0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan

Khutbah. Materi

Diunggah oleh

KUA BANYUASIN II
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan

Khutbah. Materi

Diunggah oleh

KUA BANYUASIN II
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 21

Urgensi Niat Dalam Berumahtangga

.‫ َو َنُعْو ُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُر ْو ِر َاْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َاْع َم اِلَنا‬.‫َاَحْلْم ُد ِلَّلِه ْحَنَم ُد ُه َو َنْس َتِعْيُنُه َو َنْس َتْغِف ُر ُه‬
‫ِا ِا‬ ‫ِد‬ ‫ِل‬ ‫ِد‬
‫ َاْش َه ُد َاْن َّال َلَه َّال اَهلل َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك‬.‫َمْن َّيْه اُهلل َفَال ُمِض َّل َلُه َو َمْن ُّيْض ْلُه َفَال َه ا َي َلُه‬
‫ َالَّلُه َّم َص ِّل َو َس ِّلْم َعَلى َس ِّيِدَنا‬.‫َلُه َو َاْش َه ُد َاَّن َحُمّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َالَنَّيِب َو َالَرُسْو َل َبْع َد ُه‬
‫ ُا ِص ْف ِس ِا‬.‫ ِأ ا ِمَج ا‬: ‫ َاَّما‬. ‫اَل‬ ‫ِبِه‬ ‫ِلِه‬ ‫ٍد‬
‫َحُمَّم َو َعلَى َا َو َاْص َح ا َو َمْن َو ُه َبْع ُد ُه َفَي ْخ َو ْيِن ْيًع ْو ْي َن ْي َو ْم‬
‫ُك‬ ‫ا‬‫َّي‬
‫ َيَأُّيَه ا اَّلِذ ْيَن َاَم ُنْو ا اَّتُقْو ا اَهلل َو ُقْو ُل َقْو ًال َس ِدْيًد ا‬: ‫ َقاَل تَعَاىَل‬. ‫ِبَتْق َو ى اهلل َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬
‫ُيْص ِلْح َلُك ْم َاْع َم اَلُْك م َو َيْغِِف ْر َلُك ْم ُذُنْو َبُك ْم َو َمْن ُيِط ِع اَهلل َو َرُسْو َلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َعِظ ْيًم ا‬.
Ananda yang berbahagia;
Ketahuilah oleh kalian berdua bahwa melaksanakan pernikahan dan membina
rumah tangga adalah salah satu sunnah Rosullullah saw. tentunya pernyataan ini
mengandung pesan kepada kalian berdua. Setidaknya ada dua pesan, yang pertama
harus kalian ingat selalu, bahwa menikah itu hanyalah satu dari beribu-ribu sunnah
Rosullullah saw. yang berarti masih banyak ibadah sunnah yang harus kalian pelajari,
lalu kalian amalkan sebagai wujud cinta kepada rosullullah saw. Lalu yang kedua, bahwa
sebentar lagi kalian berdua akan melaksanakan sebuah kegiatan yang mempunyai
dimensi dan nilai ibadah di hadapan Allah swt. jika dilaksanakan sesuai dengan tuntunan
Rosullullah saw.
Untuk itu agar dimensi dan nilai ibadah itu kalian dapatkan, maka sebelum ijab
qobul dilaksanakan; pasanglah oleh kalian berdua niat yang baik, niat yang tulus dalam
hati kalian, niatkan bahwa kalian menikah ini adalah lillahi ta’ata. Insya allah dengan
niat tersebut maka nantinya apa-apa yang kalian laksanakan dalam kehidupan keluarga
akan menjadi catatan amal sholih di hadapan Allah swt. karna Rosullullah saw. Telah
bersabda :
‫َو ِاَّمنَا ِلُك َّل اْم ِر ٍإ َم ا َنَو ي‬
“Bahwa semua amal perbuatan itu akan mendapatkan hasil sesuai dengan apa
yang diniatkan”

Ananda berdua yang kami sayangi;


Dengan telah kalian mantapkan niat lillahi ta’ala tersebut, mudah-mudah, insya
allah dalam perjalanan kehidupan berkeluarga nanti; pertolongan, ma’unan dan
kemudahan-kemudahan dari Allah akan selalu kalian dapatkan. Dalam hal ini allah swt.
Telah berfirman dalam Q.S. an Nahl: 97 berbunyi :

‫َمْن َعِم َل َص اًحِلا ِم ْن َذَك ٍر َاْو ُاْنَثى َو ُه َو ُمْؤ ِم ٌن َفَلُنْح ِيَيَّنُه َحَياًة َطِّيَبًة‬.
“Siapapun yang melakukan amal sholeh, amal kebaikan, laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman/ mukmin, maka sesungguhnya akan kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik”.

Disamping niat lillahi ta’ala tersebut, kiranya dapat pula kalian pasang niat
bahwa pernikahan kalian ini adalah untuk selama-lamanya. Sampai allah memisahkan
kalian dengan kematian. Ketahuilah oleh kalian berdua bahwa salah satu doa yang kami
bawa ke majelis akad nikah ini adalah semoga kalian berdua menjadi sepasang suami
yang saling melengkapi, saling menyayangi dalam suka dan duka sampai ujung usia,
menua bersama. Aamiin yaa robbal ‘alamin.
Inilah Alasan Menikah Menurut Al Qur’an

‫َاْن َّال ِاَل ِا‬


‫ا‬ ‫َّال‬
‫َه ُهلل‬ ‫ َاْش َه ُد‬. ‫َاَحْلْم ُد ِهلل ِبِنْع َم ِتِه َتِتُّم الَّص اَحِلاِت َو ِبَفْض ِلِه ْحَتِس ُن ْالِبَد اَياِت َو الِّنَه اَياِت‬
‫ِت‬ ‫ِر‬
‫ َو َاْش َه ُد َاَّن َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َاْفَض ُل‬. ‫َو ْح َد ُه َالَش ْيَك َلُه َر ُّب ْاَألْر ُض َو الَّس َمَو ا‬
‫ َالَّلُه َّم َص ِّل َو َس ِّلْم َعَلى َس ِّيِد َنا َحُمَّم ٍد َو َعَلى َاِلِه َو َاْص َح اِبِه َو َم ِن اْس َتِبُقْو ا‬. ‫اْلَم ْخ ُلْو َقاِت‬
. ‫ َفَيِأْخ َو اْيِن َاُّيَه ا اَحْلاِض ُر ْو َن ُاْو ِص ْيُك ْم َو ِاَّياَي ِبَتْق َو ى اُهلل َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬:‫اَخْلْيَر اِت َاَّم اَبْع ُد ُه‬
‫ َيَأُّيَه ا اَّلِذْيَن َاَم ُنْو ا اَّتُقْو ا اَهلل َح َّق ُتَق اِتِه َو َال ُمَتْو ُتَّن ِاَّال َو َاْنُتْم ُمْس ِلُمْو َن‬: ‫َفَقْد َقاَل َتَعاَىل‬.
Ananda calon pengantin berbahagia;
Beberapa saat lagi ijab qobul akan diucapkan, ijab dari wali, dalam kesempatan
ini walinya adalah orang tua/ saudara dari calon isterimu, yang kami yakin sudah
ananda kenal. Lalu qobulnya akan ananda jawab, selaku mempelai laki-laki. Kami
harapkan hendaknya pengucapan ijab qobul ini dilakukan dengan menghadirkan jiwa
dan kesungguhan hati kalian, baik wali maupun pengantin laki-laki. Semoga
pengucapannya berjalan lancar. Aamiin.

Menikah adalah sebuah keberanian dan tantangan untuk mewujudkan harapan-


harapan yang indah dari kalian berdua. Beberapa hari sebelum ini kalian berdua telah
mengikuti bimbingan perkawinan di kua, kalian telah dibekali ilmu pengetahuan,
pengalaman dan wawasan tentang berumah tangga, sehingga mudah-mudahan kalian
telah siap lahir dan batin untuk membangun rumah tangga yang bahagia, yang dalam
bahasa agama sering dikatakan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah.

Ananda calon pengantin berbahagia;


Membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah adalah doa
dari kami semua yang hadir di sini dan mewujudkannya adalah tugas kalian berdua.
Sesungguhnya tujuan menikah sebagaimana yang sering kita dengar dan kita ucapkan
tersebut adalah harapan dari Allah swt. dalam Q.S. ar Rum : 21 Allah swt. berfirman :

‫ِا‬
‫َو ِم ْن َاَياِتِه َاْن َخ َلَق َلُك ْم ِم ْن َاْنُفِس ُك ْم َاْز َو اًج ا ِّلَتْس ُك ُنْو ا َلْيَه ا َو َجَعَل َبْيَنُك ْم َم َو َّدًة َّو َر َمْحًة‬
‫ِاَّن ْيِف َذاِلَك َأَلَياٍت ِّلَق ْو ِم َيَتَف َّك ُر ْو َن‬.
“Dan di antara tanda-tanda kebesarannya (Allah swt), dia ciptakan pasangan
untuk mu dari jenismu sendiri. Agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya.
Dan dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran allah bagi kaum yang berfikir”

Dalam ayat ini allah swt. Mengharapkan bahwa setiap pasangan yang telah
dipertemukan dalam ikatan pernikahan dapat bersama-sama menghadirkan kondisi
tersebut dalam rumah tangganya. Allah menggunakan bentuk fiil mudhori’, yang dalam
bahasa inggris dikenal dengan present continous, artinya mewujudkan sakinah
mawaddah wa rohmah tersebut tidak bisa serta merta, bukan sesuatu yang instan,
simsalabim seperti sulap. Tetapi sebuah proses yang terus menurus, akan ada pasang
surutnya, ada beda pendapatnya, mungkin akan ada air mata, ada emosi, ada marah tapi
pasti ada pula senyum, canda, tawa dan pekik bahagia jika kalian menyadari bahwa
semua itu adalah proses untuk mencapai tujuan yang kalian harapkan dan yang Allah
harapkan dari kalian atas pernikahan yang telah kalian laksanakan. Mudah-mudahan
allah mudahkan semuanya buat kalian. Aamiin ya robbal ‘alamin.
Syukurilah Nikmat Allah

‫َل ِبا َد ى ِد ِن ْا ِّق ِل ْظِه ل الِّد ِن ُك ِّلِه َك َف ى ِباِهلل‬ ‫َا‬ ‫ى‬ ‫َا ُد ِهلل اَّلِذ‬
‫َو‬ ‫ْي‬ ‫َع‬ ‫ُه‬
‫َو َحل ُي َر َى‬ ‫ْي‬ ‫ُهْل‬ ‫ُه‬ ‫ْر َس َل َرُسْو‬ ‫َحْلْم‬
‫ِا ِح‬ ‫ِا ِا‬
‫ َو َاْش َه ُد َاَّن َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه‬.‫ َاْش َه ُد َاْن َّال َلَه َّال اُهلل َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك َلُه ًهَلا َّو ا ًد ا‬.‫َش ِه ْيًد ا‬
‫ َالَّلُه َّم َص ِّل َو َس ِّلْم َعَلى َس ِّيِد َنا َحُمَّم ٍد َو َعَلى َاِلِه َو َاْص َح اِبِه َو َس َّل‬.‫َو َرُسْو ُلُه َبِش ْي ا َو َنِذ ْي ا‬
‫َم‬ ‫ًر‬ ‫ًر‬
‫ِا‬
‫ َفَقْد‬.‫ َفَيَأُّيَه ا ْاحلَاِض ُر ْو َن َر َمِحُك ُم اُهلل ُاْو ِص ْيُك ْم َو َّياَي ِبَتْق َو ى اهلل‬:‫ َاَم اَبْع ُد ُه‬.‫َتْس ِلْيًم ا َك ِثْيًر ا‬
‫ َو َلَقْد َو َص ْيَنا اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا ْالِكَتَب ِم ْن َقْبِلُك ْم َو ِاَّياُك ْم َاْن ِاَّتُقوا اهلل‬: ‫َقاَل َتَعاىَل‬.
Hadirin jamaah akad nikah yang dirahmati allah, terkhusus kedua calon
pengantin;

Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah swt. yang telah menghimpun dan
mempertemukan kita dalam majelis yang mulai, majelis yang penuh keberkahan dan
penuh kebahagiaan. Saat ini kita larut dalam kebahagiaan yang ditularkan oleh rasa
bahagia dari dua keluarga dan khususnya kedua calon pengantin. Kita bahagia karena
apa yang di harapkan oleh kedua calon pengantin dari perkenalan mereka selama ini
telah diijabah oleh Allah swt. Dan berakhir indah di meja akad nikah ini.
Melangsungkan, melaksanakan dan mengucapkan akad nikah/ ijab qobul
kelihatannya mudah, ringan dan tidak ribet. Memang seperti itu dan harusnya seperti itu.
Tapi banyak kita saksikan pasangan laki-laki dan perempuan yang sudah kenal dalam
waktu yang relatif lama, yang menurut logika kita “pasti” berakhir indah pada saatnya,
bahkan kadang kedua keluarga telah saling mengenal, tetapi pada akhirnya tidak
berakhir sebagaimana yang diharapkan. Justru sebaliknya berakhir dengan kesedihan,
sakit hati, air mata bahkan permusuhan dan dendam satu dengan lainnya.

Artinya, wahai ananda berdua; pada hari ini kalian memperoleh anugerah
nikmat yang besar dari Allah swt. Mari kita ingatkan diri kita dengan firman Allah dalam
Q.S. Ibrahim : 7 yang berbunyi :

‫ِا‬ ‫ِا‬
‫َو ْذ َتَأَّذَن َر ُّبُك ْم َلِئْن َش َك ْر ْمُت َأَلِز ْيَد َّنُك ْم َو َلِئْن َك َف ْر ْمُت َّن َعَذ اْيِب َلَش ِد ْيٌد‬.
“Dan ingatlah ketika Allah tuhan kalian mengumumkan “jika kalian bersyukur
niscaya akan kami tambah nikmat kalian, tetapi jika kalian kufur (mengingkarinya) azab-
ku sangat pedih”.

Ananda calon pengantin yang berbahagia;


Tentunya wujud syukur atas nikmat allah ini kalian tunjukkan, kalian buktikan
dengan kalian jaga, kalian rawat dan kalian pertahankan keutuhan rumah tangga yang
akan segera kalian bina, yang akan segera kalian bangun ini bagaimanapun situasi,
kondisi dan suasana yang kalian temui dan kalian hadapi dalam perjalanannya. Ingatlah
oleh kalian !!! Pasti akan banyak godaan, cobaan dan tantangan yang dapat mengoyahkan
kalian, yang bisa melemahkan kalian bahkan bisa menghempaskan dan menghancur
biduk rumah tangga kalian, jika kalian tidak kuat dan tidak peduli satu dengan lainnya.
Oleh karena itu, kiranya rasa cinta dan rasa sayang yang selama ini telah tumbuh di
antara kalian, untuk terus kalian jaga, kalian pupuk dan kalian pelihara, agar terus
tumbuh dan mewangi. Jika ada moment atau tempat yang menyimpan kenangan dan
dapat menumbuhkan keromantisan dalam rumah tangga, maka ulangi dan reuni dengan
suasana dan tempat itu. Semua adalah wujud syukur atas nikmat pernikahan yang
dianugerahkan kepada kalian.
Kewajiban Berbuat Baik Kepada Orangtua

‫َلى َاِلِه‬ ‫ِل‬ ‫ِأ‬ ‫ِف‬ ‫ِم‬ ‫ِهلل‬


‫َاَحْلْم ُد َر ِّب ْالَعاَل َنْي َو الَّص َالُة َو الَّسَال ُم َعلَى َاْش َر ْاَألْنِبَي َو ْاُملْر َس ْنْي َو َع‬
‫ َو َاْش َه ُد َاَّن‬. ‫ َاْش َه ُد َاْن َّال ِاَلَه ِاَّال اُهلل َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك َلُه َاْلَم ِلُك ْاَحلُّق اْلُم ِبُنْي‬. ‫َو َصْح ِبِه َاَمْجِعَنْي‬
.‫ َفَيَأُّيَه ا ْاَحلاِض ُر ْو َن ِاْخ َو اْيِن ِمَج ْيًعا‬:‫ َاَّماَبْع ُد ُه‬. ‫َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َالَّصاِدُق اْلَو ْع ِد ْاَألِم ِنْي‬
‫ِم‬ ‫ٍل‬ ‫ىِف‬ ‫ِص ِب‬
‫ َو َمْن َّيّّتِق اَهلل ْجَيَعْل َّلُه ْخَمَر ًج ا َّو َيْر ُز ْقُه ْن‬: ‫ َقاَل َتَعاىَل‬. ‫ُاْو ْيُك ْم َتْق َو ى اَهلل ُك ِّل َح ا‬
‫ ُث َال َتِس‬.
‫ْحَي ُب‬ ‫َح ْي‬
Ananda calon pengantin yang berbahagia;
Beberapa saat lagi ijab qobul akan dilaksanakan. Alhamdulillah banyak orang
yang hadir pada akad nikah ini. Ada kerabat, ada tetangga, ada sahabat, ada keluarga inti,
adik beradik, dan ada pula yang mungkin belum kalian kenal. Silakan ananda perhatikan
wajah mereka satu persatu. Ketahuilah oleh kalian, bahwa dalam diamnya mereka,
mereka mendoa semoga ijab qobul nantinya berjalan lancar dan keluarga kalian
nantinya senantiasa dalam suasana bahagia seperti yang dirasakan pada saat ini. Dan
yang paling berbahagia adalah kedua orang tua kalian.

Ananda yang kami sayangi;


Banyak-banyak bersyukur kepada Allah swt. Karena pada saat akad nikah
dilangsungkan kedua orang tua kalian masih lengkap, bisa hadir dan ini berarti masih
banyak waktu bagi kalian untuk dapat terus berbakti dan berbuat baik terhadap mereka.
Dalam banyak ayat Allah swt. Mmenyandingkan perintah untuk taat dan patuh
kepadanya dengan kewajiban berbuat baik kepada kedua orang tua.
Dalam Q.S. al Isra (17) : 23 Allah swt. berfirman :

‫ِك‬ ‫ِع‬ ‫ِا‬ ‫ِل ِا‬ ‫ِا‬


‫َو َقَض ى َر ُّبَك َاْن َّال َتْع ُبُد ْو ا َّال َايَّاُه َو ِباْلَو ا َد ْيِن ْح َس اًنا َّم ا َيْبُلَغَّن ْنَد َك ْال َبَر َاَح ُد َمُها َاْو‬
‫ِكَلُه َم ا َفَال َتُق ْل ُهَلَم ا ُاٍّف َّو َال َتْنَه ْر َمُها َو ُقْل ُهَلَم ا َقْو ًال َك ِر مْي ًا‬.
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain dia
dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya telah sampai pada usia lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya “ah” dan janganlah
engkau membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik”

Ananda calon pengantin yang berbahagia;


Ketahuilah oleh kalian berdua bahwa orang tua kalian tidak pernah meminta
kepada kalian untuk membalas dan membayar atas kebaikan, atas jerih payah dan juga
air mata dalam mengurus, membesarkan dan mendidik kalian. Tetapi adalah kewajiban
kalian untuk melakukan itu kepada mereka, diminta atau tidak diminta, dan itu tidak
berakhir dengan kalian menikah dan berpisah rumah dengan mereka. Jangan sampai
jatuh air mata mereka karena marah atau kesal kepada kalian.

Dengan dinyatakan sah ijab qobul nanti, insya allah satu tahun ke depan kalian
akan mengalami, merasakan dan menjalani bagaimana dan seperti apa menjadi orang
tua. Jangan sampai karena anak kalian jatuh atau terluka misalnya karena bermain
dengan orang tua kalian, menyebabkan kalian durhaka dan membentak mereka. Karena
kalian tetaplah anak mereka, walaupun kalian telah memberikan cucu kepada mereka.
Bekalilah Anak Anak dengan Ilmu Pengetahuan

‫ِا ِا‬ ‫ِل ِد‬ ‫ِهلل ِذ‬


‫ َاْش َه ُد َاْن َّال َلَه َّال اُهلل‬.‫ َو َم ا ُك َّنا َنْه َت َي َلْو َال َاْن َه َد اَنا اهلل‬.‫َاَحْلْم ُد اَّل ي َه َد نَا َهِلَذ ا‬
.‫ َو َاْش َه ُد َاَّن َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َالَنَيِب َو َالَرُسْو َل َبْع َد ُه‬.‫َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك َلُه َال َنْع ُبَد ِس َو اُه‬
‫ َفَيِأْخ ايِن‬: ‫ َاَّم اَبْع ُد ُه‬.‫َالَّلُه َّم َص ِّل َس ِّلْم َعَلى َس ِّيِد َنا َحُمَّم ٍد َعَلى َاِلِه َاْص َح اِبِه َمْن اَلُه‬
‫َو‬ ‫َو َو‬ ‫َو‬ ‫َو‬ ‫َو‬
‫ َيَأَّيُه ا اَّلِذ ْيَن َاَم ُنْو ا‬: ‫ َقاَل َتَعاىَل‬. ‫ ُاْو ِص ْي َنْف ِس ْي َو ِاَّياُك ْم ِبَتْق َو ى اُهلل َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬.‫ِمَج ْيًعا‬
‫ِط‬ ‫ِف‬ ‫ِل‬ ‫ِد‬
‫ ُيْص ْح َلُك ْم َاْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ْر َلُك ْم ُذُنْو َبُك ْم َو َمْن ُّي ِع اَهلل‬.‫اَّتُقوا اَهلل َو ُقْو ُل َقْو ًال َس ْيًد ا‬
‫َو َرُسْو َلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َعِظ ْيًم ا‬.
Hadirin jamaah akad nikah yang kami muliakan, terkhusus ananda calon
pengantin;
Ketika nanti ijab qabul telah dinyatakan sah oleh kedua orang saksi, maka
perjalanan hidup kalian memulai babak baru, di mana diharapkan kalian akan dapat
membangun sebuah rumah tangga idaman. Sebuah rumah tangga yang penuh dengan
keceriaan, penuh keharmonisan dan senda gurau. Semua itu akan terasa semakin
lengkap ketika Allah swt. menganugerahkan anak-anak sebagai amanah kepada kalian
berdua. Dari sekarang ingatlah oleh kalian bahwa kalianlah yang mengharapkan
kehadiran anak-anak tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut, Allah swt. telah mengingatkan kita dengan
firman dalam Q.S. an Nisa’ : 9 :

‫َو ْلَيْخ َش اَّلِذ ْيَن َلْو َتَر ُك ِم ْن َخ ْلِف ِه ْم ُذَّر َيًة ِض َعاًفا َخ اُفْو ا َعَلْيِه ْم َفْلَيَّتُقْو ا اَهلل َو ْلَيُقْو ُلْو ا‬
‫َقْو ًال َس ِدْيًد ا‬
“Dan hendaklah takut kepada allah orang-orang yang seandainya meninggal-kan
di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada allah dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”

Ananda calon pengantin yang kami sayangi;


Melalui ayat ini Allah swt. menyampaikan pesan kepada kalian, kiranya amanah
yang nanti allah percayakan kepada kalian jangan kalian sia-siakan, anak-anak kalian
harus dibekali dengan keimanan yang baik, ilmu dan wawasan pengetahuan yang luas
serta kesehatan prima. Sehingga mereka dapat meneruskan estafet kehidupan di muka
bumi, sebagai penerus kalian dan penerus keluarga. Dengan bekal iman yang baik, insya
allah anak-anak akan dapat menghadapi tantangan akidah yang semakin beraneka
ragam, dapat membedakan antara hak dan batil, lalu memilih jalan kebenaran sebagai
jalur yang dipilihnya.
Dengan ilmu dan wawasan pengetahuan yang luas, insya allah mereka tidak
mudah terjebak dengan faham yang intoleran, faham radikal dan mudah menyalahkan
orang lain atas keterbatasan ilmu dan kekerdilan pola berfikirnya, yang dalam lingkup
luas dapat memecah belah kerukunan umat seagama bahkan suatu bangsa. Lalu dengan
kesehatan yang prima, insya allah mereka akan dapat belajar, berkarya dan berusaha
untuk memenuhi kebutuhan kehidupan mereka, sehingga kehidupan mereka menjadi
sejahtera bahkan dapat berbagi dan memberi orang-orang yang secara ekonomi kurang
beruntung.
Itulah di antara bekal yang harus kalian siapkan dan usahakan untuk anak-anak
nantinya, sebagai pengamalan atas pesan allah dalam ayat tersebut.
Keluarga Bahagia Dunia Akherat

‫ِا ِا‬ ‫ِت‬ ‫ِت‬ ‫ِلِه ِس‬ ‫ِت‬ ‫ِهلل ِن ِتِه ِت‬
َ‫ َاْش َه ُد َاْن َّال َلَه َّال‬. ‫َحْلْم ُد ِب ْع َم َت ُّم الَّصاَحِلا َو ِبَفْض ْحَت ُن ْالِبَد اَيا َو الِّنَه اَيا‬
‫ِت‬ ‫ِر‬
‫ َو َاْش َه ُد َاَّن َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َاْفَض ُل‬. ‫اُهلل َو ْح َد ُه َالَش ْيَك َلُه َر ُّب ْاَألْر ُض َو الَّس َمَو ا‬
‫ َالَّلُه َّم َص ِّل َو َس ِّلْم َعَلى َس ِّيِد َنا َحُمَّم ٍد َو َعَلى َاِلِه َو َاْص َح اِبِه َو َم ِن اْس َتِبُقْو ا‬. ‫اْلَم ْخ ُلْو َقاِت‬
. ‫ َفَيِأْخ َو اْيِن َاُّيَه ا اَحْلاِض ُر ْو َن ُاْو ِص ْيُك ْم َو ِاَّياَي ِبَتْق َو ى اُهلل َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬:‫اَخْلْيَر اِت َاَّم اَبْع ُد ُه‬
‫ َيَأُّيَه ا اَّلِذْيَن َاَم ُنْو ا اَّتُقْو ا اَهلل َح َّق ُتَق اِتِه َو َال ُمَتْو ُتَّن ِاَّال َو َاْنُتْم ُمْس ِلُمْو َن‬: ‫َفَقْد َقاَل َتَعاَىل‬.
Hadirin-hadirot jamaah akad nikah yang kami hormati, teristimewa kedua calon
pengantin yang berbahagia;
Ketahuilah oleh kalian bahwa kami yang hadir di majelis akad nikah ini dan yang
datang pada saat resepsi nanti, semua hadir dan datang dengan membawa seuntai doa
yang tulus dan harapan yang indah akan masa depan rumah tangga yang kalian bangun.
Sebuah rumah tangga yang selalu penuh dengan cinta, penuh keharmonisan, rumah
tangga yang selalu diselimuti kasih sayang dan saling asah, asih dan asuh satu dengan
lainnya. Di mana keluarga itu bisa menjadi teladan bagi keluarga yang lain.

Tentunya contoh keluarga yang paling ideal adalah keluarga rosullullah saw.
Dengan isteri-isterinya. Sebuah ungkapan yang sempurna dari lisan yang mulia, saat
beliau menyatakan : (
‫ )َبْيْيِت َج َّنْيِت‬rumahku adalah surgaku. Sebuah ungkapan yang belum
pernah ada sebelumnya dalam sejarah. Lalu bagaimana bisa rosullullah saw. Bisa
menyatakan seperti itu, padahal dalam sejarah hidupnya kita dapati bahwa rumah
rosullullah dengan isteri-isterinya adalah rumah yang sangat-sangat sederhana dan
sering kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Ananda calon pengantin yang berbahagia;


Maka adalah tugas kalian untuk mempelajari bagaimana sirah, sejarah
kehidupan Rosullullah saw. dalam kehidupan keluarga. Akan tetapi dengan
memperhatikan kondisi rumah yang ditempati oleh rosullullah saw. Dapat kita
simpulkan bahwa menjadikan rumah laksana surga bukan karena fisik bangunan yang
megah, luas, besar, perabot lengkap, makanan berlimpah dan halaman yang besar. Yang
lebih penting dari semua itu adalah rasa cinta antar anggota keluarga, mudah
memaafkan, tidak mudah marah dan hati yang tidak bertepi dan semua itu bermuara
pada pengamalan ajaran agama yang dilaksanakan dengan baik dan sungguh-sungguh.

Maka sejarah yang telah ditorehkan dengan tinta emas oleh rosullullah saw.
Kiranya dapat kalian contoh dalam membina rumah tangga nantinya. Ingin memiliki
rumah yang besar, kendaraan yang mewah, halaman yang luas, perabot yang wah dan
pakaian yang modis bukanlah hal yang dilarang dan bukan hal tercela, sangat manusiawi,
tetapi jangan kalian gantung dan ukur kebahagiaan kalian dari harta duniawi yang kasat
mata dengan mengabaikan kaca mata agama dan akherat.

Selanjutnya di kesempatan ini kami berpesan kepada kalian untuk tidak mudah-
mudah memenuhi kebutuhan dengan jalan mencicil atau berhutang, jangan terpengaruh
dengan “kalau tidak mencicil kapan bisa punya”. Ingat bahwa hutang membuat tidur tak
nyenyak dan bisa menjadi awal percekcokan dalam rumah tangga. Belilah kebutuhan,
bukan keinginan.
Amanah Itu Anugerah

‫َل ِبا َد ى ِد ِن ْا ِّق ِل ْظِه ل الِّد ِن ُك ِّلِه َك َف ى ِباِهلل‬ ‫َا‬ ‫ى‬ ‫َا ُد ِهلل اَّلِذ‬
‫َو‬ ‫ْي‬ ‫َى‬ ‫َع‬ ‫ُه‬ ‫َر‬ ‫ُي‬ ‫َحل‬ ‫ْي‬ ‫َو‬ ‫ُهْل‬ ‫ُه‬ ‫َرُسْو‬ ‫َل‬ ‫َس‬ ‫ْر‬ ‫َحْلْم‬
‫ُد‬ ‫ا‬ ‫ًد‬ ‫َّم‬ ‫َّن‬‫َا‬ ‫ُد‬ ‫َاْش‬ .‫ا‬ ‫ًد‬ ‫َد َالَش ِر َك َل ِا ا َّو اِح‬ ‫ا‬ ‫َّال‬ ‫َاْن َّال ِاَل ِا‬
‫ َاْش َه ُد‬.‫َش ِه ْيًد ا‬
‫ُه‬ ‫ْب‬ ‫َع‬ ‫َحُم‬ ‫َو َه‬ ‫ًهَل‬ ‫ُه‬ ‫ْي‬ ‫َه ُهلل َو ُه‬
‫ْح‬
‫ِبِه َّل‬ ‫ِلِه‬ ‫ٍد‬ ‫ِد‬ ‫َّل‬ ‫ِذ‬ ‫ِش‬
‫ َال ُه َّم َص ِّل َو َس ِّلْم َعَلى َس ِّي َنا َحُمَّم َو َعَلى َا َو َاْص َح ا َو َس َم‬.‫َو َرُسْو ُلُه َب ْيًر ا َو َن ْيًر ا‬
‫ِا‬
‫ َفَقْد‬.‫ َفَيَأُّيَه ا ْاحلَاِض ُر ْو َن َر َمِحُك ُم اُهلل ُاْو ِص ْيُك ْم َو َّياَي ِبَتْق َو ى اهلل‬:‫ َاَم اَبْع ُد ُه‬.‫َتْس ِلْيًم ا َك ِثْيًر ا‬
‫ َو َلَقْد َو َص ْيَنا اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا ْالِكَتَب ِم ْن َقْبِلُك ْم َو ِاَّياُك ْم َاْن ِاَّتُقوا اهلل‬: ‫َقاَل َتَعاىَل‬.
Ananda calon pengantin yang kami banggakan;
Ketahuilah oleh mu ananda (catin laki-laki) bahwa ketika nanti ijab qobul telah
dinyatakan sah oleh kedua orang saksi, maka artinya mulai saat itu semua amanah,
tanggung jawab dan juga kewajiban yang selama ini telah Allah swt. Percayakan kepada
orang tua/ keluarga mempelai wanita, maka otomatis mulai saat itu menjadi amanah,
tanggung jawab dan kewajibanmu sebagai seorang suami, lahir batin, dunia dan akherat.
Ananda jangan merasa berat dengan amanah dan kepercayaan allah ini, tetapi yakinlah
bahwa Allah swt. tidak salah dan tidak keliru telah memilihmu, telah mempercayaimu
untuk menerima dan menjalankan amanah ini untuk selanjutnya. Maka pesan kami
adalah laksanakanlah amanah ini dengan sebaik-baiknya sebagaimana yang telah
dicontohkan dan telah diteladankan oleh Rosullullah saw.

Maka dalam kesempatan ini kami ingatkan ananda dengan firman allah swt.
Dalam Q.S. at Tahrim : 6 yang berbunyi :
‫َيَأُّيَه ا اَّلِذ ْيَن َاَم ُنْو ا ُقْو ا َاْنُفَس ُك ْم َو َاْه ِلْيُك ْم َناَر ا َو ُقْو ُدَه ا الَّناُس َو ْاحِل َج اَر ُة َعَلْيَه ا‬
‫َم َالِئَك ٌة ِغَالٌظ ِش َد اٌد َالَيْع ُصْو َن اَهلل َم ا َاَم َر ُه ْم َو َيْف َعُلْو َن َم اُيْأَم ُر ْو َن‬.
“Wahai orang-orang yang beriman selamatkan diri kalian dan keluarga kalian
dari siksa api neraka. Yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan, dijaga oleh
para malaikat yang kasar dan keras. Yang mereka tidak pernah bermaksiat/ melanggar
perintah allah dan selalu melaksanakan apapun yang diperintahkan kepada mereka”

Ananda calon pengantin yang berbahagia;


Amanah yang engkau terima ini, selain merupakan amanah allah swt, juga
merupakan amanah dari keluarga isterimu. Berat sesungguhnya bagi orang tua calon
isterimu melepaskan anak kesayangan mereka yang selama ini telah mereka besarkan,
mereka didik, mereka jaga dengan sebaik-baiknya, namun karena mereka percaya
kepada ananda, maka rasa berat melepas itu mereka abaikan, demi sebuah harapan dan
asa dari anak perempuan mereka yang besar kepadamu, yang akan terus memberi kasih
sayang, membimbing, menjaga dan mengajak kepada kebaikan dan ketaatan kepada
allah swt.
Maka dalam kesempatan ini kami berpesan kepadamu, berilah isterimu dan
anak-anakmu makanan, minuman dan pakaian yang halalan toyyiban, bukan hanya baik
bentuk dan jenisnya, tetapi juga baik asalnya dan cara memperoleh-nya, sehingga nanti
keluargamu akan mudah untuk diajak dalam melakukan kebaikan dan ketaatan kepada
Allah. Dan sesungguhnya setiap darah daging yang tumbuh dari sesuatu yang tidak baik,
tidak halal, maka nantinya api neraka yang lebih berhak untuk membakarnya di
kehidupan akherat. Ini perlu kami ingatkan mengingat ada ungkapan yang sering
didengungkan “mencari yang haram saja susah, apalagi yang halal”. Kiranya ananda tidak
terhasud dengan ungkapan ini.
Jangan Permainkan Talak

‫َاْن َّال ِاَل ِا‬


‫ا‬
‫َه ُهلل‬ ‫َّال‬ ‫ َاْش َه ُد‬.‫ َو َم ا ُك َّنا ِلَنْه َتِد َي َلْو َال َاْن َه َد اَنا اهلل‬.‫َاَحْلْم ُد ِهلل اَّلِذ ي َه َد نَا َهِلَذ ا‬
.‫ َو َاْش َه ُد َاَّن َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َالَنَيِب َو َالَرُسْو َل َبْع َد ُه‬.‫َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك َلُه َال َنْع ُبَد ِس َو اُه‬
‫ َفَيِأْخ ايِن‬: ‫ َاَّم اَبْع ُد ُه‬.‫َالَّلُه َّم َص ِّل َس ِّلْم َعَلى َس ِّيِد َنا َحُمَّم ٍد َعَلى َاِلِه َاْص َح اِبِه َمْن اَلُه‬
‫َو‬ ‫َو َو‬ ‫َو‬ ‫َو‬ ‫َو‬
‫ َيَأَّيُه ا اَّلِذ ْيَن َاَم ُنْو ا‬: ‫ َقاَل َتَعاىَل‬. ‫ ُاْو ِص ْي َنْف ِس ْي َو ِاَّياُك ْم ِبَتْق َو ى اُهلل َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬.‫ِمَج ْيًعا‬
‫ِط‬ ‫ِف‬ ‫ِل‬ ‫ِد‬
‫ ُيْص ْح َلُك ْم َاْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ْر َلُك ْم ُذُنْو َبُك ْم َو َمْن ُّي ِع اَهلل‬.‫اَّتُقوا اَهلل َو ُقْو ُل َقْو ًال َس ْيًد ا‬
‫َو َرُسْو َلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َعِظ ْيًم ا‬.
Ananda calon pengantin yang berbahagia;
Saat ini semua kita yang hadir di sini merasakan kebahagiaan yang luar biasa
atas terselenggaranya pernikahan kalian berdua. Kita berbahagia karena melalui acara
ini kita bisa bersilaturrahmi, bertemu, bahkan mungkin ada di antara kita yang telah
sekian lama sudah tidak bertemu, entah karena masa covid-19 yang baru usai, mungkin
karena jarak yang berjauhan atau juga karena kesibukan kita masing-masing. Maka
pelaksanaan akad nikah kalian membawa keberkahan yang banyak buat kita semua.
Rasa bahagia ini menjadi harapan kami untuk dapat terus hadir dalam
kehidupan berkeluarga yang akan segera kalian mulai. Sebuah fase kehidupan yang
panjang, bukan satu dua tahun, puluhan tahun, sampai allah memisahkan kebersamaan
kalian dengan kematian yang telah digariskannya.

Ananda calon pengantin yang berbahagia;


Dalam usaha menjaga dan menghadir bahagia dalam kehidupan berumah tangga
akan banyak tantangan, godaan dan cobaan, bisa jadi itu dari diri kalian masing-masing
atau juga berasal dari luar diri kalian. Mungkin masa lalu yang hadir kembali, mungkin
karena cemburu yang tidak beralasan atau juga karena lidah yang tidak bertulang.
Semua itu dapat merusak bahkan menghancurkan kebahagiaan dan keharmonisan
dalam rumah tangga.
Namun sebesar apapun cobaan, tantangan dan godaan itu; kami sangat berharap
kepada ananda calon suami untuk tidak mengeluarkan kata atau kalimat talak, apalagi
yang shorikh, kata talak yang tidak ada makna lain, selain membatalkan dan mengakhiri
kehidupan sebagai suami isteri. Maupun kata atau kalimat talak kinayah sifatnya, yang
bisa diartikan bukan sebagai talak, tetapi ketika kata atau kalimat talak kinayah itu
diucapkan suami dengan niat menceraikan, maka telah cerailah kalian sebagai suami
isteri. Dengan kebolehan untuk rujuk.

Ananda calon pengantin yang berbahagia;


Kepada ananda calon pengantin wanita, kami juga berpesan kepadamu untuk
tidak menantang suamimu untuk mengucapkan kalimat atau kata talak itu. Mungkin satu
kali, dua kali suamimu masih sabar dan mampu menahan diri untuk tidak terpancing,
tidak terpropokasi dan mencari solusi dengan keluar rumah untuk menenangkan diri di
masjid misalnya, yang kami khawatirkan jika akhirnya suamimu tidak sabar, tidak
mampu menahan diri, akhirnya terjadilah perbuatan yang dibenci Allah swt. Walaupun
talak itu adalah sesuatu yang halal. Sebagaimana sabda Rosullullah saw. Yang berbunyi :

)‫(احلديث‬ ‫َاْبَغُض اَحْلَالُل ِعْنَد اِهلل اَلَّطَالُق‬


“Perbuatan halal/ boleh dilakukan yang paling dibenci Allah adalah talak/”.
Laksanakanlah Sholat

.‫ َو َنُعْو ُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُر ْو ِر َاْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َاْع َم اِلَنا‬.‫َاَحْلْم ُد ِلَّلِه ْحَنَم ُد ُه َو َنْس َتِعْيُنُه َو َنْس َتْغِف ُر ُه‬
‫ِا ِا‬ ‫ِد‬ ‫ِل‬ ‫ِد‬
‫ َاْش َه ُد َاْن َّال َلَه َّال اَهلل َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك‬.‫َمْن َّيْه اُهلل َفَال ُمِض َّل َلُه َو َمْن ُّيْض ْلُه َفَال َه ا َي َلُه‬
‫ َالَّلُه َّم َص ِّل َو َس ِّلْم َعَلى َس ِّيِدَنا‬.‫َلُه َو َاْش َه ُد َاَّن َحُمّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َالَنَّيِب َو َالَرُسْو َل َبْع َد ُه‬
‫ِص ِس ِا‬ ‫ِمَج‬ ‫ِأ‬ ‫ِبِه‬ ‫ِلِه‬ ‫ٍد‬
‫ ُاْو ْي َنْف ْي َو َّياُك ْم‬.‫ َفَي ْخ َو اْيِن ْيًعا‬: ‫ َاَّماَبْع ُد ُه‬.‫َحُمَّم َو َعلَى َا َو َاْص َح ا َو َمْن َو اَلُه‬
‫ َيَأُّيَه ا اَّلِذ ْيَن َاَم ُنْو ا اَّتُقْو ا اَهلل َو ُقْو ُل َقْو ًال َس ِدْيًد ا‬: ‫ َقاَل تَعَاىَل‬. ‫ِبَتْق َو ى اهلل َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬
‫ُيْص ِلْح َلُك ْم َاْع َم اَلُْك م َو َيْغِِف ْر َلُك ْم ُذُنْو َبُك ْم َو َمْن ُيِط ِع اَهلل َو َرُسْو َلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َعِظ ْيًم ا‬.
Ananda calon pengantin yang berbahagia;
Yang kalian laksanakan saat ini, ijab qobul ini adalah sebagai awal membina
sebuah rumah tangga merupakan salah satu sunnah Rosullullah saw. Artinya masih
banyak sunnah lainnya bahkan kewajiban sebagai seorang muslim yang mukallaf untuk
dilaksanakan sebagai wujud pengabdian kepada Allah swt. Dan dari kewajiban-
kewajiban itu, maka melaksanakan sholat adalah ibadah yang secara terus menerus
harus kalian laksanakan, lima kali dalam sehari semalam.
Dalam sebuah hadis Rosullullah saw. bersabda yang artinya “sholat itu adalah
tiang agama, maka siapa yang mendirikan sholat berarti dia telah mendirikan agama dan
siapa yang meninggalkan sholat, berarti dia telah merobohkan agama”.

Ananda calon pengantin yang berbahagia;


Waktu melaksanakan sholat seharusnya menjadi saat yang paling menggembi-
rakan dan membahagiakan bagi seorang mukmin. Saat sholat sesungguhnya kita sedang
bertemu dengan Allah, sedang berbicara dengan allah dan sedang melepas rindu kepada
Allah. Maka seharusnya sholat kita menjadi khusyuk dan setelah sholat kita menjadi
insan yang sejalan dengan tuntunan al qur’an yang kita baca. Jadikan sholat oleh kalian
wahai ananda, sebagai media menenangkan diri di tengah beratnya tantangan kehidupan
nanti, mungkin ada masalah dalam pekerjaan, mungkin dalam usaha, mungkin dengan
lingkungan tempat tinggal maupun masalah lainnya.
Allah swt. telah menyatakan hal tersebut dalam Q.S. al Baqoroh : 45 : yang
berbunyi :

‫ ا َتِع ا ِبالَّص ِرْب الَّص َالِة ِاَّن ا َلَك ِب ٌة ِاَّال َلى ا اِش ِع‬.
‫َو َه ْيَر َع َخْل َنْي‬ ‫َو‬ ‫َو ْس ْيُنْو‬
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu
sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”

Ananda calon pengantin yang berbahagia;


Dengan sholat ini kami harapkan kepada ananda berdua, jika pada saatnya ada
masalah yang rumit, butuh solusi kerjakan sholat sebagaimana dilakukan oleh
Rosullullah saw. Ketika beliau menghadapi masalah. Sholatlah !!! Jangan mencari solusi
dengan hal-hal bersifat duniawi dan penyelesaian sesaat, seperti minuman keras,
narkoba ataupun curhat kepada mantan.
Ingatlah bahwa sholat ini akan menjadi amal yang pertama dihisab Allah di
akherat kelak. Jika sholatnya kalian bernilai baik, maka semua ibadah lainnya dianggap
baik. Dan sebaliknya dinilai jelek, maka amal yang lain akan mendapat penilaian yang
sama. Begitulah makna salah satu hadis Rosullullah saw.

Membangun Keluarga Samara Bersama


‫ِا ِا‬ ‫ِل ِد‬ ‫ِهلل ِذ‬
‫ َاْش َه ُد َاْن َّال َلَه َّال اُهلل‬.‫ َو َم ا ُك َّنا َنْه َت َي َلْو َال َاْن َه َد اَنا اهلل‬.‫َاَحْلْم ُد اَّل ي َه َد نَا َهِلَذ ا‬
.‫ َو َاْش َه ُد َاَّن َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َالَنَيِب َو َالَرُسْو َل َبْع َد ُه‬.‫َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك َلُه َال َنْع ُبَد ِس َو اُه‬
‫ َفَيِأْخ ايِن‬: ‫ َاَّم اَبْع ُد ُه‬.‫َالَّلُه َّم َص ِّل َس ِّلْم َعَلى َس ِّيِد َنا َحُمَّم ٍد َعَلى َاِلِه َاْص َح اِبِه َمْن اَلُه‬
‫َو‬ ‫َو َو‬ ‫َو‬ ‫َو‬ ‫َو‬
‫ َيَأَّيُه ا اَّلِذ ْيَن َاَم ُنْو ا‬: ‫ َقاَل َتَعاىَل‬. ‫ ُاْو ِص ْي َنْف ِس ْي َو ِاَّياُك ْم ِبَتْق َو ى اُهلل َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬.‫ِمَج ْيًعا‬
‫ِط‬ ‫ِف‬ ‫ِل‬ ‫ِد‬
‫ ُيْص ْح َلُك ْم َاْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ْر َلُك ْم ُذُنْو َبُك ْم َو َمْن ُّي ِع اَهلل‬.‫اَّتُقوا اَهلل َو ُقْو ُل َقْو ًال َس ْيًد ا‬
‫َو َرُسْو َلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َعِظ ْيًم ا‬.
Ananda calon pengantin yang kami banggakan;
Membangun sebuah rumah tangga adalah sebuah komitmen yang harus kalian
ingat dan jalankan dalam kehidupan bersama nanti. Komitmen yang kalian jalankan
dengan penuh tanggung jawab akan mempermudah terwujudnya harapan-harapan
dalam biduk rumah tangga. Tentunya untuk menjalankan komitmen tersebut harus ada
kerjasama di antara kalian sebagai suami isteri, harus sepakat tentang konsepnya dan
ketika komitmen itu menyimpang dari rel yang seharusnya, maka kalian harus saling
mengingatkan satu dengan lainnya agar senantiasa dalam ridho Allah swt.
Hal ini telah Allah firmankan dalam Q.S. al Maidah : 2 yang berbunyi :

... ‫ َو َتَعاَو ُن َعَلى ْالِّرِب َو اَّلتْق َو ى َو َال َتَعاَو ُن َعَلى ْاِأل ِمْث َو اْلُعْد َو اِن‬...
“... Dan saling tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan
janganlah kalian saling tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan ...”

Ananda calon pengantin yang kami banggakan;


Maka jelas bagi kalian bahwa mewujudkan rumah tangga yang samara bukan
sesuatu yang otomatis hadirnya dalam keluarga, harus ada komitmen dan kerjasama
yang berkesimbungan antara kalian sebagai suami isteri. Karenanya ulama’
membedakan penafsiran kalimat “kholaqo” dengan “ja’ala”, walaupun dalam bahasa
indonesia artinya lebih kurang sama, yaitu menciptakan atau menjadikan. Di mana
kholaqo didefinisikan sebagai kejadian yang mutlak progregatif Allah swt. Tidak ada
campur tangan manusia dalam prosesnya; sebagai contoh kita tidak dapat memilih
terlahir dalam keluarga siapa atau seperti apa. Sementara ja’ala diartikan bahwa dalam
mewujudkan sesuatu itu ada campur tangan manusia, sehingga manusia menjadi subjek
yang aktif.
Dengan demikian kiranya dapat kalian pahami bahwa untuk menjadikan
keluarga samara, keterlibatan kalian sebagai suami isteri sangat menentukan. Di antara
hal yang perlu kalian ketahui dan pahami adalah tentang hak dan kewajiban sebagai
suami isteri, termasuk di dalamnya hak dan kewajiban bersama. Bagaimana bersikap
dan memperlakukan orang tua, saudara-saudara dan keluarga dari pasangan kalian.
Jangan karena ketidak tahuan kalian menjadikan kalian seakan durhaka dan menjadi
orang yang tidak pandai berterima kasih.
Allah juga menggunakan bentuk fi’il mudhori’, kalimat yang menunjukkan
bahwa kegiatan tersebut adalah perbuatan yang sedang dan akan terus berlangsung dan
berkelanjutan ketika menyatakan bahwa tujuan menikah itu adalah diperolehnya
sakinah, ketenangan oleh masing-masing kalian. Maka ikuti dan jalankan proses itu
dengan komitmen dan kerjasama.

Kewajiban Dan Hak Bersama Suami Isteri


‫َلى َاِلِه‬ ‫ِل‬ ‫ِأ‬ ‫ِف‬ ‫ِم‬ ‫ِهلل‬
‫َاَحْلْم ُد َر ِّب ْالَعاَل َنْي َو الَّص َالُة َو الَّسَال ُم َعلَى َاْش َر ْاَألْنِبَي َو ْاُملْر َس ْنْي َو َع‬
‫ َو َاْش َه ُد َاَّن‬. ‫ َاْش َه ُد َاْن َّال ِاَلَه ِاَّال اُهلل َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك َلُه َاْلَم ِلُك ْاَحلُّق اْلُم ِبُنْي‬. ‫َو َصْح ِبِه َاَمْجِعَنْي‬
.‫ َفَيَأُّيَه ا ْاَحلاِض ُر ْو َن ِاْخ َو اْيِن ِمَج ْيًعا‬:‫ َاَّماَبْع ُد ُه‬. ‫َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َالَّصاِدُق اْلَو ْع ِد ْاَألِم ِنْي‬
‫ِم‬ ‫ٍل‬ ‫ىِف‬ ‫ِص ِب‬
‫ َو َمْن َّيّّتِق اَهلل ْجَيَعْل َّلُه ْخَمَر ًج ا َّو َيْر ُز ْقُه ْن‬: ‫ َقاَل َتَعاىَل‬. ‫ُاْو ْيُك ْم َتْق َو ى اَهلل ُك ِّل َح ا‬
‫ِس‬
‫َح ْيُث َال ْحَيَت ُب‬.
Ananda calon penganten yang kami sayangi;
Setiap manusia hidup pasti tentukan hak dan kewajibanya; hak manusia boleh
dituntut sepanjang kewajiban-kewajibannya telah dipenuhi dengan baik. Begitu juga
dalam kehidupan keluarga, suami memiliki hak dan kewajiban, begitu pula dengan isteri
ada hak dan kewajiban. Jika kedua-duanya telah menyadari kewajiban masing-masing,
maka hak-ha mereka pun akan terpenuhi dan tercapailah keluarga yang diidam-idamkan
yakni sakinah, mawaddah dan rahmah.

Ananda yang kami sayangi;


Dari hak dan kewajiban masing-masing suami isteri, ada juga hak dan kewajiban
bersama sebagai suami isteri. Hak dan kewajiban ini harus kalian usahakan untuk
mewujudkan dan melaksanakannya sebaik-baik mungkin. Di antara hak dan kewajiban
bersama itu adalah kalian harus bersama mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah dan
rahmah. Selanjutnya kalian harus mempercayai dan memahami sifat masing-masing
pasangan. Sifat percaya dan memahami harus dimiliki oleh kalian berdua. Karena dengan
kedua sifat ini, akan mampu menumbuhkan dan mewujudkan rumah tangga yang
harmonis. Sebagaimana pepatah mengatakan “tak kenal maka tak sayang”.

Kemudian kalian harus menghiasi kehidupan rumah tangga dengan pergaulan


yang harmonis. Suami harus memperlakukan isteri dengan sangat baik, begitu pula
sebaliknya; isteri memperlakukan suami dengan penuh hormat dan pengabdian.
Sebagaimana sabda Rosullullah saw yang artinya “seandainya manusia diperbolehkan
untuk sujud kepada selain Allah. Niscaya aku perintahkan para isteri untuk sujud kepada
suaminya”. Seorang isteri tidak dapat menuntut haknya diperlakukan dengan baik oleh
suami jika isteri belum berbuat baik kepada suaminya.

Ananda yang kami sayangi;


Selain itu; sebagai suami isteri adalah hak dan kewajiban kalian untuk saling
menasehati dalam kebaikan dan ketakwaan. Seorang suami meskipun dari jenis laki-laki,
tidak selamanya kokoh dan kuat, adakalanya lemah dan tak berdya, salah dalam
mengambil kebijakan sebagai kepala keluarga. Begitu juga seorang isteri, terkadang juga
salah dalam bersikap, berucap dan bertindak. Tentunya itu manusiawi. Oleh karena
jangan ada emosi antara suami isteri, apabila satu dengan lainnya saling mengingatkan
demi kebaikan dan kemaslahatan bersama.

Melalui khutbah ini kami ingatkan kalian ananda bahwa adalah hak dan
kewajiban kalian untuk melakukan hubungan seksualitas, hubungan biologis yang
merupakan fitrah dan kebutuhan manusia. Hubungan badan bukan hanya untuk suami
tetapi juga untuk isteri. Para peneliti telah mendapati bahwa banyak sekali manfaat dari
hubungan badan antara suami isteri yang dilakukan secara teratur dan terpuaskan, baik
bagi jasmani maupun rohani.

Isteri Haruslah Menjadi Mitra Suami


‫َاْن َّال ِاَل ِا‬
‫َّال‬
َ ‫َه‬ ‫ َاْش َه ُد‬. ‫َحْلْم ُد ِهلل ِبِنْع َم ِتِه َتَتُّم الَّصاَحِلاِت َو ِبَفْض ِلِه ْحَتِس ُن ْالِبَد اَياِت َو الِّنَه اَياِت‬
‫ا‬ ‫َّن‬ . ‫الَّس اِت‬ ‫ِر‬
‫ُل‬ ‫َض‬ ‫ْف‬‫َا‬ ‫ُه‬ ‫ُل‬ ‫َرُسْو‬ ‫َو‬ ‫ُه‬ ‫ُد‬ ‫ْب‬ ‫َع‬ ‫ًد‬ ‫َّم‬‫َحُم‬ ‫َا‬ ‫ُد‬ ‫َه‬ ‫َاْش‬ ‫َو‬ ‫اُهلل َو ْح َد ُه َالَش ْيَك َلُه َر ُّب ْاَألْر ُض َو َمَو‬
‫ َالَّلُه َّم َص ِّل َو َس ِّلْم َعَلى َس ِّيِد َنا َحُمَّم ٍد َو َعَلى َاِلِه َو َاْص َح اِبِه َو َم ِن اْس َتِبُقْو ا‬. ‫اْلَم ْخ ُلْو َقاِت‬
. ‫ َفَيِأْخ َو اْيِن َاُّيَه ا اَحْلاِض ُر ْو َن ُاْو ِص ْيُك ْم َو ِاَّياَي ِبَتْق َو ى اُهلل َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬:‫اَخْلْيَر اِت َاَّم اَبْع ُد ُه‬
‫ َيَأُّيَه ا اَّلِذْيَن َاَم ُنْو ا اَّتُقْو ا اَهلل َح َّق ُتَق اِتِه َو َال ُمَتْو ُتَّن ِاَّال َو َاْنُتْم ُمْس ِلُمْو َن‬: ‫َفَقْد َقاَل َتَعاَىل‬.
Hadirin hadirat jamaah akad nikah yang kami muliakan, terkhusus kedua calon
pengantin;
Ketika Allah swt. Menciptakan nabi Adam as, surga adalah tempat tinggalnya.
Karena kesepian dan sendirian, maka kemudian nabi Adam as. meminta kepada allah
swt. untuk diberikan teman. Allah kabulkan permohonannya dengan menciptakan hawa
dari salah satu tulang rusuknya sebelah kiri. Oleh karena itu pada saat akad nikah dan
resepsi, mempelai wanita didudukkan di sebelah kiri mempelai laki-laki, sebagai
penegasan dan pengingat bahwa mulai saat ini sempurnalah laki-laki dengan telah
hadirnya mempelai wanita, sebagai isteri di sebelah kirinya. Dengan kesempurnaan
tersebut di harapkan akan hadir kebahagiaan, keceriaan dan kesenangan baik bagi
mempelai laki-laki maupun mempelai wanita.
Melalui kisah nabi Adam as., kita dapat mengambil pesan bahwa walaupun kita
tinggal di tempat yang mewah, luas, lengkap perabot dan kebutuhannya tercukupi
bahkan berlebih, namun apabila di tempat itu kita sendiri, tetap akan terasa kehampaan
dan ada yang kurang dalam kehidupan yang kita jalani. Kira-kira tempat seperti apa yang
lebih dari pada surga yang allah tempatkan nabi Adam as. Di sana, tetapi nabi Adam
merasa kurang lengkap dan baru merasakan lengkap ketika allh telah ciptakan Hawa.

Ananda calon pengantin yang kami banggakan;


Beberapa saat lagi kalian akan sah menjadi sepasang suami isteri, kesepian,
kegalauan dan kehampaan yang sering kalian rasakan, insya allah akan segera berakhir,
berlalu berganti dengan kebersamaan, keceriaan dan keharmonisan yang senantiasa
mengiringi perjalanan keluarga yang kalian bina. Maka ingatlah oleh kalian bahwa
sesungguhnya kalan adalah jasad yang sama, kalian adalah pasangan yang saling
melengkapi, pasangan yang saling menyempurnakan satu dengan lainnya, pasangan
yang saling menutupi kekurangan lalu memperbaikinya dengan cara yang hikmah dan
ma’ruf.
Benarlah firman Allah swt. dalam Q.S. al Baqoroh : 187 yang berbunyi :
... ‫ ُه َّن ِلَباٌس َّلُك ْم َو َاْنُتْم ِلَباٌس ََّ ُه َّن‬...
“... Mereka para isterimu adalah pakaian bagimu dan kalian para suami adalah
pakaian bagi mereka pada isteri kalian ...”

Ananda calon pengantin yang kami banggakan;


Melalui ayat ini Allah swt. Menginginkan kalian satu dengan lainnya, ibarat
pakaian. Kami yakin ananda catin laki-laki ingin dan suka pakaian yang bagus, baik, enak
dipakai dan seterusnya dan ananda catin perempuan juga demikian pula. Maka
menjadikan isteri sebagai pakaian yang baik, bagus, indah dan enak dilihat adalah tugas
suami demikian pula sebaliknya. Maka ketika isteri tidak baik akhlak perilakunya dalam
masyarakat, orang akan menyebut suaminya. Maka jadilah kalian mitra yang baik,
sehingga menghasilkan hal-hal yang baik.

Menghiasi Rumahtangga dengan Al Qur’an


‫َلى َاِلِه‬ ‫ِل‬ ‫ِأ‬ ‫ِف‬ ‫ِم‬ ‫ِهلل‬
‫َاَحْلْم ُد َر ِّب ْالَعاَل َنْي َو الَّص َالُة َو الَّسَال ُم َعلَى َاْش َر ْاَألْنِبَي َو ْاُملْر َس ْنْي َو َع‬
‫ َو َاْش َه ُد َاَّن‬. ‫ َاْش َه ُد َاْن َّال ِاَلَه ِاَّال اُهلل َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك َلُه َاْلَم ِلُك ْاَحلُّق اْلُم ِبُنْي‬. ‫َو َصْح ِبِه َاَمْجِعَنْي‬
.‫ َفَيَأُّيَه ا ْاَحلاِض ُر ْو َن ِاْخ َو اْيِن ِمَج ْيًعا‬:‫ َاَّماَبْع ُد ُه‬. ‫َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َالَّصاِدُق اْلَو ْع ِد ْاَألِم ِنْي‬
‫ِم‬ ‫ٍل‬ ‫ىِف‬ ‫ِص ِب‬
‫ َو َمْن َّيّّتِق اَهلل ْجَيَعْل َّلُه ْخَمَر ًج ا َّو َيْر ُز ْقُه ْن‬: ‫ َقاَل َتَعاىَل‬. ‫ُاْو ْيُك ْم َتْق َو ى اَهلل ُك ِّل َح ا‬
‫ِس‬
‫َح ْيُث َال ْحَيَت ُب‬.
Hadirin hadirot jamaah akad nikah yang kami muliakan, terkhusus kedua calon
pengantin yang berbahagia;
Dari wajah orang-orang yang hadir dalam majelis akad nikah ini dapat ananda
saksikan, betapa semua kami yang hadir mengharapkan dan mendoakan kalian berdua
nantinya menjadi keluarga bahagia, samara bersama anak-anak yang nanti allah
amanahkan kepada kalian. Aamiin ya robbal ‘alamin. Tentunya untuk mewujudnya harus
ada ikhtiar yang kalian lakukan.
Dalam kesempatan ini kami sampaikan pesan Rosullullah saw. dalam hadis nya :

‫َز َّي ا َتُك ِبالَّص َالِة ِق َأِة ْالُق اِن‬.


‫َو َر ْر‬ ‫ُنْو ُبُيْو ْم‬
“Hiasilah rumah-rumah kalian dengan sholat dan bacaan al Qur’an”

Ananda calon pengantin yang berbahagia;


Melalui hadis ini Rosullullah saw. mengajarkan kepada kita hakikat rumah yang
indah, rumah yang bercorak indah, rumah yang penuh keceriaan dan cantik mempesona.
Seindah apapun rumah yang kita huni dan tinggali jika di dalamnya tidak ada
pelaksanaan sholat dan tidak ada suara bacaan ayat-ayat al Qur’an maka sesungguhnya
rumah itu hampa dan gersang. Tetapi walaupun rumah itu kecil dan sederhana, namun
jika di dalamnya dilaksanakan dua amalan tersebut, maka sesungguhnya rumah tersebut
adalah rumah yang menarik dan indah dalam pandangan Allah swt. Ketika rumah sudah
indah dalam pandangan allah, maka allah memerintahkan para malaikat untuk menjaga
penghuni rumah tersebut dari segala kejahatan, memberikan kepada mereka kebaikan,
memudahkan mereka mendapatkan keinginan dan kebutuhan mereka.

Untuk itu ananda yang kami sayangi, janganlah kalian lalai dari dua amal ini.
Laksanakanlah sholat dengan ikhlas dan khusyuk, jangan jadikan sholat sebagai beban,
karena kalau ananda anggap sebagai beban maka pasti akan menjadi berat bahkan
sangat berat. Tetapi jadikan saat-saat sholat sebagai saat-saat yang paling
membahagiakan ananda, karena kalian bertemu dan dapat menyampaikan apapun
keinginan kalian kepada yang mengatur alam dan seisinya.

Ananda calon pengantin yang berbahagia;


Begitu pula dengan amal membaca al Qur’an. Al Qur’an kalau tidak kita baca dan
hanya kita susun dalam rak buku bersama buku-buku yang lain, maka tentu al qur’an
tidak dapat menjadi petunjuk bagi hidup kita yang hakiki. Al Qur’an yang ananda baca
tidak hanya menjadi catatan amal sholeh di hadapan allah setiap hurufnya, tetapi al
Qur’an juga akan menjadi syifa’, obat bagi penyakit batin dan lahir yang kalian derita,
menjadi sumber turunnya rahmat allah dalam hidup kalian, hati ananda akan selalu
tenang dalam menjalani hidup yang katanya semakin berat tantangnnya. Tetapi dengan
al Qur’an, ananda akan dapat melewati semua itu dengan selamat.

Jangan Mudah Percaya Berita


‫َاْن َّال ِاَل ِا‬
‫ا‬
‫َه ُهلل‬ ‫َّال‬ ‫ َاْش َه ُد‬.‫ َو َم ا ُك َّنا ِلَنْه َتِد َي َلْو َال َاْن َه َد اَنا اهلل‬.‫َاَحْلْم ُد ِهلل اَّلِذ ي َه َد نَا َهِلَذ ا‬
.‫ َو َاْش َه ُد َاَّن َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َالَنَيِب َو َالَرُسْو َل َبْع َد ُه‬.‫َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك َلُه َال َنْع ُبَد ِس َو اُه‬
‫ َفَيِأْخ ايِن‬: ‫ َاَّم اَبْع ُد ُه‬.‫َالَّلُه َّم َص ِّل َس ِّلْم َعَلى َس ِّيِد َنا َحُمَّم ٍد َعَلى َاِلِه َاْص َح اِبِه َمْن اَلُه‬
‫َو‬ ‫َو َو‬ ‫َو‬ ‫َو‬ ‫َو‬
‫ َيَأَّيُه ا اَّلِذ ْيَن َاَم ُنْو ا‬: ‫ َقاَل َتَعاىَل‬. ‫ ُاْو ِص ْي َنْف ِس ْي َو ِاَّياُك ْم ِبَتْق َو ى اُهلل َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬.‫ِمَج ْيًعا‬
‫ا‬ ‫ُّيِط‬ ‫ ِل َلُك َا اَلُك ْغِف‬.‫ُل ًال ِد ًد ا‬
‫َهلل‬ ‫ِع‬ ‫اَّتُقوا اَهلل َو ُقْو َقْو َس ْي ُيْص ْح ْم ْع َم ْم َو َي ْر ْم ُنْو َب ْم َو َمْن‬
‫ُك‬ ‫ُذ‬ ‫َلُك‬
‫َو َرُسْو َلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َعِظ ْيًم ا‬.
Ananda calon pengantin yang berbahagia;
Perjalanan hidup bersama sebagai suami isteri akan segera kalian mulai.
Mungkin ananda sudah saling mengenal satu dengan lainnya, tetapi baru sebagian yang
kalian kenal tentang pasangan kalian. Mungkin baru sebatas makanan kesukaan, warna
kesukaan, artis idola, lagu kesayangan dan lainnya yang bersifat kasat mata dan prinsip
jaga imej membatasi hal-hal yang sesung-guhnya dari pasangan kalian. Oleh karena itu,
ananda jangan merasa terkejut, menyesal dan lain sebagainya jika nanti pasangan kalian
tidak seramah, tidak serajin, tidak sebaik seperti yang selama ini ananda kenal. Itulah
tantangan yang harus diharmonisasikan, dibicarakan dan diperbaiki untuk sebuah
munajat yang selama ini dipintakan.

Ananda calon pengantin yang berbahagia;


Dalam perjalanan kehidupan berkeluarga yang kalian jalani nanti tidak mustahil
akan ada gosip, isu miring dan fitnah terhadap pasangan kalian, yang dapat menyakitkan
telinga, yang menyesakkan dada dan mengalirkan air mata. Ketika itu yang terjadi,
ingatlah oleh kalian firman Allah swt. dalam Q.S. al Hujarat : 6 yang berbunyi :

‫َيَأُّيَه ا اَّلِذ ْيَن َاَم ُنْو ا ِاْن َج َأُك ْم َفاِس ٌق ِبَنَبٍأ َفَتَبَّيُنْو ا َاْن ُتِص ْيُبْو ا َقْو ًم ا َجِبَه اَلٍة َفُتْص ِبُحْو ا‬
‫ِدِم‬
‫َعَلى َم ا َفَعْلُتْم َنا َنْي‬
“wahai orang-orang yang beriman jika seseorang yang fasik datang kepadamu mambawa
suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kami tidak mencelakan suatu kaum
karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kami menyesali perbuatanmu itu”

Ananda calon pengantin yang kami sayangi;


Ingatlah oleh kalian ananda bahwa tidak semua orang suka dengan kita, tapi
janganlah hal itu menjadikan ananda berhenti berbuat baik kepada siapapun. Bukan
kuasa dan hak kita pula untuk memaksa orang lain untuk suka terhadap kita. Maka jika
nanti -naudzubillah min dzalik- berita miring tentang pasangan kalian terjadi, ingatlah
oleh kalian bahwa keluarga Rosullullah saw. telah lebih dahulu mengalami fitnah keji itu.
Keluarga manusia paling mulia, manusia yang sempurna, manusia pilihan yang tidak
mungkin melanggar aturan, apalagi aturan allah. Kisah fitnah ini dalam sejarah kita kenal
dengan kisah hadis ifik. Di mana isteri Rosullullah saw. saidatuna Aisyah dituduh
selingkuh dengan salah seorang sahabat, sepulang dari suatu perjalanan karena
Saidatuna tertinggal di belakang rombongan Rosullullah saw.
Sesuatu yang mustahil menurut logika kita yang berakal sehat, tapi itulah yang
terjadi kepada saidatuna Aisyah putri Abubakar As Siddiq ra. Begitulah sikap banyak
orang ketika fitnah tersebar dalam sebuah komunitas. Banyak yang menghindar,
mencemooh dan mencibir. Maka sampaikan semua keluh kesah itu kepada Allah,
sebagaimana dicontohkan oleh saidatuna Aisyah.
Wahai Isteri; Pintarlah Mengelola Keuangan
‫َلى َاِلِه‬ ‫ِل‬ ‫ِأ‬ ‫ِف‬ ‫ِم‬ ‫ِهلل‬
‫َاَحْلْم ُد َر ِّب ْالَعاَل َنْي َو الَّص َالُة َو الَّسَال ُم َعلَى َاْش َر ْاَألْنِبَي َو ْاُملْر َس ْنْي َو َع‬
‫ َو َاْش َه ُد َاَّن‬. ‫ َاْش َه ُد َاْن َّال ِاَلَه ِاَّال اُهلل َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك َلُه َاْلَم ِلُك ْاَحلُّق اْلُم ِبُنْي‬. ‫َو َصْح ِبِه َاَمْجِعَنْي‬
.‫ َفَيَأُّيَه ا ْاَحلاِض ُر ْو َن ِاْخ َو اْيِن ِمَج ْيًعا‬:‫ َاَّماَبْع ُد ُه‬. ‫َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َالَّصاِدُق اْلَو ْع ِد ْاَألِم ِنْي‬
‫ِم‬ ‫ٍل‬ ‫ىِف‬ ‫ِص ِب‬
‫ َو َمْن َّيّّتِق اَهلل ْجَيَعْل َّلُه ْخَمَر ًج ا َّو َيْر ُز ْقُه ْن‬: ‫ َقاَل َتَعاىَل‬. ‫ُاْو ْيُك ْم َتْق َو ى اَهلل ُك ِّل َح ا‬
‫ِس‬
‫َح ْيُث َال ْحَيَت ُب‬.
Hadirin hadirot jamaah akad nikah yang kami muliakan, terkhusus kedua calon
pengantin yang berbahagia;
Terlebih dahulu di kesempatan ini kami ucapkan selamat kepada ananda berdua
atas anugerah yang ananda terima pada pagi/ saat ini. Segenap doa terbaik dipanjatkan
untuk kebahagiaan dan kesejahteraan ananda berdua. Air mata dan wajah-wajah bahagia
menyelimuti kedua keluarga besar ananda berdua. Semoga harapan-harapan indah itu
diijabah Allah swt.
Perjalanan menuju bahagia dan sejahtera itu segera ananda mulai. Modal
pendidikan, pengalaman, wawasan dan informasi yang ananda miliki adalah modal yang
sangat berharga untuk menatap dan menata masa depan yang penuh dengan
kesejahteraan. Tentunya bersama itu modal berupa materi juga harus ananda siapkan
untuk melengkapi kebutuhan kehidupan berkeluarga. Impian memiliki rumah tempat
tinggal sendiri, terpisah dengan orang tua adalah salah satu yang menjadi motivasi
ananda dalam berusaha dan berkarya. Tidak sampai di situ, rumah yang telah kalian
miliki tentunya masih membutuhkan perabot dari ruang tamu sampai dapur, semua itu
membutuhkan biaya dan modal.

Ananda calon pengantin yang berbahagia;


Sesungguhnya ajaran islam menyuruh kita agar menjadi orang-orang yang kaya
materi. Dengan kekayaan itu tentunya kita dapat berinfaq, berzakat dan berbagi kepada
sesama, terutama kepada saudara-saudara kita yang kurang beruntung secara ekonomi.
Oleh karena itu ananda jangan lupa niatkan bahwa mencari dan mengumpulkan harta
kekayaan adalah sebagai sarana perjuangan, perjuangan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga dan untuk modal abadi di kehidupan akherat.

Maka kepada ananda mempelai wanita, jadilah engkau isteri yang cerdas dan
bijak dalam mengelola harta suamimu. Mungkin saat ini belum banyak harta itu, tetapi
dengan kesungguh-sungguhan kalian dan dengan cara pengelolaan yang baik, dengan
membuat daftar prioritas misalnya, insya Allah apa yang ananda miliki akan menjadi
banyak dan kalau itu sebuah usaha bisnis, mungkin akan memiliki cabang usaha atau
jenis usaha yang berbeda-beda antar lokasi dan ketika itu telah terjadi, tetaplah dalam
kesederhanaan dan kebersahajaan, jangan berubah menjadi konsumtif, abai dengan
lingkungan dan mengukur semua dengan standar materi kasat mata.

Ananda calon pengantin yang berbahagia;


Tentunya dalam setiap usaha yang dilakukan akan ada tantangan dan cobaan,
ada saatnya perhitungan dan analisa yang ananda buat berbeda dengan real yang ananda
dapatkan, mungkin ada pembohongan oleh mitra kerja misalnya. Jangan ananda menjadi
lemah, mundur dan berprasangka buruk kepada Allah. Ananda harus tetap semangat,
istiqomah dengan niat perjuangan itu. Begitu juga isteri, harus terus memberi support
dan bijak dalam keuangan keluarga.

Berhaji adalah Kewajiban Muslim


‫َل ِبا َد ى ِد ِن ْا ِّق ِل ْظِه ل الِّد ِن ُك ِّلِه َك َف ى ِباِهلل‬ ‫ِهلل ِذ‬
‫َو‬ ‫َاَحْلْم ُد اَّل ى َاْر َس َل َرُسْو ُه ُهْل َو ْي َحل ُي َر ُه َع َى ْي‬
‫ِا ِح‬ ‫ِا ِا‬
‫ َو َاْش َه ُد َاَّن َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه‬.‫ َاْش َه ُد َاْن َّال َلَه َّال اُهلل َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك َلُه ًهَلا َّو ا ًد ا‬.‫َش ِه ْيًد ا‬
‫ِبِه َّل‬ ‫ِلِه‬ ‫ٍد‬ ‫ِد‬ ‫َّل‬ ‫ِذ‬ ‫ِش‬
‫ َال ُه َّم َص ِّل َو َس ِّلْم َعَلى َس ِّي َنا َحُمَّم َو َعَلى َا َو َاْص َح ا َو َس َم‬.‫َو َرُسْو ُلُه َب ْيًر ا َو َن ْيًر ا‬
‫ِا‬
‫ َفَقْد‬.‫ َفَيَأُّيَه ا ْاحلَاِض ُر ْو َن َر َمِحُك ُم اُهلل ُاْو ِص ْيُك ْم َو َّياَي ِبَتْق َو ى اهلل‬:‫ َاَم اَبْع ُد ُه‬.‫َتْس ِلْيًم ا َك ِثْيًر ا‬
‫ َو َلَقْد َو َص ْيَنا اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا ْالِكَتَب ِم ْن َقْبِلُك ْم َو ِاَّياُك ْم َاْن ِاَّتُقوا اهلل‬: ‫َقاَل َتَعاىَل‬.
Hadirin hadirot jamaah akad nikah yang kami muliakan, terkhusus kedua calon
pengantin yang berbahagia;
Menjadi seorang muslim adalah sebuah anugerah hidayah yang tak ternilai dari
Allah swt. Sebuah nikmat yang terbesar bagi seorang insan. Dan doa kita semua kepada
Allah kiranya kita diwafatkan pada saatnya dalam keadaan islam dengan iman yang
sempurna kepada-Nya.
Sebagian besar kita, bahkan mungkin semua kita yang hadir di sini terlahir
dalam keluarga yang memang sudah islam dari asal muasalnya, maka kemudian muncul
istilah “islam keturunan”. Kondisi demikian, kadang membuat sebagian kita menjadi lalai
untuk mendalami ajaran agama ini dengan lebih sungguh-sungguh dan tuntas. Sehingga
yang banyak kita paham hanya seputar kewajiban sholat wajib lima waktu, puasa serta
zakat fitrah yang menjadi satu paket pada bulan Romadhon.

Ananda calon pengantin yang berbahagia;


Kalian berdua merupakan generasi masa kini, generasi yang beruntung karena
hidup pada masa ketika informasi, ilmu pengetahuan dan wawasan dapat diperoleh di
manapun dan kapanpun. Tidak terbatas di bangku sekolah dan bangku kuliah semata,
asal ada minat dan keinginan dari yang bersangkutan, termasuk dalam memperoleh
wawasan keagamaan.
Dari lima rukun islam, maka pengetahuan dan minat terkait ibadah haji
sepertinya yang paling minim pada generasi muda. Hal ini mungkin terkait dengan akhir
ayat yang sering dikutip para muballigh, “untuk siapa yang mempunyai kemampuan
untuk perjalanannya”, sehingga seolah-oleh berhaji adalah sesuatu yang berat. Padahal
allah swt. Telah memerintahkan nabi ibrahim untuk memanggil manusia, keturunannya
untuk melaksanakan ibadah haji. Seperti allah firmankan dalam q.s. al hajj : 27 yang
berbunyi :
‫ َاِّذْن ىِف الَّناِس ِباَحْلِّج َيْأُتْو َك الَّر َج اًال َّو َعَلى ُك َّل َض اِم ٍر َّيْأِتَنْي ِم ْن ُك ِّل َفٍّج َعِم ْيٍق‬.
‫َو‬
“Dan serulah kepada manusia untu mengerjakan haji, niscaya mereka akan
datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang
dari segenap penjuru yang jauh ....”

Ananda calon pengantin yang berbahagia;


Melalui khutbah nikah ini kami berharap kiranya ananda dapat menjadikan
rencana berhaji ke tanah suci sebagai prioritas dalam daftar prioritas yang kalian buat,
mungkin setelah memiliki rumah. Apalagi dengan sistem antri atau masa tunggu seperti
yang saat ini diberlakukan oleh pemerintah, di mana ananda harus mendaftar terlebih
dahulu, baru kemudian ananda mendapat nomor porsi dan estimasi tahun
keberangkatannya. Maka menjadi sulit bahkan mustahil (kecuali istimewa) bagi ananda
untuk berhaji kalau tidak mendaftar terlebih dahulu melalui bpsih. Ungkapan
“menunggu panggilan” hanya kalimat pembenaran, semoga allah mudahkan berhaji buat
ananda berdua. Aamiin yra.
Berbuat Baiklah Dalam Rumahtangga
‫َاْن َّال ِاَل ِا‬
‫َّال‬
َ ‫َه‬ ‫ َاْش َه ُد‬. ‫َحْلْم ُد ِهلل ِبِنْع َم ِتِه َتَتُّم الَّصاَحِلاِت َو ِبَفْض ِلِه ْحَتِس ُن ْالِبَد اَياِت َو الِّنَه اَياِت‬
‫ا‬ ‫َّن‬ . ‫الَّس اِت‬ ‫ِر‬
‫ُل‬ ‫َض‬ ‫ْف‬‫َا‬ ‫ُه‬ ‫ُل‬ ‫َرُسْو‬ ‫َو‬ ‫ُه‬ ‫ُد‬ ‫ْب‬ ‫َع‬ ‫ًد‬ ‫َّم‬‫َحُم‬ ‫َا‬ ‫ُد‬ ‫َه‬ ‫َاْش‬ ‫َو‬ ‫اُهلل َو ْح َد ُه َالَش ْيَك َلُه َر ُّب ْاَألْر ُض َو َمَو‬
‫ َالَّلُه َّم َص ِّل َو َس ِّلْم َعَلى َس ِّيِد َنا َحُمَّم ٍد َو َعَلى َاِلِه َو َاْص َح اِبِه َو َم ِن اْس َتِبُقْو ا‬. ‫اْلَم ْخ ُلْو َقاِت‬
. ‫ َفَيِأْخ َو اْيِن َاُّيَه ا اَحْلاِض ُر ْو َن ُاْو ِص ْيُك ْم َو ِاَّياَي ِبَتْق َو ى اُهلل َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬:‫اَخْلْيَر اِت َاَّم اَبْع ُد ُه‬
‫ َيَأُّيَه ا اَّلِذْيَن َاَم ُنْو ا اَّتُقْو ا اَهلل َح َّق ُتَق اِتِه َو َال ُمَتْو ُتَّن ِاَّال َو َاْنُتْم ُمْس ِلُمْو َن‬: ‫َفَقْد َقاَل َتَعاَىل‬.
Hadirin hadirot jamaah akad nikah yang kami muliakan, terkhusus kedua calon
pengantin yang berbahagia;
Masa ta’aruf, masa perkenalan ananda berdua berakhir dengan diucapnya ijab
qobul nanti, membina rumah tangga bukan sesuatu coba-coba, kalau dirasa enak terus
bersama, tapi kalau tidak suka lagi maka segera diakhiri. Tentu tidak seperti itu. Dengan
sah ijab qobul nanti, maka saat itu ananda mulai memasuki masa pembuktian komitmen
dan janji yang selama ini mungkin telah ananda berdua telah sepakati. Komitmen-
komitmen yang akan dapat mengantarkan keluarga yang kalian bina menjadi keluarga
bahagia lahir batin, keluarga yang harmonis dan menjadi teladan bagi keluarga lainnya.
Masa ta’aruf yang sudah ananda lalui, semoga cukup bagi ananda berdua untuk
saling memahami, saling memaklumi dan saling menerima satu dengan lainnya, baik
pada kelebihan pasangan yang merupakan nikmat dan barokah dari allah maupun
kekurangan pasangan yang merupakan ladang amal sholeh bagi pasangan dengan cara
membimbing, mengarahkan, mengajak dan bersabar dalam proses itu untuk kebaikan
bersama.
Ananda calon pengantin yang berbahagia;
Maka pandangan dan pendapat ananda tentang pasanganmu harus tetap ananda
jaga, jangan biarkan bisikan-bisikan yang datang merusak pandangan ananda terhadap
pasanganmu, karena hal itu dapat merusak keharmonisan rumah tanggamu, apalagi jika
ananda bandingkan pasanganmu dengan orang lain, dengan pasangan saudaramu,
temanmu misalnya. Jika itu ananda lakukan maka yang ananda dapati pada pasanganmu
adalah kekurangan-kekurangan yang pada akhirnya akan mengurangi bahkan
menghapuskan rasa syukurmu atas anugerah pasangan yang allah amanahkan
kepadamu.
Dalam pergaulan sebagai suami isteri, Allah swt. telah memerintah ananda calon
suami untuk bergaul dengan isterimu dengan cara yang ma’ruf, dengan cara yang baik
dan patut. Sebagaimana telah allah firmankan dalam Q.S an Nisa’ : 19 yang berbunyi

... ‫َو َعاِش ُر ْو ُه َّن ِباْلَم ْع ُر ْو ِف َفِأْن َك ِر ْهُتُمْو ُه َّن َفَعَس ى َاْن َتْك َر ُه ْو ا َش ْيًئا َو ْجَيَعَل اُهلل ِفْيِه‬
‫َخ ْيًر ا َك ِثْيًر ا‬
“… dan bergaullah dengan mereka (isteri) secara patut. Kemudian apabila kamu
tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kami tidak menyukai
sesuatu, padahal allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”.

Ananda calon pengantin yang berbahagia;


Menurut al Qurtubhi walaupun yang disebut dalam ayat ini suami yang
mempergauli isteri secara baik dan patut, namun sesungguhnya perintah itu berlaku
untuk semuanya (kedua pihak). Sebab masing-masing berhak mendapat perlakuan yang
baik. Namun yang dikehendaki ayat ini secara umum adalah suami, karena secara adat
kebiasaan peran suami lebih dominan dalam sebuah rumah tangga. Maka bergaullah
ananda berdua dengan cara yang baik.
Jadilah Isteri Tersayang
‫َاْن َّال ِاَل ِا‬
‫ا‬
‫َه ُهلل‬ ‫َّال‬ ‫ َاْش َه ُد‬.‫ َو َم ا ُك َّنا ِلَنْه َتِد َي َلْو َال َاْن َه َد اَنا اهلل‬.‫َاَحْلْم ُد ِهلل اَّلِذ ي َه َد نَا َهِلَذ ا‬
.‫ َو َاْش َه ُد َاَّن َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َالَنَيِب َو َالَرُسْو َل َبْع َد ُه‬.‫َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك َلُه َال َنْع ُبَد ِس َو اُه‬
‫ َفَيِأْخ ايِن‬: ‫ َاَّم اَبْع ُد ُه‬.‫َالَّلُه َّم َص ِّل َس ِّلْم َعَلى َس ِّيِد َنا َحُمَّم ٍد َعَلى َاِلِه َاْص َح اِبِه َمْن اَلُه‬
‫َو‬ ‫َو َو‬ ‫َو‬ ‫َو‬ ‫َو‬
‫ َيَأَّيُه ا اَّلِذ ْيَن َاَم ُنْو ا‬: ‫ َقاَل َتَعاىَل‬. ‫ ُاْو ِص ْي َنْف ِس ْي َو ِاَّياُك ْم ِبَتْق َو ى اُهلل َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬.‫ِمَج ْيًعا‬
‫ا‬ ‫ُّيِط‬ ‫ ِل َلُك َا اَلُك ْغِف‬.‫ُل ًال ِد ًد ا‬
‫َهلل‬ ‫ِع‬ ‫اَّتُقوا اَهلل َو ُقْو َقْو َس ْي ُيْص ْح ْم ْع َم ْم َو َي ْر ْم ُنْو َب ْم َو َمْن‬
‫ُك‬ ‫ُذ‬ ‫َلُك‬
‫َو َرُسْو َلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َعِظ ْيًم ا‬.
Hadirin hadirot jamaah akad nikah yang kami muliakan, terkhusus kedua calon
pengantin yang berbahagia;
Dalam pergaulan kita sehari-hari, pernah kita mendengar bahwa “rezeki, jodoh
dan maut adalah takdir ketentuan Allah swt. buat kita sehingga kita harus dengan ikhlas
menerima hal itu”. Hari ini jodoh itu telah didapatkan dan akan segera disahkan oleh
wali, catin laki-laki dan disaksikan oleh kita semua pengucapan ijab qobulnya. Harapan
kami semua yang hadir adalah kebahagiaan dan kebersamaan sampai akhir hayat kalian.
Untuk itulah di kesempatan ini, kami menyampaikan beberapa pesan kepada
ananda berdua, khususnya kepada ananda mempelai wanita, yang akan segera berstatus
sebagai isteri. Sebuah hadis Rosullullah saw. menjelaskan kepada kita tentang
barometer, kriteria yang dapat menjadikan pedoman dalam menilai seorang isteri,
sholehah atau belum sholehah. Dalam hadisnya Rosullullah saw. bersabda :

‫َخ ْيُر الِّنَس ِأ َمْن ِاَذا َنَظْر َت ِاَلْيَه ا َس َّرْتَك َو ِاَذا َاَْم رَتَه ا َاَطاَعْتَك َو ِاَذا ِغْبَت َعْنَه ا‬
‫ِل‬ ‫ِف‬
‫َح َظْتَك ِىف َنْف ِس َه ا َو َم ا َك‬
“Sebaik-baik isteri ialah yang menyenangkanmu ketika engkau menatapnya,
mematuhimu ketika engkau perintah, dan ketika engkau pergi, ia menjaga
kehormatannya, yaitu dengan menjaga dirinya dan hartamu”

Ananda calon penganten wanita yang kami sayangi :


Dalam hadis ini Rosullullah saw. menyebutkan tiga ciri isteri sholehah, wanita
yang baik. Pertama, isteri yang baik yang adalah isteri yang dapat menyejukkan dan
menyenangkan mata suami, isteri yang murah senyum, isteri yang manis mulutnya, isteri
yang suka bercanda, karena bagi seorang laki-laki, ketika seorang wanita sudah menjadi
isterinya, kecantikan wajah, kemolekan tubuh dan hal-hal fisik yang selama ini menjadi
daya tarik, tidak semata-mata menjadi hal yang paling menarik dan fokus seorang suami.
Berbeda ketika masih dalam proses perjalanan menjadi suami iseri.
Kedua, isteri yang baik adalah isteri yang patuh jika diperintah suaminya. Maka
berusahalah ananda untuk menjadi isteri seperti itu. Ketidakpatuhanmu kepada suami
boleh ananda lakukan jika suamimu menyuruhmu melakukan hal-hal yang sifat dan
hukumnya adalah perbuatan maksiat kepada Allah swt. seperti melarangmu berpuasa,
sholat atau kewajibanmu. Atau ketika suamimu menyuruhmu melanggar aturan-aturan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yang hal itu dapat merugikan ananda.
Lalu yang ketiga, isteri yang baik adalah isteri yang dapat menjaga kehormatan
dirinya, terutama saat suaminya sedang tidak berada di rumah, entah karena bekerja di
luar kota atau ada kegiatan lainnya. Maka janganlah ananda sekali-kali bertemu dengan
seorang laki-laki yang tidak disukai suamimu.

Berbuat Baiklah Kepada Tetangga


‫َلى َاِلِه‬ ‫ِل‬ ‫ِأ‬ ‫ِف‬ ‫ِم‬ ‫ِهلل‬
‫َاَحْلْم ُد َر ِّب ْالَعاَل َنْي َو الَّص َالُة َو الَّسَال ُم َعلَى َاْش َر ْاَألْنِبَي َو ْاُملْر َس ْنْي َو َع‬
‫ َو َاْش َه ُد َاَّن‬. ‫ َاْش َه ُد َاْن َّال ِاَلَه ِاَّال اُهلل َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك َلُه َاْلَم ِلُك ْاَحلُّق اْلُم ِبُنْي‬. ‫َو َصْح ِبِه َاَمْجِعَنْي‬
.‫ َفَيَأُّيَه ا ْاَحلاِض ُر ْو َن ِاْخ َو اْيِن ِمَج ْيًعا‬:‫ َاَّماَبْع ُد ُه‬. ‫َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َالَّصاِدُق اْلَو ْعُد ْاَألِم ِنْي‬
‫ِم‬ ‫ٍل‬ ‫ىِف‬ ‫ِص ِب‬
‫ َو َمْن َّيّّتِق اَهلل ْجَيَعْل َّلُه ْخَمَر ًج ا َّو َيْر ُز ْقُه ْن‬: ‫ َقاَل َتَعاىَل‬. ‫ُاْو ْيُك ْم َتْق َو ى اَهلل ُك ِّل َح ا‬
‫ِس‬
‫َح ْيُث َال ْحَيَت ُب‬.
Hadirin hadirot jamaah akad nikah yang kami muliakan, terkhusus kedua calon
pengantin yang berbahagia;
Setelah melangsungkan pernikahan ini, ananda berdua sah menjadi keluarga
baru dalam sebuah komunitas, dalam sebuah lingkungan. Mungkin banyak hal baru yang
akan ananda berdua temui. Salah satu bentuk interaksi sosial yang sangat patut ananda
perhatikan adalah dalam hubungan bertetangga. Tetangga merupakan orang yang dekat
dengan kita dalam interaksi sosial. Tetangga sangat mungkin bukan merupakan saudara
kita pada awalnya, tetangga sangat mungkin orang yang tidak kita kenal sama sekali.
Tetapi ketika domisilinya, ketika tempat tinggalnya sudah dekat dengan kita, maka
otomatis dia harus kita jadikan keluarga, kita jadikan sebagai saudara. Dalam hal ini,
menurut ulama, tetangga dapat dibedakan menurut haknya masing-masing. Yang
pertama, tetangga yang mempunyai 1 hak, yaitu orang yang tinggal di sekitar rumah
kita, sedang dia tidak seagama dengan kita, non islam dia, maka dia mendapat hak
sebagai tetangga saja. Kedua, tetangga yang mempunyai 2 hak terhadap kita, yaitu orang
yang tinggal di sekitar rumah kita dan dia seagama dengan kita. Lalu yang ketiga,
tetangga yang mempunyai 3 hak, yaitu tetangga yang tinggal di sekitar rumah kita, dia
seagama dengan kita dan dia masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan kita.

Ananda kedua calon pengantin yang berbahagia;


Semua ini sejalan dengan firman Allah swt. dalam Q.S. an Nisa : 36 :
          
       
             

“Sembahlah allah dan janganlah kamu mempersekutukan-nya dengan sesuatu-
pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh dan teman sejawat,
ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri”
Dan Rosulullah saw. bersabda yang artinya: “barangsipa beriman kepada allah
dan hari akhir, hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya” (HR. Bukhari)

Ananda kedua calon pengantin yang berbahagia;


Jadilah ananda berdua menjadi orang-orang yang karena ketiadaan kalian,
ketika kalian tidak hadir, ketika tidak nampak dalam sebuah kegiatan, membuat mereka
menjadi kehilangan dan merasa kurang lengkap. Dan janganlah sampai terjadi, ananda
menjadi orang yang tidak diharapkan kehadirannya dalam kegembiraan dan
kebersamaan yang ada di lingkungan kalian tinggal. Maka, bergaullah, berinteraksilah,
bersilaturrahmilah, bermanis mukalah dan ringan tanganlah dengan orang-orang di
lingkungan kalian nanti. Insya allah ananda akan diterima dengan tangan terbuka dan
akan nyaman dan aman.

3 MASA DALAM HIDUP


‫َلى َاِلِه‬ ‫ِل‬ ‫ِأ‬ ‫ِف‬ ‫ِم‬ ‫ِهلل‬
‫َاَحْلْم ُد َر ِّب ْالَعاَل َنْي َو الَّص َالُة َو الَّسَال ُم َعلَى َاْش َر ْاَألْنِبَي َو ْاُملْر َس ْنْي َو َع‬
‫َو َصْح ِبِه َاَمْجِعَنْي ‪َ .‬اْش َه ُد َاْن َّال ِاَلَه ِاَّال اُهلل َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك َلُه َاْلَم ِلُك ْاَحلُّق اْلُم ِبُنْي ‪َ .‬و َاْش َه ُد َاَّن‬
‫َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َالَّصاِدُق اْلَو ْع ِد ْاَألِم ِنْي ‪َ .‬اَّماَبْع ُد ُه‪َ :‬فَيَأُّيَه ا ْاَحلاِض ُر ْو َن ِاْخ َو اْيِن ِمَج ْيًعا‪.‬‬
‫ِم‬ ‫ٍل‬ ‫ىِف‬ ‫ِص ِب‬
‫ُاْو ْيُك ْم َتْق َو ى اَهلل ُك ِّل َح ا ‪َ .‬قاَل َتَعاىَل ‪َ :‬و َمْن َّيّّتِق اَهلل ْجَيَعْل َّلُه ْخَمَر ًج ا َّو َيْر ُز ْقُه ْن‬
‫ِس‬
‫‪َ.‬ح ْيُث َال ْحَيَت ُب‬
‫‪HADIRIN HADIROT JAMAAH AKAD NIKAH YANG KAMI MULIAKAN, TERKHUSUS‬‬
‫;‪KEDUA CALON PENGANTIN YANG BERBAHAGIA‬‬

‫‪IBADAHLAH SELAGI MUDA‬‬


‫َاَحْلْم ُد ِلَّلِه ْحَنَم ُد ُه َو َنْس َتِعْيُنُه َو َنْس َتْغِف ُر ُه‪َ .‬و َنُعْو ُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُر ْو ِر َاْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َاْع َم اِلَنا‪.‬‬
‫ِا ِا‬ ‫ِد‬ ‫ِل‬ ‫ِد‬
‫َمْن َّيْه اُهلل َفَال ُمِض َّل َلُه َو َمْن ُّيْض ْلُه َفَال َه ا َي َلُه‪َ .‬اْش َه ُد َاْن َّال َلَه َّال اَهلل َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك‬
‫َلُه َو َاْش َه ُد َاَّن َحُمّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َالَنِبَّيا َو َالَرُسْو َل َبْع َد ُه‪َ .‬الَّلُه َّم َص ِّل َو َس ِّلْم َعَلى َس ِّيِد َنا‬
‫ِص ِس ِا‬ ‫ِمَج‬ ‫ِأ‬ ‫ِبِه‬ ‫ِلِه‬ ‫ٍد‬
‫َحُمَّم َو َعلَى َا َو َاْص َح ا َو َمْن َو اَلُه‪َ .‬اَّماَبْع ُد ُه ‪َ :‬فَي ْخ َو اْيِن ْيًعا‪ُ .‬اْو ْي َنْف ْي َو َّياُك ْم‬
‫ِبَتْق َو ى اهلل َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن ‪َ .‬قاَل تَعَاىَل ‪َ :‬يَأُّيَه ا اَّلِذ ْيَن َاَم ُنْو ا اَّتُقْو ا اَهلل َو ُقْو ُل َقْو ًال َس ِد ْيًد ا‬
‫‪ُ.‬يْص ِلْح َلُك ْم َاْع َم اَلُْك م َو َيْغِِف ْر َلُك ْم ُذُنْو َبُك ْم َو َمْن ُيِط ِع اَهلل َو َرُسْو َلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َعِظ ْيًم ا‬
‫‪HADIRIN HADIROT JAMAAH AKAD NIKAH YANG KAMI MULIAKAN, TERKHUSUS‬‬
‫;‪KEDUA CALON PENGANTIN YANG BERBAHAGIA‬‬

‫‪SALING MENJAGA DIRI‬‬


‫َاَحْلْم ُد ِلَّلِه ْحَنَم ُد ُه َو َنْس َتِعْيُنُه َو َنْس َتْغِف ُر ُه‪َ .‬و َنُعْو ُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُر ْو ِر َاْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َاْع َم اِلَنا‪.‬‬
‫ِا ِا‬ ‫ِد‬ ‫ِل‬ ‫ِد‬
‫َمْن َّيْه اُهلل َفَال ُمِض َّل َلُه َو َمْن ُّيْض ْلُه َفَال َه ا َي َلُه‪َ .‬اْش َه ُد َاْن َّال َلَه َّال اَهلل َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك‬
‫َلُه َو َاْش َه ُد َاَّن َحُمّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َالَنِبَّيا َو َالَرُسْو َل َبْع َد ُه‪َ .‬الَّلُه َّم َص ِّل َو َس ِّلْم َعَلى َس ِّيِد َنا‬
‫ِص ِس ِا‬ ‫ِمَج‬ ‫ِأ‬ ‫ِبِه‬ ‫ِلِه‬ ‫ٍد‬
‫َحُمَّم َو َعلَى َا َو َاْص َح ا َو َمْن َو اَلُه‪َ .‬اَّماَبْع ُد ُه ‪َ :‬فَي ْخ َو اْيِن ْيًعا‪ُ .‬اْو ْي َنْف ْي َو َّياُك ْم‬
‫ِبَتْق َو ى اهلل َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن ‪َ .‬قاَل تَعَاىَل ‪َ :‬يَأُّيَه ا اَّلِذ ْيَن َاَم ُنْو ا اَّتُقْو ا اَهلل َو ُقْو ُل َقْو ًال َس ِد ْيًد ا‬
‫‪ُ.‬يْص ِلْح َلُك ْم َاْع َم اَلُْك م َو َيْغِِف ْر َلُك ْم ُذُنْو َبُك ْم َو َمْن ُيِط ِع اَهلل َو َرُسْو َلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َعِظ ْيًم ا‬
‫‪HADIRIN HADIROT JAMAAH AKAD NIKAH YANG KAMI MULIAKAN, TERKHUSUS‬‬
‫;‪KEDUA CALON PENGANTIN YANG BERBAHAGIA‬‬

‫‪URGENSI MUSYAWAH DALAM RUMAH TANGGA‬‬


‫َلى َاِلِه‬ ‫ِل‬ ‫ِأ‬ ‫ِف‬ ‫ِم‬ ‫ِهلل‬
‫َاَحْلْم ُد َر ِّب ْالَعاَل َنْي َو الَّص َالُة َو الَّسَال ُم َعلَى َاْش َر ْاَألْنِبَي َو ْاُملْر َس ْنْي َو َع‬
‫َو َصْح ِبِه َاَمْجِعَنْي ‪َ .‬اْش َه ُد َاْن َّال ِاَلَه ِاَّال اُهلل َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك َلُه َاْلَم ِلُك ْاَحلُّق اْلُم ِبُنْي ‪َ .‬و َاْش َه ُد َاَّن‬
‫َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َالَّصاِدُق اْلَو ْع ِد ْاَألِم ِنْي ‪َ .‬اَّماَبْع ُد ُه‪َ :‬فَيَأُّيَه ا ْاَحلاِض ُر ْو َن ِاْخ َو اْيِن ِمَج ْيًعا‪.‬‬
‫ِم‬ ‫ٍل‬ ‫ىِف‬ ‫ِص ِب‬
‫ َو َمْن َّيّّتِق اَهلل ْجَيَعْل َّلُه ْخَمَر ًج ا َّو َيْر ُز ْقُه ْن‬: ‫ َقاَل َتَعاىَل‬. ‫ُاْو ْيُك ْم َتْق َو ى اَهلل ُك ِّل َح ا‬
‫ِس‬
‫َح ْيُث َال ْحَيَت ُب‬.
HADIRIN HADIROT JAMAAH AKAD NIKAH YANG KAMI MULIAKAN, TERKHUSUS
KEDUA CALON PENGANTIN YANG BERBAHAGIA;

Anda mungkin juga menyukai