satunya adalah dengan
peningkatan akses layanan TB dengan “TOSS TB”(Temukan Obati Sampai sembuh)
terobosan yang dilakukan untuk mendukung kegiatan tersebut adalah deteksi dini
kasus TB sedini mungkin dan diobati sampai sembuh.

III. Tujuan

1. Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan temuan dan deteksi dini pasien TBC dalam rangka
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
2. Tujuan Khusus
a. Mencegah penularan pada kontak keluarga pasien TBC
b. Meningkatkan Kepatuhan minum obat
c. Meningkatkan Kesadaran dalam perilaku hidup bersih dan sehat
d. Memberikan pelayanan Pasien suspek TBC
e. Mengurangi Pasien TB Mangkir
f. Tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua pederita
baru BTA positif yang ditemukan

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Investigasi kontak TBC Dilaksanakan Perkasus indeks Pasien
TBC dan semua terduga TB Yang
dilayani
2 Pelacakan Investigasi kasus TBC dilaksanakan setiap indeks kasus
mangkir yang tmangkir mengambil obat dan
dikunjungi
3 Pemantauan menelan obat TBC mendapatkan kometmen puskesmas
dan kesiapan untuk mendukung
kegiatan pemantauan minum obat,
sosialisai peran PMO bagi penderita
TBC
4 pemberian terapi pencegahan TBC Pemberian Obat TPT (terapi
pencegahan TBC) dan sosialiasi
Penularan TBC pada Kontak TBC
5 Deteksi Dini dan Penemuan kasus TBC Melakukan Skrining berupa
pada Masyarakat wawancara dan melakukan tindak
lanjut dengan pemeriksaan BTA/TCM
pada terduga TB

V. Proses Kegiatan
1. Metode Pelaksanaan

a. Wawancara
b. Penyuluhan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
c. Kunjungan Rumah
d. Pemeriksaan BTA ( + )
e. Rujukan Faskes Lanjutan

2. Tahapan Kegiatan
a. Persiapan
b. Pengumpulan data daftar tersangka TB/ suspek TB
c. Pengelolaan data
d. Penentuan jadwal kegiatan
e. Proses Kegiatan
f. Evaluasi
g. Penyusunan Laporan

VI. Sasaran
Sasaran Penemuan Orang terduga TB, Pasien dengan tanda dan gejala batuk lama
lebih dari 2 minggu tidak sembuh-sembuh atau pasien Suspek TB
VII. Monitoring
1. Monitoring kegiatan dilaksanakan terhadap penyimpangan dari rencana
kegiatan terhadap pelaksanaan meliputi :
a. waktu pelaksanaan
b. tempat pelaksanaan.
c. sasaran
d. petugas
2. Monitorng evaluasi dilakukan setiap 1 (Satu) bulan sekali.

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Pelaporan Kegiatan ini dilakukan setiap akhir kegiatan. Hasil akhir kegiatan
dievaluasiEvaluasi pada bulan berikutnya dengan membuat RTL Pencapaian program.
Hasil RTL Pencapaian program, kemudian dilaporkan ke Kepala Puskesmas dan akan di
bahas pada rapat minilokarya bulanan di Puskesmas Pamatang Sidamanik.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dilakukan setiap kali dilakukan kegiatan dan dilakukan
Pelaporan Kegiatan ini yang dilakukan setiap akhir kegiatan. Hasil akhir kegiatan
dievaluasiEvaluasi pada bulan berikutnya dengan membuat RTL Pencapaian program.
Hasil RTL Pencapaian program, kemudian dilaporkan ke Kepala Puskesmas dan akan di
bahas pada rapat minilokarya bulanan di Puskesmas Pamatang Sidamanik dan lintas
sektor sebagai bahan untuk penyusunan RUK tahun berikutnya.
.

X. Pembiayaan
Pembiayaan Untuk pelaksanaan kegiatan Program TBC di luar gedung
dianggarkan dari Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) DAK Nonfisik
Puskesmas Pamatang sidamanik. Tahun 2025 sebesar : Rp. 16.000.000,- ( Enam
Belas Juta Rupiah).

Mengetahui,
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun

Edwin Tony SM Simanjuntak, S.Si.Apt,M.Si


Pembina Tk.I/ IV b
NIP. 19700924 200312 1 004

Anda mungkin juga menyukai