Lembar Refleksi
Lembar Refleksi
Lembar Refleksi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Tujuan pendidikan taman kanak-kanak adalah membantu meletakkan
dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta
yang diperlukan oleh anak didik dalam penyesuaian diri dengan
lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya
(depdikbud, 1998 : 2). Untuk mencapai tujuan semua itu, perlu perhatian
khusus terutama pendidikan sejak dini yaitu sebuah pendidikan ditaman
kanak-kanak yang dapat diselenggarakan kegiatan belajar mengajar sesuai
dengan kurikulum yang berlaku agar anak dapat mengembangkan seluruh
kemampuan yang dimilikinya sesuai tahap perkembangannya.
Masa kanak-kanak merupakan masa golden age (usia emas). Pada masa
ini pertumbuhan dan perkembangan anak akan berkembang secara pesat dan
optimal. Oleh karena itu peran orang tua dan guru sangat penting dalam
membantu pengembangan potensi-potensi yang ada pada diri anak.
2
Permainan berhitung permulaan diberikan secara bertahap, diawali
dengan menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa kongkrit yang di
alami melalui pengamatan terhadap alam sekitar. Kegiatan berhitung
permulaan diberikan melalui berbagai macam permainan tentunya akan lebih
efektip karena bermain merupakan wahana belajar dan bekerja bagi anak.
Pemainan berhitung permulaan di taman kanak-kanak seyogyanya dlakukan
melalui tiga tahapan penguasaan berhitung di jalur matematika yaitu :
penguasaan konsep, masa transisi, dan lambang. Jalur pembelajaran
matematika merupakan proses yang terus menerus dan anak perlu tahapan
dari yang kongkrit kearah yang abstrak. Anak di harapkan mampu mengenal
dan memahami konsep bilangan. Transisi dan lambang sesuai dengan jumlah
benda-benda pengenalan bentuk lambang dan dapat mencocok sesuai dengan
lambang bilangan.
1. Dari 30 anak baru 15 anak atau 47% paham lambang bilangan sedangkan
15 atau 53% belum paham lambang bilangan.
2. Untuk memahami proses berhitung tambah kurang sederhana hanya 13
anak atau 33% yang paham dan mampu sementara 17 anak atau 67%
belum mampu dan tidak paham untuk melakukan proses berhitung
sederhana.
3. Dari jumlah anak 30 yang mengikuti pembelajaran berhitung sekitar 12
anak atau 33% sedangkan yang lainnya masih pasif tidak mau mengikuti
pembelajaran berhitung.
3
Adapun masalah yang ada pada guru adalah :
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan pengamatan dan penelitian masalah yang teridentifikasi yaitu :
1. Kurangnya metode pembelajaran berhitung permulaan yang mudan dan
menarik bagi anak.
2. Masih terbatasnya alat peraga untuk berhitung permulaan.
3. Motivasi anak untuk belajar berhitung belum maksimal.
4. Sebagian besar anak belum memahami proses berhitung tambah kurang
secara sederhana
C. Batasan masalah
4
D. Rumusan masalah
E. Tujuan perbaikan
F. Manfaat Perbaikan
1. Bagi Anak.
Dapat meningkatkan kemampuan berhitung dengan mengunakan benda-
benda yang mudah dan menyenangkan.
2. Bagi Guru
5
Menambah pengetahuan dan mengembangkan kemampuan guru dalam
mengunakan benda pembelajaran berhitung permulaan yang lebih menarik
dan menyenangkan sehingga tercipta suasana pembelajaran yang lebih
baik.
3. Bagi sekolah.
Kemampuan guru dalam melakukan PKP dengan berbagai strategi
perbaikan pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan khualitas
pendidikan secara optimal dan hasilnya bisa disebarluaskan kesekolah lain.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian pustaka
Kajian pustaka merupakan sajian tentang hasil penelitian terdahulu
berupa skripsi tentang masalah yang berkaitan dengan pembinaan
anak.melalui pemeriksaan terhadap daftar skripsi pada perpustakaan PG
PAUD dan perpustakaan institutdiketahui belum ada mahasiswa yang meneliti
atau membahas judul tersebut.
1. Pengertiaan tentang kemampuan
7
anak untuk mengunakan bahasa, merasa ingin tau anak, dan membantu
anak untuk mengunakan konsep-konsep. Hal ini semua berkaitan dengan
pengembangan aspek kognitif/itelektual anak.(PAUD 4204).
8
e. Memiliki kreatifitas imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara
spontan.
9
tidak sebanyak dan sesulit anak-anak diatas usianya. Adapun keterampilan
yang dapat dilatih bagi anak-anak TK.
1. riset dari Rindha kurniawan (2013) melakukan riset hasil dari pengamatan
anak mampu dalam bidang pengembangan kemampuan berhitung 1-20 dan
menghitung benda-benda.
2. Umi kayvan (WWW.permainan kreatif.com2009). melakukan penelitian
berjudul “57 permainan kreatif untuk mencerdaskan anak “ hasil
penelitiannya yaitu : pada tahap pertama pembelajaran matematika anak-
anak dilatih untuk mampu menghitung mengenali angka-angka, menafsir,
menambahkan, mengurangi, dan memahami konsep sederhana seperti :
bahwa I mewakili satu orang unit dan 2 untuk dua unit.
C. Karangka Berpikir
10
D. Hipotesis Tindakan
11