Materi Ajar Bahasa Indonesia Kelas Xi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MATERI AJAR BAHASA INDONESIA

FASE E KELAS XI

SMK EKUIN PANGJAY


TAHUN AJARAN 2024/2025
MATERI BAHASA INDONESIA
“MENGENALKAN DAN MEMPROMOSIKAN PRODUK PANGAN LOKAL INDONESIA”

LAMPIRAN MATERI
1. Teks Argumentasi
Teks argumentasi adalah teks yang digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan dari penulis.
Penyampaian ide atau gagasan dari penulis akan lebih meyakinkan ketika didukung oleh bukti-
bukti seperti peraturan atau data ilmiah. Argumentasi yang disampaikan dalam bentuk tertulis disebut
juga dengan istilah paragraf argumentasi. Singkatnya, paragraf argumentasi digunakan untuk
menyampaikan suatu gagasan atau ide dan pendapat seseorang.
Paragraf argumentasi bertujuan untuk meyakinkan atau membujuk para pembaca supaya memiliki
pemikiran yang sama dengan penulis. Penulis paragraf argumentasi akan menyertakan pendapat dan
penjelasan yang didukung alasan kuat sehingga meyakinkan para pembaca hingga pembaca terpengaruh.
Penulisan teks argumentasi harus memperhatikan hubungan antar-kalimat dan antar-paragraf sehingga
teks tersebut menjadi padu. Kepaduan dalam teks disebut dengan istilah kohesi dan koherensi. Kohesi
merupakan keserasian hubungan antar-unsur dalam sebuah paragraf. Adapun koherensi adalah kepaduan
antar-gagasan di dalam suatu paragraf.

Ciri-ciri Teks Argumentasi


a. Berisikan ide maupun pandangan penulis terhadap suatu permasalahan;
b. Disertai alasan serta bukti yang logis;
c. Disertai data faktual;
d. Berisikan analisis data yang masuk akal dan bersifat persuasif;
e. Berisikan analog permasalahan untuk memperkuat argumentasi;
f. Diakhiri dengan kesimpulan yang juga memperkuat argumentasi secara luas.

Cara Menulis Teks Argumentasi


Teks argumentasi tersusun atas struktur tertentu. Penulis dapat menyesuaikan cara menulis teks
argumentasi sesuai dengan struktur teks. Berikut adalah cara menulis teks argumentasi:
a. Menentukan topik atau tema;
b. Menentukan tujuan penulisan paragraf argumentasi;
c. Mengumpulkan berabagai data atau informasi mengenai topik yang dibahas;
d. Memilih jenis pola pengembangan paragraf;
e. Membuat kerangka paragraf dan mengembangkannya menjadi paragraf argumentasi yang utuh.

2. Teks Persuasi
Kata persuasi atau persuasive adalah mengajak, membujuk, atau menyuruh. Nah, sesuai dengan arti
katanya, teks persuasi adalah sebuah teks yang berisikan kalimat-kalimat persuasif. Kalimat
persuasif sendiri adalah kalimat yang bertujuan untuk mengajak, menyuruh, atau membujuk. Ciri kalimat
persuasif ditandai dengan ajakan, ayo, yuk, mari, dan lain sebagainya.

Teks persuasi termasuk ke dalam teks yang bersifat subjektif. Alasannya karena isi teksnya murni
berdasarkan pandangan pribadi si penulis mengenai suatu topik. Maka dari itu, tidak jarang dalam teks
persuasi, ditemukan data-data pendukung lain untuk mendukung tulisan tersebut, sehingga pembaca tidak
ragu untuk melakukan apa yang ditulis oleh penulis.

Tujuan Teks Persuasi adalah untuk mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang disampaikan oleh penulis. Selain itu, teks persuasi juga memiliki tujuan lain, di
antaranya:
 Membangun kesadaran pembaca terkait isu-isu penting atau inisiatif tertentu yang
memerlukan perhatian dan dukungan masyarakat.
 Mengubah keyakinan, kebiasaan, sikap atau perilaku pembaca terhadap topik tertentu.
 Membangun kredibilitas penulis/brand produk, sehingga pembaca merasa yakin dan
termotivasi untuk mengikuti pesan yang disampaikan.
Ciri-Ciri Teks Persuasi
1. Berisi Kalimat Ajakan
Kata persuasi sendiri artinya mengajak, sudah pasti dalam teksnya juga mengandung kalimat
ajakan, ya. Kalimat ajakan ini bertujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca untuk
melakukan tindakan yang diinginkan oleh penulisnya. Contoh kalimat ajakan, di antaranya:
 Ayo mulai pola hidup sehat dari sekarang!
 Ayo rajin belajar, supaya kelak mendapat masa depan yang cerah!
 Mari kita gunakan produk dalam negeri!

2. Berisi Kata Imperatif


Ciri khas teks persuasi selanjutnya, yaitu berisi kalimat imperatif. Hayo, kamu masih ingat apa itu
kalimat imperatif? Kalimat imperatif adalah kalimat yang memiliki maksud memerintah,
meminta, atau menyuruh, agar lawan bicara melakukan sesuatu yang diinginkan oleh
penulis/pembicara.

3. Terdapat Konjungsi Argumentatif


Konjungsi argumentatif seringkali digunakan dalam kalimat persuasi untuk memperkuat argumen
dan mengarahkan pembaca menuju kesimpulan yang diinginkan oleh penulis atau
pembicara. Contoh konjungsi argumentatif, yaitu karena, sehingga, oleh karena itu, dengan
demikian, dan lain sebagainya.

4. Berisi Data dan Fakta


Dalam teks persuasi, harus memiliki alasan yang kuat untuk mempengaruhi pembacanya. Oleh
karena itu, dibutuhkanlah data dan fakta. Tujuannya, agar bisa memberikan dasar yang
kuat untuk argumen yang disampaikan penulis.

Struktur Teks Persuasi


1. Judul
2. Pengenalan Isu
3. Rangkaian Argumen
Struktur ini berisi sejumlah pendapat penulis atau pembicara terkait isu yang dibahas. Pada
bagian ini dikemukakan juga sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen.
4. Pernyataan Ajakan
Struktur ini berisi dorongan kepada pembaca atau pendengarnya untuk melakukan sesuatu.
Pernyataan ini bisa dinyatakan secara tersurat atau tersirat.
5. Penegasan Kembali
Struktur ini menegaskan kembali pernyataan-pernyataan sebelumnya. Pada struktur ini biasanya
dijumpai kata-kata penanda simpulan, seperti demikianlah, dengan demikian, atau oleh karena
itu.

Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif


1. Menggunakan Kata Bujukan
Kata-kata yang digunakan untuk mengajak, membujuk, atau mengimbau pembaca maupun
pendengar. Kata bujukan atau kata ajakan secara tersurat dan tersirat.
 Contoh teks persuasif tersurat: ayo, mari
 Contoh teks persuasif tersirat: hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, dan harus

2. Menggunakan Kata Kerja (Verba) Mental


Kata kerja yang melibatkan perasaan atau respons terhadap suatu tindakan atau kejadian. Namun,
tidak berupa respons yang berbentuk aksi secara fisik.
 Contoh teks persuasif: mengira, menduga, mengagumi, berasumsi, dan menyimpulkan.
3. Menggunakan Kata Kerja Imperatif
Kata kerja yang pada fungsinya berisi kata perintah atau mempertegas kemauan.
 Contoh teks persuasif: jadikanlah, hendaknya, waspadalah, tolong.

4. Menggunakan Kata Teknis


Kata atau gabungan kata khas yang bersinggungan dengan bidang tertentu.
 Contoh teks persuasif: konsumsi, asupan, dan porsi berkaitan dengan sarapan.

5. Menggunakan Kata Penghubung Argumentatif


Kata penghubung yang digunakan untuk menekankan sebuah argumen dalam suatu kalimat
maupun paragraf.
 Contoh teks persuasif: jika, maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, dan oleh
karena itu.

6. Menggunakan Kata Perujukan


Kata-kata yang digunakan sebagai pendahuluan sebelum menyajikan data yang menjadi sumber
dalam teks.
 Contoh teks persuasif: Berdasarkan data, Merujuk pada pendapat, Mengutip dari

Jenis- Jenis Teks Persuasi


1. Teks Persuasi Pendidikan
Teks persuasi pendidikan sangat umum digunakan oleh instansi pendidikan, termasuk guru,
administrator sekolah, peneliti di bidang pendidikan, hingga siswa. Tujuannya,
untuk mempengaruhi pembaca dalam konteks pendidikan atau proses pembelajaran.

2. Teks Persuasi Iklan


Sementara itu, teks persuasi iklan memiliki fungsi komersial. Kamu dapat menemukan teks ini
di berbagai media yang ditujukan untuk memperkenalkan atau mempromosikan barang atau
jasa, dengan harapan dapat menarik calon konsumen untuk membeli produk tersebut.

3. Teks Persuasi Politik


Jenis teks persuasi selanjutnya, biasa digunakan dalam keguatan politik. Misalnya kampanye
calom presiden. Teks persuasi politik bertujuan untuk mempengaruhi pembaca untuk menentukan
pilihannya pada calon atau partai politik tertentu.

4. Teks Persuasi Propaganda


Terakhir ada teks persuasi propaganda. Sesuai dengan namanya, jenis teks ini berisi informasi
yang cenderung tidak objektif dari si penulisnya. Propaganda sering memanfaatkan kata-kata
yang memiliki konotasi emosional, seperti ketakutan, kebencian, cinta tanah air, atau
patriotisme, untuk mempengaruhi dan menggerakkan pembaca.

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK


(LKPD)
“MENGENALKAN DAN MEMPROMOSIKAN PRODUK PANGAN LOKAL INDONESIA”

A. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes Tulis
Bentuk Instrumen : Uraian
a. Membaca Teks Ketahanan Pangan Lokal, pada buku siswa hal. 4
1. Pada teks di atas terdapat beberapa kosakata yang perlu dipahami artinya. Temukan arti kosakata
berikut ini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kemudian gunakan kosakata tersebut untuk
menyusun kalimat baru yang berbeda dengan yang ada di dalam teks. Kalian bisa menggunakan
tautan (link) berikut untuk menemukan arti kata-kata tersebut: https://kbbi.kemdikbud.go.id
a. basis e. adaptasi
b. komoditas f. inisiatif
c. replikasi g. hayati
d. rasional
2. Salah satu produk pangan lokal yang ada di wilayah Indonesia Timur adalah sagu. Mengapa sagu
merupakan produk pangan lokal yang sangat menjanjikan pada masa mendatang?
3. Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengangkat jenis produk pangan sagu agar bisa diterima dan
dikonsumsi oleh masyarakat?
4. Mengapa sumber pangan lokal lebih ramah lingkungan? Jelaskan disertai bukti!
5. Jika sagu adalah sumber pangan lokal di daerah Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku, adakah
sumber pangan lokal yang berasal dari daerahmu? Jelaskan bagaimana potensi sumber pangan lokal
yang berasal dari daerah kalian tersebut dalam minimal delapan kalimat.

b. Kerjakanlah latihan di bawah ini secara berkelompok. Satu kelompok terdiri


atas 4-5 siswa!

1. Jawablah soal benar atau salah di bawah ini!


No Pernyataan Benar/Salah
.
1 Dalam satu paragraf boleh terdapat dua ide pokok yang dituangkan
dalam dua kalimat utama.
2 Hanya terdapat satu kalimat penjelasan dalam satu paragraf untuk
menjelaskan ide pokok.
3 Pola pengembangan paragraf deduksi dimulai dengan pernyataan
umum kemudian diakhiri dengan pernyataan-pernyataan khusus.
4 Kalimat utama pada pengembangan induktif terletak di akhir
paragraf.
5 Pola pengembangan induktif dimulai dengan pernyataan-pernyataan
khusus kemudian diakhiri dengan pernyataan umum.

2. Identifikasilah pola pengembangan paragraf deduksi atau induksi paragraf-paragraf di bawah


ini!
a. Pemerintah lewat Kementerian Pertanian berniat menambah luas lahan sawah guna
menciptakan ketahanan pangan nasional. Hal ini dirasa penting karena banyak lahan
pertanian yang mengalami alih fungsi. Ketahanan pangan ini dirasa mendesak untuk
segera dilakukan karena krisis yang melanda seluruh bangsa-bangsa di dunia akibat
pandemi Covid-19. Setiap bangsa harus segera memenuhi kebutuhan pangannya sendiri
dan tidak bisa bergantung pada impor dari bangsa lain. Oleh karena itu, diperlukan
perencanaan yang matang terutama menyangkut daerah mana di Indonesia yang layak
untuk segera dibuka menjadi lahan pertanian baru.
b. Buah lokal dipercaya lebih sehat dan segar dibandingkan buah impor. Hal ini
disebabkan buah impor yang masuk ke Indonesia memerlukan waktu yang cukup lama
dalam proses pengirimannya. Seperti buah apel yang diimpor dari Amerika. Mereka
butuh waktu lebih dari tiga minggu untuk sampai ke tanah air. Hanya dengan proses
pengawetan buah tersebut akan tetap segar ketika sampai ke masyarakat Indonesia.
Dengan alasan itulah, mengonsumsi buah lokal dirasa lebih menyehatkan karena
pastinya tidak ada unsur pengawet.
c. Gerakan mencintai barang dalam negeri semakin lantang digaungkan. Buah dan sayur
sebagai bagian dari kekayaan hayati Indonesia juga menjadi fokus gerakan. Namun,
sejumlah permasalahan masih terus mengganjal. Baru-baru ini Menteri Pertanian
mengatakan bahwa tingkat konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia masih
rendah.Tingkat konsumsi buah lokal masyarakat Indonesia belum mencapai 40 kg per
kapita setiap tahun, padahal seharusnya lebih dari 65 kg per kapita per tahun.
Permasalahan yang lain seperti volume produksi dari tingkat petani. Selama ini,
produksi buah-buahan lokal masih dari usaha yang bersifat pekarangan, bukan
perkebunan besar. Dengan kondisi tersebut, volume produksi buah-buahan lokal
Indonesia juga menjadi terbatas.
d. Kota Batu, Malang, Jawa Timur selama ini dikenal sebagai penghasil apel. Namun,
ternyata kota sejuk di Kota Malang tersebut juga menghasilkan ketela khas yang sangat
disukai oleh masyarakat Jepang, yaitu ketela ungu. Para petani di Batu, Malang bahkan
hampir setiap bulan mengekspor jenis umbi ini. Masyarakat Jepang sangat suka
mengonsumsi umbi ungu karena banyak manfaat kesehatan yang ada pada kandungan
umbi ungu ini. Beberapa manfaat mengonsumsi umbi ungu adalah bisa mencegah
penyakit asma, kanker, bahkan diabetes. Memang sangat luar biasa pada saat kita suka
mengonsumsi produk makanan asing seperti beberapa jenis makanan cepat saji yang
belum tentu sehat untuk tubuh kita. Ternyata makanan produk lokal Indonesia disukai
oleh orang Jepang. Jadi, tunggu apa lagi. Mulailah mengonsumsi produk makanan lokal
Indonesia karena ternyata banyak manfaat kesehatan yang kita dapatkan dari produk
makanan lokal kita.

3. Tulislah sebuah paragraf dengan pola pengembangan deduksi dan sebuah paragraf dengan
pola pengembangan induksi. Setiap paragraf minimal terdiri atas tujuh kalimat dengan tema
tempe sebagai sumber makanan protein nabati.
Untuk membantumu dalam menyusun kedua paragraf tersebut bisa menggunakan kosakata di
bawah ini!
a. murah e. fermentasi
b. protein f. masyarakat
c. kedelai g. makanan
d. sehat h. nabati

4. Berdasarkan teks yang berjudul “Diversifikasi untuk Ketahanan Pangan”, tentukan pola
pengembangan paragraf yang digunakan dalam setiap paragrafnya!

c. Kerjakanlah latihan di bawah ini secara individu.


1. Jawablah dengan benar atau salah soal-soal di bawah ini!
No Pernyataan Benar/Salah
.
1 Berikut adalah kalimat fakta: Pengenalan sagu dan ketela sebagai
pengganti beras kepada masyarakat mendesak dilakukan.
2 Berikut adalah kalimat opini: Ketela mulai ditanam di daerah
Kalimantan secara besar-besaran tahun 2017 dan panen raya akan
terjadi awal tahun 2019.
3 Berikut adalah kalimat fakta: Pemerintah memberikan bantuan
berupa pupuk kepada petani yang mau menanam tanaman selain
padi tahun ini.
4 Berikut adalah kalimat opini: Masyarakat perkotaan terutama di
Jakarta, Surabaya, dan Makasar mulai menyukai umbi-umbian
sebagai makanan alternatif pengganti beras.
5 Berikut adalah kalimat fakta: Untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri pemerintah melakukan impor beras dari Vietnam.

2. Berilah tanda (√) pada tabel di bawah ini untuk menjelaskan perbedaan antara kalimat fakta
dan kalimat opini!
No Kalimat Kalimat
Pernyataan
. Fakta Opini
1 Dapat dibuktikan kebenarannya karena berasal dari
kejadian yang sebenarnya.
2 Bersifat subjektif dan biasanya disertai dengan
pendapat, saran, dan uraian yang menjelaskan.
3 Berisi data-data yang bersifat kuantitatif
(berupa angka) dan kualitatif (berupa pernyataan).
4 Berisi pendapat tentang peristiwa yang terjadi yang
bisa berupa pikiran atau pendapat seseorang maupun
kelompok.
5 Biasanya ditandai dengan penggunaan katakata bisa
jadi, sepertinya, mungkin, seharusnya, sebaiknya.
6 Mempunyai data yang akurat, baik waktu, tanggal,
tempat, dan peristiwanya.
7 Kenyatakan kejadian yang sedang atau telah dan
pernah terjadi.
8 Menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi atau
terjadi dikemudian hari.

3. Berdasarkan hasil diskusi pada soal nomor 2, buatlah kesimpulan tentang perbedaan antara
kalimat fakta dan kalimat opini dengan menggunakan pola pengembangan deduksi. Jangan
lupa dalam paragraf yang kalian buat juga harus memperhatikan penggunaan ejaan yang
baik.

d. Kerjakanlah latihan di bawah ini secara individu.

Lengkapilah paragraf di bawah ini dengan konjungsi yang tepat!

1. ............................ ingin membantu para petani, pemerintah menyarankan ............................


membeli produk-produk pangan lokal. Produk pangan lokal yang dihasilkan oleh para petani
ternyata memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dibandingkan dengan produk pangan
hasil impor. ............................... mulailah dengan mengonsumsi produk makanan lokal yang
dihidangkan di meja makan keluarga-keluarga di Indonesia.

2. Di Jakarta, Surabaya, Makassar .............. kota-kota besar lain ada


orangorang ........................... penuh semangat menyampaikan pentingnya kemandirian
pangan dengan menanam di kebun sendiri. Tanpa dibayar, ................. kadang mereka harus
keluar uang sendiri ...................... memberi pelatihan cara bercocok tanam secara hidroponik.
Orangorang tersebut berkeyakinan ................... setiap keluarga mampu menyediakan sumber
pangan sendiri.

3. Indonesia terkenal sebagai salah satu penghasil kopi paling lezat di dunia. Salah satu jenis
kopi yang terkenal adalah kopi luak. ......................... diperlukan proses yang panjang untuk
menghasilkan kopi luak yang nikmat. Biji kopi yang benar-benar segar dan berwarna merah
yang akan digunakan. …...................., biji kopi dipilih dengan memisahkan biji kopi yang
segar dan busuk dengan cara direndam. Biji kopi yang baik akan tenggelam, .......................
… yang busuk akan mengapung, ......................… biji kopi tersebut diberikan kepada musang
atau luak jenis binturong dan bulan (luak pemakan kopi). Dalam proses ini, luak mempunyai
peran yang sangat penting karena indra penciumannya hanya akan memilih biji kopi
sempurna.

e. Perhatikan poster berikut dan identifikasilah apa yang dimaksud dengan poster
dan apa tujuan pembuatan poster.
Gambar 1.4 Poster dengan Tema Potensi Pangan Lokal Indonesia

1. Apa saja gambar yang kamu temui pada poster di atas?


2. Apa kalimat yang kamu temui pada poster di atas?
3. Kira-kira bagaimana hubungan antara gambar dan kalimat yang ada dalam poster?
4. Apa kira-kira yang diharapkan oleh pembuat poster kepada kita yang melihat dan membaca
poster tersebut?
5. Berdasarkan jawaban soal nomor 4, apa itu poster dan apa tujuan dari poster?
6. Kira-kira hal apa saja yang harus diperhatikan ketika kita ingin membuat poster sehingga
menarik perhatian dari pembaca?

Bandingkan dua buah poster di bawah ini! Bekerjalah dalam kelompok yang terdiri atas 4-5
siswa untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang mengikutinya.
POSTER 1 POSTER 2

Poster Pangan Lokal Indonesia


1. Berdasarkan ciri dan syarat penyusunan, poster manakah yang telah memenuhi syarat-syarat
penyusunan poster yang baik? Berilah tanda centang (√) pada tabel berikut!
No
Unsur-Unsur Poster Poster 1 Poster 2
.
1 Desain grafis poster harus memuat komposisi yang
seimbang antara huruf dan gambar di atas media
kertas atau kain yang berukuran besar.
2 Poster pada umumnya dibuat dengan perpaduan
warna yang kuat dan kontras.
3 Poster menggunakan bahasa yang singkat, jelas, tidak
rancu agar mudah dipahami.
4 Poster menggunakan kalimat ajakan baik berupa
ajakan secara langsung maupun tidak langsung.
5 Pesan yang ingin disampaikan sebaiknya disertai
dengan gambar yang mendukung.
6 Poster bisa dibaca sambil lalu dan menarik minat
khalayak umum atau masyarakat.

2. Berdasarkan hasil diskusi soal nomor 1, buatlah kesimpulan tentang ciri-ciri poster dan
bagaimana syarat poster yang baik. Tulislah paragraf tersebut dengan menggunakan pola
pengembangan induksi. Jangan lupa paragraf yang kalian tulis minimal terdiri atas tujuh
kalimat.

B. Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Penugasan

a. Menulis teks argumentasi secara individu

Dalam menulis teks argumentasi menggunakan tema tentang mengonsumsi makanan pokok
selain beras padi. Peserta didik bisa menggali jenis-jenis makanan pokok yang ada di daerah
masing-masing yang bisa menggantikan padi beras. Untuk menulis teks argumentasi tersebut
perhatikan hal-hal atau ketentuan berikut.
a. Tugas dikerjakan secara perorangan/individual.
b. Tema: Mengonsumsi makanan pokok selain beras. Untuk mendapatkan informasi yang
berkaitan dengan tema tersebut perhatikan gambar berikut.

c. Carilah tambahan informasi berkenaan dengan tema, baik dari buku, majalah, surat kabar
maupun internet. Informasi ini berupa data atau fakta yang akan mendukung opinimu.
d. Teks argumentasi yang kamu tulis harus terdiri atas 5 paragraf. Setiap paragraf minimal
terdiri atas 7 kalimat. Paragraf 1 merupakan pendahuluan, paragraf 2, 3, dan 4 merupakan isi,
serta paragraf 5 sebagai penutup.
e. Dalam setiap paragraf kalian bisa menggunakan pola pengembangan deduksi atau induksi.
f. Jangan lupa paragraf yang kalian tulis harus kohesif dan koheren.
g. Gunakan ejaan dan tanda baca yang baik.
h. Buatlah kerangka karangan terlebih dahulu sebelum kalian menuliskannya.
i. Tulisan peserta didik akan dipajang di kelas dan peserta didik lain akan menilai tulisan
tersebut dengan menggunakan rubrik yang telah ditentukan.

b. Membuat poster

Perhatikan langkah-langkah membuat poster berikut.

1. Bacalah teks yang berjudul “Dari Padi ke Beras Analog” di Buku Siswa hal. 26-27. Teks
tersebut akan menjadi inspirasi atau ide bagi poster yang akan kalian buat. Silakan berdiskusi
dengan teman satu kelompok untuk merumuskan apa permasalahan pokok yang ada dalam
teks.
2. Buatlah poster secara berkelompok yang terdiri atas 3-4 siswa!
3. Pilih dan susun kalimat yang singkat, padat, menarik, dan mempersuasi pembaca!
4. Sertakan gambar yang sesuai dengan tema!
5. Pilih jenis huruf yang jelas dengan ukuran yang proporsional!
6. Gunakan warna yang menarik sehingga pembaca tertarik untuk membaca postermu!
7. Media yang digunakan adalah kertas ukuran A3.
8. Teknik pembuatan bisa secara manual yaitu dengan cara ditulis dan dilukis dengan tangan
atau menggunakan media digital lewat komputer.
9. Poster akan dipresentasikan di depan kelas dan akan dipajang dalam majalah dinding di
kelas.

Penilaian Membuat Poster


Kompone 4 3 2 1
n
Tema Tema poster sangat Tema poster Tema poster kurang Tema poster tidak
mewakili tema dari mewakili tema dari mewakili tema dari mewakili tema dari
teks yang diberikan. teks yang diberikan. teks yang diberikan. teks yang
diberikan.
Gambar Gambar dalam Gambar dalam Gambar dalam poster Gambar dalam
poster mewakili poster mewakili mewakili tema dan poster sama sekali
tema dan tema dan hanya hanya tidak mewakili teks
merepresentasikan merepresentasikan merepresentasikan yang diberikan.
tiga kata/ frasa dua dari tiga satu dari tiga kata/
yaitu beras analog, kata/frasa yaitu frasa yaitu beras
jagung, karbohidrat. beras analog, analog, jagung,
jagung, karbohidrat. karbohidrat.
Diksi dan Diksi dan kalimat Diksi dan kalimat Diksi dan kalimat Tidak
pemilihan secara tidak mampu kurang mampu menggunakan
kalimat langsung mampu memersuasif memersuasif kalimat persuasif
persuasif. memersuasif pembaca. Penulis pembaca karena tidak dalam poster.
pembaca. Penulis menggunakan kata disusun dengan baik.
tidak menggunakan ajakan eksplisit
kata ajakan seperti kata ayo
eksplisit seperti atau mari.
kata ayo atau mari.
Warna Warna yang Warna yang Warna yang Warna yang
digunakan dalam digunakan dalam digunakan dalam digunakan dalam
poster sangat poster cukup poster kurang poster tidak
menarik sehingga menarik sehingga menarik sehingga menarik sehingga
mampu menarik cukup mampu kurang mampu tidak mampu
perhatian pembaca. menarik perhatian menarik perhatian menarik perhatian
pembaca. pembaca. pembaca.
Pemilihan Pemilihan huruf Pemilihan huruf Pemilihan huruf Pemilihan huruf
jenis huruf dalam poster sangat cukup sesuai dalam poster kurang dalam poster tidak
sesuai dengan isi dengan isi poster sesuai dengan isi sesuai dengan isi
poster sehingga sehingga membuat poster sehingga poster sehingga
membuat poster poster menjadi kurang membuat tidak membuat
menjadi sangat cukup menarik. poster menjadi poster menjadi
menarik. menarik. menarik.
Desain/ Rancangan poster Rancangan poster Rancangan poster Rancangan poster
rancangan sangat baik cukup baik kurang baik sehingga tidak baik sehingga
poster. sehingga mampu sehingga cukup kurang mampu tidak mampu
menarik pembaca mampu menarik menarik pembaca menarik pembaca
untuk melihat dan pembaca untuk untuk melihat dan untuk melihat dan
membacanya. melihat dan membacanya. membacanya.
membacanya.
Ejaan dan Tidak ada Terdapat 1–3 Terdapat 4–6 Terdapat 7
tanda baca kesalahan ejaan dan kesalahan ejaan dan kesalahan ejaan dan kesalahan ejaan
tanda baca dalam tanda baca dalam tanda baca dalam dan tanda baca
poster. poster. poster. atau lebih dalam
poster.
Total Nilai
Nilai = (jumlah nilai yang didapat)/(nilai maksimal: 28) x 100

c. Mempresentasikan poster
Bentuk Tes : Lisan
Instrumen : Presentasi
Aspek Kriteria dan Nilai
No
Penilaian Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
Kedalaman Memberi pesan Memberi pesan Pesan yang Tidak ada makna
makna yang yang mengena dan yang mengena disampaikan pesan yang
1 disampaikann bermakna tapi tidak disertai memberi makna disampaikan
melalui mendalam dengan kedalaman yang kabur
poster rmakna
Kesesuaian Menunjukkan Beberapa hal ada Tidak ada Tidak mempunyai
antara konsep kesesuaian isi kaitannya dengan kesesuaian konsep konsep yang jelas
dalam objek poster terhadap objek gerapan dengan objek
2 gerapan objek gerapan yang tetapi tidak gerapan
dengan dibuat keseluruhan
poster yang poster
dibuat
Kreativitas Ide baru dan belum Ide baru tetapi Ide sudah pernah Mencontoh ide
dan orientas pernah ada menunjukkan ide ada tetapi dikemas yang sudah pernah
karya sebelumnya, yang biasa baru ada
menunjukkan muncul dalam
3
pemikiran out of pemikiran pada
the box (tidak umumnya
pernah terpikirkan
sebelumnya)
Menimbulkan Menarik orang Tidak menarik Tidak menarik
ketertarikan orang untuk melihatnya untuk dilihat untuk dilihat
untuk mau melihat, saja tanpa ada bahkan untuk
4 Daya tarik
membaca, dan keinginan untuk dipajang
menyelami memperhatikan
maknanya lebih jauh
Nilai = (jumlah nilai yang didapat)/(nilai maksimal: 12) x 100

Anda mungkin juga menyukai