05 RPL Bimbingan KARIR

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN DASMEN PGRI

(YPLP DIKDASMEN PGRI) KABUPATEN INDRAMAYU

SMK PGRI KARANGAMPEL


Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan, Teknik Kendaraan Ringan & Akuntansi

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Karir
Topik / Tema Layanan : Pilihan Karir Setelah Lulus SMK
Kelas / Semester : 12 / Ganjil
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pilihan karir setelah lulus dari SMK
2. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus diperhatikan untuk studi lanjut
3. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus diperhatikan untuk memasuki dunia kerja
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Pilihan Karir Setelah Lulus SMK
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan 2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1.Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik dan Sikap
atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
I. MATERI

a. Lulus SMK, Mau Ke Mana Ya..?

Setelah lulus dari SMA/MA, secara garis besarnya ada 4 (empat) alternatif pilihan karir, diantaranya :

1. Melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi


2. Mengikuti kursus atau pelatihan
3. Memasuki dunia kerja
4. Memasuki kehidupan berkeluarga

Merencanakan Kelanjutan Studi

Dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tentunya kesempatan memperoleh pekerjaan yang
lebih baik akan semakin besar pula. Apalagi saat ini tidak bisa dipungkiri, persaingan begitu ketat untuk
mencapai pekerjaan. Disamping itu, didalam agama dikatakan bahwa setiap insan wajib menuntut ilmu
sepanjang hayat, usaha berpikir dan mengoptimalkan fungsi pikir akan mendatangkan pahala yang besar,
kemiskinan sangat beresiko besar kepada kekufuran (melemahnya / hilangnya keimanan).

Perguruan tinggi yang tepat bukan berarti yang mahal dan terkenal, namun yang sesuai dengan minat,
kemampuan akademis, serta kondisi sosial ekonomi, disamping kredibilitas dari perguruan tinggi yang
bersangkutan.

b. Hal yang harus Diperhatikan untuk Studi Lanjut

Dibawah ini akan dikemukakan berbagai informasi yang harus dipertimbangkan dalam studi lanjut,
diantaranya :

1. Status dan Akreditasi Perguruan Tinggi


Dilihat dari statusnya, perguruan tinggi dibagi dua, yaitu: Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan
Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang dikelola oleh
pemerintah baik dibawah Departemen Pendidikan Nasional maupun dibawah Departemen lain milik
pemerintah. Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang dimiliki dan dikelola oleh perseorangan
atau kelompok atau yayasan tertentu. Umumnya, perguruan tinggi negeri mendapat subsidi dari pemerintah
dalam pengelolaan pelaksanaan pendidikan. Lain halnya dengan perguruan tinggi swasta, pembiayaan
pengelolaan pelaksanaan pendidikan menjadi tanggung jawab perguruan tinggi yang bersangkutan sepenuhnya

2. Jalur, Jenjang Pendidikan, dan Bentuk Perguruan Tinggi


Ada dua jalur pendidikan tinggi di Indonesia, yaitu jalur akademik dan jalur profesional, jalur
akademik (biasa disebut jenjang Sarjana/S1), lebih menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan serta
pengembangannya. Setelah lulus dari jalur ini, mahasiswa berhak memperoleh gelar dan terbuka kesempatan
untuk terus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (pasca sarjana). Jalur pendidikan akademik
diselenggarakan oleh Universitas, Institut serta sekolah tinggi. Jalur profesional (sering disebut jenjang
diploma) menekankan pada penerapan keahlian tertentu. mahasiswa diarahkan pada peningkatan
kemampuan/keterampilan kerja serta aplikasi ilmu dan teknologi. Secara umum perguruan tinggi di Indonesia di
bedakan menjadi 5 (lima) jenis, Yaitu: Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Poleteknik. Masing-
masing jenis memiliki Karateristik yang berbeda. Universitas, Menyelenggarakan program pendidikan
akademik (sarjana) dan/atau profesional (diploma) dalam sejumlah ilmu pengetahuan tertentu. Universitas
memiliki program studi paling beragam, mulai dari ilmu eksakta sampai sosial. Institut, menyelenggarakan
program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional (diploma) dalam kelompok ilmu pengetahuan
sejenis, misalnya, institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, dan sebagainya. Sekolah Tinggi,
Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/ atau profesional (diploma) dalam lingkup
satu disiplin ilmu tertentu, misalnya, sekolah tinggi manajemen informatika komputer (STMIK), Sekolah
tinggi Akutansi (STAN), dan sebagainya. Akademi, menyelenggarakan program pendidikan profesional
(diploma) dalam satu atau sebagian cabang
ilmu pengetahuan tertentu, misalnya Akademi Bahasa, Akademi Sekretaris, Akademi Perawat, dan
sebagainya. Politeknik, menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalam sejumlah bidang
pengetehuan khusus, misalnya politeknik elektro, politeknik manufaktur, dan sebagainya.

3. Sistem Penerimaan Mahasiswa


Setiap perguruan tinggi mempunyai cara tersendiri dalam menjaring mahasiswanya. Secara garis besar
sistem penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri dilaksanakan secara: non test (penelusuran
bakat, minat, kemampuan) dan tes, (ujian saringan masuk) yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
bersangkutan. Sistem penerimaan mahasiswa baru secara non tes dilaksanakan melalui penulusuran bakat, minat
dan kemampuan dari calon mahasiswa. Biasanya perguruan tinggi akan mengirimkan undangan (edaran)
tentang penerimaan mahasiswa secara non tes kepada sekolah menengah atas dengan persyaratan tertentu,
antara lain : siswa menduduki peringkat 1 (satu) sampai dengan 10 (tergantung dari perguruan tingginya).
Istilah yang dipergunakan oleh setiap perguruan tinggi dalam penerimaan mahasiswa baru secara non tes
berbeda-beda, seperti : PMDK (penelusuran Minat Dan Kemampua) untuk UNJ (Universitas Negeri Jakarta), PPKB
(Program Pemerataan Kesempatan Belajar) untuk UI (Universitas Indonesia), PSSB (Program Seleksi Siswa
Berpotensi) untuk Universitas Diponegoro, PBUD (Penelusuran Bibit Unggul Daerah) untuk Universitas
Gajahmada, dan sebagainya. Ujuan Tulis secara mandiri dilaksanakan oleh sebagian besar perguruan tinggi
negeri di Indonesia.

4. Perguruan Tinggi Kedinasan


Perguruan Tinggi Kedinasan adalah perguruan tinggi di bawah departemen lain selain Departemen
Pendidikan Nasional. Umumnya lulusan perguruan tinggi kedinasan langsung terikat dengan departemen
bersangkutan, sehingga banyak yang bisa langsung mendapat pekerjaan tanpa harus tes lagi. Keunggulan dari
Perguruan Tinggi Kedinasan Adalah: biaya murah bahkan ada yang gratis, mendapat uang saku, adanya
kepastian kerja (prospek cerah) serta fasilitas lengkap. Untuk dapat diterima di perguruan tinggi kedinasan
dituntut syarat-syarat tertentu, yang terkadang dirasa berat oleh sebagian kalangan siswa. Namun sebenarnya,
setiap manusia memiliki energi yang tidak terbatas untuk membangun dirinya. Manusia dapat melakukan
apa saja yang diinginkannya. Apabila memiliki obsesi untuk sukses jalan akan terbentang menuju tujuan, asal
memiliki program dan melaksanakannya, tetap membangun kepercayaan diri, serta lupa mendekatkan diri
kepada Yang Mahakuasa.

5. Hal Penting Untuk Anda Ketahui


Pertimbangan mendasar yang harus diperhatikan untuk studi lanjut

1. Fokus keinginan primer ; yaitu pertimbangan cita-cita primer pasca lulus seperti : apakah kebutuhan
ekonomis, hasrat belajar dalam bidang sains murni, atau menjadi budayawan, politikus, pengacara,
pengusaha, dan lain-lain.
2. Fokus bakat ; apakah teknik, social-humaniora, kedokteran, bisnis, argrobisnis, dan lain-lain
3. Fokus Penjurusan Bidang Studi ; Penentuan jurusan/bidang studi harus diprioritaskan terlebih dahulu
sebelum menentukan Perguruan Tinggi yang dipilih. Jurusan /program studi terkait dengan kesuksesan studi
dan cita-cita serta bakat yang dimiliki sedangkan perguruan tinggi cenderung berkaitan dengan pilihan
tempat dan kemampuan finansial/keuangan.
4. Fokus kemampuan ; Baik kemampuan akademik maupun non akademik, termasuk didalamnya daya dukung
ekonomi keluarga sekalipun. Misalnya, fakultas kedokteran memang jurusan yang menjanjikan, tapi
ingat masa studi rata-ratanya mencapai 6-7 tahun dan biaya praktikum relatif lebih mahal. Jika daya dukung
ekonomi orang tua pas-pasan, tentu akan mendapat banyak masalah, lain cerita jika orang tua Anda mampu
untuk membiayainya.
c. Mengikuti kursus / Pelatihan

Kursus : Satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat yang memberikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap mental tertentu bagi warga belajar, misalnya : kursus komputer,
kursus menjahit (PP No.73 thn 1991).
Pelatihan Kerja : Keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan
keterampilan atau keahlian, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian
tertentu sesuai dengan jenjang dan klasifikasi jabatan atau pekerjaan baik di sektor formal maupun sektor non
formal (Kep.30/Men/99)

Pendidikan/Kursus dan Pelatihan


Pada dasar antara pendidikan dan pelatihan memiliki substansi yang sama yaitu proses transformasi untuk
meningkatkan pengetahuan, keahlian, kompetensi dengan suatu cara/metode tertentu dan ditempat tertentu.
Kalau pendidikan formal adanya di Sekolah atau Perguruan Tinggi sedangkan Pelatihan adanya di tempat
Kursus atau Diklat - diklat di Lembaga yang telah memiliki legalitas. Pendidikan dengan pelatihan merupakan
suatu rangkaian yang tak dapat dipisahkan dalam sistem pengembangan sumberdaya manusia, yang di
dalamnya terjadi proses perencanaan, penempatan, dan pengembangan tenaga manusia.Tujuan yang baik dalam
sebuah training adalah memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu (doing something), bukan memiliki
kemampuan untuk mengetahui sesuatu (knowing something).

Perbedaan utama dari Training dan Pendidikan terletak pada beberpa hal, yaitu: waktu (training dalam jangka waktu
singkat, sedangkan pendidikan lebih lama), bidang kajian (training spesifik, pendidikan lebih luas), dan tujuan
(training untuk meningkatkan kinerja/skill tertentu yang langsung diterapkan dalam pekerjaan, sedangkan
pendidikan lebih umum dan menyeluruh). Training lebih menekankan learning by doing dan penguasaan secara
parsial, sedangkan pendidikan lebih berupa penambahan pengetahuan secara keseluruhan, penanman konsep
serta pembentukan pola pikir dan pola sikap.

d. Memasuki Dunia Keja


Bekerja merupakan suatu kebutuhan manusia, dengan bekerja manusia berharap akan dibawa kepada
keadaan yang lebih baik dan memuaskan bagi dirinya. Pekerjaan adalah sumber penghasilan, kesempatan
mengembangkan diri, serta aktualisasi diri, disamping untuk berbakti. Sebagai suatu kesempatan hendaknya
pekerjaan tidak disia-siakan dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Bekerja merupakan perwujudan
citra manusia dari Tuhan yang diberi kemampuan untuk menguasai alam semesta secara bijaksana dan
bertanggung jawab. Karena itu orang yang tidak mau atau malas bekerja adalah orang yang tidak menjunjung
martabat diri sendiri sebagai manusia. Manusia hanya dapat hidup sebagai pribadi terhormat dan mandiri
apabila dapat menghayati dirinya sendiri sebagai pribadi yang bertanggung jawab membangun serta
memelihara kehidupan yang manusiawi. Setiap manusia diberi bekal dan kemampuan yang berbeda. Begitu juga
dengan pekerjaan terdapat berbagai macam pekerjaan yang menyerap waktu, pikiran dan tenaga. Sebagai
imbalannya, orang yang bekerja mempunyai hak balas karya atau penghasilan. Akan tetapi bekerja bukan
hanya untuk mencari uang, harta atau kekayaan, mel;ainkan sebagai salah satu perwujudan iman kepada
Tuhan.

Untuk mendapatkan pekerjaan ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan:

a. Mencari lowongan kerja


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencari dan memilih pekerjaan, yaitu :

Mendaftarkan diri ke Departemen Tenaga Kerja sebagai calon pencari kerja


Membaca koran atau majalah yang memuat lowongan kerja
Melihat informasi lowongan kerja melalui medis elektronik, seperti televisi, internet dan
sebagainya
 Rajin mengunjungi pusat-pusat perkantoran dan pameran bursa kerja
 Bergaul dan bertanya kepada orang-orang yang sudah bekerja
 Memantapkan rasa percaya diri
b. Mengikuti Tes (Seleksi)
Setiap calon tenaga kerja pada umumnya harus mengikuti tes (seleksi) seleksi tersebut biasanya:

 Seleksi administrasi. Merupakan seleksi terhadap berkas yang dikirim. Kelengkapan berkas persyaratan
yang diminta merupakan penentu kelulusan tes ini. Pada umumnya persyaratan yang diminta oleh
penerima tenaga kerja adalah : surat lamaran, fotocopy ijazah/STTB, fotocopy KTP, Surat Keterangan
Catatan Kepolisian (SKCK) dari kepolisian, pasfoto ukuran 3X4 atau 4X6, dan Daftar Riwayat Hidup
 Seleksi Akademis. Merupakan seleksi yang berhubungan dengan penalaran/ kemampuan belajar.
Biasanya seleksi ini bersifat tertulis. Materi tes umumnya dalam Bidang Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris dan Pengetahuan Umum
 Psikotest (test kemampuan secara keseluruhan) psikotes dilaksanakan untuk mengetahui seberapa
besar kesesuaian antara pekerjaan dengan kepribadian pelamar kerja. Tes ini meliputi tes bakat, minat,
kecepatan dan ketelitian kerja, sikap kerja.
 Tes wawancara. Setelah mengalami beberapa kali seleksi, pihak pencari tenaga kerja biasanya
memanggil para pelamar yang memenuhi kriteria penilaian untuk mengikuti wawancara.
 Seleksi Kesehatan (tes fisik) tes fisik dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana kesesuaian secara
fisik antara pelamar kerja dengan tuntutan pekerjaan. Biasanya tes ini meliputi tes penglihatan,
pendengaran, ketahanan fisik dan sebagainya.

e. Memasuki Kehidupan Keluarga


Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan. Menikah/ berkeluara merupakan salah satu kebutuhan
manusia untuk melanjutkan keturunan. Menikah hukumnya wajib bagi yang sudah mampu. Namun demikian
untuk berumah tangga tidaklah mudah. Untuk memasuki kehidupan berkeluarga/ menikah diperlukan
berbagai macam pertimbangan. Kesiapan secara fisik maupun ekonomi sangat diperlukan disamping
kesiapan mental.

Ketika Anda memutuskan untuk menikah berarti Anda sudah harus siap bertanggung jawab, bukan hanya
untuk diri sendiri, tetapi terhadap anak, keluarga suami/istri Anda, dan lingkingan. orang yang sudah
berumah tangga secara otomatis sudah dianggap dewasa, walaupun secara usia masih belia. Berbagai macam
tanggung jawab ekonomi, sosial, moral akan dibebankan kepada Anda. Anda dituntut untuk dapat memberi
nafkah apabila Anda laki-laki, dapat memelihara keluarga (anak dan suami) apabila Anda perempuan.
Disamping itu, lingkungan dan keluarga akan menuntut Anda untuk Bertanggung Jawab layaknya orang
dewasa baik secara ekonomi, sosial, etika dan moral.

Sekiranya Anda setelah lulus SMA memutuskan untuk menikah harus diperhatikan secara matang.
Karena pernikahan di usia dini umumnya mengalami banyak hambatan dan tantangan.
II. EVALUASI PROSES

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan apa yang
terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!

SKOR
No PERNYATAAN
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik

6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan


klasikal mencukupi.
CATATAN
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................

Keterangan :

4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang


III. EVALUASI HASIL

LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang

diharapkan dari materi yang disampaikan

2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan

Informasi dari materi yang disampaikan


3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai

dengan materi yang disampaikan.


4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila
bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.
5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih

positif setelah mendapatkan materi


6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih baik dan teratur

Total Skor =…

Keterangan:

4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang Setuju

Anda mungkin juga menyukai