RAIHAN

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 58

PENGARUH TAYANGAN SINETRON REMAJA DI LAYAR TELEVISI

TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS IX SMP ISLAM ADILUWIH DESA

ADILUWIH KECAMATAN ADILUWIH

KABUPATENPRINGSEWU

2023/2024

SKRIPSI

Di Ajukan Untuk Memenuhi Persyaratan


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Oleh
RAIHAN ARYANSYACH

NIM : 2027101010338

Fakultas : Tarbiyah Dan Keguruan


Program Studi : Pendidikan Agama Islam

UNIVERSITAS ISLAM AN NUR LAMPUNG


TAHUN 1445 H / 2024 M
ABSTRAK

PENGARUH TAYANGAN SINETRON REMAJA DI LAYAR TELEVISI


TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS IX SMP ISLAM ADILUWIH DESA
ADILUWIH KECAMATAN ADILUWIH
KABUPATENPRINGSEWU
2023/2024

RAIHAN ARYANSYACH
NIM : 2027101010338

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tayangan sinetron


remaja di layar televisi terhadap akhlak siswa kelas IX SMP Islam Adiluwih.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan
kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Islam Adiluwih yang
dipilih secara acak sederhana sebanyak 100 responden. Data dikumpulkan melalui
kuesioner dan dianalisis menggunakan teknik regresi linier sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan


antara tayangan sinetron remaja di layar televisi terhadap akhlak siswa kelas IX
SMP Islam Adiluwih. Variabel tayangan sinetron remaja berkontribusi sebesar
65,2% terhadap variabel akhlak siswa. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin
sering siswa menonton tayangan sinetron remaja, semakin berpengaruh terhadap
perubahan akhlak siswa.

Penelitian ini memberikan implikasi bahwa tayangan sinetron remaja di


layar televisi memiliki potensi untuk memengaruhi akhlak siswa. Oleh karena itu,
perlu adanya pengawasan dan pembatasan terhadap konten yang disajikan dalam
sinetron remaja untuk memastikan bahwa mereka tidak merusak nilai-nilai moral
dan etika siswa. Selain itu, perlu pula peran aktif dari orang tua dan sekolah dalam
memberikan pemahaman yang benar tentang nilai-nilai moral kepada siswa.

Kata Kunci: Tayangan Sinetron Remaja, Akhlak Siswa, Pengaruh, Televisi, SMP
Islam Adiluwih.

ii
PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : RAIHAN ARYANSYACH

NIM : 2027101010338

Jenjang Pendidikan : Strata Satu (S1)

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH


TANYANGAN SINETRON REMAJA DILAYAR TELEVISI TERHADAP AKHLAK
SISWA KELAS IX SMP ISLAM ADILUWIH DESA ADILUWIH KECAMATAN
ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU 2023/2024” adalah benar-benar karya asli
saya, kecuali yang disebutkan sumbernya. Apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan di
dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Lampung Selatan, 19 Maret 2024


Yang menyatakan,

RAIHAN ARYANSYACH
NIM. 2027101010338

iii
PERSETUJUAN

Judul Skripsi PENGARUH


: TANYANGAN SINETRON REMAJA
DILAYAR TELEVIISI TERHADAP AKHLAK
SISWA KELAS IX SMP ISLAM ADILUWIH DESA
ADILUWIH KECAMATAN ADILUWIH
KABUPATEN PRINGSEWU 2023/2024
Nama Mahasiswa : RAIHAN ARYANSYACH
NIM : 2027101010338
Fakultas : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agma Islam

MENYETUJUI

Untuk dimunaqosahkan dan dipertahankan dalam sidang Munaqosah Fakultas


Tarbiyah Program Pendidikan Agama Universitas Islam An Nur Lampung.

Pembimbing I Pembimbing II

…………………. …………………

Mengetahui
Dekan Fakultas Tarbiyah

Dr.Nurul Hidayati Murtafiah,M.Pd.I


NIDN : 2115089101

iv
NOTA DINAS

Nomor : Istimewa Kepada Yth,


Lampiran : 4 (empat)Eksemplar Rektor Universitas Islam An
Nur
Skripsi Sdri. RAIHAN ARYANSYACH Lampung
Di Jati Agung.
Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Setelah kami membaca, meneliti dan memberikan bimbingan seperlunya,
kami berpendapat bahwa skripsi saudara :

Nama Mahasiswa : RAIHAN ARYANSYACH


NIM : 2027101010338

Judul Skripsi : PENGARUH TANYANGAN SINETRON REMAJA


DILAYAR TELEVIISI TERHADAP AKHLAK
SISWA KELAS IX SMP ISLAM ADILUWIH DESA
ADILUWIH KECAMATAN ADILUWIH
KABUPATEN PRINGSEWU 2023/2024

Dapat diajukan untuk dimunaqosahkan di Universitas Islam An Nur Lampung.


Skripsi tersebut dengan maksud mohon kiranya dapat segera dimunaqosahkan.
Demikian untuk dimaklumi dan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

Pembimbing I Pembimbing II

……………………. …………………….
Mengetahui
Dekan Fakultas Tarbiyah

Dr.Nurul Hidayati Murtafiah,M.Pd.I


NIDN : 2115089101

v
PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “PENGARUH TANYANGAN SINETRON REMAJA


DILAYAR TELEVISI TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS IX SMP
ISLAM ADILUWIH DESA ADILUWIH KECAMATAN ADILUWIH
KABUPATEN PRINGSEWU 2023/2024.” telah diujikan dalam sidang
munaqosah Universitas Islam An Nur Lampung, pada tanggal................ 2024.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Program S.1 pada Fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama
Islam (PAI).

Jati Agung, 16 Februari 2024.

TIM PENGUJI SIDANG MUNAQOSAH

Ketua Sidang . : Dr.H.Andi Warisno,M.MPd : ( .........................................)

Sekretaris : ( ..........................................)

Penguji I : ( ...........................................)

vi
PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur alhamdulillah kepada Allah SWT, saya

persembahkan karya tulis yang sederhana ini kepada orang yang selalu

mencintai, menyayangi dan memberi makna dalam hidupku kepada:

1. Keluargaku Tercinta Terutama Kedua Orang Tuaku Yang Telah Mendidik

Dan Membesarkanku, Ayahanda Yang Selalu mendoakan anak nya

diPondok Pesantren, Ibunda Yang Selalu Menyayangku Dan Mendo‟akanku

Di Setiap Shalatnya. Dan yang selalu mendo‟akan dan berikhtiyar untuk

keberhasilanku.

2. Saudara-saudaraku yang selalu memberikan dukungan dan do‟anya hingga

sampai sekarang ini.

3. Abah Kyai Dr.H.Andi Warisno,M.MPd, selaku Rektor Universitas Islam An

Nur Lampung, dan Direktur Pascasarjana. Yang Selalu Memberi Motivasi

dan Mendo‟akanku.

4. Kepada Semua Asatidz Wa Asatidzah, Semua Guru-Guruku, Guru Ngaji,

Guru RA, MTs, MA, dan Para Dosen Universitas An Nur Lampung.

5. Dekan Fakultas Tarbiyah, Dr Nurul Hidayati Murtafiah,M.Pd.I

6. Sahabat dan teman-temanku seperjuangan yang telah membantu penulis

menyusun skripsi.

7. Almamaterku Universitas Islam An-Nur Lampung.

vii
MOTTO

َ ‫َخي ُْر ُك ْم َم ْه تَعَلَّ َم ا ْلقُ ْرآنَ َو‬


ُ‫علَّ َمه‬

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan

mengajarkannya.” (HR.Muslim)1

1
Shoheh Muslim, Bulughul Maram, h. 81.

viii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa

mencurahkan Rahmat dan Hidayahnya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul: PENGARUH TANYANGAN


SINETRON REMAJA DILAYAR TELEVISI TERHADAP AKHLAK SISWA
KELAS IX SMP ISLAM ADILUWIH DESA ADILUWIH KECAMATAN
ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU 2023/2024.

Penulis menyadari bahwa penyelesaian Skripsi ini sungguh merupakan


pekerjaan yang berat karena diperlukan ketekunan, kesabaran, kerja keras, untuk
menyelesaikannya. Selesainya penulisan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan
ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H.Andi Warisno,M.MPd, selaku Rektor Universitas Islam An-Nur

Lampung Sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin, yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan

pada lembaga ini dan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

menuntut ilmu pada program sarjana pendidikan agama islam, sekaligus izin

untuk melakukan penelitian dan bersedia membantu menjadi responden penulis

dalam menyusun skripsi ini.

2. Ibu Dr.Nurul Hidayati Murtafi‟ah, M.Pd.I Dekan Fakultas Tarbiyah


Universitas Islam An Nur Lampung
3. Bapak Ibu Dosen Universitas Islam An-Nur Lampung, yang telah memberikan
ilmu dan bimbingannya.
4. Kepada semua pihak, Rekan-rekan yang turut memberikan masukan dan saran

sehingga skripsi ini bisa selesai.


Terakhir Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, dengan rendah hati peneliti mengharapkan sumbangsih saran dan

ix
masukan yang sifatnya membangaun demi perbaikan dalam upaya menuju kepada
yang lebih baik.

Harapan peneliti betapapun kecilnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat


khususnya bagi peneliti sendiri dan umumnya bagi pembaca dan dapat berguna
bagi bagi kita semua,Aammin.

Lampung Selatan, 16 Februari 2024


Penulis

RAIHAN ARYANSYACH
NIM. 2027101010338

x
PEDOMAN TRANSLITERASI
Pedoman transliterasi yang digunakan dalam disertasi ini secara utuh mengacu
pada pedoman transliterasi yang ditetapkan dalam pedoman penulisan skripsi dan tesis,
Universitas Islam An Nur Lampung, yaitu sebagai berikut:

A. Konsonan

Huruf Arab Huruf Latin Huruf Arab Huruf Latin

‫ﺍ‬ Tidak di lambangkan ‫ﻁ‬ ṭ

‫ﺏ‬ B ‫ﻅ‬ z

‫ﺕ‬ T ‫ﻉ‬ „

‫ﺙ‬ Ts ‫ﻍ‬ g

‫ﺝ‬ J ‫ﻑ‬ f

‫ﺡ‬ H ‫ﻕ‬ q

‫ﺥ‬ Kh ‫ﻙ‬ k

‫ﺩ‬ D ‫ﻝ‬ l

‫ﺫ‬ Z ‫ﻡ‬ m

‫ﺭ‬ R ‫ﻥ‬ n

‫ﺯ‬ Z ‫ﻭ‬ w

‫ﺱ‬ S ‫ﻩ‬ h

‫ﺵ‬ Sy ‫ٴ‬ „

‫ﺹ‬ Ş ‫ﻱ‬ y

‫ﺽ‬ ḍ

xi
B. Vokal Panjang

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa huruf dan harakat

= ֻa

‫ﻱ‬ = i

‫ﻭ‬ = u

C. Diftong
‫ﺍ‬ = ai

‫ﺍﻭ‬ = au

‫ﺍﻱ‬ = iy

D. Vokal Campuran

‫ﺍﺍﻕ‬ = al-qa

‫ﺍﺍﺵ‬ = asy-sy

xii
RIWAYAT HIDUP

RAIHAN ARYANSYACH dilahirkan di ..............., pada tanggal … Bulan

………. Tahun ….., dari pasangan suami istri ayahanda ........ dan Ibunda

…………, Ananda RAIHAN ARYANSYACH Adalah Putri Ke dua dari

…………… bersaudara .

Riwayat pendidikan penulis. Penulis telah menamatkan Raudhatul Athfal

…………. Tahun 20…. sampai 20………, kemudian melanjutkan ke sekolah

dasar di SD ............... Tahun 200.. sampai 20..., dan setelah itu melanjutkan ke

Madrasah Tsanawiyah ….......... Tahun 20...... sampai 20…….., kemudian

melanjutkan di Madrasah Aliyah ………… Tahun 20…..sampai 20……., setelah

itu melanjutkan ke Perguruan Tinggi strata 1 di Universitas Islam An Nur

Lampung mulai masuk pada tahun 2021 sampai sekarang

xiii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................................

PERSETUJUAN .......................................................................................................... ii

NOTA DINAS ............................................................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iv

RIWAYAT HIDUP ...................................................................................................... v

MOTTO ..................................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi

ABSTRAKSI .............................................................................................................. xii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Batasan Masalah....................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian............................................................. 5

BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................ 11

A. Tayangan sinetron remaja ...................................................................... 11


B. Akhlak siswa .......................................................................................... 17

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN........................................................... 24

A. Tahapan- tahapan penelitian ................................................................... 26

BAB IV. Hasil penelitian dan pembahasan........................................................ 27

A. Latar belakang objek penelitian . ............................................................ 27

xiv
BAB V. KESIMPULAN. .................................................................................... 41

A. KESIMPULAN ....................................................................................... 42
B. SARAN.....................................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xv
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1 Daftar Tenaga Pendidik Dan Kependidikan SMP Islam Adiluwih32

........................................................................................................................... 34

Tabel 2 Struktur Organisasi SMP Islam Adiluwih ........................................... 34

Tabel 3 Data Peserta Didik 3 (tiga) tahun terakhir ........................................... 35

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Tabel 1 Denah Lokasi SMP Islam Adiluwih32 .................................................. 36

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak sekali media-media

komunikasi seperti internet, radio, televisi dan media cetak seperti majalah

dan koran. Televisi merupakan media yang paling cepat dan mudah untuk

menyampaikan pesan dan berita.

Perkemabangan televisi sekarang ini telah menyebar luas keseluruh

masyarakat artinya siaran televisi sudah tidak mengenal batas, baik

masyarakat yang tradisional maupun yang maju dapat menikmati siaran

televisi. Dalam hal ini Azyumardi Azra mengemukakan bahwa “ televisi

mampu mempercepat arus komunikasi audio visual ( suara dan gambar ),

peristiwa dan kejadian-kejadian yang penting disuatu bagian bumi dengan

cepat dan dapat diketahui dan disaksikan dibagian bumi lainnya”.1

Lebih lanjut dijelaskan bahwa “ sebagai audio visual televisi dinilai

sebagai media paling berhasil dalam menyebar informasi, cerita atau segala

sesuatu yang disampaikan menjadi lebih menarik dan menyenangkan pemirsa

dibandingkan denagan media komunikasi lainnya, seperti media cetak atau

radio”.2

1
Azyumardi Azra, Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, ( Jakarta : Logos
Wacana Ilmu), h. 169
2
Ibid, 170
2

Sebelum siaran televisi meluas dan hanya TVRI dan TPI saja yang bisa

dinikmati masyarakat. Televisi belum begitu berpengaruh. Makin maraknya

jumlah stasiun televisi seperti SCTV, RCTI, ANTV, INDOSIAR, Trans TV,

Siger TV, Lampung TV menyebabkan terjadinya persaingan diantara

pertelevisian untuk saling merebut minat pemirsanya. Sehingga stasiun

televisi memiliki program-program andalan , seperti sinetron remaja yang

disajikan secara menarik sehingga penonton akan sayang untuk

melewatkannya.

Pada saat remaja seharusnya mereka disuguhi tontonan yang berisi

tununan yang positif, tetapi tidak jarang televisi menyajikan tontonan yang

berlawanana dengan tuntunan etika, moral maupun akhlak yang positif.

Sehingga kejiwaan anak remaja akan tumbuh dan berkembang menyimpang

dari etika, moral dan akhlak yang baik.

Pada saat remaja menunjukkan sifat-sifat masa transisi atau peralihan

karena belum mencapai status orang dewasa tapi tidak lagi berstatus anak-

anak. Pada masa ini mereka menjadi agresif, ingin tahu segalanya, pikirannya

terbuka untuk menerima pengaruh dari luar.

Usia remaja/siswa adalah usia-usia paling mudah untuk meniru perilaku

dari artis-artis yang mereka idolakan, sehingga dalam kesehariannya pun

mereka untuk mengikuti atau meniru budaya-budaya merreka seperti meniru

gaya pergaulan, gaya busana, model rambut, penampilan dan sebagainya.

Kondisi-kondisi seperti itulah yang terjadi pada kalangan remaja atau siswa

usia sekolah menengah pertama atau Madrasah Tsanawiyah. Semua itu bisa
3

disebabkan oleh dampak negatif yang ditayangkan oleh televisi-televisi saat

ini.

Dari uraian tersebut di atas, maka asumsi sementara adalah bahwa

kehadiran tayangan remaja di televisi banyak membawa dampak negatif dan

positif bagi penontonnya.

Sementara itu berdasarkan prasurvey yang penulis lakukan di Smp

Islam Adiluwih Desa Adiluwih Kecamatan adiluwih Kabupaten Pringsewu

melalui wawancara penulis dengan 10 siswa, maka dapat diketahui bahwa

walaupun para siswa sering menonton sinetron di televisi, tetapi mereka sama

sekali tidak terpengaruh dengan pesan-pesan yang ada di dalam sinetron

tersebut, baik yang berkaitan dengan tingkah laku pemain maupun dengan

gaya hidup mereka, artinya walaupun para siswa yang penulis wawancarai

senang dan sering menonton sinetron remaja di televisi tetapi kebiasaan hidup

atau akhlak mereka tetap baik, mereka tidak suka bergaya hidup mewah, tidak

suka menyakiti teman atau perilaku jahat terhadap temannya, tidak suka

berpakaian yang mengumbar aurat dan sebagainya.

Dari uraian tersebut di atas berarti adanya kesenjangan antara teori

dengan kenyataan dilapangan, karena walaupun para siswa suka dan sering

menonton tayangan sinetron remaja di televisi tetapi segala sesuatu yang

mereka lihat tidak memberikan pengaruh yang negatif terhadap perilaku atau

akhlak mereka. Hal inilah mendorong penulis untuk mengadakan penelitian

secara lebih mendalam mengenai tayangan sinetron remaja di televisi

terhadap akhlak siswa.


4

B. Batasan Masalah

Batasan masalah merupakan upaya untuk menetapkan batasan-batasan

permasalahan dengan jelas, yang memungkinkan penulis untuk

mengidentifikasi faktor yang masuk kedalam permasalahan. Oleh karena

itu penulis memberikan batasan masalahnya adalah sebagai berikut :

1) Tayangan sinetron remaja yang ada di televisi

2) Keadaan akhlak siswa kelas IX Smp Islam adiluwih kabupaten pringsewu

tahun pelajaran 2023/2024

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang penulis kemukakan

di atas, maka rumusan masalah yang penulis sampaikan dalam penelitian ini

adalah “ Apakah ada pengaruh tayangan sinetron remaja di layar televisi

terhadap akhlak siswa kelas IX SMp Islam adi luwih kabupaten pringsewu

tahun pelajaran 2023/2024?”

D. Hipotesis

Hipotesis adalah “ jawaban sementara terhadap suatu masalah

penelitian yang harus di uji kebenarannya dengan cara research”3 Dengan

demikian hipotesis adalah suatu jawaban yang mash bersifat sementara yang

kebenarannya akan diuji melalui suatu penelitian.

3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta : Rineka
Cipta, 2000), h. 102
5

Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah :

“Ada pengaruh tayangan sinetron remaja di televisi terhadap akhlak siswa

kelas IX SMp Islam adi luwih kabupaten pringsewu.”

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini memiliki tujuan yaitu sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tayangan sinetron remaja di

televisi terhadap akhlak siswa kelas IX SMp Islam adi luwih kabupaten

pringsewu.

2) Untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh sinetron remaja

terhadap akhlak siswa kelas IX SMp Islam adi luwih kabupaten

pringsewu.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Secara teoritis penelitian ini merupakan upaya pengembangan terhadap

teori-teori yang telah penulis dapatkan selama mengikuti kuliah sebagai

sumbangan pemikiran dalam membina akhlak siswa

b) Secara praktis penelitian ini merupaka sumbangan pemikiran khususnya

bagi SMp Islam adi luwih kabupaten pringsewu dalam upaya membina

akhlak para siswa agar tidak terpengaruh oleh dampak negatif tayangan

sinetron remaja yang marak di televisi.


6

F. Metodologi Penelitian

1. Populasi dan Teknik Pengambilan sampel

a. Populasi

Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa populasi adalah “ keseluruhan

subjek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada

dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian

populasi”.4

Berdasarkan kutipan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa populasi

adalah sebuah objek penelitian yang diteliti. Adapun pipulasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX Smp Islam adiluwih kabupaten

pringsewu berjumlah 65 orang.

b. Sampel

Suharsimi arikunto menyatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang akan di teliti.” 5

Dari kutipan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah

wakil dari populasi yang akan menjadi objek atau sasaran penelitian.

Kemudian untuk menentukan jumlah sampelnya, maka penulis akan

menggunakan pedoman sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto yaitu

sebagai berikut: “untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang

dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian

4
Ibid, h. 152
5
Ibid,h 102
7

populasi, dan jika subjeknya besar, maka dapat diambil 10-15% atau 20-25%

atau lebih.”6

Karena jumlah populasi yang ada dalam penelian ini adalah lebih

kecil dari 100, yaitu berjumlah 65 orang, maka dengan penelitian ini penulis

akan menggukan sampel total, sehigga penelitian yang akan penulis lakukan

ini dapat disebut juga sebagai penelitian populasi.

c. Tekhnik Pengambilan Sampel

Menurut Sugyono tekhnik sampling dibagi menjadi dua yaitu:

1) “probabiliti sampling adalah tekhnik pengambilan sampel yang


memberikan peluang yang sama bagi unsure ( anggota ) populasi untuk
dipilah menjadi anggota sampel
2) nonprobabiliti sampling adalah teekhnik sampling yang member
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk
dipilah sebagai sampel.”7
Dengan demikian penulis menggunakan tekhnik sampel probiliti

sampel karena penulis mengambil semua anggota populasi untuk

mengambil sampel.

2. Instrument / Alat Pengumpulan Data

a. Angket

Angket adalah “merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya”.8

6
Ibid, h.107
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung : Alfabeta,
2010), h. 119
8
Ibid. h.199
8

Berdasarkan teori tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa

metode angket adalah suatu cara pengumpulan data dengan menbagikan

pertanyaan-pertanyaan kepada sampel yang memiliki keterangan mengenai

suatu yang berhubungan dengan penelitian. Metode anket yang digunakan

adalah metode angket langsung karena masalah yang akan digali akan

secara lansung dimintakan jawabannya kepada yang bersangkutan.

Angket yang akan penulis pergunakan adalah angket multiple choise

dengan tiga pilihan yang masing-masing jawaban memiliki skor yaitu

jawaban ( a ) skor 3, jawaban ( b ) skor 2, jawaban ( c ) skor 1. Metode ini

penulis gunakan untuk memperoleh data mengenai kegemaran dan rutinitas

remaja dalam menonton tayangan-tayangan sinetron remaja di televisi serta

mengenai keadaan akhlak siswa Smp Islam Adiluwih desa adi luwih

kecamatan adiluwih kabupaten pring sewu tahun pelajaran 2023/2024

b. Observasi

Observasi adalah “suatu teknik yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan secara telitiserta pencatatan secara sistematis”.9

Adapun jenis observasi ini menurut Sutrisno Hadi terdiri beberapa

jenis yaitu sebagai berikut :”a. Observasi partisipasi/non partisipasi, b.

Observasi sistematik/observasi non sistematik, c. Observasi Eksperimental

observasi non eksperimental”.10

9
Suharsismi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta, Bumi Aksara :
2008), h.30
10
Ibid, h. 141
9

Dalam hal ini penulis menggunakan observasi non partisipasi,

dimana penulis mengadakan pengamatan dan pencatatan di lokasi

penelitiian dengan tanpa turut berperan dalam kegiatan objek-objek yang di

observasi. Jenis data yang di obsevasi mengenai keadaan akhlak SMP

ISLAM ADILUWIH desa adi luwih kecamatan adiluwih kabupaten pring

sewu tahun pelajaran 2023/2024 sebagai data tambahan.

c. Metode Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto “ Metode Dokumentasi adalah

menyelidiki benda-benda tertulis yang berupa buku-buku, majalh-majalah,

dokumen, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya”.11

Dari pernyataan di atas dapat dipahami bahwa metode dokumentasi

adalah termasuk metode pengumpulan data yang dilakukan dengan Cara

menyelidiki benda-benda yang menjadi dokumen seperti buku-buku, jurnal

kegiatan dan catatan. Metode dokumentasi ini penulis gunakan untuk

memperolah data mengenai jumlah siswa, jumlah guru dan karyawan SMP

ISLAM ADILUWIH desa adi luwih kecamatan adiluwih kabupaten pring

sewu tahun pelajaran 2023/2024 dan data lain yang diperlukan dalam

menunjang penelitian ini.

d. Metode Interview

Menurut Koentjaraningrat interview adalah “ suatu metode atau cara

yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan

tanya jawab sepihak”.12

11
Suharsimi Arikunto,Op.Cit, h. 131
10

Berdasarkan kutipan diatas dapat dipahami bahwa metode interview

adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan jalan wawancara

tentang objek yang diteliti. Metode penelitian ini penulis pergunakan untuk

memperoleh data tentang sejarah singkat dan perkembangan SMP ISLAM

ADILUWIH desa adi luwih kecamatan adiluwih kabupaten pring sewu

tahun pelajaran 2023/2024

3. Teknik Analis Data

Setelah data terkumpul melalui metode-metode yang telah penulis

tetapkan diatas, maka selanjutnyya adalah menganalisa data-data tersebut.

Data-data yang penulis dapatkan tersebut adalah dalam bentuk angka-angka,

sehingga data-data yag berbentuk angka-angka tersebut penulis analisa

dengan menggunakan teknik analisa kuantitatif.

Adapun rumus statistik yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Keterangan :

chi kuadrat

fo = frekuensi yang diperoleh dari angket

fh = frekuensi yang diharapkan”13

12
Suharsismi Arikunto, Ibid, h.30
13
Subana, M.Pd, dkk,Statistik Pendidikan ( Bandung: Pustaka Setia), 2000, h. 176
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tayangan Sinetron Remaja

1. Pengertian Sinetron

Kata-kata sinetron adalah berasal dari dua kata benda yang tidak dapat

dipisahkan yaitu sinema elektronik. Dua kata sinema dan elektronik ini yang

kemudian disederhanakan menjadi satu kata yaitu sinetro. Kata sinema

elektronik ini berarti suatu drama atau sinema yang ditayangkan pada media

elektronik tertentu misalnya televis.” Sinetron adalah pertunjukkan

sandiwara ( drama ) dan sebagainya yang dibuat khusus untuk menayangkan

dimedia elektronika”.1 jadi sinetron merupakan suatu pertunjukkan atau

drama yang membawakan kisah-kisah tertentu dan diperankan oleh

seseorang atau banyak orang dengan tujuan untuk menghibur atau ingin

memberikan pengaruh terhadap pengaruhnya.

Sinetron yang saat ini marak ditayangkan di televisi merupakan suatu

karya seseorang yang di angkat karena alasan seni. Oleh karena itu

terkadang dengan alasan seni ini seseorang pembuat dan pemain sinetron

tidak menyadari bahwa apa yang telah melanggar norma kesusilaan menurut

pandangan tertentu.

1
Wawan Kusnadi, Komunikasi Masa Sebuah Analisa Media Televisi, ( Jakarta
:Rineka Cipta, 1996), h. 81

12
13

2. Tayangan Sinetron Remaja di Media Televisi

Berdasarkan data Biro Pusat Statistik ( BPS ) pada tahun 2005

penduduk Indonesia usia remaja adalah berkisar antara 20-30% dari total

penduduk Indonesia jumlah yang cukup besar ini akan secara “ otomatis

membuat para insan hiburan di tanah air meliriknya sebagai pangsa pasar

terbesar, sehingga tayangan-tayangan sinetron remaja merupakan suguhan

yang utama”.2

Media televisi merupakan alat yang ampuh untuk mempengaruhi

pemirsa sehingga tidak mengherankan bila banyak pihak yang ingin

memanfaatkan media televisi untuk mewujudkan keinginan dan

kepentingan mereka, baik berupa penyampaian ide atau gagasan, ajakan

maupun bisnis komersial. Berbagai bentuk kemasan ditampilkan baik dalam

bentuk berita, film, sinetron maupun iklan. Suatu hal yang saat ini sedang

ramai adalah adanya tayangan-tayangan sinetron rremaja yang tidak sedikit

masuknya adegan-adegan negatif yang sering mengiringinya, terutama

berkaitan dengan kehidupan remaja seperti berciuman, pergaulan bebas,

gaya berpakaian yang memamerkan aurat dan lain sebagainya. Dalam

sebuah penelitaian disebutkan “ hiburan yang paling digemari remaja adalah

sinetron remaja”3

2
Abu Said Al Khudri, Syahwat Televisi, ( Bandung : Mujahid
Press,2005 ), h. 11
3
Ibid, h. 12
14

Dengan demikian penelitian disebutkan bahwa tayangan sinetron

remaja di televisi merupakan suatu tayangan yang paling digemari oleh para

remaja, yang dapat memberikan dampak negatif atau positif.

3. Program Sinetron Media Televisi

Suatu fenomena pertelevisian Indonesia akhir-akhir ini, hampir

semua program yang ditayangkan senuanya jauh menyimpang dari nilai-

nilai Islam, sehingga program yang bernuansa Islam. Kalaupun ada

tayangan yang bersifat Islami tetap saja diptarbalikkan kepada hal-hal yang

bersifat negatif seperti berbuat mistis. misalnya tayangan sinetron yang

membawa misi agama tetapi sangat sedikit nilai Islami dan pendidikan yang

dibawanya. Pada tayangan pagi hari memang benar ada banyak nuansa

Islami yang menghiasi layar televisi seperti siraman rohani, maka jika

diamati siraman rohani yang mana yang sengaja dihadirkan untuk para

generasi muda yang sedang bergejolak. Para remaja justru banyak disuguhi

dengan tayangan yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Program sinetron yang banyak menayangkan adegan pacaran,

pergaulan bebas, mengumbar aurat, hura-hura, kekerasan dan sebagainya.

Sementara pada saat yang sama, para insane televisi tidak peduli terhadap

kondisi tersebut, kenapa? Jawabannya adalah terkait dengan bisnis.4

Dari uraian diatas sudah jelas bahwa para insan televisi tidak

memikirkan dampak negatif dari tayangan yang ditayangkan ditelevisi,

karena semua itu hanya karena bisnis.

4
Ibid, h. 8
15

Sepertinya para remaja belum cukup kuat untuk mampu menolak

pengaruh buruk dari sinetron-sinetron yang ditayangkan. Hal ini

dibuktikan oleh penelitian Masayu yang menyimpulkan bahwa “ sebagian

besar remaja kita cenderung untuk berkompromi atau patuh mengikuti

apapun yang mereka lihat di layar televisi, dan hanya sedikit sekali yang

mampu menolak tontonan yang tidak sesuai dengan dirinya”5

Jadi kehidupan para remaja yang masih dalam tahap mencari jati diri

dan masih penuh dengan kegoncangan membuat mereka tidak mampu

menghindari hal-hal yang tidak sesuai dengan dirinya, sehingga tidak

sedikit remaja yang terjebak dengan ajakan negatif yang tidak langsung

menyertai tontonan sinetron di televisi, seperti gaya hidup mewah,

pergaulan bebas, cara berpakaian yang tidak sesuai dengan norma agama

dan lain sebagainya.

4. Fungsi dan Pengaruh Media Televisi

Media televisi adalah sarana untuk dapat melihat, mendengar

pertunjukkan atau siaran yang disajikan melalui proses penyiaran gmbar

lewat frekuensi gelombang udara yang diterima dan dimunculkan pada

sebidang layar baik berupa langsung maupun tidak langsung”.6

Sementara itu Sudarman Danim mengemukakan bahwa “ media

televisi adalah alat elektronik yang berfungsi menyebarkan gambar dan

5
Masayu, Pengaruh Acara Televisi, ( Jakarta : Gema Insani, 2000), h. 23
6
Yusuf Hadi Miarso,dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan Pengertian dan
Penerapannya di Indonesia, ( Perpustakaan dan CV Rajawali dalam rangka ecd Projek ( USAID
1995 ), h. 13
16

diikuti suara tertentu, pada dasarnya sama dengan gambar hidup

bersuara”.7

Jadi televisi merupakan suatu media atau alat elektronik yang dapat

menghadirkan suara dan gambar secara bersamaan, sehingga terlihat

sekaligus dalam waktu yang sama. Media televisi ini mempunyai fungsi

sebagai penerangan, pendidikan dan hiburan.8

Dengan demikian media televisi ini merupakan sarana penerangan,

pendidikan dan hiburan bagi masyarakat. Peneragan dan pendidikan ini

dapat melalui program-program berita, film-film dokumentasi dan lain

sebagianya. Namun demikian media televisi ini lebih banyak

menayangkan program hiburan. “ dalam hal ini Mentri Agama RI pada

waktu itu dipegang oleh Harmoko pernah mengkritik media televisi karena

televisi terlalu dominasi oleh acara-acara hiburan”.9

Akibat dari banyaknya porsi hiburan dari pada penerangan dan

pendidikan ini, maka akhirnya pola pkir dan tingkah laku pemirsa banyak

dipengaruhi oleh hiburan yang adan di televisi. Dijelaskan bahwa “ film-

film lebih banyak film ala barat yang akhirnya lahirlah generasi warisan

yang pikiran, tingkah laku dan kepribadian tidak Islami.”10

Banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan oleh adanya

televisi dan tayangannya tersebut selain dampak positif karena tayangan

7
Sudarman Danim, Media Komunikasi Pendidikan, ( Jakarta : Bina Akasara, 1995),h. 10
8
Onong Uchyana Effendi, Televisi Siaran dan Praktik, ( Bandung : Alumni,
1985),h.29
9
Ibid, h. 20
10
Muna Hadad Yakan, Hati-Hati Terhadap Media yang Merusak Anak
(Jakarta:Gema Insani Press, 1994), h. 32
17

edukatif dan penerangan. Menurut Awadhl Manshur dampak negatif yang

ditimbulkan oleh televisi adalah sebagai berikut :

 Televisi dapat membuat anda lupa waktu, bahkan malas untuk mengerjakan hal-hal
lain selain menonton televisi. Tentunya hal ini sangat buruk dampaknya bagi para
pelajar, karna dapat menyebabkan paara pelajar menjadi lupa akan kewjiban
utamanya yaitu pelajar.
 Televisi banyak menyajikan acara-acara yang tidak mendidik, seperti film-flm
yang banyak adegan-adegan kekerasannya, berita kriminal serta adegan-adegan
lain yang tidak patut di tonton anak-anak. Hal ini tentu sangat mempengaruhi
kejiwaan seorang anak, mereka bisa saja meniru adegan kekerasan, tindakan
criminal, serta adegan-adegan lainnya.”11

Dari pendapat di atas telah tampak bahwa berbagai dampak negatif

dari adanya media televisi jika kita lihat dari berbagai sudut dan aspek

kehidupan. Fenomena sebagaimana digambarkan tersebut diatas telah

menjadi realitas social yang akrab dengan kehidupan. Masyarakat akan

sangat sulit menghindari dari akibat negatif yang ditimbulkan oleh media

televisi tersebut, terutama kaum remaja. kahadiran televisi tidak dapat

dipungkiri memiliki dampak positif yang begitu besar, oleh karena itu

untuk menyikapi kehadiran televisi ini, maka setiap keluarga harus mampu

menjadi filter bagi seluruh anggota keluarganya. Terutama orang tua harus

mampu menjadi pendamping dan juga penyensor yang baik sehinga

tontonan mana yang layak untuk anak-anaknya, dan tontonan yang mana

yang sebenarnya yang tidak layak untuk di tonton oleh anak-anaknya. Hal

ini adalah stu-satunya jalan sehingga dampak negatif dari media televisi

yang terlihat begitu besar dapat diantisipasi dan dicegah sehingga tidak

mempengaruhi prilaku dan gaya hidup serta akhlak para remaja.

11
www. Sandracelly blogspot. Com
18

B. Akhlak Siswa

1. Pengertian Akhlak

Istilah akhlak berasal dari bahasa Arab, merupakan jama’ dari kata

khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi’at.

Zakiah Drajat mengatakan bahwa akhlak adalah “ kelakuan yang

sesuai dengan ukuran-ukuran ( nilai-nilai ) masyarakat yang timbul dari hati

dan bukan paksaan dari luar yang disertai pula dengan tanggung jawab atas

kelakuan ( tindakan ) tersebut “.12

Sedangkan Suparlan . mengatakan bahwa “ akhlak merupakan

bentukan nafsiyah yang berada pada diri seseorang yang menampakkan diri

dalam bentuk-bentuk nafsu elementer ( pokok ) seperti amarah, lawwamah,

musawwilah, dan Muthmainah, karena akhlak adakalnya terpuji dan

adakalanya tercela”.13

Sementara itu menurut Sukanda Sadali Akhlak adalah “ sesuatu daya

yang telah bersemi dalam jiwa seseorangg sehingga dapat menimbulkan

perbuatan- perbuatan yang mudah tanpa difikir dan direnungkan lagi”.14

Jadi akhlak merupakan tingkah laku atau perbuatan yang telah

melekat pada diri seseorang yang sering dilakukan sehingga ia berbuat

secara spontanitas. Gambaran atau bukti dari akhlak dinamakan kelakuan

atau muamalah, jika sesuai dengan ajaran Islam dinamakan akhlak yang

12
Zakiah Drajat, Membina Nilai-Nilai Moral Indonesia, ( Jkarta : Bulan Bintang, 1985)
Cet-4, h. 8
13
Suparlan S, Ilmu Jiwa Kepribadian, ( Jakarta : Barkah, 1982 ), h. 94
14
Sukanda Sadali, Bimbingan Akhlak yang Mulia ,( Tasik Malaya : Madya Graha,
1986), Cet ke-2, h.5
19

baik (akhlak Mahmudah) seperti Al Amanaha, pemaaf ( Al Afwu ), benar (

As Sidiq ), malu ( al haya ) dan sebagainya. Dan jika bertentangan dengan

ajaran Islam dinamakan akhlak yang buruk ( Mazmumah ) adu domba ( an

namimah ) dan lain sebagainya.

2. Macam-Macam Akhlak

Menurut Barmawie Umary adalah “ Akhlak terbagi atas akhlakul

Mahmudah dan akhlakul Madzmumah.”15

Dari pendapat diatas jelaslah bahwa akhlak terbagi menjadi dua yairu

akhlah Mahmudah dan Akhlak Madzmumah.

a. Akhlakul Mahmudah

Menurut Hamzah Ya’qub akhlak Mahmudah adalah tingkah laku yang

terpuji(yang baik) yang biasa juga dinamakan fadilah ( kelebihan )”16

Dengan demikian akhlak itu dikatakan baik atau mahmudah

apabila seseorang itu dalam tindakanya menunjukkan pada tingkah laku

yang terpuji.

Akhlak mahmudah menurut Hamzah Ya’qub dibagi menjadi 25 yaitu:

(1) Al Amanah : Jujur, setia


(2) Al Afwu : Pemaaf
(3) Al Shidiq : Benar
(4) Al Wafa : Menepati janji
(5) Al Adl : Adil
(6) Al Ifafah : Memelihara kesucian diri
(7) Al Haya : Malu
(8) Al Syaja’ah : Berani
(9) Al Quwwah : Kuat
(10) As Shabru : Sabar
(11) Ar Rahmah : Kasih sayang

15
Barmawie Umary, Materi Akhlak, ( Solo : Ramadani , 1988 ), Cet.Ke-7,h. 2
16
Hamzah Ya’qub, Etika Islam ,( Bandung Diponegoro : 1985 ) h. 53
20

(12) As Sakha’u : Murah hati


(13) At Ta’awun : Tolong menolong
(14) Al Islah : Damai
(15) Al Ikha : Persaudaraan
(16) Al Iftishad : Hemat
(17) Adl Dliyafah : Menghormati tamu
(18) At Tawadhu : Rendah hati
(19) Al Husyu’ : Menundukkan diri kepada Allah
(20) Al Ihsan : Berbuat baik
(21) Al Mur’ah : Berbudi tinggi
(22) An Nadlofah : Memelihara kebersihan badan
(23) As Sholihah : Cenderung kepada kebaikan
(24) Al Qona’ah : Merasa cukup
(25) Ar Rifqu : Lemah lembut17

Kemudian Sukanda Sadali menyatakan bahwa akhlak dibagi

menjadi empat bagian yaitu “ akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap

sesama manusia, akhlak terhadap diri pribadi dan akhlak kepada sesama

makhluk Allah seperti hewan, tanaman dan alam semesta”. 18

Dari kutipan tersebut penulis dapat simpulkan bahwa akhlak

mahmudah adalah segala tindakan atau perbuatan yang menunjukkan

tingkah laku terpuji baik yang berhubungan dengan Allah SWT dan Rosul

Nya, yang berhubungan dengan sesame manusia, yang berhubungan

dengan diri sendiri dan yang berhubungan antara sesama makhluk Allah

SWT di muka bumi ini.

b. Akhlakul Madzmumah

Menurut ahamzah Ya’qub akhlak madzmumah adalah “ tingkah laku

yang tercela atau akhlak yang jahat”19

17
Ibid, h. 97
18
Ibid, h. 98
19
Hamzah Ya’qub, Op.Cit, h.97
21

Akhlakul Madzmumah menurut Hamzah Ya’qub dibagi menjadi

27 yaitu sebagai berikut :

(1) Ananiah : Egoistik


(2) Al Baqyu : lacur
(3) Al Bakhlu : Kikir
(4) Al Khazab : Dusta
(5) Al Khamru : Minum Khamr
(6) Al Hianat : Khianat
(7) Dhulmun : Aniaya
(8) Al Jubnu : Pengecut
(9) Al Fawakhisy : Berbuat dosa besar
(10) Al Qhodob : Amarah
(11) Al Qosyu : Curang
(12) Al Ghibah : Mengumpat
(13) An Namimah : Mengadu domba
(14) Al Ghurur : Menipu daya
(15) Al Hasad : Dengki
(16) Al HIqdu : Dendam
(17) Al Ifsad : Berbuat kerusakan
(18) Al Istikbar : Sombong
(19) Al Kufron : Mengingkari nikmat
(20) Al Liwat : Homo Seksual
(21) Qotlunnafsi : Membunuh
(22) Ar Riba : Makan riba
(23) Ar riya : Ingin dipuji
(24) As Sum’ah : Ingin didengar kelebihannya
(25) As Sikriyah : Mengolok-olok
(26) At Tabzir : Boros
(27) Al Ajalah : Tergopoh-gopoh. 20

Akhlak madzmumah haruslah ditinggalkan sebab akan merugikan

diri sendiri, dan sekaligus Allah SWT sangat membenci kepada orang-

orang yang brakhlak tercela. Dan uraian tersebut jelaslah bahwa akhlak

yang diharapkan adalah akhlak yang mulia, sebagaimana penelitian dari

penulis ini bahwa akhlak yang diharapkan adalah remaja yang mengacu

pada akhlak mahmudah.

20
Ibid, h. 26
22

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akhlak

Menurut Abdul Watir Masri bahwa yang mempengaruhi akhlak

adalah “ faktor intern ( dari dalam diri ) dan factor Ekstern ( dari luar)”21

“Faktor intern adalah faktor datangnya dari dalam diri seseorang yaitu

pengaruh cara berfikir, rasa, karsa dan keadaan jiwa.”22

Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa cara berfikir,

keinginan serta keadaan jiwa dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang

( akhlak ). “Faktor ekstern adalah faktor datangnya dari luar seseorang

yaitu pengaruh lingkungan, situasi ( tempat dan waktu ), hubungan atau

pergaulan, pendidikan dan kebudayaan.”23

Dari pengertian tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa faktor dari

luar seseorang yaitu lingkungan, termasuk adanya tayangan sinetron di

televisi dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang ( akhlak ).

4. Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap Akhlak Siswa

Berkaitan dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian

anak, Sumardi Suryabrata mangawalinya dengan membaginya dalam lima

teori yaitu :

1. Teori nativisme
2. Empirisme
3. Konvergensi
4. Biogenertis masa menentang

21
Abdul Watif Masri, Seri Tangga Filsafat Etika, ( Yogyakarta : Rate Press, 1977 ),
Cet.Ke-1, h. 31
22
Ibid, h. 32
23
Ibid, h. 33
23

5. Teori tantang penjelajahan dan penemuan”24

Teori-teori di atas dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut :

1) Nativisme : berpendapat bahwa perkembangan individu itu


semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir
jadi faktor perkembangan individu itu semata-mata tergantung
kepada dasar.
2) Empirisme : perkembnagan itu semata-mata tergantung pada
faktor lingkungan.
3) Konvergensi : yaitu panduan antara reori nativisme dan
empirisme yang mengenal adanya faktor lingkungan dan
bawaan”.25

Dari ketiga teori diatas, yang selaras dengan nilai ajaran agama Islam

ialah teori Konvergensi. Karena dalam teori ini mamadukan antara

bawaan sikap atau sifat anak waktu lahir dengan pengaruh lingkungan

yang akan mencetak dan merubah kepribadian anak tersebut. Hal ini sesuai

dengan firman Allah SWT dalam Al quran Surat Ar Rum ayat 30 sebagai

berikut :

ۡ‫علَي َه ۚا ََۡل ۡتَبدِي َل‬ َ َ‫ٱّلل ۡٱلَتِي ۡف‬


َۡ َ‫ط َر ۡٱلن‬
َ ۡ ‫اس‬ َِۡ ۡ ‫ت‬ َ ‫ِيه ۡ َحنِ ٗيف ۚا ۡفِطۡ َر‬ِ ‫فَأَقِمۡ ۡ َوج َه َك ۡ ِللد‬
ۡ ۡ٠٣ۡ َ‫اسۡ ََلۡيَعلَمىن‬ۡ ِ َ‫ٱّللِۡ َٰذَ ِل َكۡٱلدِيهۡۡٱلقَيِمۡۡ َو َٰلَ ِك َهۡأَكث َ َرۡٱلن‬
َۡۚ ۡ‫ق‬
ِ ‫ِلخَل‬
ۡ 
Artinya : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus

kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan

manusia menurut fitrah itu. ( Ar Rum : 30 )”26

Maksud dari firman Allah diatas adalah bahwa fitrah Allah dalam

Al Quran tersebut adalah ciptaan Allah yang telah memiliki sifat suci, dan

telah diciptakan dengan naluri baragama tauhid. Jadi manusia lahir itu

24
Sumardi Suryabrata, Psikologi Perkembangan, ( Yogyakarta : Rake Press,1984), h. 83
25
Ibid, h. 67
26
Proyek Pengadaan Kitab Suci AL Quran Departemen Agama RI, Al Quran dan
Terjemahannya,( Jakarta:Pelita, 1980 ), h. 645
24

telah memiliki naluri beragama sehingga bagaimana perkembangannya

dari tergantung dari ikut ditentukan oleh factor lingkungan.

Selanjutnya masih berkaitan dengan masalah pengaruh tayangan

sinetron remaja terhadap akhlak siswa ini Masayu dalam penelitiannya

menyatakan bahwa : “sebagian besar remaja kita cenderung untuk

berkompromi atau patuh mengikuti apapun yang telah mereka lihat di

layar televisi dan hanya sedikit yang mampu menolak tontonan yang tidak

sesuai dengan dirinya.”27

Berdasarkan kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin

sering siswa menonton sinetron remaja, maka akan semakin terbawa oleh

arus pergaulan para artis yang ada di sinetron yang tidak sesuai dengan

ajaran agama Islam yaitu akhlak, terutama yang berkaitan dengan tingkah

laku jasmani yang meliputi cara berpakaian, cara bergaul serta yang

berkaitan dengan tingkah laku rohani seperti suka menghasut, sombong

dan lain sebagainya. Apabila sinetron yang sering ditonton bertemakan

religious maka akan membangkitkan jiwa agama para siswa .

27
Masayu,Op.Cit, h. 53
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Smp islam adi luwih

Pada tahun 1976 berdirilah Lembaga Pendidikan Islam yaitu

Madrasah Tsanawiyah Islamiah, yang pada waktu tersebut masih terletak di

gedung Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Atfal (MITA). Atas saran dan

inisiatif tokoh masyarakat Adiluwih Madrasah Tsanawiyah Islamiah beruah

nama menjadi Sekolah Menengah Pertama Islam (SMP I) sejak tahun ajaran

1981/1982 dengan status terdaftar pada Dirjen Pendidikan Dasar dan

Menengah, dengan Surat Keputusan Nomor : 10676/I.12/I/1982, tanggal 17

Juni 1982.Lembaga tersebut bernaung di bawah yayasan Darul Ulum, yaitu

sebuayayasan Islam yang berdiri pada tanggal 16 Juni 1984, dengan surat

Keputusan Nomor: Akta Notaris 455/1984.

Setelah masyarakat memiliki minat yang tinggi untuk memasuki lembaga

tersebut maka tahun 1987 sekolah tersebut membangun gedung sendiri

dengan jumlah 3 lokal dan satu lokal untuk kantor sekolah. Kemudian pada

tahun 1987 Sekolah Menengah Pertama Islam Adiluwih memperoleh status

Diakui pada Dirjen Pendidikan Dasar dan menengah dengan surat

keputusan Nomor: 10997/I.12/I/1988, tanggal 15 febuari 1989 sejak

berdirinya hingga sekarang sekolah tersebut telah mengalami pergantian

pimpinan sebagai berikut:


28

1. Tahun 1989 bernama MTs Islam dipimpin oleh Bapak Hambali.

2. Tahun Pelajaran 1989/1990 dipimpin oleh Bapak Sarjono.

3. Tahun Pelajaran 1991/1992 sampai 1994/1995 dipimpin oleh Bapak

Hambali.

4. Tahun Pelajaran 1995/1996 sampai 2000/2001 dipimpin oleh Bapak Drs.

Marino.

5. Tahun Pelajaran 2001/2002 sampai 2003/2004 dipimpin oleh Bapak

Sugiyanto, A.Md.

6. Tahun Pelajaran 2004/2005 sampai 2007/2008 dipimpin oleh Bapak

Katibin, S.Pd.

7. Tahun Pelajaran 2008/2009 sampai 2016/2017 dipimpin oleh Bapak

Budiyanto, S.Pd.

8. Tahun Pelajaran 2017/2018 sampai sekarang dipimpin oleh Bapak Abdul

Latif, S.Ag.

2. Visi dan Misi Smp islam adiluwih

Visi :

Mewujudkan siswa Ikhlas dalam berbuat, Beriman ,Bertaqwa

dan berprestasi.

Misi :

“ Menjadi Smp Islam Unggulan Yang Diminati Masyarakat “


29

Visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.

Visi ini menjiwai warga sekolah kami untuk selalu mewujudkannya setiap

saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah :

a. Berorientasi kedepan dengan memperhatikan potensi kekinian.

b. Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.

c. Ingin mencapai keunggulan

d. Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah.

e. Mendorong adanya perubahan yang lebih baik.

f. Mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah.

Untuk mencapai Visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan

jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi

dirumuskan berdasarkan Visi diatas.

Misi :

“ Disiplin Dalam Kerja, Mewujudkan Manajemen Kekeluargaan Kerjasama,

Pelayanan Prima Dengan Meningkatkan Silaturahmi”


30

Tujuan :

a. Mempersiapkan peserta didik yang cerdas, bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa dan berakhlak mulia

b. Menanamkan kepada peserta didik sikap Ihklas , ulet dan gigih dalam

berkompetisi, beradaptasi dengan lingkungan dan mengembangkan sikap

sportivitas.

c. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar

mampu bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

d. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian,

cerdas, berkualitas dan berprestasi dalam bidang olahraga dan seni.

e. Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi informasi

dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara mandiri.

f. Menumbuhkan kepercayaan dan kepedulian alumni untuk bekerjasama

dan berperan aktif dalam mewujudkan nama besar sekolah.

3. Profil Sekolah

1. Nama Sekolah : SMP ISLAM ADILUWIH

2. Alamat : Jalan Pesantren No. 234

3. Desa : Adiluwih

4. Kecamatan : Adiluwih

5. Kabupaten/Kota : Pringsewu
31

6. Nama Yayasan : Yayasan Darul Ulum Adiluwih Pringsewu

7. Alamat Yayasan : Jalan Pesantren No.234 Adiluwih

8. No. Telp. : 085380520574

9. NSS/NSM/NDS : 20.4.12.01.08.147 / L.01192008

10. Jenjang Akreditasi :B

11. Tahun didirikan : 17 Juni 1982

12. Tahun beroperasi : 1984/1985

13. Kepemilikan : Yayasan

a. Status tanah : Sertifikat

b. Luas tanah : 2.115 M2

14. Status bangunan : Milik/Yayasan

15. Luas bangunan : 693 M2

1. Tipe Sekolah : Permanen

2. Telp./HP/Fax : Hp. 085380520574

3. Jalan Sekolah ke Dinas Kabupaten/Kota : 25 km

4. Transportasi yang digunakan menuju sekolah siswa/guru: Kendaraan

pribadi/ Jalan kaki

5. Status Sekolah : Swasta Terakreditasi B

6. Nilai Akreditasi Sekolah : 71


32

Tabel 4.1

DAFTAR TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

SMP ISLAM ADILUWIH

TAHUN 2023/2024

Identitas Personal Jaba Pendidikan


No Mata Pelajaran
Nama tan Terakhir

Keps
1 ABDUL LATIF, S.Ag - S1
ek

2 BUDIYANTO, S.Pd GTY B. Inggris, PKn S1

HANIK MAISAROH
3 GTY BK S1
AHAM, S.Ag

4 UMI SALAMAH, S.Pd GTY Matematika S1

JOKO TRIASMONO,
5 GTY Bahasa Indonesia S1
S.Pd

M. ALWI GHAZALI,
6 GTY B.Arab, Syari’ah S1
S.Pd.I

7 NURHASANAN, S.Pd GTY Akidah Ahlak, Aswaja S1

HANNI MAGHFUROH,
8 GTY PAI S1
S.Pd

9 RENI DWI ASTUTI, S.E GTY IPS S1

WINDA WULANDARI,
10 GTY Bahasa Lampung S1
S.Pd

11 KARYATI, S.Pd GTY IPA S1


33

M. SAIFUL AHYAR,
12 GTY Seni Budaya S1
S.Kom

13 GORO WIJOYO, S.Pd GTY PKn, Prakarya S1

SITI LAILATUL
14 GTY Al Qur’an S1
MUKAROMAH

ASYEP ANDRIANTO,
15 GTY Penjaskes S1
S.Pd

Tabel 4.2

Struktur Organisasi

Sekolah Menengah Pertama Islam Adiluwih

Kepala Sekolah Ketua Komite


ABDUL LATIF, S.Ag BUDIYANTO, S. Pd

Wakil Kepala Sekolah Bendahara


M. SAIFULAHYAR, AGUS SURYANTO
S.Kom

GURU TATA USAHA


34

Tabel 4.3
Data Peserta Didik 3 (tiga) tahun terakhir

Tahun Kls VII Kls VIII Kls IX Jumlah Siswa


Pelajaran L P JLH L P JLH L P JLH L P JLH
2016/2017 25 14 39 22 15 37 20 7 27 67 36 103
2017/2018 14 4 18 22 12 34 20 1 21 76 17 93
2023/2024 11 2 13 11 5 16 20 13 33 42 20 62
35

Tabel 4.4
Denah Lokasi SMP Islam Adiluwih
36

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengamalan Nilai-Nilai

Ajaran

Agama Islam Pada Peserta Didik di Smp islam adiluwih.

Sebenarnya perbuatan yang tidak mencerminkan nilai-nilai agama

yang dilakukan oleh peserta didik, pada hakekatnya bukan berasal dari

masing-masing individu. Akan tetapi ada Faktor-faktor dari luar yang

mempengaruhi pengamalan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada

peserta didik.

Hasil pengamatan penelitian tentang pengamalan nilai-nilai

pendidikan agama Islam yang terlihat pada peserta didik di Smp islam

adiluwih, ternyata tidak hanya dari dirinya sendiri yang menyebabkan

dirinya kurang dalam menjalankan kewajiban agama. Akan tetapi

perbuatan-perbutan yang tidak baik itu banyak disebabkan oleh faktor-

faktor eksternal. Comtohnya tingkah laku yang kurang baik seperti berkata

jorok atau bahkan yang lebih besar dari itu yaitu tidak melaksanakan

sholat, dll. Terbukti dari penglihatan peneliti, bahwa ada salah satu siswa

diajak oleh

kantin SMA, beliau berkata bahwa: “memang sering mas. Saya

punya langganan orang laki-laki pada awalnya dia tidak merokok. Tapi
37

mungkin dia terpengaruh oleh teman-temannya yang rata-rata merokok.

Disamping itu perkataan-perkataan yang jorok sering dikatakan oleh anak-

anak. Sepertinya mereka telah tidak semua orang tua sangat memahami

tentang nilai-nilai

pendidikan agama Islam merupakan teori-teori yang nantinya akan

diamalkan oleh masing-masing individu.

Dari hasil penelitian penulis, dapat dikatakan bahwasanya upaya

yang dilakukan guru dalam membantu peserta didik mengamalkan

nilai-nilai pendidikan agama Islam sangat maksimal dan benar-benar

melakukan apa yang menjadi kewajibannya sebagai seorang guru.

Sebagai bukti dari hal itu dapat dilihat ketika peneliti melakukan

observasi langsung kepada guru yang mengajar pada jam pelajaran

tersebut. Dalam melakukan pelajaran agama Islam ternyata guru agama

yang dalam hal ini adalah Bapak Imam Ghazali dan Ibu Susiati, tidak

hanya memberikan pelajaran dengan hanya menerangkan saja. Jadi beliau

selaku guru agama benar-benar menjalankan kewajibannya sebagai upaya

guru dalam membantu peserta didik dalam pengamalan nilai-nilai

pendidikan agama Islam. Kemudian bukti upaya lain bahwa guru telah

membantu pengamalan peserta didik adalah ketika acara pengajian

bersama pada peringatan PHBI Maulid nabi Muhammad yang diadakan

oleh sekolah, didalam acara tersebut terdapat ceramah agama yang wajib

diikuti oleh seluruh siswa. Kadang-kadang Bapak Imam Ghazali


38

memberikan pemahaman keagamaan, bertanya tentang kegiatan yang ada

di rumah masing- masing, kadang cerita tentang kisah-kisah dan hal ini

dilakukan dengan sifat non formal atau berada diluar jam pelajaran. Hal ini

menandakan bahwa peran guru agama dalam membantu peserta didik

dalam pengamalan nilai-nilai pendidikan agama Islam sudah sangat

maksimal.

Upaya yang dilakukan guru pendidikan agama Islam tidak hanya

memberikan pendidikan itu hanya dengan teori yang diberikan pada waktu

pelajaran, tapi juga praktek-praktek yang berkaitan dengan materi yang

disampaikan. Contoh ketika mata pelajaran pendidikan agama Islam pada

bab Al Qur’an, maka gurupun harus memberikan contoh kepada peserta

didik untuk membaca Al Qur’an.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAI, beliau

mengatakan bahwa: “Pada dasarnya mata pelajaran pendidikan agama

Islam itu semuanya mengandug nilai-nilai Islam. Contoh: pelajaran Al

Qur’an, Akhlaq, Syari’ah, Aqidah, dll.”

Selain peran guru PAI secara langsung, di sekolah juga terdapat

peran sekolah secara umum dalam membantu peserta didik memperoleh

pelajaran nilai- nilai agama, program sekolah ini cukup menambah

pelajaran tentang nilai-nilai ajaran agama Islam bagi peserta didik.

diantaranya adalah:

1. Kegiatan Ekstra Kulikuler BDI


39

Kegiatan ekstra kulikuler BDI yang yang dibina oleh Ibu

Susiati merupakan program sekolah yang boleh di ikuti oleh semua siswa.

Kegiatan ini berisiskan tentang kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan.

Tujuannya adalah untuk melatih siswa menjadi terbiasa dalam melakukan

kewajiban-kewajibannya dan menjadi terbiasa mengahadapi masyarakat.

Contohnya adalah ceramah bergiliran yang dirangkum dalam acara

pengajian keliling ke rumah-rumah khusus untuk anggota BDI dan

dihadiri oleh masyarakat sekitar.

2. Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)

Dalam rangka memperingati hari besar Islam, maka SMP ISLAM

ADILUWIH setiap ada hari besar Islam pasti mengadakan PHBI.

Diantaranya adalah peringatan Maulid nabi Muhammad SAW, serta Isra’

Mi’raj nabi Muhammad SAW. Dalam peringantan PHBI biasanya

diselenggarakan acara pengajian atai ceramah agama yang harus diikuti

oleh keluarga besar Smp islam adiluwih. Kemarin tanggal 20Maret 2008,

peneliti di undang untuk mengahadiri kegiatan Maulid

NabiMuhammad SAW.

3. Pondok Ramadhan
40

Kegiatan ini bisanya dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Kegiatan

ini di adakan oleh sekolah selama 3 hari di hari efektif di sekolah,

meskipun berpakaian muslim, tetapi absensi berjalan seperti biasanya.

Dalam kegiatan pondok Ramadhan ini, diisi materi-materi keagamaan.

4. Istighotsah

Kegiatan ini biasanya dilakukan menjelang ujian untuk siswa.

Biasanya kegiatan ini berlangsung 2 minggu sebelum ujian di laksanakan.

Tercakup dari program-program keagamaan yang dilaksanakan

oleh sekolah dan materi yang ada itulah, guru pendidikan agama dituntut

menguasai keseluruhannya karena itulah yang akan digunakan guru dalam

membantu peserta didik. Mengenai hasil akhir, apakah nantinya peserta

didik akan mengamalkan nilai-nilai pendidikan agama Islam yang telah

dipelajari? Dari situlah perlu adanya kreativitas dari guru untuk

memahamkan peserta didik tentang nilai-nilai

pendidikan agama Islam. Selebihnya hal itu menjadi tanggung jawab

masing- masing individu.


45

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa terhadap data yang

berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat

penulis ambil adalah ada pengaruh tayangan sinetron remaja di televisi

terhadap akhlak siswa kelas VII Smp islam adi luwih

Hal ini diambil berdasarkan kesimpulan statistik yang menyebutkan

bahwa chi kuadrat hitung adalah lebih tinggi dari pada vhi kuadrat tabel baik

taraf signifikan 1% maupun 5% atau 9,488<16,7235>13,277.

B. Saran-Saran

Setelah selesainya penulis mengadakan penelitian ini, maka ada beberapa

saran yang ingin penulis sampaikan. Adapun saran-saran yang ingin penulis

sampaikan tersebut adalah sebagai berikkut :

1. Kepada apihak pengelola stasiun televisi hendaknya dapat menjadikan

tayangan televisi sebagai sarana pendidikan, penerangan dan hiburan yang

tidak bertentangan dengan norma agama dan kesusilaan, sehingga shadirnya

tasiun televisi ini tidak akan memberikan dampak yang negatif yang terlalu

besar terhadap akhlak generasi muda penerus bangsa.

2. Kepada pihak sekolah terutama guru hendaknya terus membekali para

siswaa-siswanya dengan pendidikan akhlak yang tinggi agar adanya


46

pengaruh negatif dari tayangan sinetron di televisi tidak memperburuk

kondisi akhlak siswa.

3. Kepada para orang tua agar menjadi filter yang baik bagi anak-anaknya

dalam menyeleksi tontonan yang layak untuk ana-anak dan tontonan yang

tidak layak untuk dinikmati oleh anak-anak dirumah.

4. Kepada para siswa khusunya siswa Smp islam adi luwih agar lebih positif

dalam bertindak dan berperilaku, jangan sampai terpengaruh oleh dampak

negatif dari tayangan sinetron yang ada di televisi. Menutupi aurat adalah

perintah agama, sehingga walaupun tidak dilihat oleh guru tetapi harus

dilakukan, baik dirumah maupun sedang bermain, agar kesucian umat Islam

dapat terjaga.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Watif Masri, Seri Tangga Filsafat Etika, ( Yogyakarta : Rate


Press, 1977 ), Cet.Ke-1

Azyumardi Azra, Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, (


Jakarta : Logos Wacana Ilmu)

Masayu, Pengaruh Acara Televisi, ( Jakarta : Gema Insani, 2000), h. 23

Muna Hadad Yakan, Hati-Hati Terhadap Media yang Merusak Anak


(Jakarta:Gema Insani Press, 1994)

Onong Uchyana Effendi, Televisi Siaran dan Praktik, ( Bandung :


Alumni, 1985),h.29

Proyek Pengadaan Kitab Suci AL Quran Departemen Agama RI, Al


Quran danTerjemahannya,( Jakarta:Pelita, 1980

Subana, M.Pd, dkk,Statistik Pendidikan ( Bandung: Pustaka Setia),


2000

Sudarman Danim, Media Komunikasi Pendidikan, ( Jakarta : Bina


Akasara, 1995)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,


(Bandung : Alfabeta, 2010)

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (


Jakarta : Rineka Cipta, 2000)

Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta, Bumi Aksara : 2008)

Sukanda Sadali, Bimbingan Akhlak yang Mulia ,( Tasik Malaya :


Madya Graha, 1986), Cet ke-2

Sumardi Suryabrata, Psikologi Perkembangan, ( Yogyakarta : Rake


Press,1984)

Suparlan S, Ilmu Jiwa Kepribadian, ( Jakarta : Barkah, 1982 )


Wawan Kusnadi, Komunikasi Masa Sebuah Analisa Media Televisi, (
Jakarta :Rineka Cipta, 1996)

www. Sandracelly blogspot. Com

Yusuf Hadi Miarso,dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan Pengertian


dan Penerapannya di Indonesia, ( Perpustakaan dan CV Rajawali dalam rangka
ecd Projek ( USAID 1995 ), h. 13

Zakiah Drajat, Membina Nilai-Nilai Moral Indonesia, ( Jkarta : Bulan


Bintang, 1985)Cet-4

Anda mungkin juga menyukai